Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KERJA PRAKTIK

PROSES PRODUKSI TUTUP BOTOL SHORT NECK PADA


MESIN SACMI CCM 24S
PT. SARI MULTI UTAMA

MUHAMAD MANARUL

181106021246

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK & SAINS

UNIVERSITAS IBNU KHALDUN

BOGOR

2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
DI
PT. SARI MULTI UTAMA
(1 November 2021 s/d 30 November 2021)

MUHAMAD MANARUL
181106021246
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Mengesahkan:
Ketua Program Studi Teknik Telah Diperiksa dan Disetujui
Mesin Oleh Dosen Pembimbing

Dwi Yuliaji, S.T., M.T. Dr. Tika Hafzara Siregar, S.T.P., M.Si
NIK. 410 100 572 NIK. 410 100 672

i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTIK
DI
PT. SARI MULTI UTAMA
(1 November 2021 s/d 30 November 2021)

MUHAMAD MANARUL
181106021246
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Telah Diperiksa dan Disetujui Telah Diperiksa dan Disetujui


Oleh Dosen Lapangan Oleh Dosen Pembimbing

Wijayanto Dr. Tika Hafzara Siregar, S.T.P., M.Si


NIK. 410 100 672

Mengesahkan:
Ketua Program Studi Teknik Mesin

Dwi Yuliaji, S.T., M.T.


NIK. 410 100 572

ii
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Kerja Praktik (KP) hingga menyusun
laporan Kerja Praktik (KP) PT SARI MULTI UTAMA.
Kerja Praktik merupakan program wajib bagi setiap mahasiswa Program
Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik & Sains. Dengan adanya kerja praktik ini
diharapkan penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di
perguruan tinggi dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
Penyusunan laporan ini penulis banyak dibantu dan dibimbing, baik dari
pihak instansi maupun dari pihak dosen dari fakultas, untuk itu penulis banyak
mengucapkan terima kasih kepada yang penulis hormati, yaitu :
1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah kepada saya
selaku hambanya.
2. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan Do’a dan dukungan baik
material maupun spiritual demi kelancaran menyusun laporan ini.
3. Bapak Dr. H. M. Nanang, M.T., selaku Dekan Fakultas Teknik dan Sains
Universitas Ibn Khaldun Bogor.
4. Bapak Dwi Yuliaji, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Ibn Khaldun Bogor.
5. Ibu Dr. Tika Hafzara Siregar, S.T.P., M.Si selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan ilmunya dalam penulisan.
6. Bapak Wijayanto selaku Pembimbing Lapangan yang telah banyak
membantu dan memberi masukan dalam menyusun Laporan Kerja Praktik.
7. Semua Staf dan semua karyawan PT SARI MULTI UTAMA yang tidak
bisa dituliskan satu persatu, yang telah membantu dalam melaksanakan
dan menyusun Laporan Kerja Praktik.
8. Semua dosen Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik & Sains,
Universitas Ibn Khaldun Bogor yang telah banyak membantu dalam pada
pelaksanaan Kerja Praktik.
9. Semua rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Mesin yang telah
membantu dalam pelaksanaan Kerja Praktik.

iii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Kerja Praktik ini masih
banyak kekurangan, baik dalam isi maupun dalam penyajiannya, untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Laporan Kerja Praktik ini.
Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat untuk diri pribadi dan
masyarakat umumnya.

Bogor, Desember 2021


Penulis

Muhamad Manarul
NPM. 181106021246

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... i


PRAKATA ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan Kerja Praktik ........................................................................ 2
1.3 Sistematika Penulisan ...................................................................... 2
BAB II TINJAUAN UMUM ........................................................................ 3
2.1 Profil Perusahaan ............................................................................. 3
2.1.1 Sejarah PT Sari Multi Utama ................................................ 3
2.1.2 Visi PT Sari Multi Utama ...................................................... 3
2.1.3 Misi PT Sari Multi Utama ..................................................... 3
2.2 Struktur Organisasi .......................................................................... 4
2.3 Safety Equipment Perusahaan .......................................................... 6
BAB III STUDI KASUS ............................................................................... 8
3.1 Produksi ........................................................................................... 8
3.2 Mesin Pembuatan Tutup Botol ........................................................ 8
3.2.1 Injeksi Molding ..................................................................... 8
3.2.2 Proses Injeksi Molding .......................................................... 9
3.3 Pemilihan Mesin Sacmi CCM 24S ................................................... 10
3.4 Komponen-komponen Mesin Sacmi CCM 24S ............................... 10
3.4.1 Hopper ................................................................................... 10
3.4.2 Extruder Heater ..................................................................... 11
3.4.3 Turret ..................................................................................... 11
3.4.4 Conveyor Cooling .................................................................. 12
3.4.5 Mesin CVS Camera ............................................................... 12
3.5 Proses Produksi Tutup Botol Short Neck ........................................ 13

v
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 15
4.2 Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 16

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 4


Gambar 2.2 Wearpack ..................................................................................... 6
Gambar 2.3 Safety Helmet ............................................................................... 6
Gambar 2.4 Safety Shoes ................................................................................. 7
Gambar 2.5 Sarung Tangan ............................................................................. 7
Gambar 3.1 Hopper Mesin Sacmi CCM 24S .................................................. 11
Gambar 3.2 Extruder Heater Mesin Sacmi CCM 24S .................................... 11
Gambar 3.3 Turret Mesin Sacmi CCM 24S .................................................... 12
Gambar 3.4 Conveyor Cooling Mesin Sacmi CCM 24S ................................. 12
Gambar 3.5 Mesin CVS Camera Mesin Sacmi CCM 24S .............................. 13
Gambar 3.6 Hasil Produk Jadi ........................................................................ 14

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan teknologi di dunia industry saat ini semakin ketat, maka dari itu
perusahaan-perusahaan harus meningkatkan produksi dan kualitas produknya.
Khususnya dalam industri kemasan, ini bisa dilihat dari perkembangan kemasan
plastic yang meningkat dalam penggunaan dan kualitasnya dari tahun ke tahun.
Material plastik banyak dijumpai sebagai bahan dasar berbagai perlengkapan
rumah tangga, peralatan elektronik, komponen otomotif dan lain sebagainya.
Material plastik bahkan sudah menggeser penggunaan logam dalam berbagai
produk, karena plastik lebih ekonomis, serbaguna, mudah didaur ulang, mudah
dibentuk dan plastik memiliki kelebihan lain yaitu ringan dan tidak mudah pecah.

Salah satu metode yang digunakan dalam proses pembuatan produk


berbahan plastik pada industri kemasan plastik yaitu Injection Molding. Injection
Molding merupakan salah satu teknik manufaktur yang terdiri dari serangkaian
proses yang bersiklus dan digunakan untuk mencetak material thermoplastic.
Proses injection molding sering digunakan dalam proses pembuatan produk
dengan bentuk dasar yang rumit dan banyak digunakan untuk produksi massal.
Proses injection molding dimulai dengan memasukkan biji plastik ke dalam
hopper, kemudian plastik akan meleleh ketika dipanaskan pada barrel dan
didorong oleh screw menuju nozzle, material yang telah meleleh akan terdorong
melewati sprue dan memasuki cavity dan diberikan tekanan (holding pressure)
untuk menghindari shrinkage pada saat proses pendinginan hingga material
plastik tercetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan (Abdurokhman, 2012).

PT Sari Multi Utama adalah perusahaan yang memproduksi pengemasan


botol plastik dengan berbagai jenis mesin, salah satunya yaitu mesin injection
molding. Sacmi CCM 24S adalah salah satu mesin injection molding yang
memproduksi tutup botol short neck di PT Sari Multi Utama. Mesin Sacmi CCM
24S menggunakan servo motor untuk menggerakkan barrel injection. Kecepatan
putar pada servo motor sebagai penggerak screw charging untuk menginjeksi

1
bahan yang berada di barrel. Dalam memproduksi tutup botol ini, dibutuhkan
berbagai tahapan dan proses produksi yang dilaksanakan oleh PT Sari Multi
Utama untuk mendapatkan hasil yang berkualitas tinggi.

1.2 Tujuan Kerja Praktik

Tujuan dari Kerja Praktik (KP) di PT. Sari Multi Utama, yaitu:
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan Program Studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik Mesin dan Sains Universitas Ibn Khaldun Bogor.
2. Untuk memperoleh secara langsung penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi dalam pendidikan pada dunia industri.
3. Untuk meningkatkan, memantapkan dan memperluas keterampilan sebagai
bekal mahasiswa untuk terjun ke lapangan sesuai dengan bidangnya.

1.3 Sistematika Penulisan

Susunan dan sistematika penulisan yang dipakai dalam pembuatan laporan


kerja praktik ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM PT. SARI MULTI UTAMA

Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, kebijakan
perusahaan, lokasi perusahaan, dan struktur organisasi.

BAB III STUDI KASUS

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana proses dari mesin Sacmi untuk
menghasilkan produk tutup botol short neck.

BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran setelah melaksanakan kerja praktik.

2
BAB II

TINJAUAN UMUM

PT. SARI MULTI UTAMA

2.1 Profil Perusahaan

PT Sari Multi Utama berdiri pada tahun 1980, perusahaan ini berlokasi di
Jalan Olympic Raya Kav B.12, Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Jawa
Barat, 16810. Perusahaan ini

2.1.1 Sejarah PT Sari Multi Utama

Perjalanan dimulai pada tahun 1980 ketika kami memutuskan untuk menjadi
salah satu dari pionir dalam industri plastik Indonesia dengan mendirikan yang
pertama pabrik di Bogor. Sepuluh tahun setelah pendirian kami, kami kemudian
memutuskan untuk fokus pada industri PET. Sekarang, berkat hubungan timbal
balik jangka panjang antara perusahaan, karyawan dan klien dan implementasi
mutakhir teknologi, kami telah menjadi pemain terkemuka di industri PET. Saat
ini, kami mengoperasikan pabrik di Jawa Barat dan Jawa Timur, yang
menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001-2015. Kami memiliki kapasitas
produksi tahunan gabungan hingga 600 juta produk; sementara armada mesin
kami telah melebihi 60 mesin. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring
dengan meningkatnya kebutuhan klien kami.

2.1.2 Visi PT Sari Multi Utama

Visi PT Sari Multi Utama adalah menjadi salah satu yang terdepan, paling
inovatif dan ramah lingkungan produsen di Industri PET.

2.1.3 Misi PT Sari Multi Utama

Misi PT Sari Multi Utama adalah untuk selalu menawarkan solusi terbaik
sesuai dengan kebutuhan Anda. Kami melakukannya dengan terus memperluas
jangkauan produk kami, meningkatkan proses kami tanpa menyebabkan
kerusakan yang tidak perlu terhadap lingkungan, dan mempertahankan kemitraan
jangka panjang.

3
2.2 Struktur Organisasi

Direktur
Jackson Hartono

General Manager
Soekirman

Factory Manager
Agus Yudianto

Marketing Produksi Quality Control


Asti Nurl Huda M. Ichsan Eko Utomo

Engineering PPIC dan Gudang HRD General Affair


Riyanto Tri Susilo Rika Purwanti

Gambar 2.1 Struktur Organisasi


1. Direktur
Direktur adalah perangkat perusahan yang menjalankan kegiatan dan
mewakili perusahaan baik di dalam maupun diluar pengadilan. Dengan
kata lain, dewan direksi, memiliki ruang lingkup administrator
perusahaan.
2. General Manager
General Manager adalah manajer yang memiliki tanggung jawab
kepada seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau
organisasi. General manager memimpin beberapa bidang fungsi
pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manager fungsional.

4
3. Factory Manager
Factory Manager atau biasa disebut manajer pabrik merupakan pegawai
yang memiliki tanggung jawab untuk menciptakan sebuah produk,
dalam pembuatan produk mentah, produk setengah jadi ataupun produk
jadi sekalipun.
4. Marketing
Marketing merupakan pegawai yang bertugas dalam mempromosikan
bisnis dan misi organisasi. Selain ini, mengkoordinasikan dan
memproduksi semua bahan yang mewakili bisnis.
5. Engineering
Engineering merupakan pegawai yang bertugas untuk memastikan
bahwa mesin-mesin dalam perusahaan berjalan lancar sesuai dengan
fungsinya dan memastikan bahwa proses produksi dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan jadwalnya.
6. Produksi
Produksi merupakan pegawai yang bertanggungjawab atas barang
produk dan hasil produk. Selain itu, memastikan hasil produk sesuai
dengan target dan telah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
7. PPIC dan Gudang
PPIC dan Gudang bertanggungjawab atas proses produksi dengan
merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar
berjalan sesuai rencana dan mengendalikan/mengontrol jumlah
persediaan bahan baku yang akan diproduksi menjadi barang jadi sesuai
dengan kebutuhan yang ada.
8. Quality Control
Quality Control bertanggungjawab untuk melakukan pengecekkan atau
menguji mutu produk yang akan dipasarkan oleh perusahaan agar
sesuai standarnya.
9. HRD General Affair
HRD General Affair bertanggungjawab terhadap proses rekrutmen
pegawai dan mengurus segala hal yang berkaitan dengan kegiatan

5
operasional perusahaan denga memastikannya berjalan sebagaimana
mestinya.

2.3 Safety Equipment Perusahaan


Alat pelindung diri adalah suatu alat yang wajib digunakan saat bekerja dan
mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dari potensi bahaya di
tempat kerja serta menjaga keselamatan pekerja disekelilingnya. Berikut jenis-
jenis Alat Pelindung Diri yang digunakan:
1) Wearpack
Pakaian khusus yang digunakan ketika melakukan pekerjaan tertentu
yang mengandung risiko menengah hingga tinggi, baik risiko kotor
maupun risiko lain yang lebih membahayakan tubuh.

Gambar 2.2 Wearpack


2) Safety Helmet
Helm khusus yang dirancang untuk digunakan pada area kerja seperti
area industri ataupun area konstruksi, yang berfungsi untuk melindungi
dan meminimalisir kepala dari benda jatuh.

Gambar 2.3 Safety Helmet

6
3) Safety Shoes
Sepatu yang harus digunakan ketika bekerja guna menghindari risiko
kecelakaan karena benda tajam dan berbahaya, perlindungan dari benda
panas, melindungi dari cairan kimia berbahaya, dll.

Gambar 2.4 Safety Shoes


4) Sarung Tangan
Berfungsi untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan
sekitar yang mengakibatkan cedera.

Gambar 2.5 Sarung Tangan

7
BAB III
STUDI KASUS
PROSES PRODUKSI TUTUP BOTOL SHORT NECK PADA MESIN
SACMI CCM 24S

3.1 Produksi

Produksi adalah suatu kegiatan mengolah bahan baku dan bahan pembantu
dengan memanfaatkan peralatan sehingga menghasilkan suatu produk yang lebih
bernilai dari bahan awalnya dalam upaya menciptakan suatu produk yang
memiliki manfaat bagi konsumen.

3.2 Mesin Pembuatan Tutup Botol

3.2.1 Injeksi Molding

Injeksi Molding adalah metode pemrosesan material termoplastik yang


mana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke
dalam cetakan yang didinginkan oleh air kemudian material tersebut akan menjadi
dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.
Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi tiga bagian utama:
1. Clamping Unit
Clamping Unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari
mold unit serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit. Pada
unit ini dapat diatur seberapa panjang gerakan molding saat dibuka dan
berapa panjang ejector harus bergerak.
2. Molding Unit
Molding Unit adalah bagian lain dari plastic injection machine, yakni
berfungsi sebagai cetakan, dengan bagian utama cavity dan core.
3. Injection Unit, terdiri dari:
a. Motor dan Transmission Gear unit
Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk
memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk
memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw.
b. Cylinder Screw Ram

8
Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw sekaligus
menjaga perputaran screw tetap konstan sehingga dapat dihasilkan
kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik
dilakukan.
c. Hopper
Tempat untuk menempatkan material plastik sebelum masuk ke
barrel.
d. Barrel
Tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika
dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk
memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
e. Screw
Berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle.
f. Non return valve
Berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak
kembali menjadi semula saat screw berhenti berputar.

3.2.2 Proses Injeksi Molding

Proses injeksi molding sedikit bervariasi berdasarkan bentuk dan jenis


produk plastik yang akan dibuat. Namun, secara garis besar proses injeksi
molding sebagai berikut:
1. Posisi awal cetakan adalah terbuka penuh yang diatur sedemikian rupa
sehingga memungkinkan produk yang dihasilkan nantinya dapat
dikeluarkan atau diambil dengan mudah.
2. Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam
sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis
(karena gaya gravitasi) karena dilelehkan oleh pemanas yang terdapat
di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi.
3. Proses Injeksi Pengisian (Fill Injection)
Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang
juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang
didinginkan oleh air.

9
4. Isi Ulang dan Pendinginan (Charging and Cooling)
Proses isi ulang (charging) plastik cair untuk disuntikkan pada siklus
selanjutnya bersamaan dengan proses pendinginan (cooling) cetakan
plastik. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di
dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik, sehingga begitu produk
dikeluarkan dari cetakan menutup, plastik yang leleh tersebut bisa
langsung diinjeksikan.
5. Membuka Cetakan (Mold Open)
Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh
pendorong hidraulik yang tertanam dalam rumah cetakan. Gerakan
melepas produk (ejection) dari dalam cetakan oleh ejector yang
mendorong produk dari sisi core agar mudah diambil, produk harus
menempel pada sisi core ketika cetakan terbuka, dan bukan menempel
pada sisi cavity.

3.3 Pemilihan Mesin Sacmi CCM 24S

Mesin Sacmi CCM 24S adalah salah satu mesin injeksi molding yang
memiliki fungsi untuk mencetak tutup botol. Mesin ini memiliki beberapa
keunggulan, yaitu memiliki durabilitas tinggi karena memiliki bahan baku mesin
yang baik. Selain itu, mesin ini hemat energi dalam konsumsi listrik sehingga
dapat efektif dan efisien untuk menghasilkan produk, sedangkan dari segi biaya
perawatannya mesin ini menggunakan oli yang berkapasitas rendah dengan 209
liter dibandingkan dengan molding injeksi konvensional, serta memiliki after
sales yang luas sehingga mudah untuk mendapatkan suku cadang apabila
mengalami trouble pada mesin dalam proses produksi.

3.4 Komponen – komponen Mesin Sacmi CCM 24S

Komponen yang terdapat pada mesin sacmi CCM 24S diantaranya sebagai
berikut:

3.4.1 Hopper
Hopper adalah wadah besar berbentuk piramida yang digunakan dalam
proses produksi untuk menampung bahan yang dapat mengalir seperti biji plastik

10
dan dapat mengeluarkan bahan tersebut dari bawah hopper untuk dialirkan ke
dalam extruder heater.

Gambar 3.1 Hopper Mesin Sacmi CCM 24S

3.4.2 Extruder Heater


Extruder heater adalah komponen mesin yang mencampur pewarna dan

bahan asli dengan melelehkan bahan tersebut oleh heater yang terdapat di dinding
barrel dengan gesekan sekrup injeksi dan menghasilkan melt.

Gambar 3.2 Extruder Heater Mesin Sacmi CCM 24S

3.4.3 Turret
Turret adalah mesin yang mencetak melt setelah keluar dari nozzel dengan
potongan cutter yang dimana dicetak oleh mold, lalu dipress dengan tekanan 185
bar dalam waktu 1,25 detik.

11
Gambar 3.3 Turret Mesin Sacmi CCM 24S

3.4.4 Conveyor Cooling


Conveyor Cooling adalah alat yang digunakan untuk mentransfer cap dari
punch vakum injection dan turret, lalu ditransfer conveyor cooling untuk masuk
ke proses litting dan folding. Dalam proses transfer tersebut, dilakukan cooling
terhadap suhu cap yang baru dicetak oleh mesin turret untuk mencegah terjadinya
floating.

Gambar 3.4 Conveyor Cooling Mesin Sacmi CCM 24S

3.4.5 Mesin Quality Control Computer Vision System (CVS) Camera


Mesin Quality Control Computer Vision System (CVS) Camera adalah
proses quality control yang dilakukan otomatis dengan bantuan kamera yang

12
terintegrasi dengan computer. Alat ini akan mendeteksi produk yang cacat dan
mengeliminasi produk cacat tersebut, sedangkan untuk produk yang memenuhi
standar quality control masuk ke dalam kardus packaging.

Gambar 3.5 Quality Control Computer Vision System (CVS) Camera Mesin
Sacmi CCM 24S

3.5 Proses Produksi Tutup Botol Short Neck


Proses produksi tutup botol short neck di PT Sari Multi Utama
menggunakan mesin sacmi CCM 24S. Proses produksi ini menggunakan bahan
HDPE HD 51206BB dan menggunakan pewarna finolene yellow 1560. Adapun
proses produksinya yaitu sebagai berikut:
1. Material dimasukan ke dalam hopper, lalu dipanaskan menggunakan
extruder heater dan menghasilkan melt.
2. Melt tersebut keluar melalui nozzle dan dipotong oleh cutter insortion
turret.
3. Melt yang sudah dipotong, kemudian dimasukkan ke mould untuk di
press dengan tekanan 185 bar dalam 1,25 detik.
4. Cap dari punch ditransfer ke vacum injection turret, lalu ditransfer ke
conveyor cooling.
5. Cap yang telah didinginkan oleh conveyor cooling akan melakukan
proses slitting dan folding.
6. Cap yang sudah dilakukan proses slitting dan folding akan melakukan
proses quality control dengan menggunakan CVS Camera.

13
7. Setelah melewati quality control akan dilakukan proses packaging
untuk dipasarkan.

Gambar 3.6 Hasil Produk Jadi

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Proses produksi tutup botol short neck menggunakan mesin sacmi CCM
24S memiliki tekanan 185 bar dalam 1,25 detik, sehingga proses
produksi dan hasil produk lebih mudah dan cepat.
2. Mesin Sacmi CCM 24S memiliki kualitas yang sudah terjamin dan
terkenal akan efisiensinya yang tinggi dengan menggunakan listrik
yang rendah watt, sehingga telah banyak industri manufaktur
menggunakan mesin sacmi CCM 24S.
3. Dari segi biaya perawatannya, mesin ini menggunakan oli yang
berkapasitas rendah dengan 209 liter, jika dibandingkan dengan
molding injeksi konvensional.

4.2 Saran
1. Mesin Sacmi CCM 24S memiliki suhu optimal mesin sebesar 23
derajat, sehingga harus ditempatkan di ruangan dingin atau ruangan
yang dilengkapi dengan air conditioner (AC) agar panel elektrik dari
mesin tersebut dapat tahan lama dalam melakukan proses produksi.
2. Dari segi fisik, mesin sacmi CCM 24S cukup memakan tempat,
sehingga harus menyediakan ruangan yang lebih luas dalam
menempatkan mesin tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdurokhman, M. 2012. Analisis Konsumsi Energi pada Proses Injection


Moulding untuk Efisiensi Energi. Skripsi. Depok: Fakultas Teknik UI.

Fahrizal. 2009. Prosedur Pengolahan Plastik dengan Metode Injection Moulding.


APTEK Vol. 1 No.1.

Jamaludin, Anif. 2007. Injection Moulding dan Penerapannya di Industri


Manufaktur.

16

Anda mungkin juga menyukai