Anda di halaman 1dari 36

Spesifikasi Material

untuk Konstruksi Bangunan Gedung

ditbtpp.bbsbg@pu.go.id bbsbg.djck bbsbg_djck Kang Batur Bbsbg Djck 081313968585

PEMATERI
ADHI YUDHA MULIA, ST., MDM. (198307032009121001)
Peneliti  S1 Teknik Sipil Univ. Brawijaya
Penyelia Lab. Bahan Bangunan  S2 Disaster Management, GRIPS 
Balai Bahan dan Struktur Bangunan Japan
Gedung, Dit. Bina Teknik Permukiman
dan Perumahan, Ditjen CK, PUPR  Anggota tim Litbang Puslitbang
Permukiman dan Perumahan
 Anggota tim pemeriksaan pasca
bencana
 Penyelia Lab. bahan bangunan
 Anggota tim revisi SNI 2847:2013
 Anggota tim revisi SNI 7860:20xx
adhi.y@pu.go.id

081334830570

02
DESKRIPSI SINGKAT
Materi Bimbingan Teknis ini memberikan informasi kepada peserta tentang spesifikasi, 
ketentuan, dan persyaratan material/ bahan bangunan untuk digunakan dalam
konstruksi bangunan gedung, serta metode uji yang digunakan untuk memperoleh nilai
parameter‐parameter yang disyaratkan berdasarkan SNI atau standar lain yang 
termutakhir

TUJUAN
Setelah mengikuti Bimbingan Teknis ini peserta mampu menjelaskan spesifikasi, 
ketentuan, dan persyaratan material/ bahan bangunan untuk digunakan dalam
konstruksi bangunan gedung berdasarkan SNI atau standar lain yang termutakhir

03

OUTLINE MATERI

PENGANTAR

SPESIFIKASI MATERIAL untuk KOMPONEN STRUKTURAL

SPESIFIKASI MATERIAL untuk KOMPONEN NONSTRUKTURAL

04
PENGANTAR

why it fell?

Sumber: www.euronews.com

06
Dasar Hukum Bangunan Gedung
1. UU No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Persyaratan Keandalan Bangunan Gedung:
1. Keselamatan
2. Kesehatan
3. Kenyamanan
4. Kemudahan

2. PP No. 16 tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang‐Undang Nomor 28 
Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Pasal 29 ayat (2)
Jenis Konstruksi (berdasarkan material):
1. Konstruksi beton
2. Konstruksi baja
3. Konstruksi kayu
4. Konstruksi bambu
5. Konstruksi dengan bahan dan teknologi khusus
06

Penyelenggaraan Bangunan Gedung

PEMERIKSAAN 
PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMELIHARAAN PERAWATAN PEMBONGKARAN
BERKALA

PEMBANGUNAN PEMANFAATAN

KAJIAN 
IDENTIFIKASI

PELESTARIAN

PENYEDIA JASA

07
Acuan Teknis Perencanaan Bangunan Gedung

1. SNI 1726:2019 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung 
dan nongedung
2. SNI 1727:2020 Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan 
struktur lain
3. SNI 8460:2017 Persyaratan perancangan geoteknis
4. SNI 2847:2019 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan (ACI 
318M‐14 dan ACI 318RM‐14, MOD)
5. SNI 8140:2016 Persyaratan beton struktural untuk rumah tinggal
6. SNI 1729:2020 Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural (ANSI/AISC 360‐16, IDT)
7. SNI 7860:2020 Ketentuan seismik untuk bangunan gedung baja struktural (ANSI/AISC 341‐16, 
IDT)
8. SNI 7973:2013 Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
9. SNI 7971:2013 Struktur baja canai dingin
10. SNI 8020:2014 Kegunaan bambu

08

Konsep Perencanaan Struktur Bangunan Gedung

SUSTAINABILITY STRENGTH

SERVICEABILITY

DURABILITY

09
Fact Finding

1. Masih menggunakan acuan/ standar lama 


yang sudah tidak berlaku
2. Acuan asing tidak mencantumkan tahun
edisi

10

Fact Finding

1. Masih menggunakan acuan/ standar lama 


yang sudah tidak berlaku
2. Acuan asing tidak mencantumkan tahun
edisi
3. Isi dokumen tidak sinkron dengan SNI yang 
diacu

11
Fact Finding

1. Isi dokumen tidak sinkron dengan SNI yang diacu, 


serta tidak konsisten

12

SPESIFIKASI MATERIAL untuk KOMPONEN STRUKTURAL


Beton
Dinyatakan dalam fc’
 Kekuatan tekan beton yang disyaratkan, dalam satuan MPa
 Diperoleh dari pengujian kuat tekan benda uji silinder pada umur 28 hari
 Benda uji silinder dibentuk dan dirawat sesuai SNI 4810:2018, serta diuji sesuai dengan SNI 1974:2011
 Berlaku untuk beton dengan berat normal (normal weight concrete) dan berat ringan (lightweight 
concrete)
 Batasan nilai fc’:

fc’ (MPa)
Kegunaan Jenis beton
minimum maksimum
Sistem rangka pemikul momen khusus dan  Berat normal 21 Tidak ada
dinding struktural khusus Berat ringan 21 35
Umum Berat normal dan berat ringan 17 Tidak ada

14

Beton
Syarat penerimaan fc’
 Hasil rata‐rata pengujian setidaknya dua silinder Ø150 mm atau tiga silinder Ø100 mm yang terbuat dari
beton dengan sampel yang sama dan berusia 28 hari.
 Diuji oleh laboratorium terakreditasi.
 Frekuensi benda uji:
‐ Setidaknya sekali sehari.
‐ Setidaknya sekali untuk setiap 110 m3 beton.
‐ Setidaknya sekali untuk setiap 460 m2 luas permukaan pelat atau dinding.
 Kekuatan tekan tiap campuran beton dapat diterima jika memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Setiap rata‐rata tiga spesimen pengujian kekuatan tekan yang dilakukan secara berurutan, dengan
kekuatan tekan ≥ fc’ ; dan
2) Kekuatan tekan tidak boleh lebih rendah dari fc’ sebesar 3,5 MPa (jika nilai fc’ ≤ 35 MPa, atau lebih
dari 0,10  fc’ jika nilai fc’  > 35 MPa.

15
Beton
Benda uji silinder Benda uji kubus
Berdasarkan SNI 03‐2847‐2002 dan pemutakhirannya Berdasarkan PBI 1971

L/D ≈ 1,8 – 2,2 dimensi 15 cm x 15 cm x 15 cm


dinyatakan dalam f’c, dengan satuan MPa (N/mm2) dinyatakan dalam K, dengan satuan kg/cm2

16

Beton
Benda uji silinder Benda uji kubus

 Rasio tinggi terhadap lebar yang kecil pada benda uji kubus menghasilkan kekuatan semu
yang lebih besar daripada benda uji silinder
 Area kontak benda uji kubus dengan pelat atas mesin uji lebih besar sehingga menghasilkan
kekangan tambahan. Tambahan kekangan (confinement) yang menahan ekspansi benda uji
menambah kekuatan tekan
 Penggunaan bahan anorganik dapat mempengaruhi sifat ikatan antar partikel pada semen
sehingga mempengaruhi karakteristik mekanis

17
Beton
Contoh hasil uji kuat tekan beton

18

Beton
Kategori Kelas Kondisi
Sulfat (S) Sulfat (SO42‐) larut dalam air di tanah Sulfat (SO42‐) larut dalam air (dalam
(dalam persen massa) ppm)
S0 SO42‐ < 0,10 SO42‐ < 150
S1 0,10 ≤ SO42‐ < 0,20 150 ≤ SO42‐ < 1500 atau air laut
S2 0,20 ≤ SO42‐ < 2,00 1500 ≤ SO42‐ < 10.000
S3 SO42‐ ≥ 2,00 SO42‐ ≥ 10.000
Kontak dengan air (W) W0 Beton kering kondisi layan (beton kontak dengan air dan permeabilitas rendah
tidak disyaratkan)
W1 Beton kontak dengan air dan permeabilitas rendah disyaratkan
Proteksi korosi tulangan (C) C0 Beton kering atau terlindung dari kelembapan
C1 Beton terpapar terhadap kelembapan tetapi tidak terhadap sumber klorida luar
C2 Beton terpapar terhadap kelembapan dan sumber klorida eksternal dari bahan
kimia, garam, air asin, air payau, atau percikan dari sumber‐sumber ini

19
Beton
Material sementisius ‐ tipe Material campuran
Kelas  fc’ min 
w/cm maks. tambahan kalsium
Paparan (MPa)
Semen Portland Semen Hidrolik Camp. Semen Hidrolik klorida
S0 T/A 17 Tanpa batasan tipe Tanpa batasan tipe Tanpa batasan tipe Tanpa batasan
S1 0,50 28 II Tipe IP(MS), IS(MS) atau MS Tanpa Batasan
IT(MS)
S2 0,45 31 V IP(HS), IS(HS) atau IT(HS) HS Tidak diizinkan
S3 0,45 31 V + pozzolan atau slag IP(HS), IS(HS) atau IT(HS)  HS + pozzolan atau Tidak diizinkan
dan plus pozzolan atau slag slag

W0 T/A 17 Tidak ada


W1 0,50 28 Tidak ada
Kandungan ion klorida terlarut maksimum (Cl‐) pada 
beton dalam persen berat semen Persyaratan lainnya
Beton nonprategang Beton prategang
C0 T/A 17 0,06 Tidak ada
C1 T/A 17 0,30 0,06
C2 0,40 35 0,15 0,06 Selimut beton

20

Bahan Pembentuk Beton


Material Sementisius Spesifikasi Prosentase maksimum
Semen Portland ASTM C150M atau Material sementisius total material sementisius
SNI 2049:2015 berdasarkan massa
Semen hidrolik ASTM C595M, tidak termasuk Tipe IS (≥ 70)  Fly ash atau material pozzolan  25
campuran dan Tipe IT (S ≥ 70) atau SNI 7064:2014 atau yang sesuai ASTM C618 atau
SNI 0302:2014 atau SNI 8363:2017 SNI 2460:2014
Semen hidrolik ASTM C1157M atau SNI 8912:2020 Semen slag yang sesuai ASTM  50
C989M atau SNI 6385:2016
Semen hidrolik ASTM C845M
ekspansif Silika fume yang sesuai ASTM  10
C1240
Abu terbang (fly ash) dan  ASTM C618 atau SNI 2460:2014
material pozzolan alami Total fly ash atau material  35
pozzolan lain dan silika fume
Semen slag (slag) ASTM C989M atau SNI 6385:2016
Total fly ash atau material  50
Abu silika (silica fume) ASTM C1240 pozzolan lain, semen slag, dan 
silika fume

21
Bahan Pembentuk Beton
SNI 8321:2016 Spesifikasi agregat beton (ASTM C33/C33M ‐ 13, IDT)

Agregat Kasar Agregat Halus


Berupa kerikil, batu belah (crushed gravel, crushed  Berupa pasir alam, pasir buatan, agregat daur ulang, 
stone), terak tanur bakar (air‐cooled blast furnace  atau kombinasi diantaranya
slag), beton pecah, agregat daur ulang, atau
kombinasi diantaranya
Ukuran butiran : 4,75 mm s/d 100 mm, dengan  Ukuran butiran : 0,3 mm s/d 4,75 mm
permukaan siku, tajam dan tidak bulat (berbentuk 
kubikal)
Memenuhi persyaratan gradasi Memenuhi persyaratan gradasi, dengan modulus 
kehalusan 2,3 sampai dengan 3,1
Kadar lumpur maksimum 1% Kadar lumpur maksimum 3%, dan tidak memiliki
kandungan organik

22

Bahan Pembentuk Beton


 Acuan : SNI 03‐2495‐1991 Spesifikasi bahan tambahan untuk beton
 Referensi: ASTM C494‐19
Tipe Tujuan
A mengurangi jumlah air campuran
B memperlambat waktu pengikatan beton
C mempercepat waktu pengikatan dan menambah kekuatan awal beton
D mengurangi campuran dan untuk memperlambat waktu pengikatan
beton
E mengurangi jumlah air campuran, mempercepat waktu pengikatan,
serta menambah kekuatan awal beton
F untuk mengurangi jumlah air campuran sebesar 12% atau lebih
G mengurangi jumlah air campuran sebesar 12% atau lebih, dan juga
untuk memperlambat waktu pengikatan beton
S Untuk performa khusus

23
Baja Tulangan

Ketentuan untuk Bangunan Gedung Beton Bertulang:


 Harus berulir, kecuali untuk digunakan sebagai tulangan spiral
 Dapat berupa baja karbon (ASTM A615M), baja alloy rendah (ASTM A706M), baja as dan baja rel (ASTM 
A996M; tulangan dari baja rel harus bertipe R), baja nirkarat (stainless) (ASTM A966M), atau baja karbon
kromium rendah (ASTM A1035M)
 Dapat menggunakan tulangan ulir berkepala, sesuai ASTM A970M
 Karakteristik kimia, fisik, dan mekanis sesuai SNI 2052:2017 (wajib memenuhi ketentuan SNI 2052:2017 
untuk pekerjaan di lingkup Kementerian PUPR, berdasarkan Surat Edaran Menteri PUPR No. 
13/SE/M/2019)

24

Baja Tulangan Polos (BjTP) str

Karakteristik Fisis
Berat nominal  CATATAN:
Diameter nominal  Luas penampang 1. Berat nominal hanya digunakan sebagai referensi
Penamaan 2 per meter*
(mm) nominal (mm )
(kg/m) 2. Kuat tarik dihitung menggunakan luas penampang nominal
P 6 6 28 0,222
P 8 8 50 0,395
P 10 10 79 0,617 Penyimpangan
P 12 12 113 0,888 Diameter (mm) Toleransi (mm)
kebundaran maks. (mm)
P 14 14 154 1,208
6 ± 0,3 0,42
P 16 16 201 1,578
P 19 19 284 2,226 8 ≤ d ≤ 14 ± 0,4 0,56
P 22 22 380 2,984 16 ≤ d ≤ 25 ± 0,5 0,70
P 25 25 491 3,853
P 28 28 616 4,834
28 ≤ d ≤ 34 ± 0,6 0,84
P 32 32 804 6,313 d ≥ 36 ± 0,8 1,12
P 36 36 1.018 7,990
Toleransi = d – daktual
P 40 40 1.257 9,865
Penyimpangan kebundaran = dmaks ‐ dmin
P 50 50 1.964 15,413

25
Baja Tulangan Sirip (BjTS)
Diameter 
Luas penam‐ Tinggi sirip (H) Jarak sirip  Lebar sirip
Berat nominal  Karakteristik Fisis
pang nominal  melintang (P) membujur (T)
Penamaan
nominal (d)
(A) min maks Maks Maks
per meter CATATAN:
1. Diameter nominal hanya dipergunakan untuk
2
mm mm mm mm mm m kg/m perhitungan parameter nominal lainnya dan tidak perlu
diukur
S 6 6 28 0,3 0,6 4,2 4,7 0,222
2. Cara menghitung diameter aktual:
S 8 8 50 0,4 0,8 5,6 6,3 0,395

S 10 10 79 0,5 1,0 7,0 7,9 0,617 1,622 ∙ 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙


𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 10
S 13 13 133 0,7 1,3 9,1 10,2 1,042 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
S 16 16 201 0,8 1,6 11,2 12,6 1,578 ‐ berataktual dalam kg
S 19 19 284 1,0 1,9 13,3 14,9 2,226 ‐ panjangaktual dalam m
S 22 22 380 1,1 2,2 15,4 17,3 2,984 Diameter 
Toleransi berat (%)
S 25 25 491 1,3 2,5 17,5 19,7 3,853
nominal (mm)

S 29 29 661 1,5 2,9 20,3 22,8 5,185 6 ≤ d ≤ 8 ±7


S 32 32 804 1,6 3,2 22,4 25,1 6,313 10 ≤ d ≤ 14 ±6
S 36 36 1.018 1,8 3,6 25,2 28,3 7,990 16 ≤ d ≤ 29 ±5
S 40 40 1.257 2,0 4,0 28,0 31,4 9,865 d > 29 ±4
S 50 50 1.964 2,5 5,0 35,0 39,3 15,413
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
S 54 54 2.290 2,7 5,4 37,8 42,3 17,978 𝑡𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 100% 
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙
S 57 57 2.552 2,9 5,7 39,9 44,6 20,031

26

Baja Tulangan
Uji tarik Uji lengkung
Kelas baja kuat luluh/leleh Regangan dalam  Rasio TS/YS
Karakteristik Mekanis
kuat tarik (TS) diameter plunger
tulangan (YS) 200 mm, Min. sudut lengkung (Hasil Uji)
MPa MPa % mm

Min. 280 11 (d ≤ 10 mm) 180° 3,5d (d ≤ 16 mm)


BjTP 280 Min. 350 ‐
Maks. 405 12 (d ≥12 mm) 180° 5d (d ≥ 19 mm)
Min. 280 11 (d ≤ 10 mm) 180° 3,5d (d ≤ 16 mm)
BjTS 280 Min. 350 Min. 1,25
Maks. 405 12 (d ≥13 mm) 180° 5d (d ≥ 19 mm)
9 (d ≤ 19 mm) 180° 3,5d (d ≤ 16 mm )

BjTS 420A
Min. 420
Min. 525
8 (22 ≤ d ≤ 25 mm) 180° 5d (19 ≤ d ≤ 25 mm)
Min. 1,25
Uji tarik berdasarkan SNI 8389:2017 Cara uji 
Maks. 545
7 (d ≥ 29 mm)
180° 7d (29 ≤ d ≤ 36 mm) tarik logam
90° 9d (d > 36 mm) Uji lengkung berdasarkan SNI 0410:2017 Cara 
14 (d ≤ 19 mm) 180° 3,5d (d ≤ 16 mm )
uji lengkung logam
Min. 420 12 (22 ≤ d ≤36 mm) 180° 5d (19 ≤ d ≤ 25 mm)
BjTS 420B Min. 525 Min. 1,25
Maks. 545 180° 7d (29 ≤ d ≤ 36 mm)
10 (d > 36 mm) struktur
90° 9d (d > 36 mm)
7 (d ≤ 25 mm) 180° 5d (d ≤ 25 mm) tahan gempa
Min. 520
BjTS 520 Min. 650 180° 7d (29 ≤ d ≤ 36 mm) Min. 1,25
Maks. 645 6 (d ≥ 29 mm)
90° 9d (d > 36 mm)
7 (d ≤ 25 mm) 180° 5d (d ≤ 25 mm)
BjTS 550
Min. 550
Min. 687,5 180° 7d (29 ≤ d ≤ 36 mm) Min. 1,25
Keterangan:
Maks. 675 6 (d ≥ 29 mm) 1. d adalah diameter nominal baja tulangan beton
90° 9d (d > 36 mm)
7 (d ≤ 25 mm) 180° 5d (d ≤ 25 mm)
2. hasil uji lengkung tidak boleh menunjukan retak
BjTS 700
Min. 700
Min. 805 180° 7d (29 ≤ d ≤ 36 mm) Min. 1,15
pada sisi luar lengkungan benda uji lengkung
Maks. 825 6 (d ≥ 29 mm)
90° 9d (d > 36 mm)

27
Baja Tulangan
Baja tulangan harus dilindungi dari korosi dan ekspos terhadap lingkungan luar dengan cara:
1. Dilindungi oleh selimut beton
Persyaratan tebal selimut beton untuk beton dicor di tempat (cast in situ)
Ketebalan Selimut
Paparan Komponen Struktur Diameter Tulangan
(mm)
Dicor dan secara permanen Semua Semua
75
kontak dengan tanah
Terpapar cuaca atau kontak Semua Batang D19 – D57 50
dengan tanah
Batang D16, kawat Ø13 atau D13 
40
dan yang lebih kecil
Tidak terpapar cuaca atau Pelat, pelat berusuk dan  Batang D43 dan D57 40
kontak dengan tanah dinding
Batang D36 dan yang lebih kecil 20
Balok, kolom, pedestal dan  Tulangan utama, sengkang, 
batang tarik sengkang ikat, spiral dan sengkang 40
pengekang

28

Baja Tulangan
Baja tulangan harus dilindungi dari korosi dan ekspos terhadap lingkungan luar dengan cara:
1. Dilindungi oleh selimut beton

Persyaratan tebal selimut beton untuk beton pracetak yang diproduksi di pabrik


Komponen Ketebalan Selimut
Paparan Diameter Tulangan
Struktur (mm)
Terpapar cuaca atau Dinding Batang D43 s/d D57 40
kontak dengan tanah
Batang D36 dan yang lebih kecil kawat Ø13 dan D13 dan yang lebih
20
kecil
Lainnya Batang D43 s/d D57 50
Batang D19 s/d D36 40
Batang D16, kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil 30
Tidak terpapar cuaca Pelat, pelat berusuk Batang D43 s/d D57 30
atau kontak dengan dan dinding
Batang D36, kawat Ø13 atau D13 dan yang lebih kecil 16
tanah
Balok, kolom,  Tulangan utama Lebih besar dari db dan 16, 
pedestal dan batang dan tidak lebih dari 40
tarik
Sengkang, sengkang ikat, spiral, dan sengkang pengekang 10

29
Baja Tulangan
Baja tulangan harus dilindungi dari korosi dan ekspos terhadap lingkungan luar dengan cara:
2. Dilindungi dengan coating
Bahan coating : seng (hot‐dipped galvanized) (ASTM A767/A767M‐19), epoksi atau keduanya
Untuk baja tulangan dari baja karbon, baja alloy rendah, atau baja as dan baja rel

30

Baja Profil
Ketentuan material baja struktural untuk bangunan gedung:

SNI 6764:2016

SNI 8306:2016 SNI 8493:2019

SNI 6764:2016 SNI 8306:2016

SNI 6764:2016 SNI 8306:2016

31
Baja Profil
Jenis Spesifikasi Kuat Leleh min. (MPa Kuat Tarik min. (MPa) Elongasi min. (%)
Profil struktur gilas panas SNI 6764:2016 (ASTM A36/A36M) 250 400 20
ASTM A529/A529M Grade 345 345 450 18
ASTM A529/A529M Grade 380 380 485 17
SNI 8306:2016 (ASTM A572/572M Grade 290) 290 415 20
SNI 8306:2016 (ASTM A572/572M Grade 345) 345 450 18
SNI 8306:2016 (ASTM A572/572M Grade 380) 380 485 17
SNI 8306:2016 (ASTM A572/572M Grade 415) 415 520 16
SNI 8306:2016 (ASTM A572/572M Grade 450) 450 550 15
ASTM A588/A588M 345 485 18
ASTM A709/A709M Grade 250 250 400 20
ASTM A709/A709M Grade 345 345 450 18
ASTM A709/A709M Grade QST 345 345 450 18
ASTM A709/A709M Grade 345S 345 450 18
ASTM A709/A709M Grade QST 345S 345 450 18
ASTM A709/A709M Grade 345W dan HPS 345W 345 485 18
ASTM A709/A709M Grade 345CR 345 485 ‐
ASTM A709/A709M Grade QST 450 450 550 15
ASTM A709/A709M Grade QST 485 485 620 14

32

Baja Profil
Jenis Spesifikasi Kuat Leleh min. (MPa Kuat Tarik min. (MPa) Elongasi min. (%)
Profil struktur gilas panas ASTM A709/A709M Grade HPS 485W 485 585 ‐
ASTM A709/A709M Grade HPS 690W 690 760 ‐
ASTM A913/A913M Grade 345 345 450 18
ASTM A913/A913M Grade 415 415 520 16
ASTM A913/A913M Grade 450 450 550 15
ASTM A913/A913M Grade 485 485 620 14
ASTM A913/A913M Grade 550 550 655 13
SNI 8493:2019 (ASTM A992/A992M) 345 450 18
ASTM A1043/1043M Grade 250 250 400
ASTM A1043/1043M Grade 345 345 450
Penampang struktur berongga ASTM A53/A53M Grade B Tergantung luas
(PSR) penampang dan kuat
240 415
tarik minimum yang 
disyaratkan
ASTM A500/A500M Grade A Pipa (Nonpipa) 230 (270) 310 25
ASTM A500/A500M Grade B Pipa (Nonpipa) 290 (315) 400 23
ASTM A500/A500M Grade C Pipa (Nonpipa) 315 (345) 425 21
ASTM A500/A500M Grade D Pipa (Nonpipa) 250 400 23
ASTM A501/A501M Grade A 250 400 23
ASTM A501/A501M Grade B 345 483 23

33
Baja Profil
Jenis Spesifikasi Kuat Leleh min. (MPa Kuat Tarik min. (MPa) Elongasi min. (%)
Penampang struktur berongga ASTM A618/A618M Grade Ia, Ib, dan II tebal < 19,0 mm 
345 (315) 485 (460) 19 (18)
(PSR) (tebal ≥ 19,0 mm)
ASTM A618/A618M III 345 450 18
ASTM A847/A847M 345 485 19
ASTM A1065/A1065M
ASTM A1085/A1085M
Pelat SNI 6764:2016 (ASTM A36/A36M) 250 400 20
ASTM A242/A242M, tebal ≤ 20 mm 345 480 18
ASTM A242/A242M, 20 mm < tebal ≤ 40 mm 315 460 18
ASTM A242/A242M, 40 mm < tebal ≤ 100 mm 290 435 18
ASTM A283/A283M Grade C (Grade D) 205 (230) 380 (415) 22 (20)
ASTM A514/A514M, tebal ≤ 65 mm 690 760 18
ASTM A514/A514M, tebal > 65 mm 620 690 16
ASTM A529/A529M Grade 345 345 450 18
ASTM A529/A529M Grade 380 380 485 17
SNI 8306:2016 (ASTM A572/A572M) lihat profil struktur gilas panas
ASTM A588/A588M 345 485 18
ASTM A709/A709M  lihat profil struktur gilas panas
ASTM A1043/A1043M lihat profil struktur gilas panas

34

Baja Profil
Jenis Spesifikasi Kuat Leleh min. (MPa Kuat Tarik min. (MPa) Elongasi min. (%)
Pelat ASTM A1066/A1066M Grade 345 345 450 18
ASTM A1066/A1066M Grade 415 415 520 16
ASTM A1066/A1066M Grade 450 450 550 15
ASTM A1066/A1066M Grade 485 485 585 14
ASTM A1066/A1066M Grade 550 550 620 13
Batang SNI 6764:2016 (ASTM A36/A36M) lihat profil struktur gilas panas
ASTM A529/A529M lihat profil struktur gilas panas
SNI 8306:2016 (ASTM A572/A572M) lihat profil struktur gilas panas
ASTM A709/A709M lihat profil struktur gilas panas
Lembaran ASTM A606/A606M Grade 310 310 450 22
ASTM A1011/A1011M SS
ASTM A1011/A1011M HSLAS
ASTM A1011/A1011M HSLAS‐F

35
Nilai Desain Acuan (MPa) Modulus Elastisitas Acuan (MPa)
Kayu Struktural Kode 
Mutu Fb Ft Fc Fv FcꞱ E Emin
E25 26,0 22,9 22,9 3,06 6,11 25.000 12.500
E24 24,4 21,5 21,5 2,87 5,74 24.000 12.000
Nilai desain acuan untuk kayu E23 23,2 20,5 20,5 2,73 5,46 23.000 11.500
E22 22,0 19,4 19,4 2,59 5,19 22.000 11.000
E21 21,3 18,8 18,8 2,50 5,00 21.000 10.500
E20 19,7 17,4 17,4 2,31 4,63 20.000 10.000
E19 18,5 16,3 16,3 2,18 4,35 19.000 9.500
E18 17,3 15,3 15,3 2,04 4,07 18.000 9.000
E17 16,5 14,6 14,6 1,94 3,89 17.000 8.500
E16 15,0 13,2 13,2 1,76 3,52 16.000 8.000
E15 13,8 12,2 12,2 1,62 3,24 15.000 7.500
E14 12,6 11,1 11,1 1,48 2,96 14.000 7.000
E13 11,8 10,4 10,4 1,39 2,78 13.000 6.500
E12 10,6 9,4 9,4 1,25 2,50 12.000 6.000
E11 9,1 8,0 8,0 1,06 2,13 11.000 5.500
E10 7,9 6,9 6,9 0,93 1,85 10.000 5.000
E9 7,1 6,3 6,3 0,83 1,67 9.000 4.500
Gedung Mjøstårnet, Norwegia E8 5,5 4,9 4,9 0,65 1,30 8.000 4.000
E7 4,3 3,8 3,8 0,51 1,02 7.000 3.500
E6 3,1 2,8 2,8 0,37 0,74 6.000 3.000
E5 2,0 1,7 1,7 0,23 0,46 5.000 2.500

No. Nama perdagangan Nama botanis Berat jenis kayu


Kayu Struktural 1
2
Akasia
Bungur
Acacia mangium
Lagerstroemia speciosa
0.52 (0.47‐0.58)
0.69 (0.58‐0.81)
3 Damar Agathis alba 0.48 (0.43‐0.54)
4 Durian Durio zibethinus 0.57 (0.42‐0.69)
5 Jabon Anthocephalus cadamba 0.42 (0.29‐0.56)
Pengelompokan kayu 6 Jati Tectona grandis 0.67 (0.62‐0.75)
berdasarkan Berat Jenis 7
8
Karet
Kayu afrika
Hevea brasiliensis
Maesopsis eminii
0.59 (0.47‐0.73)
0.41 (0.34‐0.48)
9 Kayu manis Cinnamomum purrectum 0.63 (0.40‐0.86)
10 Laban Vitex pubescens 0.81 (0.72‐0.87)
11 Mahoni Swietenia macrophylla 0.61 (0.53‐0.67)
12 Matoa Pometia pinnata 0.77 (0.50‐0.99)
13 Meranti Shorea sp 0.63 (0.47‐0.83)
Metode pengujian berat jenis sesuai SNI  14 Mindi Melia excelsa 0.53 (0.48‐0.57)
8853:2019 pasal 19 atau ASTM D2395 15 Pasang Quercus lineata 0.96 (0.90‐1.10)
16 Balobo Diplodiscus sp 0.73 (0.67‐0.73)
17 Puspa Schima wallichii 0.62 (0.45‐0.72)
18 Rasamala Altingia excelsa 0.81 (0.61‐0.90)
19 Saninten Catanopsis argentea 0.73 (0.55‐0.85)
20 Sengon Paraserianthes falcataria 0.33 (0.24‐0.49)
21 Sengon buto Enterolobium cyclocarpum 0.49 (0.39‐0.57)
22 Sonokeling Dalbergia latifolia 0.83 (0.77‐0.86)
23 Sonokembang Pterocarpus indicus 0.65 (0.49‐0.84)
24 Sukun Artocarpus altilis 0.33 (0.24‐0.54)
25 Sungkai Peronema canescens 0.63 (0.52‐0.73)
26 Suren Toona sureni 0.39 (0.27‐0.67)
27 Tusam Pinus merkusii 0.55 (0.40‐0.75)
28 Waru Hibiscus tiliaceus 0.54 (0.36‐0.64)
29 Waru gunung Hibiscus macrophyllus 0.40 (0.36‐0.56)
30 Nyamplung Calophyllum inophyllum 0.69 (0.56‐0.79)
37
Kayu Struktural
Persyaratan kadar air

Jenis/ Penggunaan Kadar air maks. (%)

Kayu gergajian 19

Kayu glulam 16

I‐joist kayu prefabrikasi 16

Panel kayu struktural (kayu lapis, papan selumbar 16


terorientasi (OSB), panel kayu komposit)

Metode pengujian kadar air sesuai SNI 8853:2019 pasal 21

38

Kayu Struktural
Spesifikasi dan metode pengawetan

SNI 03-5010.1-1999 Pengawetan kayu untuk perumahan dan gedung

SNI 01-7205-2006 Uji bahan pengawet pada kayu dan produk kayu

 Spesifikasi dan metode pengawetan kayu untuk perumahan dan gedung, serta cara pengujian bahan pengawet kayu.

SNI 0674:2017 Kayu gergajian yang diawetkan dengan senyawa boron

 Spesifikasi dan metode pengawetan kayu menggunakan senyawa boron

39
Bambu Konstruksi
 Acuan: SNI 8020:2014 Kegunaan bambu
 Bambu untuk konstruksi:
• berat: buluh yang dipakai pada konstruksi bangunan sebagai penyangga beban secara langsung
• sedang: buluh yang dipakai pada konstruksi bangunan bukan sebagai penyangga beban secara langsung
• ringan: bilah, setengah buluh dan pelupuh yang dipakai pada konstruksi bangunan bukan sebagai penyangga
beban secara langsung
 Persyaratan umum:
• Buluh harus lurus
• Kadar air kering udara
• Bebas cacat, kecuali kulit mengelupas dan kulit tergores

40

Bambu Konstruksi
 Persyaratan khusus:
Konstruksi
Karakteristik
Berat Sedang Ringan
Tingkat kedewasaan (maturity) dewasa muda
Densitas (g/cm3) > 0,65 0,56 – 0,65 < 0,56
tidak
Diameter (mm) > 100 < 100
dipersyaratkan
 Untuk meningkatkan umur pakai, semua jenis bambu sebaiknya diawetkan
 Jenis bambu yang direkomendasikan: betung, andong/ gombong, tali, ater, hitam

41
Bambu Konstruksi
 Jenis dan karakteristik bambu:
Karakteristik batang
Jenis Karakteristik lainnya
Ketebalan dinding
Diameter Tinggi
pada batang
Betung hijau Dapat mencapai Dapat mencapai 10  Dapat mencapai 20  Batang muda berbulu coklat seperti beludru, dengan batang
(Dendrocalamus >100 mm m mm bagian atas berwarna keputihan karena ditutupi oleh lapisan
asper) lilin tipis
Betung hitam  Dapat mencapai  Dapat mencapai 30  10 mm‐15 mm Bagian pangkal mempunyai ruas pendek 100 mm‐250 mm. 
(Dendrocalamus  150 mm m Batang muda yang berbulu coklat seperti beludru, dengan
asper) batang bagian atas berwarna kehitaman
Dapat mencapai Dapat mencapai 25  Dapat mencapai 15  Ruas bagian tengah dapat mencapai 500 mm. Bagian pangkal
Gombong
100 mm m mm bambu agak pendek (300 mm‐400 mm), namun tidak sependek
(Gigantochloa
pada buku‐buku pangkal bambu betung. Batang ketika masih
pseudoarundinacea)
segar berwarna hijau kekuningan cerah dengan garis kuning.
Tali (Gigantochloa Dapat mencapai 80  Dapat mencapai 20  8 mm‐10 mm  Batang berwarna hijau keputihan, ada kultivar yang batangnya
apus).  mm m berwarna hitam. Pelepah buluh tidak mudah luruh walaupun
sudah tua, sehingga tampak dari jauh tetap melekat. Hanya jenis
bambu tali ini yang mempunyai pelepah buluh tetap melekat. 
Serat batang berpadu sehingga menurunkan kualitas
pemesinan.

42

Bambu Konstruksi
 Jenis dan karakteristik bambu:
Karakteristik batang
Jenis Karakteristik lainnya
Ketebalan dinding
Diameter Tinggi
pada batang
Ater (Gigantocohloa Dapat mencapai 80  Dapat mencapai 25  Dapat mencapai 10  Berwarna hijau dengan pelepah hijau berbulu hitam. Batang
atter) mm m mm  berwarna hijau kebiruan. Beberapa kultivar mempunyai bulu
coklat pada buku‐bukunya. Kultivar yang dari Bali warna batang
sangat hijau licin mengkilap
Hitam (Gigantochloa Dapat mencapai Dapat mencapai 15  10 mm‐15 mm Batang muda kadang‐kadang berwarna hijau bila ditanam di 
atroviolacea) 100 mm m daerah yang bercurah hujan tinggi, namun di tempat yang 
kurang curah hujannya batang berwarna hitam kecoklatan
kadang bergaris hijau.

43
Bambu Lamina
 Acuan: SNI 7944:2014 Bambu lamina penggunaan umum
 Diperoleh dari hasil perekatan bilah bambu sejajar serat ke arah lebar dan/atau ke arah tebal
 Kadar air ≤ 14%
 Syarat mutu:
Mutu
Karakteristik
A B C
Cacat alami
Buku bambu tidak sehat (jumlah yang tampak) tidak diperkenankan 1 buah tidak dibatasi
Lubang gerek tidak diperkenankan maks Ø 1,5 mm; tidak berkelompok didempul dan diampelas rata
dan panjang 16 mm
Keseragaman warna seragam 75% seragam tidak dibatasi
Cacat teknis
Retak dan pecah tidak diperkenankan didempul tidak dibatasi
Celah antar bilah tidak diperkenankan lebar ≤ 1,5 mm, didempul lebar ≤ 3 mm, didempul
Tergores tidak diperkenankan didempul dan diampelas rata tidak dibatasi
Permukaan kasar tidak diperkenankan diperkenankan asal didempul rata tidak dibatasi
Cacat ampelas tidak diperkenankan halus dan rata tidak dibatasi

44

Bambu Lamina
 Syarat mutu:
Mutu
Karakteristik
A B C
Cacat teknis (lanjutan)
Cacat kempa tidak diperkenankan sejajar serat 3 mm x 20mm, 1 buah sejajar serat 8 mm x 20mm, 2 buah
per papan, didempul dan diampelas per papan, didempul dan diampelas
rata rata
Noda perekat tidak diperkenankan dipekenankan asal rata
Noda minyak/ oli tidak diperkenankan tidak dibatasi
Membusur tidak diperkenankan ≤ 0,7% panjang ≤ 1,0% panjang

45
Baja Ringan (Baja Canai Dingin)
 Jenis bahan baku:
• Baja lembaran lapis seng (Bj. LS)
• Baja lembaran lapis aluminium‐seng (Bj. LAS)
• Baja lembaran lapis aluminium‐seng‐magnesium (Zinc Aluminium Magnesium Alloy)
 Bentuk profil:

Profil C Profil U Profil Z Profil hat (topi)


dengan lipatan Profil C
tanpa lipatan

46

Baja Ringan (Baja Canai Dingin)


 Karakteristik mekanis:

Spesifikasi Kuat Leleh min. (MPa) Kuat Tarik min. (MPa) Regangan min. (%) Benda uji


Bj. LS D570 560 570 tidak dipersyaratkan searah pencanaian
Bj. LAS G550 550 550 2 searah pencanaian
SGMC570 560 570 tidak dipersyaratkan ‐

 Ditentukan berdasarkan tebal nominal


Base Metal Thickness (BMT), yaitu tebal
nominal logam dasar induk sebelum
lapisan tahan karat

 Rangka struktural: tebal nominal minimum 0,70 mm

47
Baja Ringan (Baja Canai Dingin)
 Toleransi tebal logam dasar induk Tebal
Toleransi
nominal 630 ≤ L ≤  1.000 ≤ L ≤  1.250 ≤ L ≤ 
L ≤ 630 mm
1.000 1.250 1.600
0,90 ± 0,070 ± 0,070 ± 0,080 ± 0,080
0,95 ± 0,070 ± 0,070 ± 0,080 ± 0,080
1,00 ± 0,070 ± 0,070 ± 0,080 ± 0,080
1,05 ± 0,070 ± 0,070 ± 0,080 ± 0,080
1,10 ± 0,070 ± 0,070 ± 0,080 ± 0,080
1,20 ± 0,070 ± 0,070 ± 0,080 ± 0,090
1,30 ± 0,080 ± 0,080 ± 0,090 ± 0,100
1,40 ± 0,080 ± 0,080 ± 0,090 ± 0,100
1,50 ± 0,100 ± 0,100 ± 0,100 ± 0,100
1,60 ± 0,100 ± 0,100 ± 0,100 ± 0,100
1,80 ± 0,100 ± 0,110 ± 0,120 ± 0,130
1,90 ± 0,120 ± 0,120 ± 0,140 ± 0,140
2,00 ± 0,120 ± 0,120 ± 0,140 ± 0,140
2,20 ± 0,140 ± 0,140 ± 0,140 ± 0,150
2,30 ± 0,140 ± 0,140 ± 0,140 ± 0,150
2,50 ± 0,140 ± 0,140 ± 0,140 ± 0,150
2,60 ± 0,160 ± 0,160 ± 0,160 ± 0,170
2.80 ± 0,160 ± 0,160 ± 0,160 ± 0,170
3,00 ± 0,160 ± 0,160 ± 0,170 ± 0,170

48

Baja Ringan (Baja Canai Dingin)


 Tebal ekuivalen Bj LAS Massa lapisan Tebal ekuivalen
AS 200 tebal nominal + 0,060 mm
AS 150 tebal nominal + 0,046 mm
AS 100 tebal nominal + 0,027 mm
AS 70 tebal nominal + 0,019 mm

 Penandaan produk
‐ Merek
‐ Jenis dan ukuran nominal profil
‐ Tebal nominal (BMT) dan panjang
‐ Spesifikasi bahan (kelas baja dan jenis lapisan)
‐ Penamaan semua jenis profil dicantumkan spesifikasi tinggi (A)

49
Baja Ringan (Baja Canai Dingin)

50

SPESIFIKASI MATERIAL untuk KOMPONEN NONSTRUKTURAL


Bata Ringan

 Acuan: SNI 8640:2018 Spesifikasi bata ringan untuk pasangan dinding
 Memiliki bobot isi 400 ‐ 1400 kg/m3
 Meliputi bata ringan AAC (autoclaved aerated concrete) dan CLC (cellular lightweight 
concrete)

52

Bata Ringan
 Persyaratan toleransi dimensi
Ukuran (mm)
Toleransi (mm)
panjang lebar tebal
600  + 3 200  + 3 75 ±2
‐5 ‐ 5 100
125
150

 Persyaratan kelas dan berat isi


Bata struktural Bata nonstruktural
Kategori
Outdoor Indoor Outdoor Indoor
Kelas IA IB IIA IIB
500 400 – 600
700 600 – 800 600 – 800
Bobot isi kering oven 
900 800 – 1.000 800 – 1.000 800 – 1000
(kg/m3)
1100 1.000 – 1.200 1.000 – 1.200 1.000 – 1.200
1300 1.200 – 1.400 1.200 – 1.400 1.200 – 1.400
53
Bata Ringan
 Persyaratan fisis dan mekanis
Bata struktural Bata nonstruktural
Satuan
Outdoor Indoor Outdoor Indoor
Kelas IA IB IIA IIB
Kuat tekan rata‐rata, min. MPa 6 4 2
Kuat tekan individu, min. MPa 5,4 3,6 1,8
Penyerapan air, maks. % vol. 25 ‐ 25 ‐
Tebal, min. mm 98 98 73
Susut pengeringan, maks. % 0,2

54

Bata Beton
 Acuan: SNI 03‐0349‐1989 Bata beton untuk pasangan dinding
 Berupa bata beton pejal atau bata beton berlubang

luas penampang atau luas penampang atau


volume pejal ≥ 75% volume pejal < 75%

55
Bata Beton
 Persyaratan fisis dan mekanis:
Tingkat mutu bata beton pejal Tingkat mutu bata beton berlubang
Parameter
I II III IV I II III IV
Kuat tekan bruto rata‐rata min. (kg/cm2) 100 70 40 25 70 50 35 20
Kuat tekan bruto masing‐masing benda uji min. (kg/cm2) 90 65 32 21 65 45 30 17
Penyerapan air rata‐rata maks. (%) 25 35 ‐ ‐ 25 35 ‐ ‐

Tingkat mutu Penggunaan
I Konstruksi yang memikul beban dan bisa digunakan pula untuk konstruksi yang tidak terlindung (di luar atap)
konstruksi yang memikul beban, tetapi penggunaannya hanya untuk konstruksi yang terlindung dari cuaca luar
II (di bawah atap)
konstruksi yang tidak memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindung dari
III hujan dan terik matahari, tetapi permukaan dinding dari bata tersebut boleh tidak diplester (di bawah atap)
konstruksi yang tidak memikul beban, dinding penyekat serta konstruksi lainnya yang selalu terlindung dari
IV hujan dan terik matahari (harus di plester dan di bawah atap). 

56

Bata Merah
 Acuan: SNI 15‐2094‐2000 Bata merah pejal untuk pasangan dinding
 Berbentuk prisma segiempat panjang, pejal atau berlubang (maks. 15 %), dibuat dari
tanah liat dengan/ tanpa bahan aditif, dibakar pada suhu tertentu
 Persyaratan mekanis:
Kelas Kuat tekan rata‐rata*) minimum (kg/cm2) Koef. variasi (%)

50 50 22

100 100 15

150 150 15
*) dari 30 bata yang diuji

 Kandungan garam yang membahayakan < 1%


 Bobot isi semu ≥ 1.200 kg/m3
 Penyerapan air ≤ 20%

57
Paving Block
 Acuan: SNI 03‐0691‐1996 Bata beton (paving block)
 Tebal minimum: 60 mm (± 8%)
 Persyaratan mutu:
Ketahanan aus
Kuat tekan (MPa) Penyerapan air 
Mutu Penggunaan (mm/menit)
rata‐rata maks. (%)
rata‐rata min. rata‐rata maks.
A Jalan 40 35,0 0,090 0,103 3
B Parkir 20 17,0 0,130 0,149 6
C Jalur pejalan kaki 15 12,5 0,160 0,184 8
D Taman dan penggunaan lain 10 8,5 0,219 0,251 10

 Kehilangan berat (uji kekekalan) ≤ 1,0%

58

Mortar Siap Pakai / Mortar Instan / Mortar Premiks


 Jenis:
Mortar siap pakai

perekat bata perekat ubin perbaikan


plesteran acian nat keramik
(thinbed) keramik lantai/ dinding

 Acuan:
• SNI 6882:2014 Spesifikasi mortar untuk pekerjaan unit pasangan (ASTM C270 – 10, IDT)
• SNI 8837‐1:2019 Mortar siap pakai – Bagian 1: Perekat ubin keramik dan batu alam

59
Mortar Siap Pakai / Mortar Instan / Mortar Premiks
 Persyaratan* untuk mortar perekat bata (thinbed):
Kekuatan tekan rata‐rata min.  Retensi air, min.  Kadar udara maks.  Rasio agregat (diukur dalam kondisi
Tipe
pada umur 28 hari (MPa) (%) (%) lembap, lepas)
M 17,2 75 12
S 12,4 75 12 Tidak kurang dari 2¼ dan tidak lebih
dari 3½ jumlah dari volume terpisah
N 5,2 75 14** dari material sementisius
O 2,4 75 14**
* Untuk pengujian kondisi laboratorium
** Bila terdapat tulangan struktural dalam mortar, kadar udara maksimum harus 12 %

 Panduan pemilihan mortar perekat bata (thinbed):


Lokasi Segmen BG Tipe mortar
Eksterior, di atas tanah Dinding pemikul beban N
Dinding tidak memikul beban O
Dinding parapet N
Eksterior, pada atau di bawah tanah Dinding fondasi, dinding penahan (turap), manhole, saluran,  S
perkerasan jalan, trotoar, dan teras
Interior Dinding pemikul beban N
Partisi tidak memikul beban O 60

Mortar Siap Pakai / Mortar Instan / Mortar Premiks


 Persyaratan untuk mortar perekat keramik dan batu alam:
Klasifikasi K1 K2 K3 K4
Ubin kelompok I
Jenis Ubin kelompok II Ubin kelompok I Ubin kelompok I
dan batu alam
Interior, eksterior, 
Lokasi Interior Interior Eksterior
area tergenang air
Parameter
Kuat rekat setelah open time 15 
≥ 0,5 ≥ 0,5 ≥ 0,5
menit (N/mm2)
Kuat rekat setelah 28 hari (N/mm2) ≥ 0,5 ≥ 0,5 ≥ 1,0
Kuat rekat setelah perendaman air 
‐ ‐ ≥ 0,5 ≥ 1,0
(N/mm2)
Kuat rekat setelah pemanasan
‐ ‐ ≥ 0,5 ≥ 1,0
(N/mm2)

61
Penutup Atap Genting Keramik/ Tanah Liat
 Acuan : SNI 03‐2095‐1998 Genteng keramik
SNI 03‐2134‐1996 Genteng keramik berglasir
 Persyaratan mutu tampak:
‐ permukaan atas yang mulus, tidak terdapat retak, bintik‐bintik hitam, benjolan dan lekukan yang disebabkan oleh 
bagian permukaan yang lepas atau cacat lain dan nuansa warna dan bentuk harus seragam bagi tiap jenis. Susunan
genteng pada pemasangan harus rapih dan baik.
‐ Permukaan glasir harus seragam, bebas dari retak retak dan cacat, warna glasir harus rnerata, harus mempunyai
permukaan yang utuh, tidak ada deformasi, kerapatan pada pemasangan di atas atap harus baik.

62

Penutup Atap Genting Keramik/ Tanah Liat


 Persyaratan ukuran: Jenis genting
Parameter
kecil sedang besar
Panjang minimum (mm) 275 300 400
Panjang berguna (jarak reng) min. (mm) 200 250 300
Lebar berguna min. (mm) 200 200 200
Jarak penutup memanjang min. (mm) 40 40 60
Jarak penutup melintang min. (mm) 40 40 40
Kaitan minimum:
 panjang (mm) 30 30 30
 lebar (mm) 10 10 10
 tinggi (mm) 10 10 10
Jumlah maks. /m2 (buah) 24 21 14

63
Penutup Atap Genting Keramik/ Tanah Liat
 Persyaratan penyerapan dan beban lentur:
‐ Genting keramik polos
Beban lentur (kgf)
Penyerapan air maks. 
Tingkat Minimum dari masing‐
(%) Rata‐rata dari 6 benda uji
masing benda uji
I 12 170 140
II 15 110 90
III 20 80 65

‐ Genting keramik berglasir
Beban lentur minimum 1.180 N
Penyerapan air maksimum 18 %
Tahan terhadap perubahan suhu hingga 150 °C (tidak terjadi retak‐retak)

64

Penutup Atap Genting Beton


 Acuan : SNI 0096:2007 Genteng beton
 Persyaratan mutu tampak:
permukaan atas yang mulus, tidak terdapat retak, atau cacat lain yang mempengaruhi sifat pemakaian

 Persyaratan ukuran: Parameter Persyaratan


Tebal minimum:
 bagian yang rata (mm) 8
 Penumpangan (mm) 6
Kaitan minimum:
 panjang (mm) 30
 lebar (mm) 12
 tinggi (mm) 9
Penumpangan minimum:
 lebar (mm) 25
 kedalaman alur (mm) 3
 jumlah alur (buah) 1

65
Penutup Atap Genting Beton
 Persyaratan beban lentur:
Genting interlock
Genting non‐
Tinggi profil (mm) Profil Rata
interlock
t > 20 20 ≥ t ≥ 5 t < 5
Lebar penutup (mm) ≥ 300 ≤ 200 ≥ 300 ≤ 200 ≥ 300 ≤ 200 ‐
Beban lentur (N) 2000 1400 1400 1000 1200 800 550

 Persyaratan penyerapan air dan ketahanan terhadap rembesan air (impermeabilitas):


Penyerapan air maksimal 10 %, dan tidak boleh ada tetesan air dari permukaan bagian bawah genting dalam waktu 20 
jam ± 5 menit.

66

Penutup Atap Metal/ Zincalum


 Acuan : SNI 4096:2019 Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium‐seng (Bj LAS)
 Persyaratan mekanis:
Bj LAS G300 / G350 / G450 / G500 / G550
Uji tarik (sesuai SNI 8389:2017
Simbol Kuat leleh min. Kuat tarik min. Regangan min. (%)
(MPa) (MPa) L0 = 50 mm L0 = 80 mm
G300 300 340 20 18
G350 350 420 15 14
G450 450 480 10 9
G500 500 520 8 7
G550 550 550 2 2

 Persyaratan massa lapisan:


Bj LAS AS70   hanya untuk bahan baku Bj LAS warna dan aplikasi interior
Bj LAS AS100 / AS 150 / AS200  dapat digunakan tanpa pelapisan cat

67
Penutup Atap Metal/ Zincalum
Tebal ekuivalen Bj LAS
Massa lapisan Tebal ekuivalen
AS 200 tebal nominal + 0,060 mm
AS 150 tebal nominal + 0,046 mm
AS 100 tebal nominal + 0,027 mm
AS 70 tebal nominal + 0,019 mm

68

adhi.y@pu.go.id Sharing your knowledge with others 
does not make you less important
081334830570
ditbtpp.bbsbg@pu.go.id bbsbg.djck bbsbg_djck Kang Batur Bbsbg Djck 081313968585

Anda mungkin juga menyukai