PEMBONGKARAN KONSTRUKSI
Dosen Pengampu :
ARMAN A, S,ST.,MT.
Oleh :
2020210007
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan makalah ini dapat di gunakan sebagai
acuan untuk bahan pembelajaran, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca
dalam profesi bidang teknik sipil.
Harapan saya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki kesalahan dalam bentuk maupun isi
dari makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini mungkin masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki masih kurang. Oleh karena itu, saya harapkan bagi para pembaca untuk
memberi masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Bahan baku pembuatan pondasi sumuran yaitu beton bertulang atau beton pracetak
yang berbentuk pipa silinder. Yap, material ini sama seperti pipa beton yang biasanya
dipakai dalam pembangunan sumur, jembatan, gorong-gorong, dan berbagai jenis
saluran drainase lainnya. Khusus untuk pembuatan pondasi, pipa beton yang
dibutuhkan memiliki ukuran diameter 2.5 m, 3 m, 3.5 m, hingga 4 m.
B. Rumusan masalah
C.Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di buat tujuan masalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Pondasi sumuran adalah pondasi yang terbuat dari pipa-pipa beton yang disusun
sedemikian rupa di dalam tanah membentuk sumur kemudian dicor di tempat
menggunakan bahan beton dan batu belah sebagai pengisinya. Ini merupakan salah
satu jenis pondasi dalam yang menjadi peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi
tiang. Biasanya pondasi sumuran diaplikasikan jika lapisan tanah dasar berada di
kedalaman yang cukup dalam.
Fondasi tipe ini dipilih apabila lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya
terletak agak dalam,biasa dalamanya fondasi sumuran ini berkisar antara 2 – 8
meter,kedalaman ini bagi fondasi langsung terlalu dalam tetapi bagi fondasi tiang
terlalu dangkal.oleh karena itu yang paling tepat adalah tipe fondasi
sumuran.pertimbangan ini adalah pertimbangan pelaksanaan,karna cara pelaksanaan
tipe sumuran akan lebih muda dibandingkan tipe lain.
Berikit ini persyaratan yang harus di penuhi oleh pondasi sumuran antara lain:
1. Daya dukung yang di miliki oleh pondasi harus lebih besar dibandingkan dengan
beban bangunan yang mengenainya.
2. Tingkat penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas toleransi yang di
izinkan yakni 2,54 cm.
Untuk pondasi sumuran di pakai apabila lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman
3-5 meter maka,untuk membuat pondasi langsung pada lapisan tanah dasar pondasi
harus di perbaiki dengan cara pemadatan tanah atau urugan pasir.pelaksanaan pondasi
sumuran tidak dapat di lakukan jika pengeringan air tanah dalam sumuran tidak
mampu di laksanakan dengan pompa air.
Gambar 2. Hubungan antara nilai N-SPT dengan kapasitas dukung ijin tanah.
Hampir semua deposit pasir bersifat non-homogen perbedaan penurunan di antara
pondasi sumuran di tentukan terutama oleh adanya keragaman homogenitas pasir
pada kedalaman yang cukup besar dan lebih jauh lagi oleh adanya keragaman tekanan
pada pondasi. penerunan yang tak di ramalkan sebelumya dapat disebabkan oleh
berkurangnya kerapatan relative akibat gangguan pada tanah pasir pada saat
konstruksi. untuk itu pondasi sumuran dipersyaratkan oleh perencana untuk berdiri
diatas tanah pasir padat atau sangat padat dengan ketebalan lapisan minimal 4 x
B,dengan B adalah diameter sumuran.
Bila kondisi tanah yang cukup stabil,pondasi sumuran dapat di buat secara
langsung,dengan menggali sumuran kemudian diisi dengan material fondasi
(beton,cyclop,batu kali).tetapi bila tanah mudah runtuh,maka diperlukan casing
selama proses penggalian sumur.
2. Dasarnya tertutup (closed ended) untuk fondsi dumuran dalam air atau sering disebut
fondasi cassion.
Casing di sini diperlukan untuk menjaga stabilitas tanah yang di gali agar tidak
longsor. jenis casing yang akan di ambil lagi ini biasanya terbuat dari baja. penggalian
dilakukan secara bertahap yaitu casing diturunkan seperlunya kemudian tanah di
dalam casing di gali,kemudian casing diturunkan lagi dan tanah di gali lagi begitu
seterusnya sampai mencapai elevasi yang diinginkan.sesudah galian mencapai elevasi
yang ditetapkan (dengan cara menggali tanah bagian tengah kasing),maka di lakukan
pengisiaan lubang dengan beton atau cyclop sambil menarik keatas casing demikian
seterusnya hingga casing keluar lagi dari lubang.bila proses memasukan casing tidak
sulit,maka seluruh casing dapat dimasukan sekaligus,dan penggaliannya juga dapat
dilakukan sekaligus tidak perlu bertahap.
C.Pembuatan pondasi sumuran dengan casing yang ditinggal
Casing disini dapat berfungsi ganda yaitu sebagai struktur penahan tanah
pada proses pekerjaan galian dan sebagai bagian dari struktur fondasi.yang
umum dilakukan casingnya terbuat dari beton buis (beton sumuran),sehingga casing
ini berfungsi juga sebagai bagian dari struktur.beton buis ini diturunkan dengan cara
menggali tanah dibagian dalam buis,dan beton buisnya di turunkan sampai mencapai
elevasi yang ditetapkan secara bertahap kemudian lubang diisi dengan material yang
ditetapkan misalnya,beton cyclop.
Proses penurunan beton buis ini harus hati hati,agar posisinya tetap vertical,oleh
karena itu selama proses penurunan harus selalu decontrol vertikalitasnya,untuk
segera dapat diperbaiki bila terjadi kemiringan diluar toleransi.proses pelaksanaan
jenis fondasi ini terkadang sudah harus menghadapi air tanah.umumnya untuk
mengatasi air tanah cukup dengan pemompaan (open pumping).
Tipe dasar tertutup ini sering digunakan untuk pondasi caisson didalam air.maksud
dari dasar tertutup disisni agar transport ke lokasi serta menyetel pada letak yang
ditetapkan,dapat dilakukan dengan mengapungkan caisson tersebut.urut urutan
pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Caisson ini dibuat didarat dan kemudian diapungkan dengan peluncuran dan
selanjutnya di tarik dengan perahu/ kapal kelokasinya.
b) Pada dinding dinding caisson tersebut dibuat angker angker kabel untuk
keperluan penyetelan pada kedudukan yang tepat.
c) Setelah kedudukan tetap baru caisson diisi dengan ballast atau air agar dapat
turun dan duduk pada tanah dasar.
e) Transport dari dasar ke air di samping peluncuran dapat juga dengan cara dicor
dibawah muka air dan dikeringkan dengan cofferdam,sesudah selesai cofferdam
dibuka sehingga mengapung dan ditarik.
Setelah caisson terletak pada posisinya,caisson diturunkan ke dasar dengan cara diisi
penuh dengan air (sebelumnya didasar rencana caisson disebar coral terlebih dahulu
dan diratakan) kemudian setelah terletak caisson dikeringkan dan kemudian diisi
dengan beton dan siap menjadi fondasi.bila kedalaman air cukup tinggi,maka dapat
menggunakan caisson sambungan,caisson yang pertama proses pemasangan seperti
tersebut diatas kemudian caisson sambungan terbuat dari beton sumur/ caisson
dengan struktur open ended dipasang diatasnya untuk ini caisson harus disiapkan
sambungannya.setelah susunan caisson selesai,maka struktur caisson tersebut diisi
dengan beton dengan cara pengecoran menggunakan pipa tremia.salah satu contoh
pembuatan fondasi sumuran tipe dasar tertutup (closed ended) ialah dengan
pembuatan dermaga pelabuhan seperti pada gambar bdi bawah ini:
14. sementara itu pekerja melakukan setting elevasi untuk menentukan posisi ujung
atas pile.
15. pemasangan support agar tulang tidak merosot kedalam sumuran.
BAB III
PENUTUP
A. Keimpulan
Pondasi sumuran merupakan pondasi yang terbuat dari pipa-pipa beton yang disusun
sedemikian rupa di dalam tanah membentuk sumur kemudian dicor di tempat
menggunakan bahan beton dan batu belah sebagai pengisinya, Fondasi tipe ini dipilih
apabila lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya terletak agak dalam,biasa
dalamanya fondasi sumuran ini berkisar antara 2 – 8 meter.