Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTEK KERJA GERINDA

OLEH : Nama No BP Kelas Instruktur : AL HAFIZH : 1001012037 : 2 C Reguler : YUSRI MURA,ST.,MT

POLITEKNIK NEGERI PADANG JURUSAN TEKNIK MESIN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja bengkel ini dengan baik dan benar serta tepat pada waktunya.Shalawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menegakkan agama kebenaran dimuka bumi ini. Laporan ini wajib disusun oleh mahasiswa Politeknik khususnya jurusan teknik mesin setelah menyelesaikan jobnya di bengkel, yang bertujuan sebagai pemahaman yang lebih mendalam terhadap jobnya. Penulis mengucapkan terima kasih kepad bapak YUSRI MURA,ST.,MT selaku instruktur kerja gerinda slindris dan juga kepada teknisi,teman-teman kelompok job gerinda yang telah membantu dalam praktek surface gerinding dan penulisan laporan ini, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan laporan ini dimasa yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan bagi penulis khususnya, dengan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih.

Padang, 20 Juni 2012

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I.2 Tujuan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB II LANDASAN TEORI BAB III ALAT DAN BAHAN

III. 1 Alat. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . III.2 Bahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB IV KESELAMATAN KERJA IV.1 Keselamatan operator. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . IV.2 Keselamatan mesin. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB V LANGKAH KERJA BAB VI KENDALA DAN PEMECAHAN MASALAH BAB VII PENUTUP VII.1 Kesimpulan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VII.2 Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang Pada saat sekarang ini, persaingan di dunia industri sangatlah ketat. Maka dari itu mahasiswa harus mempunyai daya cipta yang tinggi sehingga dapat menjadi modal saat terjun kedunia kerja nantinya. Praktek kerja bengkel merupakan suatu proses pengaplikasian teori ke dalam bentuk praktek dengan melalui prosedur yang baik dan benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Praktek kerja bengkel dapat mengasah dan melatih keterampilan mahasiswa sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas, bermanfaat dan bernilai jual tinggi. Namun jika hanya mengandalkan keterampilan kerja saja tidaklah cukup, dibutuhkan juga kemampuan menjelaskan pekerjaan tersebut secara lisan hal inilah yang melatar belakangi penulisan laporan ini. I.2 Tujuan Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam praktek surface grinding ini adalah sebagai berikut :

Agar mahasiswa memahami bagaimana cara kerja mesin gerinda slindris Agar mahasiswa mengetahui tentang cara-cara mengoperasikan mesin gerinda dengan baik dan benar. Agar Mahasiswa mengetahui prinsip dan langkah kerja mesin gerinda. Agar Mahasiswa mengetahui fungsi dari mesin mesin gerinda. Agar Mahasiswa mampu membuat suku cadang dengan menggunakan mesin gerinda. Mahasiswa dapat melakukan suatu pekerjaan dengan prosedur kerja yang baik dan mempunyai kedisiplinan terhadap waktu. Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mengoperasikan mesin gerinda Mahasiswa memiliki kemahiran atau keterampilan dalam mengoperasikan mesin gerinda. Mahasisiwa dapat mengetahui alat-alat yang digunakan dalam mengoperasikan mesin gerinda BAB II

LANDASAN TEORI

Penggerindaan adalah proses pemotongan/pengasahan logam. Roda gerinda mempunyai beribu-ribu sisi-sisi potong yang sangat kecil sebagai pengganti sisi potong yang lebar dari pisau- pisau potong yang berputar. Mesin gerinda silindris adalah mesin semi automatis yang dapat melakukan penggerindaan dengan tingkat ketelitian yang tinggi yaitu 1/10000 mm. Bagian-Bagian dari Roda Gerinda Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen : - Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah. - Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan. Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.

Macam-macam Pengasah 1)Pengasah dari intan. Pemakaian intan sebagai alat dressing intan digunakan untuk pekerjaan yang presisi.Intan sangat keras dan tahan pakai tapi mudah pecah. 2)Pengasah dengan roda- roda Carborundum Digunakan untuk mengasah roda-roda gerinda ukuran menengah. Pengasahditekankan kearah roda gerinda dan digerakkan melintang permukaan roda gerindahingga rata. 3)Pengasah dengan batang carborundum Digunakan untuk mengasah roda gerinda yang kecil dan halus. Pengasah harusditahan oleh penahan alat. 4)Pengasah dengan roda gigi dan besi buang lunak Digunakan untuk pengasahan roda gertinda ukuran besar dan kasar.Selama pengasahan badan pengasah diletakkan / ditahan oleh penahan alat dandimajukan ke permukaan roda gerinda. Balancing batu gerinda

Balancing dari batu gerinda bertujuan untuk pembagian berat dari batu gerinda yang tidak sama dengan menggunakan bobot penyetimbang. Penyebab tidak seimbangnya batu gerinda antara lain : 1. Struktur butiran batu gerinda yang tidak seragam saat dihasilkan oleh pabrik. 2. Batu gerinda basah akibat memberhentikannya pada saat pendingin masih keluar darikeran. 3. Adanya cacat pada roda gerinda akibat benturan Akibat yang ditimbulkan dari batu gerinda yang tidak seimbang diantaranya : 1. Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan kurang bagus. 2. Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda

Gerinda Slindris Menggerinda slindris adalah proses pemakanan benda kerja dengan menggunakan batu gerinda yang berputar, dimana benda kerja di cekam pada chark tiga rahang dan menggunakan senter kepala lepas dan berputar searah jarum jam berlawanan dengan putaran batu gerinda.

Jenis Mesin Gerinda Slindris

Mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk membuat bentukbentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya. Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan mejadi menjadi empat macam, yaitu: a. Gerinda Silindris Luar Mesin gerinda silindris luar berfungsi untuk menggerinda diameter luar benda kerja yang berbentuk silindris dan tirus.

b. Mesin Gerinda Silindris Dalam. Mesin gerinda silindris jenis ini berfungsi untuk menggerinda benda-benda dengan diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus.

c. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centreless). Mesin gerinda silindris jenis ini digunakan untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah yang banyak / massal baik panjang maupun pendek.

d. Mesin Gerinda Silindris Universal.

Sesuai namanya, mesin gerinda jenis ini mampu untuk menggerinda benda kerja dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silindris dan tirus.

Gerakan-gerakan utama Mesin gerinda silindris memiliki empat gerakan uatama pada saat beroperasi, yaitu: Gerak meja memanjang Gerak putar benda kerja Gerak putar roda gerinda Gerak pemakanan Proses pemesinan pada mesin gerinda silindris a. Pemilihan roda gerinda Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan roda gerinda yang akan dipergunakan pada proses pemesinan, antara laian: Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran abrasive. Tegangan tarik tinggi AL2O3, tegangan tarik rendah SiC, Boron nitrid dan intan. Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan, menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive. Busur singgung penggerindaan busur singgung besar roda gerinda lunak, busur singgung kecil roda gerinda keras. b. Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda: -Kecepatan putar roda gerinda -Kecepatan potong benda kerja -Konstruksi mesin

Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan roda gerinda. Perhitungan Teoritis pada Mesin Gerinda Silindris Menghitung kecepatan putar roda gerinda

n = Vc . 1000. 60 .d

n Vc d

= Kecepatan putar (rpm) = Kecepatan potong (m/det) = Diameter roda gerinda (mm)

Menghitung kecepatan putar benda kerja

nw = Vw . 1000 .d

nw Vw d

= Kecepatan putar benda kerja (rpm) = Kecepatan potong benda kerja (m/det) = Diameter benda kerja (mm)

Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)

Ls = nw . s

Ls nw S

= Kecepatan gerak meja (mm/mnt) = Kecepatan putar benda kerja (rpm) = Kec. pemotongan setiap putaran benda kerja(mm/putaran). BAB III

ALAT DAN BAHAN

III.1 Alat Mesin Mesin yang digunakan pada praktek gerinda ini adalah mesin gerinda datar, yaitu seperti gambar di bawah ini :

Adapun fungsi dari tombol-tombol yang di beri nomor tersebut adalah: Tombol No 1. Berfungsi untuk mematikan atau menghidupkan putaran batu gerinda. Tombol No 2 Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan putaran benda kerja.

Tombol No 3. Berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan hidrolik Tombol No 4. Berfungsi untuk untuk mengatur langkah benda kerja. Tombol No 5. Berfungsi untuk mengatur dimana posisi batu gerinda memakan benda kerja. Tombol No 6. Berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pemakanan batu gerinda. Tombol No 7. Untuk mengatur cepat atau lambatnya jalan benda kerja. Tombol No 8. Untuk menagtur posisi gerinda, dan juga untuk mengatur gerinda jalan ke kiri dan ke kanan. Tombol No 9. Berfungsi untuk mengatur lamanya batu gerinda di ujung-ujung langkah. Tombol No 10. Berfunsi untuk untuk mengatur pemakanan gerinda secara otomatis. Tombol No 11. Berfungsi untuk untuk menggerakan gerinda maju atau mundur secara manual. Tombol No 12. Berfungsi untuk untuk mengatur pemakanan yang kecil. Tombol No 13. Berfungsi untuk menggunci atau melepaskan benda kerja. Tombol No 14. Berfungsi untuk tempat pengeluaran coolant untuk batu gerinda pada saat melakukan penggerindaan. Tombol No 15. Berfungsi untuk tempat benda kerja dicekam pada saat pengerindaan. Tombol No 16. Berfungsi untuk untuk mengatur kecepatan putaran benda kerja pada saat penggerindaan. Tombol No 17. Berfungsi untuk menggerakakan meja gerinda secara manual.

III.2 Bahan St 37

BAB IV KESELAMATAN KERJA

IV.1 Keselamatan operator - Gunakan kacamata kerja setiap saat, - Selalu periksa kondisi roda gerinda dari keretakan. Ketuk roda gerinda dengan tangkai obeng, bila suaranya nyaring berarti baik, dan sember beararti ada keretakan - Selalu menggunakan alat pelindung diri saat bekerja. - Selalu memulai pekerjaan dengan berdoa. - Pastikan lingkungan sekitar mesin mendukung dan tidak menghalangi gerakan kita. - Pastikan kondisi tubuh sehat dan layak untuk bekerja. - Bekerja dengan serius dan sabar. - Akhiri setiap pekerjaan dengan berdoa, IV.2 Keselamatan mesin - Selalu bersihkan mesin yang digunakan selesai bekerja. - Sebelum memulai pekerjaan pastikan mesin yang akan digunakan dalam keadaan baik dan layak dipakai. - Operasikan mesin sesuai dengan kemampuan mesin dan jangan memaksa pemakanan terlau besar. - Jika saat bekerja terjadi keganjilan yang tak semestinya segera matikan mesin dan laporkan pada teknisi / instruktur IV.3 Keselamatan Lingkungan. - Selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja. - Menjauhkan lingkungan kerja dari bahan-bahan yang mudah terbakar agar tidak terjadi kebakaran

BABA V LANGKAH KERJA

Adapun langkah kerja dari praktek gerinda silindris adalah : 1. Persiapkan semua peralatan yang diperlukan terlebih dahulu 2. Hidupkan mesin gerinda silindris. 3. Selanjutnya lakukan setingan awal terhadap mesin gerinda silindris seperti : mengatur panjang langkah kerja, besar pemakanan, dan posisi batu gerinda agar tidak bertabrakan denagn benda kerja. 4. Setelah melakukan semua setingan, maka pasanglah benda kerja dengan erat agar pada saat penggerindaan benda kerja tidak goyang. 5. Selanjutnya kita akan mencari titik nol dari benda kerja. Letakkan batu gerinda pada slah satu ujung benda kerja dan cari titik nol nya. selanjutnya mundurkan batu gerinda dan letakkan batu gerinda padda ujung yang satunya lagi dan cari titik nolnya. Lalu bandingkan besar tiap-tiap titik nol tersebut dan yang terrbesar itu lah yang menjadi titik nol. 6. Selanjutnya lakukan pemakanan awal terlebih dahulu, agar benda kerja rata. 7. Selanjutnya, ukur benda kerja dan tentukan besar pemakanan yang diinginkan . misalnya kita akan mengurangi ukuran dari 8,500 mm menjadi 8,465 mm. Jadi besar yang akan dikurangi adalah 0,035 mm. jadi kita kurangi dulu 0,03 atau 3/100 dengan cara melonggarkan pengatur pemakanan dan distel menjadi 3 garis, lalu bautnya dikencangkan dan tuas pemakanan otomatis di tarik. Maka mesin gerinda akan mengurangi secara otomatis ukuran benda kerrja sebesar 0,03 mm. selanjutnya ukur benda kerja dan apabila ukuran sesuai maka lakukan pemakanan sebesar 0,005 seperti langkah di atas. Dan ukuran benda kerja sudah seperti yang kita inginkan. 8. Begitu juga untuk selanjutya untuk melakukan pemakanan lagi terhaddap benda kerja. 9. Setelah melakukan praktek, bersihkan mesin dan kembalikan alat yang telah dipinjam.

BAB VI KENDALA DAN PEMECAHANNYA

VI.1 Kendala Adapun kendala yang penulis temukan dalam melakukan praktek adalah: 1. Pada saat melakukan pengukuran terhadap benda kerja terkadang terjadi selisih anatara hasil pengukuran penulis dan hasil pengukuran instruktur. 2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan pada saat melakukan gerinda. Misalnya kita menyetel untuk besar pemakanan 7/100 namun hasil pengerindaan hanya menguranhi sebesar 6/100. VI.2 Pemecahan masalah Pemecahan masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain sebagai berikut : 1. Mungkin penulis belum terlalu mahir dalam melakukan pengukuran terhadap benda kerja yang bulat. Selain itu dalam pengukuran benda bulat micrometer harus berada di tengah-tengah benda kerja dan tegak lurus. 2. Tidak sesuainya hasil yang kita inginkan mungkin disebabkan karena kondisi mesin yang sudah tua dan penulis menyadari hal tersebut sesuai bimbingan dari instruktur.

BAB VII PENUTUP

VII.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari praktek bengkel sueface gerinding adalah :

Untuk mendapatkan ukuran yang diminta, kita harus mengatur mesin dengan teliti. Mesin gerinda datar memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan memiliki toleransi sampai 0,0001 mm. Sebelum meletakkan benda kerja pastikan langkah batu gerinda terlebih dahulu, kemudian baru pasangkan benda kerja karena jika tidak, bisa menyebabkan tabrakan batu gerinda dengan benda kerja sehingga bisa membuat batu gerinda rusak

VII.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pada pembaca sebelum melakukan praktek kerja bengkel gerinda datar yaitu :

Sebelum bekerja pahami terlebih dahulu prinsip kerja mesin yang akan digunakan. Jika ada hal yang tidak dimengerti, tanyakan kepada instruktur agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selalu berkosentrasi saat bekerja dan hindari bergurau saat bekerja. Saat mengatur besar pemakanan gerinda, lakukan dengan benar agar tidak salah dari ukuran yang diminta oleh instruktur. Saat mengukur benda kerja pastikan alat ukur benar-benar berada ditengah-tengah dan alat ukur tidak bergerak

DAFTAR PUSTAKA

Course note Teknik Bengkel. semester 3-4. Jurusan Teknik Mesin.2011: Politenik Negeri Padang. Course note Teknik Mekanik.semester 1-2.Jurusan Teknik Mesin.2010-2011:Politenik Negeri Padang. http://www.virtualmachineshop.com/library/grindingwheel http://www.scribd.com/mempergunakan_mesin_gerinda.html

Anda mungkin juga menyukai