Putaran dari poros penggerak akan diteruskan ke flywheel dan plat gesek
melalui plat penekan. Dengan berputarnya plat gesek maka poros yang digerakkan
Pada dasarnya fungsi spline adalah sama dengan pasak, yaitu meneruskan
menjadi bagian dari poros sedangkan pasak merupakan komponen yang terpisah
Selain itu jumlah spline pada suatu konstruksi telah tertentu ( berdasarkan
standar SAE), sedangkan jumlah pasak ditentukan sendiri oleh perancangnya. Hal
25
Keterangan:
h = tinggi spline
w = lebar spline
L = panjang spline
Tabel 4.1 Spesifikasi spline untuk berbagai kondisi operasi ( standar SAE ) [
2]
No. of All fits Permanent fits To slide when not To slide when
under load
Spline W under load
h D h d h d
26
4.1.2. Pemilihan Spline
Pada kopling Daihatsu Taruna ini, jenis spline yang dipergunakan adalah
spline dengan jumlah 10 (sepuluh) buah pada kondisi meluncur saat tidak
dibebani ( to slide when not under load ). Dari tabel 4.1 diperoleh data sebagai
berikut:
h = 0,070 x D (4-1)
d = 0,86 x D (4-2)
w = 0,156 x D (4-3)
mm, dimana harga ini adalah sama dengan diameter dalam (d) dari spline. Dengan
d
D
0,86
34
0,86
D 39.5 mm
h = 0,070xD
= 0,070 x 39.5
h = 2.765 mm
w = 0,156 x D
= 0,156 x (39.5)
w = 6.162 mm ≈ 6 mm
27
sedangkan panjang spline diperoleh dari:
D 3 (39.5) 3
L 53.31 mm
d2 (34) 2
L 53.3 mm
D d 39.5 34
rm 18.375 mm
4 4
Mp = F x rm (4-4)
Mp
F
rm
19124.49
F
18.375
1040.78 N
Karena spline menyatu dengan poros maka bahannya adalah sama dengan
bahan untuk poros, yaitu baja jenis S55C-D dengan kekuatan tarik b = 72
N/mm2.
28
4.1.5. Pemeriksaan Kekuatan Spline
kegagalan, yaitu oleh tegangan tumbuk t dan kegagalan oleh tegangan geser g
F
t (4-5)
ixhxL
i = jumlah spline
L = panjang spline ( mm )
h = tinggi spline ( mm )
1040.78
t 0.71 N/mm 2
10 x 2.765 x 53.3
Jika tegangan tumbuk yang bekerja ( t ) lebih kecil dari tegangan tumbuk izin (
b
ti (4-6)
i
72
ti
10
7.2 N/mm 2
29
Dari hasil diatas diperoleh harganya adalah jauh lebih besar
F
g (4-7)
ixwxL
i = jumlah spline
L = panjang spline ( mm )
1040.78
g 0.325 N/mm 2
10 x6 x53.3
jika tegangan geser izin ( gi ) lebih besar dari tegangan geser kerjanya ( g ),
maka spline yang direncanakan adalah aman terhadap tegangan geser. Tegangan
g i =0,577 x ti (4-8)
gi = 0,577 x 7.2
gi = 4.15 N/mm2
Tegangan geser untuk bahan S55C-D jauh lebih besar dari tegangan geser
30
4.2. Perancangan Naaf
namun dalam kondisi yang sebenarnya terdapat perbedaan ukuran yang sangat
kecil antara spline dan naaf. Walaupun perbedaannya adalah kecil tetapi dapat
tinggi atau bekerja pada putaran tinggi. Oleh karena pertimbangan kemungkinan
putaran mesin yang tinggi, maka ukuran naaf akan dihitung sendiri berdasarkan
Keterangan:
L = panjang naaf
31
Ukuran naaf untuk berbagai kondisi operasi telah ditetapkan dalam standar
SAE dimana adalah sama dengan ukuran untuk ukuran spline. Ukuran-ukuran
h= 0,070 D
d= 0,86 D
w = 0,156 D
Dari data ukuran spline yang telah diketahui, lebar gigi naaf dapat diperoleh dari:
Ds iw s
w (4-9)
i
dimana :
(39.5) 10.(6))
maka: w 6.409 6.41 mm
10
w
D
0.156
6.41
0.156
D 41.1mm
32
h = 0,070 D
= 0.070 x 41.1
h = 2.88 mm
d = 0,86 x D
= 0,86x 41.1
d = 35.4 mm
D 3 (41.1) 3
L 60.1 mm
d2 (34) 2
D d 41.1 34
rm 18.775 mm 18.8 mm
4 4
Mp = F.rm (4-10)
Dimana:
Mp
F
rm
33
19124.49
F 1017.26 N
18.8
Bahan untuk naaf dipilih sama dengan bahan untuk poros dan spline, yaitu
Seperti pada spline maka pemeriksaan kekuatan untuk naaf juga dilakukan
terhadap dua jenis kemungkinan kegagalan, yaitu kegagalan oleh tegangan tarik
F
t (4-11)
i.h.L
L = panjang naaf ( mm )
h = tinggi naaf ( mm )
1017.26
t 0,587 N/mm 2
10 x2,88 x60.1
Dari perhitungan sebelumnya tegangan tumbuk izin untuk bahan S 55C-D adalah
ti 7,2 N/mm 2 , dimana harganya adalah jauh lebih besar bila dibandingkan
34
4.2.5.2. Pemeriksaan Terhadap Tegangan Geser
F
g (4-12)
i.w.L
L = panjang naaf ( mm )
1017.26
g 0.264 N/mm 2
10 x6.41x60.1
dari perhitungan sebelumnya diperoleh tegangan geser izin untuk bahan S55C-D
adalah gi 4.15 N/mm 2 dimana harganya jauh lebih besar dari tegangan geser
tegangan geser.
35