Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MESIN FLUIDA
FAN TEST

Disusun Oleh:
Kelompok 5 D3 MEIIIA :
ARI ADI WITONO (0322030007)

FERNANDO ANDRIAN (0322030019)

KEYSHA RATUNA U. (0322030022)

D3 TEKNIK PERMESINAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fan dan blower adalah mesin bertenaga yang digunakan untuk menciptakan aliran
udara, pada umumnya aliran udara ini digunakan sebagai untuk system ventilasi dan industri.
Namun, fan laporan ini dimaksudkan untuk mempresentasikan gaya dorong/thrust yang
umumnya ada pada mesin turbin. Maka dari itu fan dipasang pada sebuah poro yang terhubung
dengan motor listrik. Dalam kendaraan Ducted merupakan metode propulsi dimana kipas,
baling-baling atau rotor dikelilingi oleh saluran aerodinamis yang meningkatkan kinerjanya
untuk menciptakan daya dorong atau daya angkat aerodinamis. Pemasangan ducted
dimaksudkan untuk mencegah untuk aliran udara yang bocor pada bagian blade tip dari fan.
Sehingga, gaya aerodinamik fan dapata dijaga.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana fungsi dan cara keerja pengujian fan?
2. Bagaimana karakteristik daya terhadap laju aliran untuk putaran tetap?
3. Bagaimana karakteristik efisiensi terhadap laju aliran untuk putaran tetap?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Intruksional Umum
1. Diharapkan setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat menjelaskan fungsi
dan cara kerja peralatan pengujian fan.
2. Mengerti penggunaan nosel, venturi, dan orifice untuk mengukur laju aliran
udara.
1.3.2 Tujuan Intruksional Khusus
1. Diharapkan setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat menggambarkan
karakteristik tekanan terhadap laju aliran untuk putaran tetap.
• Karakteristik daya terhadap laju aliran untuk putaran tetap.
• Karateristik efisiensi terhadap laju aliran untuk putaran tetap.
2. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pengujian.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Fan

Fan adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk menghasilkan aliran udara atau
gas atau uap lainnya. Alat ini terdiri dari serangkaian bilah radial yang dipasang pada hub pusat
yang berputar, rangkaian ini yang disebut sebagai impeller, rotor, atau runner. Mekanisme
penggerak seperti motor atau drive belt akan terhubung untuk menciptakan gerak rotasi
impeller. Mekanisme gerak bisa diatur sehingga alirannya bisa sentrifugal maupun aksial.

Fan menghasilkan aliran udara dengan volume tinggi dan tekanan rendah namun lebih
tinggi radi tekanan sekitarnya, berkebalikan dengan kompresor yang menghasilkan tekanan
tinggi pada volume yang rendah. Fan banyak dijumpai pada system HVAC yang pada dasarnya
juga digunakan pada bidang industry.

Sebagian besar fan ditenagai oleh motor listrik, tetapi sumber lain seperti motor hidrolik
dan mesin pembakaran internal juga dapat digunakan. Efisiensi fan adalah perbandingan antara
aliran udara disbanding dengan daya poro untuk menggerakkan fan. Daya aliran udara yang
dihasilkan tergantung pada ekanan dan laju aliran udara.

2.2 Jenis-jenis Fan

2.2.1 Fan Aksial

Fan aksial meniup gas sepanjang sumbu rotasi dan biasanya digunakan sebagai
pendingan kipas di rumah tangga, kendaraan dan bahkan di computer. Struktur fan yang lebih
besar digunakan di mesin turbo jet, mesin pendingin udara industri, dan dalam terowongan
angina, untuk memberikan aliran volume gas yang besar.

2.2.2 Fan Sentrifugal

Fan sentrifugal meniup gas radial keluat dari sumbu impeller. Alat ini sering disebut
kandang tupai, karena bentuk dan tampilannya mirip dengan kandang tupai. Sentrifugal fan
sering berisi saluran untuk mengarahkan udara keluar ke arah tertentu atau melintasi heat sink.
Gas tersebut tersedot dari rongga hingga ke tengah impeller kemudian didorong keluar oleh
gaya sentrifugal yang bekerja pada gas karena gerak rotasi. Fan sentrifugal adalah jenis yang
paling umum digunakan dalam perangkat HVAC modern.
2.3 Karakteristik Fan

Karakteristik fan dapat dinyatakan dalam bentuk kurva, kurva fan merupakan
penggambaran grafik dari sejumlah parameter yang saling terkait. Biasanya sebuah kurva akan
dikembangkan untuk sekumpulan kondisi yang diberikan termasuk volume fan, tekanan statis
sistim, kecepatan fan, dan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan fan pada kondisi yang
diketahui. Dengan menggunakan anemometer kita bisa mengetahui seberapa cepat fan
berputar.

Perpotongan kurva sistem dan tekanan statis merupakan titik operasi. Bila resistansi
sistem berubah, titik operasi juga berubah. Sekali titik operasi ditetapkan, daya yang diperlukan
dapat ditentukan dengan mengikuti garis tegak lurus yang melintas melalui titik operasi ke titik
potong dengan kurva tenaga (BHP). Sebuah garis lurus yang digambar melalui perpotongan
dengan kurva tenaga akan mengarah ke daya yang diperlukan pada sumbu tegak lurus sebelah
kanan. Pada kurva yang digambarkan, efisiensi kurva juga disuguhkan.

Untuk kerja dalam pratikum fan test ditentukan dengan besarnya nilai efisiensi
fan.Efisiensi fan diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1. The Pressure Ratio (Rpd)


𝑃2
Rpd = 1 - (𝑃0+𝑃1)

Keterangan:
P2 = Perbedaan Tekanan di Venture (Pa)
P0 = Tekanan Atmosfer (Pa)
P1 = Tekanan Statis (Pa)
2. Nilai Compoudcoefisien (α ∈) berdasarkan pada Fig. 1 untuk β = 0.65
3. Debit (Qv)
𝑃2
Qv = 0.01 √ 𝜌 (α ∈)

Keterangan:
ρ = Massa Jenis Udara (Kg/m3)
α ∈ = Compound Coefisien
4. Reynolds Number (Re)
𝜌 𝑣 𝐷𝑝𝑖𝑝𝑎
Re = μ

Keterangan:
Dpipa = Diameter leher nozel (0.146 m)
v = Kecepatan aliran fluida (m/s)
5. Tekanan Dinamis (Pd4)
𝑉2
Pd4 = 𝑥𝜌
2

6. Pembacaan Faktor 𝛿24


Membaca grafik Reynolds Number dengan 𝛿24
7. Tekanan Statis Pada Fan
Pxf = P1 + 𝛿24 P24
8. Daya Hidrolik Pada Fan
P Hidrolik = Qv x Psf
9. Daya Poros Pada Fan
P Poros = τ x 𝜔
Dimana,
𝜔 = Dalam (Rad/s)
10. Daya Motor Pada Fan
P motor = V x I
11. Efisiensi Hidrolik Pada Fan
𝑃 𝐻𝑖𝑑𝑟𝑜𝑙𝑖𝑘
ɳ Hidrolik = 𝑃 𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠

12. Efisiensi Mekanis Pada Fan


𝑃 𝑃𝑜𝑟𝑜𝑠
ɳ Mekanis = 𝑃 𝑀𝑜𝑡𝑜𝑟

13. Efisiensi Total Pada Fan


ɳ Total = ɳ Hidrolik x ɳ Mekanis
BAB III

METODOLOGI

3.1 Prosedur Pengamatan

Fan banyak digunakan dalam pabrik sebagai ventilator dan untuk proses industry yang
memerlukan aliran udara. Dalam pemasangan fan dipabrik,biasanya fan dilengkapi dengan
system yang terdiri dari fan,motor listrik, system penggerak ,saluran atau pemipaan,peralatan
atau pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter,kumparan pendingin, penukar
pnas,dll).Nosel venture dapat digunakan pada saluran masukan atau keluaran pipa.

3.1.1 Alat Pengukuran

1. Termometer termokopel
Untuk mengukur temperature udara luar dan didalam saluran pipa.
2. Meter Torsi
Sebelum pengujian sebaiknya meter torsi ini dikalibrasi lebih dahulu.
3. Meter Kecepatan
Kecepatan fan diukur menggunakan penginderaan penunjuk (sensor indikator)
yang dipasang pada ujung fan.Penunjukkan harga parameter di atas dapat langsung
dibaca pada panel pengukur.
4. Meter Tekanan
Perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar saluran diukur menggunakan
monometer yang dapat diautr posisi kemiringannya. Sebaiknya, alat dikalibrasi sebelm
digunakan. Laju aliran udara dapat diukur dengan pengukuran tabung pilot satik,tabung
konis atau nosel venture. Dengan menghubungkan titik-titik pada saluran sebelum an
sesudah peralatan pengujian diatas dengsn manometer makan perbedaan tekanan total
dan static dapat dicari,dan kecepatan udara dapat dapat diperoleh, sehinga laju aliaran
uadara dapat dihitung.
5. Meter Tegangan dan Arus
Pada panel ukur juga dilengkapi alat untuk mengukur tegangan dan arus motor
listrik DC sebagai penggerak fan.

3.1.2 Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pratikum ini adalah sebuah meja pengujianan dengan
motornya, yang dilengkapi dengan dynamometer, meter kecepatan, thermometer.
3.1.3 Langkah Kerja

1. Mengkalibrasi manometer pada posisi “0”


2. Merubah posisi saklar daya pada kondisi “on”
3. Mengkalibrasi torsi agar data yang diukur akurat dan teliti.
4. Menekan tombol start sehingga motor siap di tingkatkan putarannya.
5. Mengatur posisi tutup sauran keluar terbuka 100%
6. Mengatur putaran fan sesuai dengan yang ditentukan (1000 sampai 2200) rpm.
7. Mencatat data pengukuran yang terdeteksi oleh alat ukur (Torsi, Tegangan, Arus,
Tekanan statis dan dinamis, serta temperatur).
8. Menandai pengamatan yang menyebabkan terjadi trip.
BAB IV

DATA DAN ANALISA

4.1 Data Hasil Pengujian

➢ Kecepatan Putar 1000 Rpm

𝜔 Kondisi Tq T (°𝑐) 𝜌(𝑘𝑔/ ∆𝑝 Psg


(Rpm) (Nm) 𝑚 3) (pa) (pa)
katup

0% 3,07 33,2 1,163 0,09 0,05

50 % 3,24 33,4 1,163 0,06 0,21


1000
75 % 3,28 32,7 1,152 0,05 0,26

100 % 3,28 33,7 1,173 0,5 0,27

4.2 Analisa data

➢ Kecepatan putar 1500Rpm

Ambil contoh pada kondisi 100%

1. The Pressure Ratio (Rpd)


𝑃2
Rpd = 1 - (𝑃0+𝑃1)
0,5
= 1 - (0+0,99)

= 0,49
2. Nilai Compoudcoefisien (α ∈) = 1,046
3. Debit (Qv)
𝑃2
Qv = 0,01 √ 𝜌 (α ∈)

2
= 0,01 √1,173 (1,046)

= 0,01387
𝑄𝑣
4. V = 𝜋
𝑥 𝑑2
4

0,01387
= 𝜋
𝑥 (0,146).(0,146)
4
= 0,8284

5. Reynolds Number (Re)


𝜌 𝑣 𝐷𝑝𝑖𝑝𝑎
Re = μ
1,137 𝑥 0,779 𝑥 0,146
= 0,00001798

= 7192,18
6. Tekanan Dinamis (Pd4)
𝑉2
P24 = 𝑥𝜌
2
𝑉2
= 𝑥 1,137
2
(0,799).2
= 𝑥 1,137
2

= 0,908
7. Pembacaan Faktor 𝛿24
Membaca grafik Reynolds Number dengan 𝛿24 = 0,49
8. Tekanan Statis Pada Fan
Psf = Psg + 𝛿24 P24
= 0,27 + 0,49 x 0,908
= 0,71492
2𝜋 𝑛 𝑙
9. N = 60
2𝜋 𝑥 170 𝑥 3,375
= 60

= 66,75 watt
10. Daya Hidrolik Pada Fan
Nu = Qv x Psf
= 0,01387x 0,71492
= 0,009915
11. Efisiensi Pada Fan
𝑁𝑢
ɳ = x 100%
𝑁
0,009915
= x 100%
66,75

= 0,01485 %
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum beserta analisa di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Kerja fan dapat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan dan perubahan kecepatan putaran
motor. Hal tersebut karena adanya tekanan dalam ruangan, kecepatan putaran dan kerja
fan yang saling berhubungan. Sehingga saat putaran rpm di set pada keepatan yang
lebih besar maka kerja yang dihasilkan oleh fan akan semakin besar.
2. Kecepatan dari putaran motor mempengaruhi besar torsi dan daya motor.
3. Setiap motor mempunyai system proteksi sendiri – sendiri, tergantung penggunaan
motor tersebut.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai