DOSEN PEMBIMBING
Dr.Eng. Ir. Adiwijaya S.ST.,M.T
NIP
19710306 200312 1 002
Disusun oleh:
Aldo Ruga (41121002)
Joshua Marthen Daniel (41121013)
Wahyudi (41121029)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “bahan baja struktural dan baja tulangan” tepat
waktu, pada teknologi bahan konstruksi di Politeknik Negeri Ujung Pandang. Selain itu,
penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
makalah bahan baja struktural dan baja tulangan disusun guna memenuhi tugas Dr.Eng. Ir.
Adiwijaya S.ST.,M.T
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dr.Eng. Ir. Adiwijaya
S.ST.,M.T selaku dosen teknologi bahan konstruksi. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
{Penyusun}
i
DAFTAR ISI
PRAKATA .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. iv
BAB I.......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 1
1.3 TUJUAN........................................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN......................................................................................................................... 2
2.1 DEFENISI BAJA STRUKTURAL DAN BAJA TULANGAN ..................................... 2
2.2 FUNGSI BAJA STRUKTURAL DAN BAJA TULANGAN ......................................... 3
2.3 SIFAT DAN KARAKTERISTIK BAJA STRUKTURAL DAN BAJA TULANGAN .. 3
2.4 SYARAT DAN SPESIFIKASI STANDAR BAJA STRUKTURAL DAN BAJA
TULANGAN .......................................................................................................................... 4
2.5.PENGGUNAAN/APLIKASI BAJA STRUKTURAL DAN BAJA TULANGAN ......... 7
2.6 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAJA ................................................................. 8
BAB III ..................................................................................................................................... 15
PENUTUP ................................................................................................................................ 15
3.1 KESIMPULAN .............................................................................................................. 15
3.2 SARAN........................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 16
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
PEMBAHASAN
Terdapat bahan material pembentuk baja diantaranya Mangan, Fosfor, Silikon, Karbon dan
sebagian kecil Oksigen, aluminium dan Nitrogen. Selain itu, terdapat komponen lain yang
terkandung didalamnya dan dapat dibedakan karakteristik bahannya meliputi, Mangan,
Nikel, Crom, Uranium dan lain sebagainya. Pada umumnya, struktur baja dapat dibedakan
menjadi beberapa kategori. Beberapa diantaranya meliputi, struktur rangka, struktur
selaput dan struktur gantung. Struktur rangka memiliki jenis lemen terdiri atas balok,
kolom, batang tarik akibatnya adanya penggabungan beban aksial dan lenturan. Struktur
selaput memiliki tegangan akasial lebih dominan.
Defenisi baja tulangan
Baja tulangan adalah baja yang berbentuk batang yang dipergunakan untuk
penulangan beton, karena itu sering disebut besi beton. Baja tulangan berbentuk lonjoran-
lonjoran baik permukaan polos/licin (BJTP) ataupun permukaan berulir/sirip (BJTD/deform)
dengan panjang standar adalah 6 m, 9 m dan 12 m. Bentuk sirip baja tulangan deform dapat
berupa sirip teratur dan dapat juga berupa sirip terpuntir. Baja tulangan disyaratkan tidak
boleh mengandung serpih-serpih, lipatan-lipatan, retak-retak, bergelombang, dan hanya
diperbolehkan berkarat ringan pada permukaan. Untuk baja tulangan deform , jarak antara dua
sirip melintang tidak boleh > 0,7 d, tinggi sirip tidak boleh kurang dari 0,05 d, serta sirip
melintang tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45o terhadap sumbu batang.
2
Gambar 2.2 contoh baja tulangan
3
Tabel 2.1 Sifat Mekanis Baja struktural
Jenis Tegangan putus Tegangan leleh Peregangan minimum
Baja minimum, fu [MPa] minimum, fy [MPa] [%]
BJ 34 340 210 22
BJ 37 370 240 20
BJ 41 410 250 18
BJ 50 500 290 16
BJ 55 550 410 13
4
American Society of Mechanical Engineers (ASME)
SME B18.2.6-06 Fasteners for Use in Structural Applications
ASME B46.1-02 Surface Texture, Surface Roughness, Waviness, and Lay American Society
for Nondestructive Testing (ASNT)
ANSI/ASNT CP-189-2006 Standard for Qualification and Certification of Nondestructive
Testing Personnel
Recommended Practice No. SNT-Tc-1A-2006 Personnel Qualification and Certification in
Nondestructive Testing
ASTM International
A6/A6M-09 Standard Specification for General Requirements for Rolled Structural Steel
Bars, plates, Shapes, and Sheet Piling
A36/A36M-08 Standard Specification for Carbon Structural Steel
A53/A53M-07 Standard Specification for Pipe, Steel, Black and Hot-Dipped, Zinc-
coated, Welded and Seamless
A193/A193M-08b Standard Specification for Alloy Steel and Stainless Steel Bolting
Materials for High Temperature or High pressure Service and Other Special Purpose
Applications
A194/A194M-09 Standard Specification for Carbon and Alloy Steel Nuts for Bolts for
High Pressure or High Temperature Service, or Both
A216/A216M-08 Standard Specification for Steel Castings, Carbon, Suitable for Fusion
Welding, for High Temperature Service
A242/A242M-04(2009) Standard Specification for High-Strength Low-Alloy Structural
Steel
A283/A283M-03(2007) Standard Specification for Low and Intermediate Tensile
Strength Carbon Steel Plates
A307-07b Standard Specification for Carbon Steel Bolts and Studs, 60,000 PSI Tensile
Strength
A325-09 Standard Specification for Structural Bolts, Steel, Heat Treated, 120/105 ksi
Minimum Tensile Strength
A325M-09 Standard Specification for High-Strength Bolts for Structural Steel Joint
(Metric)
A354-07a Standard Specification for Quenched and Tempered Alloy Steel Bolts, Studs, and
Other Externally Threaded Fasteners A370-09 Standard Test Methods and Definitions for
Mechanical Testing of Steel Products
A449-07b Standard Specification for Hex Cap Screws, Bolts and Studs, Steel, Heat
Treated, 120/105/90 ksi Minimum Tensile Strength, General Use
5
Syarat dan spesifikasi standar baja tulangan
Sifat tampak Baja tulangan beton tidak boleh mengandung serpihan, lipatan, retakan,
gelombang, cerna yang dalam dan hanya diperkenankan berkarat ringan pada permukaan.
Bentuk Baja tulangan beton polos Permukaan batang baja tulangan beton harus rata tidak
bersirip. SNI 07-2052-2002 3 dari 11 5.2.2 Baja tulangan beton sirip. Permukaan batang baja
tulangan beton sirip harus bersirip teratur. Setiap batang diperkenankan rnempunyai rusuk
memanjang yang searah dan sejajar dengan sumbu batang, serta sirip-sirip lain dengan arah
melintang sumbu batang. Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton harus
terletak pada jarak yang teratur. Serta mempunyai bentuk dan ukuran yang sama. Bila
diperlukan tanda angka-angka atau huruf-huruf pada permukaan baja tulangan beton, maka
sirip melintang pada posisi di mana angka atau huruf dapat ditiadakan.Sirip melintang tidak
boleh membentuk sudut kurang dari 45° terhadap sumbu batang, apabila membentuk sudut
antara 45° sampai 70°, arah sirip melintang pada satu sisi, atau kedua sisi dibuat berlawanan.
Bila sudutnya diatas 70° arah yang berlawanan tidak diperlukan.
Diameter dan berat per meter baja tulangan beton polos seperti tercantum pada Tabel 2.2
Tabel 2.2 Ukuran baja tulangan beton polos
No Penamaan Diameter Luas Berat nominal
nominal (d) penampang per meter
nominal (A)
Mm cm Kg/m
1 P.6 6 0,2827 0,222
2 P.8 8 0,5027 0,395
3 P.10 10 0,7854 0,617
4 P.12 12 1,131 0,888
5 P.14 14 1,539 1,21
6 P.16 16 2,011 1,58
7 P.19 19 2,835 2,23
8 P.22 22 3,801 2,98
9 P.25 25 4,909 3,85
10 P.28 28 6,158 4,83
11 P.32 32 8,042 6,31
12 P.36 36 10,17 7,99
13 P.40 40 12,56 9,86
14 P.50 50 19,64 15,4
6
2.5.PENGGUNAAN/APLIKASI BAJA STRUKTURAL DAN BAJA TULANGAN
Gambar 2.5 Equipment Support Structures Gambar 2.6 Heavy Industrial Plants
Penggunaan/aplikasi baja tulangan
Tulangan baja digunakan untuk menambah kekuatan beton, seperti tulang dan otot.Tulangan
baja adalah elemen penting untuk struktur modern. Mulai dari kolom kecil di sebuah rumah
sampai dengan struktur megah seperti jembatan dan bangunan. Ukuran tulangan bervariasi
tergantung dari penggunaannya. Sebagai salah satu produsen baja utama, Cakra Steel
menyediakan beragam produk tulangan mulai dari diameter 6 mm sampai 50 mm. Semuanya
memenuhi standar internasional mulai dari SNI, British, Japan International, American, dan
New Zealand.
7
seperti otot yang tidak bertulang, konstruksi seperti itu tidak akan bertahan lama. Sedikit
dorongan bertenaga akan cukup untuk meruntuhkannya.
Secara alami, beton cukup kuat untuk menahan gaya tekan. Tetapi ia lemah menghadapi gaya
tarik. Tulangan baja memberikan kekuatan tarik pada beton. Kombinasi keduanya, yang
sering disebut beton bertulang, adalah struktur ideal yang kuat menahan gaya tarik dan tekan.
c) Beton bertulang untuk rumah tinggal
Pada dasarnya, beton bertulang adalah kerangka sebuah rumah, mulai dari pondasi, kolom,
balok, dan juga lantai. Dengan alasan kepraktisan dan ekonomi, struktur atap biasanya
menggunakan batangan baja profil C, H, atau O. Tetapi struktur atap inipun bertumpu pada
struktur beton bertulang.
d) Beton bertulang pada struktur mega
Bukan hanya rumah tinggal yang bisa memanfaatkan kekuatan beton bertulang, struktur mega
seperti jalan, jembatan, dan bendungan juga mengandalkan kombinasi kekuatan itu untuk
menahan beban dinamis seperti mobil bergerak atau air.
KELEBIHAN
Berikut ini kelebihan-kelebihan baja sebagai bahan bangunan, antara lain :
Kelebihan utama lainnya yang dimiliki oleh baja yaitu sangat bagus dalam menangani beban
tarik. Kalau dibandingkan dengan bahan-bahan yang lain, baja memang merupakan material
yang paling baik untuk menangani beban tarik tersebut. Bahkan besi yang notabene menjadi
bahan baku pada pembuatan baja pun masih kalah jauh dengan material ini dalam urusan
menangani beban tarik. Oleh sebab itu, kini baja selalu digunakan untuk membuat struktur
bangunan pencakar langit dan struktur bangunan bentang lebar.
Daktilitas adalah sifat material untuk menopang deformasi yang besar tanpa menyebabkan
keruntuhan terhadap beban tarik. Hasil penelitian sudah membuktikan bahwa material baja
yang diuji menggunakan beban tarik tersebut akan mengalami pengurangan luas penampang
serta perpanjangan sebelum terjadi keruntuhan pada strukturnya. Kondisi ini berbeda dengan
material lain yang bersifat keras dan getas, di mana material tersebut akan langsung hancur
apabila dikenai beban kejut.
Selain digunakan sebagai struktur utama, baja juga bisa dipakai untuk struktur tambahan.
Misalnya yaitu baja ini sangat cocok digunakan sebagai struktur bentang baru atau seluruh
struktur sayap. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pada pembangunan portal atau pelebaran
jembatan. Baja benar-benar mempunyai kegunaan yang sangat banyak. Dengan kemampuan
yang dimilikinya tersebut, baja selalu bekerja baik untuk digunakan dalam berbagai keperluan
pembuatan struktur.
10
Mudah Disambung atau Dirangkai Satu
Baja juga bisa dibentuk dengan mudah sesuai dengan profil yang diinginkan dan memiliki
kekuatan yang baik terhadap fatik. Anda dapat memakai baja untuk berbagai keperluan.
Dengan sifat dan karakteristik yang dimilikinya, baja ini bisa mendukung hampir semua
pekerjaan pada pembuatan struktur bangunan. Anda bisa membentuknya dengan mudah tanpa
mengakibatkan kerusakan terhadap material tersebut. Sehingga rancangan desain Anda dapat
terlaksana dengan baik.
11
Bisa Dimanfaatkan Berulang-ulang Kali
Baja yang sudah dibongkar pun dapat dimanfaatkan kembali karena masih mengandung nilai,
walaupun tidak dipakai untuk pembangunan struktur. Sama seperti waktu pemasangannya,
proses pembongkaran struktur baja ini memang tak terlalu sulit. Anda bisa memanfaatkan
peralatan modern untuk membantu Anda dalam membongkar struktur baja tanpa
mengakibatkan kerusakan yang serius. Sehingga baja sisa dari struktur tersebut dapat Anda
gunakan kembali dan tidak menjadi sampah.
KELEMAHAN
Walau baja mempunyai kekuatan yang sangat baik terhadap beban tarik, namun tidak
demikian dengan kekuatannya terhadap beban tekan. Sebenarnya sih baja masih cukup
menahan beban tekan. Tapi ada material lain yang lebih kuat dalam menangani beban tekan
ini yaitu beton. Dari sinilah ide awal proses pembuatan beton bertulang dilakukan. Dengan
mengombinasikan antarabaja dan beton, maka tercipta material baru yang sangat kuat dalam
melayani beban tekan dan beban tarik sekaligus.
12
Membutuhkan Biaya yang Tinggi
Pembangunan gedung menggunakan strutkur baja membutuhkan anggaran biaya yang tidak
sedikit. Hal ini dikarenakan harga baja di pasaran memang cukup mahal sih. Begitu pula
dalam hal perawatan serta perlindungannya. Pada dasarnya, baja sangat rentan terhadap udara
dan air yang mampu menyebabkan korosi sehingga Anda harus melindunginya. Salah satunya
dengan mengecat baja secara berkala. Karena termasuk konduktor panas yang baik, baja bisa
memicu terjadinya kebakaran pada material-material di sekitarnya loh.
Baja ini merupakan material sangat rentan mengalami tekuk (buckling) karena elemen
tekannya bekerja secara langsung. Jadi meskipun kekuatan yang dimilikinya sangat besar, tapi
baja bukanlah material yang bagus untuk pembuatan kolom. Karena dibutuhkan material
tambahan yang berfungsi untuk menopang baja supaya tidak mengalami buckling yang dapat
membahayakan penghuni di atasnya. Lakukan upaya antisipasi sebelum terjadi masalah yang
diakibatkan oleh peristiwa buckling ini.
13
Lemah Terhadap Beban Siklis
Sebagai material bangunan yang banyak digunakan untuk konstruksi modern, penggunaan
baja ini harus diperhitungkan secara matang. Karena baja ini juga mempunyai kelemahan
terhadap beban siklis yang mengenainya. Kekuatan baja tersebut lambat laun akan mengalami
penurunan secara signifikan apabila dikenai beban tersebut terus-menerus. Guna mengatasi
dampak dari beban siklis, baja perlu dirancang sedemikian rupa untuk mengurangi
kekuatannya setiap kali akan timbul beban siklis.
Kelemahan lainnya yang dimiliki oleh baja sebagai bahan bangunan adalah mempunyai risiko
tinggi akan mengalami keruntuhan getas akibat sifat dan karakteristiknya. Baja ini dapat
mengalami kehilangan sifat daktilitasnya pada kondisi tertentu. Masalah ini tentunya bisa
menyebabkan timbulnya keruntuhan pada suatu tempat yang dibangun memakai baja dan
memiliki konsentrasi tegangan yang tinggi. Faktor-faktor yang dapat memperbesar risiko
keruntuhan getas pada baja yaitu jenis beban fatik dan suhu udara yang rendah.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Baja adalah salah satu jenis logam yang merupakan perpaduan antara unsur besi dan
unsur karbon. Unsur besi ini menjadi unsur utama pembentuk baja sedangkan karbon adalah
unsur tambahannya yang membuat sifatnya menjadi lebih kaku.
Baja merupakan salah satu material yang dijadikan sebagai struktur dari
bangunan.Baja memiliki bermacam-macam jenis dan kegunaannya di dalam kontruksi
bangunan, oleh karena itu banyak yang mengunakan baja tersebut karena dapat memudahkan
pekerjaan.Adapun baja memiliki keuntungan dan juga kelemahan pada penggunaanya, maka
dari itu kita sebaiknya mempelajari tentang sifat baja sebagai material struktur bangunan agar
dapat memfungsikan baja dengan aman.
3.2 SARAN
Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat memahami sifat baja
struktural dan baja tulangan sebagai material struktur bangunan. Dengan memahami sifat baja
sebagai material struktur bangunan pembaca dapat mengaplikasikan penggunaan baja sesuai
dengan sifatnya sebagaimana yang telah dijelaskan dalam makalah ini. Penulis juga
menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan kesalahan yang terdapat di dalam makalah ini
sehingga kritik dan saran sangat dibutuhkan demi kebaikan dan kesempurnaan dari makalah
ini.
15
DAFTAR PUSTAKA
16