Anda di halaman 1dari 32

PONDASI BORE PILE

&
PONDASI SARANG
LABA LABA
Edited by :
Andi Azis Rusdi – F 112 22 028​
PONDASI BORE PILE
Merupakan jenis pondasi dalam yang berbentuk tabung, yaitu
berfungsi meneruskan beban struktur bangunan diatasnya dari
permukaan tanah sampai lapisan tanah keras di bawahnya.

Pondasi Bore Pile memiliki fungsi yang sama dengan pondasi


tiang pancang atau pondasi dalam lainya. Perbedaan di antara
keduanya adalah pada cara pelaksanaan pengerjaanya.

Jasa pelaksanaan pondasi bore pile diawali dari pembuatan lubang


di tanah dengan cara tanah di bor terlebih dahulu kemudian
penginstalan besi tulangan ke dalam lubang yang dilanjutkan dengan
pengecoran bor pile dengan tremi.
TAHAP TAHAP
PELAKSANAAN BORE
PILE

• Pengeboran

• Pembersihan Lubang Bor

• Pemasangan Besi Beton dan Pipa Tremi

• Pengecoran Bore Pile


PENGEBORAN
4

Pengeboran dengan sistem bor kering / dry drilling : Pelaksananannya


menggunakan mata bor biasa ( spiral plat) diputar sambil dimasukkan kedalam tanah
dengan menggunakkan alat bor mini crane, dengan menggunakan mesin diesel dan as
mata diatur serta dikendalikan dengan kaki tripot sebagai penyangga untuk menaikkan
dan menurunkan mata bor. Pada metode ini bisa mengerjakan pengeboran dengan
kedalaman maksimal 8 meter, dengan asumsi diameter antara 30 cm - 40 cm. Manfaat
pada bor kering ini lokasi pengeboran lebih bersih bila dibandingkan dengan sistem
wash borring. Pada metode kering lubang dibuat dengan menggunakan mesin bor tanpa
pipa pelindung (casing). Setelah itu dasar lubang bor yang kotor oleh rontokan tanah
dibersihkan. Tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor dan
kemudian dicor beton.
PENGEBORAN
5

• Pengeboran dengan sistem bor basah / wash borring : Metode basah umumnya dilakukan bila
pengeboran melewati muka air tanah sehingga lubang bor selalu longsor bila dindingnya tidak ditahan.
Agar lubang tidak longsor, di dalam lubang bor diisi dengan larutan tanah lempung/bentonite atau
larutan polimer. Jadi pengeboran dilakukan di dalam larutan. Jika kedalaman yang diinginkan telah
tercapai, lubang bor dibersihkan dan tulangan yang telah dirangkai dimasukkan ke dalam lubang bor
yang masih berisi cairan bentonite. Adukan beton dimasukan ke dalam lubang bor dengan pipa tremie.
Larutan bentonite akan terdesak dan terangkut ke atas oleh adukan beton. Larutan yang ke luar dari
lubang bor ditampung dan dapat digunakan lagi untuk pengeboran di lokasi selanjutnya. Pada metode
bor basah ini membutuhkan banyak air untuk proses pengerjaannya dan memerlukan casing untuk
menahan tanah dari kelongsoran dan pompa air untuk sirkulasi, maka dari itu persedian air harus cukup
banyak untuk mencapai kedalaman pengeboran pondasi bor pile yang direncanakan. Pada metode
basah ini bisa melakukan pengeboran sedalam 28 meter (menurut pengalaman kerja yang kami
kerjakan) dengan diameter 30 cm, 40 cm, 50 cm dan 60 cm.
PEMBERSIHAN LUBANG
6

BOR
• Tahap kedua adalah pembersihan lubang bor pile dari lumpur
pekat yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat
pembersih khusus dengan ukuran yang sesuai dengan diameter
lubang bor.
PEMASANGAN BESI BETON
7

& PIPA TREMI


• Tahap ketiga adalah pemasangan besi beton dan pipa tremi untuk pengecoran. Kerangka baja tulangan
yang telah di instal diangkat dengan bantuan diesel dan power winch dalam posisi tegak lurus
terhadap lubang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak singgungan dengan
lubang bor.

• Baja tulangan yang telah dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan tulangan melintang
lubang bor. Bila kebutuhan baja tulangan lebih dari 12 meter bisa dilakukan penyambungan dengan
diikat dengan kawat beton dengan panjang overlap 50-60cm atau sesuai pada gambar yang di
sediakan.

• Setelah rangka baja tulangan terpasang, maka pipa tremi harus di masukkan kedalam lubang dengan
panjang sesuai kedalaman lubang bor. Bila pada waktu pemasangan baja tulangan terjadi singgungan
dan terjadi keruntuhan di dalam lubang bor, maka diperlukan pembersihan ulang dengan memasang
head kombinasi diameter 6 "ke diameter 2". Dengan memompa air kedalam stang bor dan pipa tremi,
maka reruntuhan dan tanah yang menempel pada besi tulangan dapat dibersihkan kembali.
PENGECORAN BORE PILE
8

1. Untuk memisahkan adukan beton dari lumpur limbah pengboran di awal pengecoran, maka di gunakan
kantong plastik yang diisi adukan beton dan diikat dengan kawat beton kemudian digantung di bagian
dalam lubang tremi satu meter kebawah dari corong pipa tremi.

2. Setelah persiapan pengecoran selesai, beton slump 18+-2cm ditampung di dalam corong tremi dan ditahan
oleh bola plastik yang berisi adukan beton setelah cukup penuh bola kantong plastik dilepas sehingga beton
mendorong lumpur yang ada di dalam lubang tremi. Pengecoran dilakukan secara terus-menerus untuk
menghidari kemacetan pada pipa tremi. Dengan sistem tremi ini pengecoran dimulai dari dasar lubang
dengan mendorong air / lumpur dari bawah menuju keluar lubang.

3. Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam beton sehingga beton tidak dapat mengalir
karena ada tekanan dari bawah. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, maka harus
dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu tertanam di dalam adukan beton dan
pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong tidak kosong.

4. Pipa tremi dilepas setiap 3 meter akan tetapi ujung pipa di dalam harus dalam keadaan tertanam di dalam
beton. Pengecoran dihentikan setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur.

5. Setelah pekerjaan pengecoran selesai, semua peralatan pengecoran dibersihkan dari sisa beton dan lumpur
dan disiapkan kembali untuk dipakai pada titik bor selanjutnya.
MENENTUKAN KEDALAMAN PONDASI
BORE PILE BERDASARKAN DAYA
DUKUNG
Menentukan kedalaman Pondasi dan jenis pondasi yang cocok untuk
bangunan yang akan didirikan adalah bagian yang sangat penting. Jangan sampai
pondasi rumah atau pondasi bangunan tidak memiliki fungsi yang baik dalam arti
tidak bertumpu pada lapisan tanah yang keras. Jika pondasi tidak bertumpu pada
lapisan tanah keras maka sebuah bangunan akan mengalami kerusakan seperti retak
karena penurunan bangunan yang dipengaruhi oleh pondasi yang tidak memenuhi
syarat. Jika akan mendirikan bangungan maka hal yang harus di perhatikan adalah
kondisi tanahnya,apakah tanah di permukaan sudah cukup keras atau tanah masih
lembek. Jika tanah di permukaan masih dalam kondisi tanah lembek maka pondasi
harus diteruskan hinggga bertumpu pada tanah yang lebih keras dan di kedalaman
tertentu, untuk itu di butuhkan jenis pondasi dalam
CARA MENENTUKAN KEDALAMAN
PONDASI

Agar mampu menahan berat banguan maka di perlukan pengetesan tanah


terhadap daya dukung pondasi. Yaitu dengan cara:

1. Soil Test

2. Sondir Test
SOIL TEST

Pengetesan tanah melalui soil test kita dapat mengetahui data kekerasan
tanah dengan melakukan pukulan-pukulan setiap interval tertentu, yang di sebut
dengan SPT ( standar penetration test ).

Dengan di lakukan soit test kita juga akan melakukan pengambilan


contoh tanah asli untuk menjalani pemeriksaan dilabolaturium, untuk mendapatkan
sifat-sifat fisik dan teknis dari tanah tersebut
SONDIR TEST

Sondir tes merupakan salah satu pengujian penetrasi yang bertujuan


untuk mengetahui daya dukung terhadap tanah pada setiap lapisan serta mengetahui
kedalaman lapisan pendukung yaitu lapisan tanah keras.

Dalam hal ini agar dalam mendesain pondasi yang akan di gunakan
sebagai penahan berat struktur memiliki keamanan sehingga bangunan tetap kuat
dan tidak mengalami penurunan yang dapat membahayakan bagi penghuninya.
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI
BORED PILE MENGGUNAKAN METODE
MAYERHOFF
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI
BORED PILE MENGGUNAKAN METODE
MAYERHOFF
Perhitungan Daya Dukung Ujung Tiang (Qb)

Berikut ini contoh perhitungan daya dukung ujung tiang berdasarkan


data N-SPT DBIII menggunakan rumus.

Qb = Ab x (38N_) x Lb /d ≤ Ab x (380N_)

Dimana :

Qb = daya dukung ultitmit ujung tiang (KN)

Ab = luas penampang ujung tiang bor (m2).

N_ = rata-rata nilai N-SPT dari daerah antara 8D di atas ujung tiang

dan 4D dibawah ujung tiang.

D = diameter pondasi.

Lb = kedalaman penetrasi tiang pada lapisan ujung tahanan

(tanah keras).
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI
BORED PILE MENGGUNAKAN METODE
MAYERHOFF
Perhitungan Daya Dukung Selimut Tiang (Qs)

Untuk menghitung daya dukung selimut, dengan cara menghitung daya


dukung setiap lapisan, dengan menggunakan rumus.

Qs = Nrata-rata x Aselimut

Qs = (Nlapisan 1 x Alapisan 1) + (Nlapisan 2 x Alapisan 2)


... N
PERHITUNGAN DAYA DUKUNG PONDASI
BORED PILE MENGGUNAKAN METODE
MAYERHOFF
Daya dukung ultimate diperoleh dengan cara menambahkan daya
dukung selimut dengan daya dukung ujung tiang.

Qu = Qb + Qs

Keterangan:

Qu = Daya dukung ultimit tiang

Qb = Daya dukung ujung tiang

Qs = Daya dukung selimut tiang


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PONDASI BORE PILE
Adapun kelebihan pondasi bore pile adalah sebagai berikut:

1. Pemasangan tidak menimbulkan gangguan suara dan getaran yang


membahayakan bangunan sekitarnya.
2. Mengurangi kebutuhan beton dan tulangan dowel pada pelat
penutup tiang (pile cap).
3. Kolom dapat secara langsung diletakkan di puncak boreed pile.
4. Kedalaman tiang dapat divariasikan.
5. Tanah dapat diperiksa dan dicocokkan dengan data laboreatorium.
6. Bored pile dapat dipasang menembus batuan, sedang tiang pancang
akan kesulitan bila pemancangan menembus lapisan batuan.
7. Diameter tiang memungkinkan dibuat besar, bila perlu ujung bawah
tiang dapat dibuat lebih besar guna mempertinggi kapasitas
dukungnya.
8. Tidak ada risiko kenaikan muka tanah.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PONDASI BORE PILE
Adapun kekurangan pondasi bore pile :

1. Pengecoran bored pile dipengaruhi kondisi cuaca.


2. Pengecoran beton agak sulit bila dipengaruhi air tanah karena mutu
beton tidak dapat dikontrol dengan baik.
3. Mutu beton hasil pengecoran bila tidak terjamin keseragamannya di
sepanjang badan bored pile mengurangi kapasitas dukung bored pile,
terutama bila bored pile cukup dalam.
4. Pengeboran dapat mengakibatkan gangguan kepadatan, bila tanah
berupa pasir atau tanah yang berkerikil.
5. Air yang mengalir ke dalam lubang bor dapat mengakibatkan
gangguan tanah, sehingga mengurangi kapasitas dukung tiang. Tetapi
dapat di atasi dengan penyedotan menggunakan mesin sedot air.
6. Akan terjadi tanah runtuh jika tindakan pencegahan tidak
dilakukan, maka dipasang temporary casing untuk mencegah
terjadinya kelongsoran.
PONDASI SARANG LABA LABA
•Pondasi KSLL merupakan kombinasi konstruksi bangunan bawah konvensional
yang merupakan perpaduan pondasi plat beton pipih menerus yang di bawahnya
dikakukan oleh rib-rib tegak yang pipih tinggi dan sistem perbaikan tanah diantara rib-
rib. Kombinasi ini menghasilkan kerja sama timbal balik yang saling menguntungkan
sehingga membentuk sebuah pondasi yang memiliki kekakuan (rigidity) jauh lebih
tinggi dibandingkan sistem pondasi dangkal lainnya. Dinamakan sarang laba-laba
karena pembesian plat pondasi di daerah kolom selalu berbentuk sarang laba-laba. Juga
bentuk jaringannya yang tarik-menarik bersifat monolit yaitu berada dalam satu
kesatuan. Ini disebabkan plat konstruksi didesain untuk multi fungsi, untuk septic tank,
bak reservoir, lantai, pondasi tangga, kolom praktis dan dinding. Rib (tulang iga) KSLL
berfungsi sebagai penyebar tegangan atau gaya-gaya yang bekerja pada kolom. Pasir
pengisi dan tanah dipadatkan berfungsi untuk menjepit rib-rib konstruksi terhadap
lipatan puntir.
PONDASI SARANG LABA LABA
•Sesuai dengan definisinya, maka Konstruksi Sarang Laba-Laba terdiri dari 2 bagian konstruksi, yaitu :

1. Konstruksi beton

a. Konstruksi beton pondasi KSLL berupa pelat pipih menerus yang dibawahnya dikakukan oleh rib-rib tegak
yang pipih tetapi tinggi.

b. Ditinjau dari segi fungsinya, rib-rib tersebut ada 3 macam yaitu rib konstruksi, rib settlement dan rib
pengaku.

c. Bentuknya bisa digambarkan sebagai kotak raksasa yang terbalik (menghadap kebawah).

d. Penempatan / susunan rib-rib tersebut sedemikian rupa, sehingga denah atas membentuk petak-petak segitiga
dengan hubungan yang kaku (rigid).

2. Perbaikan tanah / pasir


A. Rongga yang ada diantara rib-rib / di bawah pelat diisi dengan lapisan tanah / pasir yang memungkinkan untuk dipadatkan dengan
sempurna.

b. Untuk memperoleh hasil yang optimal, maka pemadatan dilaksanakan lapis demi lapis dengan tebal tiap lapis tidak lebih dari 20 cm,
sedangkan pada umumnya 2 atau 3 lapis teratas harus melampaui batas 90% atau 95% kepadatan maksimum (Standart Proctor). Adanya
perbaikan tanah yang dipadatkan dengan baik tersebut dapat membentuk lapisan tanah seperti lapisan batu karang sehingga bisa
memperkecil dimensi pelat serta rib-ribnya. Sedangkan rib-rib serta pelat KSLL merupakan pelindung bagi perbaikan tanah yang sudah
dipadatkan dengan baik.
PONDASI SARANG LABA LABA
•Pada dasarnya pondasi KSLL bertujuan untuk memperkaku sistem
pondasi itu sendiri dengan cara berinteraksi dengan tanah pendukungnya.
Seperti diketahui bahwa jika pondasi semakin fleksibel, maka distribusi
tegangan / stress tanah yang timbul akan semakin tidak merata, terjadi
konsentrasi tegangan pada daerah beban terpusat. Dan sebaliknya, jika
pondasi semakin kaku / rigid, maka distribusi tegangan / stress tanah akan
semakin merata. Hal ini mempengaruhi kekuatan pondasi dalam hal
penurunan yang dialami pondasi. Dengan pondasi KSLL, karena
mempunyai tingkat kekakuan yang lebih tinggi, maka penurunan yang
terjadi akan merata karena masing-masing kolom dijepit dengan rib-rib
beton yang saling mengunci.
PONDASI SARANG LABA LABA
23

Keterangan :

1a - pelat beton pipih menerus

1b - rib konstruksi
1c – rib settlement
1d - rib pembagi
2a - urugan pasir dipadatkan
2b - urugan tanah dipadatkan
2c - lapisan tanah asli yang ikut terpadatkan

Gambar Konstruksi Sarang Laba-Laba


PONDASI SARANG LABA LABA
Menurut Lokakarya yang diadakan di Bandung pada pertengahan tahun 2004 oleh Puslitbang Depkimpraswil yang
dihadiri oleh para pakar gempa dan tanah, disimpulkan kelebihan-kelebihan pondasi KSLL adalah sebagai berikut :
• KSLL memiliki kekakuan yang lebih baik dengan penggunaan bahan bangunan yang hemat dibandingkan dengan
pondasi rakit (raft foundation).
• KSLL memiliki kemampuan memperkecil differential settlement dan mengurangi irregular differential settlement
apabila dibandingkan dengan pondasi rakit.
• KSLL mampu membuat tanah menjadi bagian dari struktur pondasi karena proses pemadatannya akan
meniadakan pengaruh lipat atau lateral buckling pada rib.
• KSLL berpotensi untuk digunakan sebagai pondasi untuk bangunan bertingkat rendah (2 lantai) yang dibangun di
atas tanah lunak dengan mempertimbangkan total settlement yang mungkin terjadi.
• Pelaksanaannya tidak menggunakan alat-alat berat dan tidak mengganggu lingkungan sehingga cocok diterapkan
baik di lokasi padat penduduk maupun di daerah terpencil.
• KSLL mampu menghemat pengunaan baja tulangan maupun beton.
• Waktu pelaksanaan yang diperlukan relatif lebih cepat dan dapat dilaksanakan secara padat karya.
• KSLL lebih ekonomis dibandingkan pondasi konvensional rakit atau tiang pancang, lebih-lebih dengan pondasi
dalam, sehingga cocok digunakan oleh negara-negara sedang berkembang sebab murah, padat karya dan
sederhana.
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK TEKNIS
25

Keistimewaan pondasi KSLL dapat dilihat dari aspek teknis, ekonomis dan dari segi pelaksanaan.
 Segi Teknis
 Pelat Pipih Menerus Yang Di Bawahnya Dikakukan Oleh Rib-Rib Tegak, Pipih Dan Tinggi

Gambar Pelat Pipih Menerus Yang Dikakukan Oleh Rib Tegak, Pipih dan Tinggi di Bawahnya

Dengan,

t = tebal plat

b = tebal rib

h = tinggi rib
te = tebal ekivalen

tb = tebal volume penggunaan beton untuk pondasi KSLL, seandainya dinyatakan sebagai pelat menerus tanpa rib
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK TEKNIS
26

Bentuk konstruksi seperti ini, dengan bahan yang relatif sedikit (tb) akan diperoleh pelat yang memiliki
kekakuan/tebal ekivalen (te) yang tinggi. Pada umumnya te =2,5 - 3.5 tb, dengan variasi tergantung
desain. Bentuk ketebalan ekivalen tersebut tidak berbentuk merata, melainkan bergelombang.

Gambar Tampak Denah, Potongan dan Diagram Penyebaran Beban dan Kekakuan Ekivalen
pada Pondasi KSLL
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK
27
TEKNIS
 Penempatan Pelat Di Sisi Atas Rib Dan Sistem Perbaikan Tanah.

Dengan susunan konstruksi seperti di atas, akan dihasilkan penyebaran beban seperti pada gambar tersebut, di mana untuk
mendapatkan luasan pendukung pada tanah asli selebar b cukup dibutuhkan pelat efektif selebar a. Hal ini disebabkan karena
proses penyebaran beban dimulai dari bawah pelat yang berada pada sisi atas lapisan perbaikan tanah.
 Susunan Rib-Rib Yang Membentuk Titik-Titik Pertemuan Dan Penempatan Kolom / Titik Beban Pada Titik Pertemuan
Rib-Rib.

Dengan susunan rib seperti pada gambar 2.8 diperoleh ketebalan ekivalen yang tidak merata. Pada titik pertemuan rib-rib

diperoleh ketebalan maksimum, sedangkan makin jauh dari titik pertemuan rib-rib ketebalan ekivalen makin berkurang. Dalam
perencanaan pondasi KSLL sebagai pondasi bangunan gedung harus sedemikian rupa sehingga titik pertemuan rib-rib berimpit
dengan titik kerja beban/kolom-kolom tersebut. Hal ini menghasilkan grafik penyebaran beban yang identik bentuknya dengan
grafik ketebalan ekivalen, sehingga dimensi konstruksi yang dihasilkan (pelat dan rib) lebih ekonomis. Susunan rib yang
membentuk petak-petak segitiga dengan hubungan yang kaku menjadikan hubungan antar rib menjadi hubungan yang stabil
terhadap pengaruh gerakan / gaya horisontal.
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK
28
TEKNIS
 Rib-Rib Settlement Yang Cukup Dalam

Gambar Rib Settlement

Penempatan rib yang cukup dalam diatur sedemikian rupa sehingga


membagi luasan konstruksi bangunan bawah dalam petak-petak
segitiga yang masing- masing luasnya tidak lebih dari 200 m2.
Adanya rib-rib settlement memberi keuntungan-keuntungan yaitu
mereduksi total penurunan, mempertinggi kestabilan bangunan
terhadap kemungkinan terjadinya kemiringan, mampu melindungi
perbaikan tanah terhadap kemungkinan bekerjanya pengaruh-
pengaruh negatif dari lingkungan sekitar, misalnya kembang susut
tanah dan kemungkinan timbulnya degradasi akibat aliran tanah dan
yang terakhir yaitu menambah kekakuan pondasi dalam tinjauannya
secara makro.
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK TEKNIS
29

 Kolom Mencengkeram Pertemuan Rib-Rib Sampai Ke


Dasar Rib

Gambar Kolom Yang Mencengkeram Pertemuan Rib-Rib Sampai Ke Dasar Rib

Hal ini membuat hubungan konstruksi bagian atas (upper structure)


dengan konstruksi bangunan bawah (sub structure) menjadi lebih
kokoh. Sebagai gambaran, misal tinggi rib konstruksi 120 cm, maka
hubungan antara kolom dengan pondasi KSLL juga akan setinggi
120 cm. Untuk perbandingan, pada pondasi tiang pancang,
hubungan antara kolom dengan pondasi hanya setebal pondasinya
(kisarannya antara 50 - 80 cm).
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK TEKNIS
30
 Sistem Perbaikan Tanah Setelah Pengecoran Rib-Rib

Pemadatan tanah baru dilakukan setelah rib-rib selesai dicor dan berumur sedikitnya 3 hari. Pemadatan sendiri harus
dilaksanakan lapis demi lapis dan harus dijaga agar perbedaan tinggi antara petak yang sedang dipadatkan dengan petak- petak
yang bersebelahan tidak lebih dari 25 cm, sehingga mudah untuk mencapai kepadatan yang tinggi. Di samping hasil kepadatan
yang tinggi pada lapisan tanah di dalam petak rib-rib, lapisan tanah asli di bawahnya akan ikut terpadatkan walaupun tidak
mencapai kepadatan setinggi tanah yang berada dalam petak rib- rib. Hal itu pun sudah memberikan hasil yang cukup
memuaskan bagi peningkatan kemampuan daya dukung dan bagi ketahanan kestabilan terhadap penurunan (settlement).
 Adanya Kerja Sama Timbal Balik Saling Menguntungkan Antara Konstruksi Beton Dan Sistem Perbaikan Tanah.
Rib-rib beton, di samping sebagai pengaku pelat dan sloof, juga sebagai dinding penyekat dari sistem perbaikan tanah, sehingga
perbaikan tanah dapat dipadatkan dengan tingkat kepadatan yang tinggi (mencapai 100 % kepadatan maksimum Standar
Proctor), dan setelahnya rib-rib akan berfungsi sebagai pelindung bagi perbaikan tanah terhadap pengaruh-pengaruh dari banjir,
penguapan dan degradasi. Perbaikan tanah akan memberi dampak lapisan tanah menjadi seperti lapisan batu karang sehingga
dapat memperkecil dimensi ribnya.
KEISTIMEWAAN PONDASI KSLL DARI ASPEK EKONOMIS
31

 Aspek Ekonomis

Di atas telah dijelaskan aspek-aspek teknis yang juga memberi keuntungan dilihat dari aspek ekonomis,
seperti dimensi rib yang relatif kecil, penggunaan tanah sebagai bagian dari konstruksi yang menghemat
pemakaian beton dan sebagainya. Aspek ekonomis yang juga dapat dilihat pada pondasi KSLL adalah
pengerjaan pondasi yang memerlukan waktu yang singkat karena pelaksanaannya mudah dan padat karya serta
sederhana dan tidak menuntut keahlian yang tinggi. Selain itu pembesian pada rib dan plat, cukup dengan
pembesian minimum, pada umumnya, hanya diperlukan volume beton 0,2 – 0,35 m3 beton/m2 luas pondasi,
dengan pembesian 90 - 120 kg/m3 beton. Pondasi KSLL memanfaatkan tanah hingga mampu berfungsi sebagai
struktur bangunan bawah dengan komposisi sekitar 85 persen tanah dan 15 persen beton.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai