Anda di halaman 1dari 6

Fan (Kipas) di Dunia Industri

HTTP://ARTIKEL-TEKNOLOGI.COM/FAN-KIPAS-DI-DUNIA-INDUSTRI/
BY ONNY

Fan atau kipas, adalah alat mekanika yang berfungsi untuk


menghasilkan flow atau aliran pada suatu fluida, biasanya berupa
gas. Pada dunia industri, fan digunakan untuk menghasilkan flow
dari gas atau udara dalam jumlah besar yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan dari industri tersebut.
Fan terdiri dari beberapa bagian yaitu, case, sudu (vane/blade),
dan penggeraknya. Vane/blade berputar untuk menghasilkan
aliran udara yang diinginkan. Berbeda dengan fungsi dari
kompresor yang menghasilkan udara bertekanan dengan flow
rendah, fan menghasilkan aliran udara dengan flow tinggi dan
tekanan yang rendah.
Di dunia industri, fan digunakan antara lain pada proses
pembakaran, sistem HVAC, transport, pendingin, pengering
udara, dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh-contoh aplikasi
fan yang digunakan di sebuah industri Pembangkit Listrik Tenaga
Uap:
1. Force Draught Fan (FD Fan)
Fan ini digunakan untuk menghasilkan flow yang tinggi untuk
mencukupi kebutuhan udara pada proses pembakaran batubara
di furnace. Besar flow yang dibutuhkan bergantung dari besar
pembakaran dan air/fuel ratio yang ditetapkan. Saat pembakaran
di furnace harus naik karena kebutuhan beban listrik yang
meningkat, maka besar flow FD Fan juga akan menyesuaikan
naik. Besar bukaan dari blade (blade pitch) dapat diatur
menggunakan sistem hidrolis, untuk mengatur berubah-ubahnya
besar flow udara yang dibutuhkan.
2. Induced Draught Fan (ID Fan)

ID Fan berfungsi untuk mengatur besar tekanan udara di dalam


furnace, dengan jalan mengatur besar flow udara hasil
pembakaran furnace (flue gas) yang keluar menuju chimney
(cerobong asap). Blade pitch-nya juga dapat diatur besar
bukaannya untuk mengatur flow flue gas.
3. Primary Air Fan (PA Fan)
PA Fan, yang merupakan salah satu contoh penggunaan
centrifugal fan, berfungsi untuk mentransport batubara yang
sudah berukuran serbuk, dari pulveriser menuju furnace. Selain
itu, udara dari PA Fan juga digunakan untuk mengeringkan
batubara tersebut, sehingga proses pembakaran di dalam furnace
lebih efisien.
4. Sistem Ventilasi
Seperti yang sudah saya jelaskan di artikel saya sebelumnya
dengan judul HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning),
fan banyak digunakan di sistem HVAC. Sebagai ventilasi, sirkulasi
pendingin udara (Air Handling Unit, dan exhaust fan.
Seperti yang sedikit saya singgung di atas bahwa ada 2 tipe fan
yang digunakan, yaitu centrifugal fan dan axial fan. Centrifugal
fan menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk menghasilkan
aliran udara dengan tekanan yang lebih tinggi. Sedangkan axial
fan menggunakan prinsip gaya axial untuk fokus menghasilkan
flow aliran udara yang besar dengan tekanan yang lebih rendah.
Free e-books:
1. The Basic of Axial Flow Fan
2. Understanding Centrifugal Fans
3. Fans and Blowers

Fan Stall dan Alat Pendeteksinya


APPLIED SCIENCE / MECHANICAL
BY ONNY

Pada artikel saya sebelumnya saya menjelaskan bahwa fan


(kipas) merupakan alat yang digunakan untuk menciptakan aliran
udara. Besarnya aliran udara dapat diatur dengan merubah-ubah
besar sudut dari fan blade (pisau kipas). Semakin besar sudut
yang dibuat, akan semakin besar pula aliran udara yg terjadi.
Perubahan kecepatan relatif dari udara serta arah pantulan akibat
fan blade juga akan menyebabkan timbulnya pressure.
Namun untuk memperbesar bukaan sudut fan blade tidak boleh
sembarangan. Karena pada saat sudut bukaannya terlalu besar,
udara yang terpantul dari fan blade tidak lagi akan seragam. Pada
saat itu udara yang terpantul dan tekanan akan berhenti naik dan
normalnya akan justru turun. Inilah yang disebut dengan Stall
Point.
Fan-fan besar di dunia industri memang ada yang besar dari
blade pitch-nya diatur sesuai dengan flow udara yang dibutuhkan.
Dan umumnya juga stall akan terjadi di bukaan blade pitch 95%
atau lebih besar.
Kalau dibayangkan, stall pada fan yaitu seakan-akan fan blade
hanya memukul-mukul udara tanpa menimbulkan aliran udara
yang diharapkan.
Ada 1 jenis fan yang ternyata ia didesain bekerja dalam kondisi
stall. Yaitu Centrifugal Fan. Fan ini dianggap selalu beroperasi
dalam kondisi stall karena perbedaan arah kecepatan fan blade
dengan arah udara masuk.
Sebuah fan yang sedang dalam keadaan stall biasanya
menimbulkan suara bising yang amat sangat. Bahkan biasanya
seperti terdengar impeller dari fan sedang memukul suatu benda
padat (hammering).
Yang sangat perlu diperhatikan pada fenomena fan stall adalah
potensi kerusakan material yang sangat mungkin terjadi. Pada
axial fan yang sering mengalami stall biasanya akan mengalami

fatigue (kelelahan). Namun beda hal nya dengan centrifugal fan


yang memang ia didesain beroperasi pada keadaan stall,
kerusakan yang mungkin terjadi sangat minim.
Selain kita bisa mendeteksi terjadinya stall dengan melihat
parameter-parameter seperti getaran, suara bising, dan nilai
ampere motor yang turun, ada satu instrument bernama
Petermann Probe yang berfungsi mendeteksi terjadinya stall
dengan lebih presisi. Bahkan kita pun bisa mengetahui terjadinya
indikasi stall atau biasa dikenal dengan kondisi surge (sesaat
dimana akan terjadi stall).
Area-area aliran turbulen pada axial fan pada saat akan terjadi
stall

Variasi tekanan udara yang mucul pada area fan blade pada saat
terjadinya stall, mengindikasikan adanya aliran udara yang
ditimbulkan fan tersebut terhalangi (blockage) atau bahkan
mengalir berlawanan arah.
Fenomena di atas digunakan oleh satu alat untuk mengidentifikasi
terjadinya stall pada axial fan yaitu bernama Petermann Probe.
Petermann Probe bekerja dengan membandingkan besar tekanan
udara antara tekanan udara total yang berlawanan arah dengan

arah putaran impeler, dengan tekanan udara statis (static


pressure) di point yang sama. Untuk lebih jelas nya bisa dilihat di
gambar di bawah ini.
Konsep penggunaan Petermann Probe

Konsep Petermann Probe adalah, besar dari perbedaan tekanan


yang diukur akan mendekati nol pada saat fan pada kondisi
normal operasi. Namun, pada saat kondisi stall nilai perbedaan
tekanan ini akan samakin besar dan positif. Hal ini sesuai dengan
grafik yang ada di bawah ini.
Grafik perbedaan tekanan dari Petermann Probe dengan flow
udara

Free E-book tentang Fan Stall:


Fans & System Stall

Anda mungkin juga menyukai