Dosen Pegampu :
Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-NYA sehingga makalah
“Isolator dan Bushing” ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan saya wawasan serta penjelasannya.
Akhir kata saya berharap semoga makalah Peralatan Tegangan Tinggi “Isolator dan
Bushing” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca
ataupun semua orang.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Isolator ...........................................................................................................
B. Bushing ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu fungsi dari isolator adalah memisahkan bagian konduktor dengan
dengan bagian yang tidak memiliki tegangan. Pada sistem transimisi hantaran
udara, isolator yang digunakan adalah berupa hantaran udara, sedarngkan menara
dan juga tiang pendukung biasanya digunakan isolator. Pada gardu induk transmisi
juga digunakan isolator pada bagian pendukung sakelar pemisah, dan penopang
konduktor.
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah yang ada maka penulis berharap tujuan dari
makalah ini yaitu :
A. ISOLATOR
1. Umum
Pada suatu sistem tenaga listrik terdapat berbagai bagian yang memiliki
tegangan dan juga tidak bertegangan. Sehingga bagian yang tidak bertegangan ini
harus dipisahkan dari bagian-bagian yang tidak bertegangan. Hal ini dilakukan agar
tidak terjadi aliran arus yang tidak semestinya ada antara satu bagian dengan yang
lainnya. Misalnya pada suatu jaringan transmisi, antara suatu konduktor penghantar
dengan konduktor lainnya dipisahkan oleh udara. Namun konduktor ini harus
digantungkan pada tower penopang sehingga dibutuhkan suatu isolator yang cukup
kuat untuk menopang konduktor ini sekaligus mengisolasi antara konduktor dengan
menara yang terhubung ke tanah agar tidak terjadi hubung singkat ke tanah.
Isolator dapat ditemui pada setiap bagian sistem tenaga listrik. Selain pada
transmisi, isolator juga dapat ditemui pada jaringan distribusi hantaran udara, gardu
induk dan panel pembagi daya. Pada jaringan distribusi hantaran udara isolator
digunakan sebagai penggantung atau penopang konduktor. Pada gardu induk
isolator digunakan sebagai pendukung sakelar pemisah, pendukung konduktor
penghubung dan penggantung rel dengan kerangka pendukung pemisah.
2. Kontruksi Isolator
Isolator pada umumnya memiliki tiga bagian utama yaitu bahan dielektrik, kap
dan fitting. Selain itu juga terdapat semen yang berfungsi sebagai bahan perekat
yang merekatkan ketiga bagian ini.
Adapun persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam merancang suatu isolator
adalah sebagai berikut:
1. Isolator harus memiliki kekuatan mekanis yang kuat untuk menahan beban
konduktor , terpaan angin dan lain-lain.
2. Isolator harus menggunakan bahan dengan resistansi yang tinggi agar tidak
terjadi arus bocor yang besar ke tanah.
3. Isolator harus memiliki kekuatan permitivitas yang tinggi agar dapat memiliki
kemampuan dielektrik yang baik.
4. Isolator harus padat dan tidak memiliki celah udara karena dapat menimbulkan
peluahan sebagian.
6. Setiap lubang pada bahan isolator harus memiliki sumbu yang sejajar dengan
sumbu tegak isolator. Dan lubang dibuat pada temperatur penampaan isolator.
7. Tidak memiliki lekukan runcing agar pada isolator tidak terjadi medan elektrik
yang tinggi.
10. Jarak rambat isolator harus diperbesar jika isolator ditempatkan pada kawasan
yang dihuni banyak burung.
12. Bentuk dan dimensi sirip harus dibuat sedemikian rupa agar dapat dengan
mudah dibersih.
Gambar 3.1.a Gambar Isolator Pin, Isolator Post dan Isolator Pin-Post
Isolator gantung digunakan pada tiang maupun tower transmisi untuk menggantung
konduktor hantaran udara baik secara vertikal maupun horizontal
Isolator gantung digunakan pada sistem dengan tegangan kerja melebihi 33 kV.
Isolator gantung ini terdiri dari dua jenis yaitu isolator piring dan isolator batang
tonggak. Untuk transmisi tegangan tinggi, isolator piring dirangkai berbentuk
rantai. Isolator rantai ini juga biasanya dilengkapi dengan arcing horn (busur
tanduk). Hal ini dilakukan untuk melindungi isolator rantai dari bahaya tegangan
lebih yang dapat menyebabkan isolator rantai pecah.
Isolator rantai adalah merupakan kumpulan dari beberapa isolator piring yang
disusun secara berantai sehingga menjadi satu kesatuan isolator. Isolator rantai
biasanya digunakan untuk menggantung penghantar transmisi tegangan tinggi pada
menara-menara transmisi. Penghantar ini digantung dengan menggunakan isolator
agar penghantar ini tidak menyentuh badan menara yang dibumikan. Isolator jenis
ini banyak digunakan karena pada sistem transmisi tegangan tinggi isolator ini
dianggap paling effisien untuk mengisolasi antara konduktor dengan tiang menara.
Bushing untuk tegangan AC sampai 30 kV dibuat dari porselen atau damar tuang;
untuk tegangan yang lebih tinggi, bahan isolasi yang lebih disukai adalah minyak
trafo, gulungan hardboard atau softpaper dan kombinasi dielektrik cair dan padat,
kemudian dibungkus dengan kerangka porselen.
3 25 20 20 50 45
6 30 25 25 65 60
10 45 35 35 100 90
20 70 60 60 165 150
30 95 80 80 220 200
Isolator Tegangan
Isolator EHV “Pin-Type”
Gantung Tinggi
“Pin-Type”
mm mm Besar Kecil kV kV kV kV kV kV
Tegangan
Lompatan
50 %, Bolak-
80 60 50 45 85 110 135 160 185 210
balik,
50 Hz, Kering
(kV)
Tegangan
Lompatan
50 %, Bolak-
50 32 30 27 55 75 95 115 135 155
balik,
50 Hz, Basah
(kV)
Tegangan
125 100 120 160 200 240 280 320
Lompatan
50 %, Impuls
(kV)
Tegangan
140 120 90 80 150 200 250 270 300 350
Tembus (Kv)
Tegangan
Ketahan 50 Hz 75 55 45 40 c) c) c) c) c) c)
(kV)a)
Tegangan
Ketahanan 50
Hz
75 65
dalam minyak
(kV)b)
Tegangan
Frekuensi Tegangan frekuensi tinggi selama 3-5 detik
Tinggi (kV)
Catatan :
5.1 Pengukuran Tg δ
Pengukuran Tg δ merupakan pengujian rutin. Alat ukur yang digunakan
adalah jembatan Schering. Tg δ diukur dengan bushing tetap terpasang pada
peralatan atau dicelupkan dalam minyak. Konduktornya dihubungkan ke terminal
tegangan tinggi trafo uji sedang tangki atau badan dihubungkan ke terminal detektor
jembatan Schering. Tegangan pengujian dinaikkan secara bertahap, kemudian
diturunkan secara bertahap juga. Kapasitansi dan Tg δ pada setiap tahap tegangan
diukur. Kemudian kurva yang menyatakan hubungan tegangan dengan kapasitansi
dan Tg δ digambar.
6. Pemerisaian (shielding)
Penggunaan elektroda perata atau penambahan perisai (shielding) untuk
meningkatkan mutu peralatan atau untuk menjaga ketelitian pengukuran dengan
sensitivitas tinggi bukanlah hal baru.
Pengukuran dengan sensitivitas tinggi sering dilakukan dalam percobaan-
percobaan yang menggunakan tegangan tinggi. Pengukuran peluahan parsial dalam
prakteknya dapat terganggu ketika ada bagian sirkit bertegangan tinggi yang
menunujukkan reaksi seperti antena atau penerima gelombang elektromagnetik dari
luar. Selain itu, gelombang elektromagnetik dapat timbul ketika terjadi peristiwa
tembus listrik pada sirkit bertegangan tinggi, dan hal ini dapat menyebabkan efek
gangguan terhadap sekitarnya. Dalam prakteknya menunjukkan bahwa pengaruh
gangguan dari luar pada pengukuran tegangan tinggi dengan sensitivitas tinggi
secara umum lebih kuat daripada gangguan yang disebabkan oleh penelitian
tegangan tinggi itu sendiri. Ini berdasarkan kenyataannya bahwa pulsa-pulsa
pengganggu yang berasal dari sirkit bertegangan tinggi hanya sesekali dan terjadi
dalam waktu yang singkat. Sebagai contoh alat yang menyebabkan gangguan
eksternal adalah kendaraan dengan bodi yang tidak tepat atau motor listrik yang
menghasilkan interferensi permanen.
Peniadaan yang hampir sempurna terhadap gangguan dari luar terhadap
pengukuran, dan pada waktu yang sama peniadaan gangguan dari penelitian
terhadap sekitarnya, dapat dengan menggunakan logam tanpa cacat. Pada
prakteknya, logam ini dijadikan perisai, dan cara kerja logam ini menyerupai
sangkar Faraday. Standar yang diwajibkan terhadap logam yang direncanakan akan
digunakan untuk perisai memiliki perbedaan yang cukup besar dengan logam yang
dijadikan sebagai lantai laboratorium tegangan tinggi.
Pemasangan sangkar Faraday yang sempurna sangat diperlukan untuk
setiap penelitian. Tetapi perhatian ini lebih ditekankan ketika pengukuran peluahan
parsial dengan sensitivitas tinggi dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isolator dapat ditemui pada setiap bagian sistem tenaga listrik. Selain pada
transmisi, isolator juga dapat ditemui pada jaringan distribusi hantaran udara, gardu
induk dan panel pembagi daya. Pada jaringan distribusi hantaran udara isolator
digunakan sebagai penggantung atau penopang konduktor. Pada gardu induk
isolator digunakan sebagai pendukung sakelar pemisah, pendukung konduktor
penghubung dan penggantung rel dengan kerangka pendukung pemisah. Isolator
dan Bushing digunakan untuk keamanan elektrik, konduktor tegangan tinggi
dilalukan menerobos suatu bidang yang dibumikan, melalui suatu lubang terbuka
yang dibuat sekecil mungkin dan biasanya membutuhkan suatu pengikat padu yang
disebut bushing.