Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SURVEY LALU LINTAS

Di susun oleh:

Nama : Alfis Nur Ramadhan


Nim : 2003120036

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH
BATOH – BANDA ACEH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmad Nya sehingga terciptalah sebuah makalah yang berjudul "Survey Lalu
Lintas. Maksud dan tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas Mata Kuliah Rekayasa lalu lintas.
Tentunya dalam pembuatan makalah ini banyak kendala yang dihadapi. Oleh
karena itu, saya berterima kasih kepada segenap pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Demikian yang dapat saya sampaikan sebagai kata pengantar Besar harapan
untuk bisa memperoleh masukan, saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
siapa pun yang membaca makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah
berikutnya

i
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Tujuan Survey..........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
2.1 Volume / Flow.........................................................................................................3
2.2 Spot Speed..............................................................................................................3
2.3 Time mean speed (TMS),.........................................................................................4
2.4 Space mean speed (SMS),.......................................................................................4
2.5 Kerapatan / Density................................................................................................4
2.6 Kapasitas.................................................................................................................4
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam)...........................................................................5
2.7 Tingkat Pelayanan...................................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................10
3.1. Lokasi dan Waktu Pelakasanaan............................................................................10
3.2. Langkah langkah pengamatan pada pengumpulan data arus lalu lintas di Jalan
Soekarno Hatta.............................................................................................................10
3.3. Type Jalan...............................................................................................................11
3.4. Hasil Pencatatan Survey Volume Lalu Lintas.........................................................12
3.4.1 Data Survey Volume Dan Waktu..........................................................................14
3.4.2 Grafik Volume Dan Waktu....................................................................................14
3.4.3 Volume lalu lintas harian rata-rata jam puncak Hari senin dan sabtu..................15
3.5. Perhitungan Kapasitas............................................................................................16
3.6. Tingkat Pelayanan..................................................................................................17
BAB IV...................................................................................................................................18

ii
PENUTUPAN..........................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................18
4.2 Saran.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Lalu lintas merupakan turunan kedua dari transportasi di dalam Undang-
undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di
Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan
adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau
barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Khususnya di daerah Banda Aceh
yaitu Provinsi Aceh, merupakan salah satu daerah yang sebagian besar orang
menggunakan kendaraan pribadi.
Banda Aceh juga merupakan daerah yang mana pengguna jalan nya banyak
melalui jalan Aceh Besar-Banda Aceh, dimana para pengguna jalan rata rata
berkeperluan di Banda Aceh untuk bekerja dan menempuh pendidikan, dimana
Banda Aceh adalah daerah yang pendidikannya cukup berkualitas terutama
perguruan tinggi, sehingga banyak pendatang dari kalangan mahasiswa dari luar kota
datang untuk menuntut ilmu di beberapa perguruan tinggi di Kota Banda Aceh.
Bukan hanya dari segi pendidikan, banyak juga pendatang dari kalangan karyawan,
pedagang, dan bidang pekerjaan lainnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan
perekonomian yang terus meningkat mendorong peningkatan jumlah kebutuhan
masyarakat akan alat transportasi darat seperti mobil, sepeda motor sebagai alat
untuk menujang kegiatan sehari-hari. Namun dengan pertumbuhan jumlah kendaraan
yang cepat apabila tidak disesuaikan dengan pertumbuhan prasarana dan sarana
jalan yang memadai, maka hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya banyak
masalah lalu lintas.
Kondisi lalu lintas di jalan Aceh Besar-Banda Aceh saat ini rawan untuk
timbul permasalahan lalu lintas, untuk itu sebagai mahasiswa yang ingin
mengaplikasikan ilmu yang didapat dalam perkuliahan Rekayasa Lalu Lintas, dan

1
untuk menyelesaikan tugas perkuliahan, maka kami melakukan survey kepadatan
lalu lintas di Jalan Soekarno Hatta.

1.2. Tujuan Survey


Tujuan pengumpulan data pada survey lalu lintas kali ini yaitu :
a. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada Jalan Pelabuhan lama
Ulee Lheue, berdasarkan volume lalu lintas yang mencakup jenis
kendaraan dan arah gerakan kendaraan, dengan melakukan pengamatan
dan pencacahan langsung dalam periode waktu yang telah ditentukan.
b. Untuk mengetahui tingkat kepadatan lalu lintas pada ruas jalan
berdasarkan volume lalu lintas, arah arus lalu lintas, jenis kendaraan dalam
satu satuan waktu tertentu yang dilakukan dengan pengamatan dan
pencacahan langsung di lapangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

perhitungan lalu lintas merupakan suatu metode perhitungan kendaraan


dalam survei lalu lintas. Perhitungan lalu lintas  atau Traffic Counting dapat
dilakukan dengan dua acara yaitu Perhitungan Tangan (Manual) dan Perhitungan
Mekanik.

2.1 Volume / Flow


Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau pada suatu
ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam) tanpa membedakanarah dan
lajur. Segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam
tahunan, harian (LHR), jam-an atau sub jam. Rate of Flow atau Nilai Arus adalah
Volume lalu-lintas yang biasanya kurang dari satu jam tetapi diekspresikan dalam
satu jam.
Untuk mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak
tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus dikonversi kedalam
satuan mobil penumpang (smp).Konversi kendaraan ke dalam satuansmp diperlukan
angka faktor ekivalen untuk berbagai jenis kendaraan.

2.2 Spot Speed


Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat
diukur dari suatu tempat yang ditentukan. Dalam suatu aliran lalu lintasyang
bergerak setiap kendaraan mempunyai kecepatan yang berbeda sehinggaaliran lalu
lintas tidak mempunyai sifat kecepatan yang tunggal akan tetapi dalam bentuk
distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi kecepatan kendaraan
secara diskrit, suatu nilai rata–rata atau tipikal digunakanuntuk mengidentifikasikan

3
aliran lalu lintas secara menyeluruh. Ada dua jenisanalisis kecepatan yang dipakai
pada studi kecepatan arus lalu-lintas yaitu :

2.3 Time mean speed (TMS), 


yaitu rata-rata kecepatan dari seluruh kendaraanyang melewati suatu titik
pada jalan selama periode waktu tertentu.Kecepatan terdistribusi dalam waktu,
sedangkan lokasinya tetap.

2.4 Space mean speed (SMS),


  yaitu rata-rata kecepatan kendaraan yangmenempati suatu segmen atau
bagian jalan pada interval waktu tertentu.
Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan di atas adalah bahwa TMS adalah
pengukuran titik, sementara SMS pengukuran berkenaan dengan panjang jalan atau
lajur.

2.5 Kerapatan / Density


Kerapatan adalah jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang jalanatau
lajur dalam kendaraan per km atau kendaraan per km per lajur. Nilai kerapatan
dihitung berdasarkan nilai kecepatan dan arus, karena sulit diukur dilapangan.

2.6 Kapasitas
Kapasitas merupakan nilai numerik, yang definisinya adalah jumlah maksimum
kendaraan yang dapat lewat pada suatu arus atau lajur jalan raya dalam satu arah
(dua arah untuk jalan dua arus dua lajur/arah). Selama periode waktu yang tertentu
dalam kondisi jalan dan lalulintas yang ada. Kapasitas ini didapat dari harga besaran
kapasitas ideal yang direduksi oleh faktor - faktor lalu lintas dan jalan (MKJI 1997,
Jalan Perkotaan).

4
Dalam kapasitas suatu jalan raya, sangat diperlukan sekali keterangan- keterangan
tentang keadaan jalan yaitu :
1. Faktor jalan , yaitu keterangan mengenai bentuk fisik jalan, seperti lebar
jalur, kebebasan lateral, bahu jalan pada median atau tidak, kondisi
permukaan jalan, alinyemen jalan, kelandaian, trotoar, dan lain – lain.
2. Faktor lalu lintas, yaitu keterangan mengenai lalulintas mengenai jalan,
seperti komposisi lalulintas, volume, distribusi lajur, gangguan lalulintas,
adanya kendaraan tidak bermotor, gangguan samping, dan lain – lain.

Tanpa keterangan diatas, maka besaran kapasitas tidak akan memberikan


pedoman yang jelas, karena tidak memberikan keterangan mengenai keadaan
penggunaan. Kapasitas ini adalah suatu prosedur untuk menampung suatu arus lalu
lintas yang melalui jalan tertentu.
Rumus kapasitas ruas jalan pada umumnya :

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (smp/jam)


Dimana :
C = Kapasitas (smp/jam)
Co = Kapasitas dasar (smp/jam)
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah (hanya untuk jalan tak terbagi)
FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan/kereb
FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

Tabel 2.1 Kapasitas Dasar (Co)


Tipe Kapasitas Keterangan
Jalan Dasar
(smp/jam)
Jalan 4 lajur berpembatas median atau jalan satu 1650 Per lajur
arah
Jalan 4 lajur tanpa pembatas median atau jalan 1500 Per lajur
satu arah
Jalan 2 lajur tanpa pembatas median 2900 Total 2 arah
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

5
Kapasitas dasar untuk jalan lebih dari 4 lajur dapat diperkirakan dengan
manggunakan kapasitas per lajur diatas meskipun mempunyai lebar jalan yang
tidak baku.
Tabel 2.2 faktor koreksi kapasitas akibat pembagian arah (FCsp)
Pembagian arah (%-%) 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
2 lajur 2 arah tanpa 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
FCsp pembatas
median (2/2 UD)
4 lajur 2 arah tanpa 1,00 0,99 0,97 0,96 0,94
pembatas
median (4/2 UD)
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Penentuan faktor koreksi untuk pembagian arah didasarkan pada kondisi


arus lau lintas dari kedua arah atau untuk jalan tanpa pembatas median. Untuk jalan
satu arah dan/atau jalan dengan pembatas median, faktor koreksi kapasitas
pembagian arah adalah 1,00
Tabel 2.3 Faktor koreksi kapasitas akibat lebar jalan (FCw)
Lebar efektif
Tipe FCw
jalan (m)
Jalan
4 lajur berpembatas median atau Per lajur
jalan satu arah 3,00 0,92
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
4 lajur tanpa pembatas median Perlajur
3,00 0,91
3,25 0,95
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
2 lajur tanpa pembatas median Dua arah
5 0,56
6 0,87
7 1,00
8 1,14
9 1,25

6
10 1,29
11 1,34
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Tabel 2.4 Klasifikasi Hambatan Samping


Kelas gangguan Kode Jumlah gangguan per 200
Kondisi tipikal
samping m/jam (dua arah)
Sangat rendah VL <100 Daerah pemukiman : jalan
dengan jalan samping
Rendah L 100-299 Daerah pemukiman : beberapa
kendaraan umum dsb
Sedang M 300-499 Daerah industri, beberapa toko di
sisi jalan
Tinggi H 500-899 Daerah komersial, aktivitas di
sisi jalan tinggi
Sangat Tinggi VH >900 Daerah komersil, dengan
aktivitas pasar di jalan
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Tabel 2.5 Faktor koreksi akibat gangguan samping (FCsf) untuk jalan yang mempunyai
bahu jalan
Faktor Penyesuaian untuk hambatan
Tipe jalan Kelas samping dan lebar bahu
gangguan Lebar bahu jalan efektif Ws (m)
samping ≤ 0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥2
m
Sangat rendah 0,96 0,98 1,01 1,03
Rendah 0,94 0,97 1,00 1,02
4 lajur 2 arah berpembatas
Sedang 0,92 0,95 0,98 1,00
median (4/2 D)
Tinggi 0,88 0,92 0,95 0,98
Sangat tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Sangat rendah 0,96 0,99 1,01 1,03
Rendah 0,94 0,97 1,00 1,02
4 lajur 2 arah tanpa
Sedang 0,92 0,95 0,98 1,00
pembatas median (4/2 UD)
Tinggi 0,87 0,91 0,94 0,98
Sangat tinggi 0,80 0,86 0,90 0,95
Sangat rendah 0,94 0,96 0,99 1,01
2 lajur 2 arah tanpa Rendah 0,92 0,94 0,97 1,00
pembatas median (2/2 UD) Sedang 0,89 0,92 0,95 0,98
atau jalan satu arah Tinggi 0,82 0,86 0,90 0,95
Sangat 0,73 0,79 0,85 0,91
tinggi

7
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Tabel 2.6 Faktor koreksi kapasitas akibat ukuran kota (FCcs)


Ukuran kota (juta Faktor penyesuaian untuk ukuran
penduduk) kota
< 0,1 0,86
0,1 - 0,5 0,90
0,5 - 1,0 0,94
1,0 - 3,0 1,00
> 3,0 1,04
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Tabel 2.7 Faktor koreksi kapasitas akibar gangguan samping (FCsf) untuk jalan yang
mempunyai kereb
Faktor Penyesuaian untuk hambatan
Tipe jalan Kelas gangguan samping dan jarak
samping Lebar bahu jalan efektif Ws (m)
≤ 0,5 1,0 m 1,5 m ≥2m
m
Sangat rendah 0,95 0,97 0,99 1,01
4 lajur 2 arah Rendah 0,94 0,96 0,98 1,00
berpembatas median (4/2 Sedang 0,91 0,93 0,95 0,98
D) Tinggi 0,86 0,89 0,92 0,95
Sangat tinggi 0,81 0,85 0,88 0,92
Sangat rendah 0,95 0,97 0,99 1,01
4 lajur 2 arah tanpa Rendah 0,93 0,95 0,97 1,00
pembatas median (4/2 Sedang 0,90 0,92 0,95 0,97
UD) Tinggi 0,84 0,87 0,90 0,93
Sangat tinggi 0,77 0,81 0,85 0,90
Sangat rendah 0,93 0,95 0,97 0,99
2 lajur 2 arah tanpa Rendah 0,90 0,92 0,95 0,97
pembatas median (2/2 Sedang 0,86 0,88 0,91 0,94
UD) atau jalan satu arah Tinggi 0,78 0,81 0,84 0,88
Sangat tinggi 0,68 0,72 0,77 0,82
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Penelitian kapasitas ini dinyatakan dalam suatu angka perbandingan antara volume

8
lalu lintas pada jalan tersebut dan kapasitas jalan itu sendiri.

2.7 Tingkat Pelayanan

Tingkat pelayanan (level of service) adalah ukuran kinerja ruas jalan atau
simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat penggunaan jalan, kecepatan,
kepadatan dan hambatan yang terjadi. Tingkat pelayanan merupakan kondisi operasi
yang berbeda yang terjadi pada lajur jalan ketika menampung bermacam- macam
volume lalu lintas. Dan merupakan ukuran kualitas dari pengaruh faktor aliran lalu
lintas seperti kecepatan, waktu perjalanan, hambatan, kebebasan manuver,
kenyamanan pengemudi dan secara tidak langsung biaya operasi dan kenyamanan
(MKJI 1997, Jalan Perkotaan).

Tabel 2.9 Karakteristik Tingkat Pelayanan (LOS)


Tingkat
Karakteristi Rasio
Pelayanan
k (V/C)
Kondisi arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan
A kecepatan tinggi. Pengemudi dapat memilih kecepatan yang 0,00-0,20
diinginkan tanpa hambatan.
B Dalam zona arus stabil. Pengemudi memiliki kebebasam 0,21-0,44
yang cukup dalam memilih kecepatannya.
C Dalam zona arus stabil. Kecepatan dikontrol oleh lalu lintas. 0,45-0,74
D Arus mulai tidak stabil. Kecepatan rendah dan berbeda- 0,75-0,84
beda,volume mendekati kapasitas.
Arus tidak stabil dengan kondisi yang sering terhenti.
E Kecepatan rendah dan volume lalu lintas mendekati atau 0,85-1,00
berada pada kapasitasnya.
F Arus yang terhambat. Kecepatan rendah, volume diatas >1,00
kapasitas,sering terjadi kemacetan yang cukup lama.
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997

Tingkat pelayanan jalan (Level of Service) adalah suatu ukuran yang


digunakan untuk mengetahui kualitas suatu ruas jalan tertentu dalam melayani arus
lalu lintas yang melewatinya. Untuk rumus perhitungan LOS sebagai berikut :
LOS = V/C
Keterangan:

9
LOS : Tingkat pelayana
V : Volume Kendaraan rata-rata (smp/jam)
C : Kapasitas jalan (smp/jam)

BAB III
PENGUMPULAN DATA

3.1. Lokasi dan Waktu Pelakasanaan

3.2. Langkah langkah pengamatan pada pengumpulan data arus lalu lintas
di Jalan Pelabuhan lama Ulee Lheue.
1) Pengamat menempati pos pos yang telah ditentukan
2) Pengamat harus menempati posisi pada titik-titik pengamatan yang telah
ditentukanyaitu di tepi jalan pada titik pengamatan.
3) Pandangan pengamat ke arah jalur pengamatan dan menghadap arah
datangnyakendaraan.

10
4) Setiap pengamat menghitung jumlah kendaraan disetiap titik jalur
pengamatan yangtelah ditentukan dengan jenis kendaraan yang telah
ditentukan.
5) Pengamatan dilakukan dengan interval pencatatan 30 menit sepanjang
waktu pengumpulan data dalam hal ini 1 jam
6) Hasil pengamatan dicatat dalam formulir yang telah disediakan dengan
cara memberi satu garis tiap kendaraan dan diikat setiap lima data.

Sketsa gambar di lapangan

 Penjelasan Arus Lalu Lintas Jalan di Lapangan (gambar 1)


Terdapat 2 jalur dengan 4 lajur. Jl. Pelabuhan lama Ulee Lheue dapat dilalui
semua jenis kendaraan, kendaraan berat yang mengangkut barang seperti dum truck,
Selain dari itu semua kendaraan diizinkan seperti mobil penumpang, kendaraan
sepeda motor.

11
3.3. Type Jalan
Adapun yang dituju pada survey lalu lintas ini dengan type jalan 4 lajur 2
arah berpembatas median (4/2 D). Dengan kapasitas dasar 1650 per lajur.

3.4. Hasil Pencatatan Survey Volume Lalu Lintas


Hari Tanggal : Senin 06 Juni 2022
Lokasi : Jln Pelabuhan lama Ulee Lheue
Type Jalan : 4 Lajur 2 Arah berpembatas Median (4/2 D)

Volum
Total MC LV HV
e
smp/
Interval 30 MC LV HV
Kend/ emp: emp: emp: 30
Menit
30 0,25 1,0 1,2 menit
(t)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Jam Puncak Pagi
07.00 - 07.30 280 84 24 388 70,0 84 28,8 182,8
07.30 - 08.00 322 116 37 475 80,5 116 44,4 240,9
Total (Kendaraan/jam) 863 Total (smp/jam) 423,7

08.00 - 08.30 320 76 32 428 80,0 76 38,4 194,4


08.30 - 09.00 339 109 65 513 84,8 109 78 271,8
Total (Kendaraan/jam) 941 Total (smp/jam) 466,2

Jam Puncak siang


12.00 - 12.30 254 140 30 424 63,5 140 36 239,5
12.30 - 13.00 223 92 53 368 55,8 92 63,6 211,4
Total (Kendaraan/jam) 792 Total (smp/jam) 450,9

13.00 - 13.30 280 102 33 415 70,0 102 39,6 211,6


13.30 - 14.00 298 111 54 463 74,5 111 64,8 250,3
Total (Kendaraan/jam) 878 Total (smp/jam) 461,9

Jam Puncak sore


16.00 - 16.30 298 89 32 419 74,5 89 38,4 201,9

12
16.30 - 17.00 287 75 33 395 71,8 75 39,6 186,4
Total (Kendaraan/jam) 814 Total (smp/jam) 388,3

17.00 - 17.30 268 88 31 387 67,0 88 37,2 192,2


17.30 - 18.00 275 89 39 403 68,8 89 46,8 204,6
Total (Kendaraan/jam) 790 Total (smp/jam) 396,8
Hari Tanggal : Sabtu 11 Juni 2022
Lokasi : Jln Pelabuhan lama Ulee Lheue
Type Jalan : 4 Lajur 2 Arah berpembatas Median (4/2 D)
Volum
Total MC LV HV
e
smp/
Interval 30 MC LV HV
Kend/ emp: emp: emp: 30
Menit 30 0,25 1,0 1,2 menit
(t)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8]
Jam Puncak Pagi
07.00 - 07.30 120 47 16 183 30,0 47 19,2 96,2
07.30 - 08.00 128 56 29 213 32,0 56 34,8 122,8
Total (Kendaraan/jam) 396 Total (smp/jam) 219,0

08.00 - 08.30 137 40 28 205 34,3 40 33,6 107,9


08.30 - 09.00 143 66 36 245 35,8 66 43,2 145,0
Total (Kendaraan/jam) 450 Total (smp/jam) 252,8

Jam Puncak siang


12.00 - 12.30 113 77 37 227 28,3 77 44,4 149,7
12.30 - 13.00 178 63 41 282 44,5 63 49,2 156,7
Total (Kendaraan/jam) 509 Total (smp/jam) 306,4

13.00 - 13.30 136 88 33 257 34,0 88 39,6 161,60


13.30 - 14.00 140 66 29 235 35,0 66 34,8 135,8
Total (Kendaraan/jam) 492 Total (smp/jam) 297,4

Jam Puncak sore


16.00 - 16.30 258 108 56 422 64,5 108 67,2 239,7
16.30 - 17.00 219 128 48 395 54,8 128 57,6 240,4
Total (Kendaraan/jam) 817 Total (smp/jam) 480,1

13
17.00 - 17.30 246 108 33 387 61,5 108 39,6 209,1
17.30 - 18.00 219 105 38 362 54,8 105 49,4 209,2
Total (Kendaraan/jam) 749 Total (smp/jam) 418,3

3.4.1 Data Survey Volume Dan Waktu


Senin, 06 Sabtu, 11 Juni
Waktu
Juni 2022 2022
07:00 - 07:30 182,8 96,2
07:30 - 08:00 240,9 122,8
08:00 - 08:30 194,4 107,85
08:30 - 09:00 271,8 145,0
12.00 - 12.30 239,5 149,7
12.30 - 13.00 211,4 156,7
13.00 - 13.30 211,6 161,60
13.30 - 14.00 250,3 135,8
16.00 - 16.30 201,9 239,7
16.30 - 17.00 186,4 240,4
17.00 - 17.30 192,2 209,1
17.30 - 18.00 204,6 209,2

3.4.2 Grafik Volume Dan Waktu

Grafik Volume Dan Waktu Hari Senin


300.0

250.0

200.0 Hari senin


150.0
Volume

100.0

50.0

0.0
07 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
:0 7:3 8:0 8:3 2.0 2.3 3.0 3.3 6.0 6.3 7.0 7.3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-0 -0 -0 -0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
7: 8: 8: 9: 2. 3. 3. 4. 6. 7. 7. 8.
30 00 30 00 30 00 30 00 30 00 30 00
Waktu

14
Dapat disimpulkan bahwa volume kendaraan yang paling tinggi terjadi pada
pukul 08.30-09.00. Karena Waktu itu adalah hari kerja banyak masyarakat
beraktifitas di pagi hari baik dari segi kerja, siswa, Mahasiswa, dan lain-lain.

Grafik Volume Dan Waktu Hari Sabtu


300.0
250.0
200.0
Hari Sabtu
Volume

150.0
100.0
50.0
0.0
07 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
:0 7:3 8:0 8:3 2.0 2.3 3.0 3.3 6.0 6.3 7.0 7.3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
-0 -0 -0 -0 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1 -1
7: 8: 8: 9: 2. 3. 3. 4. 6. 7. 7. 8.
30 00 30 00 30 00 30 00 30 00 30 00
Waktu

Dapat disimpulkan bahwa volume kendaraan yang paling tinggi terjadi pada
pukul 16.30 -.17.00. Karena Waktu itu banyak masyarakat beraktifitas di sore hari
karena pulang kerja, bepergian holiday dan dll.

3.4.3 Volume lalu lintas harian rata-rata jam puncak Hari senin dan sabtu
Volume Lalu Lintas (Smp/Jam)
Interval Waktu
Hari Senin/9 Juni 2022
07:00 - 08:00 423,7
08:00 - 09:00 466,2
12:00 - 13:00 450,9
13:00 - 14:00 461,9
16.00 - 17.00 388,3
17.00 - 18.00 396,8
Total 2587,6
Volume Rata-Rata
431,27
(Smp/jam)

15
Disimpulkan bahwa dari hasil data volume lalu lintas hari senin di jam
puncak pagi,siang dan sore dengan waktu survey tiap jam puncak 2 jam dengan total
waktu 6 jam didapat volume rata-rata 431,27 smp/jam.
Volume Lalu Lintas
Interval Waktu (Smp/Jam)
Hari Sabtu/11 Juni 2022
07:00 - 08:00 230,8
08:00 - 09:00 259,6
12:00 - 13:00 301,7
13:00 - 14:00 282,7
16.00 - 17.00 468,5
17.00 - 18.00 422,2
Total 1965,3
Volume Rata-Rata
327,55
(Smp/jam)

Disimpulkan bahwa dari hasil data volume lalu lintas hari sabtu di jam
puncak pagi,siang dan sore dengan waktu survey tiap jam puncak 2 jam dengan total
waktu 6 jam didapat volume rata-rata 327,55 smp/jam.

3.5. Perhitungan Kapasitas


Typ
Lebar
e Hambatan Jumlah
Nama jalan Jalan Pemisah Arah
Jala Samping Penduduk
(Meter)
n Perkotaan
4/2 252.899,0
Soekarno Hatta 12 50-50 H
D 0

Kapasitas Pemisahan Ukuran Kapasitas


Lebar Jalur Hambatan
Dasar Arah Kota C
(FCw) Samping (FCsf)
(smp/jam) (FCsp) (FCcs) (smp/jam)
6.600 0,92 1,0 0,86 0,90 4699,73

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka kapasitas jalan Pelabuhan lama


Ulee Lheue sebesar 4699,73 smp/jam.Yang mana nilai kapasitas masih di bawah
nilai kapasitas dasar.

16
3.6. Tingkat Pelayanan
Perhitungan =
LOS = V/C
Volume
Kapasitas LO
Har/Tanggal Kendaraan Rata- V/C
(V) S
Rata (V)
Senin/9 Juni
431,27 4699,73 0,092 A
2022
Sabtu/11 Juni
328,98 4699,73 0,070 A
2022

Dapat kita simpulkan bahwa tingkat pelayanan jalan Soekarno Hatta dalam
LOS A. Yang mana kondisi arus lalu lintas bebas dengan kecepatan tinggi dan
volume lalu lintas rendah.

17
BAB IV
PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan dan penelitian diatas, hal yang dapat kami simpulkan
adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil pengamatan tampak bahwa lalu lintas di Jl Pelabuhan lama Ulee
Lheue didominasi oleh kendaraan MC, LV dan HV.
2. Secara visual, kepadatan yang terjadi di Jln. Pelabuhan lama Ulee Lheue
tergolong sangat rendah, Juga dapat dilihat dari nilai tingkat pelayanan.

4.2 Saran
       Jalan Pelabuhan lama Ulee Lheue tergolong masih sangat baik kinerjanya, hanya
saja perlu kedisiplinan yang baik dari masyarakat maupun dari kepolisian untuk
kelancaran Lalu Lintas.Seperti misalnya hambatan samping, rambu-rambu dll.

18
DAFTAR PUSTAKA
MKJI, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Direktorat Jenderal Bina
Marga, Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai