Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN AKHIR KEGIATAN OBSERVASI

PRAKTIK KETERAMPILAN MENGAJAR (PKM)


DI SMK NEGERI 5 JAKARTA

Disusun Oleh

Rukayah 5115141055

Putriansyah 5115141831

Indra Suprayogo 5115141834

Naufal Hilmi 5115141844

Gayuh Priwibowo 5115144135

Shanty Muflihawaty 5115144147

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2017
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan tenaga pengajar terus meningkat setiap tahunnya, menurut

data Direktorat Profesi pendidik, tahun 2009 menyatakan kebutuhan Guru

Nasional pada tahun 2010 – 2014 berjumlah 747.898 orang, oleh karena itu

pemerintah berusaha meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan.

Pendidikan merupakan proses pengembangan yang utuh menuju ke arah

kedewasaan dalam proses berfikir dan bertindak. Oleh karena itu, seorang

calon pendidik sebelum diterjunkan ke dunia pendidikan hendaknya dibekali

dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan

profesi, dan kemampuan diri agar dalam melaksanakan tugasnya dapat

berhasil seperti yang diharapkan.

Menurut UU Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 3, terdapat empat kompetensi

yang harus dimiliki seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosisal, dan kompetensi profesional yang diperoleh

melalui pendidikan profesi. Berdasarkan uraian di atas, kegiatan praktek

ketrampilan mengajar sangat penting bagi para mahasiswa atau seorang calon

guru dengan harapan setelah selesai, para calon guru memiliki bekal yang

cukup dalam menunaikan tugasnya kelak sebagai seorang pendidik yang

berkompetensi dan berdedikasi tinggi.

Secara teoritis mahasiswa calon guru di bangku kuliah telah mempelajari

berbagai ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pendidikan, namun apa


2

yang diperoleh nampaknya belum cukup sebagai bekal bagi seorang pendidik

yang profesional.

Melalui Praktek Ketrampilan Mengajar ini diharapkan agar para calon

pendidik dapat mengenal lebih jauh mengenai lingkungan pendidikan,

pengaturan administrasi sekolah, dan proses belajar mengajar sebelum

nantinya terjun langsung dan menjalani profesi ini secara utuh. Kegiatan

observasi pengenalan sekolah ini juga merupakan kegiatan awal sebelum

mahasiswa mengikuti Praktek Ketrampilan Mengajar. Observasi ini

dilaksanakan secara berimbang, terarah dan terpadu yang merupakan kegiatan

untuk merekam keadaan dan situasi yang terjadi di sekolah yang

bersangkutan.

Praktek Keterampilan Mengajar (PKM) yang dilaksanakan oleh

Universitas Negeri Jakarta merupakan salah satu syarat kelulusan bagi

mahasiswa dengan program pendidikan, hal tersebut sangat bermanfaat bagi

mahasiswa dalam mendapatkan pengalaman dan melatih kemampuan

ketrampilan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya

bidang Teknik Elektro.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah yang

diangkat oleh tim penulis adalah:

“Bagaimanakah agar Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) dapat

memberikan pengalaman dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan

seorang pendidik dan temuan apa saja yang ada didapatkan selama PKM?”
3

1.3 Tujuan

Tujuan dilaksanakannya Praktik Keterampilan Mengajar (PKM) adalah

melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan untuk menerapkan berbagai

pengetahuan, sikap. dan keterampilan yang dipelajari dalam situasi nyata baik

untuk kegiatan pembelajaran maupun tugas-tugas non pembelajaran dalam

rangka membentuk calon guru dan tenaga kependidikan yang profesional.

Membantu mahasiswa sebagai calon guru dalam mengenal dan memahami

situasi dan kondisi secara langsung dan memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk terjun langsung dalam pembelajaran di sekolah yang

menjadi tempal prakteknya, sehingga dapat mengetahui persiapan yang harus

dimiliki oleh peserta pendidik atau guru di dalam memberikan pengajaran,

bimbingan dan motivasi kepada peserta didik.

Adapun harapan jangka panjang setelah mengikuti Praktik Keterampilan

Mengajar (PKM), mahasiswa jurusan Teknik Elektro dapat mengenal lebih

luas tentang dunia pendidikan yang sebenarnya, dan sebagai jembatan agar

mahasiswa dapat menjadi pendidik yang professional.


4

BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN SELAMA ORIENTASI

2.1 Kegiatan yang Dirancang

Kegiatan yang dirancang dalam pelaksanaan PKM di SMKN 5 Jakarta

mulai dari bulan September sampai Desember 2015 yaitu :

1. Melakukan observasi pengenalan lingkungan sekolah SMK N 5 Jakarta

secara keseluruhan.

2. Membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan perangkat

pembelajaran, menyiapkan bahan pempelajaran serta menyiapkan jobsheet

dan modul.

3. Melakukan observasi kegiatan belajar mengajar di kelas untuk mengetahui

bagaimana cara guru mengajar dimulai dari mengawali pengajaran sampai

mengakhiri pengajaran.

4. Melaksanakan tatap muka di kelas secara langsung dalam kegiatan KBM

di kelas.

5. Melakukan piket, membantu tugas-tugas sekolah, yaitu melengkapi

administrasi kepengajaran.

6. Melakukan kegiatan kesiswaan, yaitu upacara dan sebagainya.

7. Membuat soal Ujian Tengah Semester.

8. Mengelola nilai raport mata pelajaran produktif.


5

2.2 Cara Mengumpulkan Data

Cara mengumpulkan data dalam masa orientasi di sekolah yaitu :

1. Wawancara

Untuk mendapatkan data primer di sekolah, yang dilakukan yaitu dengan

mewawancara beberapa guru yang dianggap mengetahui data yang

dibutuhkan. Contoh guru yang dijadikan objek wawancara yaitu wakil

kepala sekolah bagian kesiswaan, kurikulum, humas, sarana prasarana,

kepala TU, kepala perpustakaan dan guru pamong.

2. Observasi lapangan

Cara lain yang dilakukan untuk mendapatkan data yaitu dengan observasi

lapangan. Observasi lapangan dilakukan dengan mengamati langsung

kejadian atau peristiwa yang diamati di sekolah.

3. Praktek mengajar di kelas

Praktek proses pembelajaran secara tatap muka di kelas ini dilakukan

untuk mengetahui bagaimana perilaku peserta didik selama proses

pembelajaran berlangsung.
6

BAB III

TEMUAN SELAMA DIRANCANG

3.1 Hasil Observasi Sekolah

Berdasarkan data informasi yang kami temukan di SMKN 5 Jakarta tahun

2015 maka kami uraikan dalam pembahasan di bawah ini :

3.1.1 Profil SMKN 1 Jakarta

Nama Sekolah : SMKN 5 Jakarta

Alamat Sekolah : Jalan Pisangan Baru Timur VII, Matraman,

Jakarta Timur, 13110

Status Sekolah : Sekolah Negeri

Kondisi Bangunan : Baik

Kondisi lingkungan : Baik

Nama Kepala Sekolah : Adip Wiratmono, S.Pd., M.A

Visi

Menjadi lembaga pendidikan yang menyiapkan calon teknisi menengah

yang kompeten dan berjiwa wirausaha serta mampu memenangkan

persaingan di pasar kerja nasional dan internasional.


7

Misi

Menyelenggarakan pembelajaran yang efektif untuk pengembangan

Kompetensi keteknikan, jiwa wirausaha, kemampuan komunikasi dan

akhlak mulia sebagai bekal memasuki dunia kerja dan masyarakat nasional

maupun internasional.

3.1.2 Keadaan Fisik Sekolah

Luas tanah : 6692 m2

Jumlah ruang kelas : 20 ruang

Ukuran ruang kelas : 72 m2

Bangunan lain yang dimiliki sekolah :

1. Pos Satpam luasnya 6 m2 banyaknya 1 buah pos.

2. Parkiran luasnya kurang lebih 100 m2

3. Mushola ukuran 5 x 20 m2 banyaknya 1

4. Bengkel mesin luas 460 m2 banyaknya 3

5. Bengkel listrik luas 64 m2 banyaknya 6

6. Bengkel TKR (Teknik Kendaraan Ringan) luas 760 m2 banyaknya 1

7. Bengkel AV (Audio Video) luas 100 m2 banyaknya 1

Lapangan olah raga, dengan ukuran standar tiap cabang :

1. Lapangan basket ukuran 28 x 18 m2 banyaknya 1

2. Lapangan voli ukuran 18 x 9 m2 banyaknya 1


8

3.1.3 Keadaan Lingkungan Sekolah

1. Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah

Sekolah ini tepat berada di Jalan Pisangan Baru Timur VII, Jakarta

Timur. Sekolah ini dikelilingi oleh jalanan. Tidak jauh dari SMKN 5

Jakarta terdapat Stasiun Jatinegara, bypass Jatinegara dan pasar induk

Cipinang.

2. Kondisi lingkungan sekolah

Kondisi sekolah ini berada di pinggir jalan raya. Dengan intensitas

mobil yang melintas tidak terlalu padat. Kebersihan di sekolah ini

cukup terawat dengan baik dan kebisingan di tempat ini sangat minim

sehingga sangat nyaman untuk tempat belajar. Namun kantin di sekolah

kurang bersih dan penempatan pembuangan sampah tidak baik karena

di samping kantin.

3.1.4 Fasilitas Sekolah

1. Perpustakaan : 614 buah judul buku, 40 paket komputer dengan luas

144 m2 . Rerata jumlah siswa yang mengunjungi perpustakaan

perbulan : 100-300 orang.

2. Laboratorium : 3 ruang, yaitu laboratorium

a. Laboratorium komputer

b. Laboratorium bahasa

c. Laboratorium fisika kimia


9

3. Bengkel

a. Bengkel listrik

b. Bengkel AV

c. Bengkel TKR

d. Bengkel Pemesinan

4. Ruang BK : 4 x 8 m2, dengan jumlah siswa konsultasi perbulan

5. Ruang serbaguna : 20 x 8 m2 untuk kegiatan serbaguna.

6. Ruang Tata Usaha : 8 x 9 m2, jumlah karyawan 26 orang.

7. Ruang seni : 4 x 8 m2, dengan jumlah dan ragam alatnya 1 set alat

band.

8. Ruang ekstrakulikuler 4 ruang dengan ukuran:

a. Ruang Paskibra: 3 x 8 m2

b. Ruang Pramuka: 3,5 x 4 m2

c. Ruang PMR: 3 x 4 m2

d. Ruang OSIS: 3 x 6 m2

3.1.5 Guru dan Siswa

a. Jumlah guru : 114 orang

b. Jumlah kelas : 20 ruang

c. Jumlah siswa perkelas : 32 orang

d. Jumlah siswa seluruhnya : 924 orang


10

3.1.6 Interaksi Sosial

a. Hubungan guru dengan guru

Pertemuan awal dengan guru-guru di SMKN 5 Jakarta, sangat baik sekali.

Mengayomi kami sebagai mahasiswa yang baru datang berkunjung untuk

mengamati sekolah untuk akhirnya kami datangi selama tiga bulan ke

depan, memberikan ilmu untuk murid-muriid SMKN 5 Jakarta. Guru-guru

tak pernah sungkan untuk akhirnya dapat mengantarkan kami dengan

lapang memperkenalkan biodata SMKN 5 Jakarta. Sikap antar guru saling

menghargai dan menghormati satu dengan yang lainnya. Hingga akhirnya

tercapai suasana yang harmonis dan penuh kedamaian.

b. Hubungan guru dengan siswa

Pandangan guru dengan siswa juga berjalan cukup baik. Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM) terlihat tenang, hingga akhirnya pesan dalam

memberikan dan merespon ilmu dalam kelas dapat terpenuhi.

c. Hubungan siswa dengan siswa

Hubungan antar siswa dengan siswa cukup harmonis. Mereka saling

support dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Terlihat juga saat

mereka belajar dalam berorganisasi. Rasa kepercayaan diri terhadap siswa

lainnya cukup tinggi, hingga akhirnya dapat memicu semangat kepada

siswa lainnya.terlebih untuk prestasi akademik maupun non-akademik.


11

d. Hubungan guru dengan pegawai

Pada kesempatan awal berkunjung keruang Tata Usaha (TU), disana kami

melihat interaksi antar guru dengan pegawai TU. Dalam pemenuhan

kebutuhan keseharian di SMKN 5 Jakarta, antar guru dan pegawai sangat

baik dalam menjalin hubungan sosial satu sama lain.

3.1.7 Rerata Siswa yang melanggar disiplin perbulan orang

Keterlambatan 6/924, jadi diperkirakan 0,65 % dalam sehari. Jika di rerata

perbulan yang melanggar pada setiap bulannya adalah kurang dari 5 %.

3.1.8 Kesan umum

Kesan kami terhadap sekolah yang menjadi tempat PKM kami :

1. Saran & prasarana

 Masih banyak yang perlu diperbaiki atau ditambah

 Perlu penataan lebih baik lagi peletakan barang – barang pada ruang

bengkel agar lebih luas dan nyaman

2. Interaksi sosial

 Berjalan cukup baik antara para guru, guru dengan staf, dan semua

warga SMK Negeri 5 Jakarta

 Tidak terjadi kesenjangan sosial yang berarti

 Adanya hubungan yang kurang baik antara adik dan kakak kelas
12

3. Peraturan Sekolah

 Komitmen dari para guru untuk menjadi contoh yang baik bagi siswa

 Peraturan sekolah sudah meliputi segala aspek yang ada dengan

cukup baik

 Bentuk hukuman yang diberlakukan pada keterlambatan siswa sudah

diterapkan dengan baik

4. Manajemen Mutu Sekolah

 Kualitas pengajar sudah cukup baik, harus selalu diperbaharui

pengetahuan dan kemampuan dalam mengajar

3.2 Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

a. Pendahuluan

1. Pertama kali yang dilakukan guru ketika masuk kelas

- Memberikan salam

- Menyiapkan siswa untuk membaca Juz ‘Amma

- Memeriksa kehadiran siswa

2. Guru membuka pelajaran dengan cara

- Mengulas kembali materi pelajaran minggu lalu

- Memotivasi siswa dengan berita-berita terbaru

- Menjelaskan materi pelajaran yang akan dipelajari

- Menghubungkan materi hari ini dengan kehidupan sehari-hari


13

3. Bagaimana perhatian siswa selama pembukaan pembelajaran?

Siswa memperhatikan dan menuruti perintah guru di dalam kelas untuk

membaca juzz amma ataupun megulas pelajaran sebelumnya

b. Selama Pembelajaran Berlangsung

1. Perhatian siswa terhadap guru

Para siswa mengamati dan mempelajari apa yang dijelaskan oleh

gurunya, namun memang adanya siswa yang tidak fokus dengan

gurunyadan malah bercanda dengan temannya

2. Antusiasme siswa

Para siswa di dalam kelas cukup antusias dilihat dari siswa – siswanya

yang mengajukan pertanyaan ketika mereka tidak mengerti apa yang

dijelaskan oleh gurunya. Pertanyaan – pertanyaaan yang diajukan pun

cukup berbobot karena siswa bertanya apa yang belum dijelaskan oleh

gurunya.

3. Situasi di dalam kelas

Situasi di dalam kelas memang berbeda – beda tergantung dari guru

yang menjelaskan, terkadang siswa – siswanya ribut di dalam kelas,

bercanda – canda, namun dalam batas yang normal dalm suatu kelas.

Jika kelas sudah terlalu ribut maka guru yang di dalam kelas akan
14

menegurnya atau jika sudah keterlaluan guru akan menghukum siswa

yang memancing kegaduhan di dalam kelas tersebut.

4. Metode guru dalam pembelajaran dan motivasi

Dalam pembelajaran berlangsung, guru akan memberikan motivasi

terlebih dahulu dengan begitu para siswa akan semangat dalam

melakukan pembelajaran, metode yang dilakukan ialah dengan

merenungkan atau mengevaluasi siswanya apa yang perlu ditingkatkan

dari kemampuan siswanya

5. Apakah guru mempergunakan media pembelajaran? Bagaimana

pengaruh media terhadap belajar siswa?

Iya. Siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik dan

memotivasinya. Memberikan gambar-gambar, video dan e-book dalam

pembelajaran serta menggunakan teknologi internet dalam siswa

mencari materi dan mengerjakan tugasnya.

c. Penutup

1. Apa yang dilakukan guru untuk mengakhiri pembelajaran?

- Menanyakan sejauh mana tugas yang dikerjakan siswa

- Menyuruh siswa untuk menjawab tugas bersama-sama

- Memberikan peringatan kepada siswa yang belum menyelesaikan

tugas untuk dilanjutkan dirumah dan dikumpul minggu depan


15

- Membimbing siswa berdoa dan menyampaikan salam

2. Bagaimana cara guru menilai hasil belajar siswa?

- Melalui observasi sikap selama belajar dikelas (nilai sikap)

- Melalui tugas yang dikerjakan di papan tulis (nilai keterampilan)

- Melalui pertanyaan-pertanyaan mendasar selama kegiatan belajar

mengajar (nilai pengetahuan)

3. Bagaimana cara guru menyimpulkan materi pembelajaran?

Guru memberikan rangkuman atas apa yang sudah dijelaskan

4. Waktu digunakan untuk penutupan pembelajaran?

20 menit

d. Tuliskan kesan umum selama pembelajaran yang anda amati

Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik. Siswa

merespon dan memperhatikan guru selama pembelajaran berlangsung jika

siswa diberikan penjelasan dengan media power point dan video. Namun, saat

penjelasan materi masih terdapat siswa yang sibuk sendiri dan mengantuk.
16

e. Apa yang dapat ditarik dari hasil pengamatan, dan apa yang dapat anda

lakukan untuk persiapan rencana pembelajaran kedepan?

Berdasarkan pada hasil pengamatan ada beberapa hal yang perlu disiapkan

untuk pembelajaran kedepan, yaitu:

1. Menyiapkan buku Administrasi Guru yang berisi deskripsi kegiatan


pembelajaran dan absensi siswa.

2. Menyiapkan alat tulis (spidol, penghapus, pulpen, buku catatan, dll)

3. Menyiapkan buku referensi atau media pembelajaran (bisa melalui modul


atau laptop untuk presentasi materi).

4. Mempersiapkan RPP sebelum mengajar.

5. Mempersiapkan materi sesuai dengan silabus, RPP, dan waktu efektif


yang telah dibuat.

6. Mempersiapkan alat dan bahan untuk praktek.

7. Mengulang materi yang telah dipersiapkan agar semakin paham dalam


menyampaikan kepada siswa.

3.3 Langkah Pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rancangan Pelaksanaan Pembelajatan (RPP) disusun berdasarkan

ketentuan waktu tertentu yaitu setiap pertemuan, kelas X yaitu 3 x 45 menit,

kelas XI dan XII yaitu 4 x 45 menit. Pedoman pembuatan RPP adalah silabus

yang terkandung di dalam Kurikulum 2013. RPP terdiri dari kompetensi inti,

kompetensi dasar, indikato pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, metode pembelajaran, model pembelajaran, media


17

pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran.

Sebelum menyusun RPP adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah:

1. Persiapan mengajar

Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, mahasiswa PKM harus

mempersiapkan diri secara fisik dan mental sehingga pelaksanaan belajar

mengajar dapat berjalan dengan lancar.

2. Persiapan Tertulis

Untuk menyusun RPP maka mahasiswa melaksanakan tiga tahapan

berikut,

a. Tahap awal:

 Mempelajari silabus.

 Menjadikan silabus sebagai pedoman untuk menentukan mater ajar.

 Berdiskusi dengan guru pamong untuk mengetahui materi pokok

setiap kelas.

 Memilih bahan ajar (diambil dari buku atau internet)

b. Tahap kedua:

 Menyusun langkah kegiatan pembelajaran.

 Membuat soal dan menyiapkan tugas untuk penilaian

pembelajaran.

 Menyiapkan media yang hendak dipakai.


18

c. Tahap akhir:

 Mengkonsultasikan RPP kepada dosen pembimbing dan guru

pamong.

3. Perancangan alat evaluasi

Alat evaluasi digunakan untuk mengetahui keberhasilan guru dalam

mengajar. Alat evaluasi mencakup 3 kriteria yaitu:

1. Penilaian kognitif dapat berupa tes tulisan atau lisan untuk mengetahui

tingkat pengetahuan (kemampuan intelektual siswa).

2. Penilaian afektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan

perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat siswa.

3. Penilaian psikomotorik mencakup penilaian mengenai keaktifan dan

keterlibatan siswa di dalam kelas.

Ketiga penilaian di atas sesuai dengan kurikulum 2013, dan akan bermuara

pada nilai rapor tengah semester dan akhir semester.


19

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kegiatan observasi yang dilakukan mulai tanggal 7 september

2015 sampai 28 November 2015 di SMK Negeri 5 Jakarta dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. SMK Negeri 5 Jakarta dikelilingi oleh jalan raya, Tidak jauh dari

sekolah terdapat Stasiun Jatinegara, bypass Jatinegara dan pasar induk

Cipinang, walaupun demikian proses belajar mengajar cukup kondusif,

dan kegiatan disekeliling sekolah tidak mengganggu proses belajar.

2. Dilihat dari teknik pengajaran yang disampaikan, pelaksanaan

pengajaran di SMK Negeri 5 Jakarta cukup baik.

3. SMK Negeri 5 Jakarta juga mengadakan kerja sama dengan Industri

dalam rangka menyiapkan siswa – siswi menjadi sumber daya manusia

yang handal dan berpengalaman dalam dunia Industri.

4. PKM merupakan sarana yang effektif untuk mendapatkan pengalaman

nyata sebagai pelengkap dari perkuliahan seorang mahasiswa Fakultas

Teknik Universitas Negeri Jakarta pada umumnya dan bagi mahasiswa

Teknik Elektro pada khususnya.

Perlu didasari bahwa begitu banyaknya kelemahan mahasiswa

PKM khususnya hal – hal yang berkaitan dengan teknikal di lapangan,


20

maka dengan program PKM inilah mahasiswa dapat mengenal secara

langsung dunia pendidikan di sekolah, seperti :

1. Pemahaman, mengenai metode mengajar yang tepat sesuai dengan

kondisi kelas.

2. Pemahaman mengenai pembuatan RPP, Job sheet, dan modul sebagai

perencanaan mengajar di kelas.

3. Pemahaman terhadap karakteristik setiap siswa yang ada di kelas yang

terdiri dari bermacam – macam karakteristik dan latar belakang.

4. Masih banyak lagi hal – hal praktikal yang didapat selama

melaksanakan program PKM yang tentu tidak dapat dituliskan semua.

4.2 Tindak Lanjut

Dari data – data yang telah dikumpulkan, maka ada beberapa hal yang

sangat perlu untuk ditindak lanjuti agar dikemudian hari kelak dapat

meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara umum dan untuk

Universitas Negeri Jakarta dan SMK Negeri 5 Jakarta pada khususnya,

yaitu :

1. Bagi mahasiswa PKM dapat mengambil manfaat yang sebesar –

besarnya dari program PKM, karena melalui program inilah menjadi

sarana pendewasaan pada diri mahasiswa. Dalam program PKM ini

jugalah mahasiswa berlatih menjadi pendidik dan pengajar dalam

pendidikan formal dan nonformal.


21

2. Bagi guru – guru di SMK Negeri 5 Jakarta, penulis sangat bangga pada

kegigihannya dalam usaha memajukan pendidikan khususnya di SMK

Negeri 5 Jakarta. Dalam meningkatkan mutu pendidikan yang telah

ada, maka perlengkapan peralatan yang ada mesti semakin dilengkapi

agar diperoleh hasil yang maksimal. Selain itu juga koordinasi dan

kerja sama diantara semua elemen sekolah sangat diperlukan agar

proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai