Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Operasi Teknik Kimia

BLOWER

Disusun oleh :
Muhamad Raka (201571045E068)
Annisa Rachma Fauzia (201571045E0)
Rizki Kurniawan

FAKULTAS TEKNIK KIMIA


UNIVERSITAS JAYABAYA
DEPOK
2016
DAFTAR ISI

1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................i
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................3
ISI...............................................................................................................................3
BAB III...............................................................................................................................12
PENUTUP..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................13

BAB I
Pendahuluan
Isu-isu yang berkaitan dengan kualitas udara di dalam ruangan dan pengendalian
pencemaran menyebabkan sebuah kebutuhan yang kontinyu terhadap fan dan blower yang
memiliki kualitas baik, efisien, dan murah. Pemilihan yang tepat terhadap ukuran dan tipe fan

2
dan blower merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan sistem energi yang
efisien. Dalam bangunan yang besar, blower sering digunakan karena tekanan antarannya
yang tinggi yang diperlukan untuk mengatasi turun tekan dalam sistem ventilasi. Sebagian
besar blower berbentuk sentrifugal. Blower juga dapat digunakan untuk memasok udara draft
ke boiler dan tungku. Secara umum, fan dan blower dapat dikategorikan dalam dua bentuk,
yaitu aliran sentrifugal dan aliran aksial.
Kompressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum
biasanya menghisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan campuran beberapa
gas dengan susunan Nitrogen, Oksigen, dan campuran argon, Karbon dioksida, Uap air,
minyak dan lainnya.
Kompresor juga banyak digunakan di industri bangunan mesin,terutama untuk
menggerakkan pesawatpesawat pneumatic, antara lain boor, hammer, pesawat angkat,
pembersih pasir, alat control, penyemprotan dan pompa. Tekanan kerja untuk alat pneumatic
berkisar 1 15 psig, mesin pneumatic 70 : 90 psig, untuk udara 40 : 100 psig (udara
berekvansi) dan untuk pencairan gas tekanan kerjanya 200 : 3500 psig.
Kompresor dapat diklasifikasikan berdasarkan tekanan kerjanya.bila untuk tekanan
kerja rendah (lebih kecil dari 15 in kolom air) digunakan ventilasi udara dan kipas angin.
Sedangkan bila lebih besar dari 15 in digunakan istilah blower dan kompresor dengan
klasifikasi:
Kompresor kerja positif (positive displacement compressor):
- Kompresor kerja bolakbalik (reciprocating compressor)
- Blower bertekanan
- Blower non compression

Kompresor kerja dynamic (non-positive displacement compressor) :


- Radial flow centrifugal blower
- Axial flow compressor
- Mixed flow compressor
sebuah susunan impeller multitahap.
Dalam praktik keteknikan, fan dan blower dikategorikan sebagai piranti yang
menghasilkan tekanan relatif rendah, sedangkan kompresor menghasilkan tekanan yang lebih
tinggi. Batasan antara blower dan kompresor ditetapkan pada 7% peningkatan densitas fluida
(udara) dari umpan blower ke keluaran blower. Di dalam fan blower, anggapan ketidak
kompresibelan hanya menyebabkan kesalahan yang kecil.

3
BAB II
ISI

Blower sendiri adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu juga
sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Bila untuk keperluan khusus,

4
blower kadang-kadang diberi nama lain misalnya untuk keperluan gas dari dalam oven kokas
disebut dengan nama exhouter. Di industriindustri kimia alat ini biasanya digunakan untuk
mensirkulasikan gasgas tertentu didalam tahap prosesproses secara kimiawi dikenal
dengan nama booster atau circulator.
Prinsip kerja blower:
- Karakteristik cenderung turun saat tekanan sistem meningkat
- Kenaikan tekanan dari 1136-2066 mmWg
- Tidak bisa untuk handling bahan
- Memiliki impeller sebagai alat utama
- Tidak cocok untuk sitem yang dapat mengalami penyumbatan
Pompa dan blower atau fan sentrifugal memiliki prinsip kerja yang mirip, yaitu
mengalirkan fluida serta mengubahnya dari tekanan rendah ke tekanan tinggi sebagai akibat
adanyagaya sentrifugal yang dialami oleh fluida tersebut. Bedanya, bila pompa untuk
mengalirkancairan, blower atau fan untuk mengalirkan gas, udara misalnya.
Hampir kebanyakan pabrik menggunakan fan dan blower untuk ventilasi dan untuk
proses industri yang memerlukan aliran udara. Sistim fan penting untuk menjaga pekerjaan
proses industri, dan terdiri dari sebuah fan, motor listrik, sistim penggerak, saluran atau
pemipaan,peralatan pengendali aliran, dan peralatan penyejuk udara (filter, kumparan
pendingin penukar panas, dll).

Jenis-Jenis Blower

Blower dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi daripada fan, sampai 1,20
kg/ cm2. Dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistem
vakum di industri. Blower sentrifugal dan Positive displacement blower merupakan
dua jenis utama blower.

5
Gambar 3. Jenis-jenis Blower
a. Blower Sentrifugal

Blower sentrifugal terlihat lebih seperti pompa sentrifugal dari pada fan.
Impelernya digerakkan girdan berputar 15.000 rpm. Pada blower multi-tahap, udara
dipercepat setiap melewati impeller.Apada blower tahap tunggal, udara tidak
mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien.
Blower sentrifugal beroperasi melawan tekanan 0,35 sampai 0,70
2,
kg/cm namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Satu karakteristik adalah
bahwa aliran udara cenderung turun secara drastic begitu tekanan sistem
meningkat, yang dapat merupakan kerugian pada sistem pengangkutan bahan yang
tergantung pada volume udara yang mantap.Oleh karena itu, alat ini sering
digunakan untuk penerapan sistem yang cenderung tidak terjadi penyumbatan.

Gambar 4. Blower sentrifugal

b. Blower Jenis Positive-Displacement

Blower jenis positive displacement memiliki rotor, yang menjebak udara dan
mendorongnya melalui rumah blower. Blower ini menyediakan volume udara yang
konstan bahkan jika tekanan sistemnya bervariasi.
Cocok digunakan untuk sistem yang cenderung terjadi penyumbatan, karena dapat
menghasilkan tekanan yang cukup (biasanya sampai mencapai 1,25 kg/ cm 2) untuk
menghembus bahan-bahan yang menyumbat sampai terbebas.
Blower ini berputar lebih pelan daripada blower sentrifugal (3.600 rpm) dan
seringkali digerakkan dengan belt untuk memfasilitasi perubahan kecepatan.

6
Gambar 5. Blower Positif Displacement

Menghitung Daya Blower/Fan

Sebelum Daya dari blower/ fan dapat dihitung, sejumlah parameter operasi harus diukur,
termasuk kecepatan udara, head tekanan, suhu aliran udara pada fan. Dalam rangka
mendapatkan gambaran operasi yang benar harus diyakinkan bahwa:

1. Fan dan komponennya beroperasi dengan benar pada kecepatannya

2. Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistansi sistim yang stabil dll.

Disini akan dihitung daya dari blower dan Perhitungan efisiensi blower/fan, perhitungan
dibagai beberapa tahap agar dapat mudah dimengerti :

Tahap 1: Menghitung berat jenis gas


Tahap pertama adalah menghitung berat jenis udara atau gas dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Berat jenis gas ()=273 x 1,293/ 273 + t 0C
Dimana, t oC = Suhu udara atau gas pada kondisi ditempat

Tahap 2: Mengukur kecepatan udara dan menghitung kecepatan udara rata-rata

Kecepatan udara dapat diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot dan
manometer,atau dengan sensor aliran (instrumen tekanan diferensial), atau anemometer yang
akurat.

Gambar dibawah memperlihatkan bagaimana tekanan kecepatan diukur dengan


menggunakan sebuah tabung pitot dan manometer. Tekanan total diukur denan menggunakan
pipa bagian dalam dari tabung pitot dan tekanan statis diukur dengan menggunakan pipa luar
dari tabung pitot. Jika ujung tabung luar dan dalam disambungkan ke manometer, didapatkan
tekanan kecepatan (yaitu perbedaan antara tekanan total dan tekanan statis). Untuk mengukur
kecepatan yang rendah, lebih disukai menggunakan manometer dengan pipa tegak keatas
daripada manometer pipa-U. Lihat bab tentang Peralatan Pemantauan untuk penjelasan
mengenai manometer.

7
Menghitung kecepatan udara rata-rata dengan mengambil sejumlah pembacaan
tekanankecepatan yang melintasi bagian melintang saluran dengan menggunakan persamaan
berikut :

Dimana:
Cp= Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik pembuatnya
Dh = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh tabung pitot dengan
mengambil pengukuran pada sejumlah titik pada seluruh bagian melintang
saluran.
yu= Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian
y = Berat jenis zat cair dalam manometer pada tabung pitot (air, alkohol atau air raksa)

Tahap 3: Menghitung aliran volumetrik


Tahap ketiga adalah menghitung aliran volumetrik sebagai berikut:

1. Ukur diameter saluran (atau dari sekitarnya dimana diameter dapat diperkirakan).

2. Hitung volum udara/gas dalam saluran dengan hubungan sebagai berikut

Volumetrik Q (m3/s) = V x A

8
Tahap 4: Menghitung Daya Blower
Hubungan antara total head, H dan debit Q dinyatakan oleh persamaan (14) berikut :

Dimana
g =percepatan gravitasi bumi, m/s2
b2 =sudut sudu bagian luar (lihat gbr.2)
H =head, Pa
Q = debit, m3/s
u2 = kecepatan sudu bagian luar, m/s
R2 = Jari-jari luar dari blower, m
v = kecepatan sudut, rad/s
N = putaran blower-rpm
b2 = tebal/ketinggian sudu blower,m

Daya blower = . Q. H (Watt)

Tahap 5: Menghitung efisiensi Blower


Efisiensi mekanik dan statik dapat dihitung sebagai berikut:

9
Menghitung Daya Blower/Fan

Sebelum Daya dari blower/ fan dapat dihitung, sejumlah parameter operasi harus diukur,
termasuk kecepatan udara, head tekanan, suhu aliran udara pada fan. Dalam rangka
mendapatkan gambaran operasi yang benar harus diyakinkan bahwa:

3. Fan dan komponennya beroperasi dengan benar pada kecepatannya

4. Operasi berada pada kondisi stabil; suhu, berat jenis, resistansi sistim yang stabil dll.

Disini akan dihitung daya dari blower dan Perhitungan efisiensi blower/fan, perhitungan
dibagai beberapa tahap agar dapat mudah dimengerti :

Tahap 1: Menghitung berat jenis gas


Tahap pertama adalah menghitung berat jenis udara atau gas dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut:
Berat jenis gas ()=273 x 1,293/ 273 + t 0C
Dimana, t oC = Suhu udara atau gas pada kondisi ditempat

Tahap 2: Mengukur kecepatan udara dan menghitung kecepatan udara rata-rata

Kecepatan udara dapat diukur dengan menggunakan sebuah tabung pitot dan
manometer,atau dengan sensor aliran (instrumen tekanan diferensial), atau anemometer yang
akurat.

Gambar dibawah memperlihatkan bagaimana tekanan kecepatan diukur dengan


menggunakan sebuah tabung pitot dan manometer. Tekanan total diukur denan menggunakan
pipa bagian dalam dari tabung pitot dan tekanan statis diukur dengan menggunakan pipa luar
dari tabung pitot. Jika ujung tabung luar dan dalam disambungkan ke manometer, didapatkan
tekanan kecepatan (yaitu perbedaan antara tekanan total dan tekanan statis). Untuk mengukur
kecepatan yang rendah, lebih disukai menggunakan manometer dengan pipa tegak keatas
daripada manometer pipa-U. Lihat bab tentang Peralatan Pemantauan untuk penjelasan
mengenai manometer.

10
Menghitung kecepatan udara rata-rata dengan mengambil sejumlah pembacaan
tekanankecepatan yang melintasi bagian melintang saluran dengan menggunakan persamaan
berikut :

Dimana:
Cp= Konstanta tabung pitot, 0,85 (atau) yang diberikan oleh pabrik pembuatnya
Dh = Perbedaan tekanan rata-rata yang diukur oleh tabung pitot dengan
mengambil pengukuran pada sejumlah titik pada seluruh bagian melintang
saluran.
yu= Berat jenis udara atau gas pada kondisi pengujian
y = Berat jenis zat cair dalam manometer pada tabung pitot (air, alkohol atau air raksa)

Tahap 3: Menghitung aliran volumetrik


Tahap ketiga adalah menghitung aliran volumetrik sebagai berikut:

3. Ukur diameter saluran (atau dari sekitarnya dimana diameter dapat diperkirakan).

4. Hitung volum udara/gas dalam saluran dengan hubungan sebagai berikut

Volumetrik Q (m3/s) = V x A

Tahap 4: Menghitung Daya Blower


Hubungan antara total head, H dan debit Q dinyatakan oleh persamaan (14) berikut :

11
Dimana
g =percepatan gravitasi bumi, m/s2
b2 =sudut sudu bagian luar (lihat gbr.2)
H =head, Pa
Q = debit, m3/s
u2 = kecepatan sudu bagian luar, m/s
R2 = Jari-jari luar dari blower, m
v = kecepatan sudut, rad/s
N = putaran blower-rpm
b2 = tebal/ketinggian sudu blower,m

Daya blower = . Q. H (Watt)

Tahap 5: Menghitung efisiensi Blower


Efisiensi mekanik dan statik dapat dihitung sebagai berikut:

12
BAB III
13
PENUTUP
Dalam sebuah industri pasti dibutuhkan serangkaian alat fan tersebut, sehingga
industri-industri pun harus bisa memilih blower yang cocok dan sesuai dengan kebutuhan
yang dibutuhkan oleh industri tersebut.
Pertimbangan penting ketika memilih fan adalah :
Kebisingan
Kecepatan perputaran
Karakteristik aliran udara
Kisaran suhu
Variasi dalam kondisi operasi
Ketidakleluasaan ruang dan tata letak sistim
Harga pembelian, biaya operasi (ditentukan oleh efisiensi dan perawatan), dan umu
operasi

DAFTAR PUSTAKA
14
UNEP, 2006. Fan dan Blower, Pedoman efisiensi energy untuk industri Asia. 2006
http://dokumen.tips/documents/perbedaan-prinsip-kerja-blower-dan-fan.html
http://www.engineeringindonesia.org/showthread.php?tid=438

15

Anda mungkin juga menyukai