Anda di halaman 1dari 20

i

MAKALAH TUGAS BESAR JEMBATAN RANGKA BAJA

KONSTRUKSI BAJA I

“BADAWANG TWINS BRIDGE”

Disusun Oleh :

Dhinahadi Vitriyana 4114010005

Mazaya Btari Gina 4114010017

Yasinta Agustina 4114010023

Jurusan Teknik Sipil

Program Studi S1 Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2015
ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena berkah dan rahmatnya yang
dilimpahkan, kami dapat mengikuti dan menyelesaikan makalah tugas besar
konstruksi baja I yang bertema jembatan rangka baja dengan judul “BADAWANG
TWINS BRIDGE”. Dalam kesempatan ini kami peneliti bermaksud mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung dan membantu dalam
pembuatan tugas besar konstruksi baja ini, yaitu :

1. Anis Rosyidah, S. Pd., SST., MT. , selaku dosen konstruksi baja yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam pembuatan tugas besar jembatan
rangka baja.
2. Teman-teman Teknik Sipil khususnya keluarga besar program studi
Perancangan Jalan dan Jembatan yang selalu memberikan motivasi dan
semangat kepada kami.

Dalam penelitian ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Dengan rasa hormat kami mohon arahan, petunjuk, saran, dan kritik
terhadap penelitian kami. Sehingga diharapkan pada penelitian selanjutnya
dilakukan perbaikan serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami.

Depok, 4 Januari 2016

Penyusun
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………….v
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….vi
DAFTAR TABEL................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Pokok Pembahasan ............................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
1.4. Rumusasn Penulisan............................................................................. 2

BAB 2 MODEL DAN DATA TEKNIS JEMBATAN ............................ 3


2.1. Dasar Teori Perancangan ..................................................................... 3
2.2. Model Jembatan ................................................................................... 3
2.3. Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan ............................... 4

BAB 3 ANALISA DIAFRAGMA ............................................................ 6


3.1. Perencanaan Diafragma Jembatan ....................................................... 6
3.2. Perencanaan Profil Diafragma ............................................................. 7
3.3. Periksa Lendutan ................................................................................ 10

BAB 4 ANALISA RANGKA UTAMA .................................................... 14


4.1. Analisa Struktur dengan Beban Statis ................................................. 14
4.2. Analisa Struktur dengan Beban Dinamis ............................................. 23
4.3. Pembebanan Rangka Utama .............................................................. 29
4.4. Perencanaan Rangka Utama ................................................................. 23

BAB 5 PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT .................................. 38


5.1. Desain Smbungan Baut ........................................................................ 38
5.2. Desain Block Shear .............................................................................. 60
iv

BAB 6 PENUTUP…………….……………………………………….....68
6.1. Kesimpulan ………………………………………………………......68
6.2. Saran ……..………………………………………………………......68
DAFTAR PUSTAKA………...…………………………………………..69
LAMPIRAN………...………...…………………………………………..70
v

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1. Garis Pengaruh Batang Atas dan Bawah ............................................28


Grafik 4.2. Garis Pengaruh Batang Diagonal.........................................................28
Grafik 4.3. Garis Pengaruh Batang Vertikal ..........................................................29
vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tampak Samping Jembatan ...............................................................4


Gambar 2.2. Tampak Bawah Jembatan ...................................................................4
Gambar 2.3. Potongan Melintang Jembatan ............................................................4
Gambar 3.1 Diafragma Pada Jembatan .................................................................10
Gambar 3.2. Lendutan Akibat Plat Beton ...............................................................11
Gambar 3.3. Lendutan Akibat Perkerasaan ................................................. …….. 11
Gambar 3.4. Lendutan Akibat Kendaraan ..............................................................12
Gambar 3.5. Lendutan Akibat Diafragma ..............................................................12
Gambar 4.1. Struktur Pembebanan .........................................................................14
Gambar 4.2. Potongan Perhitungan Gaya Batang ..................................................15
Gambar 5.1. Rencana Sambungan Baut .................................................................38
vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan .....................................5


Tabel 3.1. Spesifikasi Penampang Baja IWF ..........................................................8
Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Gaya-gaya Batang....................................................23
Tabel 4.2. Nilai Beban Berjalan dalam P Satu Satuan ...........................................25
Tabel 4.3. Nilai Gaya Batang Tarik dan Tekan Maksimal ....................................27
Tabel 4.4. Perhitungan Nilai Pu Akibat Beban Statis dan Beban Dinamis . ……..31
Tabel 4.5. Spesifikasi Penampang Baja IWF Aksial Tarik ....................................33
Tabel 4.6. Spesifikasi Penampang Baja IWF Aksial Tekan ...................................35
Tabel 5.1. Spesifikasi Baut dan Plat .......................................................................38
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Jembatan merupakan suatu struktur yang dibangun untuk menyeberangi
jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta ataupun jalan raya.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34
Tahun 2006 tentang Jalan, yang dimaksud dengan “jembatan” adalah jalan
yang terletak di atas permukaan air dan/atau di atas permukaan
tanah.Dengan adanya jembatanmemungkinkan penyeberangnya berjalan di
atas rintangan tersebut.
Dalam perkembangannya pembangunan jembatan sangat berkaitan
dengan upaya pengembangan wilayah dalam mendukung kegiatan ekonomi
seperti pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri, pariwisata,
pertambangan serta pengembangan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Teknologi mengenai jembatan sudah seharusnya dikuasai oleh bangsa
Indonesia untuk terciptanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM)
dibidang teknik jembatan. Hal ini mendorong rasa semangat putra-putri
Indonesia untuk mampu merencanakan serta merealisasikan suatu
konstruksi jembatan yang memenuhi kriteria dengan material yang kuat,
stabil, ringan, dan ekonomis merupakan suatu keharusan khususnya bagi
setiap lulusan Teknik Sipil khususnya dengan prodi Perancangan Jalan dan
Jembatan.
Konfigurasi jembatan rangka baja telah banyak dikembangkan untuk
mendapatkan desain yang efisien dari penggunaan meterial yang memiliki
kekuatan optimal, serta indah dari segi estetika. Berdasarkan pemikiran
tersebut, kami merancang model jembatan yang mengacu pada teori-teori
yang telah diajarkan dalam mata kuliah Konstruksi Baja dan sumber-
sumber yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti SNI (Standar
Nasional Indonesia) yang digunakan dalam perencanaan konstruksi
jembatan di Indonesia dan LRFD (Load and Resistance Factor Design) tanpa
mengesampingkan nilai estetika.
2

1.2. Pokok Bahasan


Bahasan yang kami ambil dalam penyusunan makalah ini adalah
mendesain konstruksi struktur jembatan rangka baja dengan konstruksi
utama berada di atas lantai jembatan untuk kendaraan yang kuat, ekonomis
dan kreatif dilihat dari segi struktur, biaya, estetika, dan kemudahan
pelaksanaan.

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa mampu


mengolah, menganalisa, dan merencanakan suatu jembatan rangka baja
sesuai dengan ilmu yang telah diajarkan.

1.4. Rumusan Masalah


Permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah:
1. Bagaimana model rangka jembatan baja yang akan direncanakan
dan dianalisa?
2. Apa saja data teknis dan spek material yang dibutuhkan dalam
perancangan?
3. Bagaimana menentukan dan memperhitungkan pembebanan
serta dimensi penampang yang efisien pada diafragma?
4. Bagaimana cara mengetahui perhitungan dan menentukan gaya
tarik dan tekan yang bekerja pada struktur utama jembatan?
5. Bagaimana cara mengetahui lendutan pada diafragma?
6. Bagaimana pembebanan yang bekerja pada struktur utama
rangka jembatan?
7. Bagaimana merencanakan sambungan yang digunakan pada
struktur rangka jembatan?
Mengingat begitu kompleksnya dalam perencanaan struktur jembatan
maka untuk perencanaan pier head, abutment dan pondasi diabaikan dalam
perumusan masalah di atas.
3

BAB II

MODEL DAN DATA TEKNIS JEMBATAN

2.1. Dasar Teori Perancangan


Jembatan rangka adalah struktur konstruksi jembatan yang tersusun
dari rangka-rangka yang diletakakan pada suatu bidang dan dihubungkan
melalui sambungan sendi-rol pada ujungnya. Struktur rangka batang dapat
dikatakan stabil jika tidak terjadi pergerakkan titik pada struktur di luar
pengaruh deformasi elemen. Susunan struktur yang stabil khususnya pada
jembatan merupakan rangkaian segitiga.1 Dilengkapi dengan batang
diagonal dan/ atau vertikal, sehingga setiap batang hanya memikul batang
aksial murni.
Dalam melakukan perancangan struktur jembatan rangka batang
tentunya harus memenuhi persamaan kesetimbangan, sehingga struktur
rangka batang tersebut menjadi statis tertentu dan dapat diselesaikan
dengan persamaan kesetimbangan. Dalam hal perancangan struktur
jembatan rangka batang dua dimensi agar struktur tersebut dikatakan
struktur statis tertentu maka harus memenuhi persamaan:
Dimana:

2J = m + 3 J = Jumlah Joint
m = Jumlah Batang

Dalam desain jembatan kali ini, kami merancang jenis jembatan rangka
atas baja dan spesifikasinya adalah sebagai berikut:
a. Terdiri dari dua jalur
b. Panjang bentang 50 meter
c. Tinggi maksimum 6
d. Lebar jaluur 4 meter

1 Ir. Heinz Frick, mekanika teknik 1, cet 21 tahun 2006 : Kanisius, Yogyakarta. Sub – bab 4.2

2.2. Model Jembatan


4

Rangka jembatan yang kami rencanakan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Tampak samping jembatan

Gambar 2.2 Tampak bawah jembatan

Gambar 2.3 Potongan melintang jembatan

2.3. Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan


5

Data teknis dan spesifikasi material jembatan yang kami rencanakan


adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Data Teknis dan Spesifikasi Material Jembatan


Panjang Jembatan 50 m
Lebar Jembatan 8m
Lebar Jalur 4m
Panjang Segmen 5m
Jumlah Segmen 10 segmen
Tebal Perkerasan 0,05 m
Tebal Pelat Lantai 0,2 m
Jenis Perletakan Sendi – Rol
Mutu Baja BJ – 50
Fy 290 MPa
Fu 500 MPa
E 200.000 Mpa
Beban Lajur 9 KN/m2
BI Beton 24 KN/m3
BJ Aspal 22 KN/m3
Tinggi Air Hujan 0,05 m
BJ Air 10 KN/m3
6

BAB III

ANALISA DIAFRAGMA

3.1. Perencanaan Diafragma Jembatan


 Perhitungan Berat Beban Pada Difragma
 Beban Mati (DL)

Plat Beton

qDL = b x h x BI beton

= 0,2 x 5 x 24

= 24 KN/m

MDL = 1/8 x qDL x L2

= 1/8 x 24 x 82

= 192 kNm

 Beban Mati Tmbahan (SDL)

Perkerasan Jalan

qSDL = b x h x BJ Aspal

= 0,05 x 5 x 22

= 5,5 KN/m

MSDL = 1/8 x qSDL x L2

= 1/8 x 5,5 x 82

= 44 KNm

 Beban Hidup (LL)


7

Air Hujan = b x h x BJ Air

= 0,05 x 5 x 10

= 2,5 KNm

Kendaraan = berat x tributary area

= 9 KN/m2 x 5 m

= 45 KN/m

qLL = 45 + 2,5

= 47,5 KN/m

MLL = 1/8 x qLL x L2

= 1/8 x (47,5) x 82

= 380 KNm

3.2 Perencanaan Profil Diafragma


 Langkah I : Menghitung Momen Ultimite

Mu = 1,3 MDL + 1,8 MLL + 2 MSDL

= 1,3 (192) + 1,8 (380) + 2 (44)

= 1021,6 KNm

 Langkah II : Preliminary Design


Mu ≤ ϕ Mn Dimana ϕ = 0,9
Mu = ϕ Fy . Zx

Zx =

= 0,00391417624 m3
= 3914,176 cm3

 Langkah III : Profil Penampang Yang Dipilih


8

Berdasarkan nilai Zx yang diperoleh, maka dipilih penampang profil dengan


spesifikasi sebagai berikut:

Tabel 3.1 Spesifikasi Penampang Baja IWF

 Langkah IV : Memperhitungkan Berat Sendiri Pada Mu


Nilai Mu setelah berat diafragma dimasukkan adalah sebagai berikut:
 Beban Sendiri Struktur
Berat = 151 Kg/m
= 1,51 KN/m
MDL = 1/8 x qDL x L2
= 1/8 x 1,51 x 82
= 12,08 KNm
Mu akhir = 1,1 MDL + Mu
= 1,1 (12,08) + 1021,6
= 1034,888 KNm

 Langkah V : Cek Local Buckling


 Pelat Sayap
B 170
λ = 2.tf λp = √f

300 170
= 2.20 = √290

= 7,5 = 9.982
Berdasarkan hasil pengecekan pada pelat sayap, maka dapat
disimpulkan bahwa:
9

 Pelat Badan
h = 588
1680
λ = tw
h λp = √f

588 1680
= = √290
12

= 41 = 98,684

Berdasarkan hasil pengecekan pada pelat sayap, maka dapat


disimpulkan bahwa:

Sehingga Mn = Mp = fy . Zx
= 29 KN/cm2 x 4488,84 cm3
= 130176,36 KNcm
= 1301,7636 KN
 Langkah VI : Cek Lateral Buckling
Panjang batang tidak terkekang (Lb) dipengaruhi oleh letak ikatan angin

(bracing).

Gambar 3.1 Diafragma pada jembatan

Lb =2m

Lp = 1,76 . iy . √( )

290
= 1,76 x 68,5 x √(2 )
10
10

= 3,17 m

Lr = 8,92 m (berdasarkan Tabel Baja)


Sehingga Lb < Lp Bentang Pendek (Mn = Mp)

 Langkah VII : Kontrol Kekuatan


Mu ≤ ϕ Mn
Mu = 1034,888 KNm
ϕ Mn = 1176,08724 KNm
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan:

Mu < ϕ Mn OK ! 
Dimensi profil yang direncanakan memenuhi syarat

Ratio

0,879 < 1 (AMAN !!)

“Berdasarkan hasil cek ratio profil baja (IWF) yang digunakan untuk diafragma
sudah aman dan kuat untuk menahan beban jembatan yang gtelah ditentukan.

3.3 Cek Lendutan


 Plat Beton

q = 24 kN/m

Gambar 3.2 Lendutan akibat Plat Beton


11

 Perkerasan
q = 5,5 KN/m

q = 5,5 kN/m

Gambar 3.3 Lendutan akibat Perkerasan

 Kendaraan

q = 36 KN/m

Gambar 3.4 Lendutan akibat Kendaraan

 Diafragma
q = 1,51 KN/m
12

Gambar 3.5 Lendutan akibat Diafragma

 Lendutan Total

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan:

D total < D izin OK ! 


Lendutan yang terjadi memenuhi syarat sehingga profil aman!
13

BAB IV

ANALISA RANGKA UTAMA

4.1 Analisa Struktur Dengan Beban Statis

Gambar 4.1 Struktur Pembebanan

Data Rangka Utama

 Panjang Bentang : 50 m
 Panjang Tiap Segmen : 5 m
 Tinggi Maksimum :6m
o
Tinggi Minimum :5m

Perhitungan Beban Statis (Gaya-Gaya Batang)

Perhitungan gaya gaya batang dilakukan dengan menggunakan metode Ritter dan
Buhul serta beban dibuat P satu satuan.

Gambar 4.2 Potongan Perhitungan Gaya Batang

Anda mungkin juga menyukai