i
HALAMAN PENGESAHAN
Pelaksana :
Nama : RIKI DWI SETIAWAN
: RISKI AGUNG CAHYONO
:SUGENG RIYADI
Prog. Keahlian : TEKNIK PENGELASAN
Laporan Prakerin ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing Laporan
SMK Negeri 1 Purwojati pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 26 Oktober 2023
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Purwojati pembimping DU
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
BAB I
iv
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada awalnya pengembangan teknologi las, pengelasan hanya
dipergunakan untuk sambungan permanen dan reparasi–reparasi yang kurang
penting. Tetapi setelah mengalami pengalaman praktek yang cukup lama
maka sekarang ini penggunaan las dapat menjangkau pada pekerjaan hampir
menggunakan bahan baku logam. Selama saya melakukan Praktik Kerja
Industri saya tahu salah satu pembuatan Gerbang Stainless adalah produk
yang terbuat dari pipa Stainless dengan berbagai banyak ukuran, yang
digunakan sebagai pengaman atau pagar pelindung sebuah rumah ataupun
bangunan.
2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Laporan Prakerin.
b. Sebagai bukti tertulis atas kegiatan Praktik Kerja Industri yang telah
dilaksanakan oleh saya pada program di Dunia Usaha / Dunia Industri.
c. Sebagai penerapan ilmu dan kompetensi keahlian yang telah diperoleh
saya pada program teknik pengelasan di SMK N 1 Purwojati
d. Memberikan gambaran tentang melaksanakan kegiatan Praktik Kerja
Industri (PRAKERIN).
BAB II
v
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Pengelasan
Mengelas adalah menyambung dua bagian logam secara permanen
dengan menggunakan tenaga panas. Tenaga panas diperlukan untuk
memanaskan bahan dasar yang akan disambung dan kawat sebagai pengisi.
vi
Sambungan T
4. Peralatan Las
Mesin Las
a. Mesin Las Arus AC
Mesin las merupakan bagian terpenting dari peralatan las busur.
Mesin las AC memerlukan sumber dari peralatan balik fase tunggal
dengan sebuah transfometer. Arus input diperkecil tegangannya menjadi
arus. Output sekitar 36 sampai 70 volt, tetapi kuat arus besar sekitar 200–
500 A.
b. Mesin Las Arus DC.
Mesin ini mengubah arus AC yang masuk menjadi DC keluar dengan
bantuan rectikler. Bekerjanya tenang dan biasanya mempunyai pengatus
tunggal untuk menyetel arus yang keluar.
c. Mesin Las AC – DC
Mesin las ini merupakan gabungan dari mesin arus bolak – balik dan
arus searah, dengan mesin ini lebih banyak kemungkinan pemakaiannya
karena arus yang keluar dapat dipilih AC atau DC dengan hanya
mengubah posisi handle pada mesin tersebut.
5. Perlengkapan Las
vii
a. Kabel Las
Inti penghantar arus ini biasanya terbuat dari tembaga yang dipintal,
dibungkus, dengan isolator dan diberi penguat, agar tidak mudah patah,
kabel ini harus lentur tidak kaku dan tidak mengganggu gerakan kerja.
b. Pemegang Elektroda
Digunakan untuk menjepit elektroda, alat ini terdiri dari mulut
penjepit dan pegangan yang di bungkus.
c. Klem Masa
Klem masa digunakan untuk menghubungkan klem masa ke benda
kerja.
d. Palu Las dan Sikat Kawat
Digunakan untuk membersihkan terak dan percikan las pada benda
kerja.
e. Tang Penjepit
Digunakan untuk m enjepit atau memindahkan benda panas.
f. Topeng Las
Digunakan untuk melindungi mata dan wajah dari sinar ultraviolet.
g. Kacamata Pengaman
Untuk melindungi mata operator saat membersihkan benda kerja
sebelum dan sesudah pengelasan.
h. Pakaian Las
Digunakan untuk melindungi tubuh operator yang tidak dapat
ditangkai dengan alat keselamatan kerja yang termasuk pakaian las.
i. Kamar Las
Ini sangat penting karena orang yang berada disekitarnya tidak
terganggu dari cahaya las.
j. Elektroda
Elektroda yang digunakan manual adalah jenis elektroda yang terbungkus
fluks.
BAB III
viii
PROSES KERJA
1. Sejarah Industri
Bengkel las “SB LAS” yang terletak di Jalan raya kali petung. Berdiri
sejak tahun 2010, pada awal berdiri tempatnya tidak seperti sekarang ini,
bengkel las berdiri tepat di sebelah perempatan MI kali petung Bengkel
tersebut dipimpin Bapak Janet dan mempunyai modal yang cukup untuk
membangun bengkel dan membeli alat dan mesin las, dan berdirilah seperti
saat ini. Bidang usaha yang dikerjakan yaitu meliputi pembuatan kanopi,
balkon, gerbang, pintu lipat, tangga putar dan masih banyak jenis dan macam
produk yang dibuat di bengkel las “SB LAS”.
ix
1 Mesin Las Unit 3
2 Gerinda Tangan Unit 4
3 Kacamata Las Buah 2
4 Penggaris Siku Buah 2
5 Palu Buah 6
6 Rol Meter Buah 3
7 Mesin Bor tangan Unit 2
8 Tang Buah 1
9 Pahat Buah 2
10 Kunci Pas Set 2
11 Kunci Ring Set 1
12 Kunci Shock Set 1
13 Kunci T Set 1
14 Kunci Palang Set 1
15 Kedok las Buah 1
16 Kacamata safety Buah 1
17 Sikat baja Buah 1
3. Proses Kerja
Dalam proses kerja, hal halnya meliputi :
a. Jenis Pekerjaan :
Pembuatan pintu lipat
x
b. Peralatan Yang Digunakan :
a) Mesin pemotong (digunakan untuk memotong bahan)
b) Alat ukur (untuk mengukur bahan yang akan dipotong)
c) Spidol (digunakan untuk memberi tanda bahan yang akan dipotong)
d) Tang (digunakan untuk memindahkan benda yang panas)
e) Palu (digunakan untuk menghilangkan terak yang menempel)
f) Mesin las MIG(digunakan untuk mengelas/menyambung benda)
g) Mesin las SMAW (digunakan untuk mengelas/menyambung benda)
h) Gerinda (berguna untuk merapihkan las)
i) Kacamata las (digunakan untuk melindingi mata dari cahaya/sinar las)
j) Masker (berguna untuk melindungi mulut dan hidung dari debu)
k) Penyiku/penggaris siku (di gunakan untuk menyiku atau membentuk
sudut 90°)
l) Face shield (berguna untuk melindungi wajah pada saat menggerinda)
m) Amplas.
c. Bahan :
1. Besi holo 4×6
2. Besi plat
3. Elektroda
4. Bahan tambah
d. Langkah Kerja
1. Ukurlah besi holo sesuai ukuran yang telah di tentukan.
2. Lalu potonglah benda kerja yang sudah diukur.
3. Rapihkan hasil potongan dengan menggunakan gerinda.
4. Buatlah rangka luar berbentuk persegi panjang untuk acuan.
5. Setelah rangka luar selesai lalu ukurlah dari sudut kesudut
menggunakan meteran apakah sudah siku atau belum.
6. Lalu potonglah besi holo yang berbeda ukuran sesuai seketsa awal
pintu
xi
7. Rangkailah besi holo tersebut dengan teliti.
8. Sambungkan holo-holo tersebut dengan cara di las.
9. Bersihkan terak yang menempel pada lasan dengan menggunakan palu
dan sikat baja.
10. Rapihkan lasan dengan menggunakan gerinda, dan berhati – hati di
saat penggerindaan.
11. Lakukan penambalan atau pengelasan ulang apabila terdapati lubang.
12. Lakukan pendempulan di bagian yang sudah di gerinda
13. Mengamplas dempul yang sudah kering
14. Membersihkan debu yang menempel di pintu lipat
15. Lalu lakukan penge cetan
e. Hasil Kerja
1. Membuat pintu lipat sesuai dengan tepat waktu.
2. Membuat satu pintu lipat membutuhkan waktu yang lama.
3. Pintu lipat juga berfungsi sebagai aksesoris bangunan.
f. Keselamatan Kerja.
1. Memakai Wear pack
2. Memakai kacamata saat mengelas atau menggerinda.
3. Memakai sepatu safety
4. Berhati – hati pada benda panas.
xii
Diametr elektroda
Tebal bahan yang dilas
Jenis elektroda yang digunakan
Posisi pengelasan
polaritas (sifat) pengutuban
Cara mengatur arus dengan cara memutar handel pada mesin las.
besarnya arus yang dipilih dapat dibaca pada skala arus yang terdapat pada
pesawat las. Pengaruh besar arus terlalu besar, maka elektroda akan
mencair terlalu cepat, akibatnya : permukaan las akan lebih besar
penembusan yang dalam akan terjadi under cut pengaruh besar arus terlalu
kecil, maka akan menyebabkan busur listrik sukar untuk menyala,
sehingga busur listrik yang terjadi tidak stabil. panas yang terjadi tidak
cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar, akibatya : rigi-rigi
lasnya kecil dan tidak rata penembusannya dangkal.
xiii
tempat busur las terhenti lanjutkan pengelasan sampai panjang yang di
tentukan.
xiv
kecepatan tangan menarik atau mendorong elektroda pada waktu
mengelas harus stabil, sehingga akan memperoleh rigi-rigi las yang
rata dan halus dengan penembusan yang baik jika elektroda digerakkan
trlalu cepat, maka pemanasan bahan dasar kurang, sehigga akan
diperoleh rigi-rigi las yang kecil dengan penembusan dangkal. jika
elektroda digerakkan terlalu lambat, maka akan diperoleh rigi-rigi las
yang lebar dan kuat dengan penembusan yang dalam.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Setelah melakukan proses kerja, kita dapat mengetahui bagaimana cara
pembuatan gerbang stenlies maka dapat disimpulkan :
1. Membuat pintu lipat memerlukan biaya yang cukup besar.
2. Pembuatan pintu lipat membutuhkan waktu yang cukup lama.
3. Kesulitan pada pembuatan pintu lipat adalah membuat pintu lipat yang
siku dan biasanya sukar pada proses pengamplasan. Juga pada saat
mengelas sering terjadi atau terdapati lubang
4. Pintu lipat diciptakan untuk memberikan rasa aman kepada pemilik rumah,
dan juga sebagai aksesoris rumah.
2. Saran
Berdasarkan Laporan Prakerin dan Proses Kerja, ada beberapa saran
yang harus di perhatikan sebagai dasar untuk melakukan suatu pekerjaan
supaya dalam kegiatan Prakerin kita tidak canggung. Yang meliputi :
1. Kepada pembimbing dimohon monitoring tidak hanya 1 bulan sekali.
2. Kepada bengkel las di harapkan lebih memandu para murid prakerin.
3. Murid diharapkan mematuhi peraturan kerja yang ada di dunia industri.
xv
4. Bekerja sama dalam bekerja lebih mudah daripada kerja sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
GAMBAR KERJA
xvi
xvii
xviii
xix
xx
xxi