Anda di halaman 1dari 13

PENGUJIAN ISOLASI GAS

Disusun oleh:

Tartila Dinar Haqiqi (3332210020)


Moga Makmur (3332210065)
M. Fadhil Hendrawan (3332210059)
Faishal Fansuri (3332210060)

Doesn Pembimbing:
Dr. Ir. Wahyuni Martiningsih, M.T.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan ridho-Nya serta taufik-hidayah dan kecerdasan kepada kami sehingga
makalah yang bertema Pengujian Isolasi Gas ini dapat selesai tepat waktu dalam
rangka memenuhi tugas mata pelajaran informatika. Meskipun banyak hambatan dan
rintangan yang kami alami saat pengerjaan makalah ini, namun atas kuasa Allah swt
kami mampu menyelesaikan dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mengalami kekurangan yang
mana dari segi bahasa dan tulisan. Hal itu disebabkan kurangnya ilmu, pengalaman
serta kemampuan kami namun kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelesaikan makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan makalah yang akan datang
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Wahyuni
Martiningsih, M.T. sebagai Dosen Pembimbing Mata Kuliah Teknik Tegangan
Tinggi, yang telah memberi dukungan dan arahan sebelum pengerjaan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga kepada teman-teman yang telah memberi konstribusi nyata
untuk pengerjaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pada
umumnya bagi segenap pembaca.
Wassalamualaikum wr.wb.

Cilegon, 21 Oktober 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................3
2.1. Isolasi.......................................................................................................................3
2.2. Isolasi gas................................................................................................................3
2.3. Bahan isolasi gas.....................................................................................................4
2.4. Macam-macam pengujian isolasi gas....................................................................5
2.5. Kegagalan isolasi....................................................................................................7
BAB III PENUTUP................................................................................................................9
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Permintaan energi listrik selalu tumbuh lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis energi lainnya, dengan porsi terbesar di sektor rumah tangga,
kemudian sektor indusutri, sektor komersial, sektor transportasi dan sektor
lainnya . Dengan semakin meningkatnya angka permintaan energi listrik,
maka akan semakin meningkat juga tingkat pembebanan pada trafo.
Semakin tinggi tingkat pembebanan trafo maka semakin tinggi temperatur
minyak trafo dan hal tersebut mampu menimbulkan tegangan tembus dari
minyak trafo akan semakin mengecil. Dan kenaikan temperatur juga
memberikan penurunan kualitas isolasi dari minyak transformator yang
terpasang pada transformator daya [1].
Isolasi memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik.
Isolasi sangat diperlukan untuk memisahkan dua atau lebih penghantar listrik
yang bertegangan sehingga antara penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi
lompatan listrik atau percikan. Bahan isolasi akan mengalami pelepasan muatan
yang merupakan bentuk kegagalan listrik apabila tegangan yang diterapkan
melampaui kekuatan isolasinya. Kegagalan yang terjadi pada saat peralatan
sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat sehingga kontinuitas sistem
terganggu [2].
Pada peralatan tegangan tinggi isolasi sangat diperlukan untuk
memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antara
penghantar-penghantar tersebut tidak terjadi lompatan listrik atau percikan.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1
1. Bahan isolasi merupakan hal yang penting dalam sistem tenaga listrik.
Bahan isolasi apa saja yang banyak digunakan pada peralatan tegangan
tinggi?
2. Metode apa saja yang dapat digunakan untuk pengujian isolasi gas?
3. Dalam proses isolasi gas, kegagalan apa saja yang dapat terjadi?

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang didapat, adapun tujuan dari makalah
Pengujian Isolasi Gas ini dibuat yaitu :
1. Untuk mengetahui bahan isolasi yang banyak digunakan pada peralatan
tegangan tinggi
2. Untuk mengetahui kegagalan yang dapat terjadi pada proses isolasi
3. Untuk mengetahui berbagai metode yang dapat digunakan untuk pengujian
isolasi gas

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Isolasi
Isolasi digunakan sebagai pemisah kawat-kawat penghantar listrik
bertegangan agar lompatan listrik atau percikan tidak terjadi diantara keduanya.
Bahan isolasi akan mengalami pelepasan muatan (kegagalan listrik) apabila
tegangan yang diberikan melampaui kekuatan isolasinya. Kegagalan yang
terjadi pada saat peralatan sedang beroperasi bisa menyebabkan kerusakan alat
sehingga kontinuitas sistem terganggu [3].
2.2. Isolasi gas
Kemampuan gas yang cukup baik dalam bidang kelistrikan menyebabkan
gas dimanfaatkan sebagai bahan isolasi karena cukup baik dalam memadamkan
busur api dan mencegah terjadinya tegangan tembus pada peralatan listrik.
Isolator dengan media isolasi gas dapat digunakan untuk memutus arus sampai
40 kA pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Beberapa gas yang umum
digunakan dalam isolasi gas antara lain, gas Sulfur Hexafluoride (SF6),
Nitrogen (N2) dan Karbondioksida (CO2). Sifat gas SF6 murni yang inert
(Casanovas dan Casanovas, 2005), tidak berwarna, berbau, dan beracun, serta
tidak mudah terbakar dan dapat mengembalikan kekuatan dielektrik dengan
cepat, tidak terbentuk karbon selama terjadi busur api dan tidak menimbulkan
bunyi pada saat pemutus tenaga menutup atau membuka serta kekuatan
dielektriknya yang 2 hingga 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kekuatan
dielektrik udara menjadi landasan banyaknya penggunaan SF6 pada peralatan
tegangan tinggi. Namun, gas SF6 tidak ramah lingkungan karena serapan
inframerah yang kuat dan memiliki potensi pemanasan global sangat tinggi
(Global Warming Potential/ GWP = 23900) [3].

3
2.3. Bahan isolasi gas
1. Minyak trafo selain sebagai media isolasi juga sebagai media pendingin
pada trafo. Selama trafo beroperasi maka minyak trafo di dalamnya
akan mengalami pembebanan berupa beban elektris dan beban termal
yang berasal dari belitan maupun inti trafo. Beban elektris dan
termal ini dapat menyebabkan adanya gas-gas terlarut pada minyak trafo.
Gas-gas dalam minyak trafo dapat menimbulkan ndikasi gangguan
dan menyebabkan penurunan kualitas isolasi pada minyak trafo [4].
2. Udara merupakan bahan isolasi yang banyak digunakan pada peralatan
tegangan tinggi misalnya pada arrester sela batang yang terpasang di saluran
transmisi, selain itu udara juga digunakan sebagai media peredam busur api
pada pemutus tenaga (CB = Circuit Breaker). Sementara bahan isolasi cair
banyak digunakan sebagai isolasi dan pendingin pada trafo karena memiliki
kekuatan isolasi lebih tinggi [2]. Untuk itu diperlukan pengujian isolasi gas
dengan berbagai meotode pengujian.
3. Nitrogen, dalam beberapa hal penggunaan nitrogen mempunyai maksud
ganda yaitu sebagai bahan isolator juga sebagai bahan kimia untuk
rnencegah oksidasi sehingga mengurangi kecepatan kerusakan bahan.
Penggunaan Nitrogen:
a. Sebagai pengganti udara apabila dikehendaki pula untuk pencegahan
oxidasi seperti pada minyak trafo.
b. High voltage gas pressure cable
4. Sulfur Hexaflorida (SF6)
SF6 merupakan gas gabungan antara unsur Sulfur dengan Fluor dengan
reaksi eksotermis berikut ini:
S + 3F2 SF6+Energi
Molekul SF6 merupakan gas terberat yang mempunyai massa jenis 6,139
kg/m3. Adapun keuntungan menggunakan gas SF6:
a. Mempunyai dielectric strength yang tinggi yaitu 75 kV/cm.

4
b. Tidak mudah terbakar, sehingga dapat digunakan sebagai pemadam
busur api.
c. Penguraian pada waktu memadamkan busur api maupun
pembentukannya kembali stelah pemadaman bersifat menyeluruh.
d. Pada tekanan tinggi dielectric strength akan naik menyolok
e. Mempunyai struktur kimia yang stabil pada tekanan tinggi dan
temperatur sampai 100 oC.

2.4. Macam-macam pengujian isolasi gas


2.4.1. DGA (Dissolved Gas Analysis)
Pengujian DGA bertujuan untuk mengetahui nilai kandungan gas
yang terlarut pada minyak trafo, selanjutnya dari hasil pengujian DGA
untuk mengetahui indikasi gangguan dapat dilakukan dengan
menggunakan Metode Interpretasi TDCG (Total Dissolved Combustible
Gas), Rasio Roger, dan Segitiga Duval [4].
Metode Interpretasi TDCG (Total Dissolved Combustible Gas)
merupakan metode awal untuk mengetahui tingkat konsentrasi gas terlarut
dari hasil pengujian DGA tersebut masuk dalam kondisi keberapa. Metode
Rasio Rogermerupakan salah satu cara untuk menganalisis gas terurai dari
suatu minyak transformator. Metode ini membandingkan nilai-nilai
satu gas dengan gas dengan gas yang lain seperti halnya pada rasio
doernenburg. Metodeduval’s triangle merupakan pengembangan dari rasio
standar IEC 60599 yang kemudian direpresentasikan dalam enam zona
gangguan pada segitiga sama sisi.
2.4.2. Rangkaian pengujian tegangan tembus
Rangkaian pembangkitan tegangan AC adalah rangkaian yang
digunakan untuk mengetahui tegangan tembus pada pengujian. Rangkaian
tersebut digunakan pada media isolasi udara maupun media isolasi minyak
trafo.

5
Gambar 2.1 Skema rangkaian pengujian tegangan tembus
2.4.3. Pengujian tegangan AC
Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan isolasi gas dalam kondisi
tegangan AC. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan tegangan AC pada
isolator gas dan mengukur arus bocor yang terjadi. Beberapa jenis metode
pengujian tegangan AC antara lain: metode pengujian tegangan AC dengan
frekuensi rendah, metode pengujian tegangan AC dengan frekuensi tinggi, dan
metode pengujian tegangan AC dengan gelombang impuls.
2.4.4. Pengujian tegangan DC
Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan isolasi gas dalam kondisi
tegangan DC. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan tegangan DC pada
isolator gas dan mengukur arus bocor yang terjadi.
2.4.5. Pengujian frekuensi resonansi
Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan isolasi gas dalam kondisi
frekuensi resonansi. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan sinyal frekuensi
resonansi pada isolator gas dan mengukur arus bocor yang terjadi.
2.4.6. Pengujian tekanan
Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan isolasi gas dalam kondisi
tekanan. Pengujian ini dilakukan dengan memberikan tekanan pada isolator gas dan
mengukur arus bocor yang terjadi.
2.4.7. Pengujian suhu

6
Metode ini digunakan untuk menguji kekuatan isolasi gas dalam kondisi suhu.
Pengujian ini dilakukan dengan memberikan suhu pada isolator gas dan mengukur
arus bocor yang terjadi.
2.5. Kegagalan isolasi
2.5.1. Proses dasar ionisasi
Ion merupakan atom atau gabungan atom yang memiliki muatan listrik,
ion terbentuk apabila pada peristiwa kimia suatu atom unsur menangkap atau
melepaskan elektron. Proses terbentuknya ion dinamai dengan ionisasi [5].
Jika diantara dua elektroda yang dimasukkan dalam media gas diterapkan
tegangan V maka akan timbul suatu medan listrik E yang mempunyai besar
dan arah tertentu yang akan mengakibatkan elektron bebas mendapatkan
energi yang cukup kuat menuju kearah anoda sehingga dapat merangsang
timbulnya proses ionisasi.
2.5.2. Ionisasi karena benturan elektron
Jika gradien tegangan yang ada cukup tinggi maka jumlah elektron yang
diionisasikan akan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah ion yang
ditangkap molekul oksigen. Tiap-tiap elektron ini kemudian akan berjalan
menuju anoda secara kontinu sambil membuat benturan-benturan yang akan
membebaskan elektron lebih banyak lagi. Ionisasi karena benturan ini
merupakan proses dasar yang penting dalam kegagalan udara atau gas.
2.5.3. Mekanisme kegagalan gas
Proses kegagalan dalam gas ditandai dengan adanya percikan secara
tiba-tiba, percikan ini dapat terjadi karena adanya pelepasan yang terjadi pada
gas tersebut. Mekanisme kegagalan gas yang disebut percikan adalah
peralihan dari pelepasan tak bertahan sendiri ke berbagai pelepasan yang
bertahan sendiri.
Proses dasar yang paling penting dalam kegagalan gas adalah proses
ionisasi karena benturan, tetapi proses ini tidak cukup untuk menghasilkan
kegagalan. Proses lain yang terjadi dalam kegagalan gas adalah proses atau
mekanisme primer dan proses atau mekanisme sekunder.

7
Proses yang terpenting dalam mekanisme primer adalah proses katoda,
pada proses ini diawali dengan pelepasan elektron oleh suatu elektroda yang
diuji, peristiwa ini akan mengawali terjadinya kegagalan percikan (spark
breakdown). Elektroda yang memiliki potensial rendah (katoda) akan menjadi
elektroda yang melepaskan elektron. Elektron awal yang dibebaskan
(dilepaskan) oleh katoda akan memulai terjadinya banjiran elektron dari
permukaan katoda.
Jika jumlah elektron yang dibebaskan makin lama makin banyak atau
terjadinya peningkatan banjiran maka arus akan bertambah dengan cepat
sampai terjadi perubahan pelepasan dan peralihan pelepasan ini akan
menimbulkan percikan (kegagalan) dalam gas.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dijabarkan diantaranya:
1. Isolator dengan media isolasi gas dapat digunakan untuk memutus arus
sampai 40 kA pada rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Beberapa gas
yang umum digunakan dalam isolasi gas antara lain, gas Sulfur
Hexafluoride (SF6), Nitrogen (N2) dan Karbondioksida (CO2).
2. Minyak trafo selain sebagai media isolasi juga sebagai media pendingin
pada trafo. Keterlibatan Polri adalah untuk memastikan negara aman dari
berbagai jenis konflik dan segala sentimen negatif terkait keamanan dan
perundang-undangan. Udara merupakan bahan isolasi yang banyak
digunakan pada peralatan tegangan tinggi misalnya pada arrester sela batang
yang terpasang di saluran transmisi, selain itu udara juga digunakan sebagai
media peredam busur api pada pemutus tenaga (CB = Circuit Breaker).
3. Proses kegagalan dalam gas ditandai dengan adanya percikan secara tiba-
tiba, percikan ini dapat terjadi karena adanya pelepasan yang terjadi pada
gas tersebut. Mekanisme kegagalan gas yang disebut percikan adalah
peralihan dari pelepasan tak bertahan sendiri ke berbagai pelepasan yang
bertahan sendiri.

9
DAFTAR PUSTAKA

[1] Christiono, M. Reza Hidayat, and B. Widiyantoro, “Analisis Kemampuan


Minyak Isolasi Transformator Daya Merek Unindo Dengan Pengujian
Dissolved Gas Analysis dan Breakdown Voltage di Gardu Induk Serpong,”
Epsil. J. Electr. Eng. Inf. Technol., vol. 18, no. 3, pp. 100–106, 2020.

[2] A. Syakur and M. Facta, “Perbandingan Tegangan Tembus Media Isolasi


Udara Dan Media Isolasi Minyak Trafo Menggunakan Elektroda Bidang-
Bidang,” Transmisi, vol. 7, no. 2, pp. 26–29, 2005.

[3] A. Store, “刘 夏 1 李晓晔 2 (1,” vol. 5, pp. 2–3, 2018.

[4] A. Siswanto, A. Rohman, S. Suprijadi, M. Baehaqi, and A. Arifudin, “Analisis


Karakteristik Minyak Transformator Menggunakan Pengujian Dissolved Gas
Analysis (Dga) Pada Ibt 1 Gardu Induk,” Foristek, vol. 12, no. 1, pp. 30–42,
2022.

[5] M. Latif, “Pengaruh Temperatur Terhadap Kekuatan Dielektrik Minyak Nabati


Sebagai Bahan Isolasi Transformator Daya,” TeknikA, vol. 1, no. 30, pp. 48–
51, 2008.

10

Anda mungkin juga menyukai