FADJAR WIDCAKSONA
191106021580
FADJAR WIDCAKSONO
191106021580
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
i
LAPORAN KERJA PRAKTIK
DI
CV. MULTI SENA SARANA
FADJAR WIDCAKSONO
191106021580
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
Mengesahkan :
Ketua Program Studi Teknik Mesin
ii
PRAKATA
iii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan Kerja Praktik
ini masih banyak kekurangan, baik dalam isi maupun dalam
penyajiannya, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Laporan Kerja Praktik
ini.
Harapan penulis semoga laporan ini bermanfaat untuk diri
pribadi dan masyarakat umumnya.
Bogor, 2023
Penulis
Fadjar Widcaksono
NPM : 191106021580
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................i
PRAKATA...............................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Tujuan Kerja Praktik..........................................................................2
1.3 Sistematika Tulisan............................................................................2
BAB 2 TINJAUA UMUM........................................................................3
PT. ANDALAN FLUIDS SISTEM.........................................................3
2.1 Sejarah Perusahaan............................................................................3
2.2 Perkembangan Perusahaan.................................................................3
2.3 Visi & Misi.........................................................................................4
2.4 Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas..............................................4
2.4.1 Uraian Tugas Bagian HRD........................................................5
2.4.2 Uraian Tugas Bagian Finance & Accounting............................6
2.4.3 Uraian Tugas Bagian Departemen Sales & Marketing..............7
2.4.4 Uraian Tugas Technical Support Departement..........................8
v
2.4.6 Uraian Tugas Departemen Engineering.....................................9
BAB 4 PENUTUP..................................................................................54
4.1 Kesimpulan......................................................................................54
4.2 Saran................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................57
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3-21 Gambar Perbaikan Piston........................................38
Gambar 3-22 Gambar Perbaikan Head End..................................39
Gambar 3-23 Proses Polesh Rod......................................................43
Gambar 3-24 Poses Chrome Platting..............................................43
Gambar 3-25 Proses Honing Tube..................................................44
Gambar 3-26 Proses Bubut Piston...................................................45
Gambar 3-27 Proses Welding Piston...............................................46
Gambar 3-28 Proses Bubut Head End............................................47
Gambar 3-29 Mesin CNC Seal.........................................................48
Gambar 3-30 Seal Kit Siap Pakai....................................................49
Gambar 3-31 Assembling Seal Kit Head end.................................50
Gambar 3-32 Assembling Seal Kit Piston.......................................51
Gambar 3-33 Torsi Baut...................................................................52
Gambar 3-34 Test Pressure..............................................................52
Gambar 3-35 Aktuator Siap Delivery.............................................53
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Untuk itu, Universitas Ibn Khaldun Bogor mewajibkan setiap
mahasiswa/i nya untuk melaksanakan kerja praktek di instansi pemerintah
atau perusahaan swasta sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi
untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana. Untuk tahun akademik 2021-
2022 program studi yang melaksanakan Praktek kerja Lapangan tidak
hanya Jurusan Teknik Mesin.
Kerja praktik yang di lakukan di CV. Multi Sena Sarana tentang
“ Perawatan mesin bubut manual” dimana dalam kerja praktik ini penulis
membahas tentang perawatan mesin bubut itu sendiri.
Diharapkan nantinya laporan dari kerja praktek kami ini dapat
menjadi pembelajaran penting dan menambah ilmu pengetahuan kami
mengenai hal yang dibahas dalam Kerja Praktek ini. Selain itu juga dapat
berguna nantinya bagi teman-teman sekalian sebagai penambah wawasan
dan bisa menjadi bahan referensi.
Mahasiswa Teknik Mesin selain harus berkompetensi didunia
kampus, mahasiswa/i harus juga berkopetensi terhadap dunia industri dan
masyarakat. Sebagaimana yang dimaksud dalam Tri Dharma Perguruan
Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat
3
2. Meningkatkan, Memantapkan dan Memperluas
keterampilan sebagai bekal mahasiswa untuk terjun ke
lapangan sesuai dengan bidangnya.
3. Memahami tentang proses perawatan mesin perkakas bubut
manual sekala industry di CV. Multi Sena Sarana
4. Meningkatkan kemampuan edukatif dan pengembangan
wawasan keilmuan mahasiswa
4
BAB 2
TINJAUAN UMUM
CV. MULTI SENA SARANA
5
2.5 Fasilitas Perusahaan
Berikut fasilitas yang tersedia di CV Multi Sena Sarana
Tabel 2.1 fasilitas perusahaan
N Jenis Fasilitas/ Pe
o ralatan/ Perlengk Jumlah Kapasitan/ Output Pada Saat ini
apan
Motor 5,5 KW
Motor 11 KW
6
Kapasitas Arus Listrik 20 – 160
A
Berat 90 Kg
Dimensi 37 x 15 x 30 CM
7
Table Size : 900 x 240mm
Daya 580 W
Hand Grinder RS
6 3 Unit Diameter Batu Gerinda 100 mm
G100-3
Kecepatan tanpa Beban 11.000
Rpm
8
Switch Toggle
Berat 2,5 Kg
Power 3 KW
Tekiro hydraulic
9
Kapasitas Beton 16mm
baja 13mm
Power 1.5 Hp
10
Frequency 50 Hz
Pressure 8 bar
Voltage 220 v
Power 1300 W
Attraction 13900 N
1,5 Ton
14 Chain Hoist 1 unit
Lift 3 m
11
BAB 3
STUDI KASUS
PERAWATAN MESIN PERKAKAS BUBUT MANUAL
12
Gambar 3.1 Gerakan Rotasi Mesin Bubut
13
3.1.2. Komponen Utama Mesin Bubut
14
1. Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat
2. Kedudukan kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk
menghasilkan pembubutan yang tirus.
d. Eretan
Komponen eretan berfungsi sebagai tempat pahat berada, dan juga
terdapat panel pengatur ukuran yang dikehendaki apabila mengoperasikan
dengan mesin bubut. Eretan terdiri dari atas alas,eretan lintang,dan eretan
atas.eretan alas adalah eretan yang kedudukannya pada alas
mesin.Gerakan eretan itu melalui roda yang dihubungkan roda batang gigi
panjang yang dipasang dibawah alas melalui penghantar.
15
3.2.2. Sumber Daya Alat
Sumber daya alat yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan
pekerjaan perawatan seperti membersihkan, pengecekan, pelumasan
pengukuran, penyetelan, penggantian. Alat - alat yang digunakan untuk
mendukung pekerjaan perawatan mesin bubut adalah adalah sebagai
berikut :
• Lap/ majun
• Kunci pas dan Kunci Ring (1 set)
• Dial indicator
• Micrometer
• Jangka sorong
• Palu
• Kunci Chuck
• Kunci L
• Obeng (+) dan (-)
• Dan lain-lain
3.2.3. Material
Material mesin bubut dan perlengkapannya sangat penting untuk
menentukan pekerjaan perawatan mesin itu sendiri. Dimana setiap
bahan/material berbeda-beda cara merawatnya. Dibawah ini adalah
contoh material pada mesin bubut :
• Pahat biasanya menggunakan baja HSS ( High Speed Steel )
ataupun carbida. Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih
tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan
baik. Selama membubut, ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan
16
yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat
aus dan tumpul. Cara perawatannya adalah dengan member pelumas pada
saat pengoperasiaanya, ini bertujuan agar pahat tidak cepat aus.
• Pencekam ( Chuck )
• Pelat Pembawa
Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang
digunakan pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan dua
senter, yakni pada proses pembubutan 5 konis misalnya. Pelat ini
17
bentuknya menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelat
ini bergerak karena dipasangnya pembawa dan dijepit pada bendakerja.
• Center
Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk
menopang benda kerja ang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata
maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda harus
dibuat lubang dengan menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkan
sebagai tempat atau dudukan kepala senter. Penggunaan senter ini
dimaksudkan untuk menjada atau menahan benda kerja agar kelurusannya
terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk
runcing dengan sudut ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yang
lainnya, berbentuk tirus. Ada dua jenis senter, aitu senter ang ikut
berputar mengikuti putaran benda kerja (senter jalan/live center) dan
senter yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja (senter
mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar dari senter jalan dan
senter mati.
18
Gambar 3.5. Center
• Collet
Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk
membantu menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila
benda kerja tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan kata
lain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisii
yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan
pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus
digunakan colet.
• Penyangga
Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan untuk
menyangga benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk
menjaga benda kerja agar tidak melentur pada saat dibubut, sehingga
kelurusan benda kerja bisa tetap terjaga. Ada dua jenis penyangga ang
dapat digunakan, yaitu penyangga tetap (stead rest) dan penyangga jalan
(follow rest). Kedua jenis penyangga tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut.
19
Gambar 3.6. Penyangga
• Pahat Bubut
Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam
membubut. Pahat ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun
Carbida. Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari
bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik.
Selama membubut, ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan yang
kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus
dan tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat bubut
dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat pemotong, pahat
alur, pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan arah pemakanan, pahat
dapat dikelompokkan menjadi pahat kanan dan pahat kiri. Pahat kanan
adalah pahat yang arah pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri
adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke kanan.
20
Gambar 3.7. Pahat Bubut
21
sudah diatur atau diprogram secara otomatis dengan mengunakan
komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool
magazine sehingga sejumlah alat potong dapat diletakan dimesin secara
berurutan dengan hanya sedikit pengawasan dari operator. Mesin bubut
otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC (Computer Numerical
Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistem komputer kontrol
numeric ). Dibawah ini adalah contoh data teknis tentang mesin bubut di
salah satu perusahaan :
22
Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian
mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras
terutama beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa
oleh eretan.
Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel
pada posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin
23
Perawatan mingguan dilakukan beberapa pekerjaan seperti
berikut
Cek keseluruhan perangkat mesin otomatis apakah berfugsi
sesuai standar kinerja mesin
Melakukan pemeriksaan pelumas pada kaca control
Jika terlihat kurang, sebaiknya segera tambahkan pelumas dan
lakukan analisa apakah terdapat kebocoran perangkat
Memeriksa tekanan oli dari pompa hidrolik jika menggunakan
sistim hidrolik
Membersihkan seluruh permukaan mesin dengan menggunakan
pembersih yang kandungannya tergolong ringan. Sebaiknya
hindari menggunakan pembersih berpelarut. Untuk chip,
gunakan bak penampung coolant
24
3.3.6. Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Mesin Bubut
25
Timbul suara yang bising pada kepala lepas
Tidak senter
4. Eretan
Kerusakan pada eretan mesin bubut manual antara lain adalah :
26
5. Kepala lepas
Masalah yang sering terjadi pada kepala leas ialah jika baut
pengikat kurang kuat, kepala lepas dengan meja mesin, dan juga
menyebabkan kepala lepas mudah bergetar atau tidak stabil proses
pelaksanan pembubutan.
27
kerja yang panjang
5 Eretan berat/ Ada bram yang Pembersihan dengan
mengalami menempel pada alas pelumas dan kuas
kemacetan mesin
6 Chuck tidak Sering nya terjadi Setting ulang chuck
lurus benturan pada dengan dial gauge
chuck
7 Tail stock tidak Terjadinya benturan Melakukan setting
lurus dengan benda kerja titik tengah (center)
8 Gearbox Adanya gaya gesek Mengganti gearbox
mengalami yang besar dan dengan yang baru
keausan sering jarang di beri
slip pelumas
9 motor Coolant Adanya kerak pada menghilangkan kerak
tidak berfungsi ruang motor pada ruang motor
secara efisien coolant
28
Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempat dudukan
kepala lepas, eretan, penyangga diam (stedy rest), dan
merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan.
Bentuk meja ini bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang
salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.
Permukaannya halus dan rata, sehingga gerakan kepala lepas dan
lain-lain di atasnya lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan
mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga akan
diperoleh hasil pembubutan yang tidak baik atau kurang presisi.
29
(crosscarriage) yang bergerak melintang alas mesin, dan eretan
atas (top carriage) yang bergerak sesuai dengan posisi
penyetelan di atas eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah
untuk memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur
menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan ketelitian
tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya. Perlu diketahui
bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis ataupun
manual. Pada eretan teknik pelumasan dengan cara pelumasan
teknik tkan atau dengan sistem hidrolik pada tuas pemompa oli
atau pelumas kesela-sela antara meja dengan eretan. Mengapa
digunakan sistem pelumasan seperti ini, agar proses pelumasan
lebih cepat, praktis, dan dapay menjangkau bagian yang sempit
seperti poros transportir penggerak maju mundur eretan pada
saat digunakan. Foto bagian- bagian dari eretan
30
3.5.3. Kepala Lepas (Tail Stock)
31
Gambar 3.10 Kepala Lepas (Tail Stock)
32
Gambar 3.11 Penjepit Pahat (Tools Post) 1
33
ini juga terdapat dial pengukur untuk mengetahui berapa panjang
langkah gerakan maju atau mundurnya pahat.
2) Safety Helmet
Helm khusus yang dirancang untuk digunakan pada area kerja
seperti area industri ataupun area kontruksi, yang berfungsi untuk
34
melindungi dan menimalisir kepala dari benda jatuh.
3) Safety Shoes
Sepatu yang harus digunakan ketika bekerja guna menghindari
risiko kecelakaan karena benda tajam dan berbahaya, perlindungan dari
benda panas melindungi cairan kimia berbahaya, dll.
4) Sarung Tangan
Berfungsi untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan
sekitar yang mengakibatkan cidera.
35
Gambar 3.15 Sarung Tangan
36
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu mengenal lebih dalam tata cara
pengoperasian alat produksi dan melakukan konsep
pemeliharaan pada mesin bubut.
2. Proses perawatan mesin bubut harus di lakukan secara terjadwal
agar mengurangi resiko kerusakan yang akan berakibat pada
kerugian waktu produksi karna kerusakan mesin.
37
3. Kegiatan kerja peraktik (KP) menjadi pembuktian keselarasan
ilmu yang di dapat di bangku perkuliahan khususnya mata kuliah
perawatan mesin, ilmu pengetahuan K3 dan lain-lain.
4.2 Saran
1. Karyawan harus selalu memakai alat pelindung diri (APD)
sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan .
2. Semua operator harus selalu mengacu pada WO dalam setiap
pekerjaan agar tidak terjadi kegagalan produk dan Ketidak
sesuaian produk.
3. Setiap proses harus mengikuti alur proses nya.
4. Menginformasikan hasil analisa setiap terjadinya kerusakan dan
buat laporan mengenai proses perbaikan mesin bubut agar dapat
di lot trace masalah yang sering terjadi agar tidak berulang.
5. Membuat check sheet perawatan mesin berkala agar perawatan
mesin di lakukan secara terjadwal.
DAFTAR PUSTAKA
38
Tellus 32 pada Headstock Mesin Bubut DoALL LT 13.
In Seminar Nasional Inovasi Teknologi Terapan (Vol. 1, No.
01, pp. 100-105).
LAMPIRAN 1
LEMBAR PENILAIAN MATA KULIAH KERJA PRAKTIK
N
Komponen yang dinilai Nilai (Angka)
o
1. Kedalaman Substansi
2. Kualitas Laporan
3. Penguasaan Materi
Jumlah
Nilai rerata
39
Nilai (dalam huruf)
LAMPIRAN 2
LEMBAR PENILAIAN MATA KULIAH KERJA PRAKTIK
40
Jumlah
Nilai rerata
Nilai (dalam huruf)
41