OLEH:
PROGRAM STUDI
TEKNIK LINGKUNGAN
Puji syukur kita panjatkjan kehadirat Allah SWT,karna atas rahmat dan
hidayahnyalah sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini”pencemaran air
tanah”dengan selesai,saya menyadari dalam makalah ini,masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan,oleh karna itu diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar saya dapat memperbaiki dan selanjutnya menyusun
makalah ini dengan baik.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
A.Latar belakang
B.Rumusan masalah
C.Tujuan penulisan
BAB II Pembahasan
A. Kesimpulsn
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Dalam perencanaan struktur pondasi biasanya penyimpangan penyimpangan yang
mungkin terjadi di lapangan biasanya telah di antisipasi dengan asumsi asumsi desain
yang di ambil dalam perhitungan,penyajian gambar perencanaan yang
detail,penyusunan rencana kerja dan syarat syarat(RKS) yang sistematis.namun
demikian seringkali dalam pelaksanaan pekerjaan pondasi tidak di lakukan dengan
baik oleh kontaktor dan pengawas.pada kasus pondasi sumuran casing buis
beton,sehsrusnya buis beton akan turun secara gravitasi akibat penggalian tanah
sehingga rongga antara casing bagian luar dengan tanah dapat dimanimalkan.namun
pelaksanaan di lapangan,pekerjaan penggalian sumuran dapat di lakukan terlebih
dahulu sesuai kedalaman pada gambar,baru kemudian di lanjutkan dengan penurunan
buis buis beton.ketidak sesuaian metode konstruksi ini tentunya akan menimbulkan
rongga antara casing dengan tanah.
Bahan baku pembuatan pondasi sumuran yaitu beton bertulang atau beton pracetak
yang berbentuk pipa silinder. Yap, material ini sama seperti pipa beton yang biasanya
dipakai dalam pembangunan sumur, jembatan, gorong-gorong, dan berbagai jenis
saluran drainase lainnya. Khusus untuk pembuatan pondasi, pipa beton yang
dibutuhkan memiliki ukuran diameter 2.5 m, 3 m, 3.5 m, hingga 4 m.
B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,saya membatasi dan hanya mengkaji masalah
masalah sebagai berikut:
C.Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas dapat di buat tujuan masalah sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Fondasi tipe ini dipilih apabila lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya
terletak agak dalam,biasa dalamanya fondasi sumuran ini berkisar antara 2 – 8
meter,kedalaman ini bagi fondasi langsung terlalu dalam tetapi bagi fondasi tiang
terlalu dangkal.oleh karena itu yang paling tepat adalah tipe fondasi
sumuran.pertimbangan ini adalah pertimbangan pelaksanaan,karna cara pelaksanaan
tipe sumuran akan lebih muda dibandingkan tipe lain.
Berikit ini persyaratan yang harus di penuhi oleh pondasi sumuran antara lain:
1. Daya dukung yang di miliki oleh pondasi harus lebih besar dibandingkan
dengan beban bangunan yang mengenainya.
2. Tingkat penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas toleransi yang di
izinkan yakni 2,54 cm.
Untuk pondasi sumuran di pakai apabila lapisan tanah keras terdapat pada kedalaman
3-5 meter maka,untuk membuat pondasi langsung pada lapisan tanah dasar pondasi
harus di perbaiki dengan cara pemadatan tanah atau urugan pasir.pelaksanaan pondasi
sumuran tidak dapat di lakukan jika pengeringan air tanah dalam sumuran tidak
mampu di laksanakan dengan pompa air.
i. Qb= Ah x gc
Keterangan:
Keterangan:
iii. Quit= Qb x Qs
Keterangan:
iv. Qall=Quit/Sf
Keterangan:
Dengan:
Untuk pondasi sumuran yang di masukan sampai lapisan tanah pasir maka nilai qall
dapat di tentukan berdasrkan gambar 2 di bawah ini.menurut Terzaghi dan Peck
(1948),jika muka air tanah yang cukup dalam maka nilai qall untuk pondasi sumuran
dapat di ambil sebesar dua kali dari nilai yang di ambil dari gambar 2.namun jika
muka air tanah tidak dalam sebaiknya nilai qall langsung di ambil dari gambar
2.muka air tanah sangat mempengaruhi besarnya penurunan dan kapasitas dukung
pondasi.jika pasir pada kedalaman yang cukup dalam bersifat jenuh sempurna,maka
nilai berat volume tanah effektifnya kira kira akan menjadi setengah dari
semula,sehingga menyebabkan terjadinya reduksi tekanan batas lateral (confining
pressure).dan bersesuain dengan terjadinya penambahan penurunan.berat volume
efektif tanah yang telah tereduksi juga akan mengurangi nilai kapasitas dukung
pondasi.
Gambar 2. Hubungan antara nilai N-SPT dengan kapasitas dukung ijin tanah.
Hampir semua deposit pasir bersifat non-homogen perbedaan penurunan di antara
pondasi sumuran di tentukan terutama oleh adanya keragaman homogenitas pasir
pada kedalaman yang cukup besar dan lebih jauh lagi oleh adanya keragaman tekanan
pada pondasi.penerunan yang tak di ramalkan sebelumya dapat disebabkan oleh
berkurangnya kerapatan relative akibat gangguan pada tanah pasir pada saat
konstruksi.untuk itu pondasi sumuran dipersyaratkan oleh perencana untuk berdiri
diatas tanah pasir padat atau sangat padat dengan ketebalan lapisan minimal 4 x
B,dengan B adalah diameter sumuran.
a) Caisson ini dibuat didarat dan kemudian diapungkan dengan peluncuran dan
selanjutnya di tarik dengan perahu/ kapal kelokasinya.
b) Pada dinding dinding caisson tersebut dibuat angker angker kabel untuk
keperluan penyetelan pada kedudukan yang tepat.
c) Setelah kedudukan tetap baru caisson diisi dengan ballast atau air agar dapat
turun dan duduk pada tanah dasar.
d) Pekerjaan persiapan sebelum peluncuran adalah pengecekan caisson,bocor
apa tidak,dengan cara mengisi air
e) Transport dari dasar ke air di samping peluncuran dapat juga dengan cara
dicor dibawah muka air dan dikeringkan dengan cofferdam,sesudah selesai
cofferdam dibuka sehingga mengapung dan ditarik.
Setelah caisson terletak pada posisinya,caisson diturunkan ke dasar dengan cara diisi
penuh dengan air (sebelumnya didasar rencana caisson disebar coral terlebih dahulu
dan diratakan) kemudian setelah terletak caisson dikeringkan dan kemudian diisi
dengan beton dan siap menjadi fondasi.bila kedalaman air cukup tinggi,maka dapat
menggunakan caisson sambungan,caisson yang pertama proses pemasangan seperti
tersebut diatas kemudian caisson sambungan terbuat dari beton sumur/ caisson
dengan struktur open ended dipasang diatasnya untuk ini caisson harus disiapkan
sambungannya.setelah susunan caisson selesai,maka struktur caisson tersebut diisi
dengan beton dengan cara pengecoran menggunakan pipa tremia.salah satu contoh
pembuatan fondasi sumuran tipe dasar tertutup (closed ended) ialah dengan
pembuatan dermaga pelabuhan seperti pada gambar bdi bawah ini:
14. sementara itu pekerja melakukan setting elevasi untuk menentukan posisi
ujung atas pile.
B AB III
PENUTUP
A.Keimpulan
Pondasi sumuran merupakan pondasi yang terbuat dari pipa-pipa beton yang disusun
sedemikian rupa di dalam tanah membentuk sumur kemudian dicor di tempat
menggunakan bahan beton dan batu belah sebagai pengisinya, Fondasi tipe ini dipilih
apabila lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya terletak agak dalam,biasa
dalamanya fondasi sumuran ini berkisar antara 2 – 8 meter.
Bila kondisi tanah yang cukup stabil,pondasi sumuran dapat di buat secara
langsung,dengan menggali sumuran kemudian diisi dengan material fondasi
(beton,cyclop,batu kali).tetapi bila tanah mudah runtuh,maka diperlukan casing
selama proses penggalian sumur.
DAFTAR PUSTKA
Hardiyatmo,Hc.(2001),teknik fpndasiII UGM Yogyakarta,wsley LD,1977,mekanika
tanah Jakarta:badan penerbit pekerjaan umum,cetakan ke-6 Jakarta
Soal
1. Jenis bangunan yang digunakan pada pondasi susmuran yaitu bangunan yang
berlantai banyak seperti medium rise yang terdiri dari 3-4 lantai dengan
syarat keadaan tanah relatif keras selain itu pondasi sumuran juga bisa
digunakan untuk pembuatan dermaga pelabuhan,seperti pada gambar di
bawah ini:
Gambar: cassion