Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengukur gaya angkat dan gaya hambat yang terjadi pada sayap dengan
force balance.
2. Mengetahui hubungan sudut serang dengan gaya angkat dan gaya hambat
pada airfoil.
2. Dasar Teori
2.1.Airfoil Theory dan Wing Theory
Airfoil memiliki bentuk khusus sehingga dapat menghasilkan gaya angkat.
Prinsip dasar munculnya gaya angkat dari airfoil adalah akibat adanya perbedaan
tekanan antara permukaan atas dan permukaan bawah airfoil. Perbedaan tersebut
diakibatkan oleh perbedaan geometri bagian atas dengan bagian bawah airfoil.
Perbedaan geometri tersebut membuat kecepatan di permukaan atas lebih cepat
dari permukaan bawah sehingga tekanan di permukaan bawah lebih tinggi dan
mengakibatkan adanya gaya angkat di airfoil tersebut. Selain itu, airfoil juga
menghasilkan gaya hambat yang muncul akibat komponen tekanan yang sejajar
dengan arah aliran fluida.
𝐶𝐿 = 2𝜋𝛼 … … … … … … (5)
𝑑𝐶𝐿
2𝜋 = … … … … … … … . (6)
dα
Dengan e merupakan factor efisiensi sayap dengan besar 𝑒 ≤ 1, nilai terbesar adalah
untuk sayap eliptik denagn e = 1.
3. Prosedur Praktikum
3.1.Kondisi Awal Laboratorium
1. Mengukur dan menghitung kondisi atmosfer laboratorium yaitu
temperatur (T), kelembapan (α), serta tekanan (P) dengan menggunakan
thermometer, barometer, dan hygrometer
2. Menghitung kerapatan udara (ρ) dan viskositas udara (μ) dengan
menggunakan persamaan berikut,
𝑇 3 𝑇𝑂 + 110
𝜇 = 𝜇0 ( )2 ( )
𝑇𝑂 𝑇 + 110
𝑃 𝑒
𝜌= (1 − 0,378 )
𝑅𝑇 𝑃
Dimana,
𝑘𝑔
𝜇0 =1,79.10−5 𝑚3
𝑇O = 15𝑂 𝐶
𝐽
𝑅=287,26 𝑘𝑔.𝐾
𝑒=𝛼. 𝑒maxwater
7,5(T−273,15)
𝑒maxwater = 611,10273,3+(T−273,15)
Temperatur 23.6 oC
Tekanan 92392.4 Pa
Kelembapan 58 %
Dari data gaya angkat pada Tabel 4.4.1. kita dapat membuat curva hubungan
sudut serang terhadap gaya angkat sebagaimana Grafik 4.4.1. dibawah,
α vs Gaya Angkat
2
0,5
0
0 5 10 15 20 25
SUDUT SERANG (0)
V = 12 m/s V = 15 m/s
Grafik 4.4.1 Grafik Sudut Serang vs Gaya Angkat pada kecepatan 12 m/s
dan 15 m/s
Drag (N)
α = 00 α = 100 α = 150 α = 200
V = 12 m/s 0.14 N 0.165 N 0.19 N 0.33 N
V = 15 m/s 0.13 N 0.66 N 0.9 N 1.22 N
Tabel 4.5.1. Gaya Hambat
Dari data gaya hambat pada Tabel 4.5.1. kita dapat membuat curva sudut
serang terhadap gaya angkat sebagaimana Grafik 4.5.1. dibawah,
α vs Gaya Hambat
1,4
1,2
GAYA HAMBAT (N)
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 5 10 15 20 25
SUDUT SERANG, Α (DERAJAT)
V = 12 m/s V = 15 m/s
5. Analisis
Airfoil yang digunakan pada praktikum ini adalah NACA 0012. Dimana NACA
0012 berbentuk simetris, dimana aliran udara dialiri dengan arah sejajar dengan tali
busurnya (chord), tidak bisa menghasilkan gaya angkat. Airfoil simetris hanya akan
menghasilkan gaya angkat bila aliran udara yang melewatinya (relative wind)
membentuk sudut tajam dengan tali busurnya (chord), sehingga pada sudut serang
00 tidak ada gaya angkat. Peristiwa ini ditunjukkan pada Grafik. 4.4.1.
Grafik 4.4.1. juga menunjukkan semakin meningkatnya sudut serang maka
gaya angkat semakin besar. Akan tetapi gaya angkat semakin menurun pada saat
sudut 150 dengan kecepatan 12 m/s. Ini menunjukkan airfoil mengalami stall.
Grafik 4.5.1. menunjukkan seiring meningkatnya sudut serang, gaya hambat
semakin besar. Ini sesuai dengan hubungan lift dan drag, dimana lift semakn
meningkat, drag pun semakin meningkat.
6. Kesimpulan dan Saran
6.1.Kesimpulan
1. Nilai gaya hambat yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.5.1.
2. Nilai gaya angkat yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 4.4.1.
6.2.Saran
1. Meningkatkan penerangan pada ruangan agar lebih mudah mengubah dan
membaca sudut serang.
2. Memperbaiki force balance agar lebih akurat dan lebih mudah digunakan.
3. Memperbaiki dudukan spesimen agar tidak bergoyang-goyang dan hasil
pengukuran yang didapatkan lebih akurat.
7. Referensi
• Anderson, John, D. 2007. Fundamentals of Aerodynamics.
• Tim Laboratorium Aerodinamika Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
Institut Teknologi Bandung. Modul Eksperimen: Pengukuran Gaya Angkat
dan Gaya Hambat pada Sayap. Bandung.
• McCormick, Barnes W. Aerodynamics, Aeronautics, and Flight Mechanics
2nd Edition. John Wiley & Sons. Pennsylvania. 1995.
8. Pertanyaan
1. Bagaimana pengaruh sudut serang terhadap gaya angkat dan gaya hambat
pada sayap?
𝑑𝐶𝐿
Berdasarkan persamaan 𝐿 = 𝜋𝛼𝑐𝜌∞𝑉∞2 dan 2𝜋 = dα
Persamaan tersebut