Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH MESIN PERKAKAS

DISUSUN OLEH:

NAMA : DARMAWAN

NIM : 220202502004

KELAS : B

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN (S1)

JURUSAN TRKNIK MESIN, FALKUTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji sukur penulis panjatkan kehadiran allah SWT, yang atas rahmat-nya dan
kerunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tema dari makalah ini adalah “mesin-mesin perkakas”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah teknologi mekanik yang telah memberikan tugas
terhadap kami. Penulis juga mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam membuat makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan
Langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan
waktu dari kemampuan penulis, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa penulis harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan oada umumnya.

Makassar, oktober
2022

Tertanda

Penulis
DARTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

GAMBAR 1.2. PEMUTARAN CNC

GAMBAR 1.3. MESIN BUBUT KECIL

GAMBAR 1.4. MESIN FRAIS

GAMBAR 1.5. BAGIAN – BAGIAN UTAMA MESIN FRAIS

GAMBAR 1.6. ARBOR

GAMBAR 1.7. SUPPORT ARBOR

GAMBAR 1.8. STUB ARBOR

GAMBAR 1.9. CEKAM KOLET

GAMBAR 1.10. ADAPTOR

GAMBAR 1.11. PEMBESAR LOBANG

GAMBAR 1.12. REGUM MESIN

GAMBAR 1.13. MEJA PUTAR

GAMBAR 1.14. KEPALA PEMBAGI

GAMBAR 1.15. KEPALA LEPAS

GAMBAR 1.16. PENJEPIT ATAU KLEM MESIN

GAMBAR 1.17. MESIN SEKRAP

GAMBAR 1.18. MESIN GURDI

GAMBAR 1.19. MESIN PENGEBORAN

GAMBAR 1.20. MESIN AMPLAS

GAMBAR 1.21. MESIN GERGAJI


DAFTAR ISI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 TUJUAN
1.3 MANFAAT

BAB 2. ISI

2.1. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS


2.2. MESIN PERKAKAS DENGAN PENGENDALIAN NUMERIS
2.3. MESIN BUBUT
2.4. MESIN FRAIS
2.5. MESIN SEKRAP
2.6. MESIN GURDI DAN PENGEBORAN
2.7. MESIN GERINDA DAN MESIN AMPLAS
2.8. MESIN GERGAJI

BAB 3. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
3.2. SARAN

DAFTAR PUSAKA

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada dasarnya proses produksi mesin – mesin perkakas bertujuan untuk
memotong material kedalam material yang tepat. Namun dewasa ini,
kemajuan teknologi semakin pesat demikian pula kemajuan ternologi di
Indonesia juga semakin pesat. Dapat dilihat bahwa semakin banyaknya
tuntutan untuk menciptakan suatau produk yang beragam dan terkadang pula
dengan jumlah yang banyak. Dan pengunaan mesin perkakas di Indonesia
sendiri diharapkan dapat mencakupi tuntutan tersebut.

1.2. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai salah satu tugas
mata kuliah teknologi mekanik, falkutas teknik, jurusan teknik mesin, universitas
negeri makassar dan untuk mempelajari proses pengerjaan melalui pemotongan
dan mengetahui prinsip kerja mesin perkakas serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

1.3. MANFAAT
Manfaat teknologi pada masyarakat berdapkak sangat luas. Dan bertindas pula
pada industri-industri kecil dan menengah, khususnya yang masih mengunakan
peralatan konvensional atau bahkan masih mengunakan peralatan teradisional dan
manual. Pemehaman teknologi secara mendasar, rinci dan mendalam dilakukan
melalui pelaksaan program yang kongkrit untuk memproduksi barang dam jasa.

BAB 2. ISI
2.1. ELEMEN DASAR MESIN PERKAKAS

Mesin logam dibangun dari elemen-elemen yang berwadah sendiri yang


masing-masingnya mempunyai fungsi tersendiri. Elemen-elemen dasar tersebut :
kepala tetap (hendstock), kolom, meja, sadel, bangku (bed), landasan, dan rel
melintang dan meluncur. Indentitas mesin biasanya diambil dari jenis rangkaian
kopmponennya. Dimana dibedakan atas 4 tipe yaitu: jenis meja, lantai, penyelut
dan kepala banyak (multiple head), yang dijumpai pada semua mesin yaitu: mesin
bor, gundi, fris. Misalnya mesin jenis meja (table-type machine) dimana mesin ini
terdiri meja, sadel dan benda kerja ditempatkan pada meja.

Kepala tetap ( head stock) adalah bagian yang menggerakan dan mengumpan
perkakas potong atau alat yang memutar komponen.

Gambar 1.1. Elemen dasar mesin perkakas

Metode pemegangan benda kerja tergantung pada benda kerjanya, mesinnya


dan sampai berapa jauh dikendaki produksi yang tepat. Untuk produksi banyak
biasanya peralatan pemegang digerakan secara hidrolik, udara, listrik atau
Gerakan nok. Pada mesin yang dikendalikan secara otomatis atau numerik, alat
pemegangnya di program untuk mejepit dan melepaskan benda kerja. Menyangga
benda kerja di antara kedua pusatnya cara menyangga benda kerja bila benda
kerja berputar adalah mengganjalnya diantara kedua pusatnya. Metode ini bisa
untuk menyangga pemotongan besar dan cukup baik untuk benda yang panjang.
Dalam memutar poros yang ramping Panjang, maka digunakan perletakan tengah
untuk memberikan dukungan tambahan kepada benda kerja. Perletakan tengah
yang diam dipasangkan pada bangku mesin bubut dan mendukung benda kerja
dengan mengunakan tiga rahang roller. Perletakan jenis lain yang mirip disebut
perletakan pengikut (follower rest), dipasangkan pada sadel dan kereta luncur
yang menyangga benda kerja berdiameter kecil yang kira-kira akan melenting
menjauhi perkakas pemotong.
2.2. MESIN PERKAKAS DENGAN PENGENDALIAN NUMERIS.

Computer numerical control, disingkat CNC, (berati “komputer kontrol


numerik”) merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh
perintah yang doprogram secara abstrak dan di simpan di media penyimpanan.
Hal ini berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana mesin perkakas
biasanya dikontrol dengan putaran tangan atau otomasi sederhana mengunakan
CAM. Kata NC sendiri adalah singkatann dalam Bahasa inggris dan kata
numerical control yang artinya “kontrol numerik”.

Gambar 1.2. Pemutaran CNC

Mesin NC pertama di ciptakan pertama kali pada tahun 1940-an dan 1950-an,
dengan memodifikasi mesin perkakas biasa. Dalam hal ini, mesin perkakas bisa
ditambhakan motor listrik yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik
yang dimasukkan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpenduan anatara
motor revo dan mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian
komputer digital, menciptakan mesin perkakas modern yang disebut mesin CNC
(computer numerical control) yang kemudian hal telah merenovasi proses desain.

Mesin ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program
CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia
manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin
presisinya hingga 1/100 mm yang sama persis dan waktu permesinan yang tepat.

NC/CNC teridiri dar enam bagian utama:


1. Program
2. Unit kendali atau prosesir
3. Motor listrik servo untuk mengggerakan kontrol pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dukungan dan pemegang

Prinsip kerja NC / CNC secara sederhana dapat di uraikan sebagai berikut.


1. Pemrogram membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat untuk
dengan cara mengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat dari
komputer dengan prangkat lunak pemrogram CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih kenal sebagai g-gode, seterusnya dikirim dan
di eksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan pengaturan
motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak
melalui proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.

Perkakas dengan varian CNC

1. Mesin bor
2. EDM
3. Mesin bubut
4. Mesin miling
5. CNC mengukir kayu
6. Turret punch
7. Mesin pembengkok kawat
8. Pemotong foam kawat panas
9. Pemotong plasma
10. Pemotong jet air
11. Pemotong laser
12. Oxy-fuel
13. Penghapus permukaan
14. Grinder slindris
2.3 MESIN BUBUT

Mesin bubut (lathe) adalah mesin perkakas yang memutar benda kerja pada
sumbu rotasi untuk melakukan berbagai proses seperti pemotongan,
pengamplasan, knurling, pengeboran, deformasi, pembubutan muka, dan
pemutaran, dengan alat yang diterapkan pada benda kerja untuk membuat objek
dengan simetri terhadap sumbunya.

Gambar 1.3. Mesin bubut kecil

Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang


sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan
kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh
berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel
dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan


pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi
besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda
gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk
konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

A. Bagian – bagian mesin bubut


1. Kepala tetap
Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri
mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang di dalamnya
terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai
bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa
bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur
pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala
tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman
pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam.
Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam
rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah
serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya,
maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat
kita menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak
adalah satu persatu.

2. Selang coolant atau pendingin


Berfungsi untuk menyemprotkan cairan coolant saat membubut.
Coolant berguna untuk menyetabilkan suhu alat potong dan sehingga
ketajaman mata potong bisa lebih awet dan hasil pembubutan lebih
optimal. Contohnya dalam proses pengeboran benda kerja. Namun tidak
semua jenis alat membutuhkan coolant dalam proses pembubutan.

3. Tool post atau dudukan pahat


Toolpost ini berada di atas eretan atas. Digunakan untuk memegang
atau menjepit pahat bubut saat proses pembubutan. Secara umum, tool
post ada dua macam, yaitu :
a. Standar tools post
Tool post yang dalam pengaturan ketinggian mata pahat menggunakan
ganjal. Cara pengencangan pahat dengan cara mengencangkan baut-
baut yang terdapat di bagian atas tool post. Menurut jumlah rumah
pahatnya tool post standar ada dua macam, yaitu memiliki rumah pahat
satu dan rumah pahat empat. Tool post dengan satu rumah pahat,
menyebabkan jumlah pahat yang dapat dipasang hanya satu. Ketika
harus mengganti pahat, operator harus mengatur ketinggian lagi untuk
pahat selanjutnya. Sedangkan untuk tool post dengan empat rumah
pahat, operator bisa memasang maksimal 4 jenis pahat berbeda.
Sehingga hanya perlu mengatur ketinggian pahat sekali saja untuk
setiap pahat dan bisa mengganti pahat tanpa harus menyetel pahat lagi.
b. Adjustable tool post
Tool post yang dalam mengatur ketinggian mata pahat tanpa
menggunakan ganjal. Karena sudah dilengkapi dengan perlengkapan
mekanik yang dapat mengatur ketinggian pahat. Tool post ini ada dua
macam, yaitu memiliki rumah pahat satu dan lebih dari satu.
Penggunaannya sama dengan standar tool post.
4. Kepala lepas
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin
bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada
saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat
besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan
kepala lepas ini. Beberapa bagian yang ada di kepala lepas adalah; Center
Putar, untuk memompang benda kerja,agar tidak terjadi gesekan,
Handwill, pengunci poros,Pengunci alas.

5. Eretan
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan
pada benda kerja dengan cara menggerakkan ke kiri dan ke kanan
sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil
membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
a. Eretan alas
Ialah eretan yang kedudukannya pada alas mesin dan dapat bergerak
ke kiri atau ke kanan sepanjang alas. Di dalamnya terdapat
perlengkapan mekanik yang menggerakkan eretan tersebut secara
otomatis atau digerakkan dengan tangan.
b. Eretan lintang
Berada diatas eretan alas dan kedudukannya melintang terhadap alas.
Gerakan melintang, yaitu menjauhi atau mendekati operator, baik
diputar dengan tangan maupun secara otomatis. Kegunaan eretan ini
antara lain untuk memberikan tebal pemakanan pahat atau
menggerakan pemakanan pahat. Pada bagian yang dekat dengan
pemutarnya terdapat skala ukuran. Dengan skala ini kita dapat
mengatur tebal penyayatan pahat.
c. Eretan atas
Terletak di atas eretan lintang dan diikat oleh 2 baut. Pada eretan ini
terpasang rumah pahat. Kedudukan eretan dapat diubah-ubah atau
diputar 360° sesuai dengan kebutuhan. Pada bagian alasnya terdapat
skala derajat. Eretan ini khususnya untuk membuat tirus dengan sudut
yang besar pada jarak pendek. Gerakannya tidak otomatis.

6. Motor penggerak
Motor penggerak berada dibawah kepala tetap atau gearbox. Berfungsi
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik atau memberikan mesin
tenaga untuk bergerak.

7. Tombol emergency stop


Digunakan dalam keadaan darurat untuk mematikan mesin. Tombol ini
termasuk hal yang penting untuk keselamatan kerja. Umumnya mesin-
mesin memiliki tombol ini.

8. Handle atau tuas


Handle pada setiap mesin bubut berbeda-beda. Beda pabrik, beda ukuran,
berbeda pula handle-handlenya. Cara menggunakan handle dapat
disesuaikan atau berpedoman pada tabel yang menempel pada mesin.
Fungsi dari handle ini ada berbagai macam, antara lain :
a. Pengaturan kecepatan spindle (rpm)
b. Pengaturan feeding atau kecepatan pemakanan secara otomatis
c. Pengaturan arah pemakanan
d. Pengaturan penguliran
e. Menyalakan dan mematikan mesin
f. Pengaturan arah putaran spindle

9. Lampu penerangan
Lampu ini digunakan untuk membantu operator melihat benda kerja saat
dibubut. Berguna juga untuk membantu operator melihat hasil pengukuran
benda kerja. Namun tidak semua mesin bubut dilengkapi dengan lampu.

10. Alas mesin


Alas mesin digunakan sebagai tumpuan gaya pemakanan pada waktu
pembubutan dan juga sebagai tempat kedudukan kepala lepas, eretan,
penyangga diam (steady rest).

11. Poros transportir dan poros pembawa


Poros transportir adalah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium
dengan jenis ulir withworth (inchi) atau metrik (mm) yang terletak
dibawah eretan alas. Berfungsi untuk membawa eretan pada waktu
pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/
melintang dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada
umumnya kisar ulirnya antara dari 6 sampai 8 mm. Poros pembawa adalah
poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya
eretan dalam proses pemakanan secara otomatis. Untuk pengaturan
kecepatan pemakanan otomatis, dapat dilihat dari tabel pemakanan pada
mesin. Agar dapat memilih kecepatan yang tepat dan mendapatkan hasil
pembubutan sesuai dengan kebutuhan. Cara pengaturannya mirip dengan
pengaturan rpm dengan mengatur handle.
12. Rem kaki
Digunakan untuk menghentikan mesin. Rem ini sangat berguna ketika
mengulir dan berhenti pada posisi tertentu. Dalam keadaan darurat,
operator juga bisa menggunakan rem kaki untuk menghentikan mesin.
Demikianlah pembahasan lengkap mengenai komponen utama mesin
bubut dan fungsinya. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita
semua. Jangan lupa untuk share informasi ini dengan tema-teman yang
lain.

B. Prinsip kerja mesin bubut


Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan
pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda
kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar
benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti
ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang
berbentuk silinder.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang
memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda
kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel.
Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir.
Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada
eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan
yang berbentuk ulir.

C. Jenis – jenis mesin bubut


Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok
yaitu:
1. Mesin bubut ringan
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk
peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan
benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin
bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin
bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin
bubut yang besar dan berat.
2. Mesin bubut sedang
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan
peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan
yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk
menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
3. Mesin bubut standar
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang
dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam
pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
4. Mesin bubut meja Panjang (long bed lathe)
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan
lainnya.

2.4. MESIN FRAIS


Mesin frais adalah sebuah mesin yang digunakan untuk mengikis permukaan
benda dengan pisau yang berputar sehingga benda tersebut dapat dibentuk sesuai
keinginan.

Gambar 1.4. Mesin frais

A. BAGIAN – BAGIAN MESIN FRAIS


1. Work table / meja mesin
Komponen ini digunakan sebagai tatakan benda logam yang akan
dilakukan proses milling / pengkisan. Benda logam tersebut akan
dilekatkan ke meja mengunakan klem, penjepit, dan ragum agar tidak
bisa bergerak. Selain sebagai tatakan benda kerja, fungsi work table ini
adalah sebagai jalan mengalirnya cairan pendingin (coolant)
2. Sadle
Bagian ini digunakan sebagai penyangga dan penggerak meja mesin
agar dapat bergerak balik secara otomatis atau manual. Terlihat pada
gambar bahwa sadle ini terletak di antara meja mesin dan lutut mesin.
Pada mesin frais universal, sadel mesin terdiri dari dua bagian yaitu
bagian atas dapat digerakan kea rah melintang sedangkan bagian
bawah dapat digerakan kea rah memanjang.
3. Knee atau lutut mesin
Sesuai dengan namanya bagian ini terletak di bawah yaitu antara
saddle dan base. Lutut mesin / knee ini memiliki fungsi untuk
meletakkan sadle atau eretan meja.
4. Column atau badan mesin atau rumah mesin
Bagian ini berfungsi untuk menyangga hampir semua komponen mesin
frais, tempat motor, susunan roda gigi, minyak pelumas atau
pendingin.
5. Base atau kaki mesin atau alas mesin
Bagian ini terletak dibagian bawah dan berfungsi untuk menyangga
seluruh bagian mesin frais yang bertumpuh pada kolom dan lutut
mesin.pada bagian atas alas ini tersimpan cairan pendingin untuk di
pompa lagi keatas.
6. Over arm atau lengan mesin
Digunakan sebagai penahan atau penopang ujung poros frais dan
letaknya pada bagian paling atas dari mesin frais. Posisi dari bagian
mesin ini dapat diatur atau di geser untuk suatu pengerjaan tertentu dan
malahan terkadang lengan ini malah tidak dipakai
7. Spindle atau poros utama
Digunakan sebagai tempat kedudukan poros frais (arbour) dan
memutar pisau frais (cutter) untuk melakukan penyayatan,
8. Arbour support atau penahan poros
Digunakan untuk menahan ujung poros pisau prais dan untuk menahan
getaran atas getaran saat poros milling / penyayatan. Posisi arbour ini
ada diujung lengan mesin frais, akan tetapi untuk mesin frais terbaru
biasanya ada dua penahan poros.

Gambar 1.5. Bagian – bagian utama mesin frais


B. PRINSIP KERJA MESIN FRAIS
Gerak putaran pada mesin frais berguna untuk memutar alat potong
atau sering disebut pisau frais. Dengan pisau frais yang berputar, kita
dapat menggerakkan benda kerja mendekati pisau frais agar tersayat.
Sehingga menjadi bentuk yang operator inginkan.

C. PERLENGKAPAN MESIN FRAIS


1. Arbor
Pada mesin frais digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat potong
(pisau frais)

Gambar 1.6. Arbor

2. Support arbor
Dugunakan untuk menopang salah satu ujung arbor yang panjang.

Gambar 1.7. Support arbor


3. Stub arbor
Digunakan sebagai dudukan atau pengikat alat potong (pisau frais).

Gambar 1.8. Stub arbor

4. Cekam kolet (collet chuck)


Digunakan sebagai pengikat alat potong atau pisau frais.

Gambar 1.9. Cekam kolet

5. Adaptor
Fungsinya sama dengan pelengkapan yang sebelumnya, yaitu sebagai
dudukan sebagai pengikat alat potong pada mesin frais.

Gambar 1.10. Adaptor


6. Pembesar lobang (boring head)
Digunakan sebagai pengikat alat potong (flying cutter) yang digunakan
pada proses pembesar lobang.

Gambar 1.11. Pembesar lobang

7. Ragum mesin
Digunakan untuk mejepit atau memegang benda kerja dengan kuat
ketika proses pengefraisan.

Gambar 1.12. Regum mesin

8. Meja putar (rotary table)


Berfungsi untuk mebentuk lingkaran atau radius, membagi jarak
lobang atau alur dan membagi bidang segi banyak beraturan dan tidak
beraturan.
Gambar 1.13. Meja putar

9. Kepala pembagi (dividing head)


Yaitu perlengkapan yang fungsinya sama dengan rotary table.

Gambar 1.14. Kepala pembagi

10. Kepala lepas (tailstock)


Berfungsi untuk menyangga benda kerja yang diikat dengan kepala
pembagi.

Gambar 1.15. Kepala lepas


11. Penjepit atau klem mesin (clamp)
Berfungsi untuk menjepit benda kerja yang tidak memungkinkan
dijepit menggunakan ragum.

Gambar 1.16. Penjepit atau klem mesin

2.5. MESIN SEKRAP


A. pengertian mesin sekrap
Mesin sekrap (Shaping Machine) adalah mesin perkakas yang mempunyai
gerak utama bolak-balik horizontal dan berfungsi untuk merubah bentuk dan
ukuran benda kerja sesuai dengan yang dikehendaki, (Amstead, 1955). Pahat
bekerja pada saat gerakan maju, dengan gerakan ini dihasilkan pekerjaan, seperti :

Gambar 1.17. Mesin sekrap

1. Meratakan bidang : baik bidang datar, bidang tegak maupun bidang


miring.
2. Membuat alur : alur pasak, alur v, alur ekor burung, dsb.
3. Membuat bidang bersudut atau bertingkat
4. Membentuk : yaitu mengerjakan bidang – bidang yang tidak beraturan.
B. macam – macam mesin sekrap
1. menurut cara kerjanya
a. a. mesin sekrap biasa, dimana pahat sekrap bergerak mundur maju
menyayat benda kerja yang terpasang pada meja mesin.
b. Planer, dimana pahat (diam) menyayat benda kerja yang dipasang pada
meja mesin dan bergerak bolak – balik.
c. Sloting, dimana Gerakan pahat adalah vertical (naik turun), digunakan
membuat alur pasak pada roda gigi dan pully.
2. menurut tenaga penggeraknya
a. mesin sekrup engkol : gerak berputar diubah menjadi gerak bolak – balik
dengan engkol
b. mesin sekrap hidrolik : gerak bolak – balik lengan berasal dari tenaga
hidrolik.

3. cara kerja mesin sekrap


Pada mesin sekrap, gerakan berputar dari motor diubah menjadi gerak
lurus/gerak bolak-balik melalui blok geser dan lengan penggerak. Possisi langkah
dapat diatur dengan spindle posisi dan untuk mengatur panjang langkah dengan
bantuan blok geser.

4. nama – nama bagian mesin sekrap


1. support / eretan tegak
2. pelat pemegang pahat
3. tool post / menjepit pahat
4. ragum
5. meja
6. penjepit
7. tuas kedudukan eretan
8. tuas kedudukan Langkah
9. lengan
10. rangka
11. tombol on – of
12. tuas penjalan
13. tuas pengatur kecepatan
14. pengatur jarak Langkah
15. motor
16. eksentrik penggerak
17. eretan meja arah
18. eretan meja arah tegak

2.6. MESIN GURDI DAN PENGEBORAN


A. MESIN GURDI
Mesin gurdi adalah sebuah pahat pemotong yang ujungnya berputar dan
memiliki satu atau beberapa sisi potong dan galur yang berhubungan continue di
sepanjang badan gurdi. Galur ini, yang dapat lurus atau helix, disediakan untuk
memukinkannya lewatnya serpihan atau fluida pemotong. Meskipun gurdi pada
umumnya memiliki dua galur, tetapi mungkin juga digunakan tiga atau empat
galur, maka gurdi kemudian dikenal sebagai pengurdi inti. Pengurdi semacam ini
tidak dipakai untuk memulai sebuah lobang, melainkan untuk meluaskan lubang
atau menyesuaikan lubang yang telah gurdi adalah mesin gurdi / drilling machine.
Proses pembuatan lobang bisa digunakan satu pahat saja atau dengan banyak
pahat. Dalam proses produksi permesinan Sebagian besar lubang dihasilkan
mengunakan mesin gurdi.

Gambar 1.18.mesin gurdi

1. jenis – jenis mesin gurdi


a. mesin gurdi dikelompokan menurut konstruksi umumnya.
1. mesin gurdi portable
2. mesin gurdi peka
3. mesin gurdi vertical
4. mesin gurdi radial
5. mesin gurdi turret
6. mesin gurdi spindel jamak
7. mesin gurdi produksi otomatis
8. mesin gurdi lobang dalam

2. ukuran mesin gurdi


Unit mesin gurdi portable dipesifikasikan menurut diameter pengurdi
meskipun yang dapat dipegangnya.ukuran dari mesin gurdi tegak biasanya
ditentukan oleh diameter benda kerja yang oaling besar yang dapat digurdi. Jadi,
sebuah mesin 600 mm adalah mesin yang memiliki paling tidak ruang bebas
sebesar 300 mm atara garis tengah pengurdi dengan rangka mesin. Unit yang
lebih kecil dari jenis ini dikelompokan menurut ukuran mengurdi yang dapat
ditampuh. Ukuran yang umum adalah 1,2 m; 1,8 m; 2,4 m. dalam beberapa kasus,
diameter dari tiang dalam milimeter juga digunakan dalam menyatakan ukuran.

B. PENGEBORAN
Pengeboran adalah usaha secara teknis membuat lubang dengan aman sampai
menembus lapisan formasi yang kaya akan minyak atau gas. Lubang tersebut
kemudian dilapisi dengan casing dan disemen, dengan maksud untuk
menghubungkan lapisan formasi tersebut dengan permukaan bumi yang
memungkikan penambangan minyak atau gas secara komersial. Secara umum
tujuan membuat lubang bor adalah untuk:
- Membuktikan bahwa adanya minyak atau gas dalam suatu reservoir yang
ditembus.
- Sarana mengalirkan minyak atau gas dari reservoir ke permukaan bumi.

Gambar1.19. mesin pengeboran

1. perkembangan metode pengeboran


Makin banyaknya permasalahan dalam operasi pengeboran menuntut
perkembangan teknologi yang lebih canggih. Pada perkembangannya beberapa
metode pengeboran telah digunakan, beberapa metode pengeboran selama ini
yang dilakukan antara lain :
a. Cable tool drilling (Bor tumbuk).
Cara membuat lubang bor dibuat dengan menumbuk numbukkan mata bor
pada lapisan tanah yang akan ditembus. Mata bor tersebut terbuat dari semacam
lonjongan pipa casing dan diikat pada cable yang ujungnya dibuat bergigi yang
kuat untuk merusak batuan, sedang cuttingnya masuk dalam silinder yang
merupakan perangkap atau trap, kemudian diangkat kepermukaan untuk dibuang.
Untuk menjaga agar dinding lubang agar tidak runtuh maka secara bertahap
casing diturunkan. Bor tumbuk menurut sejarahnya pernah mencapai sampai
1.300 meter.
b. . Rotary Drilling ( Bor Putar)
Pada tahun 1903 metode putar mulai diperkenalkan dilapangan minyak Spindel
top Negara bagian Pensylvania Texas A.S. Rotary drilling dilakukan dengan
maksud membuat lubang sumur dengan memutar rangkaian bor sampai di mata
bor agar lapisan batuan mudah dihancurkan, sedang cutting diangkat kemerkuaan
dengan sistem sirkulasi lumpur pemboran. Untuk melakukan rotary drilling
diperlukan peralatan pendukung yang lainnya agar operasi pemboran aman.
Roraty drilling dapat dilaksanakan dengan didukung oleh lima sistem utama yang
sangat penting dalam kelancaran proses pengeboran, yaitu:
1. Sistem Tenaga ( Power System )
2. Sistem Pengangkat ( Hoisting System )
3. Sistem Putar ( Rotating System )
4. Sistem Sirkulasi ( Circulating System )
5. Sistem Pencegahan Semburan Liar ( BOP System )

2.7. MESIN GERINDA DAN MESIN AMPLAS


A.MESIN GERINDA
1. pengertian mesin gerinda
Mesin gerinda adalah salah satu mesin yang digunakan untuk mengasah atau
memotong benda kerja. Prinsip kerja dari mesin gerinda adalah batu gerinda yang
berputar kemudian bergesekan dengan benda kerja sehingga terjadi pemotongan
atau pengasahan.
2. prinsip kerja mesin gerinda
Prinsip kerja dari mesin gerinda ini adalah batu gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan, atau
pemotongan dimana sebuah batu gerinda digerakkan dengan menggunakan
sebuah motor AC.
3. fungsi mesin gerinda
Mesin ini dapat dipergunakan untuk menghaluskan ataupun memotong benda
logam dan non logam. Mesin gerinda tangan digunakan secara umum sebagai alat
potong di dalam bengkel kecil ataupun rumah tangga.
4. identifikasi batu gerinda
Pada setiap batu gerinda pasti terdapat simbol/ tanda yang menyebutkan
identitas batu gerinda tersebut. Indentitas batu berisi informasi, antara lain:
a. Jenis bahan asah
b. Ukuran butiran asah
c. Tingkat kekerasan
d. Susunan butiran asah
e. Jenis bahan perekat

5. jenis – jenis mata gerinda


a. Cutting Wheel
Untuk Memotong media logam dan non logam.
b. Flap Disc
Untuk Mengamplas, kita bisa menggunakan mata gerinda ini untuk
menghilangkan cat pada kayu atau besi karena tidak terlalu merusak permukaan
benda.
c. Grinding Wheel
Ini adalah mata Gerinda yang sering kita lihat, biasa digunakan untk mengikis
besi.
d. Sanding Disc
Seperti kertas gosok/amplas biasa dengan tingkat kehalusan/kekasaran yang
berbeda-beda.
e. Backing Pad/Sanding Pad
Mata gerinda ini kurang lebih penggunaanya seperti sanding disc, hanya saja
permukaannya rata dan dilengkapi karet sebagai backing pad, mata gerinda ini
dapat diganti-ganti dengan kertas amplas Velcro, yang dapat dengan mudah kita
lepas atau pasang.
f. Brush Wheel
Ini adalah mata gerinda berupa sikat besi yang iasa kita gunakan untuk
membersihkan permukaan besi dari karat.

6. alat – alat perlengkapan mesin gerinda


a. Kaca Pelindung
Kaca pelindung ini harus di gunakan karena agar terhindar dari kerusakan
mata. Saat menggerinda suatu permukaan benda akan timbul radiasi atau suatu
permukaan benda akan timbul radiasi atau percikan bunga api yang sangat keras,
maka dari itu penggunaaan kaca pelindung saat bekerja perlu digunakan.
b. Sarung Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling penting saat menggerinda. Maka
untuk bekerja dengan selamat dan hasil gerinda yang diharapkan memuaskan
maka disarankan memekai pelindung gerinda.
c. Masker
Selain kaca pelindung digunakan juga masker mulut supaya serpihan-serpihan
benda yang di gerinda dan loncatan bunga api bias diantisipasi mengenai mulut.
d. Sepatu safety
Benda-benda yang digerinda bukanlah benda ringan melainkan benda-benda
berat (logam) seperti besi, aluminium dan lain-lain. Jika suatu saat benda barat itu
jatuh lalu menimpa kaki, maka bisa di hindarkan.
B. MESIN AMPLAS
1. pengertian mesin amplas
Mesin amplas adalah sejenis alat kerja yang diperuntukkan untuk memperhalus
permukaan benda kerja dengan otomatis, dengan adanya mesin amplas kita dapat
menghemat waktu dan tenaga saat menghaluskan benda kerja. Pada dasar nya
sistem kerja mesin amplas belt sander yakni ada penggerak utama yaitu motor
yang dimana pulley dan V-belt bekecepatan rendah untuk mentransfer daya
menggerakan amplas pada poros berputar dengan rpm tertentu disini amplas
bergerak dengan gaya berputar untuk proses pengikisan benda kerja yang akan
dilakukan penghalusan.

Gambar 1.20. mesin amplas

2. jenis – jenis mesin amplas


Jenis jenis mesin amplas dapat diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhan
penggunaannya sebagai berikut :
a. Mesin amplas sabuk (Stroke Sander)
Mesin ini memiliki bagian amplas yang diregangkan pada penggulung,
sehingga dapat menangani pekerjaan besar dengan cepat. Mesin amplas ini cocok
untuk mengerjakan bagian atas meja, pintu, menghilangkan cat lama dan
mengamplas tepi lantai kayu. Tetapi alat ini tidak cocok untuk perabotan atau
pekerjaan yang membutuhkan hasil akhir mengkilap gamabar dapat dilihat.
b. Mesin amplas orbital (Vibrating Abrasives)
Mesin amplas satu ini bekerja dengan getar yang membuat getaran naik turun,
pada area bawah mesin amplas orbital ini terdapat spon agak keras sebagai tempat
untuk meletakan amplas bisa menyentuk permukaan secara fleksibel dan tidak
merusak permukaan mesin amplas orbital ini umumnya berbentuk kotak persegi
panjang.
c. Mesin amplas random orbital ( rotation the sandpaper)
Mesin amplas random orbital (Rotation the sandpaper) ini sistem pemasangan
amplasnya bisa langsung direkatkan atau dengan istilah velcro dan mempunyai
sistem keja dengan gerakan kombinasi bergetar naik turun dan juga berputar,
dengan uniknya mesin ini mempunyai kelebihan tersendiri yakni dibekali dengan
sistem hisap debu dengan baik pada tatakan amplas bagian bawah mesin.
d. Mesin amplas sikat sander (Brush Sander)
Mesin amplas ini memakai satu sikat (Brush) yang terbagi dalam kain – kain
amplas yang disayat tidak tebal serta satu penyangga sebagai alat untuk
melakukan pengamplasan. Brush sander yang didesign untuk melakukan sistem
pengamplasan pada benda – benda kerja yang tidak rata, pengamplasan dengan
brush sander tidak akan membuahkan permukaan yang rata serta halus melainkan
untuk memotong dan mengurangi bulu – bulu kayu yang ada pada pemukaan
kayu.

3. perencanaan komponen dan material yang digunakan


Pada pengadaan dan pembuatan mesin amplas ini ada beberapa hal yang
dibutuhkan pada saat proses pengerjaan mesin amplas dimana bahan - bahannya
sebagai berikut :
a. kertas amplas
Amplas pada umumnya terbuat dari kertas ataupun kain yang telah
ditambahkan dengan bahan yang kasar seperti butiran pasir sehingga dapat pula
disebut dengan nama lain kertas pasir, amplas berfungsi untuk membuat
permukaan benda yang kasar menjadi lebih halus dengan cara adanya gaya
gesekan antara amplas dengan benda yang akan dihaluskan.
1. Jenis-jenis amplas
menurut bentuk dan bahannya antara lain terdiri dari amplas lembaran dan
amplas roll atau gulungan. Amplas lembaran ada yang 7 terbuat dari kertas dan
ada pula yang terbuat dari bahan kain yang masingmasing memiliki fungsi atau
kegunaan yang berbeda-beda.Sedangkan amplas gulungan biasanya terbuat dari
bahan kain dan merupakan amplas serba guna. Kasar dan halusnya amplas
ditunjukkan oleh angka yang tercantum dibalik permukaan amplas yang kasar.
Semakin besar angkanya biasanya menunjukkan semakin halus dan rapat susunan
pasirnya.Sebagai contoh untuk nomor-nomor amplas kain antara lain adalah
nomor 0,nomor 1,nomor 11/2,nomor 2,nomor 21/2,nomor 3 dan
seterusnya.Sedangkan nomornomor pada amplas kertas dan amplas gulungan
misalnya adalah nomor 80, 100, 120, 150, 180, 240, 400, 500, 1000 dan
seterusnya.
2. Klasifikasi material
berdasarkan materialnya perbedaan didasarkan pada jenis material belakang
dan material partikel abrasifnya. Berdasarkan material belakang ada empat jenis,
yaitu kertas, kertas tahan air, kain, dan fiberglass. Ditinjau dari material partikel
abrasifnya dibedakan ada yang terbuat dari silicon carbide, dan ada yang terbuat
dari oxidized aluminium. Amplas terdiri dari partikel abrasif yang diletakkan pada
material backing. lapisan tertutup memiliki partikel abrasif yang dikemas rapat
dan digunakan terutama untuk pengamplasan basah (wet sanding), dimana tidak
ada resiko amplas menjadi tersumbat.

4. jenis – jenis amplas berdasarkan bahannya


a. Amplas
Kertas Amplas kertas biasanya berfungsi untuk menggosok logam atau untuk
menghilangkan karat di besi.Dalam penggunaannya amplas kertas biasanya
dibasahi dengan air sehingga kadang-kadang disebut juga sebagai amplas air.
b. Amplas Roll atau gulungan
Amplas roll atau gulungan biasanya bisa digunakan untuk menggosok berbagai
macam bahan termasuk besi,tembok,kayu dan lai sebagainya.Ampas gulungan
juga tidak mudah rontok sehingga jika digunakan untuk menggosok bahan dari
besi bisa dibasahi dengan air seperti halnya amplas kertas.Namun jika digunakan
untuk menggosok tembok maupun bahan dari kayu biasanya tidak perlu
dibasahi.Karena memiliki banyak kegunaan maka amplas gulungan disebut juga
sebagai amplas serbaguna.

5. fungsi amplas
Menurut fungsinya amplas pada umumnya terbagi menjadi 2 macam untuk
memperhalus permukaan kayu maupun logam, yaitu :
a. Amplas Kayu
Untuk suatu pengamplasan pada permukaan kayu alangkah baiknya
menggunakan tipe amplas kain kering. Dikarenakan untuk menjaga agar
penghalusan menggunakan amplas kering lebih praktis dari pada harus
menggunakan amplas basah yang dimana membuatuan basah pada permukaan
kayu.
b. Amplas Logam
Untuk pengaplikasian amplas pada amplas logam yakni bisa kedua – duanya
digunakan tetapi untuk lebih koefisien menggunakan amplas kering dikarenakan
tidak menggunakan nya dengan air pada saat proses pengmplasan krna material
logam bersifat mudah karat.

6. ukuran kekasaran amplas


a. Amplas besi terbuat dari bahan baku atau silicon carbide.
b. pada kertas amplas tersebut terdapat nomor 1 sampai 300 yang menandakan
tingkat kehalusan amplas tersebut. Cara membaca angka 1 adalah amplas kasar da
angka 3000 adalah merupakan amplas super halus.
c. Amplas besi terbuat dari baku silicon carbide.
d. Pada amplas besi terdapat nomor, nomor tersebut berkisar dari angka 1 sampai
300, yang menandakan tingkat kehalusan dan kekasaran dari amplas tersebut.
Cara membacanya angka 1 merupakan amplas kasar, dan amplas 300 merupakan
amplas super halus, Jadi makin besar nomor yang terdapat pada amplas maka
tingkat kekasaran amplas tersebut makin halus.
e. Namun realitas yang terjadi dilapangan, jenis angka yang beredar biasanya
dimulai dari angka 100 sampai 1000, akan sangat jarang sebuah tokoh mensuply
stock ampals dengan tingkat kehalusan secara berurutan, biasanya sebuah toko
bangunan atau toko cat yang mempunyai stock amplas dengan kelipatan 100, 200,
300, 400, 600, 800, 1000, 1500. Ini merupakan contoh ukuran amplas yang dijual
dipasaran.
f. Kenapa ukuran amplas berbeda, karena partikel yang digunakan berbeda, sesuai
dengan kegunaan amplas tersebut. jenis-jenis amplas yang tepat agar
penggunaannya tidak malah merusak komponen kendaraan.

7. jenis – jenis amplas berdasarkan kegunaanya


a. Amplas Kering
Amplas kering adalah suatu jenis amplas yang digunakan untuk meratakan
atau menghaluskan benda kerja atau panel tanpa cairan. (Large and Medium
Manufacturing Statistics, Biro Pusat Statistik 2009).
b. Amplas Basah
Amplas basah adlah suatu jenis amplas yang digunakan untuk meratakan atau
menghaluskan benda kerja dengan menggunakan air atau spertus secara
bersamaan. Kedua amplas ini masing-masing memiliki keuntungan dan
kekurangan sendiri.

8. kekurangan dan kelebihan amplas kering dan basah


a. Untuk kelebihan menggunakan amplas kering tersebut :
1. Pekerjaan lebih cepat selesai
2. Lantai tempat kerja tidak becek
3. Tidak menggunakan air pada saat proses pengamplasan
4. Kertas amplas lebih tahan lama
b. Kekurangannya menggunakan amplas kering adalah :
1. Sisa – sisa pengamplasan beterbangan
2.Tempat kerja jadi kotor
3. Proses pengerjaan pengamplasan lebih lama
c. Kelebihan menggunakan amplas basah:
1. Tidak menimbulkan debu
2. Kertas amplas tidak lekas kotor tidak lekas tertutup
3. Hasilnya bisa langsung dilihat
d. Kekurangan menggunakan amplas basah:
1. Waktu pengeringan lebih lama
2. Tempat kerja jadi becek
3. Harus menyediakan air
4. Kertas amplas tidak tahan lama

2.8. MESIN GERGAJI


1. definisi mesin gergaji
Gergaji merupakan alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja.
(Mohd. Syaryadhi et al,.2007). Mesin gergaji merupakan mesin pertama yang
menentukan proses lebih lanjut. Dapat dimaklumi bahwa mesin ini memiliki
kepadatan operasi yang relatif tinggi pada bengkel-bengkel produksi. Mesin-
mesin gergaji memiliki konstruksi yang beragam sesuai dengan ukuran, bentuk
dan jenis material benda kerja yang akan dipotong. Untuk itu dibutuhkan
ketelitian seseorang agar bisa mengoperasikan gergaji itu sendiri dan dapat
memotong benda kerja dengan baik dan benar. Gergaji menggunakan logam
pemotong yang keras atau kawat dengan tepi kasar untuk memotong bahan yang 5
lebih lunak. Tepi logam pemotong terlihat bergerigi atau kasar. Gergaji dapat
digunakan dengan tangan atau didukung listrik.
Gambar 1.21. mesin gergaji

2. bagian – bagian mesin gergaji


Bagian – bagian mesin gergaji:
a. Tuas apit moncong untuk mengatur penjepit benda kerja
b. Moncong yang dapat digeser geserkan
c. Benda kerja yaitu logam besi
d. Daun gergaji unuk memotong benda kerja
e. Bingkai gergaji yaitu penahan daun gergaji
f. Hantaran bingkai gergaji
g. Pipa alat pendingin
h. Perkakas angkat
i. Tumpuan
j. Penampang tumpuan
k. Motor penggerak bagin ini adalah yang paling penting dikarenakan merupakan
penggerak utama pada gergaji mesin

3. tipe gergaji mesin


a. Mesin Gergaji Bolak-balik (Hacksaw-Machine)
Mesin gergaji ini umumnya memiliki pisau gergaji dengan panjang antara 300
mm sampai 900 mm dengan ketebalan 1,25 mm sampai 3 mm dengan jumlah gigi
rata-rata antara 1 sampai 6 gigi iper inchi dengan material HSS. Karena gerakkan
yang bolak-balik, maka waktu digunakan untuk memotong adalah 50%.
b. Mesin gergaji piringan (Circular Saw)
Diameter piringan gergaji dapat mencapai 200 sampai 400 mm dengan
ketebalan 0,5 mm dengan ketelitian gerigi pada keliling piringan memiliki
ketinggian antara 0,25 mm sampai 0,50 mm. pada proses penggergajian ini selalu
digunakan cairan pendingin. Toleransi yang dapat dicapai antara kurang lebih 0,5
6 mm sampai kurang lebih 1,5 mm. prinsip kerja gergaji circular menggunakan
mata berupa piringan yang berputar ketika memotong.
c. Mesin Gergaji Ukir (Jigsaw)
Jig Saw seringkali disebut gergaji ukir, karena memang jigsaw adalah sebuah
alat yang dapat digunakan untuk memotong atau menggergaji (kebanyakan kayu)
dengan bentuk apa saja mulai dari bentuk kurva yang melengkunglengkung
hingga yang lurus-lurus. Jadi kelebihan Jigsaw adalah dapat memotong dengan
pola yang tidak lurus karena gergaji lain rata-rata hanya bisa memotong lurus-
lurus saja. Prinsip kerjanya gergaji jigsaw bergerak naik turun saat memotong.
d. Mesin Gergaji pita (Band Saw)
Mesin gergaji yang telah dijelaskan sebelumnya adalah gergaji untuk
pemotong lurus. Dalam hal mesin gergaji pita memiliki keunikan yaitu mampu
memotong dalam bentuk-bentuk tidak lurus atau lengkung yang tidak beraturan.
Kecepatan pita gergajinya bervariasi antara 18 m/menit sampai 450 m/menit agar
dapat memenuhi kecepatan potong dari berbagai jenis material benda kerja.

4. jenis – jenis mesin gergaji


a. Gergaji Tangan
Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras, sehingga
ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi
gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang
menyebutkan jumlah gigi perkepanjangan 25 mm (Mohd. Syaryadhi et al,.2007).
b. Gergaji Pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk membelah
kayu. Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan serat
kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap panjang 25 mm.
Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm.
c. Gergaji Pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang untuk
memotong kayu. Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong
melintang jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7 pucuk
gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun antara 550 mm hingga 700
mm.

5. cara kerja mesin gergaji


a. Mengukur benda kerja yang akan dipotong dengan menggunakan sketmatch
b. Setelah diukur benda kerja ditandai dengan penggores
c. Cek kondisi gergaji apakah masih bisa digunakan dengan baik dan aman
d. Setelah itu pasang benda kerja pada ragum gergaji mesin
e.Tepatkan bagian yang digores ada benda kerja dengan mata gergaji untuk
memperoleh hasil yang diinginkan dan diikatkan dengan pengunci
f. Atur dengan kecepatan tertentu agar hasilnya lebih baik
g. Setelah itu nyalakan mesin gergaji dengan menekan tombol ON
h. Setelah benda kerja putus matikan gergaji dengan menekan tombol OFF 8
i. Untuk proses finishing diamkan sebentar dan dicelupakan kedalam air utuk
mengurangi suhu pada benda kerja tersebut

BAB 3. PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dalam pengeroperasian mesin perkakas kita dapat mengetahui beberapa jenis
mesin perkakas dan cara kerja mesin tersebut yang sesuai dengan kebutuhan,
dikarenakan pada meja kerja mesin perkakas dapat dipakai sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan dalam membuat sebuah benda

3.2. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan. Maka dari itu penulis mohon maaf yang sebesar –
besarnya, karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan
untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca sekalian, khususnya bagi penulis.

DAFTAR PUSAKA

Daryanto. (2015). Elemen dasar mesin perkakas. Jakarta: Rineka Cipta

Dina, T. (2013). Mesin perkakas dengan pengendalian numeris. Retrieved From

Choiron, Z. (2015). Mesin bubut. Retrieved From

Drs., Nurdjito, Mp. dan, & Achmad Arifin, S.pd., M. E. (2015). Mesin frais.
Yogyakarta

Duraposit. (2006). Mesin sekrap. Jakarta: Erlangga


Admin. (2018). Mesin gurdi dan pengeboran. Retrieved From

Dina, T. (2013). Mesin gerinda dan mesin amplas. Retrieved From

Bonjourtouss. (2011). Mesin gerinda. Retrieved From

Anda mungkin juga menyukai