Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGELASAN DAN PLAT

II

DISUSUN OLEH:

Nama : Wahyudi

Nim : 200202502015

Prodi : Pendidikan Teknik Mesin S.1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERITAS NEGERI MAKASSAR

2022
HALAMAN
PENGESAHAN
KEGIATAN PRAKTEK
MATA KULIAH LAB. PENGELASAN

1. a. Judul Kegiatan : Laporan pengelasan dan plat 2


b. Jenis Kegiatan Praktek : Pengelasan dan plat
2. Pelaksana Kegiatan
a. Nama : Wahyudi
b. Nim 200202502015
c. Program Studi : S1
d. Jurusan : Pendidikan Teknik Mesin
e. Fakultas : Teknik UNM
3. Alamat Pelaksana
a. Alamat Kampus : Jl. Dg. Tata Raya Parangtambung Makassar
b. Alamat Rumah : perumakah Hartaco Indah
4. Lama Kegiatan
a. Dimulai : Selasa, 7 juni 2022
b. Berakhir : Kamis, 9 juni 2022

Makassar,Selasa 7 juni 2022

Mengetahui

Dosen Mata Kuliah Pelaksana Kegiatan


Lab. Pengelasan

Dr. HAMZAH NUR,S.Pd, M.Pd. WAHYUDI


Nip.197405182000031001 Nim. 200202502015

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang Maha Esa
lagi bijaksana. Atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan laporan yang
bermaterikan “Pengelasan Dan Plat 2” ini hanya dialah sumber dari segala ilmu
pengetahuan, dia memiliki jangkauan ilmu yang luas. Dibandingkan dengan ilmunya,
niscaya ilmu yang diberikan kepada penulis ibarat setitik air di samudera yang luas.

Laporan ini penulis susun sedemikian rupa dengan berbagai keterbatasan ilmu dan
pengetahuan yang penulis miliki, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan
laporan ini jauh dari kesempurnaan, namun itu tidak mengurangi motivasi penulis
dalam merampungkan penulisan laporan ini.

Akhirnya penulis sadar bahwa laporan ini bertujuan untuk lebih memahami makna
dari pengelasan dan plat 2 .penulis sangat mengharapkan kesempurnaan laporan ini,
kurang dan lebihnya mohon dimaafkan dan sekian,terimah kasih.

Makassar,Selasa 7 Juni 2022

Wahyudi

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Tujuan Praktek...............................................................................................3
C. Manfaat Praktek.............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Plat...............................................................................................4
B. Pengertian Las................................................................................................6
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Jobsheet Plat...................................................................................................9
B. Jobsheet Pengelasan.......................................................................................19
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................27
B. Saran...............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................28

iii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 0.1 Plat....................................................................................4


2. Gambar 0.2 Mesin Las..........................................................................6
3. Gambar 0.3 Kotak Amal.......................................................................9
4. Gambar 0.4 Palu Karet dan Palu Konde..............................................10
5. Gambar 0.5 Penitik atau Penggores......................................................10
6. Gambar 0.6 Mistas Baja........................................................................10
7. Gambar 0.7 Bor.....................................................................................11
8. Gambar 0.8 Tang..................................................................................11
9. Gambar 0.9 Kikir..................................................................................12
10. Gambar 1.0 Pahat..................................................................................12
11. Gambar 1.1 Colokan............................................................................12
12. Gambar 1.2 Mistar Siku........................................................................13
13. Gambar 1.3 Gunting Plat.....................................................................13
14. Gambar 1.4 Tang Rivet........................................................................14
15. Gambar 1.5 Ragum...............................................................................14
16. Gambar 1.6 Mesin Potong Manual.......................................................14
17. Gambar 1.7 Mesin Bending Manual dan Promecam............................15
18. Gambar 1.8 Paku Rivet........................................................................15
19. Gambar 1.9 Grandel.............................................................................16
20. Gambar 2.0 Kotak Amal......................................................................17
21. Gambar 2.1 Auto cad..........................................................................18
22. Gambar 2.2 Stange hanger Double dan Rak Serba Guna.....................19
23. Gambar 2.3 Mesein Las.......................................................................20
24. Gambar 2.4 Mesin Gurinda...................................................................20
25. Gambar 2.5 Penggaris Siku...................................................................21
26. Gambar 2.6 Meteran............................................................................21
27. Gambar 2.7 Spidol................................................................................21
28. Gambar 2.8 Topeng Las........................................................................22
29. Gambar 2.9 Palu Terak........................................................................22
30. Gambar 3.0 Sarung Tangan Las............................................................23
31. Gambar 3.1 3D Stang Hanger dan Rak Serbaguna..............................25
32. Gambar 3.2 Auto Cad Hanger Double dan Rak Serbaguna..................26

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelasan merupakan suatu proses penyambungan dua bahan material logam


atau lebih dengan cara mencairkan sebagian dari logam induk. Hari ini
pengelasan tidak bisa dipisahkan dalam proses penyambungan logam karena
pengelasan mempunyai fungsi penting pada industri perancangan. Pengelasan
sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas karena pengelasan memiliki banyak
keunggulan dibandingakan metode penyambungan logam lainnya. Pada metode
pengelasan memiliki keunggulan antara lain kuat, mudah digunakan, dan efektif.

Pengelasan adalah Sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi pada


sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari pengertian
tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa pengertian las adalah sebuah
sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi
panas baik sumbernya dari panas aliran listrik maupun api dari pembakaran gas.
Dewasa ini jenis pengelasan semakin banyak dengan adanya kemajuan teknologi,
baik proses pengelasan yang menggunakan bahan tambah atau filler maupun yang
tanpa menggunakan bahan tambah. Yang terbaru adalah proses pengelasan yang
menggunakan energi putaran yang nantinya akan terjadi gesekan dan
menimbulkan panas yang tinggi dan dapat digunakan untuk proses pengelasan
yang biasanya disebut dengan proses las friction welding.

Pekerjaan Bengkel salah satunya adalah kerja bangku. Rangkaian kegiatan


kerja bangku ini diantaranya membuat pola, memotong, mengikir, melipat dan
mengebor. Pekerjaan tersebut memerlukan penguasaan tentang pembelajaran
secara praktis mengenai keterampilan mesin. Seorang ahli mesin tidak hanya
mamapu menggunakan peralatan kerja tangan , tetapi harus terus-menerus praktik
sampai mahir. Kerja bangku merupakan pekerjaan bengkel yang menggunakan
peralatan kerja tangan (hand tools) dan merupakan bagian penting dalam

1
pekerjaan di bengkel sehingga peralatan mesin dapat bekerja secara efisien dan
ekonomis.

Peralatan kerja tangan harus di gunakan sesuai dengan prosedur yang bener
disertai dengan perawatannya, sehingga hasil kerjanya baik dan umur dari
peralatan lama. Alasan yang dapat dipertanggungjawabkan mengapa kita harus
memeliharanya adalah peralatan tersebut harus selalu dalam keadaan aman dan
kondisi kerja yang baik. Salah satu ahli mesin yang baiak adalah baik menjaga
kondisi peralatan yang di gunakannya.

Sebagai mahasiswa teknik mesin. Penguasaan dalam penyambung benda kerja


harus dipahami dan dikuasai, salah satunya adalah dengan cara mengelas dan
kerja plat. Pratikum pengelasan dengan kerja plat melatih mahasiswa agar mampu
mengunkan mesin dan perangkat las yang baik dan benar. Serta mampu
menyambungkan benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lebar
kerjadi ditentukan . hal ini dapat dipercaya jika mahasiswa melakukan pekerjaan
dengan baikn sesuai dengan peraturan dan tata cara pengelasan kunci kesuksesan
dari pengelasan ini adalah kesabaran dan ketelitian dalam bekerja keterampulan
serta kemahiran dan mengunakn alat las ini tidak dapat dicapai dengan dengan
sekali atau dua kali namun perlu pembiasaan serta berlatih terus menerus.

Selain kemahiran mengunakan mesin dan perkakas las, seorang pratikum juga
memiliki sikap baik dalam bekerja sikap baik tersebut meliputi pembiasaan
menggunakan alat pelindung dari selama bekerja, penggunaan alat pelindung diri
sendiri juga untuk menjaga keselamatan orang lain dan lingkungannnya.
kebutuhan akan juru las di masa mendatang juga akan mengalami peningkata
yang signifikan

Selain itu orang pratikum juga harus memiliki tanggung jawab


terhadap mesin dan alat yang digunakan mengunakan mesin dan perkakas las
sesuai prosedur, menyalahkan dan mematikan sesuai kebutuhan mengembalikan

2
dan merapikan alat / perkakas pada tempatnya adalah beberapa contoh Tindakan
bertanggung jawab dalam pratikum permesinan

Untuk itu pada laporan pratikum ini membahas mengenai alat dan
perkakas, dan mesin serta cara pengerjaan benda kerja pada jobsheet mata kuliah
pratikum pengelasan

B. Tujuan Praktek

Berdasarkan latar belakang laporan tersebut, maka tujuan dari laporan ini
adalah;

1. Mahasiswa terampil menggunakan las dan plat sebagai mana mestinya


2. Mahasiswa terampil dalam alat-alat dan bahan-bahan pengelasan dan plat
3. Mahasiswa terampil memanfaatkan waktu yang ada sebagai mana mestinya
4. Mahasiswa terampil memanfaatkan bahan yang ada sebagai mana mestinya
5. meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam membuat jobsheet yang telah
diberikan.

C. Manfaat Praktek

1. Mahasiswa melatih menggunakan las dan alat-alat kerja plat


2. Mahasiswa mempelajari cara kerja alat pengelasan dan menggunakan
mesin dengan baik
3. Mengetahui cara membuat kotak amal menggunakan plat dan rak dari
bahan pengelasan
4. Mahasiswa melatih memanfaatkan waktu
5. Mahasiswa melatih memanfaatkan bahan
6. Mahasiswa melatih merancang dan mengatur strategi sebelum bekerja

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Plat

kata plat adalah kata yang salah kaprah dalam bahasa Indonesia. Kata plat
sebenarnya bukanlah kata baku. Sejatinya, dalam bahasa Indonesia yang
termasyhur ini, kata yang benar

kita gunakan. Plat artinya adalah besi yang berbentuk pipih (datar).
Sedangkan plat eser sendiri berarti lembaran besi plat yang permukaannya rata.
Jadi, secara garis besar kita bisa bilang bentuknya adalah kotak, mirip triplek.
Untuk lebih mudahnya lagi, bayangkan saja plat itu seperti triplek tapi bentuknya
besi, bukan kayu.

Gambar 0.1 plat

Adapun jenis-jenis plat:

1. Plat Hitam (Base Plate)

Dimensi plat hitam seukuran tripleks, yaitu 122×244 (cm) atau 4×8
(feet) dengan variasi ketebalan dari 1,2 mm hingga 200 mm. Pada struktur
baja profil, plat hitam banyak difungsikan sebagai penguat. Aplikasi
lainnya untuk dudukan material profil, bahan baku pembuatan tangki, dan
sebagainya.

4
2. Plat Kapal

Sesuai dengan namanya, plat kapal terutama digunakan dalam


pembuatan berbagai instalasi kapal. Selain itu digunakan juga sebagai
material konstruksi dan fabrikasi juga pembuatan tangki dan sejenisnya.
Kekhasan plat kapal adalah ukuran yang relatif panjang dan lebar. Dengan
ukuran panjang 6.000 mm terdapat dua ukuran lebar, yaitu 1.500 mm dan
1.800 mm. Jika dibandingkan produk lain plat kapal memiliki ketahanan
lebih, terutama terhadap korosi.

3. Plat Strip (Strip Plate)

Plat strip memiliki bentuk seperti papan kayu dengan panjang standar
6 meter dan lebar bervariasi dari 19 mm hingga 200 mm. Sementara
variasi ketebalan plat antara 3 mm s/d 12 mm. Plat strip dapat digunakan
sebagai material pagar, teralis pintu/jendela, dan berbagai konstruksi
pengaman lain. Kelebihan plat ini terutama mudah ditekuk dengan las.

4. Plat Kembang

Salah satu produk besi plat dinamai „plat kembang‟ karena


permukaannya bertekstur. Plat ini juga disebut plat berlian atau plat lantai.
Ukuran standar plat kembang adalah 1,2 meter × 2,4 meter; sedangkan
untuk ketebalannya terdapat beberapa variasi. Plat kembang sangat tepat
diaplikasikan untuk elemen lantai dan/atau anak tangga pada bangunan
maupun sarana transportasi—bus, kereta, mobil damkar. Teksturnya yang
kasar mengantisipasi licin sehingga potensi terpeleset relatif kecil. Jadi,
sangat mendukung keamanan dan kenyamanan.

5. Plat Bordes

Bordes adalah area datar pada tangga untuk mengistirahatkan kaki,


yang dibuat pada tangga dengan jumlah anak tangga lebih dari 12.
Tepatlah bila plat bordes diaplikasikan pada area peralihan ini baik pada

5
tangga di ruang luar maupun interior. Tekstur permukaannya, seperti plat
kembang, dapat mengurangi risiko terpeleset terutama jika area ini basah.
Plat dengan spesifikasi ukuran sama seperti plat kembang ini juga
digunakan untuk lantai mobil bak terbuka atau truk; lantai bangunan
pabrik; bagian dari peralatan olahraga.

B. Pengertian Las

Pengelasan adalah Sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi pada


sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair. Dari pengertian
tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa pengertian las adalah sebuah
sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi
panas baik sumbernya dari panas aliran listrik maupun api dari pembakaran gas.

Gambar 0.2 mesin las

 Fungsi Pengelasan

adalah untuk mendapatkan kekuatan sambungan logam yang melebihi dari


sifat mekanik (kekuatan tarik, kekerasan, ketangguhan) logam induk. Sebenarnya
fungsi pengelasan juga bisa untuk melapisi permukaan material agar mempunyai
nilai kekerasan yang lebih tinggi dengan tujuan agar tahan dari gesekan atau
abrasif.

 Jenis Jenis Pengelasan

Untuk macam macam pengelasan secara umum berikut ini daftarnya.

6
1. OAW.

Oxy Acetylene Welding adalah proses pengelasan yang sumber


panasnya dihasilkan dari campuran gas oksigen dan asetilen.

2. SMAW.

Shielded Metal Arc Welding adalah pengelasan busur listrik, sumber


energi panas yang dihasilkan dari energi listrik dirubah menjadi energi
panas untuk melelehkan elektroda dan benda kerja.

3. GTAW.

Gas Tungsten Arc Welding ialah jenis pengelasan elektroda tidak


terumpan, artinya elektroda hanya sebagai penghasil busur dan tidak ikut
mencair. Untuk jenis elektrodanya adalah wolfram atau tungsten, sebagai
pelindung lasannya menggunakan gas Argon, Helium dan campuran
keduanya.

4. SAW.

Submerged Arc Welding adalah las busur terendam, saat proses


pengelasan berlangsung busur las tertutupi oleh flux yang berbentuk
seperti pasir. Hal tersebut yang membuat jenis pengelasan ini dinamakan
las busur terendam.

5. FCAW.

Flux Core Arc Welding merupakan jenis pengelasan dengan dua jenis
pelindung yaitu flux yang berada di dalam kawat las dan tambahan
pelindung gas, dapat berupa gas CO2 campuran argon.

6. GMAW.

Gas Metal Arc Welding yaitu pengelasan busur listrik yang


menggunakan pelindung berupa gas. Jenis pengelasan ini terbagi menjadi
2 yaitu MIG (Metal Inert Gas) dan MAG (Metal Active Gas).

7
7. FSW (Friction Stir Welding).

Jenis pengelasan yang menggunakan mesin frais untuk proses


pengelasan. Sistem kerjanya dua plat dicekam kemudian bagian yang
disambung akan dikenakan dengan tool yang diputar oleh mesin frais
sehingga terjadi gesekan dan timbul panas yang melelehkan material
sehingga timbul proses pengelasan yang membuat kedua material tersebut
tersambung.

8. Spot Welding.

Merupakan las titik yang cara kerjanya dua benda ditekan dengan dua
elektroda yang dilancipkan. Jadi proses penyambungannya tidak kontinyu
melainkan berupa titik sesuai dengan lokasi yang dilas. Aplikasinya
biasanya untuk pelat pelat tipis pada dunia otomotif atau kerangka body.

9. Seam Welding.

Sejenis dengan spot welding, yang membedakannya pengelasan ini


sambungannya secara kontinyu atau memanjang.

10. Stud Welding.


11. Plasma Arc Welding (PAW).

8
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTEK

A. Jobsheet Plat

a. Kotak Amal Anti Maling

Gambar 0.3 kotak amal

b. Alat dan bahan beserta fungsinya


1. Alat
 Palu konde dan palu karet

Sesuai namanya, ini adalah jenis palu yang memiliki kepala dengan bahan
yang terbuat dari karet. Fungsi palu karet adalah untuk meratakan permukaan benda
yang datar di atas mesin frais. atau untuk meratakan permukaan logam yang penyok.
Sedangkan palu konde digunakan untuk memukul paku atau menghancurkan benda.

9
Sedangkan sisi yang berbentuk bulat digunakan untuk membuat cekungan pada
bidang kerja tertentu.

Gambar 0.4 palu karet dan palu konde

 Penitik/penggores

Penitik adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat tanda berupa titik
pusat atau titik-titik garis. Pembuatan titik pusat ini pada umumnya digunakan untuk
mempermudah pekerjaan pengeboran. Dengan melakukan penitikan pada benda kerja
yang akan dibor maka mata bor tidak akan meleset atau menggeser dari sasaran.

Gambar 0.5 penitik/penggores

 Mistar baja 30 cm dan 60 cm

Untuk penggunaannya sendiri sangat sederhana yaitu cukup dengan


meletakkan mistar baja ke benda yang akan diukur.

Gambar 0.6 mistar baja

1
 Bor

untuk melubagi kayu,besi atau beton/tembok. Bor juga terdiri dari berbagai macam
jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Ukuran drill chuck atau tempat untuk
memasukan mata bor juga beraneka ragam.

Gambar 0.7 bor

 Tang penjepit dan pemotong

Memotong kawat. Kabel dan fiber serta berbagai macam benda yang
memiliki bentuk seperti kawat adalah mangsa bagi tang. Fungsi tang yang satu ini
sama seperti fungsi gunting.

Gambar 0.8 tang

 Kikir

Adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda kerja.
Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu
bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu dengan bidang lainnya,
membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.

1
Gambar 0.9 kikir

 Pahat

Pahat adalah perkakas pertukangan berupa bilah besi yang tajam pada
ujungnya untuk melubangi atau mengukir benda keras seperti kayu, batu, atau logam.

Gambar 1.0 pahat

 Terminal kuning/colokan

untuk menghubungkan alat elektronik itu ke sumber listrik, yakni stop kontak.
Colokan ini memudahkan kita untuk mengaliri sebuah alat elektronik untuk bisa
digunakan.

Gambar 1.1 colokan

1
 Mistar siku

Alat ini digunakan untuk menyiku ketelitian dari benda kerja, ukuran
panjangnya 30 cm terbuat dari bahan baja.

Gambar 1.2 mistar siku

 Gunting plat

Berfungsi sebagai alat pemotong pelat yang berukuran pendek atau yang
sulit dijangkau oleh mesin potong serta untuk memotong pelat yang berbentuk
radius atau lingkaran.

Gambar 1.3 gunting plat

 Tang rivet

Tang rivet merupakan salah satu jenis hand tools yang dirancang khusus
untuk digunakan sebagai alat instalasi.

1
Gambar 1.4 tang rivet

 Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat,
ditab, dll.

Gambar 1.5 ragum

 Mesin Potong Manual

Mesin ini digunakan untuk memotong pelat dengan ketebalan maksimal 3 mm


dan panjang maksimal 1,5 meter.

Gambar 1.6 mesin potong manual

1
 Mesin Bending Manual dan Promecam

Mesin ini digunakan untuk melipat atau menekuk pelat kerja yang telah
diselesaikan untuk pekerjaan awal. Mampu menekuk pelat dengan tebal maksimum 3
mm dan panjang maksimal 1,5 meter, sedangkan untuk mesin bending promecam
untuk pembendingan pelat yang tidak dapat dibending dengan bending manual.

Gambar 1.7 Mesin Bending Manual dan Promecam

2. Bahan
 Plat
 Paku rivet

digunakan apabila adanya kebutuhan antara dua buah atau lebih plat besi yang
akan disambung secara permanen.

Gambar 1.8 paku rivet

1
 Grandel

sebagai pengaman kotak amal tambahan memiliki peran yang sangat penting dalam
system kerja.

Gambar 1.9 grandel

c. Langkah kerja
- Merancang dan mendesain jobsheet kotak amal yang akan dibuat
- Asistensi gambar kepada dosen pengampu mata kuliah apakah telah
di setujui atau belum
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
- Mengukur menggunkan mistar baja lalu menandai atau
garis menggunakan penitik/penggores
- Memotong plat yang akan di jadikan kotak amal
- Terlebih dahulu membuat badan kotak amal
- lipat badan kotak amal sesuai garis yang telah di buat hingga
menjadi empat bagian
- lalau di kunci ujungnya menggunakan paku rivet
- lalu lanjut membuat bagian atas kotak amal
- Membuat bagian atas kotak amal hampir sama dengan membuat badan
kotak amal
- Potong setiap suduk plat sebanyak 5 mm
- Lalu lipat setiap sisinya sampai 90 derajat
- Lalu buat lubang di tengahnya untuk memasukkuan uang dengan ukuran
3 x 0.5 cm

1
- Lanjut membuat laci yang berfungsi untuk mengeluarkan uang dari
kotak amal
- Ambil plat dengan ukuran 32 x 20 cm
- Lipat ke bawah dengan ukuran 2 cm
- Lanjut memasang grandel pada bagian laci bawah untuk penahan laci,
Grandel yang di butuhkan sebanyak 2 buah
- Ambil plat dengan ukuran 4 x 28 cm
- Lalu lipat kebawah hingga 90 deajat
- Pasang di bagian dalam badan kotak amal dan buat lubang untuk paku
keling
- Kunci dengan menggunakan paku keling
- Selesai.

Gambar 2.0 kotak amal

d. Keselamatan kerja
 Sarung tangan
 Baju praktikum

1
Gambar 2.1 auto cad

1
B. Jobsheet Pengelasan
a. Stand Hanger Double Dan Rak Serbaguna

Gambar 2.2 Stand Hanger Double Dan Rak Serbaguna


b. Tujuan Pratikum
 Agar mahasiswa mampu menyambung suatu benda kerja menjadi
benda kerja yang berharga dan berguna.
 Mahasiswa mampu meningkatkan Teknik pengelasannya ke
tingkat berikutnya yang dapat digunakan nantinya.
 Mahasiswa mampu membuat suatu benda yang berharga dan berguna.
c. Alat dan bahan yang

digunakan Alat yang digunakan :

 Mesin las SMAW

1
Gambar 2.3 mesin las
Berfungsi untuk merekatkan besi yang akan di satukan

 Mesin Grinda

Gambar 2.4 mesin gerinda


Mesin gerinda berfungsi untuk memotong besi atau benda kerja dan juga
berfungsi untuk membersihkan /merapikan sisa las atau karat.
 Penggaris siku

2
Gambar 2.5 penggaris siku
Penggaris siku berfungsi untuk mengukur dan juga dapat digunakan untuk
menentukan lurus benda kerja yang akan di buat menjadi stand hanger
double dan rak serbaguna.
 Meter

Gambar 2.6 meteran


Meteran berfungsi untuk mengukur panjang dari benda kerja.
 Spidol

Gambar 2.7 spidol

2
Spidol berfungsi untuk menandai benda kerja ketika ingin di potong atau
menandai benda kerja untuk posisi yang akan di las.
 Topeng las

Gambar 2.8 topeng las


Topeng las berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya las yang sangat
berbahaya serta melindungi wajah dari api las yang dapat merusak wajah.
 Palu terak

Gambar 2.9 palu terak

2
Palu terak berfungsi sebagai alat untuk membersihkan kerak las dengan
cara memukul-mukul sisa las.
 Sarung tangan las

Gambar 3.0 sarung tangan las


Sarung tangan las berfungsi untuk menghindari kecelakaan tangan akibat
panas yang di sebabkan dari pemanasan las.

Bahan yang digunakan :

 Ukuran lingkar : R2
 Panjang : - besi pipa 2 meter (1batang), Besi pipa 1,7 meter (5
batang), besi pipa 1 meter (2 batang)
d. keselamatan kerja
 Menggunakan baju pratek
 Menggunakan sarung tangan ( jika ada)
 Menggunakan sepatu safety (jika ada)
 Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
 Yakin akan kemampuan diri sendiri
 Menghargai waktu dan disiplin
 Berhati-hatilah dalam melaksanakan praktek.
e. Langkah kerja
 Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

2
 Mengukur terlebih dahulu bahan yang akan digunakan dengan ukuran 150
cm sebanyak 2 batang, 120 cm sebanyak 5 batang, 130 sebanyak 2
batang, 40 cm sebanyak 4 batang, dan 10 cm sebanyak 4 batang
(memotong siku)
 Setelah melakukan pemotongan yang tadi, kemudian melanjutkan
langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan penyambungan bahan
dengan menggunakan mesin las SMAW atau mesin las yang lainnya.
 Memulai penyambungan bahan dari bawah yaitu 10 cm dengan 40 cm,
sebelum melakukan penyambungan setting terlebih dahulu sebelum
menyambung bahan, usahakan alas yang rata dan tidak bergelombang kalo
bisa mengasih alas yang datar baik itu plat atau sebagainya setelah
melakukan penyambungan yang tadi maka terbentuklah segi empat yang
mempunyai kaki.
 Setelah itu mengambil ukuran tengah yang di buat tadi dan memberikan
bahan yang dipotong tadi dengan ukuran 120 cm dan melakukan
penyambungan.
 Kemudian langkah selanjutnya yaitu mengukur bagian lebar yang dibuat
tadi di ujung besi, selanjutnya mengambil bahan yang dipotong tadi
yaitu ukuran 130 cm dengan 150 cm.
 Setelah itu mengukur bagian samping dengan ukuran 100 cm keatas
dan melakukan penyambungan bahan yang ukuran 40 cm.
 Langkah selanjutnya yaitu menyambungkan bagian atas yang kita buat
tadi dengan bahan yang ukurannya 120 cm pada bahan ukuran 130 cm dan
150 cm, kemudian melakukan penyambungan bahan.
 Setelah itu melakukan pemeriksaan pada penyambungan bahan yang
disambung jika terdapat bolong atau bagaimana pada penyambungan
itu maka lakukan penyambungan ulang agar bahan yang kita buat tadi
koko dan tidak muda roboh.
 Langkah terakhir yaitu melakukan pemerataan terak las dengan
menggunakan grindra dengan mata yang kasar, dan melakukan
pengecatan jika dibolehkan.

2
 Bersihkan alat dan bahan yang digunakan dan kemudain
mengembalikan alat yang sudah diambil dan dipinjam sementara selama
pratikum berlangsung.

Gambar 3.1 gambar 3D stang hanger double dan rak serbaguna

2
Gambar 3.2 gambar auto cad stang hanger double dan rak serbaguna

2
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman yang diperoleh dalam


pelaksanaan praktek Pengelasan plat dapat kami menarik kesimpulan yaitu
mahasiswa dapat melaksanakan proses dengan menggunakan las listrik dalam
berbagai macam sambungan.yang dimana dari setiap sambungan itu memiliki
fungsi kerja yang berbeda-beda.

B. Saran

Berdasarkan dari hasil pelaksanaan selama kegiatan praktek berlangsung,


maka melalui penulisan laporan ini ingin mengemukakan beberapa saran yaitu :

 Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan seluruh rangkaian


proses kegiatan praktek yang dilakukan.
 Untuk mendapatkan hasil pengelasan yang optimal sangat dibutuhkan
suatu penguasaan dan profesionalisme.
 Perlu adanya penambahan pelatihan seta joobsheet yang kurang lebih
sama dengan yang ada di industri-industri.
 Agar supaya lebih memperhatikan tata tertib yang berlaku dalam
workshop demi kelancaran/keberhasilan tugas yang akan dibuat.
 Gunakanlah alat-alat keselamatan kerja dalam proses kegiatan praktek
berlangsung.

2
DAFTAR PUSTAKA

Rohyana, Solih, 2001. Las Busur Manual. Bandung: Armico

Zainun Achmad, 1999. Elemen Mesin. Rafika Aditama. Bandung.

Maman Suratman & Onan Juhana, 1999. Pekerjaan Las Dasar. Armico. Bandung.

Maman Suratman & Dede Sakri, 2000. Pekerjaan las dan Fabrikasi Logam. Armico.
Bandung.

id.scribd.com/document/356043238/laporan-pengelasan

Riswan Dwi Djamiko, MPD, Modul Teori Pengelasan, Jueusan Pendidikan Teknik
Mesin Fakultas Universitas Negeri Yogyakarta, 2008

terasepte.blogspot.com/2013/04/kerja-plat.html

Anda mungkin juga menyukai