Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

MAKALAH PONDASI SUMURAN (CAISSON)

DISUSUN OLEH:

1. A. MIFTAHUL JANNAH 411 17 005


2. AINI ROSYIDAH 411 17 009
3. ASTRIED RANTE BETOKY 411 17 013
4. ADINDA RIANANDA M.R 411 17 014
5. RIYOKO FAYOLA ISMANTO 411 17 016
6. NURUL FITRAH AMALIYAH 411 17 022

PROGRAM STUDI D4 PERANCANGAN BANGUNAN


GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya yang senantiasa diberikan, sehingga tim penyusun dapat
menyelesaikan makalah “Pondasi Sumuran (Caisson)”tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak
yang telah memberikan bantuan dan arahan kepada penulis sehingga makalah ini
dapat diselesaikan.

Melalui makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
masyarakat luas. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak
memiliki kesalahan dan masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, penulis
berharap adanya kritik, saran, dan tanggapan kedepannya untuk memperbaiki
makalah ini menjadi lebih baik.

Makassar, 25 Oktober 2017

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, pembangunan disemua aspek


kehidupan bidang masyarakat diseluruh wilayah Indonesia dapat merata.Sesuai
dengan perkembangan salah satu daerah, pembangunan infrastruktur merupakan
salah satu sarana dan prasarana yang sangat menentukan untuk menunjang
kelancaran dan meningkatkan aktifitas perekonomian di daerah yang mulai
berkembang.

Suatu struktur bangunan terdiri dari struktur atas dan struktur bawah.Struktur
bangunan membutuhkan pondasi yang kuat dan kokoh sebagai pendukung
konstruksi di atasnya.Pertama-tama yang dilaksanakan pada kegiatan
pembangunan struktur di lapangan adalah pekerjaan struktur bawah yaitu
pekerjaaan pondasi.

Pengertian umum Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang


berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah
permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan
diatasnya.Secara umum terdapat dua jenis pondasi, yaitu pondasi dangkal dan
pondasi dalam.Untuk konstruksi beban ringan biasanya dipakai pondasi dangkal,
tetapi untuk konstruksi beban diatasnya terlalu besar biasanya jenis pondasi dalam
yang digunakan.Pemilihan jenis pondasi tergantung kepada jenis struktur
diatasnya apakah termasuk konstruksi beban ringan atau konstruksi beban berat
dan tergatung pada jenis tanahnya.Secara umum permasalahan pondasi dalam
lebih rumit dari pondasi dangkal.

Untuk hal ini penulis mencoba mengkonsentrasikan penulisan makalah ini


pada perencanaan pondasi sumuran. Pondasi sumuran adalah suatu bentuk
peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan apabila tanah dasar
terletak pada kedalaman yang relatif dalam dan suatu pondasi yang dibangun
dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi dengan tulangan
dan dicor. Pondasi sumuran dipakai apabila tanah dasar yang kokoh yang
mempunyai daya dukung besar terletak sangat dalam. Daya dukung pondasi
sumuran diperoleh dari daya dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh
dari tekanan ujung tiang dan daya dukung geser atau selimut (friction bearing
capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek atau gaya adhesi antara pondasi
sumuran dan tanah disekelilingnya. Perencanaan pondasi sumuran mencakup
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan berbagai tahapan yang meliputi
studi kelayakan dan perencanaan teknis.Semua itu dilakukan supaya menjamin
hasil akhir suatu konstruksi pondasi yang kuat, aman dan ekonomis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah definisi dari pondasi sumuran?
2. Bagaimana syarat-syarat penggunaan pondasi sumuran?
3. Apa alasan menggunakan pondasi sumuran?
4. Bagaimana metode pelaksanaan pemasangan pondasi sumuran?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memahami materi mulai
dari definisi sampai metode pelaksanaan pemasangan pondasi sumuran dengan
menganalisa bagian struktur dengan aman dan kuat.

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui definisi pondasi sumuran.


2. Mengetahui syarat-syarat penggunaan pondasi sumuran hingga metode
pemasangan.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan menggunakan pondasi sumuran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi


dangkal dan pondasi tiang. Pondasi ini digunakan apabila tanah dasar
terletak pada kedalaman yang relatif dalam. Jenis pondasi dalam yang
dicor ditempat dengan menggunakan komponen beton dan batu belah
sebagai pengisinya.
Pada umumnya pondasi sumuran ini terbuat dari beton bertulang atau
beton pracetak, yang umum digunakan pada pekerjaan jembatan di
Indonesia adalah dari silinder beton bertulang dengan diameter 250 cm,
300 cm, 350 cm, dan 400 cm.

Gambar 1.1 Pondasi Sumuran

Pengecoran pondasi sumuran dilakukan di tempat secara langsung


memakai batu belah dan beton. Pekerjaannya diawali dengan penggalian
tanah yang ukuran diameternya 60 hingga 80 sentimeter dengan
kedalaman delapan meter. Pondasi ini sering digunakan untuk membuat
gedung bertingkat yang lokasinya berada di lahan sempit. Pondasi
sumuran dipakai untuk tanah yang labil, seperti bekas tanah
timbunan sampah, lokasi tanah yang berlumpur.
2.2 Persyaratan Penggunaan Pondasi Sumuran

Persyaratan yang penggunaan pondasi sumuran antarlain:


1. Daya dukung pondasi harus lebih besar daripada beban yang
dipikul oleh pondasi tersebut.
2. Penurunan yang terjadi harus sesuai dengan batas yang diijinkan
(toleransi) yaitu 1″ (2,54cm).
2.3 Alasan Penggunaan Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran adalah pondasi yang khusus, dalam perakteknya


terdapat beberapa kondisi yang dapat dijadikan alasan untuk
penggunaannya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bila tanah keras terletak lebih dari 3 m, pondasi plat kaki atau jenis
pondasi langsung lainnya akan menjadi tidak hemat (galian
tanahnya terlalu dalam & lebar).
2. Bila air permukaan tanah terletak agak tinggi, konstruksi plat beton
akan sulit dilaksanakan karena air harus dipompa dan dibuang ke
luar lubang galian.
3. Dalam kondisi ini, pondasi sumuran menjadi pilihan tepat untuk
konstruksi yang tanah kerasnya terletak 3-5 m.
Gambar 1.2 Berbagai Gambaran Pondasi Sumuran
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pondasi Sumuran

Walaupun lokasi pembangunan memungkinkan, pondasi jenis ini


jarang digunakan. Selain boros adukan beton, penyebab lainnya adalah
sulit dilakukan pengontrolan hasil cor beton di tempat yang dalam.

Gambar 1.3 Pipa Beton


 Kelebihan :

1. Alternatif penggunaan pondasi dalam, jika material batu banyak


dan bila tidak dimungkinkan pengangkutan tiang pancang.
2. Tidak diperlukan alat berat.
3. Biayanya lebih murah untuk tempat tertentu.

 Kekurangan :

1. Bagian dalam dari hasil pasangan pondasi tidak dapat di kontrol


(Karena batu dan adukan dilempar/ dituang dari atas)
2. Pemakaian bahan boros.
3. Tidak tahan terhadap gaya horizontal (karena tidak ada
tulangan).
4. Untuk tanah lumpur, pondasi ini sangat sulit digunakan karena
susah dalam menggalinya.
2.5 Prosedur Pemasangan Pondasi Sumuran

Pada dasarnya, pembuatan pondasi sumuran dilakukan dengan


memasang sumuran yang berupa pipa beton berdiameter 1 m, 2m, 2.5 m, 3
m, 3.5 m, hingga 4 m sedemikian rupa di dalam galian tanah. Kemudian di
dalam sumuran tersebut diisi dengan cor yang terbuat dari campuran
adukan beton dan batu kali. Setelah pondasi jadi, tepat di atas pondasi ini
dibangun struktur kolom yang menjadi pegangan bagi dinding bangunan.

Berikut ini panduan memasang pondasi sumuran dariArafuru.com,


antara lain :

Alat dan Bahan yang diperlukan :


• Pipa beton
• Semen
• Pasir
• Kerikil
• Batu kali
• Air
• Cangkul
• Sekop
• Cetok
• Linggis
• Ember
• Meteran
Langkah-langkah pengerjaan :
1. Buatlah galian tanah dengan ukuran sesuai diameter pipa beton di
lokasi yang akan dibangun pondasi dengan menggunakan cangkul.
Untuk mempermudah pekerjaan penggalian tanah, pakai cangkul
yang memiliki pegangan lebih pendek.
2. Setelah galian tanah telah mencapai kedalaman sekitar 80-100 cm,
masukkan pipa beton yang pertama ke dalamnya. Hati-hati saat
memindahkan pipa beton ini dan pastikan tepat masuk ke dalam
lubang galian tanah.
3. Lanjutkan kembali penggalian tanah di tempat rencana pembuatan
pondasi tersebut. Ingat, lakukan pekerjaan ini dengan lebih hati-
hati mengingat sudah ada pipa beton di dalamnya. Jangan
khawatir, selama Anda meneruskan penggalian tanah, pipa beton
akan turun levelnya sesuai dengan kedalaman permukaan tanah di
dalam lubang galian.
4. Pekerjaan penggalian tanah dihentikan setelah mencapai lapisan
tanah yang keras. Biasanya lapisan tanah ini berada di kedalaman
yang berkisar antara 2-3 meter.
5. Setelah itu, masukkan pipa beton kedua ke dalam lubang galian
tepat di atas pipa yang pertama. Masukkan lagi pipa berikutnya
hingga ketinggian susunan pipa beton setara dengan level
permukaan tanah. Cek sekali lagi untuk memastikan pipa-pipa
beton tersebut tersusun dengan benar.
6. Agar susunan pipa-pipa beton terangkai kuat, Anda bisa menambal
celah-celahnya dengan adukan semen dan pasir. Biarkan tambalan
ini selama beberapa saat agar mengering sebelum Anda benar-
benar menutup sumuran.
7. Buat adukan beton sebagai pengisi pondasi sumuran yang terdiri
atas semen, pasir, kerikil, dan air. Pastikan semua bahan-bahan ini
tercampur rata sebelum digunakan.
8. Masukkan batu kali terlebih dahulu ke dalam sumuran hingga
ketinggiannya mencapai 50 cm. Tuangkan adukan beton di
atasnya. Atur sedemikian rupa agar adukan beton ini bisa masuk ke
celah-celah tumpukan batu kali dan mengikatnya.
9. Masukkan lagi batu-batu kali ke dalam sumuran tadi sampai
ketinggiannya bertambah 50 cm. Jangan lupa tuangkan lagi adukan
beton di atas gundukan batu kali tersebut. Demikian langkah-
langah seterusnya hingga seluruh volume sumuran terisi penuh
oleh batu kali dan adukan beton.
10. Di bagian atas pondasi sumuran ini, Anda bisa melakukan
pekerjaan pembesian untuk membuat kolom bangunan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pondasi sumuran adalah pondasi yang terbuat dari pipa-pipa beton
yang disusun sedemikian rupa di dalam tanah membentuk sumur
kemudian dicor di tempat menggunakan bahan beton dan batu belah
sebagai pengisinya.Ini merupakan salah satu jenis pondasi dalam yang
menjadi peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang.Biasanya
pondasi sumuran diaplikasikan jika lapisan tanah dasar berada di
kedalaman yang cukup dalam

3.2 Saran
Pondasi sumuran merupakan pilihan yang paling tepat untuk
diterapkan pada area-area konstruksi yang mempunyai lapisan tanah keras
yang terletak di kedalaman antara 3-5 meter. Apabila kita menerapkan
pondasi tapak atau jenis pondasi langaung lainnya di area pembangunan
dengan lapisan tanah yang keras, yang berada di bawah 3 meter, maka
imbasnya terjadi pemborosan akibat penggalian tanah yang terlalu dalam
dan lebar.

Anda mungkin juga menyukai