Disusun oleh:
Nama : Irvan Usman Nur Rais
NPM : 1510502006
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas laporan ini. Tidak lupa juga saya
ucapkan terima kasih kepada dosen PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI II Nani
Mulyaningsih, S.T, M.Eng. yang telah membimbing saya agar dapat mengerti tentang
bagaimana cara menyusun laporan ini. Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas
ilmu tentang teknologi dasar kegiatan produksi khusunya pada bidang pengelasan dan
elektroplating, yang saya sajikan berdasarkan praktik yang telah di lakukan. Dengan penuh
kesabaran laporan ini dapat terselesaikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa, khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca laporan ini,
dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Dalam penyelesaian tugas ini kami banyak menerima bantuan dan dukungan dari
banyak pihak, dan kesempatan ini kami berterimakasih kepada :
1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik
Moril maupun Materiil sehingga kami dapat menyelesaikan laporan akhir ini.
2. Pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan laporan ini.
Akhir kata saya sebagai penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dari kami mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan praktik ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1.Latar Belakang.............................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3.Tujuan Umum...............................................................................................2
1.4.Tujuan Khusus..............................................................................................2
1.5.Sistematika Penulisan Laporan...............................................................2
II. PENGELASAN..................................................................................................2
2.1.Teori Pengelasan..........................................................................................2
2.2.Alat dan Bahan.............................................................................................4
2.3.Perlengkapan dan Keselamatan Kerja...................................................4
2.4.Pengaruh Posisi Pengelasan......................................................................4
2.5.Cara Pengelasan...........................................................................................5
III. ELEKTROPLATING.....................................................................................6
3.1.Teori Elektroplating....................................................................................6
3.2.Karakteristik Elektroplating.....................................................................8
3.3.Rumus-Rumus yang Digunakan.............................................................8
3.4.Faktor yang Mempengaruhi Lapisan.....................................................9
3.5.Alat-alat..........................................................................................................9
3.6.Bahan-bahan...............................................................................................10
3.7.Perlengkapan dan Keselamatan Kerja................................................10
IV. PROSES KERJA.............................................................................................11
4.1.Pengelasan....................................................................................................11
4.2.Elektroplating..............................................................................................12
V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................13
5.1.Kesimpulan..................................................................................................13
5.2.Saran...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................14
LAMPIRAN......................................................................................................15
iii
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
Setelah mengetahui dan memahami teknologi tersebut, maka
pengetahuan akan penggunaan dapat diketahui dan maintenance dapat
dilakukan dengan baik, dengan pemahaman yang lebih dapat
mengoptimalkan solusi dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada
selama kegiatan produksi tersebut berlangsung.
2
Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan
memanasi dua buah logam dan menyatukannya secara bersama. Logam
yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah fusion. Las listrik merupakan
salah satu yang menggunakan prinsip tersebut.
3
2.2. Alat dan Bahan
1. Satu unit mesin las listrik, terdiri dari:
- Mesin las lsitrik.
- Elektroda.
- Tang penjepit elektroda.
- Kabel (elektroda, massa, dan tenaga).
2. Palu.
3. Gerinda amplas.
4. Gerinda potong.
5. Sikat baja.
6. Meteran.
7. Gergaji.
8. Dempul.
9. Kuas cat.
10. Penggaris siku.
11. Vernier caliper.
12. Alat-alat kerja bangku bila diperlukan.
13. Benda kerja (besi berongga persegi).
14. Cat.
4
Berdasarkan kode yang ditetapkan oleh AWS, posisi las dikaitkan
pada jenis teknik sambungan las, jika sambungan berkampuh (groove)
maka kode posisinya dengan huruf G, untuk posisi down-hand 1G,
horisontal 2G, vertikal 3G, over-head 4G, pipa dengan sumbu horisontal
5G, dan pipa miring 45 6G. Jika sambungan las tidak berkampuh/tumpul
(fillet) maka kodenya adalah F, untuk posisi down-hand 1F, horisontal 2F,
vertikal 3F, dan over-head 4F.
Sistim kode posisi las yang ditetapkan ISO berbeda dengan AWS.
Kode posisi las menurut ISO didasarkan pada posisi elektroda saat
pengelasan dilakukan, untuk pengelasan plat diberi kode PA, PB, PC, PD,
dan PE, sedangkan pengelasan pipa naik PF dan pipa turun PG, lihat
Gambar 2.2 dan 2.3.
5
2. Memilih ampere sesuai dengan benda kerja yang akan dilas. Semakin
besar ampere semakin besar juga panas yang dihasilkan yang
membuat benda kerja mudah berlubang.
3. Menjepit elektroda pada tang.
4. Menggunakan kacamata las sebelum melakukan pemgelasan karena
sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi mata.
5. Menjepit tang massa pada benda kerja yang akan dilas,.
6. Meletakkan elektroda pada benda kerja yang akan dilas
7. Jika sudah kemudian membersihkan fluks yang membungkus hasil
pengelasan dengan menggunakan sikat kawat. Pukul dengan palu dan
sikat untuk mendapatkan hasil las yang bagus.
III. ELEKTROPLATING
3.1.Teori Elektroplating
6
- Meningkatkan sifat khusus,
- Meningkatkan sifat mekanis.
Sebagai contoh:
7
Oleh karena pada anoda dan katoda terjadi perbedaan potensial
setelah dialiri listrik, maka logam tembaga akan terurai didalam elektrolit
yang juga mengandung ion-ion tembaga. Melalui larutan elektrolit, ion-
ion tembaga ( ) akan terbawa kemudian mengendap pada permukaan katoda
(plat baja) dan berubah menjadi atom-atom tembaga. Di sini terjadi reaksi
reduksi ion tembaga menjadi logam tembaga sebagai berikut:
+ O - +2eCu
Hukum Faraday:
Pada elektrolit yang diendapkan berbanding lurus dengan waktu dan arus
listrik. Berat logam yang diendapkan:
=W
Dimana:
8
I = arus listrik (A)
3.5. Alat-alat
1. Gelas kimia.
2. Kabel penghubung.
3. Rectifier.
4. Penghubung.
5. Stop watch.
6. Larutan elektrolit.
9
7. Bak penampung larutan.
8. Bak pencuci.
9. Pemanas.
10. Termometer.
11. Kawat tembaga.
12. Alat ukur.
13. Timbangan digital.
3.6. Bahan-bahan
1. Larutan Nikel (pelapis) terdiri
dari: Nikel sulfat 300gr/lt
- Nikel Chlorite 60 gr/lt.
- Boric Acide 50 gr/lt.
- Brightener Magnum ss 2,5 cc/lt.
- Brightener AM 2,5 cc/lt.
10
DATA PENGUJIAN ELEKTROPLATING
NPM : 1510502006
KELOMPOK : 1 (SATU)
TEMPERATUR : 57 C
ELEKTROPLATING TEMBAGA
11
- Memasang klem massa pada terminal negatf (-) dan tang
pemegang elektroda pada terminal positif (+).
- Memilih ampere sesuai dengan benda kerja yang akan dilas.
Semakin besar ampere semakin besar juga panas yang
dihasilkan yang membuat benda kerja mudah berlubang.
- Menjepit elektroda pada tang.
- Menggunakan kacamata las sebelum melakukan pemgelasan
karena sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi mata.
- Menjepit tang massa pada benda kerja yang akan dilas,.
- Meletakkan elektroda pada benda kerja yang akan dilas
- Jika sudah kemudian membersihkan fluks yang membungkus
hasil pengelasan dengan menggunakan sikat kawat. Pukul
dengan palu dan sikat untuk mendapatkan hasil las yang bagus.
6. Gerinda hasil pengelasan hingga halus dan rapih.
7. Bersihkan benda hasil kerja dengan menggunakan amplas halus.
8. Bersihkan benda hasil kerja dari sisan amplas dan debu
yang menenmpel menggunakan kain lap sintetis.
9. Pengecatan benda hasil kerja dengan cat minyak warna hitam.
10. Keringkan dibawah sinar matahari.
4.2. Elektroplating
1. Menyiapkan dan membersihkan alat-alat dan bahan praktikum.
2. Mengambil larutan elektrolit dan memasukan kedalam bak penampung.
3. Memasang logam pelapis ke dalam bak penampung.
4. Menyiapkan benda kerja dan menimbang beratnya (sebelum di-plating).
5. Pastikan posisi anoda (pada logam pelapis) dan katoda (logam
yang dilapisi).
6. Merangkai alat seperti pada gambar petunjuk kerja.
7. Mulai proses elektroplating.
8. Lakukan elektroplating pada masing-masing benda kerja selama
5 menit dan 10 menit.
12
9. Menimbang benda kerja setelah dielektroplating.
1. Pengelasan
- Untuk dapat mengelas dengan hasil lasan yang baik,
diperlukan pelatihan dalam jangka waktu yang tidak
singkat.
- Kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil
lasan. Jika terlalu cepat, maka tembusan lasnya dangkal
oleh karena kurang waktu untuk cairan elektroda menembus
bahan Dasar. Bila terlalu lambat akan menghasilkan alur
lasan yang lebar, kasar, dan kuat. Hal ini dapat
menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya).
Oleh karena itu, kecepatan elektroda harus tepat dan stabil.
- Bila elektroda baru dipasang, maka ada kemungkinan ujung
elektroda tidak stabil saat digunakan untuk mengelas. Tetapi
jika elektroda sudah setengah dalam mengelas ini relatif
cukup stabil.
- Jarak ujung elektroda ke benda kerja juga dapat
mempengaruhi hasil lasan. Jika terlalu dekat elektroda dapat
menempel pada benda kerja dan jika terlalu jauh lelehan
elektroda tidak akan menumpuk dan jika sangat jauh maka
elektroda akan mati.
- Saat penyambungan dua buah benda diusahakan tidak ada
rongga pada bagian sambungannya, maka hasil lasan akan
rapi dan kuat.
- Pengelasan sudut dalam dan sudut luar harus
memperhatikan lelehan elektroda agar memperoleh
sambungan yang baik dan rapi.
13
2. Elektroplating
- Pada elektroplating semakin lamanya waktu yang
digunakan maka semakin tebal pula pelapisan logam Cu
terhadap logam Fe. Hal ini dapat dilihat pada waktu 5 (lima)
menit dan 10 (sepuluh) menit berat pelapisan yang didapat
masing-masing adalah 0,01 gram dan 0,03 gram.
5.2. Saran
Sebaiknya jumlah alat diperbanyak dan dalam kondisi yang baik
sehingga praktikum dapat dilakukan dengan baik, tertib dan cepat.
Kurangnya peralatan kerja seharusnya dapat dipenuhi karena kerja bangku
merupakan Dasar dari praktik permesinan lainnya dan juga
mempengaruhi hasil dari pekerjaan. Semua pekerjaan yang dilakukan
akan berhasil apabila disertai dengan jiwa yang sabar, ulet, terampil dan
mau bekerja keras.
DAFTAR PUSTAKA
Amir,diana.Dasar-dasar Elektroplating.
https://id.scribd.com/doc/71575886/Dasar2-Elektroplating (diakses tanggal
15 Maret 2017, pukul 11:25 WIB).
14
LAMPIRAN
15
Gambar 3.3 a) Elektroda, b) Tang Penjepit Massa dan Penjepit elektroda
16
Gambar 3.5 a) Kacamata Las, b) Sarung Tangan Las
17
Gambar 3.7 a) Meteran, b) Penggaris siku
18
Gambar 3.10 a) Cat, b) Kuas
19
Gambar 4.1 Adaptor
20
Gambar 4.2 a) Larutan Tembaga Cyanide b) Larutan Asam Sulfat
21
Gambar 4.4 Alat Pemanas Larutan
22
Gambar 4.7 Kawat Tembaga
23