Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTEK PENGELASAN

DISUSUN OLEH :
ABDUL LATIF HASAN

NIM :
1502617016

PROGRAM STUDI S1
PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN - FAKULTAS
TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Pengelasan tepat waktu dan
sesuai dengan bagaimana mestinya.

Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Praktek Pengelasan ini adalah sebagai bahan tugas
bagi mahasiswa yang di berikan dosen pembimbing Praktek Pengelasan untuk dapat
melaksanakan proses belajar mengajar praktek pengelasan dengan baik .

Penulis menyadari bahwa kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki masih sangat
terbatas, sehingga dalam menyusun Laporan Praktek Pengelasan ini baik dalam praktek
pengerjaan, penyajian maupun penulisan masih banyak terdapat kekurangan. Namun
semuanya ini adalah usaha yang maksimal dari penulis. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran khususnya dari dosen pembimbing dan dari semua pihak yang bersifat
membangun. Atas bimbingan dosen serta bantuan yang diberikan selama ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih.

Jakarta, 27 April 2019

Abdul Latif Hasan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................1
1.3 Manfaat............................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Las Busur Listrik/ SMAW (Shield Metal Arc Welding).................3
2.2 Peralatan Las Busur Listrik..............................................................4
2.3 Proses Menitik Plat..........................................................................8
2.4 Proses Menggerinda.........................................................................8
2.5 Proses Mengelas ..............................................................................9
2.6 Proses Membersihkan Terak Dari Plat.............................................10
BAB III PROSES PEMBUATAN BENDA KERJA
3.1 Gambar Teknik.................................................................................11
3.2 Alat dan Bahan.................................................................................11
3.3 Langkah Kerja Las...........................................................................12
3.4 Perbandingan Benda Kerja...............................................................13
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................................14
4.2 Saran...................................................................................................14

REFERENSI...........................................................................................15
LAMPIRAN............................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era serba teknologi ini teknik pengelasan sangat diperlukan untuk
berbagai proses pengerjaan industri seperti, pemotongan logam dan
penyambungannya, konstruksi bangunan baja, dan konstruksi permesinan yang
memang tidak dapat dipisahkan dengan teknologi manufaktur. Teknologi
pengelasan termasuk yang paling banyak digunakan karena memiliki beberapa
keuntungan seperti bangunan dan mesin yang dibuat dengan teknik
pengelasanmenjadi ringan dan lebih sederhana dalam proses pembuatannya.

Kualitas dari hasil pengelasan sangat tergantung pada keahlian dari


penggunanya dan persiapan sebelum pelaksanaan pengelasaan adalah satu
pengelasan yang paling banyak digunakan adalah jenis pengelasan
trafo,dikarenakan cara nya simple dan tidak seperti las karbit. Pengelasan jenis ini
dilakukan dengan menempelkan massa (-) pada objek yang akan di kerjakan dan
memasang elektroda pada api (+). Las dengan trafo memiliki beberapa memiliki
sarana yang praktis. Tekanan api yang tinggi, jadi memudahkan kita untuk
mengerjakan konstruksi dan elemen lainya yang membutuhkan tekanan api yang
besar.

1.2 Tujuan
Tujuan dalam praktek mesin dasar adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui beberapa proses teknik pengelasan logam dalam suatu prosest
eknik produksi dalam manufaktur.
2. Mengetahui besaran-besaran atau perameter proses yang terlibat dan
berpengaruh terhadap kualitas lasan yang di hasilkan.
3. Mengetahui cacat yang terjadi dalam proses pengelasan logam serta
berbagai penyebabnya.
4. Merencanakan dan membuat barang jadi melalui teknik pengelasan logam.

1
5. Dengan melakukan praktikum ini,di harapkan peserta praktikum memiliki
pengalaman praktek dalam proses produksi melalui teknik pengelasan
logam.

1.3 Manfaat
Manfaat dalam praktek adalah sebagai berikut :
1. Melatih keterampilan praktik di bidang las listrik.
2. Melatih kemampuan dalam memproses pekerjaan las.
3. Mempersiapkan diri masing-masing untuk bersaing di dunia teknik
kedepannya.
4. Melatih mahasiswa agar lebih efisiensi dalam waktu untuk pengelasan.
5. Mempelajari dan mengetahui bagaimana cara pemecahan masalahnya
bilamenemui suatu kendala.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Las Busur Listrik/ SMAW (Shield Metal Arc Welding)


Pengertian Las SMAW adalah sebuah proses penyambungan logam yang
menggunakan energi panas untuk mencairkan benda kerja dan elektroda
(bahan pengisi). Energi panas pada proses pengelasan SMAW dihasilkan
karena adanya lompatan ion (katoda dan anoda) listrik yang terjadi pada ujung
elektroda dan permukaan material. Pada proses pengelasan SMAW jenis
pelindung yang digunakan adalah selaput flux yang terdapat pada elektroda.
Flux pada elektroda SMAW berfungsi untuk melindungi logam las yang
mencair saat proses pengelasan berlangsung. Flux ini akan menjadi slag ketika
sudah padat.
Pada proses las SMAW terdapat tiga tipe atau jenis mesin Las yaitu Mesin
LAS AC, DC dan AC/DC. Semua jenis mesin las tersebut mempunyai
keunggulan dan kekurangan masing masing, jika Anda memerlukan dua jenis
mesin las Anda dapat membeli jenis mesin las yang AC/DC. Untuk mesin Las
SMAW dengan arus DC dibagi lagi menjadi dua polaritas yaitu polaritas
DCEP (Direct Current Electroda Positif) dan DCEN (Direct Current Electroda
Negatif).
Terdapat dua polaritas dalam pengelasan SMAW yaitu DCRP dan DCSP.
Polaritas DCEP Adalah pengelasan SMAW kutub positif dihubungkan dengan
kabel yang disambungkan pada holder atau kabel elektroda. Sedangkan kutub
negatif dihubungkan dengan benda kerja, Polaritas ini juga disebut dengan
DCRP (Direct Current Reverse Polarity). Polaritas DCEN adalah pengelasan
SMAW kutub negatif dihubungkan dengan kabel elektroda, sedangakan kutub
positif dihubungkan dengan benda kerja, Polaritas ini juga disebut dengan
DCSP (Direct Current Straight Polarity).

3
2.2 Peralatan Las Busur Listrik
Peralatan-peralatan dalam proses pengelasan dengan las busur listrik dapat
dikelompokkan menjadi tiga jenis peralatan, yaitu peralatan utama las busur
listrik, peralatan bantu las busur listrik dan peralatan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dalam pengelasan dengan las busur listrik.

Gambar 2.2.1 (Peralatan Las Busur Listrik)

1. Peralatan utama las busur listrik


 Kabel tenaga/ kabel power supplay
Kabel yang digunakan untuk kabel power supplay harus
disesuaikan dengan besar bebannya/ trafo pada mesin lasnya
yang berupa tegangan dan arus input dari trafo mesin lasnya.
 Transformator/ trafo las

Gambar 2.2.1.1 (Gambar Trafo)

Trafo yang terdapat pada mesin las memiliki fungsi untama


adalah untuk menaikkan tegangan dan arus (tipe step down).

4
 Kabel elektorda dan kabel massa las

Gambar 2.2.1.2 (Gambar Kabel Las)

Untuk kabel massa dan kabel elektroda biasanya jenis


kawatnya menggunakan jenis kawat serabut karena kawat jenis
serabut lebih lentur. Kabel massa dan kabel elektroda harus
dipasang pada mesin las secara tepat dan tidak boleh renggang.
 Penjepit massa dan pemegang (holder) elektroda las

Gambar 2.2.1.3 (Gambar Holder)

Bahan yang digunakan untuk membuat penjepit massa dan


pemegang elektroda digunakan bahan yang mudah
menghantarkan arus listrik.
2. Peralatan bantu las busur listrik
 Meja las
Meja las digunakan untuk meletakkan benda yang akan dilas
pada posisi yang diisyaratkan. Meja las harus diletakkan pada
tempat yang benar, sehingga meja las tidak goyang atau
bergerak jika tersentuh saat operator las sedang mengelas.

5
 Palu terak

Gambar 2.2.2.1 (Gambar Palu Terak)

Benda yang telah dilas akan timbul yang namanya terak akibat
elektroda yang digunakan berselaput (fluks). Untuk
menghilangkan terak tersebut maka digunakan alat yaitu palu
terak.
 Geinda tangan
Untuk memotong benda las dan membentuk kampuh las, alat
yang bisa digunakan adalah gerinda tangan.
 Sikat baja

Gambar 2.2.2.2 (Gambar Sika Baja)

Untuk membantu pembersihan terak pada benda kerja maka


digunakan sikat baja. Sikat baja bertujuan untuk membersihkan
terak pada cela-cela logam bila palu terak tidak bisa digunakan.

6
3. Peralatan keselamatan kerja
 Pakaian kerja (PDL)

Gambar 2.2.3.1 (Gambar Baju Pelindung)

Pakaian kerja digunakan untuk melindungi tubuh dari bahaya


yang ditimbulkan saat proses pengelasan.
 Topeng las

Gambar 2.2.3.2 (Gambar Topeng Las)

Topeng las berfungsi untuk mencegah terlihatnya langsung


sinar las oleh mata, topeng las juga berfungsi melindungi
bagian wajah dari terkena percikkan api yang dihasilkan saat
mengelas.
 Sarung tangan

Gambar 2.2.3.3 (Sarung Tangan Las)

7
Untuk melindungi tangan dari benda panas, sengatan listrik dan
percikkan api maka digunakan lah sarung tangan las.

 Sepatu las

Gambar 2.2.3.4 (Gambar Sepatu Las)

Sepatu yang digunakan untuk pengelasan memiliki besi


diujung sepatunya. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi kaki
dari kejatuhan benda-benda keras saat pengelasan

2.3 Proses Menitik Plat


Menitik adalah suatu proses penandaan dengan jalan menekan pada bagian
yang diinginkan di benda kerja.
Adapun proses menitik adalah sebagai berikut :
1. Tempelkan 2 plat yang akan di sambung.
2. Titik ujung-ujung plat 1 dan 2, agar tidak lepas saat melakukan
pengelasan.

2.4 Proses Menggerinda


Menggerinda merupakan suatu proses pengerjaan mekanik yang
pengerjaanya dengan menggesekkan atau menyentuhkan benda kerja ke batu
gerinda yang sedang berputar secara perlahan dan kontinyu terus-menerus
hingga sesuai hasil akhir yang diinginkan dengan depth of cut sangat kecil.
Adapun proses menggerinda adalah sebagai berikut :
1. Letakkan plat pada ragum, agar benda tidak bergeser ketika proses
menggerinda.

8
2. Gerinda bagian plat yang ingin kamu gerinda secara perlahan, agar plat
tidak terkikis.

2.5 Proses Mengelas


Pengelasan adalah Sebuah ikatan karena adanya proses metalurgi pada
sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan cair.
1. Bersihkan plat yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan
kerak pada permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk
hasil yang maksimal.
2. Letakkan plat yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik
itu menggunakan meja kerja atau hanya meletakkannya di lantai. Atur
kerapatan antara dua bahan. Gunakan klem jika diperlukan.
3. Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan
dilas. Masukkan elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las.
Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan.
Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang
penjepit elektroda. Baik itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat.
4. Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda
pada bahan yang akan dilas.
5. Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat
mempengaruhi kualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul
percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun akan
tidak sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan
sempurna. Dan tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda.
Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal elektroda.
6. Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat
memperhatikan bagian elektroda yang sudah mencair yang
menyatukan antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan
elektroda ke sepanjang area yang dilas.

9
7. Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan
yang dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup
sempurna bagian yang dilas.
8. Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas
dengan menggunakan palu. Periksa kembali apakah terdapat bagian
yang belum sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah bagian yang
belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan
yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna.
Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas bagian yang belum
terlas secara sempurna tersebut.

2.6 Proses Membersihkan Terak Dari Plat


Pada saat selesai pengelasan, maka welder wajib untuk membersihkan
hasil pengelasannya, yaitu membersihkan terak las/percikan las. Periksalah
dahulu las setelah pengepasan dengan cara :
1. Bersihkan terak las dengan sikat baja atau stainless steel sesuai dengan
logam kerja.
2. Periksa apakah ada cacat las, jika ada segera perbaiki.
3. Periksa apakah ukuran las sesuai dengan permintaan.

10
BAB III

PROSES PEMBUATAN BENDA KERJA

3.1 Penjelasan Gambar Teknik dari Benda yang akan dibuat

Dari gambar Teknik diatas maka kita tau ada 4 benda kerja yang dilas
yaitu Las Lurus diatas plat, Butt Joint, T Joint dan Corner Joint.

3.2 Alat dan Bahan


1. Plat Baja
2. 1 Set Mesin Las SMAW
3. Elektroda

11
4. Palu Las
5. Sikat Kawat
6. Topeng Las
7. Alat Pendukung Keselamatan yang sudah dijelaskan diatas
3.3 Langkah Kerja
A. Job 1 Las Lurus
1. Kita Menggambar garis lurus pada permukaan plat yang
akan di las guna mempermudah proses pengelasan
2. Lalu menjepit elektroda ke jepitan elektroda
3. Meletakan benda kerja diatas meja las
4. Mengenakan APD Pengelasan
5. Mulai mengelas dekatkan elektroda lalu ayunkan
mengikuti garis lurus yang sudah digambar pada
permukaan plat baja tadi
6. Bersihkan terak dengan palu las
7. Lalu sikat dengan sikat kawat
B. Job 2 Sambungan Butt Joint 2 Plat Lurus
1. Letakan kedua plat diatas meja las
2. Beri jarak sebesar ukuran diameter elektroda
3. Jepit Elektroda ke jepitan elektroda
4. Mengenakan APD Pengelasan
5. Lakukan las titik atau spot welding di ujung ujung plat
baja guna agar saat di las nanti plat sudah dalam kondisi
lurus
6. Lakukan lah Penggerindaan jika pada saat proses spot
welding plat yang akan di las tidak lurus
7. Mulai mengelas dekatkan elektroda lalu ayunkan
mengikuti jarak antara kedua plat yang akan disambung
8. Bersihkan terak dengan palu las
9. Bersihkan kembali benda kerja menggunakan sikat kawat
C. Job 3 Sambungan Corner Joint 2 Plat Letter L

12
1. Kenakan APD Pengelasan
2. Letakan Plat 1 diatas meja las
3. Jepit Plat 2 menggunakan Tang lalu bentuk huruf L
4. Lakukan Spot Welding di ujung ujung plat baja
5. Lakukan pengelasan di daerah yang akan disambung
(atas)
6. Bersihkan terak di daerah las atas dengan palu las dan
sikat kawat
7. Lalu, Lakukan lagi pengelasan di daerah lasan yang ada di
bawah
8. Bersihkan Kembali Benda kerja yang sudah di las di
daerah bawah menggunkaan Palu terak dan sikat kawat
D. Job 4 Sambungan T Joint 2 Plat Letter T
1. Kenakan APD Pengelasan
2. Letakan Plat 1 Diatas meja las
3. Jeplit Plat 2 menggunakan Tang lalu bentuk huruf T
4. Lakukan Spot welding di ujung ujung plat baja
5. Lakukan pengelasan di kanan dan kiri Plat yang akan
disambung
6. Bersihkan Benda Kerja yang sudah di las menggunakan
Palu Terak dan Sikat kawat
3.4 Perbandingan Benda Kerja
Benda yang saya buat sesuai prosedur, namun pada saat pertama
kali mengelas las yang dilakukan tidak rata, ada juga cacat las
spattern karena tidak bias mengatur jarak elektroda dan benda kerja.

13
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktek las kemarin saya dapat menyimpulkan bahwa dalam
melakukan pengelasan kita wajib menggunakan APD (Alat Pelindung
Diri) karena cipratan bunga api ketika mengelas panas dan berbahaya serta
sinar yang muncul ketika proses pengelasan dapat merusak mata. Selai itu
ketika sedang mengelas usahakan tegangan pada trafo pas, sehingga
elektroda meleleh sempurna. Begitu juga kecepatan tangan kita ketika
mengelas harus stabil, sehingga las yang dihasilkan bagus dan tidak ada
cacat.

4.2 Saran
Lebih memperhatikan alat pelindung diri, karena terkadang cipratan bunga
api dari las sering terkena kaki, selain itu harus lebih di perhatikan lagi
cara mengelas yang baik,agar hasilnya memuaskan.

14
REFRENSI

http://www.pengelasan.com/2014/06/pengertian-proses-las-smaw-
adalah.html (Minggu, 28 April 2019)
http://pensil-mistar.blogspot.com/2013/06/ukuran-pengelasan.html
(Minggu, 28 April 2019)
https://www.scribd.com/doc/297915577/Pembersihan-Las-Welding-
Cleaning (Minggu, 28 April 2019)
https://blog.klikmro.com/persiapan-dan-cara-welding-yang-baik-dan-
benar/ (Minggu, 28 April 2019)
https://shintaleon.wordpress.com/2013/12/09/fabrikasi-dan-sambungan-
las-perancangan-alat-dan-proses/ (Minggu, 28 April 2019)

15
LAMPIRAN

16
17

Anda mungkin juga menyukai