Anda di halaman 1dari 17

Accelerat ing t he world's research.

MANAJEMEN LALU LINTAS


UNTUK MENINGKATKAN
KAPASITAS JALAN
kusuma negara

MANAJEMEN LALU LINTAS UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS JALAN

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Pengaruh Surabaya Plaza (Delt a) t erhadap Kinerja Jalan Pemuda Surabaya


Amelia Puspasari

ANALISA DAMPAK LALU LINTAS PENGEMBANGAN KAMPUS UNIVERSITAS DIPONEGORO PADA SIST EM …
Aldiar Pramat at ya

2060 chapt er II
Beckham Imut z
TUGAS
MANAJEMEN LALU LINTAS

“MANAJEMEN LALU LINTAS UNTUK MENINGKATKAN


KAPASITAS JALAN”

OLEH:
I WAYAN DIDI MARHADI (1504105052)
I GEDE KUSUMA NEGARA (1504105058)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nyalah makalah ini yang berjudul “MANAJEMEN LALU
LINTAS UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS JALAN”
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas mata kuliah Manajemen Lalu Lintas di Program Studi teknik Sipil,
Fakultas teknik, Universitas Udayana.

Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan makalah ini disadari
masih jauh dari sempurna. Penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan kata
maupun ucapan. Oleh karena itu, diharapkan saran serta koreksi untuk
kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, .......................

Penulis

i
DAFTAR ISI
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................... I
DAFTAR ISI ........................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 1
BAB II ISI .............................................................................................................. 1
2.1 Arus Lalu Lintas ................................................................................................ 1
2.2 Pertumbuhan Lalu Lintas .................................................................................. 1
2.3 Kecepatan Arus Bebas ..................................................................................... 3
2.4 Kecepatan .......................................................................................................... 3
2.5 Kapasitas ........................................................................................................... 4
2.6 Manajemen Lalu Lintas................................................................................... 5
2.6.1 Tujuan Manajemen Lalu Lintas ................................................................. 5
2.6.2 Sasaran Manajemen Lalu Lintas ................................................................ 5
2.6.3 Strategi dan Teknik Manajemen Lalu Lintas ............................................. 6
2.7 Hubungan Manajemen Lalu Lintas dengan Kapasitas Jalan........................... 8
2.7.1 Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan ........................................................... 8
2.7.2 Peningkatan Kapasitas Simpul. ................................................................ 9
2.7.3 Peningkatan Kapasitas Jaringan ............................................................. 10
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 11
4.1 Simpulan ....................................................................................................... 11
4.2 Saran .............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor atau tak bermotor yang
melewati suatu titik pada jalur persatuan waktu yang dinyatakan dalam
kendaraan/jam, smp/jam atau LHRT (MKJI 1997). Kendaraan yang
diperhitungkan dalam arus lalu lintas adalah kendaraan berat, kendaraan ringan,
sepeda motor, dan kendaraan tak bermotor.

Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus


atau volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu. Kemampuan ruas
jalan untuk menampung arus lalu lintas sangat besar pengaruhnya dalam masalah
lalu lintas. Apabila kapasitas ruas jalan yang tersedia tidak memenuhi dari lalu
lintas yang ada maka akan terjadi permasalahan lalu lintas tersebut. Seperti
kemacetan lalu lintas dan permasalahan yang lainnya.

Manajemen lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang


meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan
fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan
memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas
(Undang-undang No. 22 Tahun 2009). Manajemen lalu lintas sangat penting
peranannya dalam kelancaran lalu lintas. Beberapa peranannya adalah dalam
menangani masalah kapasitas jalan. Bila kapasitas jalan yang tersedia tidak
memenuhi arus lalu lintas yang ada maka perlu dilakukannya peningkatan
kapasitas jalan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian di atas, maka dapat diambil rumusan masalah yakni bagaimana
pengendalian manajemen lalu lintas saat arus lalu lintas melebihi kapasitas jalan ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin di dapat dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengendalian manajemen lalu lintas saat arus lalu lintas
melebihi kapasitas jalan.

1
BAB II
ISI

2.1 Arus Lalu Lintas


Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997:1-7) menyatakan bahwa, “Arus
lalu lintas (Q) adalah jumlah kendaraan bermotor yang melewati suatu titik pada
jalur per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan/jam (Qkend), smp/jam
(Qsmp) atau LHRT (Lalu Lintas Harian Rata-rata Tahunan)”. Bagian
kendaraankendaraan yang diperhhitungkan dalam arus lalu lintas adalah : a.
Kendaraan Ringan (Light Vehicle (LV)) b. Kendaraan Berat (Heavy Vehicle
(HV)) c. Sepeda Motor (Motor Cycle (MC)) d. Kendaraan tak bermotor
(Unmotorized (UM))

2.2 Pertumbuhan Lalu Lintas


Pertumbuhan lalu lintas dihitung berdasarkan data lalu lintas harian rata-
rata (LHR) dari tahun-tahun yang lalu. Angka pertumbuhan ini sebetulnya
tidaklah sama untuk setiap tahunnya. Pada tahun pertama mungkin lebih besar
dari tahun sebelumnya atau sebaliknya. Tetapi karena perencanaan dimaksudkan
untuk kurun waktu yang akan datang ( 10 tahun ), jelasnya untuk setiap
perencanaan harus dapat memperkirakan berbagai situasi yang akan datang
dikemudian hari. Pertumbuhan lalu lintas biasanya dinyatakan dalam persen
pertahun. Pertumbuhan ini salah satunya disebabkan oleh Pertumbuhan lalu lintas
normal ( Normal Traffic Growth ), yaitu naiknya jumlah kendaraan yang berada di
jalan atau naiknya jumlah perjalanan. Secara singkat dapat dapat dikatakan bahwa
pertumbuhan lalu lintas pada suatu daerah pengengaruhi oleh hal-hal berikut ini :

a. Pertumbuhan Penduduk

b. Kondisi Sosial Ekonomi

c. Tata Guna Lahan

Untuk mengestimasi jumlah penduduk dan lalu lintas dimasa yang akan
datang dapat dicari dengan metode bungan majemuk seperti berikut

Pn = Po (1+1)n

1
Dari data statistik jumlah penduduk pada tahun sekarang dan beberapa
tahun sebelumnya dapat dijadikan untuk memproyeksikan pertumbuhan penduduk
dimasa yang akan datang. Dengan menggunakan rumus tersebut diatas didapatkan
nilai tingkat pertumbuhan penduduk suatu daerah. Untuk mengestimasi jumlah
lalu lintas di masa yang akan datang dapat dicari dengan rumus berikut:

LHRn = ( 1 + i ) n x LHR0

Dari data statistik jumlah lalu lintas pada tahun sekarang dapat dijadikan
untuk memproyeksikan pertumbuhan lalu lintas di masa yang akan datang. 2.3
Hambatan Samping Hambatan samping yang terutama berpengaruh pada
kapasitas dan kinerja jalan perkotaan adalah : a. Pejalan kaki; b. Angkutan umum
dan kendaraan lain berhenti; c. Kendaraan lambat ( misalnya becak, sepeda,
gerobak, dll ); d. Kendaraan masuk dan keluar dari lahan samping jalan; e.
Kendaraan parkir.

Penentuan Frekwensi Kejadian Hambatan Samping

Penentuan Kelas Hambatan Samping

2
2.3 Kecepatan Arus Bebas
Kecepatan arus bebas didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus
nol, yaitu kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai kendaraan
bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor lain dijalan. Persamaan
untuk menentukan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk umum sebagai
berikut :

FV = ( FVO + FVW ) X FFVSFX FFVCS

2.4 Kecepatan
Manual menggunakan kecepatan tempuh sebagai ukuran utama kinerja
segmen jalan, dan merupakan masukan yang penting untuk biaya pemakai jalan
dalam analisa ekonomi.

Grafik Kecepatan sebagai fungsi dari Q/C untuk jalan 2/2 UD

3
Grafik Kecepatan sebagai fungsi dari Q/C untuk jalan empat lajur

2.5 Kapasitas
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau
volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu, dinyatakan dalam
jumlah kendaraan yang melewati potongan jalan tertentu dalam satu jam
(kend/jam), atau dengan mempertimbangan berbagai jenis kendaraan yang melalui
suatu jalan digunakan satuan mobil penumpang sebagai satuan kendaraan dalam
perhitungan kapasitas maka kapasitas menggunakan satuan satuan mobil
penumpangper jam atau (smp)/jam. Untuk jalan dua jalur dua arah, kapasitas
ditentukan untuk arus dua arah (Kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan
banyak lajur, arus dipisahkan per arah dan kapasitas ditentukan per lajur.
Kapasitas (C) dinyatakan dalam satuan mobil penumpang (smp). Persamaan dasar
untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut :

C = COX FCWX FCSPX FCSFX FCCS

Kapasitas Dasar (CO) Untuk Jalan Perkotaan.

4
Kapasitas dasar jalan lebih dari empat lajur (banyak jalur) dapat ditentukan
dengan kapasitas per lajur yang diberikan dalam tabel, walaupun lajur tersebut
mempunyai lebar yang tidak standar. Pada saat arus rendah kecepatan lalu lintas
kendaraan bebas tidak ada gangguan dari kendaraan lain, semakin banyak
kendaraan yang melewati ruas jalan, kecepatan akan semakin turun sampai suatu
saat tidak bisa lagi arus/volume lalu lintas bertambah, di sinilah kapasitas terjadi.
Setelah itu arus akan berkurang terus dalam kondisi arus yang dipaksakan sampai
suatu saat kondisi macet total, arus tidak bergerak dan kepadatan tinggi.

2.6 Manajemen Lalu Lintas


Manajemen lalu lintas adalah pengelolaan dan pengendalian arus lalu
lintas dengan melakukan optimasi penggunaan prasarana yang ada untuk
memberikan kemudahan kepada lalu lintas secara efisien dalam penggunaan ruang
jalan serta memperlancar sistem pergerakan. Hal ini berhubungan dengan kondisi
arus lalu lintas dan sarana penunjangnya pada saat sekarang dan bagaimana
mengorganisasikannya untuk mendapatkan penampilan yang terbaik.

2.6.1 Tujuan Manajemen Lalu Lintas


Tujuan dilaksanakannya Manajemen Lalu Lintas adalah :

1. Mendapatkan tingkat efisiensi dari pergerakan lalu lintas secara


menyeluruh dengan tingkat aksesibilitas (ukuran kenyamanan) yang
tinggi dengan menyeimbangkan permintaan pergerakan dengan sarana
penunjang yang ada.

2. Meningkatkan tingkat keselamatan dari pengguna yang dapat diterima


oleh semua pihak dan memperbaiki tingkat keselamatan tersebut
sebaik mungkin.

3. Melindungi dan memperbaiki keadaan kondisi lingkungan dimana arus


lalu lintas tersebut berada.

4. Mempromosikan penggunaan energi secara efisien.

2.6.2 Sasaran Manajemen Lalu Lintas


Sasaran manajemen lalu lintas sesuai dengan tujuan diatas adalah :

5
1. Mengatur dan menyederhanakan arus lalu lintas dengan melakukan
manajemen terhadap tipe, kecepatan dan pemakai jalan yang berbeda
untuk meminimumkan gangguan untuk melancarkan arus lalu lintas.

2. Mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dengan menambah kapasitas


atau mengurangi volume lalu lintas pada suatu jalan. Melakukan
optimasi ruas jalan dengan menentukan fungsi dari jalan dan
terkontrolnya aktifitas-aktifitas yang tidak cocok dengan fungsi jalan
tersebut.

2.6.3 Strategi dan Teknik Manajemen Lalu Lintas


Terdapat tiga strategi manajemen lalu lintas secara umum yang dapat
dikombinasikan sebagai bagian dari rencana manajemen lalu lintas. Teknik-teknik
tersebut adalah :

Tabel 2. 1 Strategi dan Teknik Manajemen Lalu Lintas Strategi Teknik

1. Manajemen Kapasitas, terutama dalam pengorganisasian ruang jalan.


Langkah pertama dalam manajemen lalu lintas adalah membuat
penggunaan kapasitas dan ruas jalan seefektif mungkin, sehingga
pergerakan lalu lintas yang lancar merupakan syarat utama. Arus di
persimpangan harus di survai untuk meyakinkan penggunaan kontrol

6
dan geometrik yang optimum. Right of Way harus diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga setiap bagian mempunyai fungsi sendiri,
misal parkir, jalur pejalan kaki, kapasitas jalan. Penggunaan ruang
jalan sepanjang ruas jalan harus dikoordinasikan secara baik. Jika
akses dan parkir diperlukan, survai dapat dengan mudah menentukan
demandnya. Perlunya fasilitas pejalan kaki dapat dengan mudah
disurvai. Oleh sebab itu, manajemen kapasitas adalah hal yang
termudah dan teknik manajemen lalu lintas yang paling efektif untuk
diterapkan.

2. Manajemen Prioritas Terdapat beberapa ukuran yang dapat dipakai


untuk menentukan prioritas pemilihan moda transportasi, terutama
kendaraan penumpang (bus dan taksi) :

− Jalur khusus bus

− Prioritas persimpangan

Karena bus bergerak dengan jumlah penumpang yang banyak setiap


ukuran, untuk memperbaiki kecepatannya walaupun dengan jumlah
sedikit akan menguntungkan orang banyak. Juga sering ditemui taksi
yang mendapat prioritas. Kendaraan barang tidak perlu prioritas
kecuali pada waktu mengantar barang. Metode utama adalah dengan
mengizinkan parkir (short term) untuk pengantaran pada lokasi dimana
kendaraan lainnya tidak diperbolehkan berhenti.

3. Manajemen Demand Manajemen demand terdiri dari :

a. Merubah rute kendaraan pada jaringan dengan tujuan untuk


memindahkan kendaraan dari daerah macet ke daerah tidak macet.

b. Merubah moda perjalanan, terutama dari kendaraan pribadi ke


angkutan umum pada jam sibuk. Hal ini berarti penyediaan
prioritas ke angkutan umum.

c. Yang menyebabkan adanya keputusan perlunya pergerakan apa


tidak, dengan tujuan mengurangi arus lalu lintas dan juga
kemacetan.

7
d. Kontrol pengembangan tata guna tanah.

2.7 Hubungan Manajemen Lalu Lintas dengan Kapasitas Jalan


Dalam prakteknya kapasitas jalan tidak selalu ideal. Sehingga diperlukan
manajemen lalu lintas yang baik agar terciptanya kapasitas jalan yang ideal.
Terdapat beberapa manjemen lalu lintas yang dapat dilakukan guna menambah
kapasitas adalah sebagai berikut :

2.7.1 Peningkatan Kapasitas Ruas Jalan


Peningkatan kapasitas ruas jalan dapat dilakukan dengan beberapa langkah
misalnya:

1) Mengurangi hambatan di ruas jalan seperti parkir di badan jalan,


pedagang kaki lima

2) Pelebaran jalan.

Persamaan umum untuk menghitung kapasitas ruas jalan menurut


Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (2014) untuk daerah perkotaan adalah sebagai
berikut :

C = Co x FCLJ x FCPA x FCHS x FCUK

dengan :
C = Kapasitas (skr/jam)
Co = Kapasitas dasar (skr/jam)
FCLJ = Faktor penyesuaian lebar jalan

FCPA = Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi)

FCHS = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb

FCUK =Faktor penyesuaian ukuran kota

8
Pada rumus dan tabel diatas bisa dilihat bahwa kapasitas dipengaruhi lebar
jalan, pemisah arah, hambatan samping, bahu jalan/kereb dan ukuran kota. Jika
kita akan meningkatkan kapasitas ruas maka faktor-faktor itulah yang perlu
diperhatikan.

Selanjutnya untuk menentukan kriteria jalan dengan tingkat pelayanan


yang sesuai dengan fungsi jalan yang ditetapkan, telahditetapkan tingkat
pelayanan yang diinginkan. Kriteria tingkat pelayanan jalan pada ruas jalan dan
persimpangan, berdasarkan PM 96 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas tersebut, secara lengkap dapat
dilihat pada tabel berikut :

2.7.2 Peningkatan Kapasitas Simpul.


Peningkatan kapasitas persimpangan dapat dilakukan dengan memperbaiki
kaki persimpangan dan pengaturan persimpangan secara berhierarki. Pengaturan

9
persimpangan secara berhierarki ditetapkan berdasarkan volume lalu lintas jalan
mayor dan minor sebagaimana gambar berikut:

2.7.3 Peningkatan Kapasitas Jaringan


Peningkatan kapasitas jaringan jalan dilakukan apabila peningkatan
kapasitas ruas dan simpang ternyata masih belum efektif, maka dilakukan
penambahan jaringan jalan misalnya dengan membuat jalan lingkar luar (outer
ring road).

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan
Dari isi makalah diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan
manajemen lalu lintas guna mengendalikan arus lalu lintas yang berlebih dalam
kapasitas jalan dapat dilakukan dengan meningkatan kapasitas ruas jalan,
meningkatan kapasitas simpul, dan meningkatan kapasitas jaringan. Dengan
dilakukannya tiga pengendalian manajemen lalu lintas tersebut maka akan tercipta
kapasitas jalan yang ideal.

4.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah agar dalam pelaksanannya
dapat menerapkan manajemen lalu lintas untuk meningkatkan kapasitas jalan
secara berjenjang, sehingga manajemen lalu lintas yang dilakukan dapat berjalan
efektif dan efisien.

11
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar. 2017. Gianyar Dalam Angka 2017,
BPS Kabupaten Gianyar.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar 2017. Produk Domestik Regional Bruto
Gianyar (PDRB) 2017, BPS Kabupaten Gianyar

Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Dirjen


Bina Marga.

PTS, Pem. Prov. Bali, DLLAJ. 1999. Public Transport Studi Household and
Roadside Surveys, Bali Urban Infrastructure Project.

Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung : ITB.

Anonim. 2018. “https://kuliahtransportasi.wordpress.com/2018/02/27/strategi-


teknik-manajemen-lalu-lintas-manajemen-kapasitas/” Diakses tanggal 10
Oktober 2018
Lubis, Maryawan. 2007. “STUDI MANAJEMEN LALU LINTAS
MENINGKATKAN KINERJA JARINGAN JALAN PADA DAERAH
LINGKAR DALAM KOTA MEDAN (T E S I S)” Medan: USU.

12

Anda mungkin juga menyukai