DOSEN PENGAMPU :
Ferry Desromi, M.T
Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Besar Rekayasa Lalu Lintas yang diberikan oleh Dosen
Bpk. Ferry Desromi, M.T telah dapat diselesaikan sesuai dengan tepat waktu.
Tugas besar ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa untuk
mengetahui permasalahan yang ada di jalan raya dan juga dapat memberikan
inspirasi mahasiswa pada umumnya.
Kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki tugas
besar rekayasa lalu lintas.
Kami sebagai penyusun mengharapkan semoga dari tugas besar rekayasa
lalu lintas ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inpirasi terhadap pembaca.
(Kelompok 1)
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
C. Rumusan Masalah.........................................................................................2
D. Metodologi Penulisan...................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Landasan teori...............................................................................................4
H. Perilaku Pengemudi....................................................................................15
BAB III..................................................................................................................16
iii
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................16
A. Bentuk Penelitian........................................................................................16
B. Waktu Penelitian.........................................................................................16
C. Lokasi Penelitian.........................................................................................16
D. Definisi Operasional...................................................................................17
E. Dokumentasi Survei....................................................................................23
BAB IV..................................................................................................................24
BAB V....................................................................................................................51
A. Kesimpulan.................................................................................................51
B. Saran............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................56
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
B. Maksud dan Tujuan
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik jalan
yang ditinjau.
Tujuan Penelitian
C. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti nantinya diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Termasuk ideal atau tidak jalan yang di tinjau
2. Mengetahui Komposisi Lalu Lintas
3. Mengetahui Perilaku Pengemudi pada jalan yang ditinjau
4. Usaha apakah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat pengguna Jalan tersebut?
5. Seberapa besarkah minat masyarakt kota Medan dalam menggunakan
sarana transportasi umum ?
Batas Masalah
2
D. Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas ini adalah deskriptif
analisis,yaitu dengan mengurai dan menganalisa data untuk dibahas ,
dalam penulisan tugas ini dilkukan beberapa tahapan yaitu :
1). Studi Pendahuluan
Studi ini dilakukan untuk menentukan objek yang akan diteliti.
2). Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diambil adalah :
- Lebar jalan
- Jumlah Jalur dan Lajur
- Kelas Jalan
- Kelengkapan sarana dan Prasarana
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Landasan teori
Rekayasa lalu lintas menurut Homburger & Kell adalah suatu
penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan geometrik
dan operasi lalu lintas jalan serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan
serta keterkaitan dengan moda transportasi lainnya.Sedang istilah
Rekayasa lalu lintas yang banyak digunakan di Indonesia adalah salah satu
cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa untuk
mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan
merencanakan, membangun dan mengoperasikan geometrik jalan, dan
dilengkapi dengan rambu lalu lintas, marka jalan serta alat pemberi isyarat
lalu lintas.
4
Macam-macam Kapasitas Jalan
a) Kapasitas Dasar (Basic capacity)
Kapasitas dasar adalah jumlah kendaraan atau orang maksimum yang
dapat melintas suatu penampang jalan tertentu selama satu jam pada
kondisi jalan dan lalulintas yang ideal.
Digunakan sebagai dasar perhitungan untuk kapasitas rencana. Kapasitas
dasar merupakan kapasitas terbesar dibangun pada kondisi arus yang ideal.
Arus dikatakan pada kondisi yang ideal jika kondisi jalan:
1. Uninterupted flow
2. Kendaraan yang lewat sejenis (kendaraan penumpang)
3. Lebar lajur minimum : 3,80 m
4. Kebebasan samping : 1.80 m
5. Mempunyai desain alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal
yang bagus (datar, v=120 km/jam)
6. Untuk lalu lintas 2 arah 2 lajur dimungkinkan gerakan menyiap
dengan jarak pandang 500 m.
b) Kapasitas Rencana (Design Capacity)
Kapasitas rencana adalah jumlah kendaraan atau orang maksimum
yang dapat melintas suatu penampang jalan tertentu selama satu
jam pada kondisi jalan dan lalu lintas yang sedang berlaku tanpa
mengakibatkan kemacetan, kelambatan dan bahaya yang masih
dalam batas-batas yang diinginkan.
c) Kapasitas yang Mungkin (Possible Capacity)
Kapasitas yang mungkin adalah jumlah kendaraan atau orang
maksimum yang dapat melintasi suatu penampang jalan tertentu
selama 1 jam pada kondisi jalan dan lalu lintas yang sedang
berlaku (pada saat itu).
Kapasitas yang mungkin nilainya lebih kecil daripada kapasitas rencana.
2.2.2. Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas ruas jalan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Ada atau tidaknya pembatas jalan (median)
5
Jika terdapat median maka kapasitas dihitung terpisah untuk setiap
arah. Jika tanpa pembatas jalan maka kapasitas dihitung untuk kedua
arah.
b. Lokasi ruas jalan
Urban (perkotaan) memperhitungkan FCcs yaitu faktor koreksi akibat
ukuran kota (jumlah penduduk).
Interurban (rural) tidak memperhitungkan FCcs.
Persamaan umum untuk menghitung kapasitas jalan menurut Metode
IHCM’97 adalah sebagai berikut :
- Kapasitas jalan untuk daerah perkotaan adalah
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (SMp/jam)
Dimana,
C : kapasitas ruas jalan (SMp/jam)
Co : kapasitas dasar (SMp/jam)
FCCw : faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan
FCsp : faktor koreksi kapsitas akibat pembagian arah (tidak
berlaku bagi jalan satu arah)
FCsf : faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping.
FCcs : faktor koreksi akibat ukuran kota (jumlah penduduk)
6
Contoh : waktu antara ( team headway ), kecepatan masing-masing
individual speed, jarak antara ( space headway ).
Secara makroskopis, arus lalu lintas dibagi menjadi empat macam :
1. Arus
2. Volume
3. Kecepatan
4. Kerapatan
Arus
Arus adalah jumlah kendaraan yang melintas suatu titik pada suatu
ruas jalan dalam waktu tertentu dengan membedakan arah dan lajur.
Satuan arus adalah kendaraan/waktu atau SMp/waktu
Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan
kenderaan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya
pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Karena kemampuan idividu
pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kenderaan arus
lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus lalu lintas akan
mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku pengemudi atau
kebiasaan pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan
karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar lokasi maupun waktunya,
oleh karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh terhadap perilaku
arus lalu lintas. dalam menggambarkan arus lalu lintas secara kuantitatif
dalam rangka untuk mengerti tentang keragaman karakteristiknya dan
rentang kondisi perilakunya, maka perlu suatu parameter. Parameter
tersebut harus dapat didefenisikan dan diukur oleh insinyur lalu lintas
dalam menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan fasilitas lalu
lintas berdasarkan parameter dan pengetahuan pelakunya.
Arus menpunyai satuan kendaran dibagi waktu atau SMp dibagi
oleh waktu. Terkadang kita sulit membedakan antara arus dan volume,
berikut adalah perbedaannya:
Arus (flow) :
- Membedakan lajur
7
- Diukur pada waktu yang pendek
- Membedakan arah
Volume :
- Tidak membedakan lajur
- Diukur pada waktu yang panjang (lama)
- Tidak membedakan arah
2.3.2.Elemen Arus Lalu Lintas
Karatkeristik pemakai jalan
Penglihatan
Waktu persepsi dan reaksi
Karakteristik lainnya
Kendaraan
Kendaraan rencana
Kinerja percepatan kendaraan
Kemampuan mengerem kendaraan
Persamaan jarak mengerem dan reaksi Jalan
Klasifikasi jalan menurut fungsi
Ciri geometrik jalan
2.3.3.Karakteristik Arus Lalu Lintas
Variasi arus dalam waktu
Variasi arus lalu lintas bulanan
Variasi arus lalu lintas harian
Variasi arus lalu lintas jam-jaman
Variasi arus lalu lintas kurang dari satu jam
Volume jam perancangan
Volume perancangan menurut arah
Variasi arus dalam ruang
Variasi arus terhadap jenis kendaraan
2.3.4 .Arus Berdasarkan Jenis Fasilitas Jalan
Arus berdasarkan jenis fasilitas jalan dibedakan menjadi 2, yaitu:
v Arus tak terganggu ( Uninterupted Flow )
8
Arus lalu lintas dihasilkan oleh interaksi antar kendaraan dengan
karakteristik system geometric jalan raya, pola arus lalu lintas hanya
dikontrol oleh karakteristik tata guna lahan yang membangkitkan
perjalanan. Tidak ada factor eksternal yang secara periodic menghentikan
sementara arus lalau lintas tersebut.
2.3.5 Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam)
tanpa membedakan arah dan lajur.segmen jalan selama selang
waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan,
harian (LHR), jam-an atau sub jam. Volume lalu-lintas yang
diekspresikan dibawah satu jam (sub jam) seperti, 15 menitan
dikenal dengan istilah rate of flowatau nilai arus. Untuk
mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak
tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus
dikonversi ke dalam satuan mobil penumpang (SMp). Konversi
kendaraan ke dalam satuan SMp diperlukan angka faktor ekivalen
untuk berbagai jenis kendaraan. Faktor ekivalen mobil penumpang
Arus lalu lintas Emp
total dua arah SM
Tipe jalan tak (kendaraan/jam) KB Lebar jalur lalu-lintas
terbagi < 6m > 6m
9
Namun demikian pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama 24
jam perhari yang biasanya untuk mengetahui terjadinya volume jam
puncak (VJP) sepanjang jam kerja baik itu pagi, siang maupun sore.
Biasanya volume jam puncak diukur untuk masing – masing arah secara
terpisah. VJP digunakan sebagai dasar untuk perancangan jalan raya dan
berbagai macam analisis operasional. Jalan raya harus dirancang
sedemikian rua sehingga mampu melayani pada saat lalu lintas konsisi
VJP. Untuk analisis operasional, apakah itu terkait dengan pengendalian,
keselamatan, kapasitas, maka jalan raya harus mampu mengakomodasi
kondisi ketika VJP. Di dalam perancangan VJP kadang – kadang
diestimasi dari proyeksi LHR sebagaimana ditunjukkan pada rumus :
VJRD = LHR x K x D
Dengan,
VJRD = Volume rancangan berdasarkan arah (SMp/hari)
LHR = lalu lintas harian rata – rata (SMp/hari)
K = proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama jam puncak
D = proporsi lalu lintas jam puncak dalam suatu arah tertentu
Menurut SMShane dan Roess (1990), dalam kegunaan untuk
perancangan nilai K sering dinyatakan dalam bentuk proporsi LHR pada
jam puncak tertinggi yang ke 30 selama satu tahun. Volume jam puncak
tertinggi yang ke 30 sering digunakan untuk perancangan dan analisis pada
jalan raya luar kota, namun demikian untuk jalan perkotaan digunakan
volume jam puncak tertinggi yang ke 50. Faktor D lebih bervariasi di
mana pembangkit lalu lintas utama pada suatu kawasan untuk kawasan
perkotaan misalnya nilai D berkisar antara 0,5 sampai 0,6.
Koefisien pengali dari 15 menit ke 1 jam : PHF
Koefisien pengali dari 1 jam ke 1 hari : faktor k
Perbedaan arus dan volume dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:
10
Lajur Waktu Arah
Arus Membedakan Singkat Membedakan
Volume Tidak Lama Tidak
Membedakan Membedakan
11
c. Kapasitas yang Mungkin (Possible Capacity)
Kapasitas yang mungkin adalah jumlah kendaraan atau orang
maksimum yang dapat melintasi suatu penampang jalan tertentu
selama 1 jam pada kondisi jalan dan lalu lintas yang sedang berlaku
(pada saat itu).
Kapasitas yang mungkin nilainya lebih kecil daripada kapasitas
rencana.
2.4.1 Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas ruas jalan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Ada atau tidaknya pembatas jalan (median)
Jika terdapat median maka kapasitas dihitung terpisah
untuk setiap arah.
Jika tanpa pembatas jalan maka kapasitas dihitung
untuk kedua arah.
b. Lokasi ruas jalan
Urban (perkotaan) memperhitungkan FCcs yaitu faktor
koreksi akibat ukuran kota (jumlah penduduk).
Interurban (rural) tidak memperhitungkan FCcs.
Persamaan umum untuk menghitung kapasitas jalan menurut Metode
IHCM’97 adalah sebagai berikut :
- Kapasitas jalan untuk daerah perkotaan adalah
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (SMp/jam)
Dimana,
C : kapasitas ruas jalan (SMp/jam)
Co : kapasitas dasar (SMp/jam)
FCCw : faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan
FCsp : faktor koreksi kapsitas akibat pembagian arah (tidak
berlaku bagi jalan satu arah)
FCsf : faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping.
FCcs : faktor koreksi akibat ukuran kota (jumlah penduduk)
12
E. Metode Analisis Simpang Bersinyal
Simpang adalah suatu area kritis pada suatu jalan raya yang
merupakan titik konflik dan tempat kemacetan karena bertemunya dua
ruas jalan atau lebih (Pignataro, 1973). Karena merupakan tempat
terjadinya konflik dan kemacetan maka hampir semua simpang terutama di
perkotaan membutuhkan pengaturan. Untuk menganalisis simpang
bersinyal ada beberapa cara yaitu salah satunya metode logika fuzzy.
Metode logika fuzzy
Metode logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lalu
lintas menyala sesuai dengan volume kenderaan yang sedang mengantre
pada persimpangan.
*Bila arus jenuh tidak dapat diukur maka persimpangan biasa dapat dinilai
dengan pedoman dari dirjen perhubungan
Lebar mendekati persimpangan melampaui 5,20=525 spm/jam
Lebar 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 4,6 4,9 5,2
(m) 5 5 5 5 5 0 0 0
10 11 12 13 14 15 16 17
(ft)
Arus
jenuh 185 187 190 195 207 225 247 270
(spm/jam) 0 5 0 0 5 0 5 0
Apa bila lalu lintas persimpangan untuk arus jenuh : (s) dengan arus
normal yang diketahui (q) spm/jam. Maka angka banding arus normal
dengan arus jenuh sehingga disebut nilai (y).
Y= ∑y maks
Untuk menghitung siklus waktu maksimum atau dengan waktu hilang (L)
Maka : L= 2n+R
13
Dimana :
N = banyak nya fase ( mis: pada simpang empat yang sederhana US,
BT = 2 fase)
R = waktu semua lampu pada posisi merah / hijau/kuning dalam ( 2+3)
detik.
L = jumlah kurun waktu hijau dikurangi satu detik setiap hijau.
14
H. Perilaku Pengemudi
Karena jalan ini merupakan jalan kota dan juga jalan kolektor,
kecepatan terbatas pada jalan ini walaupun demikian kebanyakan perilaku
tidak disiplin para pengemudi yang melalui jalan ini sehingga perilaku
pengemudi tidak baik. Akibat perilaku tersebut terdapat banyak jenis
kecelakaan pada jalan ini.
Badan Jalan : 11 M
Bahu Jalan : 2,2 M
Lebar trotoar : 1,4 M
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Bentuk peneltian yang akan digunakan adalah survey lalu lintas (LHR).
B. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari Jumat -
Minggu pada pukul 07.00 – 11.00 (pagi), 12.00 – 14.00 (siang), 15.00 –
17.00 (sore). Penentuan waktu survey didasarkan dari penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya dan ditarik kesimpulan bahwa pada hari dan
jam tersebut adalah waktu jam puncak arus lalu lintas pada ruas jalan
tersebut. Waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut :
C. Lokasi Penelitian
Lintas Sumatera (Depan GOR) Kota Baturaja dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
16
Gambar. Lokasi Penelitian
D. Definisi Operasional
1. Volume Lalu Lintas, merupakan jumlah kendaraan yang melalui
titik pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Qkend),
smp/jam (Qsmp), LHRT (QLHRT).
a) Pejalan kaki,
b) Angkutan umum dan kendaraan yang berhenti,
17
c) Kendaraan lambat (Becak, Sepeda, Gerobak dan lain-lain),
d) Kendaraan masuk dan keluar dari lahan samping jalan.
7. Pemisah Arah, merupakan distribusi arah lalu lintas pada jalan dua-
arah (biasanya dinyatakan dalam persentase dari arus total pada
masing arah, misalnya 60/40).
18
ii. Data Lalu Lintas
19
4) Arus kendaraan yang bergerak lambat, yaitu sepeda, becak,
pedati, traktor dan sebagainya,
5) Survey dilakukan oleh 2 orang pada lajur jalan per sekian
meter, dimana setiap orang menghitung semua tipe kejadian yang
ada.
20
Manfaat pengambilan data kendaraan lalu-lintas ini bisa digunakan
untuk :
a. Peralatan Survei
3. Jam yang digunakan ialah jam tangan dan jam pada hand phone.
Jam ini digunakan untuk menentukan batas waktu survey lalu
lintas per 60 menit,
21
melalui pengamatan kemudian dicatat. Data primer tersebut dapat
menjadi data sekunder kalau digunakan orang yang tidak
berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan.
1. Volume Kendaraan
1) Peta Lokasi,
2) Data penduduk,
3) Data Instansi Terkait,
22
4) Sistem Jaringan Lahan,
5) Kondisi Tata Guna Lahan
E. Dokumentasi Survei
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 60 MENIT
Lokasi : Jl. Lintas Sumatera (Depan GOR)
Hari/tanggal : Sabtu / 12 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K..T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-08.00 96 51 160 19 84 66 194 14
08:00-09:00 146 34 161 6 120 88 229 9
09:00-10:00 149 75 159 12 134 73 270 2
10:00-11:00 165 79 173 17 159 100 225 2
11:00-12:00 171 112 183 7 121 102 170 3
12:00-13:00 168 115 169 17 161 85 219 7
13:00-14:00 156 100 218 13 153 115 249 10
14:00-15:00 163 113 226 12 162 134 243 4
15:00-16:00 154 87 173 7 99 91 247 6
16:00-17:00 156 98 199 4 85 135 160 2
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor
25
FORM LHR
JENIS KENDARAAN
WAKTU SM 0,25 KB 1,2 KR 1 KTB 0,8 TOTAL
07.00 – 354 88,5 117 140,4 180 180 33 26,4 435,3
08.00
08.00 – 390 97,5 122 146,4 266 266 15 12 521,9
09.00
09.00 – 429 107,25 148 177,6 283 283 14 11,2 579,05
10.00
10.00 – 398 99,5 179 214,8 324 324 19 15,2 653,5
11.00
11.00 – 353 88,25 214 256,8 292 292 10 8 645,05
12.00
12.00 – 388 97 200 240 329 329 24 19,2 685,2
13.00
13.00 – 467 116,75 215 258 309 309 23 18,4 702,15
14.00
14.00 – 469 117,25 247 296,4 325 325 16 12,8 751,45
15.00
15.00 – 420 105 178 213,6 253 253 13 10,4 582
16.00
16.00 – 359 89,75 233 279,6 241 241 6 4,8 615,15
17.00
KETERANGAN :
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor
26
HAMBATAN SAMPING 200m
27
16.30-16.45 0 2 4,2 3,6 0,5 2 9,8 3,6
16.45-17.00 2 5 7 2,4 1 0 13,3 2
FORM KECEPATAN
16 : 00 16 : 01 3,33 X 3,6 = 12 KM
16 : 24 16 : 24 : 30 6,67 X 3,6 = 24 KM
28
16.30 – 16 : 33 16 : 33 : 46 4,35 X 3,6 = 15,65 KM
16.45
16 : 44 16 : 44 : 50 4 X 3,6 = 14,4 KM
16 : 58 17 : 00 1,67 X 3,6 = 6 KM
29
11.00-11.15 34 24 46 3 28 31 39 2
11.15-11.30 41 30 48 2 32 24 47 0
11.30-11.45 45 27 51 0 27 19 45 1
11.45-12.00 51 31 38 2 34 28 39 0
12.00-12.15 48 39 42 3 38 22 42 3
12.15-12.30 44 35 39 2 41 15 31 4
12.30-12.45 37 13 50 5 43 24 83 0
12.45-13.00 39 28 38 7 39 24 63 0
13.00-13.15 42 17 42 5 45 20 63 5
13.15-13.30 31 26 53 3 48 22 50 0
13.30-13.45 35 31 63 1 31 33 62 3
13.45-14.00 47 26 60 4 29 40 74 2
14.00-14.15 33 23 52 2 46 37 63 4
14.15-14.30 37 36 57 5 42 35 60 0
14.30-14.45 42 26 60 3 39 30 59 0
14.45-15.00 51 28 57 2 35 32 61 0
15.00-15.15 38 20 40 2 30 32 42 3
15.15-15.30 40 30 44 1 17 20 60 0
15.30-15.45 35 15 50 3 34 31 80 1
15.45-16.00 41 22 39 1 18 8 65 2
16.00-16.15 36 18 41 1 28 23 37 0
16.15-16.30 48 25 49 0 25 35 44 1
16.30-16.45 42 29 52 2 18 41 39 1
16.45-17.00 30 26 57 1 10 36 40 0
KR=kendaraan ringan
KB=kendaraan berat
SM=sepeda motor
KTB=kendaraan tidak bermotor
30
VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 60 MENIT
Lokasi : Jl. Lintas Sumatera (Depan GOR)
Hari/tanggal : Minggu / 13 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K..T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-08.00 81 70 121 5 63 53 150 3
08:00-09:00 92 74 171 7 85 89 163 2
09:00-10:00 126 64 152 2 90 139 181 2
10:00-11:00 160 219 169 6 119 158 184 5
11:00-12:00 201 69 177 3 185 103 197 3
12:00-13:00 218 61 178 11 175 102 195 7
13:00-14:00 163 66 260 2 182 77 181 14
14:00-15:00 161 40 147 5 141 85 348 7
15:00-16:00 175 177 119 15 191 196 124 8
16:00-17:00 194 174 100 11 175 180 79 10
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor
31
FORM LHR
JENIS KENDARAAN
WAKTU SM 0,25 KB 1,2 KR 1 KTB 0,8 TOTAL
07.00 – 271 67,75 123 147,6 144 144 8 6,4 973,75
08.00
08.00 – 334 83,5 163 195,6 177 177 9 7,2 463,3
09.00
09.00 – 333 83,25 203 243,6 216 216 4 3,2 546,05
10.00
10.00 – 353 88,25 377 452,4 279 279 11 8,8 828,45
11.00
11.00 – 374 93,5 172 206,4 389 389 6 4,8 693,7
12.00
12.00 – 373 93,25 163 195,6 393 393 18 14,4 696,25
13.00
32
13.00 – 441 110,25 143 171,6 345 345 16 12,8 639,65
14.00
14.00 – 495 123,75 125 150 302 302 12 9,6 585,35
15.00
15.00 – 243 60,75 373 447,6 366 366 23 18,4 392,75
16.00
16.00 – 179 44,75 354 424,8 369 369 21 16,8 855,35
17.00
KETERANGAN :
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor
33
JAM ARAH ARAH
Martapura - Baturaja Baturaja – Martapura
P.K K.B K.K.M K.L P.K K.B K.K.M K.L
0,5 1 0,7 0,4 0,5 1 0,7 0,4
07.00-07.15 0 1 7 1,6 1 0 2,1 2,8
07.15-07.30 1,5 2 7,7 2 0,5 4 4,2 2
07.30-07.45 0 0 5,6 3,2 0 2 3,5 1,6
07.45-08.00 0,5 3 4,9 2 0,5 0 2,8 3,6
08:00-08.15 2,5 2 3,5 3,6 1,5 5 5,6 4
08.15-08.30 1 0 2,1 2 2,5 0 4,9 3,6
08.30-08.45 0 4 17,5 4 0 3 10,5 2,4
08.45-09.00 0 6 10,5 2,8 0,5 2 7,7 3,2
09.00-09.15 1,5 0 9,1 2 0 0 5,6 4,8
09.15-09.30 0 0 5,6 3,2 2 2 4,9 3,6
09.30-09.45 0,5 2 5,6 4 1 0 7,7 5,2
09.45-10.00 0 4 8,4 2,8 0,5 3 3,5 3,2
10.00-10.15 1 0 9,1 1,2 1 4 5,6 4,4
10.15-10.30 0 6 7 3,6 0 3 7,7 2,8
10.30-10.45 2 0 7,7 2 0 2 6,3 2,4
10.45-11.00 0 2 8,4 2,8 1 1 5,6 2
11.00-11.15 0 2 8,4 2,8 0 3 7,7 1,6
11.15-11.30 1 5 8,4 4 0,5 2 9,1 1,6
11.30-11.45 0 3 8,4 4,4 0 3 4,9 2,4
11.45-12.00 0,5 0 6,3 3,2 1 0 8,4 0,8
12.00-12.15 1 3 5,6 2,8 0 4 5,6 2
12.15-12.30 0 2 7,7 4 2 1 7 1,2
12.30-12.45 1 5 7,7 6 0 5 7,7 3,6
12.45-13.00 0 4 8,4 5,2 1,5 2 9,1 2,8
13.00-13.15 2 0 10,5 2,4 0 2 11,2 2,4
13.15-13.30 1 3 7,7 2 2,5 3 9,1 4,8
13.30-13.45 0 6 9,1 3,2 0,5 2 7,7 3,2
13.45-14.00 0 2 5,6 2 0 0 7,7 4,8
14.00-14.15 0,5 0 4,9 2 0,5 0 6,3 3,2
14.15-14.30 1 1 6,3 0,4 0 3 4,9 4
14.30-14.45 1,5 4 4,2 0,8 1 6 7 3,6
14.45-15.00 0 0 4,2 2 0 3 9,1 1,6
15.00-15.15 1 4 10,5 2,8 1,5 3 9,8 2
15.15-15.30 0,5 2 7,7 0,8 0,5 2 10,5 2,4
15.30-15.45 0 3 9,8 1,2 0 3 8,4 3,2
15.45-16.00 1,5 0 7 0 1 0 7,7 3,6
16.00-16.15 0,5 0 10,5 0 1,5 0 9,8 2,4
16.15-16.30 1,5 0 8,4 0 0,5 3 8,4 4
16.30-16.45 0,5 2 9,1 0,8 0 4 9,8 2,8
16.45-17.00 2 5 9,8 2 0,5 3 10,5 4
34
PK= Pejalan Kaki
KB = Kendaraan Berhenti
KKMP = Kendaraan Keluar Masuk
KL = Kendaraan Lamban
FORM KECEPATAN
15 : 00 15 : 01 3,33 X 3,6 = 12 KM
15 : 19 15 : 19 : 20 10 X 3,6 = 36 KM
35
15.30 – 15 : 33 15 : 33 : 14 14,28 X 3,6 = 52
16.45 KM
36
11.15-11.30 51 19 45 2 39 18 49 0
11.30-11.45 49 17 43 0 50 31 48 0
11.45-12.00 58 18 51 1 53 27 50 0
12.00-12.15 63 23 53 3 48 21 52 2
12.15-12.30 72 19 48 0 55 38 48 1
12.30-12.45 43 7 43 4 37 11 50 1
12.45-13.00 40 12 34 4 35 32 45 3
13.00-13.15 41 10 66 0 56 16 35 4
13.15-13.30 46 27 66 0 42 24 50 0
13.30-13.45 46 14 46 0 50 21 48 0
13.45-14.00 30 15 82 2 34 16 48 0
14.00-14.15 42 9 21 0 33 19 45 5
14.15-14.30 34 12 39 3 43 26 94 0
14.30-14.45 37 9 50 0 31 23 90 2
14.45-15.00 48 10 37 2 34 17 119 0
15.00-15.15 47 29 19 6 48 47 20 4
15.15-15.30 37 43 52 4 39 52 39 0
15.30-15.45 52 50 15 2 50 62 40 1
15.45-16.00 39 55 33 3 54 35 25 3
16.00-16.15 44 35 41 6 60 29 19 2
16.15-16.30 55 62 12 3 35 45 22 2
16.30-16.45 41 32 10 2 42 52 11 1
16.45-17.00 54 45 37 0 38 54 27 5
KR=kendaraan ringan
KB=kendaraan berat
SM=sepeda motor
KTB=kendaraan tidak bermotor
37
VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 60 MENIT
Lokasi : Jl. Lintas Sumatera (Depan GOR)
Hari/tanggal : Senin / 14 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K..T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-08.00 172 65 178 3 111 69 220 3
08:00-09:00 163 51 196 5 128 65 276 6
09:00-10:00 204 73 207 4 152 128 281 2
10:00-11:00 221 68 193 10 146 126 225 7
11:00-12:00 169 83 190 3 147 71 200 2
12:00-13:00 212 117 212 8 181 53 228 6
13:00-14:00 180 99 232 5 190 87 236 7
14:00-15:00 152 121 228 1 188 76 243 6
15:00-16:00 175 123 147 19 170 133 154 15
16:00-17:00 172 138 156 25 200 156 182 19
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor
38
FORM LHR
JENIS KENDARAAN
WAKTU SM 0,25 KB 1,2 KR 1 KTB 0,8 TOTAL
07.00 – 398 99,5 134 157,2 283 283 6 4,8 544,5
08.00
08.00 – 472 118 116 139,2 291 291 11 8,8 557
09.00
09.00 – 488 122 201 241,2 356 356 6 4,8 724
10.00
10.00 – 418 104,5 194 232,8 367 367 17 13,6 717,9
11.00
11.00 – 390 97,5 154 184,8 316 316 5 4 602,3
12.00
12.00 – 440 110 170 204 393 393 14 11,2 718,2
13.00
13.00 – 468 117 186 223,2 370 370 12 9,6 719,8
14.00
39
14.00 – 471 117,75 197 236,4 340 340 7 5,6 703,35
15.00
15.00 – 301 75,25 254 307,2 345 345 34 27,2 754,65
16.00
16.00 – 338 84,5 294 352,8 372 372 44 35,2 844,5
17.00
KETERANGAN :
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor
40
JAM ARAH ARAH
Martapura - Baturaja Baturaja – Martapura
P.K K.B K.K.M K.L P.K K.B K.K.M K.L
0,5 1 0,7 0,4 0,5 1 0,7 0,4
07.00-07.15 0 2 10,5 2 1 3 9,8 2,8
07.15-07.30 0 3 7,7 2,4 0,5 2 11,9 3,6
07.30-07.45 0,5 2 7 3,2 0 3 6,3 2
07.45-08.00 1,5 0 9,8 1,2 0 2 7 3,2
08:00-08.15 1 1 12,6 2 0,5 3 9,1 1,6
08.15-08.30 0 0 10,5 4 0,5 0 10,5 2,4
08.30-08.45 0 2 8,4 2 0 0 9,8 4
08.45-09.00 2 0 11,2 3,2 0,5 2 9,1 1,2
09.00-09.15 0,5 2 11,9 4 1 1 4,9 0,8
09.15-09.30 0 0 8,4 4 0 1 7 0,4
09.30-09.45 3 3 10,5 2,8 0 2 8,4 1,2
09.45-10.00 0,5 0 11,2 3,6 0,5 2 7,7 0,8
10.00-10.15 0 2 9,1 2,4 1 2 10,5 2,4
10.15-10.30 1 1 13,3 4 0 2 11,9 0,4
10.30-10.45 0,5 6 9,1 4,4 1,5 1 5,6 1,2
10.45-11.00 0 2 14 3,6 0 1 7 1,2
11.00-11.15 0 2 7 2 0 4 10,5 0
11.15-11.30 0,5 0 6,3 3,2 0,5 2 8,4 2
11.30-11.45 2,5 3 3,5 2,8 0 0 6,3 1,2
11.45-12.00 0 4 9,1 4 0,5 2 4,9 1,6
12.00-12.15 0 2 8,4 2,4 3 0 4,2 2
12.15-12.30 1 6 7 3,6 1,5 5 11,2 2
12.30-12.45 0 2 9,8 2 0 1 5,6 1,2
12.45-13.00 1 0 6,3 1,6 0 2 3,5 1,6
13.00-13.15 0,5 1 2,8 0,8 0,5 2 8,4 0,4
13.15-13.30 0 0 7,7 0,8 1 2 7 2,8
13.30-13.45 0,5 1 7 0,4 0 1 8,4 2
13.45-14.00 0 3 11,2 2,4 0,5 4 8,4 4
14.00-14.15 0,5 0 8,4 3,2 0 2 10,5 3,2
14.15-14.30 0,5 4 7 2 1 0 4,2 2
14.30-14.45 1 3 9,1 2,4 0,5 2 7 1,2
14.45-15.00 0,5 0 9,8 1,6 0 3 7,7 0,8
15.00-15.15 0,5 3 7 2 0,5 1 6,3 2,4
15.15-15.30 1 2 9,1 3,2 0 0 5,3 2
15.30-15.45 0 2 6,3 4 0,5 1 4,9 3,6
15.45-16.00 0,5 0 9,8 3,6 0 0 7 3,2
16.00-16.15 0,5 2 8,4 2 1,5 3 9,1 4
16.15-16.30 0 1 10,5 2,4 0,5 1 4,9 4,4
16.30-16.45 1 5 7,7 4 0 0 9,1 1,6
16.45-17.00 0 0 4,9 4,8 0,5 1 13,3 4
41
PK= Pejalan Kaki
KB = Kendaraan Berhenti
KKMP = Kendaraan Keluar Masuk
KL = Kendaraan Lamban
FORM KECEPATAN
15 : 00 15 : 01 3,33 X 3,6 = 12 KM
42
15.30 – 15 : 33 15 : 34 : 05 3,076 X 3,6 = 11,076
16.45 KM
15 : 58 16 : 58 : 35 5,71 X 3,6 = 21 KM
43
12.00-12.15 52 23 49 1 37 12 48 1
12.15-12.30 54 30 59 3 39 10 69 2
12.30-12.45 54 34 62 0 42 16 56 0
12.45-13.00 52 30 42 4 63 15 55 3
13.00-13.15 39 25 54 0 50 24 66 3
13.15-13.30 53 25 57 0 55 30 57 0
13.30-13.45 36 15 51 5 32 19 50 4
13.45-14.00 52 34 70 0 53 14 63 0
14.00-14.15 37 18 54 0 44 20 57 0
14.15-14.30 38 34 55 1 48 17 67 2
14.30-14.45 35 32 58 0 51 18 58 3
14.45-15.00 42 37 61 0 45 21 61 1
15.00-15.15 40 35 34 4 45 36 39 6
15.15-15.30 44 30 38 3 42 33 41 5
15.30-15.45 46 33 40 7 40 35 32 1
15.45-16.00 45 25 35 5 43 29 42 3
16.00-16.15 37 32 40 7 46 32 45 5
16.15-16.30 39 31 42 9 50 29 50 7
16.30-16.45 46 35 29 5 50 35 45 3
16.45-17.00 50 40 45 4 38 40 42 4
KR=kendaraan ringan
KB=kendaraan berat
SM=sepeda motor
KTB=kendaraan tidak bermotor
44
Kapasitas Jalan
Kapasitas ruas jalan dihitung dengan persamaan,
C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
Tabel 16. Kapasitas Dasar (Co) Untuk Jalan Perkotaan
Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan
Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1650 Per lajur
45
Empat lajur terbagi atau jalan Per lajur
satu arah 3,00 0,92
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
Empat lajur tak terbagi Per lajur
3,00 0,91
3,25 0,95
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
Dua-lajur tak-terbagi Total dua arah
5 0,56
6 0,87
7 1,00
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Berdasarkan tabel 17, maka diketahui bahwa nilai faktor
penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCw) 11 meter ialah
sebesar 1,34.
Dengan tipe Jl. Lintas Sumatera yang tergolong satu lajur tak
terbagi (2/2UD), dan berdasarkan kondisi arus lalu lintas eksisting pada
jam puncak:
Jumlah
Arah (%)
(kendaraan/jam)
A-F 1680 100
46
Karena didapat nilai SP sebesar 50-50, maka diasumsikan pemisah
arah 50%-50%, sehingga berdasarkan tabel 18 faktor penyesuaian
kapasitas untuk pemisah arah (FCsp) di Jl. Lintas Sumatera diketahui
sebesar 1.00 .
Dengan tipe ruas Jl. Lintas Sumatera yang tergolong satu lajur tak
terbagi (2/2UD), kelas hambatan samping yang termasuk kategori Sedang
(M), dan berdasarkan hasil pengukuran melintang STA 0+200, yang
diperoleh lebar bahu kiri 2,2 meter, lebar bahu kanan 2,2 meter, sehingga
lebar bahu efektf rata –rata ialah sebesar 2,2 meter, maka digunakan
pendekatan lebar bahu efektif rata-rata (Ws) untuk faktor penyesuaian
hambatan samping dan lebar bahu sebesar 2,2 meter.
Tabel 19 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCsf) Jalan
Dengan Bahu
47
H 0,82 0,86 0,90 0,95
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Ukuran Kota (Juta Penduduk) Faktor Penyesuaian untuk ukuran kota FCcs
<0,1 0,86
0,1-0,5 0,90
0,5-1,0 0,94
1,0-3,0 1,00
>3,0 1,04
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Maka mengacu pada tabel 20, diperoleh faktor penyesuaian kapasitas
untuk ukuran kota <0,1 juta penduduk (FCcs) ialah sebesar 0,86.
48
Derajat kejenuhan dihitung dengan persamaan, DS = Q/C x 100%.
Dimana arus lalu lintas (Q) sebesar 973,75 SMp/jam, sedangkan
kapasitas (C) sebesar 3308,5404 SMp/jam. Maka nilai nerajat
kejenuhan (DS) ialah 0,29%
DS = Q/C
Dibawah ini menunjukkan beberapa batas lingkup V/C Ratio untuk
masing-masing tingkat pelayanan beserta karakteristik-karakteristiknya.
Batas
Tingkat
Factor Ukuran Kota (Fcs) Lingkup
Pelayanan
V/C
Kondisi arus lalu lintas bebas dengan kecepatan
A 0,00 – 0,20
tinggi dan volume lalu lintas rendah
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai
B 0,20 – 0,44
dibatasi oleh kondisi lalu lintas
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
C 0,45 – 0,74
kendaraan dikendalikan
Arus mendekati stabil, kecepatan masih dapat
D 0,75 – 0,84
dikendalikan. V/C masih dapat ditolerir
Arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti,
E 0,85 – 1,00
permintaan sudah mendekati kapasitas
Arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume
F ≥ 1,00
diatas kapasitas, antrian panjang (macet)
Jl.Lintas Sumatera
1. MARTAPURA - BATURAJA
49
2. BATURAJA - MARTAPURA
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan analisa bisa disimpulkan bahwa :
Jam puncak terjadi pada pukul 07.00-08.00 WIB
Volume arus lalu lintas sebesar 973,75 SMp/jam
Kecepatan arus bebas Jl. Lintas Sumatera adalah 36 km/jam
Kapasitas ruas Jl. Lintas Sumatera adalah 3308,5404 SMp/jam
Derajat kejenuhan 0,29%
Kecepatan sesungguhnya kendaraan ringan adalah 36 km/jam
Tingkat Pelayanan Jl. Lintas Sumatera termasuk dalam kategori “B”
dimana DS bernilai 0,20-0,44 – Arus stabil, tetapi kecepatan operasi
mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. sumber : Morlok (1991)
B. Saran
Mengingat pentingnya praktikum rekayasa lalu lintas ini untuk
mengetahui karakterisitik suatu jalan tentang lalu lintasnya, sehingga dapat
menambah pengalaman terutama dalam bidang transportasi, maka perlu
kiranya diperhatikan hal-hal berikut :
Peningkatan kedisiplinan semua pihak yang terlibat baik dalam
pelaksanaan praktikum sebagai langkah dalam pembentukan etos kerja
yang professional.
Alat praktikum harus selalu dijaga dalam pemakaiannya, sehingga tidak
mudah cepat rusak yang berakibat pada kesalahan pengambilan data.
51
DOKUMENTASI LHR
52
53
54
55
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/
Pendahuluan#Permasalahan_lalu_lintas
http://www.pubinamarga-sumenep.net/download/undang-undang-no-38-2004-
40.html
http://infotransportasijupri.blogspot.com/2011/02/analisa-kapasitas-ruas-jalan-
mkji.html
http://e-journal.uajy.ac.id/1504/4/3TS09768.pdf
56