Dibuat Oleh :
MUHAMMAD KAISARDANI
Npm. 20.22.201.0014
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI
TAHUN 2023
1
A. Pengertian Analisis Dampak Lalu Lintas
Analisis dampak lalu lintas atau Traffic Impact Analysis (TIA) menurut
Stoper dan Koepke (1998) dalam bukunya yang berjudul “Transportation and
Development”, adalah “Studi yang mempelajari secara khusus tentang dampak lalu
lintas yang ditimbulkan oleh akan mempengaruhi jaringan transportasi di sekitarnya.
Studi dampak lalu lintas akan suatu bangunan yang mempengaruhi sistem
transportasi”. Dalam buku “Evaluating Traffic Impact Studies”, A Recommended
Practiced for Michigan Communittes ( hal 5), “Analisis dampak lalu lintas
merupakan studi yang memperkirakan pengaruh langsung dimana penambahan lalu
lintas tertentu bervariasi dalam jarak dan kompleksitas tergantung pada tipe dan
ukuran pengembangan yang diharapkan”.
Sedang menurut Perda Kota Surabaya No 12 Tahun 2006, Analisis dampak
lalu lintas, adalah studi / kajian mengenai dampak lalu lintas dari suatu kegiatan
dan/atau usaha tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen Andalalin
atau Perencanaan pengaturan Lalu Lintas. Hal ini dikaitkan bahwa setiap perubahan
guna lahan akan mengakibatkan berubahan di dalam sistem transportasinya.
Berdasarkan PP no.32 tahun 2011, Analisis dampak lalu lintas adalah
serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat
kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk
dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.
2
4. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat mempengaruhi putusan
pengembang dalam meneruskan proyek yang diusulkan;
5. Sebagai alat pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen dan
rekayasa lalu lintas.
Dikaitkan dengan Andalalin hanya lah mempersulit bagi para pengusaha yang akan
berinvestasi pada wilayah tertentu, juga Andalalin dikaitkan dengan perizinan yang
rumit Padahal Andalalin Adalah merupakan bagian dari persyaratan sebuah perizinan
atau dapat diperjelas kembali bahwa pengeluaran Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
belum bisa dikeluarkan tanpa adanya Dokumen Andalalin.
Sehingga Andalalin bukan merupakan suatu perizinan akan tetapi Andalalin adalah
salah satu persyaratan perizinan (salah satu persyaratan keluarnya IMB).
Permasalahan tersebut antara lain: timbulnya tarikan pergerakan baru yang cukup
besar dan akan membebani jaringan jalan, menurunnya tingkat pelayanan jalan, yang
ditandai dengan adanya kemacetan serta meningkatnya biaya dan waktu perjalanan.
3
Memerhatikan permasalahan-permasalahan tersebut, Undang- Undang Nomor 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas, serta Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 75 Tahun 2015 mengamanahkan bahwa setiap rencana
pengembangan atau pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur
yang akan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan
kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan, wajib dilakukan andalalin.
4
a. perumahan;
b. apartemen;
c. toko/rumah toko/kantor/rumah kantor;
d. pusat perbelanjaan/pasar/perkantoran;
e. hotel/motel/penginapan;
f. rumah sakit /klinik;
g. industri/pergudangan;
h. sekolah/perguruan tinggi;
i. tempat kursus;
j. restoran/rumah makan;
k. gedung pertemuan/tempat hiburan/pusat olah raga;
l. terminal/pool kendaraan/gedung parkir;
m. pelabuhan/bandara;
n. bengkel kendaraan bermotor;
o. stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum/Gas;
p. perpaduan/kombinasi antara huruf a sampai dengan o.
5
3. Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas
dan angkutan jalan, gubernur, bupati, atau walikota memberikan persetujuan
dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja sejak diterimanya
dokumen hasil analisis dampak lalu lintas secara lengkap dan memenuhi
persyaratan.
4. Untuk memberikan persetujuan, Menteri yang bertanggung jawab di bidang
sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, Gubernur, Bupati, atau
Walikota sesuai dengan kewenangannya membentuk tim evaluasi dokumen
hasil analisis dampak lalu lintas. Tim tersebut terdiri atas unsur pembina
sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, pembina jalan, dan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
5. Tim evaluasi tersebut mempunyai tugas, antara lain:
a. Melakukan penilaian terhadap hasil analisis dampak lalu lintas; dan
b. Menilai kelayakan rekomendasi yang diusulkan dalam hasil analisis
dampak lalu lintas.
6. Penilaian tim evaluasi disampaikan kepada menteri yang bertanggung jawab
di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, gubernur,
bupati, atau walikota sesuai dengan kewenangannya.
7. Jika hasil penilaian belum memenuhi persyaratan, Menteri yang bertanggung
jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan,
Gubernur, Bupati, atau Walikota mengembalikan hasil analisis kepada
pengembang atau pembangun untuk disempurnakan.
8. Jika hasil penilaian telah memenuhi persyaratan, Menteri yang bertanggung
jawab di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan,
Gubernur, Bupati, atau Walikota meminta kepada pengembang atau
pembangun untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan
kesanggupan melaksanakan semua kewajiban yang tercantum dalam dokumen
hasil analisis dampak lalu lintas.
6
E. Penyusunan Analisis Dampak Lalu Lintas
7
d. simulasi kinerja Lalu Lintas tanpa adanya pembangunan, pada saat
pembangunan, dengan adanya pembangunan dan masa yang akan
datang;
e. rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak;
f. tanggungjawab Pemerintah Daerah dan pengembang atau pembangun
dalam penanganan dampak
4. Andalalin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh Lembaga
konsultan yang berbadan Hukum dan memiliki tenaga ahli bersertifikasi yang
dikeluarkan oleh Menteri yang bertanggungjawab dibidang sarana dan
prasarana LLAJ dan ditunjuk oleh pengembang atau pembangun
5. Kajian dampak Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat oleh
perorangan.
6. Dokumen hasil Andalalin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau kajian
dampak Lalu Lintas sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan kepada
Walikota
8
Dokumen hasil analisis dampak lalu lintas setidaknya memuat:
a. analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan akibat
pembangunan;
b. simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan;
c. rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak;
d. tanggung jawab pemerintah dan pengembang ataupembangun dalam
penanganan dampak;
e. rencana pemantauan dan evaluasi; dan
f. gambaran umum lokasi yang akan dibangun atau dikembangkan.
G. Persetujuan AMDALALIN
9
H. Sanksi Administratif
Referensi :
Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraan Perhubungan
10