Disusun Oleh :
SAFITRI INDAH C
3201501060
4A Teknik Sipil
Segala puji bagi ALLAH S.W.T yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun agar saya selaku mahasiwa dapat mengapikasikan ilmu yang
telah didapat. Yang mana Laporan tersebut kami sajikan berdasarkan praktikum yang telah
kami laksanakan. Laporan ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari ALLAH S.W.T akhirnya Laporan ini dapat
terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Asmadi, ST, MT. selaku
dosen penanggung jawab dan Bapak selaku pembimbing kami selama pelaksanaan
praktikum.
Semoga Laporan ini dapat memberikan manfaat bagi saya maupun orang lain.
Walaupun Laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami terbuka untuk saran dan
kritiknya Terima kasih.
Penyusun
1.2 PERMASALAHAN
Adapun permasalahan dari materi praktikum yang dipraktekkan pada kerja pengelasan
ini meliputi:
6. Pembuatan Kanovi
1.3 TUJUAN
TUJUAN UMUM
Ada pun tujuan umum dalam praktek kerja baja ini, Yaitu:
1. Mahasiswa di harapkan dapat membaca gambar kerja dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa dapat mengelas dengan baik dan benar.
3. Mahasiwa diharapkan mampu menggunakan alat las sebagaimana mestinya.
Baja diperlukan dalam bentuk yang beraneka ragam dan ukuran yang berbeda pula
sehingga sangatlah mustahil baja itu dibuat dalam keadaan pasif, tentulah kita harus membuat
sambungan-sambungan untuk mendapatkan bentuk yang kita inginkan.Pada jaman dahulu
orang menyambung suatu baja dengan menggunakan cara yang sangat sederhana. Tetapi
makin lama peradaban manusia makin berkembang, begitu juga dalam bidang teknologi.
Manusia berusaha menganalisa dan menggali serta memproduksi bahan-bahan yang
diperlukannya untuk suatu tujuan tertentu. Perkembangan teknologi menuntut manusia untuk
dapat melakukan penyambungan yang kuat dengan menggunakan tenaga listrik. Untuk dapat
menyambung baja tersebut menjadi satu dengan yang lainnya, maka baja tersebut disambung
dengan cara dilas.
Mengelas adalah suatu cara menyambung dua buah plat/logam atau lebih dengan
melelehkan logam dengan menggunakan panas, baik menggunakan bahan tambah atau tanpa
bahan tambah sehingga menyatu.
Pengelasan pada umumnya memerlukan panas yang sangat tinggi temperaturnya untuk
mencairkan bagian-bagian bahan yang akan disambung atau dilapisi.
1. Api yang dapat dihasilkan dari arang/pembakaran arang batu, seperti : pada proses las
tempe.
2. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dengan permukaan benda kerja, seperti
las listrik.
4. Nyala api gas adalah panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dengan zat
asam, seperti pada proses asitelin.
Kabel Las Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan
dibungkus dangan karet isolasi Yang disebut kabel las ada tiga
macam yaitu :
Pemegang Elektroda Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan
pemegang elektroda.
Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh
pukulan palu las
Klem Massa Digunakan untuk menghubung benda kerja kemesin las, yang
terbuat dari tembaga
Tang Penjepit
Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau
memindahkan benda kerja yang masih panas.
Sarung Tangan Las digunaka untuk melindungi badan dari percikan dan terak
4. Pembakaran dalam
2. Busur terlalu panjang L>D, maka akan timbul bagian yang berbentuk bola dari cairan
elektroda,hasilnya:
a. Rigi-rigi las kasar
b. Tembusan dangkal
c. Percikan terak kasar
Torch (Pembakar) Gas yang dialirkan melalui selang selanjutnya diteruskan oleh
torch, tercampur didalamnya dan akhirnya pada ujuang nosel
terbentuk nyala api. Dari keterangan diatas, toch memiliki dua
fungsi yaitu :
Nyala Api Netral Nyala ini terjadi bila perbandingan antara oksigen dan
asetilen sekitar satu. Nyala terdiri atas kerucut dalam yang
berwarna putih bersinar dan kerucut luar yang berwarna biru
bening
Nyala Api Oksidasi Bila gas oksigen lebih daripada yang dibutuhkan untuk
menghasilkan nyala netral maka nyala api menjadi pendek
dan warna kerucut dalam berubah menjadi ungu.
3.1.1 Job Sheet I : Membuat Rigi-Rigi Las Dengan Las Asitelin (Tanpa Bahan
Tambah)
A. Kompetensi
Mahasiswa mampu mengelas dengan mesin las gas yang merupakan dasar untuk
pekerjaan nonstruktur teknik sipil.
B. Sub Kompetensi
Setelah melakukan kegiatan praktik diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan:
Membuat rigi-rigi las tanpa bahan tambah.
Bahan
1. Pelat baja (mild steel) 1,5mmx 10cm x 10cm, 1 buah setiap mahasiswa.
2. Tabung gas aseteline dan tabung gas oksigen (seluruh mahasiswa)
D. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.
2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, dan mata serta sepatu karet.
3. Hindari memegang benda kerja dengan tangan telanjang.
4. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.
5. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.
6. Pada waktu nyala las, mata harus dilindungi dengan kacamata las gas
2. Garislah benda kerja dengan kapur/spidol pada alur yang akan dibuat (ada dua alur).
3. Tempatkan benda kerja pada posisi yang kuat pada meja las.
4. Mulailah membuat alur las dari bagian ujung kanan dan bergerak sampai ujung kiri.
F. Gambar Kerja
A. Kompetensi
Mahasiswa mampu mengelas dengan mesin las gas yang merupakan dasar untuk
pekerjaan nonstruktur teknik sipil.
B. Sub Kompetensi
Setelah melakukan kegiatan praktik diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan:
Membuat rigi-rigi las dengan bahan tambah.
Bahan
1. Pelat baja (mild steel) 1,5mmx 10cm x 10cm, 1 buah setiap mahasiswa.
2. Tabung gas aseteline dan tabung gas oksigen (seluruh mahasiswa)
3. Bahan Tambah (Kawat)
D. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.
2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, dan mata serta sepatu karet.
3. Hindari memegang benda kerja dengan tangan telanjang.
4. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.
5. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.
6. Pada waktu nyala las, mata harus dilindungi dengan kacamata las gas
2. Garislah benda kerja dengan kapur/spidol pada alur yang akan dibuat (ada dua alur).
3. Tempatkan benda kerja pada posisi yang kuat pada meja las.
4. Mulailah membuat alur las dengan bahan tambah (kawat) dari bagian ujung kanan
dan bergerak sampai ujung kiri.
F. Gambar Kerja
A. Kompetensi
Mahasiswa mampu mengelas dengan mesin las Listrik yang merupakan dasar untuk
pekerjaan nonstruktur teknik sipil.
B. Sub Kompetensi
Setelah melakukan kegiatan praktik diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan:
Membuat rigi-rigi las dengan Las Listrik.
Bahan
1. Pelat baja (mild steel) 2mmx 10cm x 10cm, 1 buah setiap mahasiswa.
2. Elektroda
D. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.
2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, dan mata serta sepatu karet.
3. Hindari memegang benda kerja dengan tangan telanjang.
4. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.
5. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.
6. Pada waktu nyala las, mata harus dilindungi dengan kacamata las
E. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Garislah benda kerja dengan kapur/spidol pada alur yang akan dibuat (ada dua alur).
3. Tempatkan benda kerja pada posisi yang kuat pada meja las.
4. Mulailah membuat alur las dari bagian ujung kiri dan bergerak sampai ujung kanan.
F. Gambar Kerja
A. Kompetensi
Mahasiswa mampu mengelas dengan mesin las Listrik yang merupakan dasar untuk
pekerjaan nonstruktur teknik sipil.
B. Sub Kompetensi
Setelah melakukan kegiatan praktik diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan:
Menyambung Pipa Ke Pelat Dengan Las Listrik.
Bahan
1. Pelat baja (mild steel) 2mmx 10cm x 10cm, 1 buah setiap mahasiswa.
2. Elektroda
3. Pipa Glavanis ϴ 2” dengan tinggi 4 cm
D. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.
2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, dan mata serta sepatu karet.
3. Hindari memegang benda kerja dengan tangan telanjang.
4. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.
5. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.
6. Pada waktu nyala las, mata harus dilindungi dengan kacamata las
E. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
2. Garislah benda kerja dengan kapur/spidol pada alur yang akan dibuat.
5. Mulailah membuat alur las secara melingkar. Dengan jark benda kerja ke eletroda
sama dengan diameter elektroda.
F. Gambar Kerja
A. Kompetensi
Mahasiswa mampu mengelas dengan mesin las yang merupakan dasar untuk
pekerjaan nonstruktur teknik sipil.
B. Sub Kompetensi
Setelah melakukan kegiatan praktik diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan:
Menyambung Pelat Ke Pelat Dengan Las Asitelin.
Bahan
1. 3 buah Pelat baja yang telah dikerjakan.
2. Tabung gas aseteline dan tabung gas oksigen (seluruh mahasiswa)
3. Bahan Tambah (Kawat)
D. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.
2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, dan mata serta sepatu karet.
3. Hindari memegang benda kerja dengan tangan telanjang.
4. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.
5. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.
6. Pada waktu nyala las, mata harus dilindungi dengan kacamata las
E. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
4. Las bagian ujung ujung terlebih dahulu agar pelat antar pelat agar terkunci.
6. Mulailah membuat alur las secara lurus dan pastian pelat satu dengan yang lainnya
tersambung.
F. Gambar Kerja
B. Sub Kompetensi
Setelah melakukan kegiatan praktik diharapkan mahasiswa memiliki keterampilan:
Membuat Rangka Kanovi.
Bahan
1. Elektroda
2. Besi Holo 4cm x 4cm -> 2 Batang (Panjang 1 batang = 6m)
3. Besi Holo 4cm x 2cm -> 1 Batang (Panjang 1 batang = 6m)
D. Keselamatan Kerja
1. Pakailah pakain kerja praktik yang telah ditentukan.
2. Pakailah alat pelindung badan, tangan, dan mata serta sepatu karet.
3. Hindari memegang benda kerja dengan tangan telanjang.
4. Bekerjalah dengan penuh konsentrasi, jangan bersendagurau.
5. Jangan coba-coba diluar prosedur pengelasan yang benar.
6. Pada waktu nyala las, mata harus dilindungi dengan kacamata las
E. Langkah Kerja
1. Siapkan bahan dan alat yang diperlukan.
6. Berikan tanda pada rangka dengan kapur pada jarak-jarak sesuai dengan gambar.
7. Ukur dan potong baja Holo yang Horizontal dan Diagonal pada rangka yang telah
jadi.
8. Sambungkan baja holo menggunakan las listrik dengan bahan tambah (Elektroda)
padakedua sisi kanovi.
F. Gambar Kerja
4.2 Saran
1. Setiap melakukan kegiatan praktek, dianjurkan untuk melaksanakan dengan serius
dan fokus agar hasilnya sesuai dengan harapan.
2. Pahami terlebih dahulu dengan seksama prosedur kerja dan gambar yang ada,
sebelum memulai pelaksanaan kerja.
3. Bertindak harus sesuai dengan prosedur kerja dan utamakan keselamatan kerja.