Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
MEDAN
2023
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nyalah makalah ini yang berjudul “PERENCANAAN MANAJEMEN LALU
LINTAS DI KAWASAN MEDAN JOHOR” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Lalu Lintas di Program Studi teknik Sipil, Fakultas teknik,
Universitas Islam Sumatra Utara.
Pada kesempatan ini diucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusunan makalah ini disadari
masih jauh dari sempurna. Penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan kata
maupun ucapan. Oleh karena itu, diharapkan saran serta koreksi untuk
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Hal.
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
PENDAHULUAN
Arus lalu lintas adalah jumlah kendaraan bermotor atau tak bermotor yang
melewati suatu titik pada jalur persatuan waktu yang dinyatakan dalam
kendaraan/jam, smp/jam atau LHRT (MKJI 1997). Kendaraan yang
diperhitungkan dalam arus lalu lintas adalah kendaraan berat, kendaraan ringan,
sepeda motor, dan kendaraan tak bermotor.
Kapasitas jalan adalah kemampuan ruas jalan untuk menampung arus atau
volume lalu lintas yang ideal dalam satuan waktu tertentu. Kemampuan ruas jalan
untuk menampung arus lalu lintas sangat besar pengaruhnya dalam masalah lalu
lintas. Apabila kapasitas ruas jalan yang tersedia tidak memenuhi dari lalu lintas
yang ada maka akan terjadi permasalahan lalu lintas tersebut. Seperti kemacetan
lalu lintas dan permasalahan yang lainnya.
Manajemen lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi
perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas
perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Undang-undang
No. 22 Tahun 2009). Manajemen lalu lintas sangat penting peranannya dalam
kelancaran lalu lintas. Beberapa peranannya adalah dalam menangani masalah
kapasitas jalan. Bila kapasitas jalan yang tersedia tidak memenuhi arus lalu lintas
yaSemenjak di pasangnya median di jalan karyawisata medan johor oleh
pemerintah kota medan, di saat jam-jam sibuk seperti sore pukul 17.00-18.00
sering terjadi kemacatan.
Kemacatan di picu oleh putaran median yang berada di depan taman cadika, untuk
penyebab pasti kemacatan itu dikarenakan hanya ada 1 putaran dari simpang A.H
Nasution sampai dengan putaran yang berada di depan taman cadika.
Selain itu cela dari putaran tersebut amat lah sempit…
Adapun beberapa hal lagi yg sangat mempengaruhi kemacatan di jam-jam sibuk
tersebut seperti banyaknya pengendara sepeda motor yang lawan arah, banyak nya
masyarakat yang keluar masuk taman cadika tersebut.
Kemacatan yang terjadi di jam tersebut juga dikarenakan jam tersebutlah jam-nya
masyarakt pulang bekerja,jadi secara bersamaan kepadatan dan kemacatan di
waktu tersebut sudah pasti terjadi.ng ada maka perlu dilakukannya peningkatan
kapasitas jalan.
Adapun tujuan yang ingin di dapat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana pengendalian manajemen lalu lintas saat arus lalu lintas melebihi
kapasitas jalan di waktu tertentu.
BAB III
PEMBAHASAN
Manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan sendiri merupakan suatu teknik
perencanaan transportasi yang sifatnya langsung penerapan di lapangan dan
biasanya berjangka waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini akan menyangkut
kondisi dari arus lalu lintas yang juga sarana penunjangnya baik pada saat
sekarang maupun yang akan direncanakan (LPPM ITB,1994). Manajemen ini
mulai banyak dikenal pada saat 1980 an yang sebelumnya selalu dilakukan
dengan pembangunan prasarana infrastruktur. Keterbatasan pendanaan
memberikan kota/kabupaten bersikap lebih kreatif di dalam mengembangkan
penanganan transportasi di wilayahnya. Dasar hukum penyelenggaraan analisis
dampak lalu lintas adalah UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Pasal 99101 yang menyebutkan setiap rencana pembangunan
pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan
wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas. Analisis dampak lalu lintas sekurang-
kurangnya memuat: a. analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan
jalan; b. simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan; c.
rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak; d. tanggung jawab
pemerintah dan pengembang atau pembangun dalam penanganan dampak; dan e.
rencana pemantauan dan evaluasi. Hasil analisis dampak lalu lintas merupakan
salah satu syarat bagi pengembang untuk mendapatkan izin pemerintah dan/atau
pemerintah daerah menurut peraturan perundang-undangan. Analisis dampak Lalu
Lintas dilakukan oleh lembaga konsultan yang memiliki tenaga ahli bersertifikat.
Hasil analisis dampak lalu lintas harus mendapatkan persetujuan dari instansi
yang terkait di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Ketentuan lebih lanjut
mengenai pelaksanaan analisis dampak lalu lintas diatur dengan peraturan
pemerintah. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas; disebutkan Analisis dampak lalu lintas adalah serangkaian
kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan,
permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen
hasil analisis dampak lalu lintas. Inventarisasi dan analisis dampak lalu lintas
bertujuan untuk mengetahui dampak lalu lintas terhadap rencana pembangunan
pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan
keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
Permukiman berupa:
2. Analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan saat ini, meliputi:
d. Simulasi kinerja lalu lintas dalam jangka waktu paling sediit 5 (lima) tahun;
g. Penyediaan akses keluar dan akses masuk untuk orang, kendaraan pribadi
dan kendaraan barang;
2.3 Hasil Data Survey Volume Lalu Lintas, Geometrik Ruas Jalan
Sore Hari Pukul 16.00 – 18.00 Wib
Survey Arus
Lalu Lintas
Kendaraan Kendaraan
Sepeda
Ringan Berat Semua
Motor
Periode (Penumpang) (Truk) Kendaraan
(Rata – rata)
MC
LV HV
16.00
56 11 430 497
16.15
16.15
48 5 478 531
16.30
16.30
62 8 573 643
16.45
16.45
57 6 411 474
17.00
17.00
65 2 560 627
17.15
17.15
52 5 679 736
17.30
17.30
48 7 754 809
17.45
17.45
58 4 986 1048
18.00
Berikut:
LV = 446
Emp LV = 1,0
HV = 48
Emp HV = 1,2
MC = 4.871
Emp MC = 0,25
=1.721,35 smp/jam
=5.742 smp/jam
Berdasarkan hasil perhitungan data kapasitas jalan Eka Sama kota Medan
sebesar 5.742 smp/jam untuk 1 lajur 2 arah, sementara untuk 1 arah jalan
kapasitas sebesar 5.742/2 = 2.871 smp/jam
Q = 1.721,35 smp/jam
C = 2.871 smp/jam
DS = Q/C
= 1.721,35/2.871
=0,602
JARAK SEGMEN 1
Titik A Jl. Simpang Eka Sama Simpang Jl. M Basir = 912 M
NO Titik 0-100 M
1 Bahu Jalan Kanan 100 cm
2 Bahu Jalan Kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase Kanan 150 cm
5 Badan Jalan/Lajur Kanan 575 cm
6 Badan Jalan/Lajur Kiri 575 cm
7 Median 50 cm
NO Titik 100-200 M
1 Bahu Jalan Kanan 100 cm
2 Bahu Jalan Kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase Kanan 150 cm
5 Badan Jalan/Lajur kanan 575 cm
6 Badan Jalan/Lajur Kiri 575 cm
7 Median 50 cm
Titik Kordinat = 3º 31’ 52,58” N 98 º 40’ 40,84” E
Titik 300 – 400 M
N Titik 200-300 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
N Titik 300-400 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
Titik Kordinat = 3º 32’ 4,58” N 98 º 40’ 39,92” E
Titik 500 – 600 M
N Titik 400-500 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
N Titik 500-600 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
Titik Kordinat =3º 32’ 17,77” N 98 º 40’ 42,36” E
Titik 700 - 800 M
N Titik 600-700 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
N Titik 700-800 M
O
1 Bahu jalan kanan 100 cm
2 Bahu jalan kiri 100 cm
3 Drenase Kiri 150 cm
4 Drenase kanan 150 cm
5 Badan jalan/lajur kanan 575 cm
6 Badan jalan/lajur kiri 575 cm
7 Median 50 cm
2.5 Waktu Tempuh perjalanan
Titik Jalan Simpang Eka Sama, Jarak 0 – 100 MeterSore Hari Jam 17.00 Wib.
Rumus
Rumus Jarak Rumus Waktu
Kecepatan
s
s t=
V= S = Vt v
t
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melalui hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun 2015 tentang
manajemen dan rekayasa, analisis dampak serta manajemen kebutuhan lalu lintas
yang membahas terperinci hasil analisis dampak lalu lintas, perlu adanya
pembagian tanggung jawab Pemerintah dan Pengembang disekitar pembangunan
yang menimbulkan gangguan lalu lintas.
Anonim. “https://kuliahtransportasi.wordpress.com/2018/02/27/strategiteknik-
manajemen-lalu-lintas-manajemen-kapasitas/” Diakses tanggal 10
Oktober 2018
Hendarto, Sri., Lubis, Harun Al Rasyid S., Hermawan, Rudi. 2001. Dasar-dasar
Transportasi. Bandung: Penerbit ITB
Kementerian Perhubungan RI. 2006, Peraturan Menteri Perhubungan Nomor:
KM 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di
Jalan. Jakarta .