Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MATERI KONSTRUKSI BANGUNAN II : TANGGA BAJA

Diajukan Untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Konstruksi Bangunan II


Dosen Pengampu : Drs. Nandan Supriatna, M.Pd.

disusun oleh :

Syifa Sudirman (1800044)

Mila Destriani (1800100)

Ghiffary M Ramadan (1804727)

Yoas Kartiko H (1806651)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang merupakan salah satu
syarat untuk
untuk memenuhi
memenuhi tugas pada mata kuliah Kontruksi
Kontruksi Bangunan
Bangunan II
II di
Universitas Pendidikan Indonesia yang berjudul “Tangga
“Tangga Baja”.
Baja”.

Pelaksanaan laporan makalah ini tidak lain bertujuan untuk menganalisa


makalah tentang tangga baja pada kontruksi bangunan. Pada makalah ini juga
kami banyak mengambil informasi dari berbagai sumber dan berbagai referensi
yang terkait dengan makalah ini. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini terutama kepada Bapak Drs. Nandan
Supriatna, M.Pd dan Bapak Ahmad Baehaqi, S.Pd yang mengajar mata kuliah

Kontruksi Bangunan II ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan


kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari


sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami mengucapkan
terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Bandung, Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................


..............................................................
............................................
.............................
....... ii
DAFTAR ISI ...............................................
......................................................................
.............................................
...................................
............. iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................
.................................................................................
.........................
.. 1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................
..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................


...............................................................................................
................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................


................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN..........................................
................................................................
............................................
...................... 3
2.1 Pengertian Tangga Baja ......................................................................................
...................................................................................... 3

2.2 Fungsi Tangga Baja pada Kontruksi Bangunan ................................................... 4

2.3 Struktur Tangga Baja ..........................................................


...........................................................................................
................................. 4

2.4 Cara Pembuatan Tangga Baja .............................................................................


............................................................................. 5

2.4.1 Catatan untuk pembangunan tangga baja.................................................. 5

2.4.2 Langkah Membuat Tangga Rumah dari Baja Ringan .................................. 6


2.5 Bentuk-bentuk Tangga Baja pada Kontruksi Banguunan.................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................


..................................................................
............................................
...........................
..... 10
3.1 Kesimpulan.............................................................
........................................................................................................
........................................... 10

3.2 Saran .................................................................................................................


................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .........................................


...............................................................
............................................
...........................
..... 11
LAMPIRAN...........................................................
..................................................................................
..............................................
....................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak permulaan sejarah, manusia telah berusaha mencari bahan yang
tepat untuk membangun tempat tinggalnya, jembatan dan peralatan-peralatan yang
ddibutuhkannya dalam sebuah kontruksi bangunan. Sebagian besar dari ini baru
terlaksana setelah ditemukannya besi yang kemudian bisa diolah menjadi bahan
baja. Dengan ditemukannya bahan ini maka tempaklah bahwa semua bahan
bangunan yang telah dikenal dan dipakai dalam kontruksi pada umumnya
mempunyai beberapa kekurangan bila dibandingkan dengan bahan baja, seperti
terlalu lemah (kayu), terlalu besar volumenya (batu), terlalu temporer (tanah liat

dan bagian-bagian pohon) atau kurang mempunyai daya tahan terhadap kekuatan
tarik dan terlalu getas terhadap lenturan (batu dan beton). Disamping kekuatannya
yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa membutuhkan banyak
volume, baja juga mempunyai sifat-sifat lain yang sangat umum dipakai dewasa
ini.

Sehubung dengan berkembangannya zaman, banyak kontruksi bangunan


gedung yang dibuat tinggi. Bahkan di negara maju banyak bangunan gedung yang
tingginya sampai menembus awan. Hal ini bertujuan selain memanfaatkan lahan
yang terbatas juga berguna untuk meringankan biaya pembangunan dalam hal jual
beli tanah atau lahan. Oleh sebab itu, banyak para arsitektur dan insinyur sipil
berkonkribusi dan berinovasi menciptakan struktur bangunan yang kokoh sampai
bangunan gedung anti gempa. Semakin tingginya bangunan gedung , maka selain
sela in
dibutuhkan bahan bangunan yang berkualitas serta struktur bangunan yang
terstruktur benar dan rapih, penghubung antara lantai satu dengan yang lainnya
yaitu berupa tangga pun harus diperhatikan, karena tanpa adanya tangga maka kita
tidak bisa mencapai lantai selanjutnya.
se lanjutnya. Namun, bukan hanya tangga saja yang bisa
digunakan sebagai penghubung antar lantai bangunan, ada pula lift atau pun
eskalator yang mungkin lebih memudahkan manusia dalam bergerak. Oleh sebab

1
itu, dengan berkembangnya zaman juga banyak inovasi tangga yang diciptakan
para ahli bangunan untuk meningkatkan kualitas bangunan. Selain struktur tangga
yang diperhatikan estetika dan penempatan tangga pun harus diperhatikan. Pada
umumnya tangga ditempatkan sedemikian rupa, sehingga tidak banyak
menggunakan ruangan, mudah ditemukan setiap orang, dan diusahakan
memperoleh penyinaran matahari pada siang hari.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan tanngga baja?
1.2.2 Apa fungsi dari tangga baja pada kontruksi bangunan?
1.2.3 Bagaimana struktur dari tangga baja?
1.2.4 Bagaimana cara pembuatan tangga baja?
1.2.5 Bagaimana bentuk-bentuk tangga baja?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Dapat mengetahui pengertian dari tangga baja
1.3.2 Dapat mengetahui fungsi tangga baja pada bidang kontruksi
1.3.3 Dapat mengetahui struktur atau bagian-bagian dari tangga baja
1.3.4 Dapat mengetahui cara pembuatan tangga baja
1.3.5 Dapat mengatahui bentuk-bentuk dari tangga baja

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tangga Baja

Tangga baja merupakan tangga yang sebagian besar komponen-komponen


kontruksinya terdiri dari bahan baja. Tangga ini banyak digunakan pada bangunan
semi permanen seperti bangunan bengkel, bangunan gudang, bangunan rumah
tinggal, dan bangunan pasar. Tangga baja ini kurang cocok dipakai untuk
bangunan di dekat pantai, karena pengaruh garam akan mempercepat proses
karat, begitu pula bila ditempatkan di tempat terbuka akan menambah biaya
pemeliharaan (pengecatan). Namun, pada umumnya banyak bangunan terbuka
yang menggunakan tangga baja ini misalnya pada jembatan penyebrangan jalan.
Tangga baja ini dapat dikombinasikan dengan bahan kayu yaitu bagian plat injak
(aantrede) menggunakan papan kayu keras. Bahan baja yang digunakan pada
kontruksi tangga ini dapat berbentuk propol L, propil kanal C, dan baja plat polos
maupun baja plat dengan tonjolan-tonjolan garis.
Propil L dan propil C biasanya digunkaan untuk ibu tangga (boom) sedangkan
baja plat untuk anak tangga/plat injak. Hubungan antara masing-masing
komponen ini menggunakan sistem las, mur-baut, keling. Untuk tangga yang
sederhana dengan lebar ± 60cm, plat injak dapat diganti dengan batang besi Ø
16mm atau propil L. 50.50.5 yang masing-masing ujungnya dilas pada sisi dalam
tangga. Tangga baja tipe tusuk lurus yang memakai ibu tangga menyita ruangan
yang cukup banyak. Bila menginginkan penghematan ruangan dapat digunakan
tangga poros (tangga putar).

3
2.2 Fungsi Tangga Baja pada Kontruksi Bangunan

Tangga merupakan struktur bangunan yang menghubungkan dua pelat lantai


yang tingginya berbeda dan mempunyai fungsi sebagai jalan atau jalur untuk naik
dan turun antara lantai tingkat. Oleh karena itu, konstruksi tangga merupakan

konstruksi bentuk miring. Selain itu, tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan
darurat, direncanakan dekat dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap
bencana kebakaran, gempa keruntuhan dan lain-lain.

Tangga besi atau baja merupakan contoh tangga dari logam. Sebagian
hunian rumah punya tangga ini, terutama yang berupa tangga baja melingkar.
Tangga baja banyak digunakan pada bangunan yang konstruksinya dibuat dari
baja, seperti pada bengkel-bengkel kereta api, tangga untuk lantai di bawah muka
tanah (kelder) dan untuk tangga darurat. Tangga baja melingkar yang tidak
memakan tempat kerap kali digunakan sebagai tangga servis. Material baja dipilih
untuk memunculkan kesan ringan, minimalis, modern, dan luas terhadap ruang.
Tangga baja juga memiliki keunggulan dalam kekuatan dan kecepatan pengerjaan.
Selain itu, proses pengerjaannya juga tidak menghasilkan limbah yang banyak.

2.3 Struktur Tangga Baja

Penggunaan baja sebagai bahan struktur utama dimulai pada akhir abad
kesembilan belas ketika metode pengolahan baja yang murah dikembangkan
dengan skala yang luas. Baja juga merupakan bahan yang mempunyai kekuatan
yang tinggi dan sama kuat pada kekuatan tarik maupun tekan oleh karena itu baja
adalah elemen struktur yang memiliki batasan sempurna yang akan menahan
beban jenis tarik aksial, tekan aksial, dan lentur.

Penggunaan baja sebagai bahan struktur tangga karena umumnya tangga baja
digunakan untuk bangunan di tempat terbuka, misalnya tangga pada jembatan
penyebrangan jalan
j alan raya namun penggunaan tangga
ta ngga baja pun sudah berkembang
untuk rumah minimalis yang terkesan dengan sentuhan modern. Meskipun tangga
baja lebih tepat digunakan untuk penggunaan sekunder.

4
Struktur tangga baja yang banyak digunakan untuk ibu tangga adalah baja
kanal, sedangkan untuk anak tangga adalah baja siku. Pertemuan anak tangga dan
ibu tangga dilakukan dengan paku keling atau las. Pada konstruksi dengan las
dapat dibentuk dengan sederhana.

Anak tangga pada konstruksi tangga baja dapat menggunakan bahan dari
papan kayu dengan tebal 3 cm atau bahan baja pelat tipis yang dihubungkan
dengan las namun pada bahan dari kayu pemasangan disambungkan dengan mur
baut yang dihubungkan
dihubungkan dengan baja siku.

2.4 Cara Pembuatan Tangga Baja

Untuk membuat sebuah tangga di rumah, alangkah baiknya kita


memperhatikan fungsi serta desain tangga tersebut. Berbicara mengenai material
terbaik untuk membuat tangga, baja ringan adalah salah satu pilihan yang tepat.

2.4.1 Catatan untuk pembangunan tangga baja


a. Tangga besi harus sesuai dengan rumah, detailnya harus sederhana cocok
untuk area rumah.
b. Penyederhanaan akan membantu masalah pemeliharaan seperti pembersihan
dan desinfeksi.
c. Faktor keselamatan harus ditekankan : situasi indah tapi tidak berbahaya.

d. Warna pegangan tangga besi biasanya monokromatik dan dinetralkan karena


warna penetralisir menghubungkan banyak bahan secara bersamaan, sehingga
ruang dalam ruangan bias selaras.

Ada 2 hal yang perlu diperhatikan sebelum membuat tangga, yaitu :


1. Memastikan rencana pembuatan tangga dengan matang. Ada gambar
desainnya untuk memudahkan pekerjaan tukang. Dalam hal ini, kita dapat
menggunakan jasa ahli arsitek.

5
2. Memerhatikan standarnya. Untuk tinggi anak tangga idealnya yakni 15 - 20
cm dan sebaiknya tidak lebih dari itu. Kemudian lebar anak tangga yang baik
adalah 28 – 30 cm, menyesuaikan dengan kisaran umum telapak kaki orang
Indonesia, yaitu 25 cm. Terakhir, minimal lebar tangga adalah 70 cm.

2.4.2 Langkah Membuat Tangga Rumah dari Baja Ringan

a) Membuat garis untuk acuan tangga dengan memakai benang atau spidol dan
dicoretkan pada tembok. Ukurannya harus sesuai dengan apa yang ada pada
gambar. Untuk mengeceknya bias dengan menggunakan meteran.
b) Membuat bekisting dengan bahan triplek serta kayu kaso. Pakailah besi
tulangan tangga 2 lapis untuk bagian atas dan bawah agar kuat, dengan
diameter 8 mm / 10 mm.
c) Terakhir, gunakan mutu beton k175 untuk mengecor tangga. Bisa juga cor

tangga tersebut memakai campuran semen, pasir, kerikil dengan perbandingan


1:2:3.

Gambar pembuatan tangga baja

6
2.5 Bentuk-bentuk Tangga Baja pada Kontruksi Banguunan
1) Tangga Tusuk (Biasa) Lurus

a. Kedua boom lurus dan sejajar membentuk sudut sebesar α.


b. Semua trede sama lebar dan tegak lurus terhadap kedua boom.
c. Garis lintasnya ada di tengah-tengah lebar tangga dan sejajar kedua
boom.
d. Ini dipakai bila pada lantai I maupun lantai II tersedia cukup ruangan
dan jumlah trede tidak terlalu banyak (kurang dari 20 buah).

2) Tangga Tusuk (Biasa) Miring


a. Kemiringan trede tangga disesuaikan dengan miring dinding di
sekitarnya.

7
b. Kedua boom lurus, sejajar dan sama panjang.
c. Semua trede sama lebar dengan posisi miring terhadap kedua boom.
d. Garis lintas/garis panjat berada di tengah-tengah kedua boom dan
sejajar kedua boom tersebut.
e. Tangga ini digunakan bila posisi dinding seperti pada gambar dan
jumlah trede tidak terlalu banyak (<20 buah).

3) Tangga Seperempatan Awal

a. Tangga ini dapat menghemat ruangan seperempat putaran pada awal


naik tangga.
b. Pada seperempatan awal trede (anak tangga) membentuk segitiga yang
salah satu ujungnya menuju satu tittik (poros).
c. Pada seperemptan awal garis lintasnya membelok siku.
d. Trede di luar seperempatan (trede 5, 6, 7 dan seterusnya sedikit
miring), kemudian bentuknya normal kembali.

4) Tangga Seperempatan Akhir


a. Tangga ini dapat menghemat ruangan seperempat putaran pada akhir
tangga (menuju lantai atas).
b. Anak tangga (trede) pada seperempatan akhir berbentuk segitiga.
c. Tangga ini tidak menggunakkan bordes karena jumlah anak tangganya
kurang dari 20 buah.

8
5) Tangga Seperempatan Antara
a. Tangga ini mempunyai seperempatan di antara trede bawah dengan
trede yang ada di atasnya (antara)
b. Trede pada seperempatan antara juga berbentuk segitiga sedangkan
yang lain bentuknya normal kembali.
c. Menjalani tangga ini sedikit menjemukan, cepat lelah dan agak
berbahaya.
d. Menghemat ruangan pada bagian sudut lantai bangunan.

6) Tangga Poros Putar

a. Keuntungan tangga poros ini dapat menghemat penggunaan ruangan.


b. Pijakan anak tangga berbentuk segitiga yang memusat menuju poros
(as).
c. Kontruksi tangga ini kebanyakan terbuat dari bahan baja atau kombinasi
dengan kayu.
d. Kelemahan tangga ini adalah sedikit berbahaya, sulit dilalui bila
membawa barang karena lintasannya melingkar mengelilingi poros.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Konstruksi tangga adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai alat
penghubung dari tingkatan-tingkatan lantai bangunan. Konstruksi tangga dapat
dibuat dari berbagai material, dan salah satunya adalah baja atau besi. Tangga baja
mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan material penyusun tangga
lainnya seperti kayu, beton dan batu, yaitu : memiliki struktur yang lebih kokoh;
memiliki kekuatan yang besar untuk menahan kekuatan tarik dan tekan tanpa
membutuhkan banyak volume.

Tangga baja lebih tepat dipakai untuk penggunaan yang tidak utama atau

sekunder, misalnya untuk tempat yang banyak getaran, seperti pada bengkel,
tangga untuk lantai di bawah muka tanah (kelder) dan untuk tangga darurat.
Sedangkan jika ditinjau dari segi estetika, fungsi tangga baja adalah untuk
memunculkan kesan ringan, minimalis, modern, dan luas terhadap ruang. Bentuk
profil untuk tangga baja yang banyak digunakan untuk ibu tangga adalah baja
kanal, sedangkan untuk anak tangga dihubungkan dengan baja siku. Sebelum
dilakukan pembuatan tangga baja, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yakni : a) Memastikan rencana pembuatan tangga dengan matang; b)
Memerhatikan standarnya, seperti tinggi dan lebar anak tangga; c) Faktor

keselamatan harus lebih diperhatikan dibandingkan faktor estetika; serta d) Warna


tangga baja harus bersifat monokromatik (sebagai warna penetralisir).

3.2 Saran

Untuk mendapatkan kualitas tangga yang kokoh, aman dan nyaman serta
sesuai syarat kenyamanan tangga, ada baiknya mengenal jenis bahan struktur
tangga beserta kelebihan dan kekurangannya secara keseluruhan sebelum
memutuskan untuk memilih atau menggunakannya dalam proses pembangunan
konstruksi bangunan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Oentoeng, 2000.


2000. Kontruksi Baja.
Baja. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Rene Amon, Bruce Knobloch, Atanu, 1996. Perencanaan Kontruksi Baja. Jakarta
J akarta
: Pradnya Paramita.

Suparno, 2008. Teknik Gambar Bangunan Jilid 2.


2. Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Akmal, Imelda. 2013. Seni Rumah Ide – Tangga. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.

Ir. Frick Heinz & Pujo L. Setiawan. 2002. Seri Konstruksi Arsitektur 5: Ilm Konst
Perlng & Utilit Bg. Bandung : Kanisius.

Dewobroto, Wiryanto. 2015. Struktur Baja – Perilaku, Analisis & Desain – AISC
2010.. Jakarta : Jurusan Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan
2010

11
LAMPIRAN

A. Rata-rata penilaian masing-masing anggota :


1800044 Syifa Sudirman : 3,99
1800100 Mila Destriani : 3,98
1804727 Ghiffary M Ramadan : 3,99
1806651 Yoas Kartiko H : 4,06

B. Tanya Jawab
1) Salwa S (1806620)
Berapa lama daya tahan tangga baja ?
Jawab : 15-30 tahun,tetapi tergantung dari segi perawatan dan peletakan
tangga baja tersebut.

2) Gita M (1806538)
Bagaimana cara mengganti baja yang sudah berkarat ?
Jawab : Karena tangga baja digunakan pada bangunan semi permanen dan
pemasangannya yang praktis, maka penggantian tangga baja pun relatif
mudah jika tangga baja tersebut di las maka dibongkar terlebih dahulu
kemudian dipasang dengan baja yang baru. Namun, ada beberapa cara
dalam menghilangkan karat yang bisa kita coba seerti menggunakan air
cuka atau lemon/jeruk nipis, dan dalam segi perawatan bisa dengan
melakukan pengecatan.

3) Hanura (1800961)
Bagaimana pemilihan bahan yang lebih efisien dalam pembuatan tangga
baja?
Jawab : Bisa dengan menggunakan bahan yang mendominakan atau
sebagian besarnya adalah baja, karena ini merupakan salah satu kelebihan
yang dimiliki tangga baja yaitu pemasangannya
pemasangannya yang relatif murah.

12
Apakah pondasi tangga baja sama dengan tangga kayu? Jelaskan!
Jawab : Tidak, karena jika dilihat dari kekuatan atau ketahanan beban dari
kedua jenis tangga tersebut juga berbeda. Sifat kayu yang mudah patah atau
keropos memungkinkan tangga ini biasa digunakan dalam kontruksi tangga
ringan bukan menjadi tangga utama pada umumnya sebagai pengubungan
antar lantai satu dan dua atau sebagai bahan pelengkap yang dikombinasikan
dengan tangga baja atau tangga beton. Sedangkan tangga baja memiliki
kelebihan dalam kekuatan beban, maka tangga ini sering digunakan dalam
kontruksi tangga utama dengan menggunkan pondasi batu kali.

Jenis baja apa yang baik dalam pembuatan tangga baja?


Jawab : jenis baja yang baik dilihiat dari ketebalannya karena jenis baja ringan
pada umunya sama yang membedakan hanyalah bentuk dan ketebalan yang
disesuaikan dengan kontruksi bangunan.

4) Bagaimana pembuatan tangga baja secara praktis?


Jawab : pembuatan tangga secara praktik ini tentunya dengan bahan yang
disiapkannya pun praktis. Oleh karena itu kita tinggal memasangnya dan
menyiapkan alat yang cukup sederhana. Konsep dari pembuatan tangga
baja praktis sama saja dengan pembuatan tangga pada umumnya namun
dengan bahan yang telah praktis dan hanya tinggal memasangnya saja.
Dimulai dengan pemasangan ibu tangga, lalu dikuatkan dengan baut
begitu pula dalam pemsangan anak tangga, sampai terakhir pemasangan
ralling tangga.

5) Apakah dalam pembuatan tangga poros dan tangga biasa berbeda?


Jelaskan!
Jawab : tentu saja berbeda dalam segi pengerjaanya karena bentuknnya yang
bebeda. Pemasangan tangga
tan gga biasa pada
p ada umumnya relatif
relat if mudah dibandingkan
tangga poros yang memiliki bentung anak tangga yang berdeda dan
bentungknya yang melingkar Namun, pada dasarnya konsep pembuatan

13
tangga itu sama dengan adanya
adanya ibu tangga, anak tangga, dan pelengkap
seperti ralling.

6) Apakah tangga baja lebih kuat dibandingkan dengan tangga kayu?


Jawab : Iya, karena kekuatan pada tangga baja merupakan salah satu
kelebihan yang dimiliki tangga baja.

7) Bagaimana komponen dari tangga baja?


Jawab : komponen dari tangga baja yaitu tangga tersebut bahan yang
digunakannya lebih dominan baja, untuk ibu tangga adalah baja kanal, dan
untuk anak tangga adalah baja siku. Namun, tangga baja ini dapat
dikombinasikan dengan bahan kayu bagian plat injak (aantrede)
menggunakan papan keras.

8) Kesalahan apa yang sering terjadi dalam pembuatan


pembuata n tangga baja?
Jawab : dalam pemasangan baut tangga yang kurang kuat yang
memungkinkan tangga roboh.

9) Bangunan jenis seperti apa yang cocok menggunakan tangga baja?


Jawab : bangunan bengkel, bangunan gudang, bangunan rumah tinggal,
dan bangunan pasar.

10) Dalam pemasangannya yang lebih praktis dan cukup mudah dibandingkan
tangga kayu dan baja, apakah hal dapat berpengaruh kepada pengeluaran
biaya (RAB)?
Jawab : tangga baja, tentu saja berpengaruh seperti halnya kelebihan
tangga baja ini yang pembuatannya relatif mudah dan murah dibandingkan
tangga kayu dan ketahanan atau kekuatan dari tangga baja ini kuat
menampung beban dibandingkan tangga kayu yang mudah patah dan
harga bahannya untuk kayu kelas 1 yang mahal.

14
11) Winda Nurazizah (1802314)
Bagaimana segi kemanan dari penggunaan tangga baja?
Jawab : jika dilihat segi kemanan pada tangga baja ini tergantung dengan
bentuk atau desain pembuatan tangga tersebut, dengan meperhatikan
antrede dan optrede tangga, ralling serta luas pembuatan tangga.
Contohnya bentuk tangga poros yang luas tangganya kecil dan melingkar
yang memungkinkan banyak adanya potensi bahaya.

12) Apa perbedaan dari baja kanal dan baja siku?


Jawab : dalam bentuknya baja kanal berbentu huruf U atau C pada
umumnya dan baja siku membentu sudut yang menyiku 90o

13) Farina N (1807498)


Apa perbedaan dari tangga baja dengan tangga-tangga lainnya?
Jawab : tangga baja, merupakan tangga yang sebagian komponen-
komponen kontruksinya terdiri dari bahan baja.

14) Apa kelebihan dan kekurangan dari tangga baja?


Jawab :
Kelebihan : daya tahan kuat (tahan getaran/beban), kecepatan dalam
pengerjaan, pembuatannya yang relatif mudah/praktis, harga relatif
rela tif murah,
pengerjaan tidak banyak menghasilkan limbah.
Kelemahan : mudah berkarat (jika pada bangunan air), kurang cocok
apabila ditempatkan di ruang terbuka karena akan menambah biaya
perawatan (pengecatan).

15

Anda mungkin juga menyukai