Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTEK PERKAKAS I

DISUSUN OLEH:

IRZAL MAHENDRA RAMLI


200202500003

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktek
perkakas I” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah praktek mesin perkakas. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang enzim katalase di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Badaruddin selaku
Dosen praktek mesin perkakas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.

Kemudian, saya menyadari bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Makassar, 15 Desember 2021


DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktikum mesin bubut adalah praktikum teknik dasar yang harusdikuasi dalam
mengerjakan produk yang di buat dengan menggunakanmesin bubut pada dunia
teknik industri. Pekerjaan membubut yaitumembuat konstruksi dengan
menggunakan mesin bubut.

Persyaratan kualitas benda kerja terletak kepada pemahamanseseorang dalam


praktek menggunakan mesin bubut dan pelaksanaanya ditempat kerja yang meliputi
tingkat keterampilan dasar penguasaan mesinbubut, tingkat kesulitan produk yang di
buat, tingkat kepersisian hasilkarya. Praktikum ini dapat menerapkan k3 dalam bekerja
serta dapat jugamenerapkan dasar-dasar pengukuran menggunakan jangka
sorong,micrometer sekrup, serta mistar baja

I.Maksud dan Tujuan

1.Mahasiswa dapat mengetahui langkah –langkah menggunakan mesin bubut dengan


baik dan benar.

2.Mahasiswa dapat mengenal mesin bubut dan cara kerjanya serta


beberapa alat bantu yang digunakan pada pembuatan khusus.

3.Mengenal beberapa jenis potong dan gaya-gaya yang terjadi pada saat pemotongan.

4.Mempelajari macam-macam jenis pemotongan dan jenis ulir pada pekerjaan


bubut
BAB II

LANDASAN TEORI

I. SEJARAH MESIN BUBUT

Mesin bubut adalah salah satu alat kuno, dikenalkan oleh orang Mesir dan digunakan
luas di Assyria, Yunani, Romawi dan Kekaisaran Bizantium. Mesin bubut pada awalnya
dikembangkan oleh orang Mesir sekitar 1300 SM. Ketika itu dikembangkan mesin
bubut yang dijalankan oleh dua orang. Satu orang akan memutar potongan kayu dengan
tali sementara yang lain menggunakan alat yang tajam yang berfungsi sebagai pahat
untuk memotong atau membentuk kayu. Kemudian bangsa Romawi meningkatkan
desain mesin bubut Mesir. Hal serupa juga dilakukan oleh Jerman, Perancis dan Inggris
yang juga banyak memodifikasi mesin bubut. 

Pada Abad Pertengahan (abad ke-5 sampai abad ke-15), pedal ditambahkan pada mesin
bubut. Pedal menggantikan operator yang memutar kayu sehingga mesin dapat
dioperasikan oleh satu orang. Pedal biasanya dihubungkan ke sebuah tiang, seringkali
dibuat pancang lurus. Sistem ini biasa disebut "tiang musim semi" .
Pada masa Revolusi Industri, mekanik yang dihasilkan oleh roda air atau mesin uap
ditransmisikan ke mesin bubut melalui poros, sehingga mesin dapat bekerja lebih cepat
dan mudah. Pada masa inilah muncul desain mesin bubut untuk logam (metalworking
lathe). Mesin bubut logam dilengkapi dengan ulir transportir (leadscrew) dan sistem
transmisi dengan susunan

Antara abad 19 dan pertengahan 20-an, dipakai motor listrik untuk masing-masing
mesin bubut. Dan mulai 1950-an, digunakan servomechanisms yang diaplikasikan pada
kontrol mesin bubut dan mesin perkakas lainnya melalui kontrol numerik (NC).
Kemudian sistem ini sering digabungkan dengan komputer untuk menghasilkan kontrol
numerik komputer (CNC). Maka pada saat ini kita dapat menjumpai mesin perkakas
manual dan CNC digunakan secara berdampingan dalam industri manufaktur.

II Prinsip kerja mesin bubut

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringanpembawa sehingga


memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui rodagigi penghubung, putaran akan di
sampaikan ke roda gigi poros ulir. Olehklem berulir, putaran poros ulir tersebut di ubah
menjadi gerak translasipada eratan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda
kerja akanterjadi sayatan yang berbentuk ulir
II.Umum

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untukmemotong benda yang
diputar. Bubut sendiri merupakan suatu prosespemakanan benda kerja yang sayatannya
dilakukan dengan cara memutarbenda kerja kemudian dikenakan pada pahat
yang digerakkan secaratranslasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar daribenda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari
pahatdisebut gerak umpan.

Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dankecepatan translasi


pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulirdengan ukuran kisar yang
berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalanmenukar roda gigi translasi yang
menghubungkan poros spindel denganporos ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhikeperluan


pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigipenukar bervariasi besarnya
mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlahgigi maksimum 127. Roda gigi penukar
dengan jumlah 127 mempunyaikekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir
metrik ke ulir inci

Perputaran mesin bubut berasal dari sebuah motor listrik yang dipasang dibawah atau
disamping mesin, kemudian motor tersebut dihubungkan dengan motor utama
(spindel) dengan sabuk (belt), karenabila motor berputar poros tersebut juga berputar
dan membawa bendakerja ikut berputar, Untuk mengontrol kecepatan gerak putaran
bendakerja, digunakan belt atau susunan roda gigi. Tenaga dari motor selain untuk
menggerakkan poros utama dari kepala tetap (head stock) juga digunakan untuk
mengontrol gerak feed dari alat perkakas.

Ukuran dari mesin bubut diukur dari jarak tegak lurus dari garissenter (center) dari
kepala tetap sampai alas disebut tinggi senter yakni sebagai ½ diameter benda kerja
yang bisa dikerjakan sedangkan Panjang senter adalah jarak antara kepala tetap sampai
kepala lepas (tail stock)yang merupakan jarak terpanjang dari benda kerja yang bisa
dibubut.Sehingga yang menentukan besarnya sebuah mesin bubut adalah tinggi senter
dan panjang senter.

III MESIN GERINDA DUDUK

Pengertian Mesin Gerinda–Mesin gerinda adalah mesin perkakas yang


digunakan untuk mengasah, memotong serta menggerus benda kerja kasar maupun
halus dengan tujuan dan kebutuhan tertentu.

Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda
kerja sehingga terjadi gesekan yang akan membuat pengikisan, penajaman, pengasahan,
pemolesan, atau pemotongan.

Jadi mesin gerinda ini merupakan salah satu jenis mesin perkakas dengan mata potong
jamak, atau lebih adari satu yang mana digunakan untuk mengasah maupun sebagai alat
potong benda kerja.

Sejarah awal penggunaan batu gerinda yang digunakan sebagai alat pengikis yaitu sejak
zaman besi dan perunggu. Pada zaman itulah mata gerinda sudah dibuat lebih lebih baik
dan bagus untuk proses penajaman alat buru maupun alat perkakas.

Fungsi Utama Mesin Gerinda

Setelah kita keatahui  pengertian  mesin gerinda berikut ini adalah fungsi utama yang
dapat digunakan dari mesin gerinda.

 Memotong benda kerja yang tidak relatif tebal.


 Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.

 Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.

 Mengasah alat potong agar tajam.

 Membentuk suatu profil pada benda kerja baik itu siku, elips, dan lain-lain.

 Sebagai proses jadi akhir finishing pada benda kerja.

Kelebihan dan Kekurangan Mesin Gerinda

Pengertian mesin gerinda, fungsi utama mesin gerinda sudah dilanjut dengan beberapa
kelebihan dan kekurangan mesin gerinda.

Kelebihan Mesin Gerinda

 Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi.

 Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus hingga N6.

 Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan.

Kekurangan Mesin Gerinda

 Skala pemakanan depth of cut harus kecil.

 Waktu yang diperlukan pada proses pengerjaan cukup lama.

 Biaya yang diperlukan untuk pengerjaan relatif mahal.

IV MANFAAT PRAKTIKUM

Contoh tujuan dilakukan praktikum ini sebagai berikut:

1. Menentukan umur paling tepat untuk melakukan pemanenan jagung sebagai


benih.
2. Membandingkan mutu fisik, mutu genetik, dan mutu fisiologis benih jagung
pada setiap variasi umur panen.
3. Mengetahui teknik budidaya jagung untuk produksi benih.
4. Mengetahui berbagai faktor yang berpengaruh terhadap mutu benih.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. BUBUT RATA-ALUR DAN KONIS
a. jobsheet

Skala : 1:1 Digambar: Irzal Mahendra Ramli Keterangan

Satuan Ukur : mm Ruangan: Lab. Mesin perkakas

Tanggal: 15
Diperiksa:
Desember 2021

Bubut rata-alur dan konis UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR No:1 A4

b. bahan
Dalam melaksanakan praktek mesin perkakas di perlukan bahan yaitu besi baja
sepanjang 115mm dan berdiameter 25mm
c. alat
alat yang di gunakan dalam praktek ini yaitu sebagai berikut :
1) pelat cekam
2) pelat pembawa
3) senter putar dan tekan
4) collet
5) pelat penyangga
6) pahat bubut
7) chuck bor
8) kunci chuck
9) kunci kepala tetap
10) kunci kepala lepas
11) kuas
12) kunci pass 17cm
13) jangka sorong (vanier caliper)
14) mesin bubut
d. Keselamatan kerja
Adapun perlengkapan untuk menunjang keselamatan kerja adalah sebagai
berikut :
1) menggunakan wearpack atau pakaian praktek pada saat praktek sedang berlangsung
2) menggunakan mesin dengan benar sesuai prosedur
3) menggunakan alat kerja sesuai fungsi dan kegunaannya
4) selalu disiplin dalam melaksanakan praktek
5) menanyakan atau meminta solusi kepada pengawas atau dosen ketika ada yang
kurang dipahami tentang benda kerja ataupun penggunaan mesin bubut
6) merapikan alat kerja dan membersihkan mesin bubut ketika waktu praktek telah
selesai untuk menjaga mesin agar bagian-bagian dari mesin tidak berkarat dan
meletakkan kembali toolbox kembali ke tempat semula
e.Tahap pengerjaan
a) menyiapkan alat dan bahan
b) ambil benda kerja besi bulat yang akan di jadikan bubut datar alur konis, lalu cekam
di mesin bubut kemudian pasang mata pelat sesuai dengan bor senter
c) sebelum pasang mata pahat, pasang terlebih dahulu bor senter, kemudian sesuaikan
mata pahat dengan ujung bor senter, agar benda kerja yang di alur sesuai dengan
ketentuan
d) pasang mata pahat ke rumah pahat dan sesuaikan dengan pelat penyangga hingga
mata pahat dan bor senter menjadi senter
e) atur kecepatan mesin bubut sesuai dengan ketentuan yaitu medium
f) nyalakan mesin bubut kemudian dekatkan mata pahat ke benda kerja setelah itu
ratakan setiap ujung benda kerja
g) atur posisi mata pahat sesuai dengan ukuran dengan ukuran benda kerja yang akan di
ulir, kemudian atur panel mesin bubut agar ulirnya sesuai dengan ukurannya
h) kemudian mulailah membubut rata secara keseluruhan benda kerja hingga
berdiameter 20mm
i) setelah itu bubut bagian ujung benda kerja dari 20mm menjadi 10mm sepanjang
15mm
j) lalu bubut lagi bagian sebelah sisi sebelah benda kerja dengan panjang 15mm dan
diameter 12mm
k) bor senter ujung benda kerja dengan kedalaman 8,5mm
l) setelah itu bubut alur bagian tengah benda kerja dengan pahat alur dengan ukuran
panjang 10mm diameter 16mm
m) atur kemiringan tool post dengan sudut kemiringan 4mm
n) setelah mengatur sudut tool post, mulailah membubut halus dengan panjang 35mm
dan diameter 9,5mm
o) bubut lagi sisi sebelah benda kerja dengan sudut kemiringan 3,5mm dengan diameter
15mm dan panjang 30mm
p) langkah akhir champer ujung benda kerja menggunakan mata pahat dengan
kemiringan 45⸰
hasil dari langkah-langkah kerja akan tampak seperti gambar di bawah ini

Anda mungkin juga menyukai