1.2 KIPAS
Hampir kebanyakan pabrik menggunakan kipas dan blower untuk ventilasi dan untuk proses industri
yang memerlukan aliran udara. Kipas secara luas digunakan di industri dan pengaplikasian komersial seperti
ventilasi, material handling, boiler, refrigerasi, dust collection, aplikasi pendingin dan lainnya. Pada industri,
kipas pada umumnya digunakan untuk pasokan ventilasi atau udara pembakaran, untuk mensirkulasi udara atau
gas lainnya melewati alat dan untuk mengeluarkan udara atau gas lainnya dari alat. Sedangkan blower yang
merupakan mesin atau alat yang digunakan untuk memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan
dalam suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas tertentu. Biasanya pada
industri kimia, alat ini digunakan untuk mensirkulasikan gas-gas tertentu di dalam tahap proses-proses secara
kimiawi dikenal dengan nama booster atau circulator. Bila untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang
diberi nama lain misalnya untuk keperluan gas dari dalam oven kulkas disebut dengan nama exhouter. Blower
dapat juga digunakan untuk menghasilkan tekanan negatif untuk sistem vakum di industri.
Secara umum, kipas dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
a. kipas sentrifugal menggunakan impeler berputar untuk menggerakan aliran udara.
b. kipas aksial menggerakan aliran udara sepanjang sumbu fan.
Keuntungan dari kipas backward inclined blade (dengan blade jauh dari arah perputaran)
Keuntungan :
Dapat beroperasi dengan perubahan tekanan statis (asalkan bebannya tidak berlebih ke motor).
Cocok untuk sistim yang tidak menentu pada aliran udara tinggi
Fan dengan blade datar lebih kuat, dengan blades lengkung lebih efisien (melebihi 85%), dengan
blades air-foil yang tipis adalah yang paling efisien
Kerugian :
Tidak cocok untuk aliran udara yang kotor (karena bentuk fan mendukung terjadinya penumpukan
debu)
Fan dengan blades air-foil yang tipis akan menjadi sasaran erosi dan kurang stabil karena
mengandalkan pada pengangkatan yang dihasilkan oleh tiap blade.
Kipas Propeler
Keuntungan :
Menghasilkan laju aliran udara yang tinggi pada tekanan rendah
Tidak membutuhkan saluran kerja yang luas (sebab tekanan yang dihasilkannya kecil)
Murah sebab konstruksinya yang sederhana
Mencapai efisiensi maksimum, hampir seperti aliran yang mengalir sendiri, dan sering digunakan pada
ventilasi atap
Dapat menghasilkan aliran dengan arah berlawanan, yang membantu dalam penggunaan ventilasi
Kerugian :
Efisiensi energinya relative rendah
Agak berisik
Kipas Propeler
Tube-axial fan pada dasarnya merupakan fan propeller yang ditempatkan di bagian dalam silinder
Keuntungan :
Tekanan lebih tinggi dan efisiensi operasinya lebih baik daripada fan propeller
Cocok untuk tekanan menengah, penggunaan laju aliran udara yang tinggi, misalnya pemasangan saluran
HVAC
Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (karena putaran massanya rendah) dan
menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi
Menciptakan tekanan yang cukup untuk mengatasi kehilangan di saluran dengan ruang yang relatif efisien,
yang berguna untuk pembuangan
Kerugian :
Relatif mahal
Kebisingan aliran udara sedang
Efisiensi energinya relative rendah (65%)
Tube-axial fan
Vane axial
Keuntungan :
Cocok untuk penggunaan tekanan sedang sampai tinggi (sampai 500 mmWC), seperti induced draft untuk
pembuangan boiler
Dapat dengan cepat dipercepat sampai ke nilai kecepatan tertentu (disebabkan putaran massanya yang rendah)
dan menghasilkan aliran pada arah berlawanan, yang berguna dalam berbagai penggunaan ventilasi
Kebanyakan energinya efisien (mencapai 85% jika dilengkapi dengan fan airfoil dan jarak ruang yang kecil)
Kerugian :
Relatif mahal dibanding fan impeller