Anda di halaman 1dari 19

PTM DAN ALAT

BERAT
PONDASI BORED PILE
SKEMA TAHAPAN
PEKERJAAN
URUTAN PEKERJAAN
 1.PEKERJAAN PERSIAPAN
 Alat yang digunakan =
 pemetaan tanah : theodolit,
 pembersihan lahan : escavator(back hoe),
dump truk
 pemasangan plat baja : crane bergerak,
 pembuatan tulangan : bone cutter,
 penyiapan ready mix concrete : molen
2.PROSES PENGEBORAN

 Alat yang digunakan =


 penggalian/ pengeboran : auger, mesin bor,
crane, escavator,
 casing : menghindari runtuhnya tanah di
sekeliling lubang bor
3. PROSES PEMBERSIHAN
LUBANG
 Alat yang digunakan =
 cleaning bucket : membuang tanah atau
lumpur di dasar lubang
 dump truk : membuang tanah atau lumpur dari
dasar lubang ke area pembuangan
4. PROSES PENGECORAN
BETON
 Alat yang digunakan =
 pipa tremie(harus selalu tertanam dalam beton segar)
: Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat
atau penahan agar tidak terjadi segresi atau
kecampuran dengan lumpur.
 Corong baja : ditempatkan di ujung pipa tremie
untuk menuang beton dari molen, karena tidak bisa
langsung melalui pipa.
 Crane : untuk mengangkat pipa tremie, dan tulangan

METODE PELAKSANAAN
 PEKERJAAN PERSIAPAN
 Pekerjaan pondasi umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu
proyek. Oleh karena itu yang penting adalah dilakukan pemetaan. Proses ini
sebaiknya sebelum alat-alat proyek masuk, karena kalau sesudahnya susah untuk
‘nembak’-nya. Dari pemetaan ini maka dapat diperoleh suatu patokan yang tepat
antara koordinat pada gambar kerja dan kondisi lapangan.
 Pekerjaan pondasi tiang bor memerlukan alat-alat berat pada proyek tersebut.
Disebut alat-alat berat memang karena bobotnya itu yang berat, oleh karena itu
manajer proyek harus dapat memastikan pekerjaan persiapaan apa yang
diperlukan agar alat yang berat tersebut dapat masuk ke areal dengan baik.
 Bahkan bila perlu, dipasang juga pelat-pelat baja, Pelat baja tersebut dimaksudkan
agar alat-alat berat tidak ambles jika kekuatan tanahnya diragukan. Jika sampai
ambles, untuk ‘ngangkat’ itu saja biayanya lebih besar dibanding biaya yang
diperlukan untuk mengadakan pelat-pelat tersebut. Perlu tidaknya pelat-pelat
tersebut tentu didasarkan dari pengalaman.
 pembuatan penulangan tiang bor telah dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan
sampai sudah dibor, eh ternyata tulangannya belum siap. Jika tertunda lama, tanah
pada lubang bor bisa rusak (mungkin karena hujan atau lainnya). Bisa-bisa perlu
dilakukan pengerjaan bor lagi. Pemilihan tempat untuk merakit tulangan juga
penting, tidak boleh terlalu jauh, masih terjangkau oleh alat-alat berat tetapi tidak
boleh sampai mengganggu manuver alat-alat berat itu sendiri.
 Jika alat-alat berat sudah siap, juga tulangan-tulangannya, serta pihak ready mix
concrete-nya sudah siap, maka dimulailah proses pengeboran. Dalam prakteknya,
mesin bor-nya terpisah sehingga perlu crane atau excavator tersendiri seperti ini.
PENGANGKATAN PLAT BAJA
PEMBERSIHAN LAHAN DENGAN ESCAVATOR
PENULANGAN
PROSES PENGEBORAN
 Menggunakan mesin bor soilmec R412, kapasitas 40.000
meter, pengeboran dimulai dengan menggunakan auger
dengan diameter sedikit besar. Untuk kemudian
memasang casing sementara. Casing sementara ini
dibutuhkan untuk menghindari keruntuhan tanah
permukaan di sekeliling lubang bor.
 Pengeborn dilanjutkan menggunakan auger atau bucket
tergantung pada jenis dan keadaan tanah yang ditemukan
sementara kedalaman serta jenis tanah yang keluar
dicatat secara teratur sampai mencapai kedalaman yang
ditentukan.
 Bila dinding lubang bor runtuh,maka dibutuhkan
pengisian air dalam lubang bor selama proses
pengeboran dilaksanakan.
GAMBAR
PROSES PEMBERSIHAN
LUBANG
 Setelah kedalaman yang diinginkan tercapai
maka proses pembersihan dasar lubang
dimulai dengan menggunakan cleaning bucket.
Bahan yang dikeluarkan dan tebalnya harus
dicatat. Proses diulang beberapa kali sampai
dasar lubang dalam keadaan relatif bersih.
PROSES PENGECORAN BETON
 Begitu selesai pembersihan dasar lubang kemudian dilaksanakan pemasangan
keranjang besi beton disusul pemasangan pipa tremie.
 Bila di dalam lubang terdapat volume air yang cukup banyak dan deras maka
pengecoran dilaksanakan melalui pipa tremie yang ditutup pada ujung bawahnya,
menggunakan plat baja yang dinamakan end plate atau dengan menggunkan plastic
foam sebagai pemisah antara beton dan air.
 Pipa tremie dipasang sepanjang lubang yang dibor dengan ujungnya bertumpu pada
dasar lubang. Beton ready mix dengan slump 16+2 cm retarder 4 jam dituangkan ke
dalam tremie hingga pipa tersebut terisi penuh. Pipa lalu ditarik sehingga end plate
terlepas dan beton mengalir. Beton dituangkan lagi ke dalam pipa tremie dan dengan
demikian pengecoran tiang dilanjutkan hingga permukaan beton mencapai ketinggian
yang diinginkan. Selama pengecoran berlangsung ujung pipa tremie harus terbenam di
dalam beton segar. Bila pipa tremie dengan panjang masing-masing potongan antara
1-6 meter harus diangkat dan dipotong.
 Casing lalu dicabut perlahan-lahan dan pengukuran terakhir dilakukan terhadap untuk
memeriksa apakah ketinggian permukaan beton berada di atas rencana. Penggalian
dilebihi 1 meter untuk menjamin mutu beton baik pada elevasi dasar poer.
 Apabila perlu, casing sementara di cor beton sampai penuh sehingga ketinggian
permukaan beton yang diinginkan tercapai.
 Bilamana tidak ada air di dalam lubang bor, pengecoran beton dilakukan dengan
pipa tremie pendek dan corong baja. Pipa tremie ini berfungsi agar beton yang
dituangkan jatuh di tengah-tengah lubang
PENGECORAN
 TERIMA KASIH…..

Anda mungkin juga menyukai