Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Pengelasan dan Penyambungan
Logam II

Dosen Pengampu : Ir. Duwi Leksono Edy , S.Pd, M.Pd

Kelompok 3 :

Marga Sadar Budiman 210512520018

Rengga Ramadhani S 210512520024

Rico Yahya Pradana 210512520033

Yoga Muji Burrouf 210512520055

PROGRAM STUDI D-IV TEKNOLOGI REKAYASA MANUFAKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2023

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Kami haturkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Pengelasan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pengelasan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Malang, 10 Maret 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I..........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................
1.3 Tujuan..........................................................................................................................
BAB II.........................................................................................................................................
PEMBAHASAN.........................................................................................................................
2.1 Shielded Metal Arc Welding (SMAW)....................................................................
2.2 Gas Metal Arc Welding (GMAW)...........................................................................
2.3 Oksigen Asetelin Welding (OAW)..........................................................................
2.4 Gas Tungsten Arc Welding (GTAW).......................................................................
2.5 Penerapan K3..........................................................................................................
2.6 Situasi dan Kondisi Laboratorium Pengelasan.......................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................
2.7 Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang menuntut kita untuk


mengetahui tentang perkembangannya. Dalam perkembangan teknologi tersebut tidak
lepas dari majunya industri, salah satunya adalah industri fabrikasi (pengelasan) yang
teknologinya sudah sangat berkembang pesat.

Pengelasan (welding) merupakan bagian penting dari teknologi manufaktur yang


dibutuhkan diberbagai bidang pekerjaan diantaranya otomotif, perkapalan, kereta api,
jembatan, perpipaan, peralatan pertanian, dan industri manufaktur lainnya (lincoln
electric, 2008). Hal ini memerlukan konsekuensi jumlah tenaga kerja yang tinggi
dibidang pengelasan. Welder dengan sertifikat internasional merupakan salah satu
welding career yang banyak dibutuhkan dalam pekerjaan pengelasan. Kebutuhan tenaga
kerja yang tinggi tetapi belum di sertai dengan ketersediaan personel yang memadahi
menjadi salah satu alasan tingginya gaji di bidang pengelasan (Lincoln Electric, 2008).

Pengelasan (welding) adalah proses penyambungan dua material atau lebih dalam
keadaan cair sehingga terjadi fusi atau ikatan metalurgi dan setelah dingin sambungan
kuat menyatu (Olson dkk, 1993). Jadi proses pengelasan memerlukan kondisi cair atau
lumer dari material-material yang disambung sehingga terjadi ikatan metalurgi. Energi
yang digunakan untuk mencairkan atau melumerkan material adalah energi panas yang
dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti tenaga listrik, gesekan, ultrasonik dan lain
sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan deskripsi latar belakang diatas tentunya setiap Pengelasan dan
penyambungan logam memiliki beberapa problematika yang harus dipecahkan dari akar
permasalahan tersebut, diantaranya yaitu :

4
a) Bagaimana penjelasan terkait dengan sistem pengelasan SMAW, GMAW, OAW
dan GTAW
b) Bagaimana penggunaan K3 yang efisien dalam sistem Pengelasan
c) Bagaimana kondisi dari Laboratorium atau bengkel Pengelasan

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan laporan akhir dari matakuliah Pengelasan dan Penyambungan
Logam II ini diantaranya yaitu :

a) Untuk menambah wawasan tentang Pengelasan serta menjelaskan pengetahuan


materi dimana yang berkaitan dengan pengelasan sebagai bekal kesuksesan untuk
kedepannya,
b) Lebih berfikir kritis, berperan aktif serta memasukkan pikiran kita terhadap
pengalaman terkait dengan Sistem Pengelasan
c) Memberikan tambahan materi yang berkaitan dengan Ssistem Pengelasan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Shielded Metal Arc Welding (SMAW)

Proses pengelasan SMAW pada umummnya disebut las listrik adalah proses pengelasan
yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar dan elektroda. Panas tersebut
ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda
dan permukaan plat yang akan dilas).

Pengelasan SMAW merupakan suatu proses pengelasan yang menggunakan panas untuk
mencairkan material dasar dan elektroda, panas tersebut di timbulkan oleh lompatan ion
listrik yang terjadi di antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan
dilas ) dengan menggunakan bahan tambah/pengisi berupa elektroda terbungkus. Proses
pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda dan bahan las.

5
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material
dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las
(welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang
menimbulkan panas. Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari
mesin menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

a) Mesin dengan arus searah (DC)


b) Mesin dengan arus bolak balik (AC)
c) Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC).

Kelebihan Las SMAW

a) Sistem Pengelasan dapat dilakukan dengan segala arah posisi


b) Perlatan yang digunakan sederhana dan mudah dalam pengoperasiannya
c) Memiliki tingkat kebisingan cukup rendah.

Kekurangan Las SMAW

a) Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektoda


b) Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya flag harus dibersihkan.
c) Memiliki tingkat efesiensi endapan yang rendah

Jenis Sambungan
Sambungan pada material dasar atau logam yang berkaitan dengan pengelasan
mempunyai jenis yang bervariasi,mulai dari sambungan tumpul (Butt Joint),sambungan
fillet (T Joint), sambungan sudut (Corner Joint) atau sambungan tumpeng (Lap Joint).
Jenis-jenis sambungan tersebut tentunya mempunyai maksud dan tujuan
tersendiri.Hal ini berkaitan juga dengan posisi pengelasan.Itulah sebabnya kita mengenal
berbagai jenis posisi pengelasan.Untuk plat kita mengenal posisi pengelasan 1F,2F,3F
dan 4F ada juga 1G,2G,3G dan 4G.Sedangkan pada pipa ada 1G,2G,5G dan 6G.

6
2.2 Gas Metal Arc Welding (GMAW)

Pengelasan GMAW ialah salah satu jenis proses pengelasan atau penyambungan
bahan logam,dimana dalam prosesnya menggunakan sumber panas dari energi listrik
yang diubah atau di konversi jadi energi panas. Fungs Las GMAW yaitu menyambung 2
logam atau lebih untuk mendapatkan,kekuatan sambungan yang sesuai dalam las
otomatis

Kelebihan

a) Pengelasan GMAW mempunyai efisiensi pengelasan yang tinggi,karena tidak


perlu mengganti kawat las.
b) Dapat digunakan untuk semua jenis material dan posisi pengelasan
c) Tidak menghasilakn kerak sehingga tidak perlu proses pembersihan yang banyak

Kekurangan

a) Sering terjadi burnback (saluran ujung las tersumbat) saat pengelasan


berlangsung.
b) Jika gas pelindung tidak keluar sempurna maka dapat terjadi cacat porosity
c) Set up pengelasan yang harus lebih detail agar hasil asan maksimal

Prinsip Cara Kerja Pengelasan GMAW

Prinsip kerja Las GMAW ketika ujung elektroda didekatkan pada logam induk akan
terjadi busur api listrik yang akan menghasilkan busur las yang panas,kemudian panas ini
membuat ujung elektroda (kawat las) mencair dengan benda kerja secara setempat,dengan
mencairnya kedua bagian ini maka kampuh las akan terisi oleh logam cair yang berasal
dari elektroda dan logam induk,terbentuklah kawah cair,lalu membeku maka terjadilah
logam lasan.

Prinsip kerja las GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu roll
dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses pengelasan
berlangsung, Dan itu terjadi karena adanya perpindahan ion anoda dan katoda pada base
metal.

7
2.3 Oksigen Asetelin Welding (OAW)

Suatu proses pengelasan gas yang menggunakan sumber panas nyala api melalui
pembakaran gas oksigen dan gas asetilen untuk mencairkan logam dan bahan tambah. Dalam
pengelasan OAW ini biasanya digunakan hanya untuk plat plat tipis, hal ini dikarenakan
sambungan las Oxigen Acetyline ini mempunyai kekuatan yang rendah dibandingkan las
busur listrik.

Las OAW ini juga dapat digunakan untuk pemanasan atau pemotongan, namun alat yang
digunakan berbeda. Untuk pemotongan menggunakan torch yang ada katub gas potong,
sedangkan untuk pengelasan atau pemanasan menggunakan welding gun tanpa katub gas
potong.

Kelebihan Las OAW

a) Jika ada pengelasan yang salah dapat dicairkan kembali dengan nyala Api Oksigen
Asetilen.
b) Dapat digunakan pada plat tipis.
c) Peralatan tidak terlalu banyak.

Kekurangan Las OAW

a) Jika digunakan plat tebal kekuatannya kurang maksimal.


b) Pengelasan manual sehingga efisiensi dan kecepatan las kurang.
c) Sangat jarang digunakan untuk pengelasan non logam atau baja tahan karat.

Prinsip Cara Kerja Pengelasan OAW

Tujuan dari plat OAW yaitu hanya digunakan untuk plat-plat seperti material atau
media pengelasan yang tipis saja. Sedangkan pengelasan ini berfungsi untuk pemanasan,
pemotongan, dengan menggunakan alat yang digunakan berbeda.

Prinsip kerja pengelasan OAW Anda perlu memperhatikan prosedur-prosedur yang


akan digunakan. Pertama-tama Anda perlu menyalakan Las OAW dengan cara buka katup
gas asetilen yang terdapat pada blander las tersebut. Selanjutnya buka katup oksigen yang
terdapat pada brander las.

8
2.4 Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)

Gas tungsten arc welding (GTAW) adalah salah satu jenis dari pengelasan yang seperti
namanya yaitu pengelasan dengan menggunakan nonconsumable elektroda jenis tungsten.
Pengelasan jenis ini menggunakan gas pelindung, tanpa penerapan tekanan, dan dapat
digunakan dengan atau tanpa bahan tambahan yang berupa filler metal.

Gas pelindung yang digunakan pada jenis pengelasan ini yaitu helium, argon, atau
gabungan dari helium dan argon sehingga biasa disebut dengan TIG (tungsten inert gas),
tujuan diberikannya gas pelindung ini yaitu agar tidak terjadi oksidasi akibat pengaruh dari
udara di sekitar area pengelasan yang dapat menyebabkan terjadinya porosity.

Kelebihan Las GTAW

a) Kontrol yang baik pada penetrasi root.


b) Menghasilkan pengelasan autogenous yang konsisten dengan kualitas unggul
c) Relatif lebih murah.

Kekurangan Las GTAW

a) Deposisi pada proses GTAW lebih rendah


b) Lebih sensitive atau memiliki toleransi yang rendah
c) Gas pelindung pengelasan GTAW akan sulit dikendalikan

Prinsip Cara Kerja Pengelasan GTAW


Pengelasan GTAW merupakan jenis las Elektroda tak terumpan atau elektroda hanya
sebagai sumber busur bukan sebagai logam pengisi. Untuk logam pengisinya
menggunakan bahan tambah (filler metal).
Untuk langkah kerjanya pastikan mesin menyala dan aliran gas sudah sesuai, atur
ampere sesuai dengan prosedur pengelasan. Nyalakan switch di Welding Torch dan
sentuhkan ujung tungsten ke benda kerja, setelah busur nyala lelehkan benda kerja
kemudian filler metal dekatkan dengan busur setelah itu keduanya akan menyala dan
leleh. Untuk mendapatkan hasil yang bagus lakukan ayunan secara konstan.

9
2.5 Penerapan K3

Jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat Anda gunakan adalah helm las
atau topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety dan baju kerja.

Alat Pelindung Diri K3 dan Listrik

a) Pakaian Kerja Las

Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian tubuh dari
panas dan percikan las.

b) Sarung Tangan Las

Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang khusus
dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari kulit atau
bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik.

c) Sepatu las

Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu terdapat
sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan bendan yang
berat dan benda yang tajam.

10
d) Helm Las

Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari percikan
las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata.

e) Masker Las.

Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las, karena asap

2.6 Situasi dan Kondisi Laboratorium Pengelasan

Pastikan melakukan proses pengelasan di tempat yang memiliki sirkulasi udara yang
baik, entah di luar ruangan maupun di dalam ruangan dengan ventilasi, sehingga kondisi
pekerja akan tetap bugar, tidak terlalu lelah atau sesak nafas. Kondisi ruangan dalam
proses pengerjaan pengelasan sangat dipertimbangkan selain membuat nyaman dalam
bekerja, kondisi ruangan juga memiliki tujuan khusus diantaranya yaitu ruangan dengan
sistem sirkulasi udara yang lancar, ruangan dengan sistem keamanan (safety) yang baik.

Banyak akan kejadian yang terjadi pada industri atau perusahan lain karena ruangan
yang terbatas bisa menyebabkan kondisi ruangan yang kurang baik diantaranya :

a) Menyebabkan terjadinya kebakaran


Karena percikan api yang ditimbulkan dari pengelasan tersebut.
b) Kekurangan oksigen.
Pekerja bisa mengalami kesulitan bernapas karena asap dan gas dapat terbentuk
dan menggantikan oksigen yang ada di ruang terbatas.
c) Radiasi dan panas
Bila sinar UV yang terserap lensa atau kornea mata melebihi jumlah tertentu
maka mata akan terasa seakan-akan ada benda asing di dalamnya.
d) Bahaya listrik
Isolasi kabel terkelupas atau peralatan listrik yang digunakan dalam pengelasan
rusak/ tidak memadai bisa menimbulkan risiko sengatan listrik.

11
BAB III

PENUTUP

2.7 Kesimpulan

Pengelasan menurut AWS (American Welding Society) adalah proses


penyambungan logam atau non logam yang dilakukan dengan memanaskan material
yang akan disambung hingga temperature las yang dilakuan dengan cara dengan atau
tanpa menggunakan tekanan, hanya dengan tekanan, dan dengan atau tanpa
menggunakan logam pengisi.

Di dalam pengelasan terdapat beberapa tipe atau proses las yang satu diantaranya
memiliki beberapa perbedaan dari mesin sampai prosesnya, seperti proses las: SMAW,
GMAW, GTAW Di dalam dunia las juga terdapat aturan dan ketentuan standar operasi.
Peraturan dan ketentuan pada proses pengelasan seperti: WPS, klasifikasi sambungan las,
dan tanda gambar las.

Proses pengelasan SMAW, GMAW, GTAW memiliki perbedaan seperti


eloktroda dan penggunaan gas yang berbeda, tetapi umummnya tetap disebut Las Listrik
karena masih menggunakan listrik. Berbeda dengan proses Pengelasan OAW
Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual dengan
pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai mencair oleh
nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau tanpa logam
pengisi.

Pengelasan tidak bisa lepas dari WPS (Welding Procedure Specification),


Gambar, dan Sambungan las. dimana WPS Adalah sebuah dokumen yang berisikan
tentang variabel parameter pengelasan yang dibuat dengan tujuan untuk digunakan
sebagai acuan seorang welder atau operator las dalam melakukan pekerjaan pengelasan
(sambungan las) yang sesuai dengan ketentuan yang ada di code (ASME, API dan
AWS).

12
DAFTAR PUSTAKA

________.2015. “Pengertian Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding)”.


http://hima-tl.ppns.ac.id/shielded-metal-arc-welding-smaw/. Diakses pada tanggal 29
Desember 2017.

________.2015. “Pengertian Pengelasan OAW (Oxy Acetylene Welding)”.


http://himatl.ppns.ac.id/oxy-acetylene-welding-oaw/. Diakses pada tanggal 29 Desember
2017.

________.2015. “Pengertian Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding)”.


http://himatl.ppns.ac.id/gas-metal-arc-welding-gmaw/. Diakses pada tanggal 29
Desember 2017.

________.2015. “Pengertian Pengelasan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding)”.


http://hima-tl.ppns.ac.id/gas-tungsten-arc-welding-gtaw/. Diakses pada tanggal 29

Desember 2017.

Fernandes.2011.”Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja”.

http://fernandeswelding.blogspot.co.id/2011/11/welding-symbol.html. Diakses pada


tanggal 3 Januari 2018.

13
LAMPIRAN

Nama : Rengga Ramadhani S

Nim : 210512520033

Pengerjaan : Las SMAW, GTAW, OAW

SMAW GTAW OAW

Nama : Yoga Muji Burrouf

Nim : 210512520055

SMAW GTAW OAW

14
Nama : Rico Yahya Pradana

Nim : 210512520033

SMAW GTAW OAW

Nama : Marga Sadar Budiman

Nim : 210512520018

SMAW GTAW OAW

15
Gambar Laboratorium atau Bengkel Pengelasan

16

Anda mungkin juga menyukai