Anda di halaman 1dari 15

PERANGKAT PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAM GAMBAR TEKNIK OTOMOTIF


PRAKTIK KETERAMPILAN MENGAJAR
DI SMK NEGERI 5 JAKARTA

Guru Pamong : Drs. Bambang Priyantono

Mahasiswa PKM :
Shafira Julia Ramadhani 1502617115

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Praktik Ketrampilan
Mengajar (PKM) di SMK Negeri 5Jakarta. Laporan ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) di Universitas Negeri
Jakarta tahun ajaran 2020/2021.
Dalam penyelesaian laporan ini, penyusun telah dibantu oleh berbagai pihak
baik berupa dukungan materi maupun moril. Untuk itu, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kepala sekolah SMK Negeri 5 Jakarta, bapak Adip Wiratmono, S.Pd.,
M.A yang telah mengizinkan pelaksanaan PKM di SMK Negeri 5
Jakarta.
2. Dosen pembimbing, bapak Dr. Priyono, M.Pd yang telah membimbing
kami dengan penuh kesabaran.
3. Para guru pamong yang sudah membimbing dan mengarahkan selama
kegiatan PKM berlangsung.
4. Guru-guru kompetensi keahlian Teknik Pemesinan dan Teknik
Kendaraan Ringan Otomotif.
5. Serta semua pihak sekolah maupun teman-teman kelompok PKM yang
telah membantu.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun jika terdapat


kesalahan atau kekurangan dalam penyusunan laporan PKM ini. Semoga laporan
ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 28 Oktober 2020

Atas nama kelompok PKM


Shidiq Fatoni
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses pengembangan yang utuh menuju ke arah


kedewasaan dalam proses berfikir dan bertindak. Oleh karena itu, seorang calon
pendidik sebelum diterjunkan ke dunia pendidikan hendaknya dibekali dengan
berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan profesi, dan
kemampuan diri agar dalam melaksanakan tugasnya dapat berhasil seperti yang
diharapkan.
Menurut UU Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 3, terdapat empat kompetensi
yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosisal, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Berdasarkan uraian di atas, kegiatan praktek
ketrampilan mengajar sangat penting bagi para mahasiswa atau seorang calon
guru dengan harapan setelah selesai, para calon guru memiliki bekal yang cukup
dalam menunaikan tugasnya kelak sebagai seorang pendidik yang berkompetensi
dan berdedikasi tinggi.
Secara teoritis mahasiswa calon guru di bangku kuliah telah mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan, namun apa
yang diperoleh nampaknya belum cukup sebagai bekal bagi seorang pendidik
yang profesional.
Melalui Praktek Ketrampilan Mengajar ini diharapkan agar para calon
pendidik dapat mengenal lebih jauh mengenai lingkungan pendidikan, pengaturan
administrasi sekolah, dan proses belajar mengajar sebelum nantinya terjun
langsung dan menjalani profesi ini secara utuh. Kegiatan observasi pengenalan
sekolah ini juga merupakan kegiatan awal sebelum mahasiswa mengikuti Praktek
Ketrampilan Mengajar. Observasi ini dilaksanakan secara berimbang, terarah dan
terpadu yang merupakan kegiatan untuk merekam keadaan dan situasi yang terjadi
di sekolah yang bersangkutan.
1.2 Profil Sekolah

1.2.1 SMK Negeri 5 Jakarta


Sekolah menengah kejuruan merupakan salah satu jenjang pendidikan
menengah, dan jurusannya adalah mempersiapkan lulusan untuk bekerja.
Pendidikan vokasi memiliki banyak arti, tetapi benang merahnya dapat dilihat.
Menurut definisi Evans dalam Djojonegoro (1999), pendidikan vokasi merupakan
bagian dari sistem pendidikan yang menjadikan seseorang lebih mampu bekerja
dalam suatu kelompok pekerjaan atau suatu bidang pekerjaan dibandingkan pada
bidang pekerjaan yang lain. Mengetahui bahwa setiap bidang studi merupakan
pendidikan vokasi, selama Anda melakukan penelitian yang lebih mendalam pada
bidang studi tersebut, dan kedalamannya dimaksudkan sebagai bekal untuk
memasuki dunia kerja.
SMK Negeri 5 Jakarta merupakan SMK Negeri yang beralamatkan di Jl.
Pisangan Baru Timur VII No.6 RT.6/RW.15, Pisangan Baru, Kec. Matraman,
Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, 13330. Mengacu pada isi Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 26 ayat (3) dicantumkan mengenai tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
yaitu untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruan nya. Untuk mencapai tujuan tersebut setiap Sekolah
Menengah Kejuruan atau SMK, termasuk SMK Negeri 5 Jakarta dituntut untuk
mampu menyelenggarakan pendidikan melalui proses yang diawali dengan
perencanaan yang matang, pengorganisasian yang baik, pelaksanaan sesuai
rencana serta mengontrol dan mengevaluasi seluruh proses sampai pada
pelaksanaan akhir atau lulusan yang dihasilkan.

1.2.2 Visi dan Misi SMK Negeri 5 Jakarta


a. Visi
Menumbuhkan lulusan yang loyal, berakhlak mulia, cakap, berwirausaha
dan berdaya saing global.
b. Misi
Atur pembelajaran yang efektif dan promosikan pembangunan:
 Iman dan taqwa,
 Akhlak mulia,
 Kompetensi keteknikan,
 Jiwa wirausaha,
 Kemampuan komunikasi bahasa asing
sebagai bekal memasuki dunia kerja dan masyarakat nasional dan internasional.

1.2.3 Kompetensi di SMK Negeri 5 Jakarta


SMK Negeri 5 memiliki delapan kompetensi, yaitu :
1. Teknik Audio Video
2. Teknik Pemesinan
3. Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
4. Teknik Instalasi Tenaga Listrik
5. Teknik Pendinginan dan Tata Udara
6. Teknik Elektronika Daya dan Komunikasi
7. Teknik Fabrikasi Logam dan Manufaktur
8. Teknik Manajemen dan Perawatan Otomotif

1.3 Tujuan Pelaksanaan PKM Jarak Jauh

Bahwasannya pada akhir atau setelah melaksanakan kegiatan Praktek


Keterampilan Mengajar, mahasiswa diwajibkan membuat laporan hasil Praktek
Kerja Mengajar yang dilaksanakan di SMK Negeri 5 Jakarta dengan tujuan
sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Keterampilan Mengajar di SMK
Negeri 5, mahasiswa memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam
mengenal proses atau sistem pembelajaran maupun administrasi di sekolah.
1.3.2 Tujuan Khusus
Setelah mahasiswa selesai melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan PKm,
diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengetahui situasi dan kondisi atau gambaran umum menjadi seorang
guru di tingkat Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Memiliki pengalaman dan bekal dalam menciptakan proses belajar
mengajar.
3. Mengidentifikasi dan membandingkan keilmuan yang telah didapat
dikuliah dan mengaplikasikannya untuk menyelesaikan permasalahan
selama PKM di SMK Negeri 5 Jakarta.

1.4 Manfaat Pelaksanaan PKM Jarak Jauh

PKM sebagai wadah dalam melatih keterampilan mengajar sangat


bermanfaat untuk mahasiswa agar memiliki kemampuan mengajar di google
classroom/zoom dengan objek sesungguhnya. Sehingga mahasiswa diharapkan
dapat terampil mengajar serta membuat perangkat pembelajaran setelah selesai
PKM.
BAB II
PELAKSANAAN PKM JARAK JAUH

2.1 Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh di SMK Negeri 5 Jakarta


Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) di SMK Negeri 5 Jakarta yang kami
laksanakan dari tanggal 24 Agustus sampai tanggal 30 Oktober 2020 dilaksanakan
secara Daring. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah berbasis PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh). Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh dilakukan
dengan tahapan – tahapan berikut ini :

1. Penyusunan Perangkat Pembelajaran


Penyusunan Perangkat Pembelajaran dilakukan sebelum
dilaksanakannya pembelajaran jarak jauh. Sebelum melakukan
pembelajaran di kelas, mahasiswa ditugaskan oleh guru pamong untuk
membuat perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran). RPP yang ditugaskan merupakan RPP satu
lembar sesuai dengan format terbaru.

2. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh di SMK Negeri 5


Jakarta
Setelah membuat perangkat pembelajaran, selanjutnya mahasiswa
diberikan tugas untuk melaksanakan observasi pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh guru pamong. Tujuan dari
kegiatan ini adalah agar mahasiswa mengetahui bagaimana kondisi kelas
dan juga bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan
oleh guru di SMK Negeri 5 Jakarta. Selain itu mahasiswa juga dapat
mengetahui media aplikasi apa saja yang biasa digunakan dalam
pembelajaran jarak jauh.

3. Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh


Setelah semua tahapan persiapan diatas dilakukan, maka
selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran
jarak jauh dilaksanakan dengan memanfaatkan beberapa aplikasi seperti
Whatsapp, Goggle Classroom, Zoom Meeting dan juga Jitsi Meet.
Selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, mahasiswa yang
melaksanakan PKM di SMK N 5 Jakarta tetap diwajibkan untuk datang
ke sekolah untuk melaksanakan PJJ dari lingkungan sekolah agar
kegiatannya dapat tetap dipantau oleh guru pamong dan juga pihak
sekolah. Mahasiswa peserta PKM juga ditempatkan di ruangan masing-
masing sesuai dengan prodinya. Pembelajaran jarak jauh biasanya
diawali dengan pengisian absensi siswa terlebih dahulu. Absensi siswa
dapat melalui Google Form, list pada Whatsapp Grup, ataupun melalui
Goggle Classroom. Setelah itu pelaksanaan pembelajaran dilakukan
menggunakan media Zoom Meeting, Google Classroom ataupun juga
melalui Jitsi Meet.

4. Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester


Penilaian Tengah Semester merupakan kegiatan yang bertujuan
untuk mengetahui hasil dari pembelajaran jarak jauh yang telah
dilakukan oleh siswa. Seberapa besar keberhasilan dari pemberian
materi dan latihan kepada siswa dapat di lihat dari hasil ujian tengah
semester ini. Mahasiswa yang melaksanakan PKM di tugaskan untuk
mempersiapkan Penilaian Tengah Semester dengan membuat soal ujian
yang berbentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 20 sampai 40 butir.
Penilaian tengah semester dilaksanakan secara daring melalui google
form. Setelah itu mahasiswa PKM juga ditugaskan untuk merekapitulasi
nilai ujian dan kemudian menyerahkannya kepada guru pamong untuk
selanjutnya diberikan ke sekolah.

2.2 Temuan di SMK Negeri 5 Jakarta


Selama kegiatan PKM berlangsung, kami memiliki beberapa poin temuan
berkaitan dengan kegiatan PKM di SMK Negeri 5 Jakarta adalah

2.2.1 Hasil Observasi

Berikut ini hasil observasi kami di SMK Negeri 5 Jakarta, sebagai


berikut :
1. Keadaan fisik sekolah
2. Keadaan lingkungan sekolah

3. Fasilitas sekolah

4. Kesan Umum

2.2.2 Langkah-Langkah Penyusunan RPP

1. Mencantumkan Identitas Sekolah


Terdiri dari : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, standar
kompetensi, dan kompetensi dasar.

2. Menyusun Indikator
Indikator merupakan
a. Ciri Perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran
bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar penanda
pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh perubahan
perilaku yang dapat diukur dan mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
b. Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
satuan pendidikan dan potensi daerah.
c. Rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur
dan /atau dapat diobservasi dan digunakan sebagai dasar untuk
menyusun alat penilaian.
Dalam menyusun indikator pembelajaran, kami melihat karakteristik siswa
SMK Negeri 5 Jakarta merupakan siswa yang tergolong dalam kemampuan
akademis yang baik. Hal ini mengakibatkan indicator pembelajaran sudah
mencapai tahapan C4 dan C5, yaitu menganalisis dan mengevaluasi.

3. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang kami perhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi
dasar mengacu pada kalender akademik dan jam pembelajran yang berlaku di
SMK Negeri 5 Jakarta.

4. Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran yang kami rumuskan terdiri dari :
a. Audience
Secara verbal, audience diartikan sebagai pendengar. Dalam konteks
pembelajaran yang dimaksud audience adalah peserta didik
b. Behavior
Behavior merupakan tingkah laku atau perilaku atau aktivitas suatu proses
dalam pembelajara. Potensi siswa dioptimalisasi dalam kondisi ini, karena
siswalah yang menjadi sasaran pembelajaran sekaligus pelakunya.
c. Condition
Condition, diartikan sebagai keadaan, kondisi. Dalam konteks ini adalah
keadaan/kondisi siswa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan/aktifitas,
persyaratan yang perlu dipenuhi agar perilaku yang diharapkan dapat tercapai.
Mengingat bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku, maka keberadaan
kondisi sangatlah pokok. Dalam keadaan seperti apa proses pembelajaran terjadi,
sehingga siswa dapat dikatakan mengalami perubahan tingkah laku.
d. Degree
Artinya perbandingan/bandingan, dalam konteks tujuan pembelajaran
bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah belajar. Kembali
kita pahami bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku. Dari tidak bisa
menjadi bisa atau apapun perubahannya. Degree juga merupakan tingkat
penampilan yang dapat diterima oleh siswa setelah melalui rangkaian sajian
proses pembelajaran.

5. Menentukan Materi Pembelajaran


Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu dari
indikator.

6. Menentukan Metode Pembelajaran


Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula
diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Karena itu pada bagian ini
cantumkan pendekatan pembelajaran dan metode yang diintegrasikan dalam satu
kegiatan pembelajaran peserta didik:

i. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan proses,


kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah, dan sebagainya.

ii. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri, observasi,


tanya jawab, e-learning dan sebagainya.

7. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran


a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan


pembelajaran adalah sebagai berikut:

i. Kegiatan Pendahuluan
 Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada materi yang
akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan benda yang menarik,
memberikan illustrasi, membaca berita di surat kabar, menampilkan
slide animasi dan sebagainya.
 Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta didik tentang
materi yang akan diajarkan.
 Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari konsep,
fenomena yang berkaitan dengan konsep, dsb.
 Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.

 Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme


pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-
langkah pembelajaran).
ii. Kegiatan Inti
 Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui peserta didik untuk
dapat mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work)
masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa
agar peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku
sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan indikator.

 Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti dilengkapi dengan


Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik yang berjenis cetak atau
noncetak. Khusus untuk pembelajaran berbasis ICT yang online
dengan koneksi internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus
dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat website yang
jelas. Termasuk alternatif yang harus ditempuh jika koneksi
mengalami kegagalan.

iii. Kegiatan Penutup


 Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat
rangkuman/simpulan.
 Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan
memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik
untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam
bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai
sampelnya.

 Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa


kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian
remidi/pengayaan.

b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh


rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang
dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena
itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak
harus ada dalam setiap pertemuan.

8. Memilih Sumber Belajar


Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus
yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,
media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih
operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan ajar apa yang digunakan.
Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referensi, dalam RPP
harus dicantumkan bahan ajar yang sebenarnya.

9. Menentukan Penilaian

Penilaian pencapaian KD oleh siswa dilakukan dengan didasarkan kepada


indikator yang telah dikembangkan sebelumnya. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis (paper and pencil test) maupun
lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri (self
asessment).

2.2.3 Permasalahan yang Dihadapi dalam Pelaksanaan PJJ

a. Masalah
1. Ketidakefektifan
Kurangnya efektifitas dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh, dalam
hal ini siswa menjadi tidak aktif dalam pembelajaran. Kemungkinan dikarenakan
siswa tidak bertemu dengan guru, hal ini mengakibatkan tidak terjalinnya
interaksi sosial antara siswa dengan guru.

2. Kurangnya Disiplin
Dalam melaksanakan pembelajaram jarak jauh, siswa menjadi kurang
disiplin dalam pembelajaran. Sebagai contoh pembelajaran yang dilakukan
melalui platform meet, terdapat banyak siswa yang tidak disiplin untuk bergabung
dalam meeting tersebut. Akibatnya waktu belajar menjadi berkurang karena
menunggu siswa yang belum bergabung. Walaupun absensi sudah diberlakukan
tetapi masih banyak yang tidak mematuhi atau kurangnya kesadaran akan hal
tersebut.

3. Permasalahan Kuota Internet


Permasalahan yang muncul sepanjang pelaksanaan PJJ, kami menemukan
bahwa kuota internet salah satu masalah utama untuk dapat mengikuti PJJ daring.
4. Kurangnya Pemahaman dan Kesadaran

Pemahaman siswa akan materi atau tugas praktik yang diberikan masih
kurang. Hal itu dikarenakan kurangnya kesadaran akan pentingnya keaktifan
belajar siswa. Sebagai contoh setelah tugas praktik diberikan, ada beberapa siswa
yang masih tidak paham akan tugas yang diberikan dan siswa tersebut tidak
berusaha untuk bertanya, ketidakpedulian siswa seperti ini sangat mempengaruhi
hasil belajar siswa.

b. Solusi

(isi ya)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah pelaksanaan PKM di SMK Negeri 5 Jakarta, mulai dari pelaksanaan
observasi sekolah, Kegiatan belajar mengajar, dan praktikum sekolah sampai
dengan perpisahan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat keterbukaan dari pihak sekolah dalam menerima mahasiswa
PKM yang melakukan observasi dan praktik mengajar.
2. Semua mahasiswa PKM melaksanakan tugas sesuai dengan jadwal dan
ketentuan yang berlaku di sekolah.
3. Semua mahasiswa PKM diberikan kesempatan yang luas untuk lebih
memperoleh pengalaman, bukan hanya pengalaman dalam bidang
akademis, tetapi juga non akademis.
4. Interaksi antara guru-guru, siswa-siswa, dan guru-siswa cukup baik. Hal
ini dapat terlihat dari hubungan keseharian mereka yang terlihat begitu
akrab terutama hubungan antara guru-siswa.
5. Keadaan sekolah secara fisik cukup baik, hanya saja pemanfaatan fasilitas
yang ada masih kurang. Contohnya: pengunjung perpustakaan di luar jam
pelajaran masih kurang.
6. Sekolah berada pada lingkungan yang cukup nyaman didekat pemukiman
warga.
7. Peran wakasek bid kesiswaan sekolah ini cukup menonjol baik dalam
menangani anak-anak yang melanggar peraturan sekolah maupun anak-
anak yang bermasalah.
8. Disiplin yang diterapkan di sekolah ini sangat baik.

3.2 Saran
(Tolong diisi)

Anda mungkin juga menyukai