Anda di halaman 1dari 12

Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.

Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya)[1] Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda. Pada umumnya kegiatan konstruksi diawasi oleh manajer proyek, insinyur disain, atau arsitek proyek. Orang-orang ini bekerja di dalam kantor, sedangkan pengawasan lapangan biasanya diserahkan kepada mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang kayu, dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi, perencanaan yang efektif sangatlah penting. Hal ini terkait dengan rancang-bangun (desain dan pelaksanaan) infrastruktur yang mempertimbangkan mengenai dampak pada lingkungan / AMDAL, metode penentukan besarnya biaya yang diperlukan / anggaran, disertai dengan jadwal perencanaan yang baik,keselamatan lingkungan kerja, ketersediaan material bangunan, logistik, ketidaknyamanan publik terkait dengan yang disebabkan oleh keterlambatan persiapan tender dan penawaran, dll Jenis-jenis konstruksi dan bentuknya antara lain : A. KONSTRUKSI BANGUNAN PONDASI BANGUNAN Pengertian Pondasi. Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan.Karena pondasi berfungsi sebagaipenahan seluruh beban ( hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya gaya dari luar.Pada pondasi tidak boleh terjadi penurunan pondasi setempat ataupun penurunan pondasi merata melebihi dari batas batas tertentu, yaitu : Jenis bangunan Penurunan maksimum 1) Bangunan umum 2.54 Cm 2) Bangunan pabrik 3.81 Cm 3) Gudang 5.08 Cm 4) Pondasi mesin 0.05 Cm Sumber : Foundation Design W.C Teng Jenis jenis pondasi. Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar bangunan tersebut, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang mendukung pondasi.Pondasi pada tanah miring lebih dari 10 %, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata.Jenis pondasi dibagi menjadi 2, yaitu : - Pondasi dangkal - Pondasi dalam Pondasi dangkal adalah pondasi yang digunakan pada kedalaman 0.8 1 meter.Karena daya dukung tanah telah mencukupi.Jenis jenis pondasi dangkal : 1) Pondasi rollag bata

Pada awalnya pondasi rollag bata merupakan pondasi yang diaplikasikan untuk menopang berat beban pada bangunan.Namun, pada saat ini pondasi rollag bata telah lama ditinggalkan.Selain mahal, pemasangannya pun membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa diandalkan.Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakanuntuk menahan beban ringan, misalnya pada teras. 2) Pondasi batu kali Pondasi batu kali sering kita temuin pada bangunan bangunan rumah tinggal.Pondasi ini masih digunakan, karena selain kuat, pondasi ini pun masih termasuk murah.Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60 80 Cm, lebar pondasi bawah 60 80 Cm dan lebar pondasi atas 25 30 Cm. Bahan lain yang murah sebagai alternatif pengganti pondasi batu kali adalah memanfaatkan bongkaran bekas pondasi tiang pancang ( Bore Pile ) atau beton bongkaran jalan.Bekas bongkaran tersebut cukup kuat digunakan untuk pondasi, sebab mutu beton yang digunakan ialah K-250 s/d K-300.Permukaannya yang tajam dan kasar mampu mengikat adukukan semen dan pasir.Bila dibandingkan dengan pondasi rollag bata, tentu bongkaran bekas beton jauh lebih kuat.Ukurannya rata rata 30 x 30 Cm. 3) Pondasi sumuran Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter 60 80 Cm dengan kedalaman 1 2 meter.Di dalamnya dicor beton yang kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian atasnya.Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar.Hal tersebut membuat pondasi ini kurang diminati. 4) Pondasi plat beton lajur Pondasi palt beto lajur sangat kuat, sebab seluruluhnya terdiri dari beton bertulang dan harganya lebih murah dibandingkan dengan pondasi batu kali.Ukuran lebar pondasi lajur ini sama dengan lebar bawah dari pondasi batu kali, yaitu 70 Cm.Sebab fungsi pondasi plat beton lajur adalah pengganti pondasi batu kali. 5) Pondasi bor mini / Strauss pile Pondasi bor mini atau strauss pile ini digunakan pada kondisi tanah yang jelek, seperti bekas empang atau rawa yang lapisan tanah kerasnya berada jauh dari permukaan tanah.Pondasi ini bisa digunakan untuk rumah tinggal sederhna atau bangunan dua lantai.Kedalamannya 2 5 meter.Ukuran diameter pondasi mulai dari 20, 30 dan 40 Cm. Pengerjaannya dengan mesin bor atau secara manual.Di atas pondasi bor mini ada blok beton ( pile cap ).Pile cap ini merupakan media untuk mengikat kolom dengan sloof. Pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter dan biasa digunakan pada bangunan bangunan bertingkat.Jenis pondasi dalam, yaitu : 1) Bore pile ` Bore pile adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.Digunakan untuk pondasi bangunan bangunan tinggi.Sebelum memasang bore pile, permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor. Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah

yang telah dibor, kemudian dicor dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas.Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap. 2) Tiang pancang / Paku bumi Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sja yang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang.Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.

B. KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN

Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transfortasi melaluisungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanyarintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Berikut beberapa jenis jembatan : 1. 2. 3. 4. Jembatan diatas sungai Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase Jembatan diatas lembah Jembatan diatas jalan yang ada / viaduct

Bagian-bagian Konstruksi Jembatan terdiri dari : 1. : a. b. c. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)Konstruksi bagian atas jembatan meliputi

Trotoir : - Sandaran + tiang sandaran-Peninggian trotoir / kerb-Konstruksi trotoir Lantai kendaraan + perkerasan Balok diafragma / ikatan melintang

d. e.

Balok gelagar Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)

f. Perletakan (rol dan sendi)Sesuai dengan istilahnya, bangunan atas berada pada bagian atas suatu jembatan, berfungsimenampung beban-beban yang ditimbulkan oleh suatu lintasan orang, kendaraan, dll,kemudian menyalurkan pada bangunan bawah. 2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliuputi: a. b. Pangkal jembatan / abutment + pondasi Pilar / pier + pondasi

Bangunan bawah pada umumnya terletak disebelah bawah bangunan atas. Fungsinya untuk menerima beban-beban yang diberikan bengunan atas dan kemudian menyalurkan kepondasi, beban tersebut selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah.Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri dari empat bagian pokok, yaitu : a. b. c. d. Bangunan atas Landasan Bangunan bawah Pondasi

Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya.

Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya.

Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi: 1. Keadaan tanah pondasi 2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure) 3. Keadaan daerah sekitar lokasi 4. Waktu dan biaya pekerjaan 5. Kokoh, kaku dan kuat

Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama.

Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut. Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya.

Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, yakni : 1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar. 2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung. 3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan. Jenis pondasi ini terbuat dari batu belah ukuran 15 25 cm dengan batu pengunci. Batu belah tersebut diatas diatur pada bagian lapisan pasir setebal 10 cm dengan tujuan lapisan pasir dipakai untuk keperluan kemungkinan drainasi. PEngaturan batu belah dilakukan dengan sistem manual

dan diusahakan agar rongga-rongga yang terjadi di antara batu belah tersebut sekecil mungkin. Untuk memperkuat berdirinya batu belah tersebut, di sela-sela batu belah dipasang pasak-pasak batu kemudian digilas. Batu-batuan yang kecil ditebarkan di bagian atasnya untuk mengisi rongga-rongga yang terjadi di antara batu belah tersebut kemudian di lakukan penggilasan lagi.

Gambar konstruksi Telford Pada saat pelaksanaan penggilasan, kadang kala diberi air secukupnya dengan tujuan agar batu-batu kecil dapat masuk ke dalam sela-sela batu belah yang ada. Kekuatan jenis konstruksi telford ditimbulkan oleh gesekan antar batu-batu tersebut, sehingga kekuatan konstruksi ini sangat tergantung pada bidangbidang kontak antar batu serta permukaan batu harus kasar. Semakin besar bidang kontak dan semakin kasar permukaan batu, maka akan memberi daya dukung yang besar pula. Maka untuk konstruksi Telford dipergunakan batu belah yang memberikan gesekan yang lebih besar.Apabila bidang kontak permukaan batu tersebut kecil atau tidak ada sama sekali maka konstruksi Telford akan rusak. Hal-hal yang dapat menyebabkan kerusakan pondasi Telford antara lain : 1. 2. Penopang tepi pada pondasi terlepas Batu yang dipakai ternyata tidak tahan aus

3. Beban yang diderita terlalu besar, sehingga gesekan yang tersedia untuk melawan beban tersebut tidak mencukupi. Pengertian Aspal Beton (Hot Mix)

Aspal Beton (Hotmix) adalah campuran agregat halus dengan agregat kasar, dan bahan pengisi ( Filler ) dengan bahan pengikat aspal dalam kondisi suhu panas tinggi. Dengan komposisi yang diteliti dan diatur oleh spesifikasi teknis. Berdasarkan bahan yang digunakan dan kebutuhan desain konstruksi jalan aspal Beton mempunyai beberapa jenis Antara Lain:

wearing course. Asphalt Traeted Base ( ATB ) dengan tebal minimum 5 Cm digunakan sebagai lapis pondasi atas konstruksi jalan dengan lalu lintas berat / Tinggi.

digunakan sebagai lapis permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas sedang

dengan beban rendah. umahan dan perparkiran. aston dengan tebal penggelaran minimum 4 Cm digunakan sebagai lapis permukaan jalan dengan lalu lintas berat.

Aspal Beton (Hotmix) secara luas digunakan sebagai lapisan permukaan konstruksi jalan dengan lalu lintas berat, sedang, ringan, dan lapangan terbang, dalam kondisi segala macam cuaca Kelebihan Aspal Beton Hot Mix : Waktu pekerjaan yang relatif sangat cepat sehingga terciptanya efesiensi waktu. Lapisan konstruksi Aspal beton tidak peka terhadap air. Dapat dilalui kendaraan setelah pelaksanaan penghamparan. Mempunyai sifat flexible sehingga mempunyai kenyamanan bagi pengendara,

Pemeliharaan yang relative mudah dan murah. Stabilitas yang tinggi sehingga dapat menahan beban lalu lintas tanpa terjadinya deformasi Karakteristik Aspal Definisi dan Komposisi Aspal adalah campuran yang terdiri dari bitumen dan mineral. Bitumen adalah bahan yang berwarna coklat hingga hitam, keras hingga cair mempunyai sifat baik larut dalam Cs2 atau CCL4 dengan sempurna dan mempunyai sifat lunak dan tidak larut dalam air, ter adalah bahan cair berwarna hitam tidak larut dalam air, larut sempurna dalam Cs2 atau CCL4, mengandung zat-zat organik yang terdiri dari gugusan aromat dan mempunyai sifat kekal. Bitumen secara kimia terdiri aromat, Naphten dan alkan sebagai komponen terpenting dan secara kimia fisika merupakan campuran colloid dimana butir-butir yang merupakan komponen yang padat (disebut Asphaltene) berada dalam fase cairan yang disebut Malten. Asphlatene terdiri campuran gugusan aromat Naphten dan Alkan dengan berat molekul yang lebih tinggi, sedangkan Malten terdiri campuran gugusan aromat. Napthen dan alkali dengan berat molekul yang lebih rendah. Jenis-Jenis Aspal Aspal yang digunakan untuk bahan perkerasan jalan terdiri dari aspal alam dan aspal buatan. 1. Aspal alam

a. Aspal alam dapat dibedakan atas : Aspal gunung (Rock Asphalt) contoh : aspal dari pulau Buton Aspal danau (Lake Asphalt) contoh : aspal dari Bermudus Trinidat

b. Berdasarkan kemurniannya sebagai berikut :

r dengan mineral di Pylau Buton, Aspal gunung (Rock Asphalt) contoh : aspal dari pulau Buton, Trinidat, Prancis dan Swiss c. Berhubung aspal alam tidak mempunyai mutu tertentu penggunaan aspal tersebut dapat dievaluasi dengan baik. 2. Aspal buatan

Jenis ter dibuat dari proses pengolahan minyak bumi. Jadi bahan baku yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak mengandung aspal.

Ter merupakan hasil penyulingan batu bara tidak umum digunakan untuk perkerasan jalan karena lebih cepat mengeras, peka terhadap temperature dan beracun. Aspal minyak bumi dengan bahan dasar dapat dibedakan atas : a. Aspal Keras

Aspal keras/panas (Asphalt Cement, Ac) adalah aspal yang digunakan dalam keadaan cair dan panas, aspal ini berbentuk padat pada keadaan penyimpanan temperatur ruang (25oC 30oC). Aspal semen terdiri dari beberapa jenis tergantung dari proses pembuatannya dan jenis minyak bumi asalnya. Pengelompokan aspal semen dapat dilakukan berdasarkan nilai penetrasi (tingkat kekerasan pada temperatur 25oC ataupun berdasarkan nilai Visiositasnya. Di Indonesia aspal semen biasanya dibedakan berdasarkan nilai penetrasi. AC per 40/50 AC per 60/70 yaitu AC dengan penetrasi antara 40 - 50 yaitu AC dengan penetrasi antara 60 - 70

AC per 84/100 yaitu AC dengan penetrasi antara 85 - 100 AC per 120/150 yaitu AC dengan penetrasi antara 120 - 150 AC per 200/300 yaitu AC dengan penetrasi antara 200 - 300

Aspal semen dengan penetrasi rendah digunakan di daerah bercuaca panas (lalu lintas dengan volume tinggi) sedangkan aspal semen dengan penetrasi tinggi digunakan untuk daerah bercuaca dengan lalu lintas ber volume rendah. Di Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal semen dengan penetrasi (60/70 dan 80/100) b. Aspal Cair

Aspal cair adalah campuran antara aspal semen dengan bahan pencair dari hasil penyulingan dengan minyak bumi, dengan demikian cut back aspal berbentuk cair dalam temperatur ruang. Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan menguap bahan pelarutnya, aspal cair dapat dibedakan atas : RC (Rapid Curing Cut Back)

Merupakan aspal (semen yang dilarutkan dengan bensin atau premium). RC merupakan Cut Back aspal yang paling cepat menguap. MC (Medium Curing Cut Back)

Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan pencair yang lebih kental seperti minyak tanah. SC (Slow curing Cut Back)

Merupakan aspal semen yang dilarutkan dengan bahan yang lebih kental seperti solar, aspal jenis ini merupakan cut back aspal yang paling lama menguap. Berdasarkan jenis pelarut

3.

RC dari Ac + Premium MC dari Ac + Bensin SC dari + Solar Aspal Emulsi

Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi berdasarkan muatan listrik yang dikandungnya aspal emulsi. Dalam aspal emulsi Kationik dan anionic, kedua golongan tersebut masih dipecahkan lagi menurut sifat labil sebagai berikut : a. Kationik

Disebut juga aspal elmulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik negatif. Berdasarkan sifat labil dibedakan atas : - (ML), labil Memisah dengan cepat, tidak dapat dipergunakan untuk campuran sebelum dihampar. - (MS) Agak Stabil, mempunyai kestabilan sehingga dapatdipergunakan untuk campuran dengan jenis-jenis batuan dan gradasi tertentu sebelum dihampar. - (ML) Stabil, dapat dicampurkan dengan semua jenis batuan yang bisa digunakan segala macam gradasi termasuk gradasi filler semen portland. b. Katonik

Merupakan aspal emulsi yang bermuatan positif berdasarkan sifat bekerja dapat dibedakan atas : - (MCK) Bekerja Cepat : Cepat bereaksi dengan batuan pada terjadinya kontak dengan permukaan jalan maupun batuan sehingga tidak dapat batuan sebelum dihampar. - (MSK) Bekerja Kurang Cepat : Reaksi kurang cepat dengan batuan menyebabkan jenis ini dapat digunakan untuk pekerja, pencampuran dengan bantuan bergradasi kasar dan bersih. - (MLK) Bekerja Lamban : Karena reaksi lamban sekali maka jenis ini dapat dipergunakan untuk menampung dengan batuan bergradasi halus mis : glury dan tidak bersih.

c.

Nonionik

Merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi berarti tidak menghantarkan listrik. Selain pengelompokan menurut apa yang disebut di atas aspal emulsi dibagi juga menurut viscositasnya. Berdasarkan geologi maka pembagian aspal emulsi akan menyangkut kadar bitumen atau kadar air dan kandungannya karena kadar air mempengaruhi viscositas. (RS) Rapid Setting aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatnya yang terjadi cepat. (MS) Medium Setiing (SS) Slow Setting, jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap.

Aspal yang digunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi sebagai berikut : 1. Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan aggregat dan antara aspal itu sendiri. 2. Bahan Pengisi, mengisi rongga antar butir-bitir aggregat dan pori yang ada dari aggregat itu sendiri. 3. 4. 5. Menutupi permukaan jalan hingga tidak berdebu Menambah stabilitas atau memberikan semacam bantalan antar batuan. Membuat permukaan jalan kedap air.

Berdasarkan fungsi aspal tersebut maka aspal harus mempunyai daya tahan (tidak cepat rapuh) terhadap cuaca, mempunyai adhesi dan kohesi yang baik dan memberikan sifat elastis yang baik.

` a.

Spesifikasi Aspal Syarat Umum Aspal Keras

1. Aspal keras harus berasal dari hasil minyak bumi 2. Aspal keras harus mempunyai sifat sejenis, bebas air dan tidak berbusa jika dipanaskan sampai 175oC.

3. Kadar paraffin dalam aspal tidak melebihi 2 % b. Syarat-Syarat Umum Aspal Cair

Spesifikasi meliputi tiga mutu aspal cair RC 70, RC 250 fan RC 800 1. Aspal cair harus berasal dari hasil minyak bumi 2. Aspal harus mempunyai sifat sejenis, bebas air dan tidak berbusa jika di panaskan 3. Jika dipakai menunjukkan pemisahan atau penggumpalan 4. Kadar paraffin dalam aspal tidak melebihi 2 %.

Anda mungkin juga menyukai