Oleh:
Doni Mardian
NIM. 121134011
Puji syukur kehadirat Allah SWT. berkat Rahmat dan Hidayah – Nya
penyusun dapat menyelesaikan Laporan Perancangan Struktur Jembatan Rangka
Baja. Shalawat serta salam tidak lupa penyusun panjatkan kepada junjunan Nabi
besar Muhammad SAW.
Dengan selesainya laporan perancangan struktur jembatan rangka baja,
tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan masukan –
masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Mery Silviana, S.T, M.Sc., sebagai dosen pembimbing pada mata kuliah
Struktur Baja Jembatan 1.
2. Rekan – rekan 2 TEKNIK SIPIL yang telah memberikan dukungan dan saran
atas penyusunan laporan ini.
3. Semua pihak yang terkait dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penyusun berharap bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi Mahasiswa program studi S1 TEKNIK SIPIL. Penyusun
menyadari bahwa laporan yang dibuat tidak sempurna dan masih banyak
kekurangan didalamnya. Oleh karena itu penyusun mengharapkan masukan/saran
dan kritik yang membangun agar dapat diperbaiki kedepannya.
Penulis,
AcehBesar,Oktober2022
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
ii
4.1.1 Kontrol Terhadap Kekuatan.............................................................37
BAB VI KESIMPULAN.......................................................................................54
LAMPIRAN...........................................................................................................55
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian di zaman modern ini semakin persat. Di era globalisasi saat
ini kita dituntut dalam mengembangkan teknologi. Persaingan semakin ketat setelah adanya
kebijakan tentang AFTA yang menuntut negara kita untuk bekerja keras meningkatkan
sumber daya manusia, sarana, dan prasarana. Prasarana memiliki peran penting dalam aspek
transportasi, efisiensi waktu, dan tempat. Prasarana jalan adalah salah satu hal yang penting
untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi negara ini. Prasarana ini dapat
menghubungkan suatu tempat dengan tempat yang lain. Prasarana jalan tidak hanya
meningkatkan perekonomian saja, dalam hal industrialisasi dan moderenisasi pun prasarana
jalan sangat penting. Pembangunan prasarana jalan di negara ini tidak bisa dilaksanakan
tanpa pembangunan jembatan karena kondisi geografis Indonesia yang cenderung memiliki
kontur beragam. Pembangunan jembatan pun dinilai lebih efisien dan murah dibandingkan
membangun terowongan. Pembangunan jembatan tidak bisa disepelekan melihat kegagalan-
kegagalan konstruksi jembatan yang ada di Indonesia. Kegagalan-kegalan konstruksi
jembatan ini tentunya sangat merugikan bangsa Indonesia mengingat bahwa laju ekonomi
dari hari ke hari semakin besar. Oleh karena itu kami sebagai mahasiswa ditugaskan untuk
merancang suatu jembatan rangka baja yang sesuai dengan ketentuan standar agar kami dapat
ilmu sebelum kami turun ke lapangan.
1.3 Tujuan
1
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PERHITUNGAN BEBAN
BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN PENAMPANG
BAB IV PERENCANAAN SAMBUNGAN
BAB V KESIMPULAN
2
NEGERI BANDUNG POLITEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM DIPLOMA-4 TPJJ
TUGAS SEMESTER IV
STRUKTUR BAJA JEMBATAN
NAMA MAHASISWA : Doni Mardian…..……………… T. Tangan Dosen
NIM : 121134011………………………
KELAS : 2 - TPJJ…………………….…....
TGL PENUGASAN :
A. DATA PERENCANAAN :
a. Type Rangka : (a), ( b), (c), (d)
b. Bentang Jembatan (L) : 40,00m. 45,00m . 50,00m . 55,00m . 60,00m
c. Lebar Jembatan (B) : 8 mm
d. Tebal Pelat Lantai Kendaraan: 22,00 cm
e. Kelas Muatan : A/I , B/II , C/III
f. Mutu Baja : BJ37 , BJ.41 , BJ.50
g. Sambungan –sambungan : Dengan Baut Mutu Tinggi & Las sudut
h. Lain-lain : Tentukan sendiri
B. BENTUK RANGKA :
a b
c d
C. DIMINTA :
a. Perhitungan Perencanaan Dimensi Batang rangka & Gelagar/ Balok
b. Perhitungan Sambungan-sambungan
c. Gambar Rencana & Gambar Kerja
d. Gambar Detail-Detail Sambungan
e. Gunakan Teori pembebanan & Syarat Perencanaan dari buku SNI Bina Marga
3
BAB II
DATA
TEKNIS
Panjang tiap batang pada rangka Jembatan seperti tabel di bawah ini.
Tabel 1.1. Panjang Batang Pada Rangka Jembatan
Nama Batang Dimensi (m) Jumlah Total (m)
d 1-16 5.59 16 89.4
a 1-7 5 7 35
b 1-8 5 8 40
Total Panjang Batang (m) 164.4
4
50 50 50 50
a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7
50
d1 d2 d3 d4 d5 d6 d7 d8 d9 d10 d11d12 d13 d14 d15 d16
b1 50 b2 50 b3 50 b4 50 b5 b6 b7 b8
400
TAMPAK SAMPING
SKALA 1:100
GELAGAR INDUK
h
H=5000
TROTOAR
ASPAL t=5 cm
GELAGAR MEMANJANG
1000 1000
h'
1,3 m 1,35 m 1,35 m 1,35 m 1,35 m 1,3 m
8m
GELAGAR MELINTANG
POTONGAN 1-1
SKALA 1 : 50
5
GELAGAR MEMANJANG
13 10
13,5
13,5
80 60
13,5
13,5
13 10
50 50
400
ASPAL t = 5cm
GELAGAR MELINTANG
TAMPAK ATAS
SKALA 1:100
6
BAB III
PERHITUNGAN BEBAN
7
3.1.2 Beban Hidup (LL)
*Beban Terbagi Rata
L ≤ 30 m ; q = 9 kPa = kN/m2
qu = q UDL x 100% x b
= 9 x 1.35
= 12.15 kN/m
*Beban Garis
P = 49 kN/m
Pu =Pxb
= 49 x 1.35
= 66.15 Kn
8
3.2 Beban Gelagar Melintang
43.07 𝑥 8
= 8
= 43.07 kN/m
9
3.2.2 Beban Hidup
= 49.96 kN/m
QuLL = QLleq + PLleq
= 47.35 + 49.96
= 97.31 kN/m
Momen dan gaya geser akibat beban hidup max
MLL = 1/8 x QuLL x L2
= 1/8 x 97.31 x 82
= 778.48 kNm
DLL = 1/2 x QuLL x L
= 1/2 x 97.31 x 8
= 389.24 Kn
10
3.2.3 Beban Angin
W =wxλx2
= 0.5 x 5 x 2
= 5 kN
𝑊𝑥2
Vw = 1.75
5𝑥2
= 1.75
= 5.71 kN
Mw = ¼ x 5.71 x 8
= 11.42 kNm
3.2.4 Total Beban Pada Gelagar Melintang
Mu = 1.2 x 359.36 + 1.6 x 778.48 x 70% + 11.42
= 1314.55 kNm
Du = 1.2 x 179.68 + 1.6 x 389.24 x 70% + 5.71
= 657.27 kN
11
3.3 Beban Gelagar Induk
= 220.78 x 1.2
= 264.94 kN
Hitung Gaya Batang Akibat Beban Mati
½ PD = 132.47 kN
PD = 264.94 kN
Va=Vb= ½ x ∑ PD
= 1059.76 kN
Sudut Struktur Rangka
Arc tgn (5/2.5) = 63.43o
12
a) Tinjau terhadap titik A
Σ𝑉 = 0
+𝑉𝑎 − 1 × 𝑃𝐷 + 𝑑1 × sin 63.43 =0
2
Σ𝐻 = 0
𝑑1 × cos 63.43 + 𝑏1 = 0
−463.75 + 𝑏1 = 0
b1 = +463.75 kN (Tarik)
Σ𝐻 = 0
+𝑑1 × cos 63.43 + 𝑑2 × cos 63.43 + 𝑎1 = 0
463.75 + 463.75 + 𝑎1 = 0
a1 = -927.5 kN (Tekan)
13
d) Tinjauan terhadap titik E
Σ𝑉 = 0
+𝑑3 × sin 63.43 − 𝑑4 × sin 63.43 = 0
+662.4 − 𝑑4 × sin 63.43 = 0
d4 = +740.6 kN (Tarik)
Σ𝐻 = 0
+𝑑3 × cos 63.43 + 𝑑4 × cos 63.43 + 𝑎1 +
𝑎2 = 0
331.3 + 331.3 + 927.5 + 𝑎2 = 0
a2 = -1590.1 kN (Tekan)
e) Tinjauan terhadap titik F
Σ𝑉 = 0
+𝑑4 × sin 63.43 + 𝑑5 × sin 63.43 − 𝑃𝑑 = 0
+662.4 + 𝑑5 × sin 63.43 − 264.94 = 0
d5 = 444.4 kN (Tekan)
Σ𝐻 = 0
−𝑑4 × cos 63.43 + 𝑑5 × cos 63.43 − 𝑏2 +
𝑏3 = 0
−331.3 − 198.8 − 1258.75 + 𝑏3 = 0
b3 = +1788.85 kN (Tarik)
f) Tinjauan terhadap titik G
Σ𝑉 = 0
+𝑑5 × sin 63.43 − 𝑑6 × sin 63.43 = 0
+397.5 − 𝑑6 × sin 63.43 = 0
d6 = +444.4 kN (Tarik)
Σ𝐻 = 0
+𝑑5 × cos 63.43 + 𝑑6 × cos 63.43 + 𝑎2 +
𝑎3 = 0
198.8 + 198.8 + 1590.1 + 𝑎3 = 0
a3 = -1987.7 kN (Tekan)
g) Tinjauan terhadap titik H
14
Σ𝑉 = 0
+𝑑6 × sin 63.43 + 𝑑7 × sin 63.43 − 𝑃𝑑 = 0
+397.5 + 𝑑5 × sin 63.43 − 264.94 = 0
d7 = 148.2 kN (Tekan)
Σ𝐻 = 0
−𝑑6 × cos 63.43 + 𝑑7 × cos 63.43 − 𝑏3 +
𝑏4 = 0
−198.8 − 66.3 − 1788.85 + 𝑏4 = 0
b4 = +2053.95 kN (Tarik)
Σ𝐻 = 0
+𝑑7 × cos 63.43 + 𝑑8 × cos 63.43 + 𝑎2 +
𝑎3 = 0
66.3 + 66.3 + 1987.7 + 𝑎3 = 0
a4 = -2120.3 kN (Tekan)
Karena bentuk rangka batang simetris cukup dihitung setengah bentang saja.
jadi :
a1 = a7 b1 = b8 d1 = d2 = d15 = d16
a2 = a6 b2 = b7 d3 = d4 = d14 = d13
a3 = a5 b3 = b6 d5 = d6 = d12 = d11
b4 = b5 d7 = d8 = d9 = d10
15
Gaya-gaya Batang Akibat Beban Mati Pdl Dengan Metoda Kesetimbangan Titik Simpul.
16
Perhitungan Gaya batang akibat beban mati PDL menggunakan software MDSolids 4.0
didapatkan gaya sebagai berikut:
Keterangan : Tarik
Tekan
17
No GAYA BATANG (kN)
Batang Tekan Tarik
a1 927.29
a2 1589.64
a3 1987.05
a4 2119.52
a5 1987.05
a6 1589.64
a7 927.29
b1 463.65
b2 1258.47
b3 1788.35
b4 2053.29
b5 2053.29
b6 1788.35
b7 1258.47
b8 463.65
d1 1036.74
d2 1036.74
d3 740.53
d4 740.53
d5 444.32
d6 444.32
d7 148.11
d8 148.11
d9 148.11
d10 148.11
d11 444.32
d12 444.32
d13 740.53
d14 740.53
d15 1036.74
d16 1036.74
Hasil dari gaya-gaya batang menggunakan hitungan manual dengan hitungan software
hampir sama, dapat disimpulkan bahwa perhitungan gaya secara manual sama dengan
perhitungan gaya software.
18
3.3.2 Akibat Beban Angin
Va = Vb = ∑𝑃𝑤
= 27,2 = 13.6 kN
2 2
19
Contoh perhitungan akibat beban Angin
a) Tinjau terhadap titik A
Σ𝑉 = 0
+𝑉𝑎 − 1 × 𝑃𝑤 + 𝑑1 × sin 63,43 =0
2
Σ𝐻 = 0
𝑑1 × cos 63.43 + 𝑏1 = 0
−5,95 + 𝑏1 = 0
b1 = +5,95 kN (Tarik)
Σ𝐻 = 0
+𝑑1 × cos 63,43 + 𝑑2 × cos 63,43 + 𝑎1 = 0
5,95 + 5,95 + 𝑎1 = 0
a1 = -11,9 kN (Tekan)
20
Perhitungan Gaya batang akibat beban mati Pw menggunakan software MDSolids 4.0
didapatkan gaya sebagai berikut:
Keterangan :
Tarik
Tekan
21
Tabel Gaya-gaya batang akibat angin dengan Program MDSolids 4.0
22
3.3.3 Akibat Beban Hidup
L= 40 m
qudl = 9 kN/m2
qtrotoar = 12 kN/m2
qKEL= 49 kN/m2
5,5
𝑞𝑡.𝑙𝑡+𝑞𝑢𝑑𝑙.50%.𝑙𝑥+𝑞𝑢𝑑𝑙.100%.
qLL = 𝐵
2
2
5,5
12.1+9.50%.0,25+9.100%.
= 8
2 = 9,5 kN/m
2
Gaya-gaya batang akibat beban hidup pada rangka induk dicari dengan metode garis
pengaruh sebagai berikut:
23
Pada saat P=1 satuan di titik,
𝑃 × 8𝜆
𝐴 → 𝑉𝑎 = =1
8𝜆
𝑃 × 7𝜆
𝐷 → 𝑉𝑎 = = 0,875
8𝜆
𝑃 × 6𝜆
𝐹 → 𝑉𝑎 = = 0,75
8𝜆
𝑃 × 5𝜆
𝐻 → 𝑉𝑎 = = 0,625
8𝜆
𝑃 × 4𝜆
𝐽 → 𝑉𝑎 = = 0,5
8𝜆
𝑃 × 3𝜆
𝐿 → 𝑉𝑎 = = 0,375
8𝜆
𝑃 × 2𝜆
𝑁 → 𝑉𝑎 = = 0,25
8𝜆
𝑃×𝜆
𝑃 → 𝑉𝑎 = = 0,125
8𝜆
𝑃 × 0𝜆
𝐵 → 𝑉𝑎 = =0
8𝜆
24
Contoh Perhitungan
Mencari SA ketika P=1 satuan pada titik D
∑𝑉=0
𝑉𝑎 + 𝑆𝐷1𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
−𝑉𝑎 −0,875
𝑆𝐷1 (𝐶) = 𝑠𝑖𝑛𝛼 = 𝑠𝑖𝑛63,43𝑜= (−)𝟎, 𝟗𝟕𝟖 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
∑ 𝑀𝐷 = 0
(𝑉𝑎 × 𝜆) + (𝑆𝐴2 × ℎ) = 0
−𝑉𝑎 × 𝜆 −0,875 × 5
𝑆𝐴1(𝐶) = ℎ = 5 = (−)𝟎, 𝟖𝟕𝟓 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
∑ 𝑀𝐹 = 0
∑ 𝑀𝐻 = 0
(−0,875 × (3 × 5)) + (1 × 2 × 5)
𝑆𝐴3(𝐶) = 5
𝑺𝑨𝟑(𝑪) = (−)𝟎, 𝟔𝟐𝟓 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
∑ 𝑀𝐽 = 0
(−0,875 × (4 × 5)) + (1 × 3 × 5)
𝑆𝐴4(𝐶) = 5
𝑺𝑨𝟒(𝑪) = (−)𝟎, 𝟓 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
25
Ymax = - 0,978
1
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑥 = (𝑃𝐿𝐿 × 𝑌𝑚𝑎𝑥)
+ (𝑞𝐿𝐿 × 𝐿 × 𝑌𝑚𝑎𝑥)
2
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑥 = 1
(140,9 × −0,978) + (12 × 40 × −0,978)
2
𝑮𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒌𝒂𝒏 𝐦𝐚𝐱 = (−)𝟑𝟕𝟐, 𝟔𝟒 𝒌𝑵 (𝒕𝒆𝒌𝒂𝒏)
Nilai D1 = D16
Nilai A1 = A7
Nilai A2 = A6
Nilai A3 = A5
26
Gambar Garis Pengaruh Batang D1, A1, A2, A3, Dan A4
27
b. Garis pengaruh batang B (SB)
Contoh Perhitungan
Mencari SA ketika P=1 satuan pada titik C
∑ 𝑀𝐶 = 0
∑ 𝑀𝐸 = 0
∑ 𝑀𝐺 = 0
∑ 𝑀𝐼 = 0
28
(𝑉𝑎 × 3,5𝜆) − (𝑃 × 2,5𝜆) − (𝑆𝐵4 × ℎ) = 0
(𝑉𝑎 × 3,5𝜆) − (𝑃 × 2,5𝜆)
𝑆𝐵4 (𝐶) = ℎ
Nilai B1 = B8
Nilai B2 = B7
Nilai B3 = B6
Nilai B4 = B5
29
Gambar Garis Pengaruh Batang B1, B2, B3, dan B4
30
c. Garis pengaruh batang D2 , D3 , D4 , D5 , D6 , D7, dan D8
Contoh perhitungan
Mencari SD ketika P=1 satuan pada titik D
∑𝑉=0
𝑉𝑎 + 𝑆𝐷2𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
−𝑉𝑎 −0,750
𝑆𝐷2 (𝐸) = 𝑠𝑖𝑛𝛼 = 𝑠𝑖𝑛63,43𝑜= −𝟎, 𝟖𝟑𝟗 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
∑𝑉=0
𝑉𝑎 − 𝑆𝐷3𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
𝑉𝑎
𝑆𝐷 (𝐸) = 0,750
= = 𝟎, 𝟖𝟑𝟗 (𝑻𝒂𝒓𝒊𝒌)
3
𝑠𝑖𝑛63,43𝑜
𝑠𝑖𝑛𝛼
∑𝑉=0
𝑉𝑎 − 𝑃 + 𝑆𝐷4𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
−𝑉𝑎 + 𝑃 −0,750 + 1
𝑆𝐷4 (𝐸) = 𝟎, 𝟐𝟖𝟎 (𝑻𝒂𝒓𝒊𝒌)
𝑠𝑖𝑛𝛼 = 𝑠𝑖𝑛63,43𝑜 =
∑𝑉=0
𝑉𝑎 − 𝑃 − 𝑆𝐷5𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
𝑉𝑎 − 𝑃 0,750 − 1
𝑆𝐷 (𝐸) = = = −𝟎, 𝟐𝟖𝟎 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
5
𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑠𝑖𝑛63,43𝑜
31
∑𝑉=0
𝑉𝑎 − 𝑃 + 𝑆𝐷6𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
−𝑉𝑎 + 𝑃 −0,750 + 1
𝑆𝐷6(𝐸) = 𝟎, 𝟐𝟖𝟎 (𝑻𝒂𝒓𝒊𝒌)
𝑠𝑖𝑛𝛼 = 𝑠𝑖𝑛63,43𝑜 =
∑𝑉=
0
𝑉𝑎 − 𝑃 − 𝑆𝐷7𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
𝑉𝑎 − 𝑃 0,750 − 1
𝑆𝐷 (𝐸) = = = −𝟎, 𝟐𝟖𝟎 (𝑻𝒆𝒌𝒂𝒏)
7
𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑠𝑖𝑛63,43𝑜
∑𝑉=0
𝑉𝑎 − 𝑃 + 𝑆𝐷8𝑠𝑖𝑛𝛼 = 0
−𝑉𝑎 + 𝑃 −0,750 + 1
𝑆𝐷8 (𝐸) = 𝟎, 𝟐𝟖𝟎 (𝑻𝒂𝒓𝒊𝒌)
𝑠𝑖𝑛𝛼 = 𝑠𝑖𝑛63,43𝑜 =
1
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑥 = (𝑃𝐿𝐿 × 𝑌𝑚𝑎𝑥) + (𝑞 × 𝐿 × 𝑌 )
21
𝐿𝐿 𝑚𝑎𝑥
( )
𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑥 = 140,9 × 0,14 + (12 × 40 × 0,14)
2
𝑮𝒂𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒌𝒂𝒏 𝐦𝐚𝐱 = 𝟓𝟑, 𝟐𝟒 (𝒕𝒂𝒓𝒊𝒌)
32
Nilai D2 = D15
Nilai D3 = D14
Nilai D4 = D13
Nilai D5 = D12
Nilai D6 = D11
Nilai D7 = D10
Nilai D8 = D9
33
Gambar Garis Pengaruh Batang D2 , D3 , D4 , D5 , D6 , D7, dan D8
34
Beban Mati Beban Angin Beban Hidup Beban Kombinasi Gaya Batang Desain
No Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya
Gaya Tekan
Batang Tekan Tarik Tekan Tarik Tarik Tekan Tarik Tekan Tarik
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
a1 -927,5 -11,9 -289,54 -1582,214
a2 -1590,1 -20,4 -496,35 -2712,480
a3 -1987,7 -25,5 -620,44 -3390,694
a4 -2120,3 -27,2 -661,8 -3616,840 -3616,84
a5 -1987,7 -25,5 -620,44 -3390,694
a6 -1590,1 -20,4 -496,35 -2712,480
a7 -927,5 -11,9 -289,54 -1582,214
b1 463,75 5,95 144,769 791,105
b2 1258,75 16,15 372,263 2114,196
b3 1788,85 22,95 517,031 2985,345
b4 2053,95 26,35 579,075 3404,435
3404,435
b5 2053,95 26,35 579,075 3404,435
b6 1788,85 22,95 517,031 2985,345
b7 1258,75 16,15 372,263 2114,196
b8 463,75 5,95 144,769 791,105
35
Beban Mati Beban Angin Beban Hidup Beban Kombinasi Gaya Batang Desain
No Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya Gaya
Gaya Tekan
Batang Tekan Tarik Tekan Tarik Tarik Tekan Tarik Tekan Tarik
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
d1 -1036,79 -13,3 -323,73 0,000 -1768,766 0,000
d2 1036,79 13,3 -277,48 46,247 -443,968 1324,793
d3 -740,6 -9,5 -46,247 277,48 -967,465 443,968
d4 740,6 9,5 -231,233 92,493 -369,973 1041,459
d5 -444,4 -5,7 -92,493 231,233 -684,119 369,973
d6 444,4 5,7 -184,987 138,74 -295,979 758,114
d7 -148,2 -1,9 -138,74 184,987 -400,774 295,979
d8 148,2 1,9 0 184,987 0,000 474,769
d9 148,2 1,9 0 184,987 0,000 474,769 -1768,766 1324,7932
d10 -148,2 -1,9 -138,74 184,987 -400,774 295,979
d11 444,4 5,7 -184,987 138,74 -295,979 758,114
d12 -444,4 -5,7 -92,493 231,233 -684,119 369,973
d13 740,6 9,5 -231,233 92,493 -369,973 1041,459
d14 -740,6 -9,5 -46,247 277,48 -967,465 443,968
d15 1036,79 13,3 -277,48 46,247 -443,968 1324,793
d16 -1036,79 -13,3 -323,73 0,000 -1768,766 0,000
36
BAB IV
PERENCANAAN DIMENSI GELAGAR
Mutu baja : BJ 50
a. Fy : 290 MPa = 2900 kN/m2
b. Fu : 500 MPa = 5000 kN/m2
𝜙 = 0,9
Mu = 199,75 kNm
𝑏 175
𝜆= = = 𝟏𝟓, 𝟗𝒄𝒎;
𝑡𝑓 11
Syarat : Mu ≤ Mn Ø
37
199,75 × 106 ≤ 251720000 × 0,9
199,75 × 106 ≤ 226548000 → OK
Lb = λ = 5m = 500 cm
𝐸
𝐿𝑝 = 1,76 × 𝑖𝑦 × √
𝑓𝑦
200000
= 1,76 × 3,95 × √ = 182,6 𝑐𝑚
290
𝑋1
𝜋 𝐸×𝐺 × 𝑗 × 𝐴
= 𝑆𝑥 √ 2
𝑆𝑥 2 𝐼𝑦 ℎ 2
𝑋2 = 4 × ( ) × ( × 4)
𝑗× 𝐺 𝐼𝑦
352
2 984 ×
775 4
𝑋2 = 4 × ( ) × ( )
19,53 × 800.000 984
38
𝑿𝟐 = 𝟑, 𝟎𝟏 × 𝟏𝟎−𝟔 𝒄𝒎𝟒/𝒌𝒈
39
𝑋1 × 𝑖𝑦
𝐿𝑟 = √ 1 + √ 1 + (𝑋
× 𝐹𝐿2 )
𝐹𝐿 2
127222,16 × 3,95
𝐿𝑟 = √1 + √1 + (3,01 × 10−6 × 20302 )
2030
𝑳𝒓 = 𝟓𝟑𝟒, 𝟒𝟓 𝒄𝒎
534,45 − 500
𝑀𝑛 = 1 × (157325 + (251720 − 157325)) × ≤ 𝑀𝑝
534,45 − 182,6
𝑴𝒏 = 𝟏𝟔𝟔𝟓𝟔𝟕, 𝟑 𝑵𝒎
Syarat :
𝑀𝑢 ≤ 𝜙𝑀𝑛
𝟏𝟗𝟗, 𝟕𝟓 𝒌𝑵𝒎 ≤ 𝟏𝟔𝟔, 𝟓𝟔𝟕𝒌𝑵𝒎 𝑵𝑶𝑻 𝑶𝑲!
Balok Perlu Stiffner
500
3 space
182, = 2,7 ≈
6
40
4.1.3 Memeriksa terhadap geser
𝑽𝒖 = 𝟏𝟓𝟗, 𝟕𝟗 𝒌𝑵
Kn = 5
Syarat
ℎ 35 𝐾𝑛 × 𝐸
= = 𝟓𝟎 < 1,1√
𝑡𝑤 0,7 𝐹𝑦
ℎ 35 5 × 200.000
√
= = 𝟓𝟎 < 1,1 = 𝟔𝟒, 𝟓𝟗 ; 𝑶𝑲
𝑡𝑤 1,2 290
𝑉𝑛 = 0,6 × 𝐹𝑦 × ℎ × 𝑡𝑤
𝑉𝑛 = 0,6 × 290 × 35 × 0,7
𝑽𝒏 = 𝟒𝟐𝟔𝟑 𝒌𝑵
Syarat :
𝑉𝑢 < 𝜙 𝑉𝑛
159,79 < 0,9 𝑥 4263
𝟏𝟓𝟗, 𝟕𝟗 𝒌𝑵 < 𝟑𝟖𝟑𝟔, 𝟕𝒌𝑵; 𝑶𝑲
IWF 350.175.7.11 dapat dipakai untuk gelagar memanjang
41
4.2 Perencanaan Dimensi Gelagar Melintang
Mutu baja : BJ 50
c. Fy : 290 MPa = 2900 kN/m2
d. Fu : 500 MPa = 5000 kN/m2
𝜙 = 0,9
Mu = 1314,55 kNm
𝑏 407
𝜆= = = 𝟏𝟏, 𝟔 𝒄𝒎;
𝑡𝑓 35
Syarat : Mu ≤ Mn Ø
1314,55 × 106 ≤ 1809136000 × 0,9
199,75 × 106 ≤ 1628222400 → OK
42
4.2.2 Kontrol Terhadap Bentang
Lb = B = 1,35m = 135 cm
𝐸
𝐿𝑝 = 1,76 × 𝑖𝑦 × √
𝑓𝑦
200000
= 1,76 × 10,4 × √ = 480,7 𝑐𝑚
290
Syarat : Mu ≤ Mn Ø
1314,55 × 106 ≤ 1809136000 × 0,9
199,75 × 106 ≤ 1628222400 → OK
43
4.2.3 Memeriksa Terhadap Geser
𝑽𝒖 = 𝟔𝟓𝟕, 𝟐𝟕 𝒌𝑵
Kn = 5
Syarat
𝑉𝑛 = 0,6 × 𝐹𝑦 × ℎ × 𝑡𝑤
𝑉𝑛 = 0,6 × 290 × 42,8 × 2
𝑽𝒏 = 𝟏𝟒𝟖𝟗𝟒, 𝟒 𝒌𝑵
Syarat :
𝑉𝑢 < 𝜙 𝑉𝑛
657,27 < 0,9 𝑥 14894,4
𝟔𝟓𝟕, 𝟐𝟕 𝒌𝑵 < 𝟏𝟑𝟒𝟎𝟒, 𝟗𝟔 𝒌𝑵; 𝑶𝑲
IWF 428.407.20.35 dapat dipakai untuk gelagar memanjang
3. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 390.300.10.16 dengan data profil sebagai
berikut: Berat profil = 10,7 kN/m
Zx = 1980 cm3
Zy = 481 cm3
Ix = 38700 cm4
Iy = 7210 cm4
ix = 16,9 cm > rmin = 2,08 cm, OK
iy = 7,28 cm > rmin = 2,08 cm, OK
r = 22 cm
A = 136,0 cm2 > Ag perlu = 130,44 OK
h = 39 cm
b = 30 cm
tf = 1 cm
tw = 1,6 cm
4. Kontrol Profil
Terhadap kekuatan batang tarik
𝑁𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 1 = ∅𝑡 × 𝐹𝑦 × 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 ≥ 𝑁𝑢𝑎𝑑𝑎
45
𝑁𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 1 = 0,9 × 290 × 13600 ≥ 3404435 N
46
𝑵𝒖𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍 𝟏 = 𝟑𝟓𝟒𝟗𝟔𝟎𝟎 𝑵 ≥ 𝟑𝟒𝟎𝟒𝟒𝟑𝟓 𝐍, 𝐎𝐊
𝐴𝑛 = 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 − (𝑛 × 𝑑ℎ × 𝑡𝑓)
𝐴𝑛 = 13600 − (4 × (25,4 + 1) × 16) = 𝟏𝟏𝟖𝟒𝟔, 𝟒 𝒎𝒎𝟐
𝑁𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 2 = ∅𝑡 × 𝐹𝑢 × 𝐴𝑒 ≥ 𝑁𝑢𝑎𝑑𝑎
𝑁𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 2 = 0,75 × 500 × 10069,4 ≥ 3404435 N
𝑵𝒖𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍 𝟐 = 𝟑𝟕𝟕𝟔𝟎𝟐𝟓 𝑵 ≥ 𝟑𝟒𝟎𝟒𝟒𝟑𝟓 𝐍, 𝐎𝐊
𝜆𝑡𝑥 = 𝐿 ≤ 240
𝑟
𝑥
𝜆𝑡𝑦 = 𝐿 ≤ 240
𝑟
𝑦
500
𝜆𝑡𝑦 = ≤ 240
7,28
𝝀𝒕𝒙 = 𝟔𝟗 ≤ 𝟐𝟒𝟎, 𝑶𝑲
Profil IWF 390.300.10.16 untuk seluruh batang tarik (B) dapat digunakan, karena telah
memenuhi syarat kekuatan dan kelangsingan batang tarik.
47
BJ Baja = BJ – 50
48
Fy = 290 MPa
Fu = 500 MPa
∅cr = 0,85
𝑘 =1
𝑘×𝐿 𝐹𝑦
𝜆𝑐𝑟 = × √
𝜋×𝑟 𝐸
𝑘𝐿
= 𝑑𝑖𝑎𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢 = 100
𝑟
𝑐𝑟 𝟏, 𝟐𝟏 < 𝟏, 𝟓𝟎, 𝑶𝑲
𝜋 200.000
3616840
𝐴𝑔𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = = 𝟐𝟕𝟏𝟐𝟑, 𝟑 𝒎𝒎𝟐 ≈ 𝟐𝟕𝟏, 𝟐𝟑 𝒄𝒎𝟐
0,85 × 156,88
2. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 414.405.18.28 dengan data profil sebagai
berikut: Berat profil = 2,32 kN/m
Zx = 4480 cm3
Zy = 1530 cm3
Ix = 92800cm4
Iy = 31000 cm4
ix = 17,7 cm
iy = 10,2 cm
r = 22 cm
A = 295,4 cm2 > Ag perlu = 271,23 cm2OK
h = 41,4 cm
b = 40,5 cm
tf = 1,8 cm
tw = 2,80 cm
49
rmin = 10,2 cm
3. Kontrol
Profil
Terhadap kekuatan batang tekan
𝑇𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ∅𝑐𝑟 × 𝑓𝑐𝑟 × 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 ≥ 𝑇𝑢𝑎𝑑𝑎
𝑘𝐿 𝐹𝑦 1× 290
500
𝜆𝑐𝑟 = ×√ = ×√ = 𝟎, 𝟔 < 𝟏, 𝟓𝟎 , 𝑶𝑲
𝜋×𝑟 𝐸 𝜋 × 10,2 200.000
Profil IWF 414.405.18.28 untuk seluruh batang tekan (A) dapat digunakan, karena telah
memenuhi syarat kekuatan batang tekan.
50
𝐴𝑔2
𝑁𝑢
= 𝜙𝑡 × 𝐹𝑢 × 𝑢 + (𝑛 × 𝑑ℎ × 𝑡𝑓)
1324790
𝐴𝑔2 = + (4 × (25,4 + 1) × 16) =
0,75 × 500 ×
0,85 𝟓𝟖𝟒𝟓, 𝟖𝒎𝒎𝟐
𝑺𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝑨𝒈 𝒑𝒆𝒓𝒍𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝟓𝟖𝟒𝟓, 𝟖 𝒎𝒎𝟐 = 𝟓𝟖, 𝟒𝟔𝒄𝒎𝟐
7. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 294.200.8.12 dengan data profil sebagai
berikut: Berat profil = 5,68 kN/m
Zx = 771 cm3
Zy = 160 cm3
Ix = 11300 cm4
Iy = 1600 cm4
ix = 12,5 cm > rmin = 2,33 cm, OK
iy = 4,71 cm > rmin = 2,33 cm, OK
r = 18 cm
A = 72,38 cm2 > Ag perlu = 58,46 OK
h = 29,4 cm
b = 20 cm
tf = 0,8 cm
tw = 1,2 cm
8. Kontrol Profil
Terhadap kekuatan batang tarik
𝑁𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 1 = ∅𝑡 × 𝐹𝑦 × 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 ≥ 𝑁𝑢𝑎𝑑𝑎
𝐴𝑛 = 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 − (𝑛 × 𝑑ℎ × 𝑡𝑓)
𝐴𝑛 = 7238 − (4 × (25,4 + 1) × 16) = 𝟓𝟓𝟒𝟖, 𝟒 𝒎𝒎𝟐
51
𝐴𝑒 = 𝑢 × 𝐴𝑛 = 0,85 × 11846,4 = 𝟒𝟕𝟏𝟔, 𝟏𝟒 𝒎𝒎𝟐
52
𝑁𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 2 = ∅𝑡 × 𝐹𝑢 × 𝐴𝑒 ≥ 𝑁𝑢𝑎𝑑𝑎
𝑁𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 2 = 0,75 × 500 × 4716,14 ≥ 3404435 N
𝑵𝒖𝒂𝒌𝒕𝒖𝒂𝒍 𝟐 = 𝟏𝟕𝟔𝟖𝟓𝟓𝟐, 𝟓 𝑵 ≥ 𝟏𝟑𝟐𝟒𝟕𝟗𝟎 𝐍, 𝐎𝐊
𝜆𝑡𝑥 = 𝐿 ≤ 240
𝑟
𝑥
559
𝜆𝑡𝑥 = ≤ 240
12,5
𝝀𝒕𝒙 = 𝟒𝟒, 𝟕𝟐 ≤ 𝟐𝟒𝟎, 𝑶𝑲
𝜆𝑡𝑦 = 𝐿 ≤ 240
𝑟
𝑦
559
𝜆𝑡𝑦 = ≤ 240
4,71
𝝀𝒕𝒙 = 𝟏𝟏𝟖, 𝟕 ≤ 𝟐𝟒𝟎, 𝑶𝑲
Profil IWF 294.200.8.12 untuk seluruh batang diagonal (tarik) dapat digunakan, karena
telah memenuhi syarat kekuatan dan kelangsingan batang tarik.
53
4. Luas Profil Rencana (Ag perlu)
𝑇𝑢
𝐴𝑔 =
∅𝑐𝑟 × 𝑓𝑐𝑟
2
𝑓𝑐𝑟 = (0,658𝜆𝑐𝑟 ) 𝐹𝑦
𝑘×𝐿 𝐹𝑦
𝜆𝑐𝑟 = ×√
𝜋×𝑟 𝐸
𝑘𝐿
= 𝑑𝑖𝑎𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢 = 100
𝑟
𝑐𝑟 𝟏, 𝟐𝟏 < 𝟏, 𝟓𝟎, 𝑶𝑲
𝜋 200.000
1768766
𝐴𝑔𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 = = 𝟏𝟑𝟐𝟔𝟒, 𝟑 𝒎𝒎𝟐 ≈ 𝟏𝟑𝟐, 𝟔𝟒 𝒄𝒎𝟐
0,85 × 156,88
5. Kebutuhan Profil
Dicoba profil IWF 390.300.10.16 dengan data profil sebagai berikut:
Berat profil = 10,7 kN/m
Zx = 1980 cm3
Zy = 481 cm3
Ix = 38700 cm4
Iy = 7210 cm4
ix = 16,9 cm > rmin = 2,08 cm, OK
iy = 7,28 cm > rmin = 2,08 cm, OK
r = 22 cm
A = 136,0 cm2 > Ag perlu = 130,44 OK
h = 39 cm
b = 30 cm
tf = 1 cm
tw = 1,6 cm
rmin = 7,28 cm
54
6. Kontrol Profil
Terhadap kekuatan batang tekan
𝑇𝑢𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 = ∅𝑐𝑟 × 𝑓𝑐𝑟 × 𝐴𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 ≥ 𝑇𝑢𝑎𝑑𝑎
𝑘𝐿 𝐹𝑦 1× 290
559
𝜆𝑐𝑟 = ×√ = ×√ = 𝟎, 𝟗𝟑 < 𝟏, 𝟓𝟎 , 𝑶𝑲
𝜋×𝑟 𝐸 𝜋 × 7,28 200.000
Profil IWF 390.300.10.16 untuk seluruh batang diagonal (tekan) dapat digunakan, karena
telah memenuhi syarat kekuatan batang tekan.
55
BAB V
PERHITUNGAN SAMBUNGAN
Untuk menghitung kebutuhan baut diambil gaya yang ekstrim, untuk mewakili kebutuhan
baut pada gelagar induk.
Batang Atas = 3616,84 kN (Tekan)
Batang Bawah = 3404,44 kN (Tarik)
Batang Diagonal = 1768,77 kN (Tekan)
Batang Diagonal = 1324,79 kN (Tarik)
57
BAB VI
KESIMPULAN
Pada perencanaan jembatan rangka baja didapatkan hasil sebagai berikut ini:
58
LAMPIRAN