Anda di halaman 1dari 24

PENGANTAR METODE PELAKSANAAN

DAN PEMBONGKARAN KONSTRUKSI KELOMPOK 1


METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE
ANGGOTA KELOMPOK

 TRI MARDI JAYA PUTRA (2021210165)


 FURQAN AZIUL ARDI (2021210166)
 EGIDIA ALVIRA (2021210167)
 YULIA RAHMI (2021210168)
 TAUFIK QURRAHMAN (2021210169)
METODE PELAKSANAAN PONDASI BORE PILE

A. Pondasi Bore Pile


Pondasi bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi meneruskan beban
bangunan kedalam permukaan tanah. Fungsinya sama dengan pondasi dalam lainya seperti pondasi tiang
pancang. Bedanya ada pada cara pengerjaanya. Pengerjaan bored pile dimulai dengan pelubangan tanah
dahulu sampai kedalaman yang diinginkan, kemudian pemasangan tulangan besi yang dilanjutkan dengan
pengecoran beton.
B. Jenis Pondasi Bore Pile
1. Bored Pile Manual (Strauss Pile)
Jenis bored pile ini disebut teknik manual karena dalam pengerjaannya menggunakan tenaga manusia.
Pengeboran dilakukan dengan kondisi tanah yang masih kering atau disebut juga teknik bor kering.
Oleh karena itu, dalam proses pengerjaannya tidak membutuhkan banyak air. Teknik strauss pile bisa
meminimalisir polusi suara di sekitar lokasi. Pilihan diameternya terbatas, yakni hanya 20 - 40 cm.
2. Bored Pile Mini Crane
Bored pile yang menggunakan alat mini crane dinilai efektif apabila dilakukan di kawasan
permukiman. Pengeboran menggunakan alat mini crane dilakukan dengan menggunakan metode bor
basah. Oleh sebab itu, metode ini memerlukan sirkulasi air yang cukup pada saat proses
pengeborannya. Diameter pondasi yang digunakan berkisar, 30 - 80 cm.
3. Bore pile Gawangan
Mirip dengan mini crane, jenis bored pile gawangan memiliki cara kerja yang juga menggunakan
teknik bor basah. Hanya saja terdapat perbedaan pada tiang gearbox-nya yang harus dilengkapi dengan
tambang pada bagian sisi kiri dan kanan.
C. Metode Konstruksi Pondasi Bored Pile
1. Pekerjaan Persiapan

 Menentukan lokasi untuk bangunan sementara, seperti; kantor, toilet dan tempat para pekerja.

 Jalan akses masuk dan keluar pada saat proses pengerjaan mulai.

 Ukur dan tentukan posisi titik – titik bore pile di site.

 Buat pabrikasi keranjang besi bore pile.

 Buat schedule pengecoran bored pile dan terus dikendalikan.

 Buat format untuk monitoring report bore pile.

 Alat: Escavator, Mesin Bor, Auger, Mixer, Pompa Air.

 Bahan: Agregat Kasar dan Halus, Semen, Baja Tulangan, Air.


2. Galian/Pengeboran Bore Pile
Terdapat 3 jenis penggalian pada metode pelaksanaan bored pile, yaitu:

 Metode kering

Metode kering cocok digunakan pada tanah diatas muka air tanah yang ketika di bor dinding
lubangnya tidak longsor.

 Metode basah

Metode basah umumnya dilakukan bila pengeboran melewati muka air tanah, sehingga lubang
bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.

 Metode casing

Metode ini digunakan jika lubang bor sangat mudah longsor.


Pengeboran Bored Pile:

 Set alat pada posisi titik yang akan di bor.

 Bila kondisi lapisan tanah baik, bor sampai kedalaman 6 m saja dan pasang casing 6 m.

 Bila kondisi lapisan tanah jelek, menggunakan full casing untuk mencegah kelongsoran tanah pada saat
proses boring.

 Kemudian dilanjutkan dengan proses pengeboran sampai kedalaman yang dikehendaki (-10 m).

 Check apakah kedalaman yang dikehendaki sudah tercapai.

 Bersihkan lumpur pada dasar lubang bor dengan bucket cleaning.

 Selama proses berlangsung, catat Kedalaman muka air tanah, Jenis lapisan tanah berikut kedalaman dan
ketebalan.

 Buat laporan harian bore pile.


Proses pengeboran
3. Penulangan

Pekerjaan tulangan:

• Paralel dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor telah dapat
dilakukan.

• Jika tertunda lama, tanah pada lubang bor bisa rusak (mungkin karena hujan atau
lainnya). Bisa- bisa perlu dilakukan pengerjaan bor lagi.

• Pemilihan tempat untuk merakit tulangan, tidak boleh terlalu jauh, masih terjangkau
oleh alat- alat berat.

• Pemasangan pipa tremi sesuai dengan kedalaman lubang yang dibor.

• Pasang baja tulangan yang dirakit

• Pembersihan akhir dengan menyemprotkan air bertekanan selama ± 10 menit melalui


pipa tremi untuk membersihkan lubang dari endapan lumpur.
Penulangan Bore Pile
4. Pengecoran Bore Pile

 Kantong plastik yang diisi dengan campuran beton untuk memisahkan campuran beton dari endapan
lumpur di dalam pipa trime.

 Setelah tenaga pengecoran siap, campuran beton diisi kedalam lubang pipa sampai kepermukaan
dan kemudian tas plastic bias dilepas.

 Pengecoran dilakukan dengan bantuan vibrator untuk membantu aliran campuran beton agar tidak
ada udara dalam campuran beton.

 Jika campuran tidak bias turun lebih jauh, maka pipa trime bias ditarik perlahan-lahan sambil terus
menuangkan campuran beton.

 Penarikan pipa trime harus dijaga sehingga ujung bawah pipa tetap terendam 1 meter di dalam
campuran beton.

 Pengecoran dapat dihentikan jika campuran beton sampai kepermukaan lubang (meluap) dan benar-
benar bersih dari lumpur.
Pengecoran Bore Pile
5. Pekerjaan Bobok Kepala Tiang Bor pile dan Pembuatan Lapisan Lean Concrete
Setelah pengecoran dirasa cukup maka dilakukan pengecoran kedalam lubang pondasi yang sudah
dibuat tersebut dengan bantuan pipa tremi atau casing untuk excavation (pengerukan tanah)
disekitar lokasi pembuatan pondasi. . Penggalian ini dilakuakn untuk pekerjaan pembobokan kepala
bore pile. Pekerjaan pembobokan ini dilakukan untuk proses penyambungan antara tiang dengan
pilecap. Karena pada pekerjaan pembobokan bore pile akan disisakan tulangan kepala bore pile
yang nantinya akan disambung dengan tulangan pilecap sehingga memberikan struktur yang monolit
atau saling terkoneksi satu sama lain.
Berikut adalah alur pembobokan kepala tiang bore pile:

a. Setelah pengecotan dilakukan dan beton telah mengeras pada umur yang telah ditentukan, maka
dilakukan pengerukan/penggalian pada lokasi bore pile yang dibuat. Kedalaman penggalian ini
sesuai dengan yang telah ditentukan pada perencanaan, dan setelah penggalian selesai maka
akan di cek oleh tim surveyor untuk menentukan apakah kedalaman yang dibuat sudah pas atau
belum.
b. Setelah kedalaman sesuai, maka dilakukan pemotongan kepala bore pile oleh pekerja dengan
palu godam (palu besar). Biasanya dalam pemotongan 1 kepala bore pile dikerjakan paling
sedikit 2 orang. Pada saat pemotongan ini biasanya digunakan alat las api untukmemotong begel
pada tulangan kepala bore pile.

Pengalian tanah pada lokasi lokasi bore pile dan


pemotongan kepala bore pile dengan palu godam (palu besar)
c. Setelah itu dilakukan pengangkatan kepala bore pile yang sudah dipotong menggunakan alat
berat untuk dikeluakan dari lokasi galian kepala bore pile.
d. Selanjutnya tulangan dibengkokkan dan dilakukan pembuatan lapisan lean concrete agar
mempermudah pekerjaan pembesian pilecap serta menahan faktor air semen pada pengecoran
pilecap terserap kedalam tanah.
6. Pile Cap
Pekerjaan pile cap:

 Melakukan penggalian tanah, pemotongan pile sesuai elvasi pile cap.

 Pada pile dilakukan pembobokan pada bagian betonnya hingga tersisa tulangan besinya yang
kemudian dijadikan sebagai stek pondasi sebagai pengikat dengan pile cap.

 Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan ketebalan ±10 cm.

 Melakukan pemasangan tulangan-tulangan pile cap yang meliputi tulangan utama atas dan bawah.

 Sebelum dilakukan pengecoran, tanah disekitar bekisting ditimbun kembali untuk menahan beban
pengecoran dan meratakan. Setelah semua persiapan sudah siap, maka dapat dilakukan pengecoran
pada pile cap.
Metode Konstruksi Pondasi Bored Pile
D. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Pondasi Bore Pile
1. Keuntungan

 Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang membahayakan bangunan sekitarnya.

 Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat penutup tiang (pile cap). Kolom dapat
secara langsung diletakkan di puncak bored pile.

 Kedalaman tiang dapat divariasikan.

 Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboratorium.

 Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang akan kesulitan bila pemancangan
menembus lapisan batuan.

 Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah tiang dapat dibuat lebih besar guna
mempertinggi kapasitas dukungnya.

 Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.


2. Kelemahan

 Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca.

 Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu beton tidak dapat dikontrol
dengan baik.

 Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di sepanjang badan bored pile
mengurangi kapasitas dukung bored pile, terutama bila bored pile cukup dalam.

 Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah berupa pasir atau tanah yang
berkerikil.

 Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan gangguan tanah, sehingga
mengurangi kapasitas dukung tiang.

 Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka dipasang temporary
casing untuk mencegah terjadinya kelongsoran.
E. Masalah-masalah yang sering ditemukan pada saat pelaksanaan pondasi bore pile

Masalah-masalah yangseringtimbul dalam pengerjaan pondasi bore pile antara lain :

F. Alignment tiang bor atau penyimpangan terhadap lokasi bored pile

Pada umumnya toleransi penyimpangan pondasi bore pile adalah 15cm, lebih dari angka ini akan
terjadi momen-momen ekstra akibat eksentrisitas.

B. Mutu beton tidak memenuhi persyaratan

Masalah ini memang jarang terjadi diawal pengerjaan bore pile, karena mutu betonnya dapat
direncanakan sesuai dengan mutu yang dikehendaki. Mutu beton akan benar-benar teruji ketika umur
silinder beton sekurang-kurangnya 21hari. Bila ternyata mutu beton rendah maka perlu dilakukan
pemeriksaan kembali daya dukung struktural baik terhadap beban tekanan maupun beban momen.
C. Beton mengalami setting

Pemeriksaan setting beton dapat dilakukan lebihawal dengan melakukan ujislump. Slump yang disyaratkan
bagi pondasi tiang bora dalah 15 sampai 18 cm. Nilai slump yang rendah mengindikasikan beton mengalami
setting.

D. Kelongsoran tanah pada lubang bor

Kelongsoran tanah pada lubang bor akan mengakibatkan terjadinya necking atau penyempitan lubang bor
dengan sendirinya akan berakibat pada mengecilnya diameter boredpile. Bila diameter bore pile lebih kecil
dari 70% rencana semula, maka perlu dilakukan evaluasi kembali kondisi tanah. Pada tanah terdapat lapisan
pasir yang mudah longsor, mengakibatkan terputusnya beton sehingga bore pile tidak kontinu. Hal ini
menjadi kendala tersendiri yang dapat berdampak luas pada struktur di atasnya.

E. Keretakan akibat panas hidrasi

Pada pondasi bore pile yang tergolong sebagai mass concrete dikhawatirkan terjadi panas hidrasi yang
tinggi sehingga menimbulkan keretakan. Bila timbul retak akibat panas hidrasi maka kuat tarik beton akan
hilang. Umumnya struktur tersebut dipasang tulangan untuk menahan tarik yang terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai