Anda di halaman 1dari 21

“LAPORAN LALU LINTAS HARIAN DI JALAN

GANJARAN – JALAN RAYA KURUNGAN


NYAWA”

Disusun Oleh:

Rafi Briliando H.H (20311092)

Deky Fitrah Apriladika (20311089)

Lucky Ripansah (20311062)

Syehran Adam (20311028)

Dosen Pengampu:

Mira Wisman, S.T., M.T.

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan
Lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga saya
mampu menyelesaikan makalah dengan judul “LALU LINTAS HARIAN DI
JALAN GANJARAN – JALAN RAYA KURUNGAN NYAWA” untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Perkerasan Perencanaan Jalan tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah sudah saya lakukan semaksimal mungkin dengan dukungan


dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Sepenuhnya
bahwa dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan Bahasa serta aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada
saya membuka seluas-luasnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan
kritik dan saran demi penyempurnaan laporan ini.

Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah ini bisa bermanfaat dan
juga besar keinginan untuk bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah
berikutnya.

Bandar Lampung, 26 Juni 2023

ii
DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................ 5
1.3 Metodologi Penyusunan Tugas ................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Karakteristik Arus Lalu Lintas ...................................................................... 6
2.2 Jalan Umum Berdasarkan Statusnya ............................................................. 7
2.3 Hubungan Antara Volume Lalu Lintas, Kecepatan, dan Kepadatan ............ 7
2.3.1 Volume Lalu Lintas (q) .............................................................................. 8
2.3.2 Kecepatan (S) ............................................................................................. 9
2.3.3 Kepadatan (K) ............................................................................................ 9
2.3.4 Jarak (s) dan Waktu (h) .............................................................................. 9
2.3.5 Hunian Jalur ( R ) ....................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 10
Perhitungan ........................................................................................................... 10
3.1 Perhitungan berdasarkan arah jalan ........................................................ 10
3.1.1 Perhitungan Arah jalan 1 .......................................................................... 10
3.1.2 Perhitungan Arah Jalan 2 ......................................................................... 11
3.2.1.Perhitungan rencana Perkerasan Kaku ..................................................... 19
3.2.2. Perhitungan Rencana Perkerasan Lentur………………………………..14

3.3. Kontur dan Desain Jalan…………………………………………………17

BAB IV ................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................. 18
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 18
LAMPIRAN ..............................................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi
lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di
bawah permukaan tanah/atau air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel. Jalan merupakan faktor yang sangat penting bagi penduduk untuk
berhubungan antara daerah yang satu ke daerah yang lain, selain itu jalan juga
berfungsi untuk memperlancar kegiatan perekonomian dan aktivitas sehari-hari
penduduk. Perkembangan ekonomi dan naiknya tingkat kemakmuran penduduk
akan mengakibatkan bertambahnya tingkat perjalanan. Lalu lintas terjadi akibat
adanya kebutuhan akan transportasi dari masyarakat, dimana masyarakat selalu
mencari jalan yang lebih cepat, aman dan lancar. Kenaikan jumlah penduduk
dan banyaknya urbanisasi kendaraan perkotaan maka akan menimbulkan
tingkat pergerakan dan kepadatan, sehingga kebutuhan akan transpotrasi pun
meningkat pula.
Kemacetan dalam berlalu lintas merupakan hal yang tidak asing lagi kita
lihat di kota-kota besarnya khususnya kota Bandar Lampung yang sedang
berkembang. Kondisi ini dapat dilihat pada ruas Jalan dimana kondisi lalu lintas
pada jalan tersebut padat dan tidak teratur apalagi pada saat jam sibuk dan tidak
jarang pula pada jalur ini terjadi kemacetan yang dapat mempengaruhi
keselamatan dan keterlambatan pengguna jalan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dan tujuan dalam pembuatan laporan ini adalah :
1. Mengetahui kapasitas lalu lintas harian khususnya pada Jl. Ganjaran - Jl.
Raya Kurungan Nyawa
2. Mengetahui dan menganalisa tingkat pelayanan jalan
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam pembuatan laporan ini adalah :

1. Mengetahui kembali hasil kinerja ruas Jl. Rasman Mulya - Jl. Raya
Sukadamai dengan dasar keadaan lalu lintas yang ada dapat dicapai tingkat
pelayanan optimal.
2. Mengetahui cara penanganan kerusakan tiap-tiap kerusakan berdasarkan
metode yang ada.

1.3 Metodologi Penyusunan Tugas


Metodologi yang digunakan dalam laporan ini agar dapat mencapai tujuan
yang tertulis diatas adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Studi Literatur
2. Melakukan survey secara langsung pada jalan
3. Menghitung data survey untuk mendapatkan LHR
4. Merencanakan jalan dengan menggunakan AutoCad
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Arus Lalu Lintas


Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan
kendaraan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya pada
suatu ruas jalan dan lingkungannya. Karena persepsi dan kemampuan individu
pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kendaraan arus lalu lintas
tidak dapat diseragamkan, lebih lanjut arus lalu lintas akan mengalami perbedaan
karakteristik akibat dari perilaku pengemudi dan juga kebiasaan mengemudi. Arus
lalu lintas pada suatu ruas jalan karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar
lokasi maupun waktunya. Keadaan permukaan jalan dan sifat geometrik dari
alinyemen jalan juga berpengaruh pada arus lalu lintas. Dengan demikian arus lalu
lintas berhubungan erat dengan pola penggunaan tanah disekitarnya.

Klasifikasi jalan yang paling sederhana adalah dengan membaginya


menjadi jalan utama (kecepatan/volume tinggi) dan jalan minor (akses tinggi).
Klasifikasi menurut Undang – Undang Jalan Raya Republik Indonesia No.38 tahun
2004 tentang jalan dikelompokkan menjadi :

a) Jalan Arteri Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dengan jumlah jalan masuk dibatasi secara
efisien.

b) Jalan Kolektor Jalan yang melayani arus dan beberapa jalan angkutan
pengumpulan/ pembagian dengan cirri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-
rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.

c) Jalan Lokal Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan
jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

d) Jalan Lingkungan merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan


lingkungan dengan ciri jarak perjalanan dekat dan kecepatan rendah.
2.2 Jalan Umum Berdasarkan Statusnya
a) Jalan Nasional, merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem
jaringan jalan primer yang menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan
strategis nasional, serta jalan tol.

b) Jalan Provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/ kota, atau
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.

c) Jalan Kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat 6 kegiatan
lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah
kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.

d) Jalan Kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan
antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.

e) Jalan Desa, merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau


antarpermukiman di dalam desa, serta jalan lingkungan.

2.3 Hubungan Antara Volume Lalu Lintas, Kecepatan, dan


Kepadatan
Menurut Suwardo dan Iman Haryanto (2018), Pembangunan jalan
ditunjukkan untuk melayani lalu lintas orang-orang ataupun kendaraan karakteristik
lalu lintas yang utama berkaitan dengan perencanaan jalan adalah kendaraan
volume lalu lintas, kecepatan, tingkat pelayanan.

Dalam perencanaan perancangan dan penetapan kebijakan sistem


transportasi teori pergerakan arus lalu lintas memegang peranan yang sangat
penting. kemampuan menampung arus lalu lintas sangat bergantung pada keadaan
fisik dari jalan tersebut, baik kualitas maupun kuantitas nya serta karakteristik
operasional lalu lintas nya.

Teori pergerakan arus lalu lintas ini dapat menjelaskan kualitas dan
kuantitas dari arus lalu lintas sehingga dapat diterapkan dalam menentukan
kebijakan ataupun memilih suatu sistem transportasi yang paling cepat untuk
menampung lalu lintas yang ada. peningkatan volume lalu lintas akan menyebabkan
berubahnya perilaku lalu lintas pada suatu rossi jalan salah satu cara pendekatan
untuk memahami perilaku lalu lintas tersebut adalah dengan menjabarkan nya
dalam bentuk hubungan matematis dan grafis.

Dalam prakteknya, hubungan antara kecepatan dan volume ini dapat dipakai
untuk banyak keperluan dalam perencanaan, pengelolaan dan penentuan kebijakan
dalam bidang transportasi, misalnya sebagai pedoman dalam menentukan nilai
matematis kapasitas jalan pada kondisi ideal. Terdapat beberapa variabel atau
ukuran dasar yang digunakan untuk menjelaskan arus lalu lintas. Tiga variable
utama adalah volume (q), kecepatan (v), dan kepadatan (k). Menurut Andy
Setiawan 2017, Variabel lainnya yang juga digunakan dalam analisis lalu lintas
adalah headway (h), spacing (s), dan occupancy (R).

2.3.1 Volume Lalu Lintas (q)


Berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) bahwa
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik tertentu dalam suatu
ruas jalan tertentu dalam satu satuan waktu pada lokasi tertentu, biasanya
dinyatakan dalam satuan kendaraan per hari, smp per jam. (MKJI 1997:5-11).

Volume merupakan sebuah perubah (variabel) yang paling penting pada


teknik lalu lintas dan pada dasarnya merupakan proses perhitungan yang
berhubungan dengan jumlah gerakan per satuan waktu pada lokasi tertentu. Jumlah
pergerakan yang dihitung dapat meliputi hanya tiap macam moda lalu lintas saja,
seperti pejalan kaki, mobil, bis, atau mobil barang, atau kelompokkelompok
campuran moda.

Dimana besarnya volume lalu lintas dapat dihitung dengan menggunakan


Persamaan sebagai berikut :

V (kend/jam) = LV + HV + MC (2.1)

V (smp/jam) = (LV x emp) + (HV x emp) + (MC x emp) (2.2)

Dimana :

V = Volume lalu lintas

LV = Kendaraan ringan. Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan dengan
jarak as 2,0-3,0 (meliputi mobil penumpang, oplet, mikro bis, pickup, dan truk
kecil)

HV = Kendaraan berat. Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi bis,
truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi)

MC = Sepeda motor. Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi sepeda


motor dan kendaraan roda 3)
2.3.2 Kecepatan (S)
Kecepatan adalah jarak yang dapat ditempuh dalam satuan waktu tertentu,
biasa dinyatakan dalam satuan km/jam. Pemakai jalan dapat menaikkan kecepatan
untuk memperpendek waktu perjalanan, atau memperpanjang jarak perjalanan.
Nilai perubahan kecepatan adalah mendasar tidak hanya untuk berangkat dan
berhenti tetapi untuk seluruh arus lalu lintas yang dilalui. Kecepatan didefinisikan
sebagai suatu laju pergerakan, seperti jarak per satuan waktu, umumnya dalam
mil/jam atau kilometer/jam.

2.3.3 Kepadatan (K)


Kepadatan adalah jumlah kendaraan yang menempati panjang ruas jalan
tertentu atau lajur, yang umumnya dinyatakan sebagai jumlah kendaraan per
kilometer atau satuan mobil penumpang per kilometer (smp/km). Kepadatan sulit
diukur secara langsung (karena diperlukan titik ketinggian tertentu yang dapat
mengamati jumlah kendaraan dalam panjang ruas jalan tertentu).

2.3.4 Jarak (s) dan Waktu (h)


Merupakan dua karakteristik tambahan dari arus lalu lintas. Spacing
didefenisikan sebagai jarak antara dua kenderaan yang berurutan di dalam suatu
aliran lalu lintas yang diukur dari bemper depan satu kenderaan ke bemper depan
kenderaan dibelakangnya. Headway adalah waktu antara dua kenderaan yang
berurutan ketika melalui sebuah titik pada suatu jalan. Baik spacing maupun
headway berhubungan erat dengan kecepatan, volume dan kepadatan.

2.3.5 Hunian Jalur ( R )


Lane occupancy (tingkat hunian lajur) adalah salah satu ukuran yang
digunakan dalam pengawasan jalan tol. Lane occupancy dapat juga dinyatakan
sebagai perbandingan waktu ketika kendaraan ada dilokasi pengamatan pada lajur
lalu lintas terhadap waktu pengambilan sampel.
BAB III

Perhitungan

3.1 Perhitungan berdasarkan arah jalan


Survey yang telah dilakukan kemudian akan dilakukan perhitungan untuk
mengetahui Lalu Lintas Harian Rata-Rata pada tiap-tiap arah jalan

3.1.1 Perhitungan Arah jalan 1


Arah jalan 1 berada pada lokasi Jl. Ganjaran - Jl. Raya Kurungan Nyawa
dilakukan pada pukul 15.00 – 18.00 WIB dengan data survey sebagai berikut :
GOL 1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8

PUKUL
Sepeda Motor, Sekuter Sedan, Jeep, Opelet Pich-up, Suburban, Pich-up, Micro Truk Bus Bus Truk/Box, Truk/Box, Truk/Box Truk/ Truk Semi Treiler Kendaraan Tidak
Sepeda Kumbang dan Station dan Combi, Minibus Mobil Hantaran dan Kecil Besar Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki dan Bermotor dan
Roda 3 Taxi (Pribadi) (MPU dan Angkot) Truk Ban Belakang 1 2 Sumbu 3/4 2 Sumbu 3 Sumbu Gandeng Truk Treiler Gerobak
Kelompok
Jenis MC LV LV LV HV HV HV HV HV HV HV UM
Kendaraan
15.00 - 15.15 243 120 0 11 0 0 3 10 1 0 0 0
15.15 - 15.30 229 98 0 8 0 2 7 6 5 0 0 0
15.30 - 15.45 236 113 0 16 0 1 3 13 3 0 0 0
15;45 - 16:00 245 126 0 18 0 1 9 15 2 0 0 0
JUMLAH 953 457 0 53 0 4 22 44 11 0 0 0
16:00 - 16:15 257 139 0 27 0 1 7 25 4 0 0 0
16:15 - 16:30 205 104 0 3 0 0 8 11 6 0 0 0
16:30 - 16:45 270 142 0 18 0 1 6 14 9 0 0 0
16:45 - 17:00 248 184 0 19 0 4 4 14 6 0 0 0
JUMLAH 980 569 0 67 0 6 25 64 25 0 0 0
17:00 - 17:15 260 176 0 15 0 2 5 12 4 0 0 0
17:15 - 17:30 254 184 0 18 0 1 4 15 7 0 0 0
17:30 - 17:45 278 165 0 14 0 3 6 15 6 0 0 0
17:45 - 18:00 263 159 0 12 0 1 3 11 3 0 0 0
JUMLAH 1055 684 0 59 0 7 18 53 20 0 0 0

Arah 1 : Jl. Ganjaran - Jl. Raya Kurungan Nyawa


Golongan 1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c

Truk Semi Trailer dan Truk Trailer


Hantaran, dan Truk Ban Belakang
Oplet, Pick-Up, Suburban, Combi,
Sepeda Motor, Sekuter, Sepeda

Truk Box, Truk Tangki 2 sumbu

Truk Box, Truk Tangki 2 sumbu

Truk Box, Truk Tangki 3 sumbu


Sedan, Jeep, Station, dan Taxi

Pick-Up, Micro truck, Mobil

Truk / Truk Tangki Gandeng


Kumbang, Roda 3

Bus Besar
Minibuss

Bus Kecil
(Pribadi)

3/4

Pukul

Kelo mpo k
Jenis MC LV HV
Kendaraan

15.00 - 16.00 953 457 0 53 0 4 22 44 11 0 0


16.00 - 17.00 980 569 0 67 0 6 25 64 25 0 0
17.00 - 18.00 1055 684 0 59 0 7 18 53 20 0 0
Juml a h : 2988 1710 0 179 0 17 65 161 56 0 0
3.1.2 Perhitungan Arah Jalan 2
Arah jalan 2 berada pada lokasi Jl. Raya Kurungan Nyawa - Jl. Ganjaran
dengan data survey sebagai berikut :
GOL 1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c 8

PUKUL
Sepeda Motor, Sekuter Sedan, Jeep, Opelet Pich-up, Suburban, Pich-up, Micro Truk Bus Bus Truk/Box, Truk/Box, Truk/Box Truk/ Truk Semi Treiler Kendaraan Tidak
Sepeda Kumbang dan Station dan Combi, Minibus Mobil Hantaran dan Kecil Besar Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki dan Bermotor dan
Roda 3 Taxi (Pribadi) (MPU dan Angkot) Truk Ban Belakang 1 2 Sumbu 3/4 2 Sumbu 3 Sumbu Gandeng Truk Treiler Gerobak
Kelompok
Jenis MC LV LV LV HV HV HV HV HV HV HV UM
Kendaraan
15.00 - 15.15 265 96 0 21 0 1 2 0 0 0 0 0
15.15 - 15.30 328 89 0 28 0 1 3 4 2 0 0 0
15.30 - 15.45 296 108 0 26 0 0 7 3 1 0 0 0
15;45 - 16:00 310 101 0 28 0 2 5 7 0 0 0 0
JUMLAH 1199 394 0 103 0 4 17 14 3 0 0 0
16:00 - 16:15 287 104 0 22 0 2 13 2 1 0 0 0
16:15 - 16:30 523 97 0 33 0 0 7 22 0 0 0 0
16:30 - 16:45 488 105 0 26 0 1 4 11 0 0 0 0
16:45 - 17:00 520 130 0 30 0 4 1 13 0 0 0 0
JUMLAH 1818 436 0 111 0 7 25 48 1 0 0 0
17:00 - 17:15 489 110 0 26 0 2 2 11 2 0 0 0
17:15 - 17:30 510 123 0 31 0 3 4 14 1 0 0 0
17:30 - 17:45 502 135 0 30 0 1 9 13 1 0 0 0
17:45 - 18:00 380 141 0 24 0 0 4 12 0 0 0 0
JUMLAH 1881 509 0 111 0 6 19 50 4 0 0 0

Arah 2 : Jl. Raya Kurungan Nyawa - Jl.Ganjaran


Golongan 1 2 3 4 5a 5b 6a 6b 7a 7b 7c

Truk Semi Trailer dan Truk Trailer


Hantaran, dan Truk Ban Belakang
Oplet, Pick-Up, Suburban, Combi,
Sepeda Motor, Sekuter, Sepeda

Truk Box, Truk Tangki 2 sumbu

Truk Box, Truk Tangki 2 sumbu

Truk Box, Truk Tangki 3 sumbu


Sedan, Jeep, Station, dan Taxi

Pick-Up, Micro truck, Mobil

Truk / Truk Tangki Gandeng


Kumbang, Roda 3

Bus Besar
Minibuss

Bus Kecil
(Pribadi)

Pukul 3/4

Kelo mpo k
Jenis MC LV HV
Kendaraan

15.00 - 16.00 1199 394 0 103 0 4 17 14 3 0 0


16.00 - 17.00 1818 436 0 111 0 7 25 48 1 0 0
17.00 - 18.00 1881 509 0 111 0 6 19 50 4 0 0
Juml a h : 4898 1339 0 325 0 17 61 112 8 0 0

LHR pada tahun survei (2023)


(1)
LHR
GOL KODE KET
(2023)
1 Total 1818
2 1.1 Total 436
3 1.1 Total 0
4 1.1 Total 111
5a 1.2 Total 0
5b 1.2 Total 7
6a 1.2L Total 25
6b 1.2H Total 48
7a 1.22 Total 1
7b 1.2+2.2 Total 0
7c 1.2-2.2 Total 0
Total : 2446
(2)
LHR
GOL KODE KET
(2023)
1 Total 1055
2 1.1 Total 684
3 1.1 Total 0
4 1.1 Total 59
5a 1.2 Total 0
5b 1.2 Total 7
6a 1.2L Total 18
6b 1.2H Total 53
7a 1.22 Total 20
7b 1.2+2.2 Total 0
7c 1.2-2.2 Total 0
Total : 1896

GOL LHR 2
ARAH 2023
1 2873
2 1120
3 0
4 170
5a 0
5b 14
6a 43
6b 101
7a 21
7b 0
7c 0
TOTAL 4342
FAKTOR PERTUMBUHAN LALU LINTAS

Perhitungan Volume Lalu Lintas


LHR tahun bukaan jalan = (1 + i)^n x LHR tahun survei

i = 4,83 %
= 0,0483

LHR LHR
GOL KODE KET i (%)
(2023) (2026)
2 1.1 TOTAL 684 0,0483 1291
3 1.1 TOTAL 0 0,0483 0
4 1.1 TOTAL 59 0,0483 196
5A 1.2 TOTAL 0 0,0483 0
5B 1.2 TOTAL 7 0,0483 17
6A 1.2L TOTAL 18 0,0483 50
6B 1.2H TOTAL 53 0,0483 117
7A 1.22 TOTAL 20 0,0483 25
7B 1.2+2.2 TOTAL 0 0,0483 0
7C 1.2-2.2 TOTAL 0 0,0483 0
Total : 841 1696
3.2.1. Perhitungan Rencana Perkerasan Lentur
ESATH-1 = (ΣLHRJK x VDFJK) x 365 x DD x DL x R

PERKIRAAN KUMULATIF BEBAN LALU LINTAS ESA5


Umur Rencana 20 tahun 2026-2046
Data Awal 2023
Pembukaan Lalulintas Pada Tahun 2026
Laju Pertumbuhan Lallu lintas Pertahun (i) 4,83%

VDF TABEL

GOL VDF 5 faktual VDF 5 normal

KENDARAAN RINGAN
5b 1,0 1,0
6a 0,5 0,5
6b 7,4 4,6
7a1 18,4 7,4
7a2 20 5,6
7b1 - -
7b2 - -
7c1 29,5 9,6
Hasil Perhitungan CESAL 2046 (VDF Tabel)
LHR VDF5
GOL LHR 2023 LHR (2026) VDF 5 normal ESA5 26-28 ESA5 29-46
(2028) faktual
2 1120 1291 1418 - -
3 0 0 0 - -
4 170 196 215 - -
5A 0 0 0 - -
5B 14 17 18 1,0 1,0 6206,498507 58462,21516
6A 43 50 54 0,5 0,5 9127,203687 89781,259
6B 101 117 128 7,4 4,6 316093,3181 1940110,369
7A 21 25 27 38,4 13,0 350484,6216 1140013,196
7B 0 0 0 0,0 0,0 0 0
7C 0 0 0 20,0 5,6 0 0
Total : ESA5 681911,6419 3228367,039
CESA 5 23-46 3910278,681

Desain fondasi. Berdasarkan Bagan Desain 2, tanah dasar kategori SG6 untuk
desain > 3,9 juta ESA Tidak diperlukan lapis penopang.
Perkerasan Perkerasan Kaku
CBR Lentur
Kelas
Tanah
Kekuatan Uraian Struktur Fondasi
dasar
Tanah Dasar
Beban lalu lintas pada lajur Stabilisasi Semen (6)
(%) <2 2-4 >4
Tebal minimum
≥6 SG6 Perbaikan tanah dasar dapat Tidak diperlukan
5 SG5 berupa stabilassi semen atau - - 100
4 SG4 material timbunan pilihan (sesuai 100 150 200 300
3 SG3 persyaratan Spesifikasi Umum, 150 200 300
2,5 SG2.5 Devisi 3 – Pekerjaan Tanah) 175 250 350
Tanah ekspansif (potensi (pemadatan lapisan ≤ 200 mm 400 500 600 Berlaku
pemuaian > 5%) tebal gembur)
Perker Lapis penopang(4)(5) 1000 1100 1200 ketentuan
asan di yang sama dengan
atas fondasi jalan perkerasan
tanah -atau- lapis penopang dan geogrid 650 750 850 lentur
lunak(2) SG1 (3)
(4)
(5)

Tanah gambut dengan


HRS atau DBST
untuk perkerasan untuk Lapis penopang berbutir(4) (5) 1000 1250 1500
jalan raya minor (nilai
minimum – ketentuan lain
berlaku)
Untuk lalu lintas pada lajur rencana ESA5 alternatif desain perkerasan lentur adalah
STRUKTUR PERKERASAN
FFF1 FFF2 FFF3 FFF4 FFF5 FFF6 FFF7 FFF8 FFF9
Solusi yang dipilih Lihat Catatan 2
Kumulatif beban sumbu
20 tahun pada lajur
<2 ≥2-4 >4–7 > 7 - 10 > 10 - 20 > 20 - 30 > 30 - 50 > 50 - 100 > 100 - 200
rencana(106 ESA5)

KETEBALAN LAPIS PERKERASAN (mm)


AC WC 40 40 40 40 40 40 40 40 40
AC BC 60 60 60 60 60 60 60 60 60
AC Base 0 70 80 105 145 160 180 210 245
LPA Kelas A 400 300 300 300 300 300 300 300 300
Catatan 1 2 3

Tebal (cm)
AC-WC 4
AC-BC 6
Tebal (cm)
AC Base
7

Tebal (cm)
LPA kelas A
30
Perhitungan Rencana Perkerasan Kaku
Umur rencana 40 tahun dan beban lalu lintas dihitung berdasarkan jumlah
kelompok sumbu kendaraan berat sebagai berikut

jumlah JUMLAH
LHR KELOMPOK
GOL kelompok KELOMPOK
2023 SUMBU
sumbu SUMBU
2 1120
3 0
4 170
5A 0
5B 2 14 28,0 592269,4
6A 2 43 86,0 1819113,3
6B 2 101 202,0 4272801,0
7A 2 21 42,0 888404,2
7B 2 0 0,0 0,0
7C 3 0 0,0 0,0
KUMULATIF KELOMPOK SUMBU KENDARAAN BERAT 2023-2063 7572587,8

(4) = (2) x (3)

(5) = (4) x 365 x 0,5 x 1 x R40


Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas

i= 0,0483
UR = 40
R= ( 1 + 0,01 x i ) ^( UR ) - 1
0,01 x i
R= ( 1 + 0,01 x 0,0483 ) ^ ( 40 ) - 1
0,01 x 0,0483
R = 11590,41

Bagan Desain 4. Perkerasan beton semen untuk kumulatif kelompok sumbu


kenderaan berat , struktur untuk lalu lintas dengan dengan jumlah kelompok sumbu
kenderaan berat adalah:

Struktur Perkerasan R1 R2 R3 R4 R5
Kelompok Sumbu Kendaraan
<4.3 <8.6 <25.8 <43 <83
Berat (overload) (10E6)
Dowel dab Bahu Beton
YA YA YA YA YA

Struktur Perkerasan (mm)


Tebal Plat Beton 265 275 285 295 305
Lapis Pondasi LMC 100
Lapis Drainase
150
(dapat mengalir dengan baik)
Tebal (cm)
PLAT BETON
27,5

Tebal (cm)
LAPIS PONDAI LMC
10

Tebal (cm)
LAPIS DRAINASE
15
3.3 Kontur Dan Desain Jalan
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan lokasi-lokasi berbeda yang
berada pada ketinggian yang sama. Jika dua lokasi dihubungkan oleh garis
kontur yang sama, maka dapat dipastikan kedua lokasi tersebut memiliki
ketinggian yang sama.

Dalam laporan kali ini penulis menggunakan aplikasi sebagai berikut :

1. Google Earth
Berfungsi sebagai penanda lokasi yang ingin di survey
2. Global Mapper.
Berfungsi untuk menentukan kontur pada jalan yang telah ditandai dengan
google earth.
3. AutoCad
Berfungsi untuk menggambar desain jalan dan menggabungkannya dengan
kontur yang didapatkan dari Global Mapper.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan perhitungan maka kita dapat mengetahui :

1. Pengertian dari LHR dan bagaimana mencari perhitungannya


2. Bagaimana cara membuat kontur jalan

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai