Anda di halaman 1dari 179

PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

PEKERJAAN JEMBATAN
Gelagar
Abutmen Siar Muai
Deck

Bearing

Tiang

Pile Cap

Bagian – Bagian Jembatan


Fondasi
Komponen Jembatan
Kepala pilar
(pier)

Fondasi sumuran Pilar (pier)

Bearing

Expansion joint
Gelagar jembatan
Abutmen Lantai Jembatan
Komponen Struktur Jembatan
Berdasarkan fungsinya : Berdasarkan struktur (konstruksi):
 Jembatan jalan raya • Jembatan bentang sederhana (simple beam)
 Jembatan kereta api Jembatan bentang menerus (continuous span)
 Jembatan pendukung saluran air, minyak
• Jembatan balok pelat (plate & girder)
gas, dsb.
• Jembatan balok box (box girder)
Berdasarkan bahan pembentuknya : • Jembatan rangka (truss)
 Jembatan kayu
• Jembatan lengkung (arch)
 Jembatan baja
 Jembatan beton: • Jembatan kabel (cable)
 Beton bertulang konvensional • Jembatan kabel gantung (suspension bridge)
 Beton pratekan Jembatan kabel cancang (cable stayed)
 Beton pracetak pratekan
 Jembatan komposit
SPESIFIKASI 2018
DIVISI 7 - STRUKTUR
SEKSI 7.1. BETON DAN BETON KINERJA TINGGI SEKSI 7.11 SAMBUNGAN SIAR MUAI
(EXPANSION JOINT)
SEKSI 7.2. BETON PRATEKAN
SEKSI 7.12 LANDASAN (BEARING)
SEKSI 7.3. BAJA TULANGAN
SEKSI 7.13 SANDARAN (RAILING)
SEKSI 7.4. BAJA STRUKTUR
SEKSI 7.14 PAPAN NAMA JEMBATAN
SEKSI 7.5. SECANT PILE
SEKSI 7.15 PEMBONGKARAN JEMBATAN
SEKSI 7.6. FONDASI TIANG
SEKSI 7.16 DRAINASE LANTAI JEMBATAN
SEKSI 7.7. FONDASI SUMURAN
SEKSI 7.17 PENGUJIAN PEMBEBANAN
SEKSI 7.8. ADUKAN SEMEN JEMBATAN
SEKSI 7.9. PASANGAN BATU
SEKSI 7.10 PASANGAN BATU KOSONG DAN
BRONJONG
PERBEDAAN SEKSI 7.1.
1. Judul dari Beton menjadi Beton dan Beton Kinerja Tinggi
2. Tambahan tentang Beton Kinerja Tinggi – Beton Memadat Sendiri (SCC -Self Compacting Concrete)
3. Tambahan tentang Beton bervolume besar (Mass Concrete)
4. Perubahan tata cara pengendalian mutu disesuaikan dengan SNI 6880:2016 (Spesifikasi Beton Struktural), ACI
214.R-11 (Guide to Evaluation of Strength Test Results of Concrete ) , ACI 214.4R-10(16) (Guide for Obtained
Cores and Interpreting Compress Strength Result );
5. Semua satuan sudah menjadi Mpa (SI - Satuan Internasional) dan tidak ada kg/cm2
6. Benda uji semuanya berupa silinder dan tidak menggunakan kubus
7. Tidak diizinkan menggunakan jenis semen PCC (Portland Composite Cement)
8. Tambahan pengujian untuk 56 hari (beton bervolume besar)
9. Gradasi agregat menggunakan SNI 03-2834-2000
10. Ketentuan mutu agregat disesuaikan dengan SNI terbaru yang berlaku
11. Mutu beton struktur beton yang diterima minimum 20 MPa dan non struktur 15 MPa
12. Mata pembayaran disesuaikan dengan kebutuhan
BETON
Terdiri atas:

SEMEN
AIR
AGREGAT KASAR
AGREGAT HALUS
ADMIXTURE (bahan kimia)
BAHAN TAMBAH MINERAL
(fly ash, pozzolan)
BETON
Semen
Pasta
Air
Mortar
Fine aggr. ( Pasir )
Beton

Coarse aggr.( Split )

Kekuatan beton tergantung dengan


faktor air semen ( f.a.s )
SEKSI 7.1
BETON DAN BETON KINERJA TINGGI
Beton adalah campuran antara semen portland atau semen hidraulik yang setara,
agregat halus, agregat kasar, dan air dengan atau tanpa bahan tambah membentuk
massa padat.

Beton kinerja tinggi adalah beton yang memiliki kinerja khusus, dan persyaratan
keseragaman (uniformity) yang tidak selalu dapat dicapai hanya oleh material,
pencampuran (mixing) normal, penempatan (placing), dan perawatan (curing)
konvensional.

Persyaratan kinerja tersebut meliputi penempatan dan pamadatan tanpa segregasi,


kekuatan awal (early age strength), keteguhan (toughness), stabilitas volume (volume
stability), masa layan (service life) seperti beton memadat sendiri (self compacting
concrete, SCC).
LINGKUP PEKERJAAN SEKSI 7.1.

Pekerjaan yang diatur dalam seksi ini harus mencakup :


 pelaksanaan seluruh struktur beton bertulang,
 beton tanpa tulangan,
 beton memadat sendiri (self compacting concrete, SCC),
 beton bervolume besar (mass concrete),
 beton pratekan,
 beton pracetak dan
 beton untuk struktur baja komposit, sesuai dengan spesifikasi dan
Gambar atau sebagaimana yang disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
KONDISI TEMPAT KERJA

Penyedia Jasa harus menjaga temperatur semua bahan, terutama agregat


kasar, dengan temperatur pada tingkat yang serendah mungkin dan harus
dijaga agar selalu di bawah 30oC sepanjang waktu pengecoran.

Pada kondisi ekstrim, di mana pengecoran terpaksa dilakukan pada


temperatur udara di atas 30C, maka metode pelaksanaan pekerjaan
pengecoran harus mengacu kepada ACI 305.1-14 Specification for Hot
Weather Concreting.
Dasar Pembayaran
 Beton struktur harus beton yang disyaratkan atau disetujui oleh Pengawas
Pekerjaan sebagai fc’= 20 MPa atau lebih tinggi dan beton tak bertulang harus
beton yang disyaratkan atau disetujui untuk fc’=15 MPa atau fc’=10 MPa.

 Apabila beton dengan mutu (kekuatan) yang lebih tinggi diperkenankan untuk
digunakan di lokasi untuk mutu (kekuatan) beton yang lebih rendah, maka
volumenya harus diukur sebagai beton dengan mutu (kekuatan) yang lebih
rendah.
 Apabila kekuatan beton sudah mencapai seperti yang disyaratkan sebelum beton
umur 28 hari dengan menggunakan bahan tambah sesuai dengan Pasal 7.1.2.5),
maka struktur beton tersebut dapat dianggap memenuhi sudah kriteria
penerimaan mutu, dan volumenya diukur sebagai beton dengan mutu sesuai
dengan mutu yang disyaratkan
Pengukuran Untuk Pekerjaan Beton Yang Diperbaiki
dan Dapat Diterima

 Pekerjaan beton yang diperbaiki dapat diterima dengan pengurangan


pembayaran sebesar 1,5% dari harga satuan untuk setiap pengurangan
kekuatan sebesar 1% dari nilai kekuatan karakteristik rencana.

 Penyesuaian Harga Satuan ini akan diterapkan pada penerimaan pada


Pasal 7.1.6.3).i) dan j), dan tidak ada pengukuran penerimaan untuk
mutu beton struktur yang lebih rendah dari fc’ 20 MPa.
UMUM
Pekerjaan ini harus terdiri dari :
 fabrikasi struktur beton pratekan pracetak,
 bagian beton pratekan pracetak dari struktur komposit dan
 tiang pancang pracetak yang dibuat sesuai dengan Spesifikasi ini mendekati garis,
elevasi, dan dimensi yang ditunjukkan dalam Gambar.
 Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan, pengangkutan dan penyimpanan
balok, tiang pancang, pelat dan elemen struktur dari beton pracetak, yang dibuat
dengan cara pratarik (pre-tension) maupun pasca-tarik (post-tension).
 Pekerjaan ini juga termasuk pemasangan semua elemen pratekan pracetak.
Ketentuan dari Seksi 7.1 dan 7.3 harus digunakan pada Seksi ini dengan tambahan
Artikel berikut ini.
SEKSI 7.3. – BAJA TULANGAN
 Secara umum masih sama dengan seksi 7.3. pada spesifikasi 2010
revisi 3
 Acuan diameter dan sifat mekanis baja tulangan yang digunakan
mengacu pada SNI 2052:2017
 Isitilah BJTD (baja tulangan deform) menjadia BJTS (Baja tulangan
Sirip) sesuai dengan istilah pada SNI
Mutu Pekerjaan dan Perbaikan Atas Pekerjaan Yang Tidak
Memenuhi Ketentuan
BAHAN
SNI 2052:2017
7.4. BAJA STRUKTUR
Seksi 7.4. – BAJA STRUKTUR

 Seksi 7.5. – pada spesifikasi 2010 revisi 3, merupakan spesifikasi untuk


baja struktur yang disediakan oleh pengguna jasa
 Seksi 7.4. – spesifikasi 2018, menyatukan antara baja struktur yang
ada pada seksi 7.4. dan spesifikasi 7.5. (dari spesifikasi 2010 revisi 3)
 Mutu baja struktur disesuaikan dengan SNI terbaru
UMUM
Yang dimaksud dengan Baja Struktur adalah:
 bahan struktur jembatan baja seperti jembatan rangka baja, gelagar baja, gelagar
baja komposit termasuk elemen baja seperti gelagar, pelat, baut, mur, ring,
diafragma yang digunakan sebagai suatu komponen struktur jembatan baja.
 Pekerjaan ini juga akan mencakup penyediaan, fabrikasi, pengangkutan,
pemasangan, galvanisasi dan pengecatan baja struktur sebagaimana yang
disyaratkan dalam Spesifikasi ini atau sebagaimana yang ditunjukkan dalam
Gambar.
 Baja struktur harus meliputi baja struktur, baut, pengelasan, baja khusus dan
campuran, elektroda logam dan penempaan dan pengecoran baja.
Toleransi
Diameter lubang
Lubang pada elemen utama + 1,2 mm dan – 0,4 mm
Lubang pada elemen sekunder + 1,8 mm dan -0,4 mm

Alinyemen lubang
Elemen utama (di bengkel) ± 0,4 mm
Elemen sekunder di lapangan ± 0,6 mm

Gelagar
Camber 0,2 mm per meter panjang balok atau 6 mm
Penyimpangan lateral as ke as landasan 0,1 mm
Penyimpangan lateral web dan as flens max 3 mm

Batang sambungan geser


Penyimpangan max terhadap garis lurus terhadap flens ke segala arah
panjang/1000 atau 3mm

Permukaan yang dikerjakan dengan mesin


Penyimpangan bidang kontak 0,25 mm
BAHAN
Baja Struktur
Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, baja karbon untuk paku keling, baut atau las
harus sesuai dengan ketentuan AASHTO M270M/M270-15.
Kecuali ditunjukkan lain dalam Gambar, baja karbon struktur untuk, baut atau las
harus sesuai dengan persyaratan SNI 6764:2016 atau ASTM A36/A36M-14. Baja
struktur harus memiliki mutu minimum sesuai dengan Tabel 7.4.2.1).

Kuat Leleh Kuat Tarik Putus


Mutu Baja Struktur
Minimum (MPa)
Grade 250 250 400
Grade 345 345 450
Grade 485 485 585
Grade 690 Tebal Pelat ≤ 63,5 mm 690 760
Tebal Pelat > 63,5 mm 620 690
Baut, Mur dan Ring
 Baut dan mur harus memenuhi ketentuan dari ASTM A307-14e1 Mild Steel Bolts
and Nuts (Grade A), dan mempunyai kepala baut dan mur berbentuk segi enam
(hexagonal)
 Baut, mur dan ring dari baja mutu tinggi harus difabrikasi dari baja karbon yang
dikerjakan secara panas memenuhi ketentuan dari ASTM F3125/F3125M-15a
dengan kekuatan leleh minimum 92 ksi (634 MPa) dan 130 ksi (896 MPa) masing-
masing untuk tipe A320 dan A490 dan elongasi (elongation) minimum 14%.
 Baut mutu tinggi boleh digunakan bila memenuhi ketentuan berikut:
 Sifat mekanisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
 Diameter batang, luas tumpu kepala baut, dan mur atau penggantinya harus lebih
besar dari nilai nominal yang ditetapkan dalam ketentuan yang berlaku. Ukuran
lainnya boleh berbeda
Ketentuan Beban Tarik Baut untuk tipe Critical Slip Joint

Ukuran Nominal (mm) dan Beban Tarik Minimum dengan Metoda Pengukuran
Nilai Putaran Ulir-pitch (mm) Panjang (kN)

Tipe A325 Tipe A490


M12 x 1,75 50,6 70
M16 x 2,0 94,2 130
M20 x 2,5 147 203
M22 x 2,5 182 251
M24 x 3,0 212 293
M27 x 3,0 275 381
M30 x 3,5 337 466
M36 x 4,0 490 678
Structural Bolting
TIPE BAUT:

TIPE 1 – MEDIUM CARBON STEEL


TIPE 2 – LOW-CARBON MARTENSITE STEEL
TIPE 4 – ATMOSPHERIC CORROSION-RESISTANT STEEL
ASTM Bolt Types

(AISC & NISD 2000)


• A307 – Low carbon steel
• A307 – Low carbon steel
  Not commonly
Tidak used
umum digunakan
  Only used
Hanya forkomponen
untuk secondary members
sekunder saja
• • A325
A325––High-strength medium
High-strength medium carbon
carbon steel
steel (above left)
kiri atas)
  Most
Bautcommon
yang umum digunakan
bolts used inpada konstruksi
building bangunan
construction
• • A490
A490––High-strength
High-strength heat
heattreated steel
treated (kanan
steel atas)right)
(above
 Lebih mahal dibanding A325’s, tetapi lebih kuat sehingga jumlah baut dapat
 Cost more than A325’s, but are stronger so fewer bolts may be necessary
dikurangi
• Note that the ASTM designation is indicated on the head of the bolts above
Tensile strength adalah maksimum
tegangan yang diterapkan, sbg contoh
seberapa besar peregangan awal yang
mengakibatkan patah. Satuannya MPa

Clamp Load - untuk mendapat clamp load, maka


baut harus berada dalam kondisi tension. Jika baut
tdk dalam kondisi tension, maka tidak akan terjadi
jepitan antar pelat dan diam pada posisinya. Baut
pada waktu dikencangkan berada dalam 2 posisi
yaitu tarikan dan torsi.
Pada sambungan baut, baut harus mempunyai
perload yang lebih besar daripada beban luar yang
akan dipikulnya. Beban luar harus diketahui,
sehingga dapat ditentukan mutu baut (grade),
ukuran, diameter, thread pitch dan jumlah baut yang
BANGUNAN ATAS
diperlukan
Proof load stress
Beban tarikan yang diterapkan pada baut, sehingga material berada
dalam kondisi batas plastis

Baut pada umumnya dikencangkan sampai 65% terhadap proof load


yang ditentukan (sesuai dengan diameter dan bentuk ulirnya), tetapi
dapat mencapai hingga 80% (Roymech 2009)

Preload
Adalah beban awal yang diberikan pada baut melalui mur (nut) bukan
beban. Preload terjadi pada baut akibat adanya peregangan pada baut
dengan nilai tertentu dari alat torsi. Torsi adalah momen pada baut
atau mur, sesuai dengan spesifikasi alat torsi. Pada umumnya preload
maksimum tidak lebih dari 15% terhadap maksimum load
PEMASANGAN DAN
PENGENCANGAN BAUT
1. PEMASANGAN BAUT.
a. Skema Pemasangan Baut Set.

Gambar 1 : Baut A325 dan A490 set.

Gambar 2 : Baut F10T set. Gambar 3 : Baut S10T set.


2. PENGENCANGAN BAUT.
a. Peralatan Pengencangan Baut.

Gbr. 5 : Skidmore-wilhelm Gbr. 6 : Kunci Torsi Manual

Gbr. 7 : Mesin Torsi (Torque Wrench) Gbr. 8 : Shear Wrench)


HUBUNGAN ANTARA MOMEN TORSI DENGAN CLAMPING FORCE PADA SAAT PENGENCANGAN BAUT

Momen Torsi (Nm) : 850 Nm

Clamping Force (KN) : 270 KN


(Skidmore)

Hasil Clamping Force dari momen torsi yang diberikan


dipengaruhi oleh surface finish sambungan, antara lain :
1. Hitam/ Plain
2. Electroplating
3. Hot dip galvanized
4. Dacro Coating
5. Fluoro Carbon ( PTFE )
b. Urutan Pemasangan Baut.
Urutan pemasangan baut di mulai dari bagian yang kaku (rigid) dan
sambungan yang bebas serta di kencangkan sedang (snug tight).

Gambar 4 : Urutan Pemasangan baut


Urutan Pengencangan Baut
Perbedaan
SEKSI 7.5. – FONDASI TIANG BOR SEKAN (SECANT PILE)
 Semula seksi 7.5. adalah pemasangan rangka baja yang disediakan
oleh pengguna jasa
 Seksi 7.5 sudah dijadikan satu dengan seksi 7.4. – Baja Struktur, maka
seksi 7.5. menjadi kosong dan diisi dengan fondasi tiang bor sekan
(secant pile)
 Seksi 7.5. ini mengadopt dari spesifikasi khusus
Perbedaan Seksi 7.6. – FONDASI TIANG

 Secara umum tidak ada perubahan antara seksi 7.6. pada spesifikasi 2010 revisi 3
dengan spesifikasi 2018
 Tambahan tentang perlindungan bagian penyambungan fondasi tiang baja dan
beton yang menggunakan las dengan menggunakan cat anti karat
 Luasan perlindungan untuk anti karat 1,5 meter di atas muka air pasang ditambah
tinggi pasang surut dan 0,5 meter di bagian yang terendam
 Pasir yang digunakan di dalam fondasi tiang masuk dalam biaya pengadaan
sampai 8 meter di bawah tanah dasar
Cara pengukuran tiang pancang
TURAP

Turap Beton
Dinding turap beton
harus dilaksanakan
sesuai dengan Gambar.
Penggunaan
Turap di Sungai
dan Lereng
Jalan
Produk Tiang
Pancang
Sepatu
TP Baja
Alat Pancang
Alat Pancang
Pemancangan
Alat Pancang
Pelaksanaan Pengeboran
Pelaksanaan Pengeboran

INSTALASI BESI BORE PILE


Pelaksanaan Pengeboran

PENGECORAN BORE PILE


Kepala tiang bor
7.7. PONDASI SUMURAN
Seksi 7.7. – FONDASI SUMURAN

 TIDAK ADA PERUBAHAN


 SAMA DENGAN SPESIFIKASI 2010 REVISI 3
Sumuran
Yang dimaksud dengan Fondasi Sumuran adalah elemen utama
struktur dari sumuran beton yang berinteraksi langsung dengan
tanah, yang berfungsi sebagai penopang akhir dan menyalurkan
beban dari struktur jembatan ke tanah pendukung.
Pekerjaan yang diatur dalam Seksi ini harus mencakup
penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang dicor di
tempat atau pracetak yang terdiri dari unit-unit beton pracetak,
sesuai dengan Spesifikasi ini dan sebagaimana yang ditunjukkan
dalam Gambar, atau diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan.
Jenis dan dimensi sumuran terbuka yang digunakan akan
ditunjukkan dalam Gambar.
PENGUKURAN
Silinder sumuran (fc’ 20 Mpa) dengan diameter …. M
Penurunan sumuran dengan kedalaman …. M
Beton kedap air dengan mutu fc’ 20 Mpa
Beton siklop (campuran beton fc’ 15 Mpa – 2/3 bagian dan batuan – 1/3
dengan ukuran < 250 mm)
 Pondasi Dangkal
SUMURAN/CAISSON
CARA PENGUKURAN PONDASI SUMURAN
1) Pengukuran
Kuantitas penyediaan dan penurunan dinding sumuran yang akan diukur
untuk pembayaran, harus jumlah panjang sumuran terpasang dalam meter
yang diukur dari tumit sumuran sampai sisi dasar fondasi telapak.
Tidak ada pengukuran terpisah untuk pembayaran yang akan dilakukan untuk
penggalian, pemompaan, acuan dan setiap pekerjaan sementara untuk
pembuatan sumuran, dimana semua pekerjaan tersebut dipandang telah
termasuk dalam pengukuran dan pembayaran sumuran.
Isian beton kedap air dan beton siklop pada Fondasi sumuran akan diukur
berdasarkan beton terpasang sesuai dengan ketentuan Seksi 7.1. dengan
mata pembayaran sesuai Seksi7.1.
2) Dasar Pembayaran
Pembayaran untuk yang disebutkan di atas harus dilakukan
dengan Harga Satuan Kontrak menurut Mata Pembayaran yang
terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan semua pekerja, bahan,
peralatan, perkakas, galian untuk penurunan termasuk
pembuangan bahan yang digali, pembongkaran (jika diperlukan)
bagian atas sumuran untuk memperoleh elevasi yang
disyaratkan, penghubung, sambungan dan semua pekerjaan
kecil dan sementara yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.
7.8. ADUKAN MORTAL SEMEN
PERBEDAAN
SEKSI 7.8. – ADUKAN MORTAR SEMEN
 Judul seksi 7.8. – pada spesifikasi 2010 revisi 3 ADUKAN
SEMEN
 Judul seksi 7.8. – pada spesifikasi 2018 mennjadi ADUKAN
MORTAR SEMEN
 Isi masih sama, hanya istilah disesuaikan menjadi adukan
mortar semen
7.9. PASANGAN BATU
PERBEDAAN
Seksi 7.9. – PASANGAN BATU

 SECARA UMUM TIDAK ADA PERUBAHAN


 PENYESUAIAN ISTILAH PADA ADUKAN SEMEN MENJADI
ADUKAN MORTAR SEMEN
UMUM
Pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur:
 dinding penahan tanah, talud, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala
gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan
beban luar yang cukup besar.
 Bilamana fungsi utama suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan
sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai
gorong-gorong (spillway apron) atau pekerjaan pelindung lainnya pada
lereng atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka Pasangan Batu dengan
Mortar (Mortared Stonework) atau pasangan batu kosong yang diisi
(grouted rip rap) seperti yang disyaratkan masing-masing dalam Seksi 2.2
dan 7.10, akan digunakan untuk pekerjaan ini.
7.10. PASANGAN BATU KOSONG
dan BRONJONG
PERBEDAAN
SEKSI 7.10 – PASANGAN BATU KOSONG DAN
BRONJONG
 SECARA UMUM MASIH SAMA DENGAN SPESIFIKASI 2010 REVISI 3
 ADA PENYESUAIAN KARAKTERISTIK MATERIAL KAWAT BRONJONG
SESUAI DENGAN SNI YANG BERLAKU
 ISTILAH DISESUAIKAN
Gerusan di sekitar kepala jembatan &
pemasangan bronjong
Pasangan batu kosong sbg pengaman tebing
7.11. Sambungan Siar Muai (expansion joint)

LANDASAN & SIAR MUAI


LANDASAN &
SAMBUNGAN SIAR MUAI

Landasan karet
Landasan logam
Sendi
Landasan Landasan khusus
Rol (pot bearing,
Mekanikal)

Asphaltic plug
Tertutup
Karet

Sambungan siar muai Baja siku


(Expansion joint) Terbuka Baja gigi
Karet

Mekanikal Logam

BANGUNAN ATAS
LANDASAN & SIAR MUAI
PERBEDAAN
SEKSI 7.11 – Sambungan Siar Muai
 Tambahan penjelasan karakteristik jenis bahan yang digunakan untuk
setiap jenis sambungan siar muai
 Persyaratan Sifat-sifat jenis asphaltic plug yang saat ini banyak
digunakan
 Persyaratan agregat untuk jenis asphaltic plug
 Jenis lainnya tergantung pada TDS pabrikan yang diusulkan dan
sertifikat keaslian dan pengujian dari laboratorium yang independent,
kompeten
Sambungan Siar Muai

Pekerjaan ini akan terdiri dari pemasokan dan pemasangan sambungan


siar muai lantai yang terbuat dari logam atau elastomer atau tipe
asphaltic plug, dan setiap bahan pengisi (filler) dan penutup (sealer),
untuk sambungan antar struktur baik dalam arah memanjang maupun
melintang, sesuai dengan Gambar dan sebagaimana diperintahkan oleh
Pengawas Pekerjaan
SIAR MUAI - jenis asphaltic plug
Bahan
 Rubberized bitumen binder
Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent
 Single size agregat
Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau kelompok
granit
Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm
Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius
 Pelat baja
Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat pelaksanaan
Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan
 Angkur
 Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya pergerakan
dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm
Asphaltic Plug
Agregat
Agregat untuk campuran siar muai asphasltic plug harus terdiri dari material yang bersih, keras, awet
dan bebas dari bahan-bahan kotoran organik dan bahan kotoran lain yang tidak dikehendaki dan
memenuhi ketentuan sifat-sifat seperti pada Tabel 7.11.2.2) dan mempunyai gradasi seragam dalam
ukuran nominal tunggal yaitu ukuran 14, 20 dan 28 mm atau boleh dicampur antara ketiga ukuran ini.
LANDASAN &
SAMBUNGAN SIAR MUAI

Landasan karet
Landasan logam
Sendi
Landasan Landasan khusus
Rol (pot bearing,
Mekanikal)

Asphaltic plug
Tertutup
Karet

Sambungan siar muai Baja siku


(Expansion joint) Terbuka Baja gigi
Karet

Mekanikal Logam

BANGUNAN ATAS
LANDASAN & SIAR MUAI
7.12. LANDASAN (bearing)
Perbedaan
seksi 7.12 – Landasan (bearing)
 Secara umum masih sama dengan spesifikasi 2010 revisi 3
 Penyesuaian istilah menjadi landasan
 Tata cara pengujian masih sama dengan spesifikasi 2010
revisi 3
Elastomer untuk Perletakan
LANDASAN JEMBATAN
(perletakan – bearing)

LANDASAN & SIAR MUAI


LANDASAN & SIAR MUAI
LANDASAN & SIAR MUAI
7.13. SANDARAN
(railing)
Perbedaan
Seksi 7.13 - Sandaran

 Beton yang digunakan untuk tiang beton sandaran


menggunakan mutu 30 Mpa
 Sandaran di galvanis, apabila digunakan pengecatan, jenis cat
harus mengacu pada seksi 8.7.
Cara pengukuran
Sandaran baja hams diukur untuk pembayaran dalam jumlah
meter panjang sandaran dari jenis yang ditunjukkan dalam
Gambar, selesai di tempat dan diterima. Pengukuran hams
dilaksanakan sepanjang permukaan elemen-elemen sandaraan
antara pusat-pusat tiang tepi dan hams termasuk semua tiang-
tiang bagian tengah, penyangga sandaran dan elemen-elemen
ujung. Tidak ada pembayaran tersendiri yang dibuat untuk pelat
dasar, baut pemegang, panel-panel yang dimasukkan dan setiap
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menyelesaikan
sandaran. Untuk tangga, pengukuran dilaksanakan dalam meter
panjang yang diambil sepanjang permukaan atas pegangan
(hand rail).
7.14. PAPAN NAMA JEMBATAN
Ukuran minimal 40 x 60 cm2
Bahan marmer dengan lambang PU
Toleransi ± 10 cm
Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet
Isi tulisan :
 Logo Kementerian PUPR
 Nama Jembatan
 Jumlah bentang
 Panjang jembatan
 Tipe jembatan
 Lokasi jembatan
 Jenis fondasi
 Tahun pembangunan
Pengukuran dan pembayaran
7.15. PEMBONGKARAN STRUKTUR
 Pembongkaran dilaksanakan tanpa menimbulkan kerusakan pada
bagian struktur lainnya

 Pembuangan bahan bongkaran tidak menimbulkan dampak lingkungan


dan hambatan lainnya

 Bahan bongkaran yang berupa bahan yang masih dapat digunakan


adalah milik Pemilik dan harus diamankan

 Bongkaran bangunan bawah struktur lama jembatan dibongkar sampai


kedalaman – 30 cm di bawan dasar sungai dan rongga ditimbun
kembali
Cara pengukuran
Kuantitas yang dihitung untuk pembongkaran untuk semua jenis
bahan harus berdasarkan jumlah aktual dari hasil pembongkaran
dalam meter kubik, kecuali untuk pembongkaran bangunan
gedung, pembongkaran rangka baja, pembongkaran lantai
jembatan kayu, pembongkaran jembatan kayu dalam meter
persegi dan pembongkaran batangan baja dalam meter panjang.
Untuk pengangkutan hasil bongkaran ke tempat penyimpanan
atau pembuangan yang melebihi 5 km harus dibayar per kubik
meter per kilometer.
Dasar pembayaran
Pekerjaan diukur seperti ditentukan di atas harus dibayar
berdasarkan Harga Kontrak per satuan pengukuran untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukkan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran
tersebut harus merupakan kompensasi penuh untuk
pembuangan atau pengamanan, penanganan, pengangkutan,
penyimpanan dan pengamanan dari kerusakan, untuk semua
pekerja, peralatan, perkakas, dan semua pekerjaan lainnya yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sebagaimana
mestinya seperti disyaratkan dalam Seksi ini.
SEKSI 7.16 – DRAINASE LANTAI
JEMBATAN
Perbedaan
seksi 7.16 – Drainase lantai jembatan
 Secara umum masih sama dengan spesifikasi 2010
revisi 3
 Perbedaan hanya pada dimensi pipa drainase yang
semula disyaratkan 4” menjadi 6” sesuai dengan SNI
tentang Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan
7.16. DRAINASE LANTAI JEMBATAN
Cara pengukuran
Pipa drainase dan pipa penyalur harus diukur untuk
pembayaran dalam jumlah meter panjang pipa seperti yang
ditunjukkan dalam gambar. Pengukuran harus dilaksanakan
sepanjang pipa drainase terpasang sesuai gambar dan
spesiflkasi yang telah ditentukan.
Deck Drain harus diukur untuk pembayaran dalam jumlah unit,
dari jenis yang ditunjukkan dalam gambar, selesai di tempat dan
diterima. Pengukuran hams dilaksanakan sejumlah unit yang
sudah terpasang dengan sesuai gambar sesuai dengan
spesiflkasi yang telah ditentukan
DASAR PEMBAYARAN
Kuantitas pipa drainase, pipa penyalur dan Deck Drain diukur:
 seperti yang disyaratkan di atas akan dibayar dengan Harga Kontrak per
satuan pengukuran untuk mata pembayaran yang tercantum di bawah dan
ditunjukkan dalam daftar kuantitas dan harga.
 Harga dan pembayaran yang demikian harus dipandang sebagai
kompensasi penuh untuk penyediaan, pengiriman, penyambungan,
pemasangan, penanganan permukaan, pengelasan, grouting, braket, drain
hopper dan penyediaan semua pekerja, peralatan, perkakas dan lain-lain
yang diperlukan untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari
pekerjaan yang diuraikan dalam seksi ini.
SEKSI 7.17
PENGUJIAN PEMBEBANAN JEMBATAN
seksi 7.17 – pengujian pembebanan jembatan

Merupakan seksi baru dalam pada spesifikasi 2018

Anda mungkin juga menyukai