YOVILWIRANTA
NIM. 2020210122
FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
(,2023)
LAPORAN KERJA PRAKTEK
HALAMAN JUDUL
METODA PEKERJAAN (BASE A)
STUDI KASUS : PEMBANGUNAN AKSES
JALAN PELABUHAN TELUK TAPANG
(STA 27+650 s/d STA 27+800)
YOVIL WIRANTA
NIM. 2020210122
FAKULTAS TEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI PADANG
(, 2023)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
METODA PEKERJAAN
(BASE A –)
STUDI KASUS : PEMBANGUNAN AKSES JALAN
PELABUHAN TELUK TAPANG (STA 27+650 s/d STA 27+ 800)
Pas Photo
terbaru
4x6
YOVIL WIRANTA
NIM. 2020210122
Disetujui Oleh:
Pembimbing
Drs.NOFRIZAL S.T.,MT
NIDN : 0001116008
Disahkan Oleh:
Ketua Program Studi
Teknik Sipil Sarjana
Padang, 2023
(YOVIL WIRANTA)
NIM. 2020210122
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadira Allah SWT atas berkat, rahmat
dan karunianyalah yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan Laporan Kerja Praktek dengan judul “Metoda
Pekerjaan (AGGREGAT KELAS A -) Jalan Pelabuhan Teluk
Tapang” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata
Kuliah Kerja Praktek pada Program Studi Teknik Sipil Sarjana di
Institut Teknologi Padang.
Dalam pengerjaan laporan ini banyak hambatan atau masalah
yang penulis hadapi, namun berkat bantuan dan bimbingan serta
dukungan dari berbagai pihak akhirnya penulis bisa menyelesaikan
laporan ini, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs.NOFRIZAL S.T., M.T, selaku Dosen Pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberi
arahan selama penyusunan Laporan Kerja Praktek.
2. Ibu Maidiawati, Dr. Eng, selaku ketua Program Studi Teknik
Sipil Sarjana Institut Teknologi Padang.
3. Ibu Anggun Pratiwi JF, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi
Teknik Sipil Sarjana Institut Teknologi Padang.
YOVILWIRANTA
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................1
1.2 Tujuan .....................................................................................1
1.3 Manfaat .................................Error! Bookmark not defined.
1.4 Lingkup Kerj Praktek ...........................................................2
BAB II INFORMASI TENTANG WIKA - PEP, KSO
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan .................................................4
2.2. Pendiri dan Pemilik Perusahaan ..........................................6
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan ..........................................7
BAB III MANAJEMEN PROYEK ...................................................... 8
3.1 Pengertian Manajemen Proyek ............................................ 8
3.2 Proses Tender .........................................................................9
3.3 Manajemen Organisasi Proyek .......................................... 11
3.4 Manajemen Pelaksanaan Proyek ....................................... 17
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................... 20
4.1 Data Teknis Project ............................................................. 20
4.2 Pengadaan Peralatan ........... Error! Bookmark not defined.
4.3 Pelaksanaan Pekerjaan ....... Error! Bookmark not defined.
4.4 Perhitungan Bobot Pekerjaan Error! Bookmark not
defined.
4.5 Kendala dan Masalah .......... Error! Bookmark not defined.
4.6 Alternatif Solusi ................... Error! Bookmark not defined.
BAB V PENUTUP ............................................................................... 34
5.1 Kesimpulan ...........................................................................34
5.2 Saran ..................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................35
DAFTAR GAMBAR
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek (KP) ini adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti ujian sarjana
pada tahap penyelesaian pendidikan strata satu (S1) sebagai salah
1
satau syarat wajib untuk menyelesaikan studi di Institut Teknologi
Padang.
2. Dapat mengetahui dan mengamati bagaimana proses pekerjaan
pembuatan jalan baru di Pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman Barat
dilapangan secara langsung.
3. Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam
menerapkan teori-teori yang didapat selama dunia perkuliahan di
lapangan.
4. Memperkenalkan secara lebih awal tentang dunia kerja kepada
mahasiswa sebelum terjun langsung pada dunia kerja
sesungguhnya.
2
2. Nama Paket : Pembangunan Akses Jalan Pelabuhan
Teluk Tapang (Cq.PPK 1.4 Prov. Sumbar)
3. KPA : Ir. Dedi Rinaldi,M.Si
4. PPK : Yan Purwandi, ST
5. Kontraktor Pelaksana : WIKA – PEP, KSO
6. Kontraktor Pengawas : SMK – MØB – egp - Exxo
7. No. Kontrak : 14/PKK/SK-PJN1-Bb.03.23.1.4/IX/2022
8. Tanggal Kontrak : 09 SEPTEMBER 2022
9. Nilai Kontrak : Rp. . 216.419.511.400,-
10. Sumber Dana : SBSN (Surat Berharga Syariat Negara)
11. Massa Pelaksanaan : 600 (Enam Ratus Hari) Hari Kalender
12. Lokasi Proyek : Sumatera Barat/Kec. Air Bangis, Kab.
Pasaman Barat
3
BAB II
INFORMASI TENTANG
PT. WIJAYA KARYA
AUAN PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
2.1.1. Latar Belakang Perusahaan
Tiang sejarah WIKA Didirikan pada tahun 1960 berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 1960 dan Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.5 tanggal 11 Maret
1960 yang diberi nama PN Widjaja Karja dengan bidang usaha
instalasi listrik dan air. Dalam Perkembangan Kegiatan Usaha,
berubah menjadi PT Wijaya Karya (1972). Beberapa lokasi
digunakan WIKA di awal operasinya, dimulai dari JI. Johar No. 10,
Jakarta Pusat (1960-1962), Jl. Hayam Wuruk 111, Jakarta Pusat
(1962 1979) dan Kaveling 9, Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
2.1.2. Tujuan, Motto dan Divisi-Divisi Perusahaan
1. Tujuan
Di tahun 2019, WIKA secara resmi menlaunching Visi dan
Misi 2030 untuk memungkinkan Perusahaan dalam mengatasi
tantangan masa depan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang
investasi dan Engineering, Procurement, and Construction (EPC)
yang berkelanjutan untuk kualitas hidup yang lebih baik. WIKA
percaya, Visi 2030 adalah aktualisasi dan harmonisasi prinsip-
prinsipnya (people, planet, dan profit) dengan tetap sejalan dengan
tujuan pembangunan berkelanjutan. WIKA berkomitmen untuk
memainkan peran vitalnya dalam menciptakan kualitas hidup yang
lebih baik.
2. Motto
WIKA dalam kapasitasnya sebagai perusahaan nasional yang
bergerak di bidang jasa konstruksi, kontraktor pelaksana dan juga
memproduksi, bermaksud untuk bisa berperan aktif menciptakan
lapangan pekerjaan dan mendukung setiap usaha pembangunan dan
pengembangan wilayah di Indonesia dan Sumatera barat terutama.
4
a. Divisi Teknik Kontruksi
Divisi ini dibentuk untuk menjalankan fungsinya sebagai bagian
dari perusahaan yang menagani segala sesuatunya yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi
yang diperoleh dari hasil Tender dan sebagainya.
Meliputi : Project Manager, Site Manager, Quality Control,
HSE, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Perencana dan
Pengawas.
b. Divisi Industri
Divisi ini dibentuk untuk menjalankan fungsinya sebagai bagian
dari perusahaan yang menangani segala sesuatuya yang
berhubungan dengan prodak dan hasil produksi bahan / material
(jual/beli) seperti split, sirtu (pasir batu), klas A klas B, Hot Mix
dan lain sebagainya.
c. Divisi Administrasi
Divisi itu dibentuk untuk menjalankan fungsinya sebagai
bagian dari perusahaan yang menangani segala sesuatunya
yang berhungan Administrasi Kantor atau proyek. Meliputi :
Keuangan, Perpajakan, Tender.
d. Divisi Peralatan dan Logistik
Divisi ini dibentuk untuk menjalankan bagian dari
perusahaan yang menangani segala sesuatunya yang
berhubungan dengan peralatan (sewa menyewa), seperti alat
–alat berat, alat – alat menegah, alat –alat ringan, armada
transportasi, dan lain –lain sebagainya.
5
2.1.3. Plang Proyek
(Sumber : Dokumen Lapangan)
A. Landasan Hukum
6
1. Akta Pendirian
No. Akta : 110 (serratus sepuluh)
Tanggal : 20 Desember 1972
Nama Notaris : Dian Paramita Tamzil
Nomor Pengesahan : Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973
2. Akta PerubahanTerakhir
No. Akta : 34 (tiga puluh empat)
Tanggal : 16 Juni 2020
Nama Notaris : Fathiah Helmi, SH.
B. Pengurus
1. Komisaris Utama : Jarot Widyoko
2. Komisaris : Edy Sudarmanto
3. Direktur Utama : Agung Budi Waskito
4. Direktur :
5. Direktris :
7
BAB III
MANAJEMEN PROYEK
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah suatu manajemen yang menangani
proyek secara menyeluruh yang terdiri dari beberapa kegiatan yang
saling terkait. Dimulai dari pengembangan ide atau gagasan awal,
Perencanaan pembiayaan proyek, perencanaan kualitas proyek, dan
mengendalikan seluruh kegiatan yang terlibat dalam proyek (Taufik
Widyono).
Manajemen juga dapat didefenisikan sebagai semua proses
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan juga koordinasi suatu
proyek dari awal (gagasan)sampai selesainya proyek untuk menjamin
bahwa proyek tersebut terselesaikan dengan tepat waktu, tepat biaya
dan tepat mutu sesuai dengan yang diinginkan.
Ruang lingkup proyek diantaranya meliputi:
1. Menentukan waktu dimulai proyek.
2. Perencanaan lingkup dari proyek yang akan dikerjakan.
3. Pendefinisian dari ruang lingkup proyek.
4. Verifikasi proyek dan kontrol atas perubahan yang mungkin sata
terjadi ketika proyek tersebut dimulai.
Unsur – unsur yang terdapat dalam manajemen ada 5, yaitu :
a. MAN (Sumber Daya Manusia)
b. Machine (Peralatan)
c. Materials (Bahan)
d. Money (Uang)
e. Metode/ Teknologi (Cara Kerja)
Sehingga dapat dikatakan manajemen proyek mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Mewujudkan pelaksanaan dan penyelesaian proyek dalam waktu
yang telah ditentukan.
2. Mewujudkan suatu suasana kerja yang harmonis serta memberikan
rangsangan dan motivasi kerja kepada seluruh pihak yang terkait
pada proyek tersebut.
3. Mewujudkan satu kesatuan kerja yang terpadu.(Ariana, 2016)
8
3.2 Proses Tender
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara
alami atau di desain mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau
sumber daya lainnya yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses
mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat
dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya, bandingkan dengan
pengolahan. Tender merupakan suatu sistem kompetisi untuk
mengadakan atau memilih penyedia jasa yang akan melaksanakan
pekerjaan pembangunan dan memilih konsultan sebagai supervisi
didalam proyek dengan mengajukan penawaran tertulis tentang
besarnya biaya dan limit waktu yang dibutuhkan. Proses tender adalah
proses yang penuh persaingan sehingga amatlah penting untuk
mencantumkan dokumen penawaran yang kompetitif didalam proposal
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun
2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu:
1. Penunjukan langsung (PL)
Penunjukan langsung ialah metode pemilihan penyedia
barang/jasa dengan cara menunjuk langsung satu penyedia
barang/jasa. Metode pemilihan langsung dimungkinkan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik
Indonesia No. 16 Tahun 2018 (pasal 1) serta anggaran proyek
<200.000.000 dapat diartikan sebagai penunjukan langsung.
2. Secara Pelelangan
Pelelangan umum merupakan suatu metode pemilihan penyedia
barang/jasa pekerja konstruksi untuk semua pekerjaan yang
dapat diikuti oleh semua penyedia yang memenuhi syarat.
Pemberitahuannya secara luas dipaparkan melalui website
Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), sehingga semua
penyedia yang berminat dapat mengikutinya dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku.
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah, dirubah
menjadi Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Perpres No. 12 Tahun 2021
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJP) merupakan
9
perubahan dari Perpres No. 16 Tahun 2018 dan juga sekaligus
salah satu dari 49 peraturan pelaksana UU Cipta Kerja
4. Kontrak presentase
Kontrak pengadaan jasa konsultasi atau jasa lainnya dengan
ketentuan sebagai berikut:
10
a Pembayaran berdasarkan pada tahapan produk atau keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan isi kontrak.
b Penyedia jasa konsultasi atau jasa lainnya menerima imbalan
berdasarkan presentase dari nilai pekerjaan tertentu.
Berdasarkan hasil perhitungan biaya bentuk kontrak yang digunakan
dalam pembangunan jalan provinsi di Jorong Rawang Gadang Nagari
Simpang Tanjuang Nan IV Kec. Danau Kembar nagari Alahan Panjang
kab. Solok adalah jenis Kontrak Harga Satuan ( Unit Price)(Peraturan
Pemerintah RI No 20, 2021)
Pemilik
Garis Komando
Garis Koordinasi
Gambar 3.1 Hubungan pihak-pihak yang terlibat pelaksanaan proyek
Hubungan antar pihak- pihak di atas dapat di artikan sebagai berikut:
1. Hubungan koordinasi ( )
Hubungan koordinasi adalah hubungan kerja antar pihak –pihak yang
terlibat dalam pekerjaan tersebut. Dimana hubungan koordinasi ini
terjadi antar pemilik proyek dengan konsultan perencana, konsultan
pengawas serta kontraktor, dan konsultan pengawas dengan kontraktor
dapat bekerjasama untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang
terjadi dilapangan untuk mencapai sasaran yang diinginkan.
2. Hubungan instruksi ( )
12
Hubungn konstruksi adalah hubungan yang berkaitan dengan aspek
legalitas hukum antara pihak - pihak yang terlibat pada proyek
(perjanjian) dengan ketentuan ketentuan yang berlaku dalam kontrak.
Dalam hal ini masing –masing pihak harus menyelesaikan pekerjaannya
sesuai yang dengan isi kontak yang berlaku.
1. Pemilik (Owner)
Pemilik adalah orang atau badan hukum yang memberikan pekerjaan
dan membayar biaya pekerjaan yang dilaksanakan tersebut. Owner
dalam Proyek Pembangunan Jalan Provinsi Pasar Baru – Alahan
Panjang adalah Dinas Bina Marga, Cipta Karya Dan Tata Ruang Tahun
anggaran 2022.
Berikut adalah wewenang dan tanggung jawab owner yaitu:
Mengambil keputusan terakhir tentang penunjukan kontraktor.
Mengeluarkan surat perintah kerja (SPK) agar pihak – pihak
terkait bisa melaksanakan tugasnya, seperti konsultan
perencana,pengawas, dan kontraktor.
Melimpahkan sebagian wewenang kepada konsultan pengawas
dalam pengolahan proyek.
Menyediakan atau membayar sejumlah biaya yang di perlukan
untuk terwujudnya suatu pekerjaan.
Memberikan fasilitas dan kemudahan yang diperlukan.
Menegsahkan perubahan (penambahan dan pengurangan)
volume pekerjaan.(Sopacua, 2020)
2. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah orang yang di tunjuk oleh pengguna badan
jasa untuk membantu pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan
mulai dari awal hingga berakhirnya proyek tersebut. Pada proyek
peninggkatan jalan ini, yang bertindak sebagai pengawas lapangan ialah
Bapak Daswardi dari PT. Triartha Nusa Engineering.
Adapun tugas dari konsultan pengawas ialah:
1. Perwakilan dari pemilik proyek (owner) dilapangan.
13
2. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek dari awal sampai
akhir pekerjaan.
3. Membuat laporan berkala mengenai kegiatan pelaksanaan
proyek kepada pemilik proyek (owner)
4. Meminta kontraktor atau pelaksana melakukan pengujian
terhadap bahan dan peralatan yang digunanakan.
5. Membatalkan contoh bahan apabila tidak sesuai dengan apa
yang diminta.
6. Menegur atau memperingati pelaksana pekerjaan apabila terjadi
penyimpangan dalam pekerjaan yang tidak sesuai dengan
kontrak kerja.
7. Konsultan supervisi memberikan saran atau pertimbangan
kepada pemilik proyek dalam melaksanakan kegiatan proyek.
8. Melakukan perubahan dan mengeluarkan berita acara perubahan.
3. Kontraktor
Kontraktor adalah orang atau badan yang di tunjuk oleh pengguna
badan jasa sebagai peaksanaan proyek dari awal pekerjaan hingga
berakhirnya pekerjaan tersebut. Pada proyek peninggatan jalan ini yang
bertindak sebagai kontraktor atau pelaksana ialah PT. Tri Jaya Putra.
Adapun beberapa wewenang atau tugas dari kontraktor ialah:
1. Melaksanakan pekerjaan berdasarkan gambar – gambar rencana,
peraturan dan syarat – syarat pelaksanaan pekerjaan yang
tercantum dalam documen kontrak.
2. Menghadiri rapat koordinasi seiap unsure proyek
3. Bertanggung jawab terhadap setiap kesehatan dan keselamatan
pekerja selama dalam pelaksanaan proyek berlangsung.
4. Membuat time schedule pekerjaan.
5. Membuat laporan setiap pekerjaan yang akan dan telah
dilaksanakan.
Menyerahkan pekerjaan kepada owner apabila pekerjaan telah selesai
dan bersedia melakukan perawatan selama masa yang ditentukan.
(Sopacua, 2020)
MANAGER PROYEK
Z.KOPAS BRATA 14
MANAGER MANAGER AHLI K3
TEKNIS KEUANGAN RUDI AZRA S.T
LEVIS MR. S.T RIZAYUSNITA
A.Md
15
b. Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja proyekuntuk
pegawai bulanan sampai dengan pekerja harian dengan
spesiallisasi keahlian masing-masing sesuai posisi organisasi
yang dibutuhkan.
c. Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan
perpajakan serta distribusi.
d. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti yang akan
dibayar oleh owner kepada pemilik proyek.
e. Membuat laporan bulanan
f. Memelihara bukti-bukti sub bagian administrasi proyek serta
data-data proyek.
g. Mengecek biaya operasional dan membuat reiburstmen ke pusat
3. Technical manager
Tugas dan kewajiban Technical manager sebagai berikut:
a. Melakukan perencanaan, mengkoordinasikan serta melakukan
evaluasi kegiatan kalibrasi dengan baik pada lapangan kerja.
b. Melakukan pengoordinasian penerapan manajemen mutu serta
pengendalian mutu untuk setiap jenis kalibrasi.
c. Melakukan perencanaan, pengoordinasian serta evaluasi
partisipasi uji banding atau uji profesiensi di dalam perusahaan.
d. Bertugas dalam memilih serta menentukan sub kontraktor
laboratorium.
e. Menandatangani hasil laporan kalibrasi.
f. Melakukan penelusuran jika terdapat pengaduan atau keluhan
dari pelanggan yang berkaitan dengan mutu atau hasil kalibrasi.
g. Memberikan interpretasi hasil kalibrasi serta pendapat jika
diperlukan.
h. Mengecek laporan hasil pengujian.
i. Memberikan serta mengesahkan intruksi kerja.
j. Memberikan usulan alat untuk pengujian.
4. Petugas K3
Tugas dan kewajiban petugas k3 adalah sebagai berikut:
a. Bertugas membuat prosedur kerja, merencanakan dan
menerapkan k3, mempelajari metoda kerja dalam document
kontrak, melakukan pengawas serta instruksi kerja k3.
16
b. Bertanggung jawab atas pengguanaan dan penyediaan alat kerja
dilapangan, terhadap keselamatan kerja. Serta menerapkan
ketentuan yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang
undangan tentang k3 konstruksi.
c. Berwewenang melakukan pemeriksaan kepada seluruh jajaran
yang terkait dalam proyek dan semua pekerja, serta melakukan
penanganan kecelakaan atau adanya penyakit yang terdapat
dalam proyek konstruksi.(Sopacua, 2020)
17
Gambar 3.2 Sasaran Proyek
(Sumber : Wulfram I. Ervianto, 2005)
3. Pengendalian Kualitas
Adanya suatu tim keja yang terdiri dari owner dan konsultan
manajemen konstruksi dimana diharapkan kedua unsur ini saling
bekerjasama serta tahu tugas masing-masing. Sehingga pada akhir
oekerjaan di dapat hasil yang sesuai dengan yang di rencanakan dengan
mutu /kualitas yang baik.
4. Monitoring Pekerjaan
Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengadakan Pre
Contruction Meeting (PCM), yang dihadiri oleh unsur-unsur yang
terkait dalam kegiatan proyek,yang membahas penjelasan-penjelasan
yang belum jelas dalam kontrak,baik itu gambar kerja (Shop Drawing),
metode pelaksanaan dan jenis pelaporan. Sehingga pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar nantinya.
Monitoring pekerjaan ini dilakukan untuk mengawasi dan mengatasi
masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu pihak,
sehingga untuk mengatasi hal tersebut, maka diadakan rapat koordinasi,
baik yang bersifat rutin maupun yang dianggap perlu atau keadaan
memaksa.
Hal-hal yang dibahas dalam rapaat koordinasi atau monitoring meliputi:
18
a Hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan pekerjaan
b Ketidak jelasan pekerjaan
c Sasaran/ target yang ingin dicapai untuk waktu berikutnya.
6. Laporan Harian
Laporan harian dibuat secara tertulis oleh kontraktor dan ditanda
tangani oleh pihak pengawas dan kontraktor itu sendiri, biasanya
laporan harian berisi:
7. Laporan Mingguan
Laporan mingguan ini dibuat setiap minggu secara rutin hingga
proyek berakhir, laporan ini dibuat oleh kontraktor dan disetujui oleh
konsultan pengawas. Laporan mingguan merupakan ringkasan dari
aporan harian, laporan mingguan berisi hal-hal berikut:
1. Item-item pekerjaan yang dilaksanakan dalam minggu tersebut.
2. Evaluasi pekerjaan mingguan.
3. Volume, persentase, dan kemajuan pekerjaan
4. Rencana pekerjaan minggu berikutnya.
8. Laporan Bulanan
Laporan bulanan merupakan laporan rekapitulasi dari laporan harian
dan mingguan yang akan diberikan kepada pemilik proyek (owner).
Dalam laporan bualanan ini disertai dengan foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan tambah, kurang, keuangan dan surat menyurat.
19
BAB IV
PEMBAHASAN
21
Tapang, Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat antara lain :
a. Dump Truck
Dump Truck merupakan alat berat yang sering digunakan dalam
pekerjaan konstruksi. Alat tersebut berfungsi sebagai
pengangkut material yang digunakan dalam konstruksi jalan
seperti Material timbunan,Aggegat kelas A, dan Asphalt.
b. Motor Grader
Motor Greder merupakan alat yang dibuat khusus untuk
pekerjaan membuat kemiringan permukaan tanah secara
mekanis.Alat berat ini dilengkapi dengan pisau yang
22
berukuran panjang. Pisau inilah yang dipakai di dalam proses
meratakan jalan. Alat berat ini berfungsi untuk meratakan
dan membentuk permukaan tanah., Terutama pada tahap
finishing agar diperoleh hasil pekerjaan dengan kerataan dan
ketelitian yang optimal pada pekerjaan tanah.
c. Vibrator Roller
Vibrator Roller merupakan alat pemadat yang
menggabungkan antara getaran dan tekanan.Alat ini berguna
untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih padat dan
optimal dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi bagian
23
yang kosong. Alat ini membantu menyusun lintasan jalan secara
rapih dan merata dengan menggunakan getaran yang
dihasilkannya saat melintas di atas material konstruksi jalan
seperti bekas dari timbuanan atau base A.
24
d. Pick Up Water Tank
Pick up water tank adalah kendaraan mobil pick up yang
dilengkapi denganwater tank yang berfungsi untuk mengangkut air.
Hal ini digunakan untuk pekerjaan pemadatan agregat kelas A,
setelah penghamparan material selesai kemudian dipadatkan dan di
siram air menggunakan water tank.
f. Asphal Finisher
Alat asphal finisher atau asphalt finisher adalah alat berat
yang digunakan untuk menghamparkan campuran aspal hot mix
yang dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing
Plant [AMP]. Dimulai dengan memasukkan aspal ke hopper
merupakan awal dari proses penghamparan. Selanjutnyya aspal
akan langsung turun ke permukaan dan disisir oleh pisau.
21
Gambar 4.10 Pneumatic Tyredd Roller (PTR)
(sumber : Dokumentasi Lapangan)
i. Thermometer
Thermometer digunakan untuk pengecekan suhu aspal, supaya
prosespelaksanaan pengaspalan mendapatkan mutu aspal yang baik.
j. Helm Safety
Helm Safety digunakan sebagai pelindung kepala apabila terkena
jatuhanmaterial, akan melindungi dan meminimalisir dari cidera serius.
22
Gambar 4.12 Helm Safety
(sumber : Dokumentasi Lapangan)
k. Rompi Safety
Rompi Safety digunakan supaya mudah terlihat dan mudah dikenali
sehingga meminimalisir resiko terjadinya tabrakan oleh angkutan
material maupun alat berat lainnya.
l. Sepatu Safety
Sepatu Safety berfungsi pelindung kaki dari benda tajam yang
terlihat seperti paku, besi tajam, dan juga meminimalisir resiko cidera
serius bila tertimpa material proyek, dan juga melindungi kaki dari
panasnya material aspal.
23
Gambar 4.14 Sepatu Safety
(sumber : Dokumentasi Lapangan)
24
Gambar 4.15 Material kelas A
(Sumber : Dokumentasi di lapangan)
b. Asphal
Aspal merupakan komponen utama dari campuran aspal
panas ( hotmix) yaitu 95 % dari total berat berat campuran.
Agregat aspal ini juga merupakan hasil campuranAbu Batu,
Agregat ½ dan agregat 0,5-1.
25
(Sumber : Spesifikasi Umum 2018 (Revisi 1) Divisi 5 Tabel 5.1.2.(1)
Gradasi Lapis Pondasi Agregat dan Lapis Drainase)
1.2 Sifat-Sifat Lapis Pondasi Agregat
26
Gambar pembongkaran material
(Sumber : Dokumentasi di lapangan)
27
Setelah dilakukan pernghamparan setiap layer nya dilakukan
penyiraman material yang sudah dihampar dengan water tank dan di
iringi dengan pemadatan dengan menggunakan alat vibratory roller
untuk mempercepatan pemadatan tanah, meratakan dan pemperhalus
permukaan jalan.Semua material sudah terhampar dan dipadatkan sesuai
dengan ketebalan yang inginkan langkah dilakukan pengujian baik itu
pengujian ketebalan dan maupun Pengujian Sand Cone.
Gambar pemadatan
(Sumber : Dokumentasi lapangan)
2. Pekerjaan penghaspalan
Pada pekerjaaan pembangunan Akses Pelabuhan Teluk Tapang
pemulis selama PKL hanya dapat melihat pekerjaan penghaspalan
( AC- BASE). Sebelum kelakukan penghaspalan terlebih dahulu
dilakukakn pembersihan lapangan dan pemberian lapisan pengikat
(Premkot).
2.1 pembersihan lapangan dan pemkrot
28
Peralatan pembersihan Agregat kelas A dan Prime Coat
(sumber : Dokumentasi lapangan)
29
Penghamparan Aspal dengan Asphalt Finisher
(Sumber : Dokumentasi dilapangan)
30
Pemadatan awal Tandem Roller
(Sumber : Dokumentasi lapangan)
Tes pit
(Sumber : Dokumentasi dilapangan)
3.2 Propoling
Adalah pengetesan yang dilakukan dengan menggunakan dump truck
yang diisi muatan. Jika tanah yang dilewati sudah tidak berombak maka
tes propoling selesai, maka akan dilakukan tes kepadatan (sand cone).
Pada proyek ini dilakukan test Propoling pada agregat kelas A. Adapun
alat yang digunakan yaitu:
a. Motor grader
b. Vibratory roller
c. Dumptruck
Cara pelaksanaan test Propoling yaitu:
1. Mempersiapkan area yang akan dilakukan pengujian.
2. Dumptruck yang berisi muatan minimal 15 ton melintasi area yang
sudah ditentukan dengankecepatan max 10 km/jam.
3. Jika ditemukan area yang melendut atau kurang pemadatan maka
segera dibongkar dan diperbaiki sesuai dengan spesifikasi yang sudah
disetujui.
32
3.3 Sand Cone Test
Pengujian Sand Cone merupakan salah satu jenis pengujian
yang dilakukan di lapangan untuk menentukan berat isi kering
(kepadatan) tanah asli ataupun suatu hasil pekerjaan pemadatan yang
dapat dilakukan baik pada tanah kohesif (tanah yang mempunyai sifat
lekatan antara butir- butirnya, seperti tanah lempung yang mengandung
lempung cukup banyak) maupun tanah non kohesif (tanah yang tidak
mempunyai atau sedikit sekali lekatan antara butir-butirnya, seperti
pasir yang hampir tidak mengandung lempung). Pada proyek
Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Teluk Tapang dilakukan metoda
zig-zag yaitu jalur kiri dan kanan dengan jarak 50 m dari titik STA ke
titik STA lain dikarenakan permintaan konsultan pengawas dan kondisi
lapangan yang mendukung.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
Ariana, R. (2016). Manajemen proyek.
Hukum, S., Anti, B., & Jakarta, G. P. (2012). Vol.XX/No.3/April-
Juni/2012 Herdiyanto S : Pencegahan dan Penin..…. 3, 117–131.
Peraturan Pemerintah RI No 20. (2021). Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang
Penyelenggaraan Perumahan Dan Kawasan Permukiman. 086436,
1–15.
Perpres No 16. (2018). Perpres Nomor 16 Tahun 2018. Pemerintah
Republik Indonesia, 1, 1–5.
https://jdih.lkpp.go.id/regulation/1001/peraturan-presiden-nomor-
16-tahun-2018
Sopacua, F. (2020). Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Dengan
Metode SNI Dan Rencana ANggaran Pelaksanaan Kontraktor
Pada Pembangunan Pengganti Bangunan Di Yonif 611/AWL
Kompi Senapan A Dan C Di Samarinda Seberang. Jurnal
Universitas 17 Agustus 1945, 1–9.
35