PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Perkembangan teknologi tidak dapat dipungkiri sudah memberi dampak yang
banyak dalam kehidupan sehari-hari baik itu dampak positif maupun negatif, tidak
terkecuali dalam bidang transportasi khususnya pada transportasi darat. Selain
memberi keuntungan bagi manusia dalam memepercepat segala aktivitasnya
tumbuhnya mode transportasi juga telah memberi banyak kerugian seperti polusi
yang makin memburuk serta kemacetan yang makin hari makin tidak tertahankan.
Ditambah dengan laju pertambahan penduduk yang tidak terbendung membuat
masalah kemacetan tidak pernah bisa terselesaikan. Oleh karena itulah salah satu
solusi untuk mengurangi masalah kemacetan yakni dengan pembangunan fly over
atau biasa disebut jalan layang.
Fly over merupakan jalan yang tidak sebidang melayang selain untuk
mengatasi permasalahan kemacetan bisa juga untuk persilangan kereta api untuk
meningkatkan keselamatan. Untuk mendapatakan fly over yang kuat dan kokoh
tentulah tidak dapat dipisahkan dari yang namanya pondasi. Sebagaimana
diketahui pondasi merupakan tiang utama dari suatu konstruksi sehingga untuk
pemilihan dari jenis pondasi harus diperhatikan supaya konstruksi dapat kuat dan
kokoh.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dalam penulisan laporan ini adalah.sebagai
berikut :
1. Untuk memenuhi syarat mata kuliah Konstruksi Bangunan Sipil
2. Untuk mengetahui jenis pondasi darat yang digunakan pada bangunan Fly
Over
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tiap jenis pondasi darat
4. Untuk mengetahui permasalah yang terjadi pada pondasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Struktur bawah yang berfungsi untuk untuk menempatkan bangunan dan
meneruskan beban dari struktur atas menuju lapisan tanah keras. Untuk
menghindari terjadinya keruntuhan akibat geser dan penurunan yang berlebihan.
2.2 Pondasi Fly Over
Pondasi darat yang digunakan pada pembangunan fly over biasanya
menggunakan pondasi dalam. Hal ini dikarenakan pondasi dalam berfungsi untuk
mendukung bangunan yang menahan gaya angkat, terutama menahan gaya
penggulingan akibat beban angin pada fly over. Pondasi dalam biasanya dipasang
pada kedalaman lebih dari 3 m di bawah elevasi permukaan tanah.
2.3 Dasar Pemilihan Pondasi Darat
Dasar pemilihan jenis pondasi ini yakni untuk mencari harga pelaksanaan
yang paling efisien tanpa mengurangi kualitas dan daya dukung tanah sehingga
dapat mengoptimalkan biaya pembangunan pondasi
Kondisi tanah
Pemilihan jenis pondasi dengan pertimbangan kondisi tanah yaitu jenis
tanah seperti apa yang menjadi tempat berdirinya bangunan. Karena setiap
jenis tanah memiliki daya dukung yang berbeda, sehingga penurunan yang
terjadi pun semakin beragam. Maka dari itu sebelum proses pembuatan
pondasi dibutuhkan terlebih dahulu penyelidikan tanah (Soil investigation)
Bahan yang tersedia
Pada saat memilih jenis pondasi hendaknya memeriksa terlebih dahulu
bahan yang tersedia di sekitar lokasi proyek. Lebih baik menggunakan jenis
pondasi yang bahannya tersedia dekat dengan lokasi proyek, agar
memudahkan proses pelaksanaan pondasi.
Kondisi lingkungan disekitar pekerjaan
Perhatikan kondisi lingkungan disekitar pekerjaan. Pilihlah jenis pondasi
yang paling efektif serta sedikit menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan sekitar.
a. Tiang Baja
b. Tiang Beton Pra-cetak dan Cor di Tempat
Precast pile
2.4.2
Pondasi Bore Pile adalah bentuk pondasi dalam yang dibangun di dalam
tanah dengan kedalaman tertentu. Pondasi di tempatkan sampai ke dalaman yang
dibutuhkan dengan cara membuat lobang yang dibor dengan alat bore pile mini
crane. Setelah mencapai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian dilakukan
pemasangan kesing/begisting yang terbuat dari plat besi, kemudian dimasukkan
rangka besi pondasi yang telah dirakit sebelumnya, lalu dilakukan pengecoran
terhadap lobang yang sudah di bor tersebut. Pekerjaan pondasi ini tentunya
dibantu dengan alat khusus, untuk mengangkat kesing dan rangka besi. Setelah
dilakukan pengecoran kesing tersebut dikeluarkan kembali.
2.4.4
dilakukan
pada
bagian
atas
tiang
(top
driving).
3. Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat pukulanpukulan palu (impact), digunakan packing (cushion) dari
plywood setebal minimal 5 cm. Packing tersebut harus
diperiksa
dan
diganti
secara
periodic
selama
pemancangan.
4. Tiang dipancang sampai kedalaman yang ditentukan.
Pemancangan dilaksanakan dan dimonitor secara hatihati, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan
seperti pecahnya tiang pancang atau melesetnya posisi
dari lokasi yang seharusnya. biasanya ketegakan tiang
pancang
dikontrol
menggunakan alat
tiang
dihentikan
setelah
ujung
tiang
cleaning
menggunakan
cleaning
bucket
untuk
puing
bangunan
(pecahan
beton),
untuk
Untuk daerah proyek yang masuk gang kecil, sulit dikerjakan karena
faktor angkutan.
Untuk daerah dan penggunaan volumenya sedikit, harganya jauh lebih
mahal.
Proses pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan.
BAB III
PERMASALAHAN
3.1
2.
3.
3.2
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada umumnya pondasi darat yang dipakai untuk konstruksi fly over yakni
dengan menggunakan pondasi dalam baik itu tiang pancang maupun bored pile
(tiang bor) hal itu dikarenakan fly over dibuat untuk memikul beban yang sangat
besar yakni dari berat kendaraan dan beratnya sendiri. Sedangkan pemilihan
pondasi darat berdasarkan kondisi tanah, bahan yang tersedia, serta kondisi
lingkungan sekitar agar didapatkan jenis pondasi yang paling efisien.
5.2 Rekomendasi
Untuk lokasi yang padat aktivitasnya seperti perkotaan, lebih baik
menggunakan pondasi tiang bor (bored pile) karena selain getaran yang
dihasilkan sedikit, kebisingan yang ditimbulkan pun sedikit sehingga tidak
akan mengganggu aktivitas warga sekitar
Untuk lokasi yang tidak begitu dekat dengan pemukiman lebih baik
menggunakan pondasi tiang pancang mengingat prosesnya yang lebih
sederhana dan lebih cepat
DAFTAR PUSTAKA
Disusun oleh :
Ahmad Syamsul Hadi
Listyani Hilma Nabilah
(131121033)
(131121049)
Konstruksi Sipil 3B