PENDAHULUAN
BAB II
ISI
1
2.1 Pengendalian Pneumatik
2
Konsep kerja instrumentasi pneumatic, baik transmitter maupun
controller, pada dasarnya terbagi menjadi 2 bagian yaitu position balance dan
force balance. Kedua tipe tersebut mempunyai komponen dasar yang sama,
yaitu pasangan nozzle dan flapper serta engsel seperti pada gambar 1.
Pada waktu flapper berada pada posisi saling dekat dengan nozzle,
tekanan didalam nozzle akan maksimum (mendekati 20 psi). pada waktu
flapper berada pada posisi paling jauh dengan nozzle, tekanan didalam
nozzle akan minimum (sekitar 1 psi).
3
diujung sebuah bellows dimana ujung bellows yang lain dibuat tidak dapat
bergerak. Di gambar itu, ujung tidak dapat bergerak , pada gambar seolah-
olah menempel pada dinding. Titik engsel O bergerak ke kiri ke kanan sesuai
dengan tekanan yang ada didalam bellows.
4
Perbedaan kedua sudut tersebut menyebabkan titik O tertarik ke kiri
atau ke kanan. Kalau set point lebih besar dari measurement (error negative),
titik O akan bergeser ke kanan.
Error, dengan perantaraan conneting linkage (lever), akan
menggerakkan flapper untuk lebih menjauhi atau mendekati nozzle dengan
langkah sebesar e. andaikan error menyebabkan flapper bergerak ke arah
nozzle , p akan naik. Sebagai akibat dari kenaikan tekanan ini, bellows
mengembang sebanyak S kali p. dimana S adalah koefisien muai bellows
menjauhi nozzle dengan titik O sebagai engselnya.
5
Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga
dimungkinkan.
3. Bersih dan kering.
Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran
pipa benda-benda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi
kotor.
Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak
akan ada pengotoran - pengotoran, bintik (stain) minyak dan
sebagainya.
4. Tidak peka terhadap suhu.
Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan
pada nilai-nilai yang rendah.
Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat
panas.
Peralatan - peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara
aman dalam lingkungan yang panas sekali.
5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran.
Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak
mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan
yang mahal dan luas.
6. Kesederhanaan (mudah dipelihara)
Karena kontruksinya sangat sederhana, peralatan-peralatan udara
mampat hampir tidak peka gangguan.
Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase
(pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat
diperbaiki sendiri.
Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka
dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga
tahan terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar. Namun
demikian, udara bertekanan dan peralatan pneumatik masih tetap juga
mempunyai kelemahan-kelemahan.
6
1. Gangguan suara (bising).
Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama
dalam ruang-ruang kerja yang sangat mengganggu.
2. Mudah menguap (volatile).
Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan
udara-udara mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-
kebocoran yang banyak dan menyebabkan udara mampat mengalir
keluar.
3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu
yang berkaitan dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi
pembentukan es.
4. Gaya tekan terbatas.
Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas.
Untuk gaya-gaya yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan,
dan dibutuhkan diameter torak yang besar.
5. Biaya energi tinggi.
Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi
dan distribusi dibutuhkan peralatan - peralatan khusus.
7
mengurangi lebar nosel dan pengelepakan pengembus, dan juga tekanan
kontrol Pe bertambah.
3.1 Kesimpulan
Pengendali pneumatic adalah semua sistem yang menggunakan tenaga
yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
suatu kerja. Udara yang di mampatkan adalah udara yang diambil dari udara
lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang
ukurannya relatif kecil.
Kelebihan dari alat penumatik yang sangat menonjol adalah karena
udara dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang
sempit dalam waktu yang relatif singkat.
Kelemahan utama dari penggerak pneumatic adalah
ketidakmampuannya untuk menghasilkan gaya yang cukup besar seperti
halnya pada sistim hidrolik. Sistim Pneumatik memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan sistim hidrolik, antara lain yaitu :
1. Sistim pneumatic umumnya lebih murah dari sistim hidrolik yang
ekivalen.
8
2. Tidak boleh ada kebocoran dalam sistim hidrolik, tetapi pada sistim
pneumatic masih ditoleransi.
3. Karena menggunakan sistim pemampatan udara, katup pelepas tekanan
dapat pula digunakan untuk menurunkan tekanan pada saat terjad gaya
yang lain. Prinsip ini dapat diterapkan oleh penggenggam pada robot
untuk melindungi kerusakan yang mungkin terjadi.
4. Penggerak pneumatic memiliki respon yang lebih cepat dari penggerak
hidrolik.
DAFTAR PUSTAKA
9
10