Anda di halaman 1dari 8

5.1.

Jawaban Pertanyaan

1. Jelaskan hubungan besarnya tekanan dengan gaya

Besarnya tekanan dan gaya berbanding lurus, besar tekanan yang diterima
semakin besar pula gaya keluarannya dan begitu juga sebaliknya. Hal ini
sesuai dengan rumus P = F/A

2. Jelaskan pengaruh tekanan terhadap waktu bergeraknya actuator !

Sesuai dengan rumus P= F/A = (m.v/t)/A. Dimana P adalah tekanan, m


adalah massa, v adalah kecepatan, t adalah waktu dan A adalah luas
penampang. Tekanan terhadap waktu berbanding terbalik dengan tekanan
yang diberikan. Semakin rendah tekanan maka waktu yang dibutuhkan akan
semakin lama.

3. Jelaskan hubungan tekanan dengan kecepatan lengan actuator !

Tekanan dengan kecepatan berbanding lurus. Ketika tekanan semakin tinggi


maka kecepatannya akan semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan rumus
P=m.v/t/A. Dimana P adalah tekanan, m adalah massa, v adalah kecepatan, t
adalah waktu dan A adalah luas penampang.

4. Jelaskan pengaruh tekanan dengan luas penampang !

Tekanan dengan luas penampang berbanding terbalik. Semakin tinggi


tekanan, maka luas penampang yang digunakan harus semakin kecil. Hal ini
sesuai dengan rumus P = F/A. dimana F adalah Gaya, P adalah tekanan, dan A
adalah Luas penampang.

5. Rumus apa saja yang digunakan dalam perhitungan sistem pneumatis ?


Jelaskan !

∆P
 Untuk menghitung gaya menggunakan rumus F=
A
1 2
 Untuk menghitung Luasan actuator menggunakan rumus A= π d
4
 Untuk menghitung kecepatan gerak dari actuator, dilakukan pendekatan

L
dengan menggunakan rumus v=
t

6. Gambarkan symbol katup-katup pengarah yang digunakan dalam


praktikum sistem pneumatis, dan jelaskan maksud dari gambar tersebut !

 Katup 5/2 berarti katup tersebut mempunyai 5 lubang dan dua fungsi.
Pertama udara masuk dari sistem ke actuator melalui lubang nomor 1 dan
lubang nomor 2, selanjutnya menggerakan actuator keluar. Udara yang
berada dalam actuator akan keluar melalui lubang nomor 4 dan lubang
nomor 5 yang selanjutnya keluar ke lingkungan. Kedua, untuk
menggerakan actuator masuk, udara dari sistem masuk ke katup melalui
lubang nomor 1 dan keluar melalui lubang nomor 4. Udara yang sudah ada
akan keluar melalui lubang nomor 2 ke nomor 3 yang selanjutnya keluar
menuju lingkungan.

 Katup 3/2 yang berarti katup tersebut mempunyai 3 lubang dan dua
fungsi. Pertama, saat udara masuk dari system actuator melalui lubang
nomor 1 dan keluar melalui lubang nomor 2 yang selanjutnya
menggerakan actuator keluar. Kedua, untuk menggerakan actuator masuk,
udara dari actuator masuk melalui lubang nomor 2 dan keluar melalui
lubang nomor 3. Dan selanjutnya udara tersebut keluar ke lingkungan.
Sebenarnya masuknya actuator disebabkan oleh pegas yang mendorong
masuk.

7. Jelaskan perbedaan antara Single Action dan Double Action actuator !


 Single Action Actuator adalah jenis silinder yang hanya memiliki 1 sisi
untuk menyuplai udara, untuk mengebalikannya digunakan pegas yang ada
di dalam Actuator.
 Double Action Actuator adalah jenis silinder yang memiliki dua port untuk
instroke dan outstroke untuk menyuplai udara. Untuk mendorong piston
keluar dimasukan udara melalui instroke dan ketika ingin membalikan
menyuplai udara melalui outstroke.

8. Berikan minimal keunggulan dan kerugian sistem pneumatis jika


dibandingkan dengan sistem hidrolis ! (pelajari yang dimerahkan)

Keunggulan Kerugian
Dapat disimpan Gaya yang dihasilkan kecil dari hidrolis
dengan waktu yang sama
Lebih murah karena menggunakan Pada volume sama daya yang dihasilkan
Fluida(gas) yang diambil secara bebas kecil
di udara
Tidak ada batas temperatur Fluida hanya bisa digunakan 1 kali saja
Aman terhadap ledakan Menimbulkan suara bising
Bersih dan kering Banyak kehilangan energi dalam bentuk
kalor
Mudah disalurkan Mudah mengembun
Perkakas / elemen kerja lebih aman Memerlukan instalasi untuk treatment
udara
Gas bertekanan dapat disimpan Sangat mungkin terjadi kebocoran pada
sistem
Konstruksi untuk sistem lebih Udara bertekanan mudah mengembun
sederhana dan murah
Ketersediaan fluida yang tak terbatas Responnya lambat (karena menunggu
fluida kerja dikompresi) jika
dibandingkan dengan hidrolik

9. Berikan 5 contoh pengaplikasian sistem pneumatic dibidang Marine dan


Non Marine ! (pelajari dimana pneumatisnya dari aplikasi yg dicantumkan)

 Marine

No Alat Gambar
.
1 Blow Pipe

2 Starting engine
kapal
3 Quick close valve

4 Sistem buka tutup


pintu

5 Fire System

 Non Marine

No Alat Gambar
.
1 Pemotong Plat
2 Pemasangan,
pengisian,
pengepakan

3 Pembuatan
komponen mesin

4 Dongkrak
Pneumatik

5 Bor pneumatik

10. Apa yang dapat anda simpulkan dari praktikum sistem pneumatis yang
telah anda lakukan!

Kesimpulan dari praktikum Sistem Pneumatis yaitu Sistem pneumatis merupakan


sebuah sistem yang menggunakan fluida kerja berupa gas. Energi yang dibawa oleh
udara bertekanan akan diubah menjadi suatu kerja mekanik. Sistem pneumatis
mempunyai 3 komponen utama yaitu, kompresor, Manifold, dan actuator. Tekanan
(P) berbanding lurus dengan gaya (F) namun berbanding terbalik dengan luas
penampang (A). Sistem Pneumatis memiliki 2 actuator yaitu single action dan double
action. Single action menggunakan katup 3/2 karena terdapat 1 saluran udara,
sehingga diperukan bantuan pegas dalam penggunaannya setelah terjadi masuknya
udara,. Berbeda dengan double action, terdapat dua saluran udara yaitu masuk dan
keluar, oleh karena itu dalam penggunaannya menggunakan katup 5/2.

5.2. Kesimpulan

1. Cara mengetahui dan memahami komponen-komponen pada system pneumatis


degan memperhatikan setiap rangkaian pada system tersebut, dimulai dari actuator,
valve, pipa fleksible, manifold, Kompresor, air receiver tank, flow control, dan
pressure gauge. Berikut ini adalah fungsi dari masing-masing komponen yang ada
pada sistem pneumatis:
 Actuator, mengubah gaya tekanan fluida menjadi energi mekanik.
 Valve, mengatur aliran fluida.
 Pipa fleksibel, tempat mengalirnya fluida dari suatu tempat ke tempat yang
lain.
 Manifold, mendistribusikan aliran fluida.
 Kompresor dan air receiver tank, untuk memampatkan udara dan menampung
udara bertekanan dari kompresor.
 Flow control, mengatur besar kecilnya kapasitas fluida.
 Pressure gauge, mengukur tekanan fluida.
2. Cara merangkai dan menjalankan sistem pneumatis adalah dengan melihat
bagaimana urutannya. Mulai dari kompresor, pressure gauge, manifold, valve ? Flow
control, pressure gauge, dan actuator. Menjalankannya dengan menghidupkan
kompresor dan atur sesuai dengan tekanan yang diinginkan.

3. Prinsip kerja Pneumatis adalah pemampatan udara untuk menghasilkan kerja.


Awalnya, fluida berupa gas dimampatkan oleh kompresor, lalu udara bertekanan itu
di simpan di air receiver tank. Udara dari air receiver tank dapat dialirkan untuk
mendorong actuator sehingga actuator menghasilkan kerja mekanik. Sistem-sistem
pneumatik terutama terdiri dari suatu kompresor udara atau perapat udara (sumber
udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat)
ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali (controller), seperi valve
dan flow control.

5.3. Saran
Dalam praktikum pneumatis ini, diperlukan maintenance terhadap alat alat praktikum
secara berkala agar tidak terjadi kerusakan yang akan mengakibatkan data yang diambil
pada saat praktukum tidak valid.

Anda mungkin juga menyukai