Anda di halaman 1dari 32

1

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGELASAN

OLEH

NAMA : ANDI ZULFIKAR BARASUA


NIM : 210203502015
KELAS : PTO/ 01 / S1

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

1
2

LEMBAR ASISTENSI
LAPORAN AKHIR PRAKTEK
TEKNOLOGI PENGELASAN

OLEH

ANDI ZULFIKAR BARASUA (210203502015)

Hari/ Tanggal Keterangan Paraf


NO

1.

2.

Makassar, 2023
Dosen Penanggung jawab

Wadillah, S.Pd, M.Pd / Jumadin, S.Pd,M.Pd

2
3

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ilmu yang di limpahkan
kepada setiap hambanya, serta selalu melimpahkan rahmat dan kesehatan kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan Teknologi
Pengelasan saya, atau belajar seperti yang saya lakukan sekarang.

Dalam penyusunan laporan ini sangatlah sederhana dan saya mengakui bahwa
masih banyak kekurangan, dan sangat jauh dari kesempurnaan, karena
pengalaman saya membuat laporan itu masih sangat kurang. Oleh karena itu untuk
membantu kesempurnannya laporan ini. Saya sangat mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak terutama pada dosen yang bersangkutan.

Saya berharap dalam laporan ini, saya akan belajar untuk membahas khusus
Teknologi Pengelasan. Hal ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan dapat
menambah wawasan bagi orang yang membacanya.

Makassar, 26 Mei2023

Andi zulfikar barasua

3
4

DAFTAR ISI

LEMBAR ASISTENSI.................................................................................2

KATA PENGANTAR..................................................................................3

DAFTAR ISI.................................................................................................4

DAFTAR TABEL.........................................................................................5

DAFTAR GAMBAR....................................................................................6

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................7

A. Latar Belakang..............................................................................7

B. Tujuan...........................................................................................7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................8

A. Pengertian Pengelasan busur listrik atau shield metal arc welding


(SMAW).......................................................................................8

B. Jenis –jenis Las Listrik...............................................................12

C. Keselamatan Kerja......................................................................16

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIKUM..............................................19

A. Belajar Mengoprasikan Mesin Las Listrik dan Menyalakan


Busurnya.....................................................................................19

B. Membuat Rigi – Rigi (Gerigi) Las pada Logam Tebal..............22

C. Menyambung Dua Buah Logam Menggunakan Las Listrik......25

D. Membuat Benda Karya...............................................................28

BAB IV PENUTUP.....................................................................................30

A. Kesimpulan.................................................................................30

B. Saran...........................................................................................30

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................31

4
5

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Penilaian................................................................................................27

5
6

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengelsan............................................................................................8


Gambar 2.2 Jenis Mesin Las...................................................................................9
Gambar 2.3 Mesin Las Polarity..............................................................................9
Gambar 2.4 Mesin Las Listrik...............................................................................12
Gambar 2.5 Alat Perlindungan Diri......................................................................16
Gambar 3.1 Mengoprasikan Mesin Las.................................................................21
Gambar 3.2 Membuat Rigi –Rigi Las....................................................................24
Gambar 3.3 Menyambung Logam.........................................................................27

6
7

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang menuntut kita


untukmengetahui tentang perkembangannya. Dalam perkembangan teknologi
tersebuttidak lepas dari majunya industri, salah satunya adalah industri
fabrikasi(pengelasan) yang teknologinya sudah sangat berkembang pesat.
Pengelasan menurut AWS (American Welding Society) adalah proses
penyambungan logam atau non logam yang dilakukan dengan
memanaskanmaterial yang akan disambung hingga temperature las yang dilakuan
dengancara dengan atau tanpa menggunakan tekanan, hanya dengan tekanan,
dandengan atau tanpa menggunakan logam pengisi.
Di dalam pengelasan terdapat beberapa tipe atau cara las yang
satudiantaranya memiliki beberapa perbedaan, seperti: SMAW, GMAW, OAW,
danGTAW. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari mesin, proses, maupun bahan-
bahannya, termasuk elektroda dalam las listrik.
Dalam proses pengelasan juga terdapat beberapa peraturan dan
ketentuanyang menjadi standar operasi dalam pekerjaan las. Peraturan tersebut
menjadirambu-rambu dan langkah-langkah yang nantinya digunakan agar proses
pengelasan berjalan dengan baik. Peraturan dan ketentuan pada proses pengelasan
seperti: WPS, klasifikasi sambungan las, dan tanda gambar las.

B. Tujuan

1. Untuk menambah wawasan tenntang pengelasan akhir semester mata


kuliah Teknologi Pengelasan.
2. Sebagai syarat untuk mendapatkan nilai maksimal A, mata kuliah
Teknologi Sepeda Motor.
3. Untuk menambah wawasan bagi penulis dan pembaca mengenai teori
Teknologi sepeda motor.

7
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pengelasan busur listrik atau shield metal arc welding


(SMAW)
1. Pengertian
Proses pengelasan SMAW yang umummnya disebut Las Listrik adalah
proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar
dan elektroda. Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi
antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas).

Gambar 2.1 pengelasan

Pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding) dikenal juga dengan


istilah MMAW (Manual Metal Arc Welding) umumnya juga disebut las listrik
merupakan suatu proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan
material dasar dan elektroda, panas tersebut di timbulkan oleh lompatan ion
listrik yang terjadi di antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan
plat yang akan dilas ) dengan menggunakan bahan tambah/pengisi berupa
elektroda terbungkus. Proses pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir
diantara elektroda dan bahan las membentuk suatu panas yang dapat mencapai
suhu hingga 3000 C,sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas
mencair.

8
9

Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda


dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan
pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk
busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas.
2. Jenis Mesin

Gambar 2.2 jenis mesin las


Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari mesin
menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis yaitu.
1. Mesin dengan arus searah (DC).
2. Mesin dengan arus bolak balik (AC).
3. Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC).

3. Jenis Polarity

Gambar 2.3 mesin las polarity

9
10

Dalam proses pengelasan SMAW tenaga listrik yang di peroleh dari mesin
menurut jenis arus yang dikeluarkan terbagi menjadi 3 jenis mesin yaitu:
1. Mesin dengan arus bolak balik (AC)
2. Mesin dengan arus searah (DC)
3. Mesin dengan kombinasi arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC)

Pada mesin arus (DC) dilengkapi dengan komponen yang merubah sifat
arus bolak balik (AC) menjadi arus searah yaitu dengan generator listrik.
Karakteristik electric effeciensinya 80-85%. Pada mesin kombinasi antara AC
dan DC dilengkapi dengan transformator dan rectifier,dimana rectifier ini
mempunyai fungsi untuk meratakan arus.
Pada proses pengelasan smaw arus AC (Alternating Current), voltage drop
tidak di pengaruhi panjang kabel, kurang cocok untuk arus yang lemah, tidak
semua jenis elektroda dapat dipakai.Secara teknik arc starting lebih sulit terutama
untuk diameter elektrode kecil. Arus ini menghasilkan pengelasan yang kasar,
sehingga kurang cocok di pakai.Biasanya banyak di pakai pada saat di lapangan.
Sedangkan pada proses pengelasan smaw arus DC (Direct Current),
voltage drop sensitif terhadap panjang kabel sependek mungkin, dapat dipakai
untuk arus kecil dengan diameter electroda kecil, semua jenis elektrode dapat
dipakai, arc starting lebih mudah terutama untuk arus kecil, Mayoritas industry
fabrikasi menggunakan polarity DC khususnya untuk pengelaan Carbos steel.
Pada prinsipnya DC polarity pada pengelasan smaw dibagi kedalam dua bagian
yaitu polarity DCEP dan Polarity DCEN.
 Polarity DCEP (Reversed Polarity)
Cara kerjanya material dasar disambungkan dengan kutub negatif (-) dan
elektrodenya dihubugkan dengan kutup positif (+) dari mesin las DC, sehingga
busur listrik bergerak dari material dasar ke elektrode dan berakibat 2/3 panas
berada di elektroda dan 1/3 panas berada di material dasar.

10
11

Cara ini akan menghasilkan pencairan elektrode lebih banyak sehingga hasil las
mempunyai penetrasi dangkal.
 Polarity DCEN (Straight Polari
Prinsip dasarnya material dasar atau material yang akan dilas dihubungkan
dengan kutub positif (+) dari Travo, dan elektrodenya dihubungkan dengan
kutub negatif (-) pada travo las DC.
Dengan cara ini busur listrik bergerak dari elektrode ke material dasar,
yang berakibat 2/3 panas berada di material dasar dan 1/3 panas berada di
elektroda. Cara ini akan menghasilkan pencairan material dasar lebih banyak
dibanding elektrodenya sehingga hasil las mempunyai penetrasi yang dalam.
4. Komponen Mesin
Perlengkapan yang diperlukan untuk proses pengelasan SMAW adalah
peralatan yang paling sederhana dibandingkan dengan proses pengelasan listrik
yang lainnya. Adapun perlengkapan las SMAW adalah : transformator DC/AC,
elektroda, kabel massa, kabel elektroda, connectors, palu cipping, sikat kawat
dan alat perlindungan diri yang sesuai.
5. Kelebihan SMAW
1. Dapat dipakai dimana saja didalam air maupun di luar air.
2. Pengelasan dengan segala posisi.
3. Elektroda tersedia dengan mudah dalam banyak ukuran dan diameter.
4. Perlatan yang digunakan sederhana, murah dan mudah dibawa
kemanapun
5. Tingkat kebisingan rendah.
6. Tidak terlalu sensitif terhadap korosi, oli & gemuk.
7. Dapat di kerjakan pada ketebalan berapapun.
6. Kekurangan
1. Pengelasan terbatas hanya sampai sepanjang elektoda dan harus
melakukan penyambungan
2. Setiap akan melakukan pengelasan berikutnya flag harus dibersihkan.
3. Tidak dapat digunakan untuk pengelasan bahan baja non – ferrous.
4. Efesiensi endapan renda

11
12

B. Jenis –jenis Las Listrik


Pengelasan adalah proses penyambungan dua logam atau lebih dengan cara
memanaskan logam sampai pada titik mencair dengan tekanan atau tanpa tekanan,
serta dapat menggunakan bahan penambah atau tanpa bahan penambah.

Proses pengelasan dilakukan dengan menggunakan mesin las. Mesin las


terbagi menjadi dua jenis, yakni:

Mesin Las Listrik

Gambar 2.4 mesin las listrik

Mesin las listrik adalah mesin las yang membutuhkan listrik dengan daya
listrik tertentu sesuai dengan media yang akan di las.

Cara kerja mesin las listrik ialah merubah tegangan listrik menjadi arus
listrik yang menghasilkan panas pada tingkat tertentu.

Mesin las listrik terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:


1. Mesin Las Arus Bolak Balik (Mesin Las AC)

Mesin las arus bolak balik atau disingkat mesin las AC adalah mesin las
yang membutuhkan arus bolak balik dari pembangkit listrik ataupun generator
AC.

12
13

Namun besarnya tegangan listrik yang dihasilkan belum sesuai sehingga


membutuhkan penyesuaian. Alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan disebut transformator atau trafo.

Cara kerja trafo ialah mengubah tegangan arus listrik menjadi tegangan yang
sesuai dengan kebutuhan pada mesin las tersebut untuk mengoptimalkan kinerja
mesin las arus bolak balik. Umumnya trafo yang seringkali digunakan pada mesin
las yaitu trafo step down.

Kelebihan mesin las arus bolak balik:

 Harga dan Perawatannya mesin las AC relatif murah.

 Mesin las AC tetap berfungsi meskipun posisi pemasangan stang


tertukar karena posisi pemasangan stang yang tertukar pada mesin las
ini tidak mempengaruhi kinerja mesin tersebut.

 Hasil pengelasan dengan mesin las arus bolak balik lebih kuat karena
nyala busur listrik pada mesin las jenis ini terbilang kecil.
Kekurangan mesin las arus bolak balik:

 Mesin las AC tidak dapat digunakan pada semua jenis logam.

 Tidak semua jenis elektroda dapat digunakan untuk mesin las AC.

 Arus lasnya naik turun karena nyala busur listrik pada mesin las AC ini
tergolong kecil.

1. Mesin Las Arus Searah (Mesin Las DC)


Mesin las arus searah atau disingkat mesin las DC adalah mesin yang
mengubah arus bolak balik menjadi arus searah.

Namun mesin las arus searah ini membutuhkan suatu alat yang dapat
mengubah arus listrik tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mesin las jenis ini
harus menggunakan dinamo listrik.

13
14

Peran dinamo listrik pada mesin las arus searah ialah sebagai penyearah arus
atau rectifier untuk mengubah arus bolak balik menjadi arus searah. Dinamo dapat
digerakkan oleh motor bensin, motor listrik dan alat penggerak lainnya.

Kelebihan mesin las arus searah:

 Arus las mesin las DC lebih stabil dibandingkan mesin las AC karena
nyala busur listrik lebih stabil.

 Semua jenis elektroda atau kawat las dapat digunakan untuk mesin las
DC.

 Mesin las DC dapat digunakan pada berbagai media seperti besi, baja,
dan sebagainya.

 Dapat digunakan untuk mengelas plat yang tipis.

 Mudah digunakan dan lebih fleksibel.

 Suara mesin las DC tidak terlalu bising.


Kekurangan mesin las arus searah adalah memiliki polaritas yang berbeda
sehingga tidak dapat digunakan pada kutub sembarangan karena dapat
mempengaruhi hasil las.

2. Mesin Las Ganda (Mesin Las AC DC)

Mesin las ganda atau disingkat mesin las AC DC adalah mesin yang dapat
digunakan dengan dua arus yang berbeda sekaligus. Sehingga mesin las ganda
yang dapat menangani pengelasan dengan arus searah maupun arus bolak balik.

Mesin las ganda ini seringkali digunakan untuk bengkel-bengkel yang


memiliki banyak jenis pekerjaan karena tidak perlu mengganti-ganti las untuk
proses pengelasan yang berbeda-beda media.

14
15

Kelebihan mesin las arus ganda:

 Lebih fleksibel dan dapat digunakan untuk semua jenis pengelasan.

 Cocok digunakan pada berbagai bidang pekerjaan karena dapat dipakai


untuk mengerjakan berbagai jenis pekerjaan yang berbeda-beda.

 Memiliki kemampuan ganda.

 Dapat digunakan pada berbagai media las seperti besi, alumunium dan
sebagainya.

 Dapat digunakan dalam tugas berat seperti mengelas logam yang tebal
dan keras.
Kekurangan mesin las arus ganda:

 Mesin lebih berat karena mesin ini menggabungkan dua komponen


yakni mesin las AC dan mesin las DC.

 Tidak mudah untuk dioperasikan karena memiliki pengaturan yang


banyak sehingga anda harus mempelajari buku panduannya sebelum
menggunakan mesin las AC DC untuk menghindari kesalahan
penggunaan.

15
16

C. Keselamatan Kerja
1. Alat Keselamatan Kerja Las dan Pelindung Diri K3

Gambar 2.5 alat perlindungan diri

2. Alat Keselamatan Kerja Las

Proses pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai banyak


resiko atau bahaya. Karena saat proses pengelasan berlangsung, maka bahaya
seperti asap, cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul. Oleh
karena itu jika kita tidak memakai alat keselamatan las, maka akan
membahayakan keselamatan kita saat bekerja.

Dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena


itu jika Anda sedang melakukan pekerjaan las maka sebaiknya Anda
menggunakan alat pelindung diri. Baik itu untuk pengelasan SMAW, GMAW,
GTAW, SAW atau las gas seperti OAW, menggunakan APD las adalah hal wajib.
Jika kita memakai alat keselamatan sesuai standart maka jika ada kecelakaan kerja
dapat diminimalisir.

Jenis jenis alat keselamatan kerja las yang dapat Anda gunakan adalah helm
las atau topeng las, sarung tangan las, apron, safety shoes atau sepatu safety dan
baju kerja. Untuk Anda yang masih belum mengetahui macam macam peralatan
atau pakaian kerja las dan fungsinya, berikut ini kami sajikan untuk Anda.

Alat Pelindung Diri K3 Las OAW dan Listrik Beserta Fungsinya:

16
17

 Pakaian Kerja Las atau Apron.

Pakaian kerja las adalah pakaian yang dapat melindungi seluruh bagian
tubuh dari panas dan percikan las. Selain itu terdapat Apron sebagai tambahan,
apron dada dan apron lengan ini terbuat dari bahan kulit. Karena jika dari kain
biasa maka pakaian akan lubang, hal ini disebabkan tingginya temperatur percikan
las.

 Sarung Tangan Las atau welding gloves.

Welding gloves atau sarung tangan las adalah sarung tangan yang memang
khusus dibuat untuk proses pekerjaan las, bahan sarung tangan las terbuat dari
kulit atau bahan sejenis asbes dengan kelenturan yang baik. Welding gloves
berfungsi untuk melindungi kedua tangan dari percikan las atau spater dan panas
material yang dihasilkan dari proses pengelasan.

 Sepatu las atau safety shoes.

Sepatu las adalah sepatu yang terbuat dari kulit dan bagian depan sepatu
terdapat sebuah plat baja yang berfungsi untuk melindungi kaki dari kejatuhan
bendan yang berat dan benda yang tajam. Selain itu karena bersifat isolator, sepatu
ini juga melindungi dari bahaya sengatan listrik.

 Helm Las atau Topeng las.

Helm las adalah alat yang mempunyai fungsi melindungi bagian wajah dari
percikan las, panas pengelasan dan sinar las ke bagian mata. Topeng las ini terbuat
dari bahan plastik yang tahan panas, selain itu terdapat tiga kaca (bening, hitam,
bening) yang berfungsi untuk melindungi mata dari bahaya sinar tampak dan
ultraviolet saat melakukan pekerjaan pengelasan.

Kaca las listrik mempunyai pengkodean nomor, yaitu nomor 6, 7, 8 , 10, 11,
12 dan 14. Semakin besar ukurannya maka densitas atau kegelapan kaca tersebut
juga semakin tinggi. Jadi Anda dapat menyesuaikan yang cocok dengan kondisi

mata Anda. Selain itu juga ukuran ampere yang digunakan, karena ampere yang
besar akan menimbulkan cahaya yang lebih terang.

17
18

 Masker Las.

Masker berfungsi sebagai alat perlindung pernafasan dari bahaya asap las,
karena asap las berbeda dengan asap biasa. Asap las ini merupakan hasil
pembakaran dari bahan kimia untuk perlindungan lasan dan juga pembakaran atau
pelelehan dari material lasan. Oleh karena itu asap las ini hampir seperti serbuk
bersih dan sangat membahayakan alat pernafasan kita.

Alat Pelindung Diri K3 atau keselamatan kerja dalam pengelasan di atas


tidak akan berfungsi dengan baik jika kita tidak mematuhi prosedur pengelasan
yang biasanya sudah tersedia di setiap bengkel atau tempat kita bekerja. Oleh
karena itu mari kita budayakan etos kerja yang baik dan sesuai dengan prosedur
kerja.

18
19

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Belajar Mengoprasikan Mesin Las Listrik dan Menyalakan Busurnya


JOB SHEET 1
Hari/Tgl;
Mata Kuliah :
Otomotif FT. UNM. S1
Teknologi Pengelasan
Waktu 2 x 3 jam
Paraf Dosen
Jenis Pekerjaan :
Nama : andi zulfikar barasua
Mengoprasikan mesin las
listrik SMAW
Nim : 210203502015

a) TUJUAN PENGAJARAN
Agar mahasiswa trampil dalam :
1. Menghidupkan mesin las listrik (SMAW)
2. Mengatur amper sesuai kebutuhan
3. Menyalakan Busur las

b) PERLENGKAPAN :
1. Alat :
- Mesin las 900 Whatt - Palu terak
- Meja las - Sikat baja
- Tang
2. Bahan :
- Elektroda (kawat Las) 2,6 mm

c) TINDAKAN KEAMANAN (K3)


1. Gunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
2. Memakai baju praktek & spatu safety
3. Memakai helem, kaca mata las/topeng las dan kaca mata bening
4. Masker & sarung tangan
5. Bersihkan alat dan tempat praktek 10 menit sebelum waktu berakhir

19
20

d) LANGKAH KERJA
1. Siapkan mesin las beserta kelengkapannya
2. Pasang kabel pemegang elektroda pada kutub positif (+) mesin las dan
pasang kabel massa pada pada kutub negative (-) mesin las.
3. Tekan tombol ON pada mesin las sehingga mesin pada posisi siap
4. Posisikan setelan kuat arus (amper) sesuai diameter elektroda. Lihat tabel
dibawah:

5. Pasang elektroda ukuran 2,6 mm pada holder elektroda.


6. Lengketkan kutub kabel negatif pada benda kerja yang akan dilas.
7. Untuk menyalakan busur Las ada dua cara :
a) Seret (gores) ujung elektroda pada permukaan benda kerja (striking).
b) Sentuhkan ujung elektoda pada benda kerja dengan cara kejutan sesaat
sehingga busur listrik muncul diantaranya.
Ket : Tujuannya untuk mengupas selaput (fluks) dari inti logam
elektroda dan memastika adanya arus.

a) Seret (gores) b) Kejutan (tusuk)

20
21

8. Untuk penyalaan selanjutnya tinggal didekatkan saja ujung elektroda


dengan benda kerja dengan jarak sesuai
diameter inti besi elektroda yang
dipakai. Ketika busur las nyala maka
pertahankan jaraknya sambil digeser
perlahan –lahan sesuai leburan logam
yang telah menyala sehingga
membentuk jalur las yang ideal.

Gamabar 3.1 mengoprasikan mesin las

21
22

B. Membuat Rigi – Rigi (Gerigi) Las pada Logam Tebal


JOB SHEET 2
Hari/Tgl;
Mata Kuliah :
Otomotif FT. UNM. S1
Teknologi Pengelasan
Waktu 3 x 3 jam
Paraf dosen
Jenis Pekerjaan :
Nama : andi zulfikar barasua
Membuat Rigi-rigi (Gerigi) Las
Listrik
Nim : 210203502015

a) TUJUAN PENGAJARAN
Agar mahasiswa trampil dalam :
1. Menyiapkan mesin las listrik (SMAW) sesuai denganm SOP.
2. Mengatur amper sesuai kebutuhan
3. Membuat rigi las / manik las / kampuh las
b) PERLENGKAPAN :
1. Alat :
- Mesin las 900 whatt - Mesin gerinda tangan - Tang jepit.
- Meja las - Sikat baja & Kikir - Palu terak las
2. Bahan :
- Plat strip ukuran 6 x 10 cm
- Elektroda (kawat Las) 2,6 mm
c) TINDAKAN KEAMANAN (K3)
1. Gunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
2. Memakai baju praktek & spatu safety
3. Memakai kaca mata las/topeng las & helem
4. Bertanyalah pada Instruktur jika ada hal yang tidak dimengerti dalam
melaksanakan pekerjaan
5. Memakai masker dan sarung tangan las
6. Siapkan air satu ember

22
23

d) LANGKAH KERJA
1. Siapkan benda kerja berupa besi strip ukuran 6 x 10 Cm dan kikir/ grinda
bagian-bagian yang tajam.
2. Buat garis jalur las sebanyak dua garis menggunakan kapur atau stip ex,
untuk memudahkan dalam pengelasan yang lurus.

5 mm

5 mm

6 cm
10 cm cm

3. Tempatkan bahan diatas meja kerja dengan posisi rata/ di bawah tangan.
4. Atur amper pengelasan sesuai ketentuan.
5. Lakukan pengelasan sesuai demonstrasi Instruktur. Rigi las yang baik

seperti dibawah
6. Mengelas dengan teknik ayunan ALUR SPIRAL seperti gambar dibawah
ini :

7. Setelah mengelas bersihkan teraknya dan liat hasil lasnya, angkat benda
kerja menggunakan tang lalu celupkan pada air di ember agar
mempercepat pendinginkan.

23
24

8. Periksakan hasil las tiap jalur yang dikerjakan kepada Instruktur sebelum
jalur-jalur las selanjutnya.
9. Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktur, jika belum
mencapai kriteria.

ambar 3.2 membuat rigi-rigi las

24
25

C. Menyambung Dua Buah Logam Menggunakan Las Listrik


JOB SHEET 3
Hari/Tgl;
Mata Kuliah :
Otomotif FT. UNM. S1
Teknologi Pengelasan
Waktu 2 x 3 jam
Jenis Pekerjaan : Paraf dosen
Nama : andi zulfikar barasua Menyambung dua buah
logam menggunakan las
Nim : 210203502015 listrik
a) TUJUAN PENGAJARAN
Agar mahasiswa trampil dalam :
1. Mengerjakan teknik sambungan Tumpul
2. Mengerjakan teknik sambungan Tumpang
3. Mengerjakan teknik sambungan T
4. Mengerjakan teknik sambungan Sudut
5. Mengerjakan teknik sambungan Sisi
b) PERLENGKAPAN :
1. Alat :
- Mesin las 900 whatt - Mesin gerinda tangan
- Meja las - Sikat baja & Kikir
- Tang dan Mistar
- Palu terak las
2. Bahan :
- Plat strip ukuran 6 x 10 cm sebanyak 2 potong
- Elektroda (kawat Las) 2,6 mm
c) TINDAKAN KEAMANAN
1. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya
2. Memakai baju praktek, helem & spatu safety
3. Memakai kaca mata las/topeng las, masker, & sarung tangan las
4. Bertanyalah pada Instruktur jika ada hal yang tidak dimengerti dalam
melaksanakan pekerjaan
5. Siapkan air satu ember

25
26

d) LANGKAH KERJA SAMBUNGAN


1. Persiapan sambungan TUMPUL
2. Siapkan benda kerja (besi strip ukuran 6 x 10) sebanyak 2 potong
3. Letakkan 2 potong besi strip diatas meja kerja lalu posisikan sejajar
kemudian rapatkan hingga tidak ada celah atau jarak.
4. Sambung kedua besi strip tersebut menggunakan las sehingga menjadi satu

Gambar 3.3 menyambung logam

26
27

D. Membuat Benda Karya


JOB SHEET 4
Hari/Tgl;
Mata Kuliah :
Otomotif FT. UNM. S1
Teknologi Pengelasan
Waktu 3 x 3 jam
Nama : andi zulfikar barasua Jenis Pekerjaan : Paraf dosen

Nim : 210203502015 Membuat benda karya dari las

a) TUJUAN PENGAJARAN

Agar mahasiswa trampil dalam :

1. Mendesain Projek pengelasan

2. merancang projek sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan

3. terampil dalam melakukan pengukuran

b) PERLENGKAPAN :

1. Alat :

- Mesin las 900 Whatt - Palu terak

- Gergaji - Sikat baja

- Tang - Alat Ukur

2. Bahan :

- Elektroda (kawat Las) 2,6 mm

- Besi Holo

c) TINDAKAN KEAMANAN (K3)

1. Gunakan alat dan bahan sesuai fungsinya

2. Memakai baju praktek & spatu safety

3. Memakai helem, kaca mata las/topeng las dan kaca mata bening

27
28

4. Masker & sarung tangan

5. Bersihkan alat dan tempat praktek 10 menit sebelum waktu berakhir

d) LANGKAH KERJA

1. menggambar Projek sesuai dengan ukuran dan ketersedian bahan

2. Memotong Bahan sesuai dengan ukuran

3. Merangkai bahan yang telah dipotong sesuai dengan ukuran

4. mengelas berdasarkan dengan desain yang telah dilakukan

5. melakukan finishing dan pengecatan

28
29

PENUTUP

A. Kesimpulan
Las Listrik adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk
mencairkan material dasar dan elektroda. Panas tersebut ditimbulkan oleh
lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan
permukaan plat yang akan dilas).
Proses pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantara elektroda
dan bahan las membentuk suatu panas yang dapat mencapai suhu hingga 3000
C,sehingga membuat elektroda dan bahan yang akan dilas mencair.
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda
dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan
pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk
busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas.
Dalam setiap pekerjaan memang selalu menimbulkan bahaya, oleh karena
itu jika Anda sedang melakukan pekerjaan las maka sebaiknya Anda
menggunakan alat pelindung diri. Baik itu untuk pengelasan SMAW, GMAW,
GTAW, SAW atau las gas seperti OAW, menggunakan APD las adalah hal wajib.
Jika kita memakai alat keselamatan sesuai standart maka jika ada kecelakaan kerja
dapat diminimalisir.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya, kiranya kritik dan saran yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi pembaca sekalian, khususnya bagi penulis.

29
30

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36466744/MAKALAH_TEORI_PENGELASAN,
Diakses 26 Mei 2023
https://perbedaannya.com/las-ac-dan-dc.html, Diakses 26 Mei 2023
https://yaletools.com/id/jenis-mesin-las/, Diakses 26 Mei 2023
https://www.pengelasan.net/alat-keselamatan-kerja-las/, Diakses 26 Mei 2023
https://www.builder.id/panduan-keselamatan-kerja-untuk-aktifitas-pengelasan-
welding-safety/, Diakses 26 Mei 2023
https://www.allpro.co.id/k3-pengelasan/, Diakses 26 Mei 2023

30
31

31
32

Anda mungkin juga menyukai