Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN SURVEI

PERENCANAAN MANAJEMEN LALU LINTAS

DI KAWASAN MEDAN JOHOR

Disusun Oleh :

Ariful Fikri Efendi Panggabean 71200913035

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA

MEDAN

2023
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nyalah makalah ini yang berjudul “PERENCANAAN MANAJEMEN LALU
LINTAS DI KAWASAN MEDAN JOHOR” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Lalu Lintas di Program Studi teknik Sipil, Fakultas teknik,
Universitas Islam Sumatra Utara.

Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan makalah ini disadari
masih jauh dari sempurna. Penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan kata
maupun ucapan. Oleh karena itu, diharapkan saran serta koreksi untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Hal.
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 3
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................. 5
2.1 Pengertian Andalalin.......................................................................... 5
2.2 Kreteria Studi Andalalin..................................................................... 7
2.3 Hasil Data Surveyy Lalu Lintas Geometrik Ruas Jalan .................... 8
2.3.1 Analisis Volume Lalu Lintas .................................................. 11
2.3.2 Analisis Kapasitas Jalan
2.3.3 Analisis Derajat Kejenuhan
2.4 Lokasi Perencanaan Manajemen Lalu Lintas..................................... 12
2.4.1 Lebar Jalan, Badan Jalan Drenase dan Median............................. 13
2.1 Waktu Tempuh Perjalanan ................................................................ 14
2.2 Dokumentasi Pengukuran Lebar Jalan,Badan Jalan,, Drenase,
Trotoar dan Median .......................................................................... 14
BAB 3 PENUTUP........................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 16
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor atau tak bermotor yang
melewati suatu titik pada jalur persatuan waktu yang dinyatakan dalam
kendaraan/jam, smp/jam atau LHRT (MKJI 1997). Kendaraan yang
diperhitungkan dalam arus lalu lintas adalah kendaraan berat, kendaraan ringan,
sepeda motor, dan kendaraan tak bermotor.
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau
volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu. Kemampuan ruas jalan
untuk menampung arus lalu lintas sangat besar pengaruhnya dalam masalah lalu
lintas. Apabila kapasitas ruas jalan yang tersedia tidak memenuhi dari lalu lintas
yang ada maka akan terjadi permasalahan lalu lintas tersebut. Seperti kemacetan
lalu lintas dan permasalahan yang lainnya.
Manajemen lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas
perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Undang-undang
No. 22 Tahun 2009). Manajemen lalu lintas sangat penting peranannya dalam
kelancaran lalu lintas. Beberapa peranannya adalah dalam menangani masalah
kapasitas jalan. Bila kapasitas jalan yang tersedia tidak memenuhi arus lalu lintas
yaSemenjak di pasangnya median di jalan karyawisata medan johor oleh
pemerintah kota medan, di saat jam-jam sibuk seperti sore pukul 17.00-18.00
sering terjadi kemacatan.
Kemacatan di picu oleh putaran median yang berada di depan taman cadika, untuk
penyebab pasti kemacatan itu dikarenakan hanya ada 1 putaran dari simpang A.H
Nasution sampai dengan putaran yang berada di depan taman cadika.
Selain itu cela dari putaran tersebut amat lah sempit…
Adapun beberapa hal lagi yg sangat mempengaruhi kemacatan di jam-jam sibuk
tersebut seperti banyaknya pengendara sepeda motor yang lawan arah, banyak nya
masyarakat yang keluar masuk taman cadika tersebut.
Kemacatan yang terjadi di jam tersebut juga dikarenakan jam tersebutlah jam-nya
masyarakt pulang bekerja,jadi secara bersamaan kepadatan dan kemacatan di
waktu tersebut sudah pasti terjadi.ng ada maka perlu dilakukannya peningkatan
kapasitas jalan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari uraian diatas, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana
pengendalian manajemen lalu lintas saat arus lalu lintas melebihi kapasitas jalan
di jam-jam tersibuk yaitu pukul 17:00 – 18:00 wib

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin di dapat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengendalian manajemen lalu lintas saat arus lalu lintas melebihi
kapasitas jalan di waktu tertentu.
BAB III

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Andalalin

Analisis Dampak Lalu Lintas, untuk selanjutnya disebut Andalalin adalah


studi/kajian mengenai dampak lalu lintas dari suatu kegiatan dan/atau usaha
tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen Andalalin atau
perencanaan pengaturan lalu lintas. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan
(PerMen Perhubungan) No.PM 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Analisis
Dampak Lalu Lintas disebutkan bahwa Analisis Dampak Lalu Lintas adalah
serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat
kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk
dokumen hasil analisis dampak lalu lintas. Hal ini dikaitkan bahwa setiap
perubahan guna lahan akan mengakibatkan berubahan di dalam sistem
transportasi nya. Dengan andalalin maka dapat diperhitungkan berapa besar
bangkitan perjalanan baru yang memerlukan rekayasa lalu lintas dan manajemen
lalu lintas untuk mengatasi dampaknya.

Manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan sendiri merupakan suatu teknik
perencanaan transportasi yang sifatnya langsung penerapan di lapangan dan
biasanya berjangka waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini akan menyangkut
kondisi dari arus lalu lintas yang juga sarana penunjangnya baik pada saat
sekarang maupun yang akan direncanakan (LPPM ITB,1994). Manajemen ini
mulai banyak dikenal pada saat 1980 an yang sebelumnya selalu dilakukan
dengan pembangunan prasarana infrastruktur. Keterbatasan pendanaan
memberikan kota/kabupaten bersikap lebih kreatif di dalam mengembangkan
penanganan transportasi di wilayahnya. Dasar hukum penyelenggaraan analisis
dampak lalu lintas adalah UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Pasal 99101 yang menyebutkan setiap rencana pembangunan
pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan
wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas. Analisis dampak lalu lintas sekurang-
kurangnya memuat: a. analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan
jalan; b. simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan; c.
rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak; d. tanggung jawab
pemerintah dan pengembang atau pembangun dalam penanganan dampak; dan e.
rencana pemantauan dan evaluasi. Hasil analisis dampak lalu lintas merupakan
salah satu syarat bagi pengembang untuk mendapatkan izin pemerintah dan/atau
pemerintah daerah menurut peraturan perundang-undangan. Analisis dampak Lalu
Lintas dilakukan oleh lembaga konsultan yang memiliki tenaga ahli bersertifikat.
Hasil analisis dampak lalu lintas harus mendapatkan persetujuan dari instansi
yang terkait di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Ketentuan lebih lanjut
mengenai pelaksanaan analisis dampak lalu lintas diatur dengan peraturan
pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas; disebutkan Analisis dampak lalu lintas adalah serangkaian
kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan,
permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen
hasil analisis dampak lalu lintas. Inventarisasi dan analisis dampak lalu lintas
bertujuan untuk mengetahui dampak lalu lintas terhadap rencana pembangunan
pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.

2.2 Kreteria Studi Andalalin


Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu
Lintas; juga disebutkan pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas. Dimana Setiap
rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan
menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu
lintas dan angkutan jalan wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas. Pusat
kegiatan berupa bangunan untuk: a. kegiatan perdagangan; b. kegiatan
perkantoran; c. kegiatan industri; d. fasilitas pendidikan; e. fasilitas pelayanan
umum; dan/atau f. kegiatan lain yang dapat menimbulkan bangkitan dan/atau
tarikan lalu lintas.

Permukiman berupa:

a perumahan dan permukiman;


b permukiman lain yang dapat menimbulkan bangkitan dan/atau tarikan lalu
lintas. Infrastruktur berupa:
c pool kendaraan;
d fasilitas parkir untuk umum; dan/atau
e infrastruktur lainnya.
Dalam Permen Perhubungan No.PM 75 Tahun 2015 disebutkan bahwa rencana
pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur dapat berupa
pembangunan baru atau pengembangan. Pusat kegiatan tersebut berupa bangunan
untuk: kegiatan perdagangan, perkantoran, industri, pendidikan (sekolah,
universitas, khursus), pelayanan umum (rumag sakit, klinik bersama, bank),
stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), gedung pertemuan, restoran,
fasilitas olahraga (indoor dan outdoor), bengkel kendaraan bermotor, pencucian
mobil, bangunan lainnya. Pemukiman yang dimaksud meliputi: perumahan dan
permukiman, rumah dan, asrama, ruko, dan/atau permukiman lainnya.
Infrastruktur yang dimaksud adalah akses ke/dari jalan, terminal, pool kendaraan,
fasilitas parkir umum, jalan laying (flyover), lintas bawah (underpass),
terowongan (tunnel), dan atau infrastruktur lainnya.
2.3 Penyusunan Dokumen Andalalin

Dalam PerMen Perhubungan No.PM 75 Tahun 2015 pasal 9 disebutkan bahwa


Analisis Dampak Lalu Lintas paling sedikit memuat:

1. Perencanaan dan metodologi analisis dampak lalu lintas, meliputi:


a. Penjelasan rencana pembangunan baru dan pengembangan;
b. Cakupan wilayah kajian berdasarkan rencana pembangunan baru dan
pengembangan;
c. Prakiraan transportasi yang digunakan seperti bangkitan/tarikan lalu
lintas, distribusi perjalanan, pemilihan moda, pembeban, akses
dan/atau kebutuhan parkir;
d. Penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis;
 Periode analisis paling sedikit 5 (lima) tahun;
 Kebutuhan pengumpulan data lalu lintas;
 Karakteristik dan intensitas tata guna lahan eksisting maupun
yang akan datang;
 Penggunaandan pemilihan model transportasi; dan
Metodologi penyusunan dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.

2. Analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini, meliputi:

a. Kondisi prasarana jalan: geometrik, perkerasan, potongan melintang,


fungsi, status, kelas jalan, dan perlengkapan jalan.

b. Kondisi lalu lintas eksisting paling sedikit memuat data historis


volume lalu lintas volume gerakan membelok, tundaan membelok,
panjang antrian, kecepatan ratarata kendaraan, waktu perjalanan,
okupansi jalan, data penumpang angkutan umum, pejalan kaki dan
pesepeda; dan

c. Kondisi angkutan jalan paling sedikit memuat jaringan trayek, faktor


muat, jenis kendaraan dan waktu tunggu.
3. Analisis bangkitan/tarikan lalu lintas dan angkutan jalan akibat pembangunan
berdasarkan kaidah teknis transportasi dengan menggunakan faktor trip rate yang
ditetapkan secara nasional.

1. Analisis pemilihan moda;


2. Analisis pembebanan perjalanan;
3. Simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan terhadap analisis dampak lalu lintas,
meliputi:
a. Simulasi kinerja lalu lintas sebelum pembangunan;

b. Simulasi kinerja lalu lintas pada saat pembangunan;

c. Simulasi kinerja lalu lintas setelah pembangunan;

d. Simulasi kinerja lalu lintas dalam jangka waktu paling sediit 5 (lima) tahun;

e. Manajemen kebutuhan lalu lintas;

f. Penyediaan fasilitas parkir berupa gedung parkir dan/atau taman parkir;

g. Penyediaan akses keluar dan akses masuk untuk orang, kendaraan pribadi
dan kendaraan barang;

h. Penyediaan fasilistas bongkar muat barang;

i. Penataan sirkulasi lalu lintas di dalam kawasan;

j. Penyediaan fasilitas pejalan kaki dan berkemampuan khusus;

k. Penyediaan fasilitas perlengkapan jalan di dalam kawasan;

l. Penyediaan sistem informasi lalu lintas;

m. Penyediaan fasilitas menaikkan dan menurunkan penumpang untuk


angkutan umum di dalam kawasan; dan/atau

n. Penyediaan fasilitas penyeberangan

2.4 Penyusunan Dokumen Andalalin

Dalam PerMen Perhubungan No.PM 75 Tahun 2015 pasal 9 disebutkan


bahwa Analisis Dampak Lalu Lintas paling sedikit memuat:
1. Perencanaan dan metodologi analisis dampak lalu lintas, meliputi:
a. Penjelasan rencana pembangunan baru dan pengembangan;
b. Cakupan wilayah kajian berdasarkan rencana pembangunan baru
dan pengembangan;
c. Prakiraan transportasi yang digunakan seperti bangkitan/tarikan
lalu lintas, distribusi perjalanan, pemilihan moda, pembeban, akses
dan/atau kebutuhan parkir;
d. Penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis;
2. Metodologi penyusunan dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.
a. Analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini, meliputi:
b. Kondisi prasarana jalan: geometrik, perkerasan, potongan
melintang, fungsi, status, kelas jalan, dan perlengkapan jalan.
c. Kondisi lalu lintas eksisting paling sedikit memuat data historis
volume lalu lintas volume gerakan membelok, tundaan membelok,
panjang antrian, kecepatan ratarata kendaraan, waktu perjalanan,
okupansi jalan, data penumpang angkutan umum, pejalan kaki dan
pesepeda; dan
d. Kondisi angkutan jalan paling sedikit memuat jaringan trayek,
faktor muat, jenis kendaraan dan waktu tunggu.
e. Analisis bangkitan/tarikan lalu lintas dan angkutan jalan akibat
pembangunan berdasarkan kaidah teknis transportasi dengan
menggunakan faktor trip rate yang ditetapkan secara nasional.
f. Analisis distribusi perjalanan;
g. Analisis pemilihan moda;
h. Analisis pembebanan perjalanan; (Marwan, 2022)

2.3 Hasil Data Survey Volume Lalu Lintas, Geometrik Ruas Jalan
Sore Hari Pukul 16.00 – 18.00 Wib
Survey Arus
Lalu Lintas

STUDI MANAJEMEN LALU LINTAS KOTA MEDAN


Lokasi = Sumatera Utara
Kelompok :
Kota = Medan
Tanggal : 17 Mei 2023
Nama jalan = Jl. Karya jaya

Kendaraan Kendaraan
Sepeda
Ringan Berat Semua
Motor
Periode (Penumpang) (Truk) Kendaraan
(Rata – rata)
MC
LV HV

16.00
56 11 430 497
16.15
16.15
48 5 478 531
16.30
16.30
62 8 573 643
16.45
16.45
57 6 411 474
17.00
17.00
65 2 560 627
17.15
17.15
52 5 679 736
17.30
17.30
48 7 754 809
17.45
17.45
58 4 986 1048
18.00

keterangan : E = Total waktu perhitungan data


S = Jarak bahu jalan
C = Sepeda motor
NB = Kendaraan tak bermotor
Q = Total arus kendaraan
G = 10 m/s

2.3.1 Analisis volume lalu lintas


Perhitungan volume lalu lintas berdasarkan data survei maksimum pada hari
Jum’at pukul 16.00 s/d 18.00 WIB berada pada jalan Imam Bonjol

Berikut:
LV = 446
Emp LV = 1,0
HV = 48
Emp HV = 1,2
MC = 4.871
Emp MC = 0,25

Q = (LV x emp LV) + (HV x emp HV) + (MC x emp MC)

= (446 x 1,0) + (48 x 1,2) + (4.871 x 0,25)

=1.721,35 smp/jam

2.3.2 Analisis kapasitas jalan

perhitungan analisis kapasitas jalan adalah sebagai Berikut :

C = Co x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

=3.300 x 2,00 x 1,00 x 0,87 x 1,00

=5.742 smp/jam

Berdasarkan hasil perhitungan data kapasitas jalan Eka Sama kota Medan
sebesar 5.742 smp/jam untuk 1 lajur 2 arah, sementara untuk 1 arah jalan
kapasitas sebesar 5.742/2 = 2.871 smp/jam

2.3.3 Analisis derajat kejenuhan


Berikut ini merupakan contoh perhitungan derajat kejenuhan pada hari senin
berdasarkan data maksimal pada hari jum’at pukul 16.00 s/d 17.00 WIB dari arah
jalan Imam Bonjol– Simpang Ir.H Juanda sebagai berikut :

Q = 1.721,35 smp/jam
C = 2.871 smp/jam
DS = Q/C
= 1.721,35/2.871
=0,602

Lokasi Perencanaan Manajemen Lalu Lintas

 JARAK SEGMEN 1
Titik A Jl. Simpang Eka Sama Simpang Jl. M Basir = 912 M

Gambar denah Jl.Simpang Eka Sama SAMPAI JL. M. Basir

2.4.1 Lebar Jalan , Badan jalan Drenase dan Median


Start Mulai Dari Jl. Eka Sama , Dan Berakhir Di Simpang Jl .M Basir

Titik Kordinat = 3º 31’ 34,31” N 98 º 40’ 37,66” E


Titik 0 – 100 M

NO Titik 0-100 M
1 Bahu Jalan Kanan 100 cm
2 Bahu Jalan Kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase Kanan 150 cm
5 Badan Jalan/Lajur Kanan 575 cm
6 Badan Jalan/Lajur Kiri 575 cm
7 Median 50 cm

Titik Kordinat = 3º 31’ 34,31” N 98 º 40’ 37,66” E


Titik 100 – 200 M

NO Titik 100-200 M
1 Bahu Jalan Kanan 100 cm
2 Bahu Jalan Kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase Kanan 150 cm
5 Badan Jalan/Lajur kanan 575 cm
6 Badan Jalan/Lajur Kiri 575 cm
7 Median 50 cm
Titik Kordinat = 3º 31’ 52,58” N 98 º 40’ 40,84” E
Titik 300 – 400 M

N Titik 200-300 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm

Titik Kordinat = 3º 31’ 58,95” N 98 º 40’ 40,84” E


Titik 400 – 500 M

N Titik 300-400 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
Titik Kordinat = 3º 32’ 4,58” N 98 º 40’ 39,92” E
Titik 500 – 600 M

N Titik 400-500 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm

Titik Kordinat = 3º 32’ 12,03” N 98 º 40’ 41,0” E


Titik 600 – 700 M

N Titik 500-600 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
Titik Kordinat =3º 32’ 17,77” N 98 º 40’ 42,36” E
Titik 700 - 800 M

N Titik 600-700 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm

Titik Kordinat = 3º 32’ 24,54” N 98 º 40’ 44,09” E

Titik 800 - 900 M

N Titik 700-800 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
2.5 Waktu Tempuh perjalanan
Titik Jalan Simpang Eka Sama, Jarak 0 – 100 MeterSore Hari Jam 17.00 Wib.

Rumus
Rumus Jarak Rumus Waktu
Kecepatan
s
s t=
V= S = Vt v
t

Rumus Kecepatan Rata-Rata


Δs
v=
Δt
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (0 – 100 ) Meter di Sore
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00. 11.35 Detik t = 00. 12.37 Detik
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (100 – 200 ) Meter di Sore
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00. 13.05 Detik t = 00. 14.23 Detik
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (200 – 300 ) Meter di Sore
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00.13.43 Detik t = 00. 10.20 Detik
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (300 – 400 ) Meter di Sore
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00. 12.11 Detik t = 00. 11.33 Detik
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (400 – 500 ) Meter di Sore
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00. 11.89 Detik t = 00. 10.22 Detik
 - Lajur 1 ke jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (500 – 600 ) Meter di Sore Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00.12.02 Detik t = 00. 11.23 Detik
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (600 – 700 ) Meter di Sore
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00. 13.28 Detik t = 00. 11.13 Detik
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (700 – 800 ) Meter di Pagi
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan

Mobil Pribadi Kendaraan Ringan


S = 100 M S = 100 M
t = 00.14.54 Detik t = 00.10.03 Detik
 - Lajur 1 ke Arah jl.Eka sama ,simpang jl.M Basir (800 – 900 ) Meter di Pagi
Hari
- Mobil Pribadi
- Kendaraan Ringan
- Mobil Pribadi Kendaraan Ringan
S = 100 M S = 100 M
t = 00.13.54 Detik t = 00.11.03 Detik

Rumus Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Mobil Pribadi di Sore hari


Δs 900
v= = = 8 km/j
Δt 115,2

Rumus Kecepatan Rata-Rata Kendaraan Ringan di Sore Hari


Δs 900
v= = = 9 km/j
Δt 101,7
2.6 Dokumentasi Pengukuran Lebar Jalan,Badan
Jalan ,Drenase ,Trotoar ,Median

Simpang Jl.Eka Sama


Simpang Jl. M.Basir

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Melalui hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun 2015 tentang
manajemen dan rekayasa, analisis dampak serta manajemen kebutuhan lalu lintas
yang membahas terperinci hasil analisis dampak lalu lintas, perlu adanya
pembagian tanggung jawab Pemerintah dan Pengembang disekitar pembangunan
yang menimbulkan gangguan lalu lintas.

2. Tanggung jawab pada penanganan dampak lalu lintas yang ditimbulkan


akibat adanya tarikan – bangkitan perjalanan yang mengakibatkan permasalahan
lalu lintas perlu dilakukan untuk mencapai keamanan, keselamatan, ketertiban,
dan kelancaran lalu lintas yang berlokasi di Jln Karya Jaya Medan Johor beberapa
Skenario dalam penanganan manajemen dan rekayasa Lalu lintas.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Pemerintah , 2011, Managemen dan Rekayasa Analisa Dampak serta


Managemen Kebutuhan Lalu Lintas, Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No 32.

Anonim. “https://kuliahtransportasi.wordpress.com/2018/02/27/strategiteknik-
manajemen-lalu-lintas-manajemen-kapasitas/” Diakses tanggal 10
Oktober 2018

Marwan Lubis . 2007. “STUDI MANAJEMEN LALU LINTAS MENINGKATKAN


KINERJA JARINGAN JALAN PADA DAERAH LINGKAR DALAM
KOTA MEDAN (T E S I S)” Medan: USU

Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung


Morlok, E. K, 1991, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi,
Erlangga, Jakarta

Hendarto, Sri., Lubis, Harun Al Rasyid S., Hermawan, Rudi. 2001. Dasar-dasar
Transportasi. Bandung: Penerbit ITB
Kementerian Perhubungan RI. 2006, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor:
KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di
Jalan. Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai