Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan
Lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga saya
mampu menyelesaikan makalah dengan judul “LALU LINTAS HARIAN DI
JALAN GANJARAN – JALAN RAYA KURUNGAN NYAWA” untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Perkerasan Perencanaan Jalan tepat pada waktunya.
Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah ini bisa bermanfaat dan
juga besar keinginan untuk bisa menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
berbagai permasalahan lainnya yang masih berhubungan pada makalah-makalah
berikutnya.
ii
DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................ 5
1.3 Metodologi Penyusunan Tugas ................................................................ 5
BAB II ..................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
2.1 Karakteristik Arus Lalu Lintas ...................................................................... 6
2.2 Jalan Umum Berdasarkan Statusnya ............................................................. 7
2.3 Hubungan Antara Volume Lalu Lintas, Kecepatan, dan Kepadatan ............ 7
2.3.1 Volume Lalu Lintas (q) .............................................................................. 8
2.3.2 Kecepatan (S) ............................................................................................. 9
2.3.3 Kepadatan (K) ............................................................................................ 9
2.3.4 Jarak (s) dan Waktu (h) .............................................................................. 9
2.3.5 Hunian Jalur ( R ) ....................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................. 10
Perhitungan ........................................................................................................... 10
3.1 Perhitungan berdasarkan arah jalan ........................................................ 10
3.1.1 Perhitungan Arah jalan 1 .......................................................................... 10
3.1.2 Perhitungan Arah Jalan 2 ......................................................................... 11
3.2.1.Perhitungan rencana Perkerasan Kaku ..................................................... 19
3.2.2. Perhitungan Rencana Perkerasan Lentur………………………………..14
BAB IV ................................................................................................................. 18
PENUTUP ............................................................................................................. 18
4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 18
LAMPIRAN ..............................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Mengetahui kembali hasil kinerja ruas Jl. Rasman Mulya - Jl. Raya
Sukadamai dengan dasar keadaan lalu lintas yang ada dapat dicapai tingkat
pelayanan optimal.
2. Mengetahui cara penanganan kerusakan tiap-tiap kerusakan berdasarkan
metode yang ada.
PEMBAHASAN
a) Jalan Arteri Jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan
jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi dengan jumlah jalan masuk dibatasi secara
efisien.
b) Jalan Kolektor Jalan yang melayani arus dan beberapa jalan angkutan
pengumpulan/ pembagian dengan cirri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-
rata sedang dan jumlah jalan masuk dibatasi.
c) Jalan Lokal Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan
jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
b) Jalan Provinsi, merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten/ kota, atau
antaribukota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi.
c) Jalan Kabupaten, merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer
yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, antar ibukota
kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat 6 kegiatan
lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah
kabupaten, dan jalan strategis kabupaten.
d) Jalan Kota, adalah jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang
menghubungkan antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat
pelayanan dengan persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan
antarpusat permukiman yang berada di dalam kota.
Teori pergerakan arus lalu lintas ini dapat menjelaskan kualitas dan
kuantitas dari arus lalu lintas sehingga dapat diterapkan dalam menentukan
kebijakan ataupun memilih suatu sistem transportasi yang paling cepat untuk
menampung lalu lintas yang ada. peningkatan volume lalu lintas akan menyebabkan
berubahnya perilaku lalu lintas pada suatu rossi jalan salah satu cara pendekatan
untuk memahami perilaku lalu lintas tersebut adalah dengan menjabarkan nya
dalam bentuk hubungan matematis dan grafis.
Dalam prakteknya, hubungan antara kecepatan dan volume ini dapat dipakai
untuk banyak keperluan dalam perencanaan, pengelolaan dan penentuan kebijakan
dalam bidang transportasi, misalnya sebagai pedoman dalam menentukan nilai
matematis kapasitas jalan pada kondisi ideal. Terdapat beberapa variabel atau
ukuran dasar yang digunakan untuk menjelaskan arus lalu lintas. Tiga variable
utama adalah volume (q), kecepatan (v), dan kepadatan (k). Menurut Andy
Setiawan 2017, Variabel lainnya yang juga digunakan dalam analisis lalu lintas
adalah headway (h), spacing (s), dan occupancy (R).
V (kend/jam) = LV + HV + MC (2.1)
Dimana :
LV = Kendaraan ringan. Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan dengan
jarak as 2,0-3,0 (meliputi mobil penumpang, oplet, mikro bis, pickup, dan truk
kecil)
HV = Kendaraan berat. Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi bis,
truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi)
Perhitungan
PUKUL
Sepeda Motor, Sekuter Sedan, Jeep, Opelet Pich-up, Suburban, Pich-up, Micro Truk Bus Bus Truk/Box, Truk/Box, Truk/Box Truk/ Truk Semi Treiler Kendaraan Tidak
Sepeda Kumbang dan Station dan Combi, Minibus Mobil Hantaran dan Kecil Besar Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki dan Bermotor dan
Roda 3 Taxi (Pribadi) (MPU dan Angkot) Truk Ban Belakang 1 2 Sumbu 3/4 2 Sumbu 3 Sumbu Gandeng Truk Treiler Gerobak
Kelompok
Jenis MC LV LV LV HV HV HV HV HV HV HV UM
Kendaraan
15.00 - 15.15 243 120 0 11 0 0 3 10 1 0 0 0
15.15 - 15.30 229 98 0 8 0 2 7 6 5 0 0 0
15.30 - 15.45 236 113 0 16 0 1 3 13 3 0 0 0
15;45 - 16:00 245 126 0 18 0 1 9 15 2 0 0 0
JUMLAH 953 457 0 53 0 4 22 44 11 0 0 0
16:00 - 16:15 257 139 0 27 0 1 7 25 4 0 0 0
16:15 - 16:30 205 104 0 3 0 0 8 11 6 0 0 0
16:30 - 16:45 270 142 0 18 0 1 6 14 9 0 0 0
16:45 - 17:00 248 184 0 19 0 4 4 14 6 0 0 0
JUMLAH 980 569 0 67 0 6 25 64 25 0 0 0
17:00 - 17:15 260 176 0 15 0 2 5 12 4 0 0 0
17:15 - 17:30 254 184 0 18 0 1 4 15 7 0 0 0
17:30 - 17:45 278 165 0 14 0 3 6 15 6 0 0 0
17:45 - 18:00 263 159 0 12 0 1 3 11 3 0 0 0
JUMLAH 1055 684 0 59 0 7 18 53 20 0 0 0
Bus Besar
Minibuss
Bus Kecil
(Pribadi)
3/4
Pukul
Kelo mpo k
Jenis MC LV HV
Kendaraan
PUKUL
Sepeda Motor, Sekuter Sedan, Jeep, Opelet Pich-up, Suburban, Pich-up, Micro Truk Bus Bus Truk/Box, Truk/Box, Truk/Box Truk/ Truk Semi Treiler Kendaraan Tidak
Sepeda Kumbang dan Station dan Combi, Minibus Mobil Hantaran dan Kecil Besar Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki Truk Tangki dan Bermotor dan
Roda 3 Taxi (Pribadi) (MPU dan Angkot) Truk Ban Belakang 1 2 Sumbu 3/4 2 Sumbu 3 Sumbu Gandeng Truk Treiler Gerobak
Kelompok
Jenis MC LV LV LV HV HV HV HV HV HV HV UM
Kendaraan
15.00 - 15.15 265 96 0 21 0 1 2 0 0 0 0 0
15.15 - 15.30 328 89 0 28 0 1 3 4 2 0 0 0
15.30 - 15.45 296 108 0 26 0 0 7 3 1 0 0 0
15;45 - 16:00 310 101 0 28 0 2 5 7 0 0 0 0
JUMLAH 1199 394 0 103 0 4 17 14 3 0 0 0
16:00 - 16:15 287 104 0 22 0 2 13 2 1 0 0 0
16:15 - 16:30 523 97 0 33 0 0 7 22 0 0 0 0
16:30 - 16:45 488 105 0 26 0 1 4 11 0 0 0 0
16:45 - 17:00 520 130 0 30 0 4 1 13 0 0 0 0
JUMLAH 1818 436 0 111 0 7 25 48 1 0 0 0
17:00 - 17:15 489 110 0 26 0 2 2 11 2 0 0 0
17:15 - 17:30 510 123 0 31 0 3 4 14 1 0 0 0
17:30 - 17:45 502 135 0 30 0 1 9 13 1 0 0 0
17:45 - 18:00 380 141 0 24 0 0 4 12 0 0 0 0
JUMLAH 1881 509 0 111 0 6 19 50 4 0 0 0
Bus Besar
Minibuss
Bus Kecil
(Pribadi)
Pukul 3/4
Kelo mpo k
Jenis MC LV HV
Kendaraan
GOL LHR 2
ARAH 2023
1 2873
2 1120
3 0
4 170
5a 0
5b 14
6a 43
6b 101
7a 21
7b 0
7c 0
TOTAL 4342
FAKTOR PERTUMBUHAN LALU LINTAS
i = 4,83 %
= 0,0483
LHR LHR
GOL KODE KET i (%)
(2023) (2026)
2 1.1 TOTAL 684 0,0483 1291
3 1.1 TOTAL 0 0,0483 0
4 1.1 TOTAL 59 0,0483 196
5A 1.2 TOTAL 0 0,0483 0
5B 1.2 TOTAL 7 0,0483 17
6A 1.2L TOTAL 18 0,0483 50
6B 1.2H TOTAL 53 0,0483 117
7A 1.22 TOTAL 20 0,0483 25
7B 1.2+2.2 TOTAL 0 0,0483 0
7C 1.2-2.2 TOTAL 0 0,0483 0
Total : 841 1696
3.2.1. Perhitungan Rencana Perkerasan Lentur
ESATH-1 = (ΣLHRJK x VDFJK) x 365 x DD x DL x R
VDF TABEL
KENDARAAN RINGAN
5b 1,0 1,0
6a 0,5 0,5
6b 7,4 4,6
7a1 18,4 7,4
7a2 20 5,6
7b1 - -
7b2 - -
7c1 29,5 9,6
Hasil Perhitungan CESAL 2046 (VDF Tabel)
LHR VDF5
GOL LHR 2023 LHR (2026) VDF 5 normal ESA5 26-28 ESA5 29-46
(2028) faktual
2 1120 1291 1418 - -
3 0 0 0 - -
4 170 196 215 - -
5A 0 0 0 - -
5B 14 17 18 1,0 1,0 6206,498507 58462,21516
6A 43 50 54 0,5 0,5 9127,203687 89781,259
6B 101 117 128 7,4 4,6 316093,3181 1940110,369
7A 21 25 27 38,4 13,0 350484,6216 1140013,196
7B 0 0 0 0,0 0,0 0 0
7C 0 0 0 20,0 5,6 0 0
Total : ESA5 681911,6419 3228367,039
CESA 5 23-46 3910278,681
Desain fondasi. Berdasarkan Bagan Desain 2, tanah dasar kategori SG6 untuk
desain > 3,9 juta ESA Tidak diperlukan lapis penopang.
Perkerasan Perkerasan Kaku
CBR Lentur
Kelas
Tanah
Kekuatan Uraian Struktur Fondasi
dasar
Tanah Dasar
Beban lalu lintas pada lajur Stabilisasi Semen (6)
(%) <2 2-4 >4
Tebal minimum
≥6 SG6 Perbaikan tanah dasar dapat Tidak diperlukan
5 SG5 berupa stabilassi semen atau - - 100
4 SG4 material timbunan pilihan (sesuai 100 150 200 300
3 SG3 persyaratan Spesifikasi Umum, 150 200 300
2,5 SG2.5 Devisi 3 – Pekerjaan Tanah) 175 250 350
Tanah ekspansif (potensi (pemadatan lapisan ≤ 200 mm 400 500 600 Berlaku
pemuaian > 5%) tebal gembur)
Perker Lapis penopang(4)(5) 1000 1100 1200 ketentuan
asan di yang sama dengan
atas fondasi jalan perkerasan
tanah -atau- lapis penopang dan geogrid 650 750 850 lentur
lunak(2) SG1 (3)
(4)
(5)
Tebal (cm)
AC-WC 4
AC-BC 6
Tebal (cm)
AC Base
7
Tebal (cm)
LPA kelas A
30
Perhitungan Rencana Perkerasan Kaku
Umur rencana 40 tahun dan beban lalu lintas dihitung berdasarkan jumlah
kelompok sumbu kendaraan berat sebagai berikut
jumlah JUMLAH
LHR KELOMPOK
GOL kelompok KELOMPOK
2023 SUMBU
sumbu SUMBU
2 1120
3 0
4 170
5A 0
5B 2 14 28,0 592269,4
6A 2 43 86,0 1819113,3
6B 2 101 202,0 4272801,0
7A 2 21 42,0 888404,2
7B 2 0 0,0 0,0
7C 3 0 0,0 0,0
KUMULATIF KELOMPOK SUMBU KENDARAAN BERAT 2023-2063 7572587,8
i= 0,0483
UR = 40
R= ( 1 + 0,01 x i ) ^( UR ) - 1
0,01 x i
R= ( 1 + 0,01 x 0,0483 ) ^ ( 40 ) - 1
0,01 x 0,0483
R = 11590,41
Struktur Perkerasan R1 R2 R3 R4 R5
Kelompok Sumbu Kendaraan
<4.3 <8.6 <25.8 <43 <83
Berat (overload) (10E6)
Dowel dab Bahu Beton
YA YA YA YA YA
Tebal (cm)
LAPIS PONDAI LMC
10
Tebal (cm)
LAPIS DRAINASE
15
3.3 Kontur Dan Desain Jalan
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan lokasi-lokasi berbeda yang
berada pada ketinggian yang sama. Jika dua lokasi dihubungkan oleh garis
kontur yang sama, maka dapat dipastikan kedua lokasi tersebut memiliki
ketinggian yang sama.
1. Google Earth
Berfungsi sebagai penanda lokasi yang ingin di survey
2. Global Mapper.
Berfungsi untuk menentukan kontur pada jalan yang telah ditandai dengan
google earth.
3. AutoCad
Berfungsi untuk menggambar desain jalan dan menggabungkannya dengan
kontur yang didapatkan dari Global Mapper.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dan perhitungan maka kita dapat mengetahui :
20
LAMPIRAN
21