Anda di halaman 1dari 22

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN VOKASI


INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SMTI PONTIANAK
NomorDokumen
MATERI AJAR FAN, BLOWER, KOMPRESSOR

Rio Paindoman, S.T

Fans (Kipas)
Fan atau kipas, adalah alat mekanika yang berfungsi untuk menghasilkan flow atau aliran
pada suatu fluida, biasanya berupa gas. Pada dunia industri, fan digunakan untuk menghasilkan
flow dari gas atau udara dalam jumlah besar yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dari
industri tersebut.

Fan terdiri dari beberapa bagian yaitu, case, sudu (vane/blade), dan penggeraknya.
Vane/blade berputar untuk menghasilkan aliran udara yang diinginkan. Berbeda dengan fungsi
dari kompresor yang menghasilkan udara bertekanan dengan flow rendah , fan menghasilkan
aliran udara dengan flow tinggi dan tekanan yang rendah.

Di dunia industri, fan digunakan antara lain pada proses pembakaran, sistem HVAC, transport,
pendingin, pengering udara, dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh-contoh aplikasi fan yang
digunakan di sebuah industri Pembangkit Listrik Tenaga Uap:
1. Force Draught Fan (FD Fan)
Fan ini digunakan untuk menghasilkan flow yang tinggi untuk mencukupi kebutuhan udara pada
proses pembakaran batubara di furnace. Besar flow yang dibutuhkan bergantung dari besar
pembakaran dan air/fuel ratio yang ditetapkan. Saat pembakaran di furnace harus naik karena
kebutuhan beban listrik yang meningkat, maka besar flow FD Fan juga akan menyesuaikan naik.
Besar bukaan dari blade (blade pitch) dapat diatur menggunakan sistem hidrolis, untuk mengatur
berubah-ubahnya besar flow udara yang dibutuhkan.
2. Induced Draught Fan (ID Fan)
ID Fan berfungsi untuk mengatur besar tekanan udara di dalam furnace, dengan jalan mengatur
besar flow udara hasil pembakaran furnace (flue gas) yang keluar menuju chimney (cerobong
asap). Blade pitch-nya juga dapat diatur besar bukaannya untuk mengatur flow flue gas.
3. Primary Air Fan (PA Fan)
PA Fan, yang merupakan salah satu contoh penggunaan centrifugal fan, berfungsi untuk
mentransport batubara yang sudah berukuran serbuk, dari pulveriser menuju furnace. Selain itu,
udara dari PA Fan juga digunakan untuk mengeringkan batubara tersebut, sehingga proses
pembakaran di dalam furnace lebih efisien.
4. Sistem Ventilasi
Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel saya sebelumnya dengan judul HVAC (Heating,
Ventilation, and Air Conditioning), fan banyak digunakan di sistem HVAC. Sebagai ventilasi,
sirkulasi pendingin udara (Air Handling Unit, dan exhaust fan.

Seperti yang sedikit saya singgung di atas bahwa ada 2 tipe fan yang digunakan,
yaitu centrifugal fan dan axial fan. Centrifugal fan menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk
menghasilkan aliran udara dengan tekanan yang lebih tinggi. Sedangkan axial fan menggunakan
prinsip gaya axial untuk fokus menghasilkan flow aliran udara yang besar dengan tekanan yang
lebih rendah.

Blowers

Pengertian Blower dan Fan Menurut Slamet Nugroho (2012). Blower adalah Mesin atau
alat yang digunakan untuk menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan
dialirkan dalam suatu ruangan tertentu , juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau
gas tertentu. Biasanya blower digunakan untuk mensirkulasikan gas-gas tertentu didalam suatu
ruangan. Selain itu blower merupakan mesin yang memampatkan udara atau gas oleh gaya
sentrifugal ketekanan akhir yang melebihi dari 40 psig. Blower tidak didinginkan dengan air
karena karena penambahan biaya yang dibutuhkan untuk system pendinginan tidak
menguntungkan atau efisiensi bila ditinjau dari keuntungan yang diperoleh begitu kecil dari
kinerja blower ini.

Menurut F. Fery Yudisworo (2014). Fan adalah peralatan yang menyebabkan aliran suatu
fluida gas dengan cara menciptakan sebuah beda tekan melalui pertukaran momentum dari bilah
fan ke partikel-partikel fluida gas. Impeller fan mengubah energi mekanik rotasional menjadi
energi kinetik maupun tekanan dalam fluida gas. Pembagian energy mekanik menjadi energy
kinetik dan tekanan yang diciptakan serta efisiensi energy bergantung pada jenis impeller fan
yang dirancang. Selain itu fan digunakan untuk memindahkan sejumlah volume udara atau gas
melalui suatu saluran ( duct) dan juga bisa digunakan sebagai pendinginan serta system ventilasi
ruangan.
Bagian-bagian blower dan fan

1. Air inlet Air inlet adalah salah satu bagian dari komponen blower sebagai masuknya udara
kedalam blower sebelum melakukan ke proses selanjutnya.

2. Air outlet Air outlet adalah salah satu bagian dari komponen blower sebagai keluarnya udara
dari dalam blower setelah melakukan proses yang terjadi didalam blower.

3. Impeller dan sudu sudu Impeller dan sudu sudu adalah salah satu bagian dari komponen
blower yang berfungsi sebagai memutarkan udara yang masuk dari air inlet yang melewati
berbagai proses untuk menuju ke air outlet.

4. Rumah blower Rumah blower adalah bagian luar blower yang melindungi seluruh komponen
blower yang berada didalam rumah blower, bagian komponen rumah blower ini tidak boleh ada
kebocoran sedikitpun agar kinerja blower berjalan dengan lancar.

5. Bantalan-bantalan Bantalan-bantalan adalah salah satu bagian dari komponen blower yang
berfungsi sebagai menahan getaran dari proses pemutaran udara yang masuk melewati impeller
dan sudu-sudu agar tidak terjadi pergesekan akibat kecepatan yang lebih besar.

Gambar 1. Komponen-komponen Blower .

Klasifikasi

Klasifikasi Blower Secara umum, klasifikasi blower dibagi 2 jenis yaitu :

a . Blower Sentrifugal Blower sentrifugal terlihat seperti pompa sentrifugal, impellernya


digerakkan oleh gear dan berputar 15.000 rpm. Pada blower tahap tunggal, udara tidak
mengalami banyak belokan, sehingga lebih efisien. Blower sentrifugal beroperasi melawan
tekanan 0,35 sampai 0,70 kg/cm2, namun dapat mencapai tekanan yang lebih tinggi. Blower ini
sering digunakan untuk penerapan system yang cenderung tidak terjadi penyumbatan.

Dari bentuk sudut (blade) impeller ada 3 jenis yaitu:

(1) Forward Curved Blade Forward curved adalah bentuk blade yang arah
lengkungannya.bagian ujungnya terpasang diatas searah dengan putaran roda.maka pada
jenis ini udara atau gas meninggalkan blade dengan kecepatan yang tinggi sehingga
mempunyai discharge velocity yang tinggi.

Gambar 2. Forward Curved Blade

(2) Backward Curved Blade Type ini memiliki susunan blade yang sama dengan forward
curved blade. Hanya arah dan sudut blade akan mempunyai sudut yang optimum dan
merubah energy kinetic menjadi energy potensial. Blower ini didasarkan pada kecepatan
sedang, akan tetapi memiliki range dan tekanan yang lebar.

Gambar 3. Backward Curved Blade

(3) Radial blade Di dalam pemakaiannya dirancang untuk tekanan statis yang tinggi pada
kapasitas yang kecil. Namun dibuat pelayanan tekanan dan kecepatan putaran yang tinggi
Gambar 4. Radial Blade b. Blower Positive Displacement Blower positive displacement
memiliki rotor yang menjebak udara dan mendorongnya melalui rumah blower. Blower
ini menyediakan volume udara yang konstan bahkan jika tekanan system nya bervariasi.
Blower ini cocok digunakan untuk system yang cenderung terjadi penyumbatan, karena
dapat menghasilkan tekanan yang cukup untuk menghembuskan kotoran kotoran yang
menyumbat sampai terbebas. Blower ini berputar lebih pelan daripada blower sentrifugal
hanya 3.600 rpm. Dan sering digerakkan oleh belt untuk memfasilitasi perubahan
kecepatan.

Jenis blower positive displacement yang sering digunakan adalah :

(1) Vane Blower Pada umumnya dihgunakan untuk kapasitas yang kecil dengan fluida
yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerjanya elemen impeller vane blower
pada dua type yaitu slanding lane dan flexible lane nya.

Gambar 5. Vane Blower

Klasifikasi fan Secara umum

klasifikasi fan dibagi 2 jenis yaitu :

a. Fan Sentrifugal Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran udara dengan impeller
berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung blades dan kemudian diubah ke
tekanan. Fan ini mampu menghasilkan tekanan yang tinggi cocok untuk kondisi operasi
yang berat. Seperti dengan suhu tinggi, aliran udara yang kotor atau lembab.

Jenis-jenis dari fan sentrifugal yaitu : (1) Fan radial dengan blade datar Fan jenis ini cocok
pada tekanan statis yang tinggi. Dimana rancangannya sederhana sehingga dapat dipakai
khusus serta dapat beroperasi pada aliran udara yang rendah dan tanpa getaran dan tahan
lama.

Gambar 6. Fan radial dengan blade datar

(2) Fan dengan blade melengkung Fan jenis ini dapat menggerakkan dengan volume
udara yang besar terhadap tekanan udara yang relative rendah. Di desain dengan
ukuran relative kecil serta tingkat kebisingannya rendah dan sangat cocok untuk
pemanasan atau pendingin pada ventilasi.

Gambar 7. Fan dengan blade melengkung

(3) Backward inclined fan Fan jenis ini didesain dengan bentuk blades yang miring jauh
dari arah putaran pada fan.
Gambar 8. Bacward Inclined Fan

b. Fan Axial Fan axial dirancang untuk menangani laju aliran yang sangat tinggi dan tekanan
rendah. Fan axial menggerakkan aliran udara sepanajng sumbu fan. Cara kerjanya fan ini
seperti impeller pesawat terbang, blades fan menghasilkan pengangkatan aerodinamis yang
menekan udara. Fan ini dirancang dengan bentuk yang kompak dan juga ringan.

Jenis- jenis dari fan axial adalah :

(1) Fan propeller Fan dengan jenis ini menghasilkan laju udara yang tinggi pada tekanan
rendah, serta tidak membutuhkan saluran kerja yang luas sebab tekanan yang dihasilkan
kecil. Dimana dapat mencapai efisiensi yang maksimum hampir seperti aliran yang
mengalir secara sendiri.

Gambar 9. Fan Propeller

(2) Fan pipa axial Fan jenis ini dengan tekanan yang lebih tinggi dan efisiensi operasinya
lebih baik daripada fan propeler, sangat cocok untuk tekanan yang menengah dan
penggunaan laju aliran udara yang tinggi dengan kecepatan yang tinggi.
Gambar 10. Fan Pipa Axial

(3) Fan dengan baling baling axial Fan jenis ini cocok pada penggunaan yang
tekanannya sedang sampai tinggi, serta dapat dipercepat hingga kecepatan tertentu
menghasilkan aliran pada arah berlawanan dan berguna pada berbagai penggunaan
ventilasi dengan energi yang dihasilkan lebih efisien. Gambar 11. Fan dengan baling-
baling axial

Kompressor

Pengertian Kompressor

Menurut Sularso dan Haruo Tahara (2006:167), kompresor adalah mesin untuk
memampatkan udara atau gas. Kompresor udara biasanya mengisap udara dari atmosfer. Namun
ada pula yang mengisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosfer.
Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompresor yang
mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer. Dalam hal ini kompresor
disebut pompa vakum. Kompresor udara di kamar mesin sebuah kapal merupakan pesawat bantu
di kapal. Fungsi kompresor adalah pesawat Bantu yang berfungsi untuk mendapatkan udara
kempa yang ditampung didalam bejana udara, untuk udara start main engine, motor bantu, untuk
kebersihan dan juga sebagai control pneumatic (L. Sterling,2000).
Kompresor udara di kamar mesin merupakan salah satu pesawat bantu yang ada di atas
kapal yang digunakan untuk menghasilkan udara start mesin panggerak utama dan motor bantu.
Pada umumnya dikapal dipasang dua buah kompresor udara yang mempunyai tujuan jika salah
satu kompresor udara ada yang rusak, maka masih ada kompresor udara yang lain yang dapat
menggantikannya, sehingga kebutuhan akan udara bertekanan selalu siap ketika dibutuhkan.
Pada umumnya pada kapal dipasang 2 buah kompresor yang mempunyai tujuan apabila salah
satu dari kompresor rusak atau macet, masih ada yang lain yang dapat menggantikan.

Kompresor udara pada kapal ada 2 yaitu:


1. Kompresor udara utama yg berfungsi utk mengisi udara kerja pada botol angin utama. 2.
Kompresor udara bantu yang berfungsi untuk emergency bilamana kompresor udara utama
rusak/macet dan untuk mengisi udara pada botol angin bantu. Sedangkan menurut
(Raharjo,2009), Kompresor adalah sebuah mesin bantu atau peralatan yang berfungsi untuk
memindahkan fluida mampu mampat seperti udara. kompresor di gunakan sebagai penyedia
udara bertekanan yang selanjutnya dapat di aplikasikan untuk pengeringan, pneumatics dan lain
sebagainya.

Komponen Utama Kompresor Adapun komponen–komponen utama dari kompresor udara


adalah sebagai berikut:
1. Kerangka (frame) Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi
juga sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat
penampungan minyak pelumas.
2. Low pressure suction and delivery valve Untuk strukturnya, katup hisap terletak
dibagian bawah dan katup pengiriman pada bagian atasnya. Karena daerah di sekitar
katup sangat dibutuhkan, maka diperlukan daya angkat yang kecil dari katup. Akibatnya,
rotasi kecepatan tinggi dapat dipertahankan tanpa mengurangi efisiensinya. Low
pressure valve terdiri dari beberapa bagian yang mudah untuk dipisahkan dan diperbaiki.
3. High pressure suction and delivery valve High pressure valve juga terdiri dari beberapa
bagian yang mudah untuk dipisahkan dan diperbaiki. Tergantung dari model kompresor
udara, katup pengisapan dan katup pengiriman terpisah dari low pressure suction and
delivery valve.
4. High pressure safety valve Katup ini berfungsi untuk mencegah bahaya ketika tekanan
udara menjadi terlalu tinggi. Ketika tekanan udara meningkat sekitar 10% dari tekanan
normal, katup ini bekerja mengeluarkan udara kompresi ke atsmosfer untuk mencegah
tekanan udara terus meningkat. Tekanan kerja dari katup ini dapat dengan mudah
dikontrol dengan mengatur baut yang terdapat pada katup ini.
5. Air cooler Air cooler berfungsi untuk mendinginkan suhu udara kompresi dan untuk
memisahkan drainase.
6. Pressure gauge Pressure gauge berfungsi untuk menunjukkan tekanan sebesar 0.45 Mpa
– 0.7 Mpa ketika kompresor udara bekerja dengan normal (2.94 Mpa).Pastikan keran
ditutup ketika kompresor udara beroperasi dan buka keranketika memeriksa pressure
yang ditunjukkan.
7. Oil gauge Minyak pelumas di dalam crank case berfungsi untuk melumasi silinder
( daerah tekanan tinggi ), piston, metal, crankpin and main bearing. Untuk melumasi
silinder dan katup udara di daerah low pressure digunakan pipa minyak dan konsumsi
minyak dapat dilihat dari luar melalui oil gauge.
8. Saringan Udara (Air filter) Air filter merupakan komponen pada kompresor yang sangat
penting. Air filter berfungsi untuk menyaring udara yang akan masuk ke dalam silinder
sehingga debu dan kotoran tidak masuk ke dalam silinder. Debu dan kotoran dapat
mengakibatkan kerusan pada silinder, lengketnya katup, merusak silinder, dan
pemakaian yang berlebihan.

Gambar 2.1 Air Filter Kompressor

9. Motor
Motor merupakan penggerak utama kompresor. Motor penggerak kompresor dibedakan menjadi
2 macam yaitu motor listrik dan motor bakar.

Gambar 2.2 Elektro Motor

10. Sistem pelumasan


Sistem pelumasan yaitu pelumasan yang melibatkan semua komponen dalam kompresor
yang bergerak. Pelumasan ini sangat penting karena sangat berpengaruh dalam
pengoperasian kompresor.
11. Cylinder oil Cylinder oil berfungsi untuk melumasi piston dan silinder pada saat
kompresor beroperasi agar silinder tidak aus dan tidak terjadi gesekan antar metal yang
mengakibatkan panas yang berlebihan. Cylinder oil tidak boleh telat dalam pengisian.
12. Piston Piston adalah komponen yang terletak di dalam silinder dan berfungsi untuk
mengkompresikan udara sehingga menghasilkan udara bertekanan yang kemudian
menuju ke low pressure valve dan high pressure valve.

Gambar 2.3 Torak (Piston)


13. Piston ring( piston rings) Piston ring merupakan komponen yang digunakan untuk
mencegah terjadinya udara lolos dalam silinder dalam proses pemampatan udara.
14. Batang Penghubung (Connecting rod) Connecting rod berfungsi sebagai penghubung
antara piston dan poros engkol.

Gambar 2.4 Batang Penghubung (Connecting Rod)


15. Poros engkol Poros engkol merupakan komponen yang merubah putaran menjadi
langkah yang menyebabkan piston bergerak naik turun
Gambar 2.5 Poros Engkol
16. Silinder (cylinder) Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket
17. Liner silinder (cylinder liner) Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat
melakukan proses ekspansi, pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

Gambar 2.6 Silinder Liner (Cylinder Liner)


18. Front and rear cylinder cover Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan
bagian crank end/rear cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak
keluar silinder.
19. Water Jacket Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin
20. Cincin Penahan Gas (packing rod) Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya
celah (clearance) antara bagian yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam
(silinder). Cincin penahan gas ini terdiri dari beberapa ring segment.
21. Oil Scraper Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.
22. Katup kompresor (compressor valve) Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan
pengeluaran gas/udara, kedalam atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka
dan menutup sendiri akibat adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam
dengan bagian luar silinder.
Gambar 2.7 Katup kompresor (compressor valve)
Prinsip Kerja Kompresor Udara Kompresor udara yang ada di kapal sangat
mempengaruhi kerja mesin. Berhubung paling banyak digunakan pada kapal adalah 2
tingkat, maka penulis menguraikan prinsip kerja kompresor udara 2 tingkat. 1. Prinsip
Kompresor udara 2 tingkat, yaitu pada gambar:

Gambar 2.8 kompresor udara dua tingkat (sumber : edy saputra,2018)

Pengertian prinsip kerja kompresor udara dua tingkat menurut (sitepu,2010), adalah
udara dari dihisap oleh torak tekanan rendah melalui saringan (filter) dan masuk ke dalam
silinder melalui katub hisap tekanan rendah. Setelah dikompresikan dalam silinder. Udara keluar
melalui katub tekan tekanan rendah, kemudian udara didinginkan pada inter cooler dan
selanjutnya udara masuk ke dalam silinder tekanan tinggi melalui katub isap 2. 12 tekanan tinggi
dan udara keluar melalui inter cooler menuju tabung udara (botol angin) melalui katub tekan
tekanan tinggi. Selama kompresor bekerja perlu adanya pendinginan, pendinginan diambil dari
air laut dan agar kompresor tidak mengalami kerusakan maka bagian tertentu dipasang Zink
Anoda untuk menghindari korosi.
Alasan kompresor perlu pendingin adalah
a. Untuk memperkecil suhu udara.
b. Untuk memperbesar rendemen volumentric
c. Memperkecil kenaikan suhu pada kompresor
Alat Pengaman Kompresor Udara
Untuk meningkatkan keselamatan kerja pada kompresor udara perlu dipasang alat-alat pengaman
agar kompresor dapat bekerja dengan aman dan tidak ada gangguan waktu bekerja.
Fungsi dari alat-alat pengaman kompresor menurut (edy saputra, 2018) antara lain :
a. Katub Keamanan Katub keamanan berfungsi untuk mengeluarkan tekanan lebih dari
yang diijinkan sehingga dapat menghindari terjadinya ledakkan.
b. Katub Cerat Katub cerat digunakan untuk start pertama agar tidak terjadi ledakan
c. Gelas Penduga Minyak Lumas Gelas penduga minyak lumas ini berfungsi untuk
mengetahui atau melihat tinggi rendahnya minyak lumas dalam sistem.
d. Saringan atau Filter Filter digunakan untuk menyaring udara yang masuk kedalam sistem
sehingga tidak masuk dan membawa kotoran
e. Manometer berfungsi untuk mengetahui tekanan udara dalam tabung udara dan tekanan
yang diijinkan yaitu 30 kg / cm2 .

Gambar 2.9 Indikator Tekanan Udara (sumber : edy saputra, 2018)

Alat-alat bantu kompresor


Selain dilengkapi dengan alat pengaman, kompresor juga dilengkapi dengan alat bantu guna
menunjang proses kerjanya.
Alat bantu pada kompresor antara lain;
a. Tabung udara (botol angin) dengan tekanan max. 30 kg/cm2
b. Motor listrik sebagai tenaga penggerak
c. Penggerak diesel (untuk kompresor bantu)

1. Tenaga Penggerak Kompresor Udara


Tenaga penggerak pada kompresor udara menurut (sunarto, 2012) adalah:
a. Kompresor udara utama menggunakan tenaga penggerak motor listrik
b. Kompresor udara bantu menggunakan tenaga penggerak diesel. Meskipun dengan
tenaga penggerak yang berbeda tetapi fungsi dari keduanya sama. Bila salah satu
kompresor udara rusak, maka kompresor yang lainnya dapat menggantikan. Tenaga
penggerak dengan Motor Listrik Pengertian dari motor listrik adalah suatu alat atau
pesawat yang apabila diberi aliran listrik akan menghasilkan tenaga putar, selanjutnya
tenaga putaran dimanfaatkan untuk menggerakan kompresor udara dengan
menghubungan roda pully dengan kopling pada motor tersebut.
2. Tenaga penggerak dengan Diesel Kompresor udara yang menggunakan tenaga penggerak
diesel biasanya dari jenis kompresor udara bantu. Kompresor udara bantu di kapal
digunakan sebagai emergency (darurat) bila kompresor udara utama rusak atau macet.
Kompresor udara bantu dipasang berjauhan dari kompresor udara utama karena
menggunakan bahan bakar yaitu solar, dan kompresor udara bantu dibuat lebih kecil
karena fungsinya hanya membantu kompresor udara utama.
3. Transmisi Daya Poros Untuk mentranmisikan daya dari poros motor penggerak ke poros
kompresor ada beberapa cara yaitu dengan cara sebagai berikut :
a. Sabuk V Keuntungan cara ini adalah pada putaran kompresor dapat lebih bebas
sehingga dapat dipakai motor putaran tinggi. Namun kerugiannya adalah pada kerugian
daya yang disebabkan oleh slip antara puli dan sabuk serta kebutuhan ruangan yang lebih
besar untuk pemasangan. Cara transmisi ini sering dipergunakan untuk kompresor kecil
dengan daya kurang dari 75 kW
b. Kopling Tetap Hubungan dengan kopling tetap memberikan efisiensi keseluruhan yang
tinggi serta pemeliharaan yang mudah. Namun cara ini memerlukan motor dengan
putaran rendah dan motor dengan putaran rendah adalah mahal. Karena itu, cara ini
hanya sesuai untuk kompresor berdaya antara 150 – 450 kW. 15
c. Rotor Terpadu ( Direct Rotor ) Pada cara ini poros engkol kompresor menjadi satu
dengan poros motor. Dengan cara ini ukuran mesin dapat menjadi lebih ringkas sehingga
tidak memerlukan banyak ruang. Pemeliharaannyapun mudah. d. Kopling Gesek Cara ini
dipakai untuk menggerakkan kompresor kecil dengan motor bahan bakar torak. Disini
motor dapat distart tanpa beban dengan membuka hubungan kopling. Namun untuk
kompresor dengan fluktuasi momen puntir yang besar diperlukan kopling yang dapat
meneruskan momen puntir yang besar pula
4. Peralatan Pembantu 1. Fungsi botol Angin Botol angin berfungsi sebagai penampung
udara kerja dari kompresor. Pada kapal udara kerja digunakan untuk: a. Untuk start Main
Engine dan Auxialary Engine
b. Menjalankan alat-alat otomatis.
c. Untuk membersihan kotoran-kotoran
d. Untuk membunyikan seruling kapal, dan lain-lain. Jumlah tabung udara dibuat 2
dimaksudkan apabila salah satu rusak atau macet maka tabung udara yang lain dapat
menggantikannya dan juga merupakan syarat dari klasifikasi.
Gambar 2.10 Tabung Udara
1. Dua cara pemasangan botol angin di atas kapal, pertama secara vertikal dan kedua
secara horizontal. Kedua cara tersebut pemakaiannya tergantung dari keadaan luas
tempat / ruangan. Untuk jenis botol angin yang tegak, dasar botol angin harus
cembung untuk tempat kumpulan condensat, minyak yang terbawa serta kotoran lain
yang selanjutnya dapat di buang melalui pipa cerat. Untuk menampung udara kerja
yang dihasilkan oleh kompresor maka diperlukan alat bantu yaitu botol angin
2. Alat bantu pada tabung udara Untuk menjaga agar keamanan kerja dan mencegah
agar tabung udara tidak cepat rusak, maka dlengkapi dengan alat-alat sebagai berikut:
a. Manometer Manometer berfungsi untuk mengetahui tekanan udara di dalam botol
udara yaitu antara 20 - 30 Kg/Cm2
b. Katub Cerat Katub cerat berfungsi untuk mencerat air yang berada didalam botol
akibat terjadinya kondensasi udara didalam boto1 serta untuk mencegah terjadinya
korosi
c. Katub Pengeluaran Udara ke Mesin Katub pengeluaran udara ini berfungsi untuk
saluran udara untuk menjalankan mesin atau untuk kegiatan lain d. Katub Pengisian
Katub pengisian digunakan sebagai saluran udara dari kompresor ke botol angin
e. Katub Keamanan Sebagai katub keamanan yaitu menjaga bila terjadi tekanan yang
rnelebihi kapasitas didalam tabung sehingga dapat menghindari terjadinya ledakan.

Macam-macam kompresor udara


A. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor) Kompresor ini dikenal
juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak yang bekerja bolak-
balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap
oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan
udara di dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam
silinder secara alami. Pada saat gerak kompresi torak bergerak ke titik mati bawah
ke titik mati atas, sehingga udara di atas torak bertekanan tinggi, selanjutnya di
masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung penyimpanan dilengkapi
dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak akan kembali
ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan
udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung
penampung ini berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan
dalam tabung telah melebihi kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau
mesin penggerak akan mati secara otomatis.

Gambar 2.11 Kompresor Torak Resiprokal (sumber :


http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 ) 18 B. Kompresor
Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara Kompresor udara bertingkat
digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih tinggi. Udara masuk
akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada
tekanan yang diinginkan. Pemampatan (pengompresian) udara tahap kedua lebih
besar, temperatur udara akan naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu
mengalami proses pendinginan dengan memasang sistem pendingin. Metode
pendinginan yang sering digunakan misalnya dengan sistem udara atau dengan
sistem air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak
resiprokal antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar,
sedangkan dua tingkat atau lebih tekanannya hingga 15 bar. Gambar 2.12

Kompresor Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara (sumber :


http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 ) C. Kompresor
sentrifugal Kompresor sentrifugal merupakan kompresor yang memanfaatkan
gaya sentrifugal yang dihasilkan oleh impeller untuk mempercepat aliran fluida
udara (gaya kinetik), yang kemudian diubah menjadi peningkatan potensi tekanan
(menjadi gaya tekan) dengan memperlambat aliran melalui diffuser. . 19
Gambar 2.13

Kompresor sentrifugal (sumber : http://www.academia.edu/8695661/makalah-


kompresor_2 )

D. Kompresor Putar (Rotary Compressor) Kompresor Rotari Baling-baling


Luncur Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam rumah yang berbentuk
silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. Keuntungan dari
kompresor jenis ini adalah mempunyai bentuk yang pendek dan kecil, sehingga
menghemat ruangan. Bahkan suaranya tidak berisik dan halus dalam, dapat
menghantarkan dan menghasilkan udara secara terus menerus dengan mantap.
Baling-baling luncur dimasukkan ke dalam lubang yang tergabung dalam rotor
dan ruangan dengan bentuk dinding silindris. Ketika rotor mulai berputar, energi
gaya sentrifugal baling-balingnya akan melawan dinding. Karena bentuk dari
rumah baling-baling itu sendiri yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran
ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya (mengalirnya)
udara.

Gambar 2.14 Kompresor Putar (sumber :


http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 )
E. Kompresor Sekrup (Screw) Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling
berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung,
sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan udara
secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi
helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka
kompresor ini dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat pesawat
hidrolik. Roda-roda gigi kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah
roda gigi dengan benar sehingga betul-betul dapat menghisap dan menekan fluida.

Gambar 2.15 Kompresor Sekrup (sumber :


http://www.academia.edu/8695661/makalah-kompresor_2 )

LEMBAR OBSERVASI 5

Tema : Fans
Kelas / Semester : XI KI 1/ 1
Tujuan : Peserta didik dapat menjelaskan dan mengkonsepkan fans beserta
part2 nya antar bagian

Nama Observer :
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..

Berikut disediakan alat fans sederhana.


TUGAS!
Buatlah gambar alat tersebut!!

Diskusi
1. Dari gambar fans yang telah kalian gambar, diskusikan dengan teman kalian, buatlah
skema bagian2 bisa kalian temukan!
2. Dari skema tersebut carilah fungsi dari part2 tersebut!

Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari observasi ini!

LEMBAR OBSERVASI 7

Tema : Kompressor
Kelas / Semester : XI KI 1/ 1
Tujuan : Peserta didik dapat memahami dan mendemonstrasikan
penggunaan kompressor!!

Nama Observer :
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..

Berikut disediakan alat Kompressor sentrifugal.

TUGAS!
Buatlah gambar alat tersebut!!

Diskusi
1. Dari gambar kompressor yang telah kalian gambar, diskusikan dengan teman kalian dan
pelajari bagian2 bisa kalian temukan!
2. Demonstrasikan cara penggunaan kompressor di depan Guru dan teman2 kalian!

Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari observasi ini!!
LEMBAR OBSERVASI 6

Tema : Blowers
Kelas / Semester : XI KI 1/ 1
Tujuan : Peserta didik dapat mengidentifikasikan dan menggunakan
blowers beserta cara penggunaannya

Nama Observer :
1. ……………………………………………………..
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..

Berikut disediakan alat blowers sederhana.

TUGAS!
Buatlah gambar alat tersebut!!

Diskusi
1. Dari gambar blowers yang telah kalian gambar, diskusikan dengan teman kalian, buatlah
skema bagian2 bisa kalian temukan!
2. Buatlah prosedur penggunaan blowers secara aman menurut kalian!

Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari observasi ini!!

Anda mungkin juga menyukai