Anda di halaman 1dari 49

BAB 1

MENGENAL MESIN CNC

1.1 Sejarah Mesin CNC


Dahulu dunia industri di dominasi oleh mesin manual /konvensional sehigga hasil produksi
tidak stabil.Pada sekitar tahun 1930-1940an sering terjadi demonstrasi buruh antara
operator mesin dengan pihak di berbagai perusahaan.Sehingga sering terjadi aksi
pemogokan kerja yang berimbas terhadap terganggunya proses produksi.Kemudian pada
masa yang bersamaan terjadilah perang dunia ke II,perang tersebut memicu meningkatnya
kompleksitas kebutuhan komponen untuk peralatan perang.Peralatan perang pada masa itu
menuntut dihasilkannya komponen dalam jumlah besar dengan tingkat kesulitan dan
kepresisian yang tinggi salah satunya adalah komponen untuk pesawat tempur.Kombinasi
dari permasalahan buruh dan meningkatnya kompleksitas kebutuhan komponen tersebut
itulah pada akhirnya akan mengantarkan pada masa berevolusinya mesin konvensional
menjadi otomatis yang sekaligus dapat deprogram untuk menghasilkan komponen yang
beragam.Mesin otomastis sudah mulai dikembangkan pada waktu itu akan tetapi mesin
tersebut masih kurang memadai misalnya mesin tersebut hanya mampu menghasilkan satu
jenis produk saja dan apabila digunakan untuk membuat produk jenis lainnya di butuhkan
waktu yang lama untuk mensetting mesin tersebut.
Dalam perkembangannya mesin otomatis tersebut membutuhkan system control electronic
yang dapat mengendalikan mesin tersebut sehingga memudahkan proses perubahan
produksi ke produksi jenis lainnya.Mesin otomatis dengan basis program yang dikendalikan
dengan control electronic pertama kali oleh proyek gabungan antara Massachusetts
Institute of Technology (MIT) dan US Air Force.Mesin tersebut adalah mesin milling vertical
3 axis yang dilengkapi satu ruangan penuh perangkat tabung vakum elektronik sebagai
system pengendaliannya.Meskipun mesin tersebut masih kurang memadai namun mesin
tersebut merupakan satu terobsan menuju mesin modern.Sistem control electronic mesin
tersebut dinamakan Numercail Control (NC).NC dikembangkan pada awal 1950 an oleh John
T.Parsons yang bekerja sama dengan MIT Servomechanisms Laboratorium.NC didefinisikan
sebagai sebuah system kontroler untuk mengendalikan semua gerakan pada mesin dengan
cara memasukan langsung data numerik di beberapa koordinat titik tujuan pergerakan
mesin.
Suatu sistem kontrol elektronik menerjemahkan pengkodean Bahasa NC yang terdiri atas
angka angka dan huruf ditulis sebagai perintah untuk menggerakan mesin.Angka serta huruf
sebagai pengkodean itu sering di sebut dengan NC code atau G code,sehingga kode
tersebut di kirim atau ditransfer ke mesin oleh sistem control elektrik untuk menggerakan
komponen mesin tersebut.Cara pemprograman pada waktu itu di rancang dengan cara
hard-wire logic (pengendalian dengan jalur /kawat tetap) yang kemudian dikembangkan
dengan metode pita berlubang.
Kemudian pada tahun 1960 munculah CNC (Computerized Numerical Control)di dunia
industry seabagai wujud pengembangan mesin NC pada waktu itu.Mesin CNC tersebut
sudah dibuat dengan menggunakan computer dengan ukuran yang relative besar akan
tetapi system control electriknya sudah mengguakan rangkaian terpadu (integrated
Circuit /IC) yang lebih sederhana bentuk ukuranya.Sekarang ini mesin CNC mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan program CAD (Computer Aided Design) yang kemudian
diaplikasikan dengan CAM (Computer Aided Manufacture ) beserta perangkat lunak
(software) pendukungnya untuk menjalankan mesin.Sehingga metode transfer program dari
computer ke mesin terus berkembang dengan menggunakan banyak media seperti kabel RS
232,Floppy disk,kabel RJ 45,IC card dll.
Mesin CNC di buat untuk menjawab tantangan dunia manufaktur modern sekarang
ini.Dengan mesin CNC kepresisian suatu produk dapat dimaksimalkan hingga mencapai
1/1000 mm (micron) untuk aplikasi pengerjaan masal degan mutu dan kualitas yang baik
daalam waktu yang relative singkat.
1.2 Prinsip Kerja Mesin CNC
Mesin yang di kendalikan secara Computerized Numerical Control atau lebih di kenal
dengan mesin CNC adalah mesin perkakas yang dikontrol secara numerik menggunakan
mikro kontroler sebagai basis kendali.Pada dasarnya prinsip kerja mesin CNC hamper sama
dengan mesin konvensional hanya saja beberapa pekerjaan yang banyak melibatkan
operator diganti oleh program yang dipersiapkan sedemikian rupa sehingga mesin dapat
beroperasi secara aman.
Yang dimaksud dengan cara mengendalikan mesin adalah memberikan semua informasi
kepada mesin untuk dapat bergerak sesuai dengan program yang dipersiapkan sehingga
menghasilkan produk tertentu.Pada pekerjaan dengan mesin konvensional informasi
diberikan dengan memutar roda tangan atau mengubah sakelar.Operator mengambil
informasi itu dari gambar kerja serta table dan memeriksa gerak perubahan mesin itu
dengan pertolongan pembagian skala.
Hal-hal yang dikendalikan dengan program antara lain :
1. Lintasan alat potong terhadap benda kerja.
2. (bentuk lintasan,kecepatan pemakanan/feeding)
3. Putaran spindle (mengaktifkan,mematikan,mengatur kecepatan putaran)
4. Pendinginan
5. Pencekaman /penjepitan benda kerja

Salah satu perubahan secara nyata terlihat pada perkembangan industry saat ini yang
menuntut produk dengan kriteria :

1. Tingkat presisi yang tinggi serta


2. Kualitas yang baik
3. Waktu pengerjaan yang cepat

Hal utama yang membedakan mesin CNC dengan mesin manual adalah gerakan sumbu-
sumbu mesin,yang pada mesin manual digerakan dengan tenaga manusia maka pada mesin
CNC tenaga manusia diambil alih oleh motor listrik.Motor listrik yang digunakan pada
sumbu mesin CNC adalah motor stepper atau motor servo.Motor stepper adalah perangkat
electromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis
diskrit.Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang di berikan kepada
motor.Untuk menggerakan motor stepper diperlukan pengendali motor stepper yang
membangkitkan pulsa pulsa periodic.

Gbr.1.1 Pengaturan poros putaran motor stepper

Penggunaan motor tepper memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan


penggunaan motor DC biasa.Keunggulannya antara lain adalah :

1. Sudut rotasi proporsional dengan pulsa masukan sehingga lebih mudah diatur,sehingga
poros motor dapat diatur mau berputar berapa derajat.
2. Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai bergerak
3. Posisi dan pergerakan repetisinya dapat di tentukan secara presisi
4. Memiliki respon yang sangat baik terhadap mulai,stop dan berbalik (perputaran)

Kesimpulan :

1. Mesin CNC sangat berperan dalam industry manufaktur yang memproduksi komponen
atau bagian suatu mesin/alat yang presisi dengan jumlah massal.
2. PC sebagai input bagi mesin CNC peranannya sangat dominan dalam kinerja mesin
CNC.Mesin CNC yang digunakan untuk mengerjakan benda kerja denga tingkat kesulitan
yang tinggi dibutuhkan PC dengan kinerja yang sangat tinggi pula.
3. Mesin CNC memiliki kode standar sebagai input yang dapat dieksekusi melalui PC yang
direkomendasikan oleh pabrik mesin CNC untuk mengoperasikan mesin CNC.
4. Industri pembuat mesin CNC selain menyediakan software untuk mesin CNC juga
menyediakan software perancangan CAD/CAM yang bersinergi dengan mesin CNC yang
diproduksinya.

1.3 Bagian-bagian Mesin CNC


A. Bagian Statis / Diam

Bagian statis / diam mesin CNC adalah bagian yang menjadi penyangga komponen yang
lain.Komponen-komponen yang termasuk bagian statis/diam mesin CNC antara lain : bed pada
mesin bubut CNC atau table pada mesin milling CNC,headstock,saddle dan frame yang
berfungsi melindungi komponen mesin CNC.

Gbr 1.2 Pengaturan


poros putaran motor stepper

Gbr 1.3
Chasing & Frame Mesin CNC Endmil & Edulathe
B. Bagian Dinamis /Bergerak
1. Motor Sumbu

Motor sumbu atau motor axis adalah motor penggerak untuk masing masing sumbu mesin
CNC.Baik untuk sumbu X,Y & Z masing masing mempunyai motor axis sendiri-sendiri.Motor
axis pada umumnya adalah motor stepper atau motor servo.

Gbr 1.4 Motor stepper dan motor servo

2. Ball Screw

Ball screw adalah mekanisme penggerak axis X, Y & Z (leadscrew dan Nut) dimana kontruksi
pasangan ulirnya menggunakan bola besi /gotri.Pada mesin manual mekanisme penggerak
axis X, Y & Z biasanya menggunakan ulir trapezium,ulir square bahkan ulir segitiga.Fungsi
utama ballscrew adalah mengubah gerakan rotasi poros motor stepper menjadi gerakan
translasi pada sumbu-sumbu mesin CNC.Konstruksi semacam ini juga menjadikan gerakan
sumbu-sumbu menjadi lebih halus dan presisi karena koefisien gesekan antara screw dan
nut menjadi sangat kecil.
Gbr 1.5 Ballscrew nut

3. Belt Drive

Belt drive sabuk yang menstransmisikan gerakan putaran motor ke poros penggerak baik
axis maupun spindle.Belt drive tidak digunakan jika sudah menggunakan coupling.

Gbr 1.6 Belt drive


4. Motor Spindel

Motor spindle adalah motor penggerak spindle mesin CNC,motor inilah yang dapat
deprogram untuk memutar spindle dalam satuan revolution per minutes (RPM) yang dapat
di tentukan.

Gbr 1.7 Motor spindel


5. Turret/Automatic Tool Changer

Turret atau tool magazine atau tool changer adalah mekanisme pengganti alat potong
(tools) secara otomatis pada mesin CNC.
Gbr 1.8 Turret (lathe cnc) & tool magazine (mill cnc)
C. Bagian KOntrol /Pengendali
1. CNC Machine Control Panel

CNC Machine control panel adalah sarana komunikasi antara programmer/operator untuk
mengoperasikan mesin CNC.

Gbr 1.9 Fanuc CNC control panel


2. MPG (Manual Pulse Generator)

Manual pulse generator atau MPG adalah perangkat yang disambungkan ke machine
control untuk mengendalikan sumbu-sumbu mesin CNC secara manual jika terjadi kesulitan
untuk mengendalikan sumbu-sumbu mesin CNC secara manual jika terjadi kesulitan untuk
mengendalikannya dari machine control,juga berfugsi untuk memudahkan operator
melakukan setting referensi benda kerja tanpa harus mengoperasikan dari machine control.
Gbr 1.10 MPG pada mesin CNC
3. Communication Port

Adalah perangkat komunikasi antara mesin CNC dengan perangkat computer yang lain
untuk keperluan transfer data.

Gbr 1.11 Macam interface mesin CNC


D. Support
1. Clamping Device

Clamping device adalah perangkat penjepit benda kerja terhadap meja (table) mesin CNC.

Gbr 1.12 Clamping kit


2. Probe/3D Digitizer

Adalah perangkat pemindai permukaan benda kerja untuk diterjemahkan menjadi titik-titik
koordinat.
Gbr 1.13 Touch probe
3. Dial Indicator

Digunakan untuk mengukur kerataan suatu bidang benda kerja atau juga dapat digunakan
untuk mencari titik pusat lubang (center point)

Gbr 1.14 Dial indicator


E. Jenis jenis Mesin CNC

Mesin milling CNC adalah mesin CNC dimana gerakan berputar utama pada proses
penyayatan dilakukan oleh alat potong (tools) sedangkan benda kerja mengikuti gerakan
sumbu mesin CNC.Mesin jenis ini pada umumnya menghasikan benda kerja berbentuk
persegi.

Gbr 1.15 Milling CNC machine


Gbr 1.16 Milling CNC machine axis

2. Mesin Bubut CNC

Mesin bubut CNC adalah mesin CNC dimana benda kerja berputar pada spindle dan proses
penyayatan dilakukan oleh alat potong (tools) yang bergerak sesuai arah sumbu pada
program. Mesin jenis ini pada umumnya menhasilkan benda kerja berbentuk silindris.

Gbr 1.17 Lathe


machine

Gbr 1.18 Lathe machine axis


BAB 2

Pemprograman Manual

2.1 Sistem Pemrograman Absolut dan Incremental

Program NC dapat dibuat dalam dua sistem pemrograman, yaitu sistem absolut dan sistem
incremental. Kedua sistem pemrograman tersebut dibedakan berdasarkan sistem informasi
geometri (sistem penunjukan ukuran) dalam gambar kerja, yang juga terdiri dari sistem absolut
dan incremental. Dalam banyak gambar kerja sering dijumpai penggunaan penunjukan ukuran
campuran, yaitu sistem absolut dan incremental digunakan secara bersama-sama.
a. Metode pemrograman
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua, yaitu :
1) Metode Incremental Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu
berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini :

2) Metode Absolut Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu tetap
yaitu satu titik / tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar di bawah ini.

Gambar Skema
Contoh Pengukuran absolut dan incremental pada mesin bubut dengan sumbu horizontal yaitu
sumbu Z dan sumbu vertikalnya adalah sumbu X.Zero reference point adalah titik berhimpit
antara sumbu horizontal dan sumbu vertical.
Latihan 1 : Isilah titik koordinat darri titik 1 sampai titik ke 9 pada (G90) untuk sumbu X dan
sumbu Y serta kolom Incremental (G91) untuk sumbu X dan sumbu Y
Latihan 2 Isilah titik koordinat darri titik 1 sampai titik ke 9 pada kolom Absolut (G90) untuk
sumbu X dan sumbu Y serta kolom Incremental (G91) untuk sumbu X dan sumbu Y
Nilai X dan Y pada kuadrant 1,2,3 dan 4 pada diagram kartesius.
2.2 G Code Pada Mesin CNC

Bahasa Program Mesin CNC asli yang digunakan oleh mesin CNC adalah kode G.G
adalah singkatan dari geometri, ini merupakan format alfanumerik yang digunakan sistem untuk
memberi tahu bagian apa yang harus dilakukan. Menunjukkan di mana harus memulai,
bagaimana cara bergerak dan kapan harus berhenti.

Bagi operator mesin, masalah penggunaan kode G adalah mesin yang berbeda menggunakan
variasi pada set standar angka alfanumerik. Jadi, sistem yang memberi tahu satu perangkat suatu
tindakan dapat menunjukkan sesuatu yang berbeda pada peralatan lain.Perbedaan kode G antar
mesin terletak pada banyaknya angka nol antara huruf dan angka atau adanya spasi antar
perintah.Misalnya, satu perangkat dapat menggunakan G1 generik sementara perangkat lainnya
dapat menggunakan G01.

Beberapa mesin memerlukan titik desimal di antara bagian-bagian informasi sementara yang lain
mengizinkan operator untuk menghilangkannya.Karena perbedaan dalam dialek program ini
sangat penting dalam menjalankan program yang benar, operator harus selalu mengetahui bahasa
mesin yang mereka gunakan.

Fungsi G Code Program Mesin CNC


G Code memberikan petunjuk kepada mesin tentang bagaimana dan ke mana harus bergerak.
 Bergerak dalam garis lurus secepat mungkin.
 Bergerak dalam garis lurus dengan kecepatan tertentu.
 Bergerak dalam lingkaran dengan kecepatan tertentu.
Dari ketiga gerakan ini, program dapat memberi tahu mesin kapan harus berhenti, mengubah
kecepatan, membuat pemotongan melingkar, dan arah lainnya.

2.2.1 Penjelasan Instruksi Code pada Proggramming

Sistem Pemrograman.
Sistem pemrograman mesin CNC mengacu pada prinsip diagram Cartesian. Sistem
Pemrograman Mesin CNC ada 2 macam :
-Pemrograman sistem Absolut
-Pemrograman sistem Inkremental
1. Pemrograman Absolut (G90).
Didalam program mesin CNC sistem pemrograman ini lebih banyak digunakan dibanding
sistem pemrograman dengan inkremental. Dalam sistem pemrograman Absolut hanya mengacu
pada satu titik referensi saja (titik nolnya tidak berpindah-pindah)
2. Pemrograman Inkremental (G91)
Pemrograman sistem inkremental titik referensinya (titik nolnya) selalu berpindah-pindah,
dimana gerakan itu berhenti, disitulah titik referensi untuk menghitung jarak untuk pergerakan
berikutnya (Endpoint akan menjadi start point untuk start berikutnya)
Contoh program
N10 G90 X20 Z90 ; Absolute dimensions
N20 X75 Z=IC(-32) ; X-dimensions remain absolute, incremental Z dimension
...
N180 G91 X40 Z20 ; Switch-over to incremental dimensioning
N190 X-12 Z=AC(17) ; X-remains incremental dimensioning, Z-absolute

Table G code dan M code pada mesin CNC bubut dan frais.
No Code Fungsi Ket
1 G00 Gerakan Pemposisian Bebas (Rapid)
2 G01 Gerakan Linear Sesuai Feed Rate
3 G02 Interpolasi Melingkar Searah Jarum Jam (CW)
4 G03 Interpolasi Melingkar Berlawanan Arah Jarum Jam (CCW)
5 G04 Program Berhenti Pada Waktu Tertentu
6 G10 Set Koordinat System Data
7 G15 Pembatalan Perintah Koordinat Polar
8 G16 Perintah Koordinat Polar
9 G17 Pemilihan Bidang X,Y
10 G20 Input satuan Inch
11 G21 Input Satuan mm
12 G28 Kembali Ke Referensi Point
13 G31 Lewati Perintah
14 G40 Pembatalan Kompensasi Cutter
15 G41 Kompensasi Cutter Kiri
16 G42 Kompensasi Cutter Kanan
17 G43 Kompensasi Panjang Cutter Arah Positif
18 G44 Kompensasi Panjang Cutter Arah Negatif
19 G45 Menaikan Offset Tools
20 G46 Menurunkan Offset Tools
21 G47 Menaikan Ganda OffsetTools
22 G48 Menurunkan Ganda Offset Tools
23 G49 Pembatalan Kompensasi Offset Panjang Tools
24 G52 Setting Local Koordinat
25 G54, Sistem Koordinat Benda Kerja
G55,
G56, G57
26 G68 Putar Sumbu Koordinat
27 G69 Pembatalan Putar Sumbu Koordinat
28 G74 Menghitung Langkah Tapping
29 G80 Pembatalan Pengerjaan Siklus
30 G81 Pembuatan Lubang/Drilling
31 G82 Pembuatan Lubang Counter Boring
32 G85 Penghitungan Langkah Boring
33 G90 Perintah SIstem Pengerjaan Absolute
34 G91 Perintah SIstem Pengerjaan Incremental
35 G94 Kecepatan Potong Per Menit
36 G98 Kembali ke titik Inisial Siklus
37 G99 Kembali ke Titik R Siklus
38 M00 Program berhenti

39 M01 Program Opsional berhenti

40 M02 Akhir program


41 M03 Spindle Berputar CW

42 M04 Spindle Berputar CCW

43 M05 Spindle Berhenti

44 M06 Bengantian Tool

45 M07 Hidupkan Coolant/Pendingin Spindle

46 M09 Matikan Coolant

47 M19 Orientasi Spindel

48 M28 Kembali Ke Referensi Point

49 M29 Proses Tapping

50 M30 Akhir Program (Reset)

51 M41 Pilihan Gigi Rendah

52 M42 Pilihan Gigi Tinggi

53 M94 Batalkan Cerminan Gambar

54 M95 Cerminan Gambar dengan Poros X

55 M96 Cerminan Gambar dengan Poros y

56 M98 Panggil sub-Program

57 M99 Akhir Sub Program

G54,
pencekaman benda kerja dan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja.
Pergeseran titik nol memberitahukan secara pasti titik nol benda kerja dari titik nol mesin.
Pergeseran ini dihitung setelah benda kerja dicekam pada pencekam di mesin dan harus diisikan
pada parameter titik nol (zero offset). Pergeseran titik nol diaktifkan melalui program CNC
dengan menuliskan G54 (lihat gambar di bawah), atau pergeseran titik nol yang lain, misalnya
G55, G56, sampai G59.
Contoh program
N10 G54 ... ; Call first settable work offset
N20 L47 ; Machining of workpiece 1, here using L47
N30 G55 ... ; Call second settable work offset
N40 L47 ; Machining of workpiece 2, here using L47
N50 G56 ... ; Call third settable work offset
N60 L47 ; Machining of workpiece 3, here using L47
N70 G57 ... ; Call fourth settable work offset
N80 L47 ; Machining of workpiece 4, here using L47
N90 G500 G0 X... ; Deactivate settable work offset

T, pemanggilan pahat
Pahat yang digunakan dipilih dengan menuliskan kata T diikuti nomer pahat, misalnya T1, T2,
T3. Nomer pahat bisa dari angka bulat 1 sampai 32000. Di sistem kontrol maksimum 15 pahat
yang bisa disimpan pada waktu yang sama. Apabila akan mengganti pahat, maka pada program
CNC ditulis T diikuti angka nomer pahat yang dimaksud.
Contoh N... T1; berarti pahat 1 diaktifkan
N...
N… T4 ; berarti pahat diganti dengan pahat 4.

F, gerak makan
Gerak makan F adalah kecepatan pergerakan pahat yang berupa harga absolut . Harga gerak
makan ini berhubungan dengan gerakan interpolasi G1, G2, atau G3 dan tetap aktif sampai harga
F baru diaktifkan di program CNC. Satuan untuk F ada dua yaitu mm/menit apabila sebelum
harga F ditulis G94, dan mm/putaran apabila ditulis G95 sebelum harga F. Satuan mm/putaran
hanya dapat berlaku apabila spindel berputar.
Format :
N....
N... G94 F100; berarti harga gerak makan 100 mm/menit
N... M3 S1000
N... G95 F2; berarti gerak makan 2 mm/putaran
G0, gerak cepat lurus
G0 berfungsi untuk menempatkan (memposisikan) pahat secara cepat dan tidak menyayat benda
kerja. Semua sumbu bisa bergerak secara simultan sehingga menghasilkan jalur lurus. Perintah
G0 akan selalu aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari kelompok yang sama, misalnya G1,
G2, atau G3
Contoh program

N10 G0 X100 Y150 Z65 ; Koordinat kartesius

G1, interpolasi lurus dengan gerak makan tertentu


Fungsi dari perintah G1 adalah menggerakkan pahat dari titik awal menuju titik akhir dengan
gerakan lurus. Kecepatan gerak makan ditentukan dengan F. Semua sumbu dapat bergerak
bersama (lihat gambar di bawah). Perintah G1 tetap aktif sebelum dibatalkan oleh perintah dari
kelompok yang sama (G0, G2, G3).

Contoh program

N05 G0 G90 X40 Y48 Z2 S500 M3 ; tool gerak cepat pada P1, speed = 500 rpm, clockwise
N10 G1 Z-12 F100 ; kedalam makan pada sumbu Z-12, feed 100 mm/min
N15 X20 Y18 Z-10 ; tool bergerak lurus pada ruang space on P2
N20 G0 Z100 ; kembali dengan gerak cepat
N25 X-20 Y80
N30 M2 ; akhir program

G2 dan G3, gerakan interpolasi melingkar

Perintah G2 atau G3 berfungsi untuk menggerakkan pahat dari titik awal ke titik akhir mengikuti

gerakan melingkar. Arah gerakan ada dua macam yaitu G2 untuk gerakan searah jarum jam, dan

G3 untuk berlawanan arah jarum jam (lihat gambar di bawah). Gerak makan pahat menurut F
yang diprogram pada baris sebelumnya.

Format :

N...

N... G2 X... Z... I5 K-1; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan titik pusat di (5,-1) dari titik awal

gerak pahat

N... G2 X... Z...CR=10; bergerak melingkar ke (X,Z) dengan radius 10

G40 : Perintah pembatalan kompensasi radius


Apabila dalam membuat sebuah program tanpa mengaktifkan kompensasi radius, maka
program bekerja tanpa kompensasi radius dan berarti G40 aktif.

G41 : Perintah pengaktifan kompensasi radius kiri


Dalam sebuah program, bila G41 diaktifkan maka posisi mata potong pisau akan berjalan
disebelah kiri garis benda kerja.

G42 : Perintah pengaktifan kompensasi radius kanan.


Bila G42 diaktifkan dalam sebuah program, maka posisi mata potong pisau akan berjalan di
sebelah kanan garis benda kerja.

Dalam kompensasi radius perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

- Harga tool offset normal = ½ X Ø tool [ radius ]


- Jarak dari titik tengah tool ke garis benda sesuai dengan harga tool offset yang dipanggil.
- Pemanggilan tool offset pada program biasanya dengan kode D... atau H... tergantung
pesifikasi kontrol mesinnya.
- Tool offset bisa digunakan untuk mengatur toleransi ukuran.
- Harga tool offset = radius tool berarti penyayatan tepat pada garis benda.
- Harga tool offset > radius tool berarti penyayatan diluar garis benda.
- Harga tool offset < radius tool berarti penyayatan melewati garis benda.
- Pada waktu mengaktifkan kompensasi radius tidak boleh pada waktu gerakan melingkar
(G02 / G03) . Begitu pula pada waktu pembatalan kompensasi radius.
Contoh Program dengan kompensasi radius kiri (G41)
N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T1 M6
N106 G0 G90 G54 X8. Y10. S4000 M3
N108 G43 H1 Z30.
N110 Z2.
N112 G1 Z-5. F200.
N114 G41 D11 X-10. F1200.
N116 X-70.
N118 Y70.
N120 X-10.
N122 Y10.
N124 G40 Y-8.
N126 G0 Z30.
N128 M5
N130 G91 G28 Z0.
N132 G28 X0. Y0.
N134 M30

Contoh Program dengan radius


N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T1 M6
N106 G0 G90 G54 X-10. Y-8. S4000 M3
N108 G43 H1 Z30.
N110 Z2.
N112 G1 Z-5. F200.
N114 G42 D11 Y10. F1200.
N116 Y70.
N118 X-70.
N120 Y10.
N122 X-10
N124 G40 X8.
N126 G0 Z30.
N128 M5
N130 G91 G28 Z0.
N132 G28 X0. Y0.
N134 M30

Contoh Program tanpa kompensasi radius


N100 G21
N102 G0 G17 G40 G49 G80 G90
N104 T1 M6
N106 G0 G90 G54 X14. Y4. S4000 M3
N108 G43 H1 Z30.
N110 Z2.
N112 G1 Z-5. F200.
N114 X-4. F1200
N116 X-76.
N118 Y76.
N120 X-4.
N122 Y4.
N124 Y-14.
N126 G0 Z30.
N128 M5
N130 G91 G28 Z0.
N132 G28 X0. Y0.
N134 M30

G43 : Kompensasi panjang alat potong /

Perintah ini berfungsi untuk memanggil data panjangnya alat potong. Setiap tool
mempunyai panjang yang berbeda – beda, sehingga jarak antara masing – masing tool terhadap
permukaan benda kerja pun berbeda – beda. Data panjang masing – masing tool tersebut
disimpan dalam memori mesin dengan nomer tertentu. Dalam pemanggilan data tool
menggunakan addres H dan diikuti nomer dalam penyimpanan.

G49 : Pembatalan Kompensasi panjang alat potong / tool

2.3 Cara menjalankan CNC Simulator Milling


1. Langkah pertama install software cnc simulator.

Double klik cnc setup 453

2. Langkah kedua,Setelah di install software cnc simulator kemudian membuka aplikasi cnc
simulator dengan mengklik star double klik cnc simulator.
3. Langkah ke tiga,muncul tampilan cnc simulator. Tempat menulis
program cnc
menu bar Bentuk solid
benda kerja

Pandangan atas
benda kerja sb XY

Pandangan 3D
benda kerja 4. Klik new untuk membuat program baru di cnc simulator.
5. Klik simulate kemudian klik detail setting untuk memasukan ukuran benda kerja
Tombol start
1.klik simulate menjalankan simulator
2.Detail settings

6. Masukan ukuran benda kerja panjang (length sb X),lebar (width sb Y),tinggi (height sb Z)
Titik Origin sumbu X 0 dan sumbu Y 0 setelah itu klik tombok OK

Origin XY
(0,0)
Klik tombol OK
7. Klik edit tool untuk memasukan tool (pisau milling)
1.Klik simulate

2.Klik edit tools

8. Pilih tool no 14 untuk diameter 16 mm,klik tombol OK lalu klik save.

2.Klik OK
9. Menuliskan program cnc untuk membuat alur tepi benda kerja lihat gambar di bawah ini.
1.Klik
tool 14
10. Jalankan simulasi dengan menekan tombol start,tombol running dan tombol stop untuk
memulai menjalankan simulasi kembali.

3.Tekan tombol stop

1.Tekan tombol start


2.Tekan tombol running

Keterangan G kode dan M kode :

NO.Prg Program Description

N001 G91 G28 G0 Z0 Interpolasi cepat cutter (tool) kembali ke home


point,incremental

N002 G40 G49 G80 - Membatalkan kompensasi kiri/kanan tool


- Membatalkan kompensasi panjang tool
- Membatalkan drill,boring,tap,reamer
-
N003 M5 M9 Mematikan spindle,mematika coolant

N004 M6 T1 ATC (Automatic Tool Change) dengan tool T1

N005 M3 S1000 M8 Menghidupkan spindle sebesar 1000 rpm putaran/menit (Rpm)


Menghidupkan coolant

N006 G90 G54 G0 X-85 Y-60 Interpolasi cepat diatas workpiece menuju koordinat X-85 Y-60
(posisi cutter harus bebas,di luar workpiece), absolute

N007 G0 G43 H1 Z10 Interpolasi cepat tool diatas workpice sejarak 10mm
Diikuti H1 karena tool yang digunakan no.1 (T1)
T1 selalu diikuti H1 (tool no.1 dengan data offset tool length
no.1)

N008 G1 Z-10 F500 Turun feeding pelan memasukan kedalam (depth)

N009 G1 G41 D1 X-65 F1000 Kompensasi cutter sebelah kiri kontur menuju point X-65 (T1) Di
ikuti D1 karena tool yang digunakan no.1 (T1) offset/wear D1
menjelaskan menggunakan data offset radius tool no.1

N010 G1 Y40 Menuju coordinat Y40

N011 G1 X65 Menuju coordinat X65

N012 G1 Y-40 Menuju coordinat Y-40

N013 G1 X-55 Menuju coordinat X-55

N014 G1 X-65 Y-30 Pergerakan 2 axis X-65 dan Y 30 (chamfer)

N015 G1 Y60 Menuju coordinat Y60 (agar chamfer lebih maksimal)tidak sisa,
Membebaskan cutter keluar workpiece

N016 G40 Membatalkan kompensasi kiri/kana tool

N017 G0 Z10 Mengangkat cutter dari workpiece ke Z0

N018 M5 M9 Mematikan spindle


Mematikan coolant

N019 G91 G28 G0 Z0 Interpolasi cepat tool kembali ke home post,incremental


Mengamankan (safety place)

N020 M30 Program berakhir (end of program)

2.4 CARA SETTING X0 Y0 DAN Z0 PADA SWANSOFT CNC


1. MEMBUKA PROGRAM SIMULATOR SWANSOFT

- KOSONGKAN PROGRAM GCODE DENGAN CARA PILIH MENU PILIH NEW NC /EMPTY

(PASTIKAN TOMBOL ON POWER SUDAH DI TEKAN DAN TOMBOL EMERGENSI SDH DITEKAN JUGA)

- MODE LAYAR DALAM POSISI: KLIP POS PILIH REL PADA MENU LAYAR.

- PADA MENU KEYBOARD PILIH OFFSET SETTING MENU KEYBOARD DAN PADA MENU MONITOR PILIH
PILIH

WORK.SETTING G54 ISIKAN SUMBU X DENGAN ANGKA NOL (0) LALU TEKAN INPUT SEHINGGA X 0

KEMUDIAN LAKUKAN PADA SUMBU Y DAN SUMBU Z DENGAN MENIGISI ANGKA N0L (0)

2. KALIBRASI

SWITCH SELECTOR ARAHKAN KE MODE ZERO

TEKAN: X +

Y+

Z+

3. MEMASUKAN BENDA KERJA

KLIK MENU WORKPIECE

PILIH STOCK SIZE & WCS MASUKAN DIMENSI BENDA KERJA

PANJANG 150MM (SUMBU X) LEBAR 100 (SUMBU Y) MM DAN

TEBAL 30MM (SUMBU Z) (JOB LATIHAN 1)

TITIK TENGAH TOOL DI TENGAH BENDA KERJA DI ISI X = 0, Y = 0 Z = 0

SAVE INTO REGISTER PILIH G54 ( BENDA KERJA PERTAMA)

WORKPIECE MATERIAL PILIH 08F LOW CARBON STEEL

BERIKAN CENTRANG UNTUK REPOSITION TO REFERENCE POINT DAN REPLACE WORKPIECE

KLIK OK

4.MEMASANG RAGUM

KLIK MENU WORKPIECE

PILIH CLAMP SETTING

PILIH VISE

NAIKAN LOCATE UP KEATAS UKURAN 15,000

BIARKAN PANDANGAN ATAS BENDA JARAKNYA 15

KLIK OK

5. MASUK KE WORKPIECE

PILIH STOCK SIZE

PILIH TOOL JARAKNYA KETENGAH BENDA KERZA UNTUK Z ADALAH 0

TEKAN OK
CEK KOORDINAT X,Y DAN Z ADA DI ATAS PADA BENDA KERJA.

6. MENCARI TITIK TENGAH BENDA KERJA SUMBU X

MASUKAN EDGE FINDER

PILIH MENU MACHINE OPERATION PILIH EDGE FINDER KLIK OP-20 KEMUDIAN KLIK OK

KLIK MENU DISPLAY SHOW MESIN TAMPILKAN BENDA KERJA DAN TOOLNYA SAJA

KLIK TOP VIEW ARAHKAN TOOL KE PINGGIR BENDA KERJA SUMBU X

ARAHKAN MODE KE JOG

TEKAN X- PROBE BERGERAK KEARAH KIRI

TEKAN Y- PROBE BERGERAK KEARAH BAWAH TENGAH TENGAH BENDA KERJA

KLIK FRONT VIEW TERLIHAT SUMBU X DAN SUMBU Z

TEKAN Z- PROBE KEBAWAH SAMPAI POSISI PROBE YG BULAT DI BAWAH PERMUKAAN

TEKAN X+ GESER PROBE KE KANAN SAMPAI TERSENTUH GUNAKAN INC DAN SKALA X1 X10 DAN

X100

SETELAH TERSENTUH OLEH SENSOR KUNCI DENGAN KLIK POS KEMUDIAN

KLIK REL PADA LAYAR MONITOR KEMUDIAN TEKAN HURUF X PADA KEYBOARD KLIK TOMBOL

ORIGIN DI MENU MONITOR SUMBU X BERNILAI NOL (0)

NAIKAN PROBE TEKAN Z+ SAMPAI DIATAS PERMUKAAN BENDA KERJA LALU ARAHKAN KETENGAH

BENDA KERJA ( (150 + 10 ): 2 = 80 ) MENGGUNAKAN INC AGAR GERAKANYA PERLAHAN.

LAKUKAN KUNCI DENGAN KLIK POS KLIK REL PADA LAYAR MONITOR KEMUDIAN TEKAN HURUF X

PADA KEYBOARD KLIK TOMBOL ORIGIN SEHINGGA SUMBU X DI MONITOR BERNILAI NOL (0).

7. MENCARI TITIK TENGAH BENDA KERJA SUMBU Y

KLIK RIGHT VIEW MUNCUL SUMBU Y DAN Z

TEKAN Y+ GESER PROBE KE KANAN SAMPAI TERSENTUH GUNAKAN INC DAN SKALA X1 X10 DAN

X100

SETELAH TERSENTUH OLEH SENSOR KUNCI DENGAN KLIK POS

KLIK REL PADA LAYAR MONITOR KEMUDIAN TEKAN Y PADA KEYBOARD KLIK TOMBOL ORIGIN DI

MONITOR SUMBU Y BERNILAI NOL (0)


NAIKAN PROBE TEKAN Z+ SAMPAI DIATAS PERMUKAAN BENDA KERJA LALU ARAHKAN KETENGAH

BENDA KERJA ( (100 + 10 ): 2 = 55 ) MENGGUNAKAN INC AGAR GERAKANYA PERLAHAN.

LAKUKAN KUNCI DENGAN KLIK POS KLIK REL PADA LAYAR MONITOR KEMUDIAN TEKAN Y PADA

KEYBOARD KLIK TOMBOL ORIGIN SEHINGGA SUMBU Y DI MONITOR BERNILAI NOL (0).

8. MEMASUKAN NILAI X DAN Y KE OFFSET SETTING

TEKAN OFFSET SETTING

PILIH WORK

MENSETTING X,Y DAN Z PADA G54 DENGAN MEMBERIKAN ANGKA 0 (X0,Y0,Z0) DENGAN

MENGETIK PADA KEYBOAR LALU TEKAN INPUT.

ARAHKAN KURSOR KE X PADA G54 DENGAN MENEKAN TANDA PANAH PADA KEYBOARD LALU

TEKAN ANGKA 0 DAN TEKAN TOMBOL INPUT PADA KEYBOARD

LAKUKAN LANGKAH YANG SAMA PADA Y0 DAN Z0 PADA G54 UNTUK MENSETTING:X0,Y0 DAN Z0

MEMASUKAN ANGKA G54 PADA OFFSET UNTUK X,Y DAN Z :

ARAHKAN KURSOR KE X SETELAH ITU KETIKAN X0 LALU TEKAN TOMBOL MEARUSE PADA MONITOR

SEHINGGA MUNCUL ANGKA BARU.

ARAHKAN KURSOR KE Y SETELAH ITU KETIKAN Y0 LALU TEKAN TOMBOL MEARUSE PADA MONITOR

SEHINGGA MUNCUL ANGKA BARU.

9. MEMASUKAN TOOL

MELEPAS EDGE FINDER MASUK MENU MACHINE OPERATION PILIH UNLOAD EDGE FINDER

KLIK MENU MACHINE OPERATION

PILIH TOOL MANAGEMEN

KLIK DUA KALI TOOL LIST NO.1 TYPE TOOL FLAT

EDIT TOOL NYA : -PILIH JENIS TOOL FLAT,- KETIKAN DIAMETER 12 MM,-PANJANG TOOL 120MM,-

TULISKAN RPM 1000,TULISKAN FEEDINGNYA 200MM/MENIT KLIK OK.

KLIK ADD INTO MAGAZINE UNTUK MEMASUKAN TOOL KEMUDIAN PILIH TOOL STATION 1

KEMUDIAN KLIK OK .

10. MEMASANG TOOL PADA SPINDEL

KLIK PROG PADA MENU KEYBOARD


PINDAHKAN MODE SELECTOR KE MDI

KLIK MDI PADA MENU MONITOR

KETIKAN PROGRAM M6T1;

KLIK TOMBOL ON PADA CYCLE START UNTUK MENJALANKAN MESIN MAKA TOOL PADA STATION 1

TERPASANG PADA SPINDEL DAN SIAP DIGUNAKAN

11.MENGUJI HASIL SETTING X0 Y0 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM

ARAHKAN BENDA KERJA MENJAUH DARI SPINDEL DENGAN MENGUBAH MODE SELECTOR KE ARAH

ZERO LALU TEKAN X+,Y+,Z+

MEMASUKAN PROGRAM DENGAN CARA KLIK MENU PROG PADA KEYBOARD,MODE SELECTOR

ARAHKAN KE MDI,KLIK MDI PADA MENU MONITOR

TULISKAN PROGRAM G90G54G0X0Y0; KEMUDIAN KLIK INSERT

TEKAN TOMBOL CYCLE START KEMUDIAN CEK DARI PANDANGAN ATAS APAKAH TOOL SUDAH

BERADA PADA TENGAH TENGAH KOORDINAT X DAN Y PADA BENDA KERJA.

12.MENSETTING Z0 PADA BENDA KERJA

ARAHKAN SPINDEL TEPAT DI TENGAH-TENGAH BENDA KERJA X0 DAN Y0

ARAHKAN SPINDEL PADA Z0 MACHINE DENGAN CARA PINDAHKAN MODE SELECTOR KE ARAH

ZERO KEMUDIAN TEKAN TOMBOL Z+

KLIK MENU MACHINE OPERATION

PILIH SELECT Z AXIS GAUGE (100MM)

GERAKAN SPINDEL BERSAMA TOOL KE BAWAH DENGAN MENEKAN Z- SAMPAI MENYENTUH Z AXIS

GAUGE DAN LAMPU INDICATOR MENYALA GUNAKAN LANGKAH INC BILA SUDAH MENDEKATI

PERMUKAAN GAUGE.

MEMASUKAN NILAI Z KE OFFSET SETTING

TEKAN OFFSET SETTING

PILIH WORK

MENSETTING Z PADA G54 DENGAN MEMBERIKAN ANGKA 0 (Z0)

ARAHKAN KURSOR KE X PADA G54 DENGAN MENEKAN TANDA PANAH PADA KEYBOARD LALU

TEKAN ANGKA 0 DAN TEKAN TOMBOL INPUT PADA KEYBOARD

MEMASUKAN ANGKA G54 UNTUK Z


ARAHKAN KURSOR KE Z SETELAH ITU KETIKAN Z0 LALU TEKAN TOMBOL MEASURE PADA MONITOR

SEHINGGA MUNCUL ANGKA BARU.

LALU TAMBAH KAN -100 SETELAH ITU TEKAN +INPUT SEHINGGA ANGKANYA BERTAMBAH

(-100+ANGKA BARU)

13.MENGUJI HASIL SETTING Z0 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM

ARAHKAN BENDA KERJA MENJAUH DARI SPINDEL DENGAN MENGUBAH MODE SELECTOR KE ARAH

J0G LALU TEKAN X-

PASTIKAN TOOL ADA DISEBELAH KIRI BENDA KERJA AGAR KETIKA GERAK TURUN BENDA KERJA

TIDAK NABARK BENDA KERJA.

MEMASUKAN PROGRAM DENGAN CARA KLIK MENU PROG PADA KEYBOARD,MODE SELECTOR

ARAHKAN KE MDI,KLIK MDI PADA MENU MONITOR

TULISKAN PROGRAM G90G54G0Z0;

TEKAN TOMBOL CYCLE START KEMUDIAN CEK DARI PANDANGAN DEPAN APAKAH UJUNG DARI

TOOL SUDAH BERADA PADA TEPI DARI BENDA KERJA.

Soal latihan.

Gambar latihan benda kerja ke 1

Tentukan :

1. Ukuran dari benda kerja


2. Titik referensi benda kerja (G54)
3. Lintasan pemakanan tool/pahat
4. Mengisi table jarak lintasan tool/pahat terhadap titik referensi benda kerja (G54)
5. Start dan finish dari tool/pahat
Tool yang digunakan pahat Ø 12 mm flat endmill.

NO.Prg Program Description

N001 G91 G28 G0 Z0 Interpolasi cepat cutter (tool) kembali ke home


point,incremental

N002 G40 G49 G80 - Membatalkan kompensasi kiri/kanan tool


- Membatalkan kompensasi panjang tool
- Membatalkan drill,boring,tap,reamer
-
N003 M5 M9 Mematikan spindle,mematika coolant

N004 M6 T1 ATC (Automatic Tool Change) dengan tool T1

N005 M3 S1000 M8 Menghidupkan spindle sebesar 1000 rpm putaran/menit (Rpm)


Menghidupkan coolant

N006 G90 G54 G0 X-85 Y-60 Interpolasi cepat diatas workpiece menuju koordinat X-85 Y-60
(posisi cutter harus bebas,di luar workpiece), absolute

N007 G0 G43 H1 Z10 Interpolasi cepat tool diatas workpice sejarak 10mm
Diikuti H1 karena tool yang digunakan no.1 (T1)
T1 selalu diikuti H1 (tool no.1 dengan data offset tool length
no.1)

N008 G1 Z-10 F500 Turun feeding pelan memasukan kedalam (depth)

N009 G1 G41 D1 X-65 F1000 Kompensasi cutter sebelah kiri kontur menuju point X-65 (T1) Di
ikuti D1 karena tool yang digunakan no.1 (T1) offset/wear D1
menjelaskan menggunakan data offset radius tool no.1

N010 G1 Y40 Menuju coordinat Y40

N011 G1 X65 Menuju coordinat X65

N012 G1 Y-40 Menuju coordinat Y-40

N013 G1 X-65 Menuju coordinat X-55

N014 G1 Y60 Menuju coordinat Y60 (agar chamfer lebih maksimal)tidak sisa,
Membebaskan cutter keluar workpiece

N015 G40 Membatalkan kompensasi kiri/kana tool

N016 G0 Z10 Mengangkat cutter dari workpiece ke Z0

N017 M5 M9 Mematikan spindle


Mematikan coolant

N018 G91 G28 G0 Z0 Interpolasi cepat tool kembali ke home post,incremental


Mengamankan (safety place)

N019 M30 Program berakhir (end of program)


Gambar latihan benda kerja ke 2

Diameter tool 16 mm
NO.Prg Program Description

N001 G91 G28 G0 Z0 Interpolasi cepat cutter (tool) kembali ke home


point,incremental

N002 G40 G49 G80 - Membatalkan kompensasi kiri/kanan tool


- Membatalkan kompensasi panjang tool
- Membatalkan drill,boring,tap,reamer
-
N003 M5 M9 Mematikan spindle,mematika coolant

N004 M6 T1 ATC (Automatic Tool Change) dengan tool T1


N005 M3 S1000 M8 Menghidupkan spindle sebesar 1000 rpm putaran/menit (Rpm)
Menghidupkan coolant

N006 G90 G54 G0 X-85 Y-60 Interpolasi cepat diatas workpiece menuju koordinat X-85 Y-60
(posisi cutter harus bebas,di luar workpiece), absolute

N007 G0 G43 H1 Z10 Interpolasi cepat tool diatas workpice sejarak 10mm
Diikuti H1 karena tool yang digunakan no.1 (T1)
T1 selalu diikuti H1 (tool no.1 dengan data offset tool length
no.1)

N008 G1 Z-10 F500 Turun feeding pelan memasukan kedalam (depth)

N009 G1 G41 D1 X-65 F1000 Kompensasi cutter sebelah kiri kontur menuju point X-65 (T1) Di
ikuti D1 karena tool yang digunakan no.1 (T1) offset/wear D1
menjelaskan menggunakan data offset radius tool no.1

N010 G1 Y40 Menuju coordinat Y40

N011 G1 X65 Menuju coordinat X65

N012 G1 Y-40 Menuju coordinat Y-40

N013 G1 X-55 Menuju coordinat X-55

N014 G1 X-65 Y-30 Pergerakan 2 axis X-65 dan Y 30 (chamfer)

N015 G1 Y60 Menuju coordinat Y60 (agar chamfer lebih maksimal)tidak sisa,
Membebaskan cutter keluar workpiece

N016 G40 Membatalkan kompensasi kiri/kana tool

N017 G0 Z10 Mengangkat cutter dari workpiece ke Z0

N018 M5 M9 Mematikan spindle


Mematikan coolant

N019 G91 G28 G0 Z0 Interpolasi cepat tool kembali ke home post,incremental


Mengamankan (safety place)

N020 M30 Program berakhir (end of program)


Gambar G28 home post dan titik referensi benda kerja G54,G55
Gambar cutting method ; 1.outside cutting (pemakanan untuk luar), 2.Inside cutting (pemakanan dalam)
Gambar fungsi aplikasi G41,G42,dan G40
Gambar penggunaan G41

Anda mungkin juga menyukai