Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pengelasan dan Penyambungan
Logam II
Kelompok 3 :
FAKULTAS TEKNIK
2023
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Kami haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pengelasan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pengelasan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I..........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
BAB II.........................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................
2.1 Shielded Metal Arc Welding (SMAW)....................................................................
2.2 Gas Metal Arc Welding (GMAW)...........................................................................
2.3 Oksigen Asetelin Welding (OAW)..........................................................................
2.4 Gas Tungsten Arc Welding (GTAW).......................................................................
2.5 Penerapan K3..........................................................................................................
2.6 Situasi dan Kondisi Laboratorium Pengelasan.......................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................
2.7 Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pengelasan (welding) adalah proses penyambungan dua material atau lebih dalam
keadaan cair sehingga terjadi fusi atau ikatan metalurgi dan setelah dingin sambungan
kuat menyatu (Olson dkk, 1993). Jadi proses pengelasan memerlukan kondisi cair atau
lumer dari material-material yang disambung sehingga terjadi ikatan metalurgi. Energi
yang digunakan untuk mencairkan atau melumerkan material adalah energi panas yang
dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti tenaga listrik, gesekan, ultrasonik dan lain
sebagainya.
Dari penjelasan deskripsi latar belakang diatas tentunya setiap Pengelasan dan
penyambungan logam memiliki beberapa problematika yang harus dipecahkan dari akar
permasalahan tersebut, diantaranya yaitu :
4
a) Bagaimana penjelasan terkait dengan sistem pengelasan SMAW, GMAW, OAW
dan GTAW
b) Bagaimana penggunaan K3 yang efisien dalam sistem Pengelasan
c) Bagaimana kondisi dari Laboratorium atau bengkel Pengelasan
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan akhir dari matakuliah Pengelasan dan Penyambungan
Logam II ini diantaranya yaitu :
BAB II
PEMBAHASAN
Proses pengelasan SMAW pada umummnya disebut las listrik adalah proses pengelasan
yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar dan elektroda. Panas tersebut
ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda
dan permukaan plat yang akan dilas).
Pengelasan SMAW merupakan suatu proses pengelasan yang menggunakan panas untuk
mencairkan material dasar dan elektroda, panas tersebut di timbulkan oleh lompatan ion
listrik yang terjadi di antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan
dilas ) dengan menggunakan bahan tambah/pengisi berupa elektroda terbungkus. Proses
pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda dan bahan las.
5
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material
dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las
(welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang
menimbulkan panas. Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari
mesin menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
Jenis Sambungan
Sambungan pada material dasar atau logam yang berkaitan dengan pengelasan
mempunyai jenis yang bervariasi,mulai dari sambungan tumpul (Butt Joint),sambungan
fillet (T Joint), sambungan sudut (Corner Joint) atau sambungan tumpeng (Lap Joint).
Jenis-jenis sambungan tersebut tentunya mempunyai maksud dan tujuan
tersendiri.Hal ini berkaitan juga dengan posisi pengelasan.Itulah sebabnya kita mengenal
berbagai jenis posisi pengelasan.Untuk plat kita mengenal posisi pengelasan 1F,2F,3F
dan 4F ada juga 1G,2G,3G dan 4G.Sedangkan pada pipa ada 1G,2G,5G dan 6G.
6
2.2 Gas Metal Arc Welding (GMAW)
Pengelasan GMAW ialah salah satu jenis proses pengelasan atau penyambungan
bahan logam,dimana dalam prosesnya menggunakan sumber panas dari energi listrik
yang diubah atau di konversi jadi energi panas. Fungs Las GMAW yaitu menyambung 2
logam atau lebih untuk mendapatkan,kekuatan sambungan yang sesuai dalam las
otomatis
Kelebihan
Kekurangan
Prinsip kerja Las GMAW ketika ujung elektroda didekatkan pada logam induk akan
terjadi busur api listrik yang akan menghasilkan busur las yang panas,kemudian panas ini
membuat ujung elektroda (kawat las) mencair dengan benda kerja secara setempat,dengan
mencairnya kedua bagian ini maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal
dari elektroda dan logam induk,terbentuklah kawah cair,lalu membeku maka terjadilah
logam lasan.
Prinsip kerja las GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu roll
dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses pengelasan
berlangsung, Dan itu terjadi karena adanya perpindahan ion anoda dan katoda pada base
metal.
7
2.3 Oksigen Asetelin Welding (OAW)
Suatu proses pengelasan gas yang menggunakan sumber panas nyala api melalui
pembakaran gas oksigen dan gas asetilen untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam
pengelasan OAW ini biasanya digunakan hanya untuk plat plat tipis, hal ini dikarenakan
sambungan las Oxigen Acetyline ini mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las
busur listrik.
Las OAW ini juga dapat digunakan untuk pemanasan atau pemotongan, namun alat yang
digunakan berbeda. Untuk pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas potong,
sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas
potong.
a) Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api Oksigen
Asetilen.
b) Dapat digunakan pada plat tipis.
c) Peralatan tidak terlalu banyak.
Tujuan dari plat OAW yaitu hanya digunakan untuk plat-plat seperti material atau
media pengelasan yang tipis saja. Sedangkan pengelasan ini berfungsi untuk pemanasan,
pemotongan, dengan menggunakan alat yang digunakan berbeda.
8
2.4 Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah salah satu jenis dari pengelasan yang seperti
namanya yaitu pengelasan dengan menggunakan nonconsumable elektroda jenis tungsten.
Pengelasan jenis ini menggunakan gas pelindung, tanpa penerapan tekanan, dan dapat
digunakan dengan atau tanpa bahan tambahan yang berupa filler metal.
Gas pelindung yang digunakan pada jenis pengelasan ini yaitu helium, argon, atau
gabungan dari helium dan argon sehingga biasa disebut dengan TIG (tungsten inert gas),
tujuan diberikannya gas pelindung ini yaitu agar tidak terjadi oksidasi akibat pengaruh dari
udara di sekitar area pengelasan yang dapat menyebabkan terjadinya porosity.
9
2.5 Penerapan K3
Jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat Anda gunakan adalah helm las
atau topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety dan baju kerja.
Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari
panas dan percikan las.
Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus
dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau
bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik.
c) Sepatu las
Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat
sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang
berat dan benda yang tajam.
10
d) Helm Las
Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan
las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata.
e) Masker Las.
Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap
Pastikan melakukan proses pengelasan di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang
baik, entah di luar ruangan maupun di dalam ruangan dengan ventilasi, sehingga kondisi
pekerja akan tetap bugar, tidak terlalu lelah atau sesak nafas. Kondisi ruangan dalam
proses pengerjaan pengelasan sangat dipertimbangkan selain membuat nyaman dalam
bekerja, kondisi ruangan juga memiliki tujuan khusus diantaranya yaitu ruangan dengan
sistem sirkulasi udara yang lancar, ruangan dengan sistem keamanan (safety) yang baik.
Banyak akan kejadian yang terjadi pada industri atau perusahan lain karena ruangan
yang terbatas bisa menyebabkan kondisi ruangan yang kurang baik diantaranya :
11
BAB III
PENUTUP
2.7 Kesimpulan
Di dalam pengelasan terdapat beberapa tipe atau proses las yang satu diantaranya
memiliki beberapa perbedaan dari mesin sampai prosesnya, seperti proses las: SMAW,
GMAW, GTAW Di dalam dunia las juga terdapat aturan dan ketentuan standar operasi.
Peraturan dan ketentuan pada proses pengelasan seperti: WPS, klasifikasi sambungan las,
dan tanda gambar las.
12
DAFTAR PUSTAKA
Desember 2017.
13
LAMPIRAN
Nim : 210512520033
Nim : 210512520055
14
Nama : Rico Yahya Pradana
Nim : 210512520033
Nim : 210512520018
15
Gambar Laboratorium atau Bengkel Pengelasan
16