Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Karena tanpa pertolongan tuhan yang maha esa kami tidak akan
sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini sengaja di buat oleh kami untuk muenambah pengetahuan pembaca mengenai
mesin bubut CNC, bagian-bagian mesin bubut CNC, cara kerja mesin bubut CNC, nama-nama
komponen mesin bubut CNC, fungsi komponen, dan berbagai pembahasan tentang mesin bubut
CNC lainnya yang akan menambah wawasan pembaca mengenai mesin bubut CNC. Penyusun
mengambil isi pokok pembahasan dalam makalah ini dari berbagai sumber. Tetapi yang pada
dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu menambah pengetahuan pembaca mengenai mesin
bubut CNC.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas kepada
kami karena dengan tugas tersebut penyusun jadi lebih mengetahui tentang mesin bubut CNC.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan kepada
pembaca, meskipun makalah ini ada kelebihannya dan kekurangannya kami mohon kritik dan
saranya agar kami bisa memperbaikiya.

Terimakasih

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
2

BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG 3
PERUMUSAN MASALAH 4
TUJUAN

PEMBATASAN MASALAH 4
METODE PENULISAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


PENGERTIAN MESIN BUBUT CNC

6-7

PROSES CARA KERJA MESIN CNC

7-8

FUNGSI DAN BAGIAN MESIN CNC

9-13

LANGKAH MENGHIDUPKAN MESIN BUBUT CNC 13-14


PENCEKAMAN BENDA KERJA DI MESIN BUBUT CNC
PEMASANGAN PAHAT

14-15

15

MEMATIKAN MESIN BUBUT CNC

16

CONTOH PEMOGRAMAN17-24
PENENTUAN PARAMETER MESIN

20

BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN

25

SARAN SARAN

25

DAFTAR PUSTAKA

26

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara
computer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setara
dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan
(precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi. Sehingga, di era modern seperti saat ini banyak
industri-industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih
menggunakan mesin-mesin perkakas CNC.
Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin yang dikontrol oleh computer
dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan yang menggunakan angka dan huruf)
sesuai setandart ISO. Sebagai contoh: apabila pada layar monitor mesin kita tulis M03 spindel
utama mesin akan berputar dan apabila kita tulis M05, spindel utama mesin akan berhenti
berputar. Mesin CNC tingkat dasar yang ada pada saat ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan mesin bubut (lathe machine) dan mesin
CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin frais (milling machine).
Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
2. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)
Dari hasil di atas maka penulis memiliki inisiatif untuk melakukan modifikasi ataupun
pembuatan mesin bubut CNC. Untuk proses pembuatan komponen dengan mesin bubut lebih
efisien dengan hasil yang lebih baik dibanding dengan menggunakan mesin bubut biasa yang
tidak menggunakan sistem komputer sepeti mesin CNC.
Mesin Bubut CNC terdiri dari beberapa bagian utama, yakni: rangka mesin, tutup rangka, motor
listrik, peralatan komputer, chuck, eretan dan tool post. Masingmasing bagian mesin
mempunyai fungsi dan kegunaan sendiri. Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer,
sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari
sistem ini adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara
terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.

1.2 Perumusan masalah


Adapun rumusan masalah yang harus diketahui pada mesin CNC lathe, yaitu sebagai berikut :
3

1.
2.
3.
4.
5.

Pengertian mesin CNC


Prinsip kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
Hasil kerja mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
Parameter - Parameter mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
Sistem pengoprasian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut ).

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah mesin bubut CNC ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
2. Mengetahui fungsi utama komponen mesin mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )
3. Mengetahui pengoperasian mesin CNC Two Axis ( Mesin Bubut )

1.4 Pembatasan masalah


Mengingat luasnya permasalahan yang ada, maka dalam pembahasan ini kami merasa perlu
melakukan pembatasan masalah pada beberapa hal sebagai berikut :
1. Pengenalan Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut)
2. Proses cara kerja Mesin CNC Two Axis (Mesin Bubut)
3. Contoh pemograman

1.5 Metode penulisan


Kami akan menyajikan penulisan laporan tugas mata kuliah dalam tiga bab yang
diuraikan secara singkat dan sistematis. Setiap bab akan saling bekaitan dimana bab yang berada
pada bagian sebelumnya merupakan pedoman untuk bab-bab selanjutnya. Masing-masing bab
sebagai pokok bahasan terbagi menjadi beberapa sub pokok pembahasan yang secara garis besar
terdiri dari :
4

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, pembatasan
masalah, sistematika penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini dibahas mengenai gambaran teori dasar tentang pengertian cara kerja mesin CNC,
sistem pengoperasian mesin CNC.
BAB III: PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran.
Metode penulisan pada makalah ini berhubungan dengan pokok pembahasan pada mesin bubut.
Sumber data yang di bahas dalam makalah ini di ambil dari internet.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pengertian mesin bubut CNC
Mesin CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled merupakan suatu mesin yang
dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (data perintah dengan kode
angka, huruf dan simbol) sesuai standart ISO. Sistem kerja teknologi CNC ini akan lebih sinkron
antara komputer dan mekanik, sehingga bila dibandingkan dengan mesin perkakas yang sejenis,
maka mesin perkakas CNC lebih teliti, lebih tepat, lebih fleksibel dan cocok untuk produksi
5

masal. Dengan dirancangnya mesin perkakas CNC dapat menunjang produksi yang
membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi dan dapat mengurangi campur tangan operator
selama mesin beroperasi.
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
1. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 axis (Mesin Bubut), karena gerak pahatnya hanya
pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan koordinat Z, atau dikenal
dengan mesin bubut CNC.
2. Mesin CNC 3A (Mesin Milling) yaitu mesin CNC 3 axis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau dikenaldengan Mesin
Milling CNC.
3. Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan pekerjaan bubut dan
milling sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan peralatan pengukuran sehingga dapat
melakukan pengontrolan kualitas pembubutan/pengoprasian pada benda kerja yang
dihasilkan.
Mesin CNC (Computer Numerically Controlled ) pada umumnya mesin CNC yang sering
digunakan pada tingkat dasar adalah Mesin CNC Two Axis atau yang lebih dikenal dengan mesin
bubut (lathe machine) dan mesin CNC three axis atau yang lebih dikenal dengan mesin milling
(milling machine).

Gambar 2.1. Gerakan Utama Mesin Bubut CNC

2.2 Proses cara kerja mesin CNC


Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan yang
berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini adalah
memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama secara terus menerus
dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
1. Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai
prinsip gerakan dasar seperti halnya Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan ke arah
melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.
2. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin Bubut konvensional
yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk
arah gerakan pada Mesin Bubut diberi lambang sebagai berikut :

Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNC TU-2A dapat dilihat pada gambar
ilustrasi di bawah ini :

Gambar. arah gerakan mekanisme mesin bubut.

2.3 Fungsi dan bagian bagian utama mesin bubut CNC


Bagian utama mesin bubut CNC TU-2A
Bagian utama mesin bubut CNC TU-2A ada 2, yaitu:
8

1. Bagian Mekanik
2. Bagian Kontrol/ Pengendali
Dibawah ini akan dijelaskan bagian-bagian dari mesin bubut CNC TU-2A tersebut.
1. Bagian Mekanik
a. Motor Utama
Motor utama dalah motor penggerak cekam (chuck) untuk memutar benda kerja motor ini adalah
motor jenis (DC) atau arus searah dengan kecepatan putar yang bervariasi. Klasifikasi dari motor
adalah :
-

Jenjang putaran 600-4000 putaran/menit


Tenaga masukan 500 watt
Tenaga pengeluaran 300 watt
b. Eretan

Adalah gerakan persumbuan dengan jalannya mesin untuk mesin bubut CNC TU-2A dibedakan
atas :
-

Eretan memanjang (sumbu z) dengan jarak lintasan 32,760 mm


Eretan meli ntang (sumbu x) dengan jarak lintasan 59,99 mm
c. Step Motor

Motor penggerak eretan pada tiap-tiap eretan. Mempunyai penggerak sumbu x dan sumbu z, jenis
dan ukuran masing-masing step motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah :
-

Jumlah putaran 72 langkah


Momen putar 0,5 Nm

Kecepatan gerak :
Gerak cepat max. 700 mm/menit
Gerak pengoperasian manual 0-400 mm/menit
Gerak pengoperasian CNC terprogram 2400 mm/menit
d. Rumah Alat Potong

Digunakan untuk menjepit alat potong pada waktu proses pengerjaan benda kerja, adapun jenis
alat yang digunakan disebut revolver. Revolver ini digunakan oleh step motor sehingga dapat
berputar secara manual atau terprogram.
e. Cekam (chuck)
Digunakan untuuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung.
Chuck ini dihubungkan langsung pada spindle utama dengan penggerak melalui sabuk,
menggunakan transmisi sabuk karena unttuk faktor safety, maksudnya

pada saat terjadi

kerusakan pada mesin, sabuk (belt) akan dapat slip. Dengan demikian motor utama tidak
terbakar, kalau menggunakan rantai pada saat terjadi kemacetan mesin, maka tidak bisa slip
sehingga motor utama terbakar.
f. Tailstock
Adalah alat bantu mesin yang digunakan untuk mengerjakan tugas proses kerja secara manual,
misalnya : unutk mengebor dll. Disamping itu juga digunakan untuk menopang benda kerja yang
panjang

pada waktu proses pembubutan yang berfungsi mencegah terwujudnya lendutan

(defleksi) dan agar benda kerja tetap centre.


g. Meja mesin
Berfungsi sebagai papan luncur gerakan dari eretan mesin, untuk itu kebersihan harus selalu
dijaga, karena kerusakan dari permukaan meja mesin akan sangat mempengaruhi hasil benda
kerja.

2. Bagian Kontrol/Pengendali
Merupakan bagian control mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan saklar yang dilengkapi
dengan monitor. Bagian control merupakan unsur layanan yang terhubung langsung dengan
operator.
-

Keterangan :
a. Saklar Utama
Adalah pintu masuk aliran listrik ke control pengendali CNC. Cara kerja saklar utama
adalah jika kunci saklar utama diputar ke posisi I, arus listrik masuk ke control CNC.
10

b. Lampu Kontrol Saklar Utama


Sebagai indikator mesin hidup atau mati.
c. Saklar Penggerak Sumbu Utama
Saklar yang digunakan unutuk memutar sumbu utama yang dihubungkan dengan rumah
alat potong. Saklar ini yang mengatur perputaran sumbu utama sesuai menu yang
dijalankan yaitu perputaran manual dan CNC.
d. Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama
Saklar ini berfungsi untk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu utama.
Saklar ini berfungsi pada layanan CNC atau manual. Kecepatan putaran sumbu utama
berkisar antara 50-3000 rpm, sesuai tabel putaran pada mesin.
e. Penunjuk Jumlah Putaran Sumbu Utama
Untuk menunjukkan jumlah putaran yang digunakan.

f. Saklar Pengatur Asutan


Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan mesin. Saklar
ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesinsecara manual. Kecepatan asutan
untuk mesin CNC TU-2A berkisar antara 5-400 mm/menit.
g. Lampu Kontrol Layanan Manual
Sebagai indikator control untuk manual.
h. Tombol Pelayanan Manual
Untuk menggerakkan pahat searah sumbu x dan sumbu z
i. Tombol Gerakan Cepat
Tombol yang digunakan untuk menggerakkan pahat secara cepat pada pelayanan manual.
j. Sajian Menunjukkan Jalannya
Layar yang menunjukkan nilai untuk pengkodean.
k. Tombol Pelayanan CNC atau Manual
Tombol yang digunakan untuk mengubah pelayanan yang digunakan dari manual ke
CNC atau sebaliknya.
l. Amperemeter
Digunakan sebagai penunjuk besarnya arus aktual yang dipakai dari motor utama. Fungsi
utamanya adalah mencegah beban berlebih pada motor utama.
11

m. Tombol Emergency
Tombol iini digunakan untuk memutus aliaran arus listrik yang masuk ke control mesin.
Hal ini dilakukan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat kesalahan yang
telah dibuat.
n. Tombol Hapus
Tombol yang digunakan untuk menghapus masukan kode yang salah.
o. Tombol Pemindah Sajian
Tombol yang digunakan untuk memindahkan tempat sajian kode.
p. Tombol Memori
Tombol yang digunakan untuk menyimpan masukan pada memori mesin.
q. Saklar Untuk Memilih Satuan Metric atau Inch
Untuk memilih satuan yang digunakan.

2.4 Langkah menghidupkan mesin bubut CNC


Sebelum menghidupkan mesin, pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin CNC.
a. Pompa Oli hidrolik (yang berada di sebelah kanan eretan) dipompa 3 kali, sampai di
eretan keluar pelumas.
b. Hidupkan mesin dengan cara memposisikan kunci power supply dan saklar utama
pada posisi ON

12

Gambar. Pompa Oli Hidrolik


c. Menghidupkan control CNC /Monitor dengan cara menekan tombol NC ON,
kemudian tunggu sebentar sampai proses booting selesai dan muncul tampilan di layar
seperti gambar di bawah.

Gambar. Tombol Monitor Mesin CNC


d. Mengaktifkan Referensi Mesin, Untuk mengaktifkan referensi mesin, maka ditekan
tombol referensi, kemudian tekan tombol gerakan pahat ke arah +Z sampai referensi
13

ditemukan (lihat posisi kecepatan gerak makan (feed rate), jangan pada posisi nol) .
Setelah itu tekan tombol +X sampai referensi ditemukan.
e. Spindle dihidupkan dengan menekan tombol spindel start, maka di layar akan tampil
rpm putaran spindel, dan spindel mesin berputar.

2.5 Pencekaman benda kerja di mesin bubut CNC


Setelah mesin dihidupkan dan mengaktifkan referensi mesin, maka sebelum mesin
digunakan untuk melakukan seting pahat. Sebelum melakukan seting pahat harus dipahami
dahulu prinsip pencekaman benda kerja dan pemasangan benda kerja, serta pemahaman tentang
alat potong (pahat) yang digunakan pada mesin bubut CNC pada umumnya.

Alat pencekam benda kerja adalah seperti berikut:

Gambar. Alat pencekam/ pemegang benda kerja proses bubut


Pemilihan cara pencekaman tersebut di atas, sangat menentukan hasil proses bubut. Pemilihan
alat pencekam yang tepat akan menghasilkan produk yang sesuai dengan kualitas geometris yang
dituntut oleh gambar kerja. Misalnya apabila memilih cekam rahang tiga untuk mencekam benda

14

kerja silindris yang relatif panjang, hendaknya digunakan juga senter jalan yang dipasang pada
kepala lepas, agar benda kerja tidak tertekan.

2.6 Pemasangan pahat


Pemasangan pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada rumah pahat (tool post). Usahakan
bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak terjadi getaran pada pahat ketika
proses pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat harus pada sumbu kerja mesin bubut, atau pada
sumbu benda kerja yang dikerjakan. Posisi ujung pahat yang terlalu rendah tidak direkomendasi,
karena menyebabkan benda kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif .
Pahat sisipan yang diproduksi oleh pembuat pahat memiliki kode warna tertentu sesuai dengan
bahan benda kerja yang akan dikerjakan dan kondisi pemotongan. Kode warna biru berarti untuk
mengerjakan baja, kode warna kuning adalah pahat untuk mengerjakan baja tahan karat, dan kode
warna merah untuk pengerjaan besi tuang.

2.7 Mematikan Mesin Bubut CNC Dengan Sistem Control Sinumerik 802S/C
Prosedur mematikan mesin (Shut down) mesin bubut CNC lebih sederhana dari pada cara
menghidupkan. Akan tetapi proses mematikan ini hanya dilakukan kalau proses pembelajaran
sudah selesai, dan jangan menghidupkan dan mematikan berkali-kali pada satu pertemuan
pelajaran.
Langkah-langkah mematikan adalah sebagai berikut :
a. Pada area Jog jauhkan pahat dari cekam atau benda kerja (hal ini dilakukan agar
tangan kita tidak tergores pahat ketika membersihkan mesin)
b. Tekan tombol NC OFF pada inverter (warna merah)
c. Matikan saklar utama (ke arah OFF)
Catatan :
Sebelum mesin CNC siap dioperasikan, mesin CNC harus dihidupkan dengan langkah-langkah
tertentu. Langkah- langkah untuk menghidupkan mesin bubut CNC adalah sebagai berikut :
a. Pastikan bahwa arus listrik sudah terhubung ke mesin frais CNC
b. Lakukan pelumasan melalui pompa hidrolik
c. Hidupkan saklar utama
d. Tombol inverter diposisikan ON atau NC ON
15

e. Aktifkan referensi mesin frais CNC dengan menekan tombol Jog, reference point,
tekan tombol +Z sampai referensi tercapai, kemudian tekan tombol +X sampai
referensi tercapai
f. Tekan tombol spindle start right
g. Tekan tombol spindle stop

2.8 Contoh pemograman

G 00: Gerak lurus cepat (tidak boleh menyayat)


G 01: Gerak lurus penyayatan
G 02: Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03: Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04: Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 21: Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP
G 25: Memanggil program sub routine
G 27: Perintah meloncat ke nomor blok yang dituju
G 33: Pembuatan ulir tunggal
G 64: Mematikan arus step motor
16

G 65: Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)


G 73: Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78: Siklus pembuatan ulir
G 81: Siklus pengeboran langsung
G 82: Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83: Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84: Siklus pembubutan memanjang
G 85: Siklus pereameran
G 86: Siklus pembuatan alur
G 88: Siklus pembubutan melintang
G 89: Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90: Program absolut
G 91: Program Incremental
G 92: Penetapan posisi pahat secara absolut

M 00: Program berhenti


M 03: Spindle (sumbu utama) berputar searah jarum jam (CW)
M 05: Putaran spindle berhenti
M 06: Perintah penggantian alat potong (tool)
M 17: Perintah kembali ke program utama
M 30: Program berakhir
17

M 99: Penentuan parameter I dan K

A 00: Kesalahan perintah pada fungsi G atau M


A 01: Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
A 02: Kesalahan pada nilai X
A 03: Kesalahan pada nilai F
A 04: Kesalahan pada nilai Z
A 05: Kurang perintah M30
A 06: Putaran spindle terlalu cepat
A 09: Program tidak ditemukan pada disket
A 10: Disket diprotek
A 11: Salah memuat disket
A 12: Salah pengecekan
A 13: Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14: Salah satuan
A 15: Nilai H salah
A 17: Salah subprogram

Ada 2 metode pemograman, yaitu :


a. Metode Incremental

18

Suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik aktif yang dituju
menjadi titik referensi baru untuk koordinat selanjutnya.
b. Metode Absolut
Suatu metode dimana titik referensinya tetap, yaitu suatu titik dijadikan referensi untuk semua
koordinat.

2.9 Penentuan Parameter Permesinan


Kecepatan Pemotongan (Vs)
Harga yang diperlukan dalam penentuan kecepatan pada proses pemotongan benda kerja dapat
dirumuskan:
V=

.d.n
1000

dimana ;
d
= diameter akhir benda kerja (mm)
n
= putaran spindle (rpm)

19

Contoh program incremental


Pemrograman secara incremental adalah pemrograman dengan perhitungan yang
didasarkan pada posisi nol berada, artinya gerakan tool berikutnya didasarkan pada posisi tool
sebelumnya. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi di bawah ini, serta cermati angka-angkanya.

Gambar. Contoh gambar untuk pemrograman


Buatlah susunan program proses finishing dari gambar benda kerja di atas!
Susunan Program untuk Finishing
N

00
01
02
03
04
05
06
07
08
09

M03
00
01
01
01
01
01
00
M05
M30

850
0
350
300
0
200
0

0
600
1200
0
-1000
0
2800

35
35
35
35
35
35

Dari S ke A
Dari A ke B
Dari B ke C
Dari C ke D
Dari D ke E
Dari E ke F
Dari F ke S

Keterangan dari program di atas:

N 00: Mesin diperintahkan memutar spindle chuck searah jarum jam (M03).
20

N 01: Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat (G00, X850, Z0) dari S ke A.
N 02: Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01, X0, Z600,F 35) dari A
ke B.
N 03: Pahat diperintahkan menyayat tirus (G01, X350, Z1200, F 35) dari B ke C.
N 04: Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01,X300, Z0,F 35) dari C ke D.
N 05: Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01, X0, Z1000, F35) dari D
ke E.
N 06: Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01,X200, Z0, F35) dari E ke F.
N 07: Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat (G00, X0, Z2800) dari F ke S.
N 08: Mesin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama (M05).
N 09: Mesin diperintahkan selesai (M30)

Contoh program absolut


Penyusunan program absolut sistem penghitungannya didasarkan pada satu titik
referensi. Nilai X adalah diameter benda kerja, sedangkan nilai Z adalah jarak dari
titik referensi ke arah memanjang. Untuk lebih jelasnya lihat ilustrasi di bawah ini,
dan cermati angka-angkanya.
21

Gambar.
Contoh gambar untuk pemrograman

Buatlah susunan program proses finishing dari gambar benda kerja di atas!
N
00
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10

G
92
M03
00
01
01
01
01
01
00
M05
M30

X
2500

Z
0

800
800
1500
2100
2100
2500
2500

0
600
1800
1800
2800
2800
0

35
35
35
35
35
35

Dari S ke A
Dari A ke B
Dari B ke C
Dari C ke D
Dari D ke E
Dari E ke F
Dari F ke S

Keterangan dari program di depan:


N 00: informasi disampaikan pada mesin bahwa posisi pahat pada diameter 25 mm
dan tepat diujung benda (G92,X2500, Z0)
N 01: Mesin diperintahkan memutar spindle chuck searah jarum jam (M03).
N 02: Pahat diperintahkan maju lurus tidak menyayat(G00, X800, Z0) dari S ke A.
N 03: Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01, X800, Z600, F 35)dari
A ke B.
N 04: Pahat diperintahkan menyayat tirus (G01, X1500, Z1800, F 35) dari B ke C.

22

N 05: Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01, X2100, Z2800, F 35) dari
C ke D.
N 06: Pahat diperintahkan menyayat lurus memanjang (G01,X2100,Z1800,F35)
dari D-E
N07: Pahat diperintahkan menyayat mundur lurus (G01, X2500, Z2800, F35) dari E
ke F.
N 08: Pahat diperintahkan gerak cepat tidak menyayat (G00, X2500, Z0) dari F
kembali ke S.
N 09: Mesin diperintahkan untuk menghentikan putaran spindle utama (M05).
N 10: Mesin diperintahkan selesai (M30).

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Mesin CNC ini mampu membuat ulang benda kerja dengan bentuk gambar yang sama.
b. Kemampuan kerja mesin lebih teliti, akurat, waktu pengerjaannya lebih cepat, dan
hasilnya lebih bagus atau lebih halus di bandingkan mesin perkakas biasa.
c. Mesin CNC dapat digunakan untuk berbagai bentuk pengerjaan dan bermacam-macam
kontur sesuai dengan kebutuhan.
d. Kemampuan kerja Mesin CNC dapat memproduksi benda kerja secara terus menerus
dengan hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas pengerjaan.

23

3.2 Saran saran


a. Setiap penyelesaian pemograman sebaiknya harus di cek ulang agar pekerjaan yang di
hasil sesuai dengan keinginan.
b. Pengoprasian mesin bubut CNC harus di simulasikan terlebih dahulu agar tidak terjadi
kesalahan dan pekerjaan tidak berulang-ulang.
c. Melakukan pengecekan pada setingan titik nol, pencekraman benda kerja, dan settingan
pahat agar tidak terjadi kesalahan

Daftar pustaka
-

http://bimbim-uye.blogspot.com/2013/01/kp-mesin-bubut-cnc.html
http://igoy26.blogspot.com/2011/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-

none.html
http://muhammaderwanrizal.blogspot.com/2012/09/mesin-cnc.html

http://www.docstoc.com/docs/13275289/Bekerja-Dengan-Mesin-Bubut-CNC

24

Anda mungkin juga menyukai