Anda di halaman 1dari 51

METODA PEKERJAAN (BASE A )

STUDI KASUS : PEMBANGUNAN AKSES


JALAN PELABUHAN TELUK TAPANG
(STA 27+600 s/d STA 27+800)
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Pelaksanaan : 24 JULI 2023 s/d 24SEPTEMBER 2023

YOVILWIRANTA
NIM. 2020210122

FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
(,2023)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
HALAMAN JUDUL
METODA PEKERJAAN (BASE A)
STUDI KASUS : PEMBANGUNAN AKSES
JALAN PELABUHAN TELUK TAPANG
(STA 27+650 s/d STA 27+800)

Karya Tulis Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Kelulusan


Mata Kuliah Kerja Praktek Pada Program Studi Teknik Sipil
Sarjana

YOVIL WIRANTA
NIM. 2020210122

FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
(, 2023)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK

METODA PEKERJAAN
(BASE A –)
STUDI KASUS : PEMBANGUNAN AKSES JALAN
PELABUHAN TELUK TAPANG (STA 27+650 s/d STA 27+ 800)

Pas Photo
terbaru
4x6

YOVIL WIRANTA
NIM. 2020210122

Disetujui Oleh:
Pembimbing

Drs.NOFRIZAL S.T.,MT
NIDN : 0001116008

Disahkan Oleh:
Ketua Program Studi
Teknik Sipil Sarjana

ANGGUN PRATIWI JF, S.T., M.T.


NIDN : 1023098703
PERNYATAAN KEASLIAN ISI
LAPORAN KERJA PRAKTEK

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : YOVILWIRANTA
NIM : 2020210122
Program Studi : Teknik Sipil Sarjana
Judul Kp : Metoda Pekerjaan (Base A)
STUDI KASUS : Pembangunan Jalan Teluk Tapang STA 27+650 s/d
STA 27+800

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Kerja Praktek


yang telah saya buat ini merupakan hasil karya sendiri dan bukan
merupakan duplikasi, serta tidak mengutip sebahagian atau seluruhnya
karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan sumbernya.

Padang, 2023

(YOVIL WIRANTA)
NIM. 2020210122
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadira Allah SWT atas berkat, rahmat
dan karunianyalah yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “Metoda
Pekerjaan (AGGREGAT KELAS A -) Jalan Pelabuhan Teluk
Tapang” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata
Kuliah Kerja Praktek pada Program Studi Teknik Sipil Sarjana di
Institut Teknologi Padang.
Dalam pengerjaan laporan ini banyak hambatan atau masalah
yang penulis hadapi, namun berkat bantuan dan bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis bisa menyelesaikan
laporan ini, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs.NOFRIZAL S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi
arahan selama penyusunan Laporan Kerja Praktek.
2. Ibu Maidiawati, Dr. Eng, selaku ketua Program Studi Teknik
Sipil Sarjana Institut Teknologi Padang.
3. Ibu Anggun Pratiwi JF, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi
Teknik Sipil Sarjana Institut Teknologi Padang.

Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat,


semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan
semua pihak khususnya dalam bidang Teknik Sipil.

Padang, Maret 2023

YOVILWIRANTA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................1
1.2 Tujuan .....................................................................................1
1.3 Manfaat .................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Lingkup Kerj Praktek ...........................................................2
BAB II INFORMASI TENTANG WIKA - PEP, KSO
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan .................................................4
2.2. Pendiri dan Pemilik Perusahaan ..........................................6
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................7
BAB III MANAJEMEN PROYEK ...................................................... 8
3.1 Pengertian Manajemen Proyek ............................................ 8
3.2 Proses Tender .........................................................................9
3.3 Manajemen Organisasi Proyek .......................................... 11
3.4 Manajemen Pelaksanaan Proyek ....................................... 17
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................... 20
4.1 Data Teknis Project ............................................................. 20
4.2 Pengadaan Peralatan ........... Error! Bookmark not defined.
4.3 Pelaksanaan Pekerjaan ....... Error! Bookmark not defined.
4.4 Perhitungan Bobot Pekerjaan Error! Bookmark not
defined.
4.5 Kendala dan Masalah .......... Error! Bookmark not defined.
4.6 Alternatif Solusi ................... Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ............................................................................... 34
5.1 Kesimpulan ...........................................................................34
5.2 Saran ..................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................35
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi WIKA – PEP , KSO ...........................7


Gambar 3.1 Hubungan pihak-pihak yang terlibat pelaksanaan proyek11
Gambar 3.2 Struktur organisasi kontraktor pelaksana ......................... 15
Gambar 4.1 Lokasi proyek ................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.5 Drum TruckError! Bookmark not
defined......................................................................20
Gambar 4.7 Vibro RollerError! Bookmark not
defined.....................................................................22
Gambar 4.8 pick up water tank ..........Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.12 Helm Safety .................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.13 Rompi safety ...................Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.14 Sepatu Safety .................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.15 Material pasir dan batu (sirtu)…………………………29
Gambar 4.16 Pemerataan sirtu……………………………………….30
Gambar 4.17 Pemadatan sirtu……………………….……………….31
Gambar 4.18 penyiraman badan jalan……………..…………………32
Gambar 4.19 Aggregat kelas A………………………………………33
Gambar 4.20 Pemerataan Aggregat kelas A………………………….34
Gambar 4.21 Peralatan Tes Pit……………………………………….35
Gambar 4.22 Tes Pit………………………………………………….36
Gambar 4.23 Peralatan Sen Cone…………………………………….37
Gambar 4.24 Tes Sand Cone………..………………………………38
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Bobot Pekerjaan..................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diera globalisasi saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam bidang, khususnya dibidang infrastruktur, hal ini
membutuhkan sumber daya manusia yang handal dan profesional. Salah
satus wadah untuk membentuk tenaga ahli tersebut yaitu dengan adanya
perguruan tinggi yang membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan
dan keterampilan melalui pemebelajaran teori selama perkulihan.
Selama di bangku perkuliahan mahasiswa diharuskan terjun langsung
kelapangan untuk melaksanakan kerja praktek.
Institut Tenologi Padang sebagai salah satu lembaga pendidikan
perguruan tinggi swasta di Sumatra Barat dengan visi, misi serta tujuan
terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan yanga
dilaksanakannya salah satu cara dengan melaksanakan kerja Praktek ke
lapangan. Kerja praktek adalah suatu aplikasi kuliah yang selama ini
yang di pelajari mahasiswa di kampus dan diaplikasikan di lapangan
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Mahasiswa diharapkan tidak sekedar mendalami ilmu pengetahuan
yang bersifat teoritis, namun juga dapat mengimplementasikan ilmu
yang didapatkan di bangku kuliah, sehingga terjadi keseimbangan antara
teori dengan praktek lapangan. Kerja praktek ini dilakukan selama dua
bulan pada instansi yang telah disetujui dan sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan.
Sebagai pertanggung jawaban atas Kerja Praktek (KP) yang
dilakukan, mahasiswa harus menyusun sebuah laporan kerja praktek
(Karya Tulis) guna memenuhi persyaratan kelulusan Mata Kuliah Kerja
Praktek (KP). Penyusun melakukan Kerja Praktek (KP) pada Proyek
Pembangunan Jalan Provinsi Pasar Baru – Alahan Panjang dan
melakukan pengamatan langsung dibawah dibawah WIKA – PEP, KSO
sebagai Manajemen Konstruksi proyek tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek (KP) ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana
pada tahap penyelesaian pendidikan strata satu (S1) sebagai salah

1
satau syarat wajib untuk menyelesaikan studi di Institut Teknologi
Padang.
2. Dapat mengetahui dan mengamati bagaimana proses pekerjaan
pembuatan jalan baru di Pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman Barat
dilapangan secara langsung.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
menerapkan teori-teori yang didapat selama dunia perkuliahan di
lapangan.
4. Memperkenalkan secara lebih awal tentang dunia kerja kepada
mahasiswa sebelum terjun langsung pada dunia kerja
sesungguhnya.

1.3 Batasan Masalah


Adapun manfaat dari pelaksanaan Kerja Praktek (KP) ini adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat melihat dan mengamati bagaimana proses dan
langkah-langkah setiap item pekerjaan yang ada dilapangan.
2. Kita dapat mengetahui perbandingan antara teori dari ilmu yang
diperoleh selama perkuliahan dengan praktek yang ada dilapangan.
3. Mempelajari bagaimana penggunaan peralatan, bahan dan metode
apa saja dalam melaksanakan proyek pembuatan jalan baru di
Jalan Pelabuhan Teluk Tapang , Pasaman Barat
4. Mendapatkan pengalaman yang bermanfaat untuk kedepannya.
5. Melatih untuk tanggung jawab dan kedisiplinan mahasiswa dalam
dunia kerja.

1.4 Lingkup Kerja Praktek


Perusahaan atau proyek tempat tempat melaksanakan kerja praktek
diusulkan oleh mahasiswa yang bersangkutan dan sudah disetujui oleh
Ketua Jurusan Teknik Sipil Istitut Teknologi Padang. Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka Proyek Pembangunan Jalan pelabuhan
Teluk Tapang ,Pasaman Barat memenuhi syarat untuk dijadikan
tempat pelaksanaan Kerja praktek.
Sebagai gambaran data umum Proyek Pembangunan Jalan
Pelabuhan Teluk Tapang adalah sebagai berikut :
1. Nama Kegiatan : Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan
Teluk Tapang

2
2. Nama Paket : Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan
Teluk Tapang (Cq.PPK 1.4 Prov. Sumbar)
3. KPA : Ir. Dedi Rinaldi,M.Si
4. PPK : Yan Purwandi, ST
5. Kontraktor Pelaksana : WIKA – PEP, KSO
6. Kontraktor Pengawas : SMK – MØB – egp - Exxo
7. No. Kontrak : 14/PKK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.4/IX/2022
8. Tanggal Kontrak : 09 SEPTEMBER 2022
9. Nilai Kontrak : Rp. . 216.419.511.400,-
10. Sumber Dana : SBSN (Surat Berharga Syariat Negara)
11. Massa Pelaksanaan : 600 (Enam Ratus Hari) Hari Kalender
12. Lokasi Proyek : Sumatera Barat/Kec. Air Bangis, Kab.
Pasaman Barat

3
BAB II
INFORMASI TENTANG
PT. WIJAYA KARYA
AUAN PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
2.1.1. Latar Belakang Perusahaan
Tiang sejarah WIKA Didirikan pada tahun 1960 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 1960 dan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.5 tanggal 11 Maret
1960 yang diberi nama PN Widjaja Karja dengan bidang usaha
instalasi listrik dan air. Dalam Perkembangan Kegiatan Usaha,
berubah menjadi PT Wijaya Karya (1972). Beberapa lokasi
digunakan WIKA di awal operasinya, dimulai dari JI. Johar No. 10,
Jakarta Pusat (1960-1962), Jl. Hayam Wuruk 111, Jakarta Pusat
(1962 1979) dan Kaveling 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
2.1.2. Tujuan, Motto dan Divisi-Divisi Perusahaan
1. Tujuan
Di tahun 2019, WIKA secara resmi menlaunching Visi dan
Misi 2030 untuk memungkinkan Perusahaan dalam mengatasi
tantangan masa depan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
investasi dan Engineering, Procurement, and Construction (EPC)
yang berkelanjutan untuk kualitas hidup yang lebih baik. WIKA
percaya, Visi 2030 adalah aktualisasi dan harmonisasi prinsip-
prinsipnya (people, planet, dan profit) dengan tetap sejalan dengan
tujuan pembangunan berkelanjutan. WIKA berkomitmen untuk
memainkan peran vitalnya dalam menciptakan kualitas hidup yang
lebih baik.

2. Motto
WIKA dalam kapasitasnya sebagai perusahaan nasional yang
bergerak di bidang jasa konstruksi, kontraktor pelaksana dan juga
memproduksi, bermaksud untuk bisa berperan aktif menciptakan
lapangan pekerjaan dan mendukung setiap usaha pembangunan dan
pengembangan wilayah di Indonesia dan Sumatera barat terutama.

3. Divisi – Divisi Pekerjaan


WIKA, KSO sekarang ini mempunyai 4 divisi yaitu:

4
a. Divisi Teknik Kontruksi
Divisi ini dibentuk untuk menjalankan fungsinya sebagai bagian
dari perusahaan yang menagani segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi
yang diperoleh dari hasil Tender dan sebagainya.
Meliputi : Project Manager, Site Manager, Quality Control,
HSE, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Perencana dan
Pengawas.
b. Divisi Industri
Divisi ini dibentuk untuk menjalankan fungsinya sebagai bagian
dari perusahaan yang menangani segala sesuatuya yang
berhubungan dengan prodak dan hasil produksi bahan / material
(jual/beli) seperti split, sirtu (pasir batu), klas A klas B, Hot Mix
dan lain sebagainya.
c. Divisi Administrasi
Divisi itu dibentuk untuk menjalankan fungsinya sebagai
bagian dari perusahaan yang menangani segala sesuatunya
yang berhungan Administrasi Kantor atau proyek. Meliputi :
Keuangan, Perpajakan, Tender.
d. Divisi Peralatan dan Logistik
Divisi ini dibentuk untuk menjalankan bagian dari
perusahaan yang menangani segala sesuatunya yang
berhubungan dengan peralatan (sewa menyewa), seperti alat
–alat berat, alat – alat menegah, alat –alat ringan, armada
transportasi, dan lain –lain sebagainya.

2.1.3. Data Perusahaan.


Nama badan usaha : WIKA
Status : Kantor Pusat
Alamat : Jl. D.I. Panjaitan. Kav. 9-10, Jakarta
No. Telp : +6221 8067 9200
e-mail : adwijaya@wika.co.id
Alamat Base Camp : KM 12 Kec. Sungai Beremeas Kab.
Pasaman Barat, Nagari Air Bangis
Jalan Akses Pelabuhan Teluk Tapang.

5
2.1.3. Plang Proyek
(Sumber : Dokumen Lapangan)

2.2. Pendiri dan Pemilik Perusahaan


PT. Wijaya Karya pendirinya oleh Bapak Irwan Yuhesdi selaku
Direktur Utama dan Bapak H. Yuharnedi selaku Komisaris Utama
yang didirikan pada tanggal 20 januari 2009,yang berkedudukan di
Jl. Ahmad Yani No.38 VI Suku Kota Solok.

A. Landasan Hukum
6
1. Akta Pendirian
No. Akta : 110 (serratus sepuluh)
Tanggal : 20 Desember 1972
Nama Notaris : Dian Paramita Tamzil
Nomor Pengesahan : Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973
2. Akta PerubahanTerakhir
No. Akta : 34 (tiga puluh empat)
Tanggal : 16 Juni 2020
Nama Notaris : Fathiah Helmi, SH.

B. Pengurus
1. Komisaris Utama : Jarot Widyoko
2. Komisaris : Edy Sudarmanto
3. Direktur Utama : Agung Budi Waskito
4. Direktur :
5. Direktris :

2.3. Struktur Organisasi Perusahaan


Adapun struktur organisasi pada WIKA ialah dibawah ini:

Gambar 2.1 Struktur Organisasi WIKA


(sumber : Data perusahaan)

7
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah suatu manajemen yang menangani
proyek secara menyeluruh yang terdiri dari beberapa kegiatan yang
saling terkait. Dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal,
Perencanaan pembiayaan proyek, perencanaan kualitas proyek, dan
mengendalikan seluruh kegiatan yang terlibat dalam proyek (Taufik
Widyono).
Manajemen juga dapat didefenisikan sebagai semua proses
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan juga koordinasi suatu
proyek dari awal (gagasan)sampai selesainya proyek untuk menjamin
bahwa proyek tersebut terselesaikan dengan tepat waktu, tepat biaya
dan tepat mutu sesuai dengan yang diinginkan.
Ruang lingkup proyek diantaranya meliputi:
1. Menentukan waktu dimulai proyek.
2. Perencanaan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
3. Pendefinisian dari ruang lingkup proyek.
4. Verifikasi proyek dan kontrol atas perubahan yang mungkin sata
terjadi ketika proyek tersebut dimulai.
Unsur – unsur yang terdapat dalam manajemen ada 5, yaitu :
a. MAN (Sumber Daya Manusia)
b. Machine (Peralatan)
c. Materials (Bahan)
d. Money (Uang)
e. Metode/ Teknologi (Cara Kerja)
Sehingga dapat dikatakan manajemen proyek mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelaksanaan dan penyelesaian proyek dalam waktu
yang telah ditentukan.
2. Mewujudkan suatu suasana kerja yang harmonis serta memberikan
rangsangan dan motivasi kerja kepada seluruh pihak yang terkait
pada proyek tersebut.
3. Mewujudkan satu kesatuan kerja yang terpadu.(Ariana, 2016)

8
3.2 Proses Tender
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara
alami atau di desain mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau
sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses
mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat
dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya, bandingkan dengan
pengolahan. Tender merupakan suatu sistem kompetisi untuk
mengadakan atau memilih penyedia jasa yang akan melaksanakan
pekerjaan pembangunan dan memilih konsultan sebagai supervisi
didalam proyek dengan mengajukan penawaran tertulis tentang
besarnya biaya dan limit waktu yang dibutuhkan. Proses tender adalah
proses yang penuh persaingan sehingga amatlah penting untuk
mencantumkan dokumen penawaran yang kompetitif didalam proposal
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun
2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
1. Penunjukan langsung (PL)
Penunjukan langsung ialah metode pemilihan penyedia
barang/jasa dengan cara menunjuk langsung satu penyedia
barang/jasa. Metode pemilihan langsung dimungkinkan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia No. 16 Tahun 2018 (pasal 1) serta anggaran proyek
<200.000.000 dapat diartikan sebagai penunjukan langsung.
2. Secara Pelelangan
Pelelangan umum merupakan suatu metode pemilihan penyedia
barang/jasa pekerja konstruksi untuk semua pekerjaan yang
dapat diikuti oleh semua penyedia yang memenuhi syarat.
Pemberitahuannya secara luas dipaparkan melalui website
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), sehingga semua
penyedia yang berminat dapat mengikutinya dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, dirubah
menjadi Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Perpres No. 12 Tahun 2021
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP) merupakan

9
perubahan dari Perpres No. 16 Tahun 2018 dan juga sekaligus
salah satu dari 49 peraturan pelaksana UU Cipta Kerja

3.2.1 Jenis Kontrak


Jenis-jenis kontrak menurut peraturan presiden republic Indonesia
no.16 tahun 2018 secara umum yang dilihat dari pembagian yang
tanggung jawab antara pemberi tugas antara lain adalah :
1. Kontrak harga tetap (lumsump)
Kontrak pengadaan barang atau jasa atas penyelesaian seluruh
pengerjaan dalam batas waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam
kontrak sebagai berikut:
a. Semua resiko ditanggung oleh penyedia barang atau jasa
b. Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian
harga.
c. Sifat pekerjaan berorientasi kepada keluaran (output based).
d. Pembayaran didasarkan pada tahapan produk atau keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak.
e. Tidak diperbolehkan pekerjaan tambah atau kurang.
f. Total harga penawaran bersifat mengikat.

2. Kontrak harga satuan (unit price)


Kontrak pengadaan barang atau jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan sebagai berikut:
a Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu.
b Pembayaraan berdasarkan hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang atau jasa.
c Memungkinakan adanya pekerjaan tambah kurang.
d Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraaan saat
kontrak di tanda tangani.
3. Kontrak gabungan (lumpsum dan harga satuan)
Merupakan gabungan daru kontrak lumpsum dengan harga satuan
dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan

4. Kontrak presentase
Kontrak pengadaan jasa konsultasi atau jasa lainnya dengan
ketentuan sebagai berikut:

10
a Pembayaran berdasarkan pada tahapan produk atau keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak.
b Penyedia jasa konsultasi atau jasa lainnya menerima imbalan
berdasarkan presentase dari nilai pekerjaan tertentu.
Berdasarkan hasil perhitungan biaya bentuk kontrak yang digunakan
dalam pembangunan jalan provinsi di Jorong Rawang Gadang Nagari
Simpang Tanjuang Nan IV Kec. Danau Kembar nagari Alahan Panjang
kab. Solok adalah jenis Kontrak Harga Satuan ( Unit Price)(Peraturan
Pemerintah RI No 20, 2021)

3.3 Manajemen Organisasi Proyek


Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi
sangat kompleks. Hal ini tentu membutuhkan suatu manajamen yang
baik sehingga pada akhir proyek dapat selesai sesuai dengan
rencana.keberhasilan suatu proyek konstruksi akan terlihat jika
organisasi tersebut mampu mengendalikan tiga hal, yaitu: mutu, waktu,
dan biaya yang di gunankan. Hal ini tentunya membutuhkan kerja sama
yang baik bagi setiap personil yang terlibat dalam proyek, dengan
demikian setiap kegiatan yang dilakukan dapat berjalan secara teratur
dan kontinyu menuju tujuan akhir.

Biasanya suatu organisasi memiliki ciri-ciri antara lain:


 Adanya sekelompok orang tertentu dalam organisasi
 Ada kegiatan- kegiatan yang berbeda tapi satu sama lain saling
berkaitan untuk mencapai satu tujuan.
 Setiap orang/kelompok memiliki sumbangan usaha.
 Adanya suatu tujuan tertentu Adanya pembagian tugas,
tanggung jawab, wewenang, koordinasi dan pengawasan di
dalam kelompok.
Dalam menangani suatu proyek juga di perlukan suatu struktur
organisasi serta wewenang dari masing – masing personal yang terlibat
dalam proyek dengan tata cara atau menaati peraturan yang berlaku.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat terlaksana dengan baik serta unsur-
unsur yang terlibat tidak berbentur dalam menjalankan tugasnya, maka
di perlukan struktur organisasi sesuai dengan ketentuan dan aturan yang
berlaku antara lain:
a) Pemilik Proyek (Owner)
b) Konsultan Pengawas
11
c) Kontraktor

Pada gambar dibawah diperlihatkan hubungan antar pihak- pihak


yang terlibat dalam pelaksanaan proyek Pembangunan Akses Jalan
Pelabuhan Teluk Tapang ,Pasaman Barat.

Pemilik

Balai Pelaksaan Jalan Nasional


Provinsi Sumatera Barat

Konsultan Pengawas Kontraktor

Surya Marzq WIKA – PEP, KSO


Konsultindo, PT. (Kerja Sama Operasi)
MØB,PT. EGP

Garis Komando
Garis Koordinasi
Gambar 3.1 Hubungan pihak-pihak yang terlibat pelaksanaan proyek
Hubungan antar pihak- pihak di atas dapat di artikan sebagai berikut:
1. Hubungan koordinasi ( )
Hubungan koordinasi adalah hubungan kerja antar pihak –pihak yang
terlibat dalam pekerjaan tersebut. Dimana hubungan koordinasi ini
terjadi antar pemilik proyek dengan konsultan perencana, konsultan
pengawas serta kontraktor, dan konsultan pengawas dengan kontraktor
dapat bekerjasama untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang
terjadi dilapangan untuk mencapai sasaran yang diinginkan.

2. Hubungan instruksi ( )

12
Hubungn konstruksi adalah hubungan yang berkaitan dengan aspek
legalitas hukum antara pihak - pihak yang terlibat pada proyek
(perjanjian) dengan ketentuan ketentuan yang berlaku dalam kontrak.
Dalam hal ini masing –masing pihak harus menyelesaikan pekerjaannya
sesuai yang dengan isi kontak yang berlaku.

Ruang Lingkup Tugas Pengelola Proyek


Dari skema susunan organisasi pengeola proyek di atas dapat kita
ketahui hubungan kerja sekaligus tugas dan tangung jawab masing –
masing personal yang terlibat.

1. Pemilik (Owner)
Pemilik adalah orang atau badan hukum yang memberikan pekerjaan
dan membayar biaya pekerjaan yang dilaksanakan tersebut. Owner
dalam Proyek Pembangunan Jalan Provinsi Pasar Baru – Alahan
Panjang adalah Dinas Bina Marga, Cipta Karya Dan Tata Ruang Tahun
anggaran 2022.
Berikut adalah wewenang dan tanggung jawab owner yaitu:
 Mengambil keputusan terakhir tentang penunjukan kontraktor.
 Mengeluarkan surat perintah kerja (SPK) agar pihak – pihak
terkait bisa melaksanakan tugasnya, seperti konsultan
perencana,pengawas, dan kontraktor.
 Melimpahkan sebagian wewenang kepada konsultan pengawas
dalam pengolahan proyek.
 Menyediakan atau membayar sejumlah biaya yang di perlukan
untuk terwujudnya suatu pekerjaan.
 Memberikan fasilitas dan kemudahan yang diperlukan.
 Menegsahkan perubahan (penambahan dan pengurangan)
volume pekerjaan.(Sopacua, 2020)

2. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang yang di tunjuk oleh pengguna badan
jasa untuk membantu pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
mulai dari awal hingga berakhirnya proyek tersebut. Pada proyek
peninggkatan jalan ini, yang bertindak sebagai pengawas lapangan ialah
Bapak Daswardi dari PT. Triartha Nusa Engineering.
Adapun tugas dari konsultan pengawas ialah:
1. Perwakilan dari pemilik proyek (owner) dilapangan.
13
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek dari awal sampai
akhir pekerjaan.
3. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan pelaksanaan
proyek kepada pemilik proyek (owner)
4. Meminta kontraktor atau pelaksana melakukan pengujian
terhadap bahan dan peralatan yang digunanakan.
5. Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa
yang diminta.
6. Menegur atau memperingati pelaksana pekerjaan apabila terjadi
penyimpangan dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan
kontrak kerja.
7. Konsultan supervisi memberikan saran atau pertimbangan
kepada pemilik proyek dalam melaksanakan kegiatan proyek.
8. Melakukan perubahan dan mengeluarkan berita acara perubahan.

3. Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan yang di tunjuk oleh pengguna
badan jasa sebagai peaksanaan proyek dari awal pekerjaan hingga
berakhirnya pekerjaan tersebut. Pada proyek peninggatan jalan ini yang
bertindak sebagai kontraktor atau pelaksana ialah PT. Tri Jaya Putra.
Adapun beberapa wewenang atau tugas dari kontraktor ialah:
1. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar – gambar rencana,
peraturan dan syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan yang
tercantum dalam documen kontrak.
2. Menghadiri rapat koordinasi seiap unsure proyek
3. Bertanggung jawab terhadap setiap kesehatan dan keselamatan
pekerja selama dalam pelaksanaan proyek berlangsung.
4. Membuat time schedule pekerjaan.
5. Membuat laporan setiap pekerjaan yang akan dan telah
dilaksanakan.
Menyerahkan pekerjaan kepada owner apabila pekerjaan telah selesai
dan bersedia melakukan perawatan selama masa yang ditentukan.
(Sopacua, 2020)

MANAGER PROYEK
Z.KOPAS BRATA 14
MANAGER MANAGER AHLI K3
TEKNIS KEUANGAN RUDI AZRA S.T
LEVIS MR. S.T RIZAYUSNITA
A.Md

Gambar 3.2 Struktur organisasi kontraktor pelaksana


(Sumber : Data Perusahaan)

Wewenang, tugas, dam tanggung jawab masing-masing bagian dari


organisasi proyek yaitu :
1. Project manager
Tugas dan kewajiban project manager sebagai berikut:
a. Bertugas menyerahkan laporan progress pekerjaan, dimulai
dengan tahap pekerjaan, proses sampai penyerahan pekerjaan
kepada owner serta bertugas mengesahkan dokumen
administrasi pekerjaan.
b. Mengkoordinasi bagian-bagian dibawahnya dan menjamin
pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang di tentukan.
c. Wewenang dalam mengambil keputusan tertinggi, memutuskan
dan melimpahkan wewenang kepada kepala proyek, serta
wewenang dalam menunjuk site manager.
d. Bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan.
2. Administration
Tugas dan kewajiban administration sebagai berikut:
a. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek dan
laporan bobot presentasi proyek.

15
b. Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja proyekuntuk
pegawai bulanan sampai dengan pekerja harian dengan
spesiallisasi keahlian masing-masing sesuai posisi organisasi
yang dibutuhkan.
c. Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan
perpajakan serta distribusi.
d. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti yang akan
dibayar oleh owner kepada pemilik proyek.
e. Membuat laporan bulanan
f. Memelihara bukti-bukti sub bagian administrasi proyek serta
data-data proyek.
g. Mengecek biaya operasional dan membuat reiburstmen ke pusat

3. Technical manager
Tugas dan kewajiban Technical manager sebagai berikut:
a. Melakukan perencanaan, mengkoordinasikan serta melakukan
evaluasi kegiatan kalibrasi dengan baik pada lapangan kerja.
b. Melakukan pengoordinasian penerapan manajemen mutu serta
pengendalian mutu untuk setiap jenis kalibrasi.
c. Melakukan perencanaan, pengoordinasian serta evaluasi
partisipasi uji banding atau uji profesiensi di dalam perusahaan.
d. Bertugas dalam memilih serta menentukan sub kontraktor
laboratorium.
e. Menandatangani hasil laporan kalibrasi.
f. Melakukan penelusuran jika terdapat pengaduan atau keluhan
dari pelanggan yang berkaitan dengan mutu atau hasil kalibrasi.
g. Memberikan interpretasi hasil kalibrasi serta pendapat jika
diperlukan.
h. Mengecek laporan hasil pengujian.
i. Memberikan serta mengesahkan intruksi kerja.
j. Memberikan usulan alat untuk pengujian.

4. Petugas K3
Tugas dan kewajiban petugas k3 adalah sebagai berikut:
a. Bertugas membuat prosedur kerja, merencanakan dan
menerapkan k3, mempelajari metoda kerja dalam document
kontrak, melakukan pengawas serta instruksi kerja k3.

16
b. Bertanggung jawab atas pengguanaan dan penyediaan alat kerja
dilapangan, terhadap keselamatan kerja. Serta menerapkan
ketentuan yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang
undangan tentang k3 konstruksi.
c. Berwewenang melakukan pemeriksaan kepada seluruh jajaran
yang terkait dalam proyek dan semua pekerja, serta melakukan
penanganan kecelakaan atau adanya penyakit yang terdapat
dalam proyek konstruksi.(Sopacua, 2020)

3.4 Manajemen Pelaksanaan Proyek


Organisasi lapangan ini adalah orang atau badan yang
langsung berurusan dengan pembangunan proyek. Dalam hal ini
manajemen pelaksana proyek dapat diartikan sebagai pengatur atau
pengendalian proyek dengan tujuan agar proyek dapat berjalan dengan
lancar, terkontrol dan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan.
Adapun tujuan dari manajemen pelaksana proyek adalah :
a. Mewujudkan pelaksanaan dan penyelesaian proyek dalam yang
telah ditentukan.
b.Mewujudkan suatu suasana kerja yang harmonis serta
memberikan motivasi kerja kepada seluruh pihak yang terkait
pada proyek tersebut.
c. Menciptakan satu kesatuan kerja yang terpadu.

Suatu organisasi mempunyai ciri-ciri sekelompok orang yang


bekerja sama atas dasar hak, kewajiban dan tanggung jawab masing-
masing. Dalam organisasi suatu proyek dijelaskan batasan-batasan tugas
dan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan dan fungsi masing-
masing. Dengan adanya batasan-batasan tersebut dapat dihindari adanya
tumpang tindih tugas, maupun pelemparan tanggung jawab, sehingga
semua permasalahan yang timbul dapat ditanggulangi secara
menyeluruh, terpadu dan tuntas.

Organisasi proyek dikatakan berhasil jika mampu mengendalikan


tiga hal utama yaitu :

17
Gambar 3.2 Sasaran Proyek
(Sumber : Wulfram I. Ervianto, 2005)

Adapun maksud dari sasaran proyek tersebut adalah:


a.Biaya,proyek harus diselesaikan dengan biaya yang telah
direncanakan.
b. Mutu, hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan
kriteria yang dipersyaratkan. Bila hasil kegiatan proyek berupa
bangunan jembatan maka kriteria yang harus dipenuhi adalah
jembatan yang lebih kuat dengan pembebanan yang mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
c. Waktu, proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan
tanggal akhir yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk
baru, maka penyerahannya tidak boleh melewati batas waktu yang
ditentukan.

3. Pengendalian Kualitas
Adanya suatu tim keja yang terdiri dari owner dan konsultan
manajemen konstruksi dimana diharapkan kedua unsur ini saling
bekerjasama serta tahu tugas masing-masing. Sehingga pada akhir
oekerjaan di dapat hasil yang sesuai dengan yang di rencanakan dengan
mutu /kualitas yang baik.

4. Monitoring Pekerjaan
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengadakan Pre
Contruction Meeting (PCM), yang dihadiri oleh unsur-unsur yang
terkait dalam kegiatan proyek,yang membahas penjelasan-penjelasan
yang belum jelas dalam kontrak,baik itu gambar kerja (Shop Drawing),
metode pelaksanaan dan jenis pelaporan. Sehingga pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar nantinya.
Monitoring pekerjaan ini dilakukan untuk mengawasi dan mengatasi
masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak,
sehingga untuk mengatasi hal tersebut, maka diadakan rapat koordinasi,
baik yang bersifat rutin maupun yang dianggap perlu atau keadaan
memaksa.
Hal-hal yang dibahas dalam rapaat koordinasi atau monitoring meliputi:
18
a Hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan
b Ketidak jelasan pekerjaan
c Sasaran/ target yang ingin dicapai untuk waktu berikutnya.

6. Laporan Harian
Laporan harian dibuat secara tertulis oleh kontraktor dan ditanda
tangani oleh pihak pengawas dan kontraktor itu sendiri, biasanya
laporan harian berisi:

1. Jumlah tenaga kerja yang sesuai dengan tugasnya


2. Jenis-jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Laporan keadaan cuaca.
4. Bahan- bahan atau material yang telah masuk dan keluar dalam
proyek.
5. Masalah-masalah penting yang terjadi di proyek

7. Laporan Mingguan
Laporan mingguan ini dibuat setiap minggu secara rutin hingga
proyek berakhir, laporan ini dibuat oleh kontraktor dan disetujui oleh
konsultan pengawas. Laporan mingguan merupakan ringkasan dari
aporan harian, laporan mingguan berisi hal-hal berikut:
1. Item-item pekerjaan yang dilaksanakan dalam minggu tersebut.
2. Evaluasi pekerjaan mingguan.
3. Volume, persentase, dan kemajuan pekerjaan
4. Rencana pekerjaan minggu berikutnya.

8. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan rekapitulasi dari laporan harian
dan mingguan yang akan diberikan kepada pemilik proyek (owner).
Dalam laporan bualanan ini disertai dengan foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan tambah, kurang, keuangan dan surat menyurat.

19
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Lokasi Proyek

Gambar 4.1Lokasi proyek


( sumber: Google maps)

4.2 Data Teknis


Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Proyek
Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan Teluk Tapang memenuhi
syarat untuk dijadikan tempat pelaksanaan Kerja praktek.
Sebagai gambaran data umum Proyek Pembangunan Akses Jalan
Pelabuhan Teluk Tapang adalah sebagai berikut :
1. Nama Kegiatan : Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan
Teluk Tapang
2. Pekerjaan : Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan
Teluk Tapang STA 19 – 43KM
3. Nomor Kontrak :14/PKK/SK-PJN-Bb/03.23.1.4/IX
/2022
4. Tanggal Kontrak : 09 SEPTEMBER 2022
5. Sumber Dana : SBSN TH.2022 s.d TH 2024
6. Nilai Kontrak : Rp. 216.419.511.400
7. Tahun Anggaran : 2022
8. Lokasi Proyek : Sumatera Barat/Nagari Air Bangis,
20
Kec. Sungai Beremas ,Kab. Pasaman
Barat
9. Masa Pelaksanaan : 600 (Enam Ratus Hari) Hari kalender
10. Kontraktor Pelaksana : WIKA-PEP,KSO
11. Konsultan Pengawas : PT.SMK, PT. MØB, PT. EGP

4.3 Pelaksanaan Perkerjaan


Pelaksanaan pekerjaan merupakan cara atau Langkah-
langkah yang ditempuh kontraktor pelaksana agar proyek tersebut
berjalan dengan lancar, dan menghasilkan mutu yang telah
disepakati sesuai kontrak. Setelah dikeluarkannya SPK
kontraktor pelaksana harus melaksanakan pekerjaan memeriksa
kondisi lapangan secara seksama untuk menentukan metode-
metode pelaksanaan yang akan dilakukan nanti, Metode
pelaksanaan harus dipilih berdasarkan kondisi lokasi, jenis
pekerjaan, waktu yang tersedia, beban berkerja, dan biaya yang
dialokasikan, dan dilanjutkan dengan persiapan sesuai dengan
pekerjaan dilapangan.
Setelah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Pada proyek Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan Teluk
Tapang ,Pasaman Barat,dikarenakan ada banyaknya item
pekerjaan yang dilakukan dan pembagian tugas pada mahasiswa
PKL pada proyek PT. WIKA sendiri dan di dampingin dengan
pelaksanan masing-masing STA, maka penulis hanya dapat
mengikuti sebagian sebab keterbatasan waktu,transfortasi yang
terbatas untuk mengakses ke lapangan tempat pengerjaan karena
kondisi medan yang susah dilewati jika pakai sepeda motor.
Adapun kegiatan yang dapat penulis ikuti adalah lapisan pondasi
aggregat kelasA,dan lapisan aspal (AC-BASE).
4.4 pengadaan alat
Adapun pengadaan peralatan yang digunakan untuk
pelaksanaan proyek Pembangunan Akses Pelabuhan Teluk

21
Tapang, Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat antara lain :
a. Dump Truck
Dump Truck merupakan alat berat yang sering digunakan dalam
pekerjaan konstruksi. Alat tersebut berfungsi sebagai
pengangkut material yang digunakan dalam konstruksi jalan
seperti Material timbunan,Aggegat kelas A, dan Asphalt.

Gambar 4.2 Dump Truck


(Sumber : Dokumentasi Lapangan)

b. Motor Grader
Motor Greder merupakan alat yang dibuat khusus untuk
pekerjaan membuat kemiringan permukaan tanah secara
mekanis.Alat berat ini dilengkapi dengan pisau yang

22
berukuran panjang. Pisau inilah yang dipakai di dalam proses
meratakan jalan. Alat berat ini berfungsi untuk meratakan
dan membentuk permukaan tanah., Terutama pada tahap
finishing agar diperoleh hasil pekerjaan dengan kerataan dan
ketelitian yang optimal pada pekerjaan tanah.

4.3 Motor Grader


(sumber : Dokumentasi Lapangan)

c. Vibrator Roller
Vibrator Roller merupakan alat pemadat yang
menggabungkan antara getaran dan tekanan.Alat ini berguna
untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih padat dan
optimal dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi bagian
23
yang kosong. Alat ini membantu menyusun lintasan jalan secara
rapih dan merata dengan menggunakan getaran yang
dihasilkannya saat melintas di atas material konstruksi jalan
seperti bekas dari timbuanan atau base A.

Gambar 4.4 Vibrator roller


(sumber : Dokumentasi Lapangan)

24
d. Pick Up Water Tank
Pick up water tank adalah kendaraan mobil pick up yang
dilengkapi denganwater tank yang berfungsi untuk mengangkut air.
Hal ini digunakan untuk pekerjaan pemadatan agregat kelas A,
setelah penghamparan material selesai kemudian dipadatkan dan di
siram air menggunakan water tank.

Gambar 4.5 Water tank


(sumber : Dokumentasi Lapangan)

e. Persiapan Permukaan Lahan.


1) Lapisan Agregat kelas A yang telah
dikerjakan sebelumnya perlu diperiksa dan di persiapkan
terlebih dahalu sebelum melakukan pekerjaan
selanjutnya.Pembersihan dilakukan menggunakan alat
kompresor agar debu dan kotoran yang mengendap pada
agreggat.

Gambar 4.6 pembersihan lapangan


(sumber : Dokementasi Lapangan)

2) Mesin Penyemprotan Aspal (Asphalt Sprayer ). Alat


ini berfungsi untuk menyemprotkan aspal cair panas
dalam proyekjalan sebelum asphalt Finisher.

Gambar 4.7 Mesin penyemprotan asphalt


(sumber : Dokumentasi Lapangan)

f. Asphal Finisher
Alat asphal finisher atau asphalt finisher adalah alat berat
yang digunakan untuk menghamparkan campuran aspal hot mix
yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing
Plant [AMP]. Dimulai dengan memasukkan aspal ke hopper
merupakan awal dari proses penghamparan. Selanjutnyya aspal
akan langsung turun ke permukaan dan disisir oleh pisau.

Gambar 4.8 Asphal Finisher


(sumber : Dokumentasi Lapangan)
20
g. Tandem Roller
Tandem roller merupakan alat berat yang mempunyai roda baja
depan dan belakang untuk memadatkan campuran aspal. Alat ini
biasanya digunakan untuk pekerjaan penggilasan akhir agar diperoleh
hasil akhir permukaan yang rata.

Gambar 4.9 Tandem Roller


(sumber : Dokumenstasi Lapangan)

h. Pneumatic Tyredd Roller


Pneumatic Tire Roller Berfungsi sebagai alat pemadatan
pada lapisan asphalt concrete base course, asphalt concrete
binder course, dan asphalt concrete wearing course. Alat berat ini
juga dapat memperhalus permukaan lapisan aspal.

21
Gambar 4.10 Pneumatic Tyredd Roller (PTR)
(sumber : Dokumentasi Lapangan)

i. Thermometer
Thermometer digunakan untuk pengecekan suhu aspal, supaya
prosespelaksanaan pengaspalan mendapatkan mutu aspal yang baik.

Gambar 4.11 Thermometer


(sumber : Dokumentasi Lapangan)

j. Helm Safety
Helm Safety digunakan sebagai pelindung kepala apabila terkena
jatuhanmaterial, akan melindungi dan meminimalisir dari cidera serius.

22
Gambar 4.12 Helm Safety
(sumber : Dokumentasi Lapangan)

k. Rompi Safety
Rompi Safety digunakan supaya mudah terlihat dan mudah dikenali
sehingga meminimalisir resiko terjadinya tabrakan oleh angkutan
material maupun alat berat lainnya.

Gambar 4.13 Rompi Safety


(sumber : Dokumentasi Lpangan)

l. Sepatu Safety
Sepatu Safety berfungsi pelindung kaki dari benda tajam yang
terlihat seperti paku, besi tajam, dan juga meminimalisir resiko cidera
serius bila tertimpa material proyek, dan juga melindungi kaki dari
panasnya material aspal.

23
Gambar 4.14 Sepatu Safety
(sumber : Dokumentasi Lapangan)

4.5 Pengadaan Material


Pengadaan dan penggunaan material yang dibutuhkan untuk
pembangunan proyek tersebut. Proses pengadaan material meliputi
beberapa tahap, seperti perencanaan kebutuhan material, pengadaan
material yang dibutuhkan dalam Pembangunan Akses Pelabuhan Teluk
Tapang.
a. Aggregat kelas A
Agregat kelas A adalah bagian perkerasan yang terletak
antara lapis pondasi bawah dan lapisan permukaan. Yang terdiri dari
batu split, pasir dan abu batu. Bahan pembentuknya juga terdiri dari
berbagai ukuran yaitu batu ukuran 20- 30 mm, batu ukuran 10-20 mm
dan batu ukuran 1-0,5 mm. Dengan takaran 35% untuk batu ukuran 20-
30mm, 10 % untuk batu ukuran 10-20 mm, 16% untuk batu ukuran 1-
0,5, 20 % untuk abu batu, 19 % pasir.

24
Gambar 4.15 Material kelas A
(Sumber : Dokumentasi di lapangan)

b. Asphal
Aspal merupakan komponen utama dari campuran aspal
panas ( hotmix) yaitu 95 % dari total berat berat campuran.
Agregat aspal ini juga merupakan hasil campuranAbu Batu,
Agregat ½ dan agregat 0,5-1.

Gambar 4.16 Asphal


(Sumber : Dokumentasi di lapangan)

4.6 Proses Pekerjaan


Pada kegaiatan pkl pekerjaan yang ditinjau pada
pembangunan Akses Pelabuhan Teluk Tapang Kabupaten
Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat adalah pekerjaan
aggregate kelas A ,dan penghaspalan ( AC-Base).

1. Pekerjaan Aggregat kelas A


Pada perkejaan perkerasaan ini terletak antara lapisan bawah
dan permukaan dengan ketebalan 30cm.
1.1 Persyaratan Gradasi Lapis Pondasi Agregat.

25
(Sumber : Spesifikasi Umum 2018 (Revisi 1) Divisi 5 Tabel 5.1.2.(1)
Gradasi Lapis Pondasi Agregat dan Lapis Drainase)
1.2 Sifat-Sifat Lapis Pondasi Agregat

(Sumber : Spesifikasi Umum 2018 (Revisi 1) Divisi 5 Tabel 5.1.2.(2)


Sifat- Sifat Lapis Pondasi Agregat dan Lapis Drainase)

Tahapan pertama material yang diangkut drum truk yang


bersumber dari sumber galian yang dari PT. Aura di Padang Sawah.
Dalam pembongkaraan material dilakukan pembagian material agar
memudahkan saat penghamparan agar mendapatkan kepadatan
yang merata.

26
Gambar pembongkaran material
(Sumber : Dokumentasi di lapangan)

Selanjutkan dilakakukan penghamparan menggunakan alat motor


grader,dan dilakukan per layer setebal 15cm agar mendapatkan
mencapai ketebalan 30cm. Aggregate kelas A dengan lebar badan
jalan adalah 9cm.

Gambar penghamparan aggregate kelas A


(Sumber : Dokumentasi di lapangan)

27
Setelah dilakukan pernghamparan setiap layer nya dilakukan
penyiraman material yang sudah dihampar dengan water tank dan di
iringi dengan pemadatan dengan menggunakan alat vibratory roller
untuk mempercepatan pemadatan tanah, meratakan dan pemperhalus
permukaan jalan.Semua material sudah terhampar dan dipadatkan sesuai
dengan ketebalan yang inginkan langkah dilakukan pengujian baik itu
pengujian ketebalan dan maupun Pengujian Sand Cone.

Gambar pemadatan
(Sumber : Dokumentasi lapangan)

2. Pekerjaan penghaspalan
Pada pekerjaaan pembangunan Akses Pelabuhan Teluk Tapang
pemulis selama PKL hanya dapat melihat pekerjaan penghaspalan
( AC- BASE). Sebelum kelakukan penghaspalan terlebih dahulu
dilakukakn pembersihan lapangan dan pemberian lapisan pengikat
(Premkot).
2.1 pembersihan lapangan dan pemkrot

28
Peralatan pembersihan Agregat kelas A dan Prime Coat
(sumber : Dokumentasi lapangan)

Pada tahap ini lapisan aggregate kelas A dibersihkan dari butiran-


butiran material aggregate kelas A yang tidak padat dan kotoran
mamupun abu yang masih berada diatas lapisan aggregate kelas A.
Setelah dibersihkan maka akan dilakukan penyemproyan lapisan
pengikat atau prim coat sebagai pelekat aspal. Bahan lapisan prime coat
terbuat dari aspal penetrasi 80/100 yang dicairkandengan minyak tanah
penyemprotan ini dilakukan menggunakan alat Asphalt distributor
( semacam mobil tangki yang dilengkapi dengan lubang penyemprotan
dan alat pemanasan asphalt).

2.2 Lapisan Permukaan / Aspal

Setelah permukaan Agregat Kelas A di prime coat langkah


selanjutnya Pekerjaan Lapisan permukaan Aspal dimulai dengan
diangkutnya aspal dari AMP dan suhu waktu dibawa dari AMP biasanya
150ᵒ C. Aspal yang telah dibawa ke lokasi proyek akan dihamparkan
menggunakan alat Asphalt Finisher dengan ketebalan 9cm gembur
untuk mendapatkan ketebalan 7,5 cm (padat).

29
Penghamparan Aspal dengan Asphalt Finisher
(Sumber : Dokumentasi dilapangan)

Selanjutnya aspal yang telah di hamparkan dan di padatkan


menggunakan Tandem Roller pada suhu 125-145ᵒC sebanyak 2-
4x passsing supaya mendapatkan kedataran dan tidak
bergelombang pada saat proses pekerjaan pemadatan. Setelah
digiling sama tandem roller, dilanjutkan dengan menggunakan
alat Pneumatic Tyre Roller (PTR) dan diikuti penyiraman air yang
ada pada Pneumatic Tyre Roller (PTR) tersebut. Penggilasan oleh
Pneumatic Tyre Roller (PTR) ini dilakukan dengan jumlah
lintasan 26 kali bolak balik.

30
Pemadatan awal Tandem Roller
(Sumber : Dokumentasi lapangan)

Pemadatan akhir PTR


(Sumber : Dokumentasi lapangan)

3. Pengendalian Mutu Pekerjaan

3.1 Test Pit


Test pit dilakukan untuk mengetahui tebal lapisan
permukaan agregat kelas A. Pada proyek ini dilakukan test
pit secara zig-zag jarak 50 m, dimulai dari titik STA ke
Tittik STA lainya pada agregat kelas A. Adapun alat yang
digunakan yaitu:
a. Linggis /
b. Meteran
c. Alat Tulis
Kemudian catat angka pengukuran yang disaksikan oleh
konsultan pengawas. Kedelaman yang telah ditentukan pada
31
spesifikasi di dokumen kontrak yaitu 30 cm untuk timbunan pilihan
dan agregat kelas setelah dipadatkan. Jika kedelaman nya tidak sampai
30 cm, maka akan dilakukan penimbunan dan dipadatkan lagi,
kemudian test pit dilakukan kembali sampai bertemu kedalaman 30 cm.

Tes pit
(Sumber : Dokumentasi dilapangan)

3.2 Propoling
Adalah pengetesan yang dilakukan dengan menggunakan dump truck
yang diisi muatan. Jika tanah yang dilewati sudah tidak berombak maka
tes propoling selesai, maka akan dilakukan tes kepadatan (sand cone).
Pada proyek ini dilakukan test Propoling pada agregat kelas A. Adapun
alat yang digunakan yaitu:
a. Motor grader
b. Vibratory roller
c. Dumptruck
Cara pelaksanaan test Propoling yaitu:
1. Mempersiapkan area yang akan dilakukan pengujian.
2. Dumptruck yang berisi muatan minimal 15 ton melintasi area yang
sudah ditentukan dengankecepatan max 10 km/jam.
3. Jika ditemukan area yang melendut atau kurang pemadatan maka
segera dibongkar dan diperbaiki sesuai dengan spesifikasi yang sudah
disetujui.
32
3.3 Sand Cone Test
Pengujian Sand Cone merupakan salah satu jenis pengujian
yang dilakukan di lapangan untuk menentukan berat isi kering
(kepadatan) tanah asli ataupun suatu hasil pekerjaan pemadatan yang
dapat dilakukan baik pada tanah kohesif (tanah yang mempunyai sifat
lekatan antara butir- butirnya, seperti tanah lempung yang mengandung
lempung cukup banyak) maupun tanah non kohesif (tanah yang tidak
mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butirnya, seperti
pasir yang hampir tidak mengandung lempung). Pada proyek
Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Teluk Tapang dilakukan metoda
zig-zag yaitu jalur kiri dan kanan dengan jarak 50 m dari titik STA ke
titik STA lain dikarenakan permintaan konsultan pengawas dan kondisi
lapangan yang mendukung.

Density Test Aggregat Base Class A


(Sumber : Dokumentasi dilapangan)

3.3.1 Peralatan dan bahan


 Botol yang dilengkapi dengan sekrup corong
 Plat dasar yang berdiameter sama dengan corong
 Paku pengunci plat
 Timbangan
33
 Kuas
 Palu
 Sendok
 Linggis Kecil
 Pahat
 Saringan Aggregat
 Plastik
 Pasir kwarsa
 Spritus  Speedy Tes

Langkah pengujian sand cone dilapangan:

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

34
DAFTAR PUSTAKA
Ariana, R. (2016). Manajemen proyek.
Hukum, S., Anti, B., & Jakarta, G. P. (2012). Vol.XX/No.3/April-
Juni/2012 Herdiyanto S : Pencegahan dan Penin..…. 3, 117–131.
Peraturan Pemerintah RI No 20. (2021). Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman. 086436,
1–15.
Perpres No 16. (2018). Perpres Nomor 16 Tahun 2018. Pemerintah
Republik Indonesia, 1, 1–5.
https://jdih.lkpp.go.id/regulation/1001/peraturan-presiden-nomor-
16-tahun-2018
Sopacua, F. (2020). Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Dengan
Metode SNI Dan Rencana ANggaran Pelaksanaan Kontraktor
Pada Pembangunan Pengganti Bangunan Di Yonif 611/AWL
Kompi Senapan A Dan C Di Samarinda Seberang. Jurnal
Universitas 17 Agustus 1945, 1–9.

35

Anda mungkin juga menyukai