Anda di halaman 1dari 61

TUGAS BESAR REKAYASA LALU LINTAS

SURVEY JALAN LINTAS SUMATERA (DEPAN GOR)

DISUSUN OLEH KELAS A.3.2


AZELA AMZALIA (2231003P)

DOSEN PENGAMPU :
Ferry Desromi, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK & KOMPUTER
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Tugas Besar Rekayasa Lalu Lintas yang diberikan oleh Dosen
Bpk. Ferry Desromi, M.T telah dapat diselesaikan sesuai dengan tepat waktu.
Tugas besar ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan mahasiswa untuk
mengetahui permasalahan yang ada di jalan raya dan juga dapat memberikan
inspirasi mahasiswa pada umumnya.
Kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada
dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki tugas
besar rekayasa lalu lintas.
Kami sebagai penyusun mengharapkan semoga dari tugas besar rekayasa
lalu lintas ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan
inpirasi terhadap pembaca.

` Baturaja, 05 Desember 2022

(Kelompok 1)
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

TUGAS BESAR REKAYASA LALU LINTAS......................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar belakang...............................................................................................1

B. Maksud dan Tujuan.......................................................................................2

C. Rumusan Masalah.........................................................................................2

D. Metodologi Penulisan...................................................................................3

BAB II......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

A. Landasan teori...............................................................................................4

B. Kapasitas dan Tingkat Pelayanan Kapasitas Jalan........................................4

C. Parameter Arus Lalu Lintas..........................................................................6

D. Macam-macam Kapasitas Jalan..................................................................11

E. Metode Analisis Simpang Bersinyal...........................................................13

F. Arus Lalu Lintas..........................................................................................14

G. Aktivitas Sisi Jalan......................................................................................14

H. Perilaku Pengemudi....................................................................................15

I. Perhitungan arus lalu lintas dengan Metode Analisis.................................15

BAB III..................................................................................................................16

iii
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................16

A. Bentuk Penelitian........................................................................................16

B. Waktu Penelitian.........................................................................................16

C. Lokasi Penelitian.........................................................................................16

D. Definisi Operasional...................................................................................17

E. Dokumentasi Survei....................................................................................23

BAB IV..................................................................................................................24

HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................24

BAB V....................................................................................................................51

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................51

A. Kesimpulan.................................................................................................51

B. Saran............................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................56

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di dalam memecahkan permasalahan lalu lintas, para pakar lalu


lintas perlu mengenali 3 komponen yaitu jalan, kendaraan dan pelaku
perjalanan. Mengenali masalah lalu lintas yang terjadi dengan
mengumpulkan informasi geometrik jalan, besarnya arus lalu lintas,
kecepatan lalu lintas, hambatan/tundaan lalu lintas, data kecelakaan lalu
lintas dan karakteristik pelaku perjalanan. Seluruh data yang dikumpulkan
selanjutnya dianalisis untuk kemudian direncanakan usulan perbaikaan
geometrik, pembangunan fasilitas pengaman jalan, pemasangan rambu lalu
lintas, marka jalan atau melakukan pembatasan gerakan lalu lintas
tertentu.Perbaikan geometrik dapat berupa pelebaran jalan, perubahan
radius tikung, pembangunan pulau-pulau lalu lintas, mengurangi tanjakan,
membangun jalur rangkak pada tanjakan yang tinggi, memberikan
erioritas bagi angkutan umum seperti Busway dan berbagai langkah
lainnya.
Menurut UU No 38/2004 Jalan adalah sarana Tranportasi darat
yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bagunan pelengkap dan
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada
permukaan tanah, diatas permukaan tanah , dibawah permukaan tanag
dan/air,serta di atas permukaan air,kecuali jalan kereta api,jalan lori, dan
jalan kabel.

1
B. Maksud dan Tujuan
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik jalan
yang ditinjau.
Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tugas ini adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui Lebar jalan yang ditinjau,
2. Menentukan kelas jalan pada jalan yang ditinjau,
3. Mengkaji seberapa lengkap sarana dan prasarana jalan tersebut,
4. Mengetahui jenis kendaraan apa saja yang melewati jalan yang
ditinjau.
5. Mengetahui jumlah phase dan pajang siklus yang disaran kan.

C. Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti nantinya diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Termasuk ideal atau tidak jalan yang di tinjau
2. Mengetahui Komposisi Lalu Lintas
3. Mengetahui Perilaku Pengemudi pada jalan yang ditinjau
4. Usaha apakah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat pengguna Jalan tersebut?
5. Seberapa besarkah minat masyarakt kota Medan dalam menggunakan
sarana transportasi umum ?
Batas Masalah

Adapun batasan-batasan masalah penelitian ini hanya difokuskan pada :


1. Termasuk ideal atau tidak jalan yang di tinjau
2. Mengetahui Komposisi Lalu Lintas
3. Mengetahui Perilaku Pengemudi pada jalan yang ditinjau
4. Mengetahui aktifitas sisi jalan.

2
D. Metodologi Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas ini adalah deskriptif
analisis,yaitu dengan mengurai dan menganalisa data untuk dibahas ,
dalam penulisan tugas ini dilkukan beberapa tahapan yaitu :
1). Studi Pendahuluan
Studi ini dilakukan untuk menentukan objek yang akan diteliti.
2). Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang diambil adalah :
- Lebar jalan
- Jumlah Jalur dan Lajur
- Kelas Jalan
- Kelengkapan sarana dan Prasarana

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan teori
Rekayasa lalu lintas menurut Homburger & Kell adalah suatu
penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan geometrik
dan operasi lalu lintas jalan serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan
serta keterkaitan dengan moda transportasi lainnya.Sedang istilah
Rekayasa lalu lintas yang banyak digunakan di Indonesia adalah salah satu
cabang dari teknik sipil yang menggunakan pendekatan rekayasa untuk
mengalirkan lalu lintas orang dan barang secara aman dan effisien dengan
merencanakan, membangun dan mengoperasikan geometrik jalan, dan
dilengkapi dengan rambu lalu lintas, marka jalan serta alat pemberi isyarat
lalu lintas.

B. Kapasitas dan Tingkat Pelayanan Kapasitas Jalan


Pengertian Kapasitas Jalan :Menurut Highway Capacity Manual
(HCM) 1965
“Capacity is the maximum number of vehicles that can pass in a given
period time.”
Menurut Clark H. Oglesby (1990)
Kapasitas suatu ruas jalan adalah jumlah kendaraan maksimum yang
memiliki kemungkinan yang cukup untuk melewati ruas jalan tersebut
(dalam satu atau pun kedua arah) dalam periode waktu tertentu.
1. Menurut MKJI (1997)
Kapasitas adalah jumlah maksimum kendaraan atau orang yang
dapat melintasi suatu titik pada lajur jalan pada periode waktu tertentu
dalam kondisi jalan tertentu atau merupakan arus maksimum yang
dapat dilewatkan pada suatu ruas jalan.

4
Macam-macam Kapasitas Jalan
a) Kapasitas Dasar (Basic capacity)
Kapasitas dasar adalah jumlah kendaraan atau orang maksimum yang
dapat melintas suatu penampang jalan tertentu selama satu jam pada
kondisi jalan dan lalulintas yang ideal.
Digunakan sebagai dasar perhitungan untuk kapasitas rencana. Kapasitas
dasar merupakan kapasitas terbesar dibangun pada kondisi arus yang ideal.
Arus dikatakan pada kondisi yang ideal jika kondisi jalan:
1. Uninterupted flow
2. Kendaraan yang lewat sejenis (kendaraan penumpang)
3. Lebar lajur minimum : 3,80 m
4. Kebebasan samping : 1.80 m
5. Mempunyai desain alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal
yang bagus (datar, v=120 km/jam)
6. Untuk lalu lintas 2 arah 2 lajur dimungkinkan gerakan menyiap
dengan jarak pandang 500 m.
b) Kapasitas Rencana (Design Capacity)
Kapasitas rencana adalah jumlah kendaraan atau orang maksimum
yang dapat melintas suatu penampang jalan tertentu selama satu
jam pada kondisi jalan dan lalu lintas yang sedang berlaku tanpa
mengakibatkan kemacetan, kelambatan dan bahaya yang masih
dalam batas-batas yang diinginkan.
c) Kapasitas yang Mungkin (Possible Capacity)
Kapasitas yang mungkin adalah jumlah kendaraan atau orang
maksimum yang dapat melintasi suatu penampang jalan tertentu
selama 1 jam pada kondisi jalan dan lalu lintas yang sedang
berlaku (pada saat itu).
Kapasitas yang mungkin nilainya lebih kecil daripada kapasitas rencana.
2.2.2. Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas ruas jalan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Ada atau tidaknya pembatas jalan (median)

5
Jika terdapat median maka kapasitas dihitung terpisah untuk setiap
arah. Jika tanpa pembatas jalan maka kapasitas dihitung untuk kedua
arah.
b. Lokasi ruas jalan
Urban (perkotaan) memperhitungkan FCcs yaitu faktor koreksi akibat
ukuran kota (jumlah penduduk).
Interurban (rural) tidak memperhitungkan FCcs.
Persamaan umum untuk menghitung kapasitas jalan menurut Metode
IHCM’97 adalah sebagai berikut :
- Kapasitas jalan untuk daerah perkotaan adalah
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (SMp/jam)
Dimana,
C : kapasitas ruas jalan (SMp/jam)
Co : kapasitas dasar (SMp/jam)
FCCw : faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan
FCsp : faktor koreksi kapsitas akibat pembagian arah (tidak
berlaku bagi jalan satu arah)
FCsf : faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping.
FCcs : faktor koreksi akibat ukuran kota (jumlah penduduk)

C. Parameter Arus Lalu Lintas


Parameter lalu lintas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk
menjadi tolak ukur dari kegiatan lalu lintas dalam sistem transportasi.
Parameter arus lalu lintas dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu:
1. Parameter makroskopis, yang mencirikan arus lalu lintas sebagai suatu
kesatuan ( system ), sehingga diperoleh gambaran operasional system
secara keseluruhan.
Contoh : tingkat arus ( flow rates ), kecepatan rata-rata ( averange
speeds ), tingkat kepadatan ( desity rates ).
2. Parameter mikroskopis, yang mencirikan perilaku setiap kendaraan
dalam arus lalu lintas yang saling mempengaruhi.

6
Contoh : waktu antara ( team headway ), kecepatan masing-masing
individual speed, jarak antara ( space headway ).
Secara makroskopis, arus lalu lintas dibagi menjadi empat macam :
1. Arus
2. Volume
3. Kecepatan
4. Kerapatan
Arus
Arus adalah jumlah kendaraan yang melintas suatu titik pada suatu
ruas jalan dalam waktu tertentu dengan membedakan arah dan lajur.
Satuan arus adalah kendaraan/waktu atau SMp/waktu
Arus lalu lintas terbentuk dari pergerakan individu pengendara dan
kenderaan yang melakukan interaksi antara yang satu dengan yang lainnya
pada suatu ruas jalan dan lingkungannya. Karena kemampuan idividu
pengemudi mempunyai sifat yang berbeda maka perilaku kenderaan arus
lalu lintas tidak dapat diseragamkan lebih lanjut, arus lalu lintas akan
mengalami perbedaan karakteristik akibat dari perilaku pengemudi atau
kebiasaan pengemudi. Arus lalu lintas pada suatu ruas jalan
karakteristiknya akan bervariasi baik berdasar lokasi maupun waktunya,
oleh karena itu perilaku pengemudi akan berpengaruh terhadap perilaku
arus lalu lintas. dalam menggambarkan arus lalu lintas secara kuantitatif
dalam rangka untuk mengerti tentang keragaman karakteristiknya dan
rentang kondisi perilakunya, maka perlu suatu parameter. Parameter
tersebut harus dapat didefenisikan dan diukur oleh insinyur lalu lintas
dalam menganalisis, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan fasilitas lalu
lintas berdasarkan parameter dan pengetahuan pelakunya.
Arus menpunyai satuan kendaran dibagi waktu atau SMp dibagi
oleh waktu. Terkadang kita sulit membedakan antara arus dan volume,
berikut adalah perbedaannya:
Arus (flow) :
- Membedakan lajur

7
- Diukur pada waktu yang pendek
- Membedakan arah
Volume :
- Tidak membedakan lajur
- Diukur pada waktu yang panjang (lama)
- Tidak membedakan arah
2.3.2.Elemen Arus Lalu Lintas
 Karatkeristik pemakai jalan
 Penglihatan
 Waktu persepsi dan reaksi
 Karakteristik lainnya
 Kendaraan
 Kendaraan rencana
 Kinerja percepatan kendaraan
 Kemampuan mengerem kendaraan
 Persamaan jarak mengerem dan reaksi Jalan
 Klasifikasi jalan menurut fungsi
 Ciri geometrik jalan
2.3.3.Karakteristik Arus Lalu Lintas
 Variasi arus dalam waktu
 Variasi arus lalu lintas bulanan
 Variasi arus lalu lintas harian
 Variasi arus lalu lintas jam-jaman
 Variasi arus lalu lintas kurang dari satu jam
 Volume jam perancangan
 Volume perancangan menurut arah
 Variasi arus dalam ruang
 Variasi arus terhadap jenis kendaraan
2.3.4 .Arus Berdasarkan Jenis Fasilitas Jalan
Arus berdasarkan jenis fasilitas jalan dibedakan menjadi 2, yaitu:
v Arus tak terganggu ( Uninterupted Flow )

8
Arus lalu lintas dihasilkan oleh interaksi antar kendaraan dengan
karakteristik system geometric jalan raya, pola arus lalu lintas hanya
dikontrol oleh karakteristik tata guna lahan yang membangkitkan
perjalanan. Tidak ada factor eksternal yang secara periodic menghentikan
sementara arus lalau lintas tersebut.
2.3.5 Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
pada suatu ruas jalan dalam waktu yang lama (minimal 24 jam)
tanpa membedakan arah dan lajur.segmen jalan selama selang
waktu tertentu yang dapat diekspresikan dalam tahunan,
harian (LHR), jam-an atau sub jam. Volume lalu-lintas yang
diekspresikan dibawah satu jam (sub jam) seperti, 15 menitan
dikenal dengan istilah rate of flowatau nilai arus. Untuk
mendapatkan nilai arus suatu segmen jalan yang terdiri dari banyak
tipe kendaraan maka semua tipe-tipe kendaraan tersebut harus
dikonversi ke dalam satuan mobil penumpang (SMp). Konversi
kendaraan ke dalam satuan SMp diperlukan angka faktor ekivalen
untuk berbagai jenis kendaraan. Faktor ekivalen mobil penumpang
Arus lalu lintas Emp
total dua arah SM
Tipe jalan tak (kendaraan/jam) KB Lebar jalur lalu-lintas
terbagi < 6m > 6m

Dua lajur tak-


terbagi 0 1.3 0.5 0.4
(2/2 UD) ≥ 1800 1.2 0.35 0.25

Empat lajur tak-


terbagi 0 1.3 0.4
(4/2 UD) ≥ 3700 1.2 0.25
(emp) ditabulasi pada Tabel 1.

9
Namun demikian pengamatan lalu lintas ini diharapkan selama 24
jam perhari yang biasanya untuk mengetahui terjadinya volume jam
puncak (VJP) sepanjang jam kerja baik itu pagi, siang maupun sore.
Biasanya volume jam puncak diukur untuk masing – masing arah secara
terpisah. VJP digunakan sebagai dasar untuk perancangan jalan raya dan
berbagai macam analisis operasional. Jalan raya harus dirancang
sedemikian rua sehingga mampu melayani pada saat lalu lintas konsisi
VJP. Untuk analisis operasional, apakah itu terkait dengan pengendalian,
keselamatan, kapasitas, maka jalan raya harus mampu mengakomodasi
kondisi ketika VJP. Di dalam perancangan VJP kadang – kadang
diestimasi dari proyeksi LHR sebagaimana ditunjukkan pada rumus :
VJRD = LHR x K x D
Dengan,
VJRD = Volume rancangan berdasarkan arah (SMp/hari)
LHR = lalu lintas harian rata – rata (SMp/hari)
K = proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama jam puncak
D = proporsi lalu lintas jam puncak dalam suatu arah tertentu
Menurut SMShane dan Roess (1990), dalam kegunaan untuk
perancangan nilai K sering dinyatakan dalam bentuk proporsi LHR pada
jam puncak tertinggi yang ke 30 selama satu tahun. Volume jam puncak
tertinggi yang ke 30 sering digunakan untuk perancangan dan analisis pada
jalan raya luar kota, namun demikian untuk jalan perkotaan digunakan
volume jam puncak tertinggi yang ke 50. Faktor D lebih bervariasi di
mana pembangkit lalu lintas utama pada suatu kawasan untuk kawasan
perkotaan misalnya nilai D berkisar antara 0,5 sampai 0,6.
Koefisien pengali dari 15 menit ke 1 jam : PHF
Koefisien pengali dari 1 jam ke 1 hari : faktor k
Perbedaan arus dan volume dapat digambarkan pada tabel dibawah ini:

10
Lajur Waktu Arah
Arus Membedakan Singkat Membedakan
Volume Tidak Lama Tidak
Membedakan Membedakan

D. Macam-macam Kapasitas Jalan


a. Kapasitas Dasar (Basic capacity)
Kapasitas dasar adalah jumlah kendaraan atau orang
maksimum yang dapat melintas suatu penampang jalan tertentu selama
satu jam pada kondisi jalan dan lalulintas yang ideal. Digunakan
sebagai dasar perhitungan untuk kapasitas rencana. Kapasitas dasar
merupakan kapasitas terbesar dibangun pada kondisi arus yang ideal.
Arus dikatakan pada kondisi yang ideal jika kondisi jalan:
1. Uninterupted flow
2. Kendaraan yang lewat sejenis (kendaraan penumpang)
3. Lebar lajur minimum : 3,80 m
4. Kebebasan samping : 1.80 m
5. Mempunyai desain alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal
yang bagus (datar, v=120 km/jam)
6. Untuk lalu lintas 2 arah 2 lajur dimungkinkan gerakan
menyiap dengan jarak pandang 500 m.
b. Kapasitas Rencana (Design Capacity)
Kapasitas rencana adalah jumlah kendaraan atau orang
maksimum yang dapat melintas suatu penampang jalan tertentu selama
satu jam pada kondisi jalan dan lalu lintas yang sedang berlaku tanpa
mengakibatkan kemacetan, kelambatan dan bahaya yang masih dalam
batas-batas yang diinginkan.

11
c. Kapasitas yang Mungkin (Possible Capacity)
Kapasitas yang mungkin adalah jumlah kendaraan atau orang
maksimum yang dapat melintasi suatu penampang jalan tertentu
selama 1 jam pada kondisi jalan dan lalu lintas yang sedang berlaku
(pada saat itu).
Kapasitas yang mungkin nilainya lebih kecil daripada kapasitas
rencana.
2.4.1 Perhitungan Kapasitas Ruas Jalan
Kapasitas ruas jalan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Ada atau tidaknya pembatas jalan (median)
 Jika terdapat median maka kapasitas dihitung terpisah
untuk setiap arah.
 Jika tanpa pembatas jalan maka kapasitas dihitung
untuk kedua arah.
b. Lokasi ruas jalan
 Urban (perkotaan) memperhitungkan FCcs yaitu faktor
koreksi akibat ukuran kota (jumlah penduduk).
 Interurban (rural) tidak memperhitungkan FCcs.
Persamaan umum untuk menghitung kapasitas jalan menurut Metode
IHCM’97 adalah sebagai berikut :
- Kapasitas jalan untuk daerah perkotaan adalah
C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs (SMp/jam)
Dimana,
C : kapasitas ruas jalan (SMp/jam)
Co : kapasitas dasar (SMp/jam)
FCCw : faktor koreksi kapasitas untuk lebar jalan
FCsp : faktor koreksi kapsitas akibat pembagian arah (tidak
berlaku bagi jalan satu arah)
FCsf : faktor koreksi kapasitas akibat gangguan samping.
FCcs : faktor koreksi akibat ukuran kota (jumlah penduduk)

12
E. Metode Analisis Simpang Bersinyal
Simpang adalah suatu area kritis pada suatu jalan raya yang
merupakan titik konflik dan tempat kemacetan karena bertemunya dua
ruas jalan atau lebih (Pignataro, 1973). Karena merupakan tempat
terjadinya konflik dan kemacetan maka hampir semua simpang terutama di
perkotaan membutuhkan pengaturan. Untuk menganalisis simpang
bersinyal ada beberapa cara yaitu salah satunya metode logika fuzzy.
Metode logika fuzzy
Metode logika fuzzy digunakan untuk menentukan lamanya waktu lalu
lintas menyala sesuai dengan volume kenderaan yang sedang mengantre
pada persimpangan.
*Bila arus jenuh tidak dapat diukur maka persimpangan biasa dapat dinilai
dengan pedoman dari dirjen perhubungan
Lebar mendekati persimpangan melampaui 5,20=525 spm/jam
Lebar 3,0 3,3 3,6 3,9 4,2 4,6 4,9 5,2
(m) 5 5 5 5 5 0 0 0
10 11 12 13 14 15 16 17
(ft)
Arus
jenuh 185 187 190 195 207 225 247 270
(spm/jam) 0 5 0 0 5 0 5 0

Apa bila lalu lintas persimpangan untuk arus jenuh : (s) dengan arus
normal yang diketahui (q) spm/jam. Maka angka banding arus normal
dengan arus jenuh sehingga disebut nilai (y).

Y= ∑y maks
Untuk menghitung siklus waktu maksimum atau dengan waktu hilang (L)
Maka : L= 2n+R

13
Dimana :
N = banyak nya fase ( mis: pada simpang empat yang sederhana US,
BT = 2 fase)
R = waktu semua lampu pada posisi merah / hijau/kuning dalam ( 2+3)
detik.
L = jumlah kurun waktu hijau dikurangi satu detik setiap hijau.

F. Arus Lalu Lintas


Pada MKJI 1997, nilai arus lalu lintas (Q) mencerminkan
komposisi lalu lintas. Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan total)
dikonversikan menjadi satuan mobil penumpang (SMp) dengan
menggunakan ekivalensi mobil penumpang (emp) yang diturunkan secara
empiris untuk tiap tipe kendaraan.
Ekivalensi mobil penumpang (emp) adalah faktor konversi
berbagai jenis kendaraan dibandingkan dengan mobil penumpang atau
kendaraan ringan lainnya sehubungan dengan dampaknya pada perilaku
lalu lintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan lainnya, emp =
1,0). Sedangkan satuan mobil penumpang (SMp) adalah satuan arus lalu
lintas dimana arus dari berbagai tipe kendaraan telah diubah menjadi
kendaraan ringan dengan menggunakan emp.

G. Aktivitas Sisi Jalan


Pada jalan Gaharu aktivitas sisi jalan terdapat banyak terdapat
ruko-ruko dan merupakan jalan yang banyak menyediakan/mendukung
para pedagang untuk melakukan jual beli.

14
H. Perilaku Pengemudi
Karena jalan ini merupakan jalan kota dan juga jalan kolektor,
kecepatan terbatas pada jalan ini walaupun demikian kebanyakan perilaku
tidak disiplin para pengemudi yang melalui jalan ini sehingga perilaku
pengemudi tidak baik. Akibat perilaku tersebut terdapat banyak jenis
kecelakaan pada jalan ini.

I. Perhitungan arus lalu lintas dengan Metode Analisis


Lokasi survei : Depan GOR Baturaja (Jl. Lintas Sumatera)

Badan Jalan : 11 M
Bahu Jalan : 2,2 M
Lebar trotoar : 1,4 M

15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian
Bentuk peneltian yang akan digunakan adalah survey lalu lintas (LHR).

B. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari Jumat -
Minggu pada pukul 07.00 – 11.00 (pagi), 12.00 – 14.00 (siang), 15.00 –
17.00 (sore). Penentuan waktu survey didasarkan dari penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya dan ditarik kesimpulan bahwa pada hari dan
jam tersebut adalah waktu jam puncak arus lalu lintas pada ruas jalan
tersebut. Waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel. Waktu Penelitian

Hari / Tanggal Penelitian Jam Penelitian


No.
Pagi Siang Sore
1. Sabtu / 12 November 2022 08.00 – 11.00 12.00 – 14.00 15.00 – 17.00
2. Minggu / 13 November 08.00 – 11.00 12.00 – 14.00 15.00 – 17.00
2022
3. Senin / 14 November 2022 08.00 – 11.00 12.00 – 14.00 15.00 – 17.00

C. Lokasi Penelitian

Lokasi pengambilan data/survey arus lalu lintas terletak di ruas Jalan

Lintas Sumatera (Depan GOR) Kota Baturaja dapat dilihat pada gambar

dibawah ini :

16
Gambar. Lokasi Penelitian

D. Definisi Operasional
1. Volume Lalu Lintas, merupakan jumlah kendaraan yang melalui
titik pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kend/jam (Qkend),
smp/jam (Qsmp), LHRT (QLHRT).

2. Kecepatan Kendaraan, merupakan perbandingan antara jarak yang


ditempuh dengan waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak
tarsebut, dinyatakan dalam km/jam.

3. Kapasitas, merupakan arus lalu lintas maksimum yang melalui


suatu titik dan dapat dipertahankan per satuan waktu (jam) pada
kondisi tertentu. Untuk jalan dua lajur arah, kapasitas ditentukan
untuk arus dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan
banyak lajur, arus dipisahakan per arah dan kapasitas ditentukan per
lajur.

4. Hambatan Samping, banyaknya kegiatan hambatan samping jalan


di Indonesia sering menimbulkan konflik, hingga menghambat arus
lalu lintas, misalkan :

a) Pejalan kaki,
b) Angkutan umum dan kendaraan yang berhenti,

17
c) Kendaraan lambat (Becak, Sepeda, Gerobak dan lain-lain),
d) Kendaraan masuk dan keluar dari lahan samping jalan.

5. Kondisi Geometrik Jalan, merupakan kondisi yang digambarkan


dalam bentuk sketsa yang memberikan informasi lebar ruas jalan,
lebar bahu, lebar trotoar, median, tipe jalan (jalan terbagi atau jalan
tak terbagi), lebar daerah manfaat jalan (damaja), lebar daerah milik
jalan (damija) serta lebar daerah pengawasan jalan (dawasja).

6. Tingkat Pelayanan, merupakan kondisi lalu lintas yang mungkin


timbul pada suatu jalan akibat dari berbagai volume pergerakan,
kapasitas dan kecepatan pergerakan.

7. Pemisah Arah, merupakan distribusi arah lalu lintas pada jalan dua-
arah (biasanya dinyatakan dalam persentase dari arus total pada
masing arah, misalnya 60/40).

a. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan cara seteliti


mungkin agar diperoleh data yang akurat dan memenuhi. Data-data yang
diukur dalam penelitian adalah sebagai berikut :

i. Data Geometrik Jalan

Data geometrik yang sesuai untuk segmen yang diamati yaitu :

a) Lebar jalur lalu intas pada kedua sisi/arah,

b) Jika terdapat kereb atau bahu pada masing-masing sisi,

c) Jarak rata-rata dari kereb ke penghalang pada trotoar seperti


pepohonan, tiang lampu dan lain-lain,

d) Lebar bahu efektif (jika hanya mempunyai bahu pada satu


sisi, lebar bahu rata- rata adalah sama dengan setengah lebar
bahu tersebut),

e) Lebar daerah manfaat jalan (damaja), lebar daerah milik


jalan (damija) dan lebar pengawasan jalan (dawasja).

18
ii. Data Lalu Lintas

Data diperoleh dengan pengamatan langsung terhadap arus lalu lintas


yang meliputi :

1. Survey Volume lalu lintas, survey dilakukan dengan cara


menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati titik
pengamatan dengan menggunakan Hand Tally Counter atau
lembar formulir pencatatan yang dilakukan oleh 6 orang, dimana
setiap orang akan menghitung tiap jenis kendaraan berdasarkan
klasifikasinya.

2. Survey kecepatan kendaraan, survey dilakukan dengan cara


menghitung waktu tempuh kendaraan yang melewati titik
pengamatan dengan jarak tertentu dengan menggunakan alat bantu
stopwatch dan meteran. Survey dilakukan oleh 2 orang pada satu
lajur.

3. Survey hambatan samping, survey ini dilakukan dengan


menghitung langsung kejadian per jam per sekian meter atau per
segmen jalan pada lajur yang diamati.

 Adapun prosedur untuk menentukan segmen jalan menurut adalah :


1) Diantara dan tidak dipengaruhi oleh simpang besinyal atau tak
bersinyal utama,
2) Mempunyai karakteristik yang hampir sama disepanjang jalan.

 Tipe kejadian menurut MKJI (1997) digolongkan sebagai berikut :


1) Jumlah pejalan kaki yang berjalan atau menyebrang sepanjang
segmen jalan,
2) Jumlah kendaraan berhenti atau parker,
3) Jumlah kendaraan bermotor yang masuk dan keluar dari lahan
samping jalan,

19
4) Arus kendaraan yang bergerak lambat, yaitu sepeda, becak,
pedati, traktor dan sebagainya,
5) Survey dilakukan oleh 2 orang pada lajur jalan per sekian
meter, dimana setiap orang menghitung semua tipe kejadian yang
ada.

iii. Teknik Analisa Data

Metode untuk mendapatkan data volume arus lalu-lintas adalah dengan


metode pencacahan arus lalu-lintas (Trafic Counting) cara atau langkah-
langkah pengambilan sampel :

1. Mencatat semua jenis kendaraan yang lewat pada masing-masing


arah.

2. Kendaraan dicatat dalam interval 15 menit,

3. Pengambilan sampel dilakukan pada waktu padatnya aktivitas, waktu


tersebut adalah pukul 07.00 – 17.00 sesuai dengan pengamatan
dilapangan. Pengambilan ini dilakukan dengan bantuan teman
29 i

kelompok yang berjumlah 7 orang. Semua siap dilokasi sebelum


waktu pengambilan sampel dilakukan.

Pengambilan data pada tanggal 12 – 14 November 2022, pekerjaan ini


dilakukan secara berkelompok, kelompok pertama mengambil data diruas
jalur kiri, da kelompok kedua mengambil data diruas jalur kanan.
Pengambilan data ini dilakuan selama tiga hari dilokasi yang sama.

Pengambilan data LHR dilakukan selama 3 hari , pengamatan pada pukul


08.00 – 17.00 sore. Dan dari ketiga data yang didapat maka jumlah
kendaraan terbanyak adalah pada hari ….. dimana jumlah kendaraan
mencapai … dalam waktu 15 Menit. Dari ketiga jumlah kendaraan ini
maka akan dijumlahkan untuk mendapatkan hasil rata-rata kendaraan.

20
Manfaat pengambilan data kendaraan lalu-lintas ini bisa digunakan
untuk :

1. Desain jalan antar kota,


2. Menentukan tingkat pertumbuhan lalu-lintas,
3. Menganalisis lalu-lintas perjam, harian, bulanan, dan tahunan,
4. Analisis kecelakaan (Menghubungkan jumlah dan jenis kendaraan
terhadap arus lalu-lintas,
5. Perencanaan jaringan dan perdanaan jalan.

a. Peralatan Survei

Dalam pengambilan data dilapangan, Kami menggunakan beberapa


alat bantu, yaitu :

1. Meteran yang digunakan ialah meteran 50 m, meteran ini


digunakan untuk mengukur lebar jalan,

2. Alat Tulis yang digunakan untuk mencatat data-data hasil survey


dilapangan., seperti pulpen, kertas tulis, dan papan ujian,

3. Jam yang digunakan ialah jam tangan dan jam pada hand phone.
Jam ini digunakan untuk menentukan batas waktu survey lalu
lintas per 60 menit,

4. Tap Counter yang digunakan untuk membantu menghitung


jumlah kendaraan yang lewat.

b. Pelaksanaan Pengumpulan Data

Berdasarkan sumbernya, data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu


data primer dan data sekunder :

a) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya

21
melalui pengamatan kemudian dicatat. Data primer tersebut dapat
menjadi data sekunder kalau digunakan orang yang tidak
berhubungan langsung dengan penelitian yang bersangkutan.

Adapun langkah-langkah dalam pengambilan data primer adalah :

1. Volume Kendaraan

Survey Volume lalu-lintas dilakukan selama 3 hari yakni hari


jumat, sabtu, dan minggu. Pencatatan arus lalu-lintas kendaraan
dilaksanakan selama 6 jam 15 menit, yakni pada pukul 08.00 –
17.00. Survey volume lalu-lintas terdiri dari …. surveyor.
2. Survey Kecepatan

Survey kecepatan pada tiap lokasi pengamatan. Kendaraan


yang di survey adalah kendaraan ringan (LV), kendaraan berat
(HV), dan sepeda motor (MC). Survey ini di lakukan dengan
metode kecepatan rata-rata ruang. Di setiap ruas jalan di
tentukan titik-titik pengambilan data. Selanjutnya surveyor
mencatat waktu tempuh sample kendaraan per 15 menit selama
satu jam pada saat jam puncak di setiap periode. Pada survey
kecepatan di perlukan alat-alat untuk menunjang kinerja yag di
butuhkan.
3. Mengukur Geometrik

Mengukur geometrik jalan yang meliputi pengukuran lebar


jalan, lebar bahu jalan dan pengamatan kondisi jalan tersebut.
b) Data sekunder adalah perolehan data yang dilakukan dengan
meminta data dan informasi yang diperlukan pada instansi dan
lembaga yang terkait. Data sekunder ini meliputi :

1) Peta Lokasi,
2) Data penduduk,
3) Data Instansi Terkait,

22
4) Sistem Jaringan Lahan,
5) Kondisi Tata Guna Lahan

E. Dokumentasi Survei

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Jalan ini memiliki


- Fasilitas Pejalan Kaki = Lengkap
- Sarana dan Prasarana = Lengkap
2. Volume Lalu lintas Harian, pada pukul 12.00 WIB – 15.00 WIB
3. Perilaku pengemudi pada jalan ini adalah kurang disiplin
4. Arus dikatakan pada kondisi yang ideal jika kondisi jalan:
- Lebar lajur minimum : > 3,80 m ( kondisi jalan ideal )
- Kebebasan samping : < 1.80 m ( tidak ideal )

24
VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 60 MENIT
Lokasi : Jl. Lintas Sumatera (Depan GOR)
Hari/tanggal : Sabtu / 12 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K..T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-08.00 96 51 160 19 84 66 194 14
08:00-09:00 146 34 161 6 120 88 229 9
09:00-10:00 149 75 159 12 134 73 270 2
10:00-11:00 165 79 173 17 159 100 225 2
11:00-12:00 171 112 183 7 121 102 170 3
12:00-13:00 168 115 169 17 161 85 219 7
13:00-14:00 156 100 218 13 153 115 249 10
14:00-15:00 163 113 226 12 162 134 243 4
15:00-16:00 154 87 173 7 99 91 247 6
16:00-17:00 156 98 199 4 85 135 160 2

KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor

25
FORM LHR

Lokasi : Jl. Lintas Sumatera


Hari/tanggal : Sabtu / 12 November 2022
Cuaca : Cerah
Waktu : 08.00 - 17.00
Arah : Kiri-Kanan Kanan-Kiri

JENIS KENDARAAN
WAKTU SM 0,25 KB 1,2 KR 1 KTB 0,8 TOTAL
07.00 – 354 88,5 117 140,4 180 180 33 26,4 435,3
08.00
08.00 – 390 97,5 122 146,4 266 266 15 12 521,9
09.00
09.00 – 429 107,25 148 177,6 283 283 14 11,2 579,05
10.00
10.00 – 398 99,5 179 214,8 324 324 19 15,2 653,5
11.00
11.00 – 353 88,25 214 256,8 292 292 10 8 645,05
12.00
12.00 – 388 97 200 240 329 329 24 19,2 685,2
13.00
13.00 – 467 116,75 215 258 309 309 23 18,4 702,15
14.00
14.00 – 469 117,25 247 296,4 325 325 16 12,8 751,45
15.00
15.00 – 420 105 178 213,6 253 253 13 10,4 582
16.00
16.00 – 359 89,75 233 279,6 241 241 6 4,8 615,15
17.00

KETERANGAN :
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor

26
HAMBATAN SAMPING 200m

JAM ARAH ARAH


Martapura - Baturaja Baturaja – Martapura
P.K K.B K.K.M K.L P.K K.B K.K.M K.L
0,5 1 0,7 0,4 0,5 1 0,7 0,4
07.00-07.15 1 3 12,6 5,6 0 2 14,7 8,4
07.15-07.30 0 2 9,8 3,2 0 0 12,6 5,2
07.30-07.45 0 4 11,9 6,4 1 3 11,2 3,2
07.45-08.00 0 6 6,3 2,8 0 1 13,3 4,4
08:00-08.15 0,5 8 7 4 1,5 5 8,4 3,6
08.15-08.30 0,5 10 9,1 2,4 2 4 9,8 4
08.30-08.45 0 5 17,5 4 1 3 11,9 2,8
08.45-09.00 0 10 17,5 10,8 1 6 8,4 7,2
09.00-09.15 0 4 13,3 10,8 0 9 6,6 6,4
09.15-09.30 1 8 23,8 8 0 5 14,7 6,4
09.30-09.45 0 5 10,5 6,8 0,5 0 16,8 8,4
09.45-10.00 0 13 13,3 6 0 6 3,5 4,8
10.00-10.15 1,5 10 4,9 3,6 1 3 22,4 3,2
10.15-10.30 2 11 4,2 4 0 0 2,8 3,6
10.30-10.45 0 8 9,1 8,8 0 4 6,3 6
10.45-11.00 1,5 7 31,5 7,2 0,5 2 8,4 5,2
11.00-11.15 1 3 9,8 0,4 1 3 11,2 2
11.15-11.30 0 6 7,7 4,4 0 5 7 2,8
11.30-11.45 0 2 10,5 4,8 1,5 0 9,1 1,2
11.45-12.00 0,5 0 5,6 3,6 0 2 5,6 2,4
12.00-12.15 1 4 7 3,2 0 1 9,8 4,4
12.15-12.30 0 3 8,4 4 2 1 4,9 2
12.30-12.45 1,5 7 14,7 5,2 0 1 2,8 1,6
12.45-13.00 0 4 10,5 5,2 0 0 11,9 1,6
13.00-13.15 0,5 1 14,7 4,4 0,5 1 8,4 0,8
13.15-13.30 0,5 4 10,5 5,2 0 0 7,7 0
13.30-13.45 0 3 7,7 2,4 0 0 11,9 2,8
13.45-14.00 0 1 9,8 2,4 1 1 9,8 0,4
14.00-14.15 4,5 4 7 2,4 0,5 2 7,7 0,8
14.15-14.30 0,5 3 8,4 0,8 0 0 10,5 0
14.30-14.45 2 1 9,8 0,4 3 3 7 0,4
14.45-15.00 3 1 9,8 2 0,5 1 7 0,8
15.00-15.15 1,5 4 10,5 2 0,5 4 10,5 2
15.15-15.30 0,5 2 8,4 4 1 2 9,1 3,6
15.30-15.45 0 3 13,3 3,2 0,5 0 14 2,4
15.45-16.00 1 0 14 4,8 2 5 9,8 4,8
16.00-16.15 2,5 0 7 1,2 1 0 12,6 4
16.15-16.30 1 0 6,3 4 0 3 10,5 2,8

27
16.30-16.45 0 2 4,2 3,6 0,5 2 9,8 3,6
16.45-17.00 2 5 7 2,4 1 0 13,3 2

PK= Pejalan Kaki


KB = Kendaraan Berhenti
KKMP = Kendaraan Keluar Masuk
KL = Kendaraan Lamban

FORM KECEPATAN

Lokasi : Jl.Lintas Sumatera


Hari/tanggal : Sabtu / 12 November 2022
Cuaca : Cerah
Waktu : 07.00 – 17.00
Arah : Kiri-Kanan Kanan-Kiri
Waktu Kendaraan KET
WAKTU
KR KB SM Masuk Keluar
16.00 – 16 : 02 16 : 02 :52 3,846 X 3,6 = 13,85
16.15 KM

16 : 00 16 : 01 3,33 X 3,6 = 12 KM

16.15 – 16 : 20 16 : 20:34 5,88 X 3,6 = 21,18 KM


16.30

16 : 24 16 : 24 : 30 6,67 X 3,6 = 24 KM

28
16.30 – 16 : 33 16 : 33 : 46 4,35 X 3,6 = 15,65 KM
16.45

16 : 44 16 : 44 : 50 4 X 3,6 = 14,4 KM

16.45 – 16 : 55 16 : 56 : 15 2,67 X 3,6 = 9,6 KM


17.00

16 : 58 17 : 00 1,67 X 3,6 = 6 KM

VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 15 MENIT


Lokasi : Jl. Lintas Sumatera
Hari/tanggal : Sabtu / 12 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K.T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-07.15 18 13 22 6 14 15 29 4
07.15-07.30 24 12 37 5 26 14 43 7
07.30-07.45 21 14 46 6 24 16 68 2
07.45-08.00 33 12 55 2 20 21 54 1
08.00-08.15 34 5 32 3 29 18 41 0
08.15-08.30 37 5 50 2 31 20 58 3
08.30-08.45 42 17 47 0 36 29 65 4
08.45-09.00 33 7 52 1 24 21 65 3
09.00-09.15 38 21 55 2 24 17 57 0
09.15-09.30 46 18 28 5 35 20 83 0
09.30-09.45 29 15 37 3 41 19 62 1
09.45-10.00 36 21 39 2 34 17 68 1
10.00-10.15 43 15 57 6 54 30 62 0
10.15-10.30 44 13 43 4 37 21 74 0
10.30-10.45 41 22 34 5 38 25 49 2
10.45-11.00 35 29 39 2 30 24 40 0

29
11.00-11.15 34 24 46 3 28 31 39 2
11.15-11.30 41 30 48 2 32 24 47 0
11.30-11.45 45 27 51 0 27 19 45 1
11.45-12.00 51 31 38 2 34 28 39 0
12.00-12.15 48 39 42 3 38 22 42 3
12.15-12.30 44 35 39 2 41 15 31 4
12.30-12.45 37 13 50 5 43 24 83 0
12.45-13.00 39 28 38 7 39 24 63 0
13.00-13.15 42 17 42 5 45 20 63 5
13.15-13.30 31 26 53 3 48 22 50 0
13.30-13.45 35 31 63 1 31 33 62 3
13.45-14.00 47 26 60 4 29 40 74 2
14.00-14.15 33 23 52 2 46 37 63 4
14.15-14.30 37 36 57 5 42 35 60 0
14.30-14.45 42 26 60 3 39 30 59 0
14.45-15.00 51 28 57 2 35 32 61 0
15.00-15.15 38 20 40 2 30 32 42 3
15.15-15.30 40 30 44 1 17 20 60 0
15.30-15.45 35 15 50 3 34 31 80 1
15.45-16.00 41 22 39 1 18 8 65 2
16.00-16.15 36 18 41 1 28 23 37 0
16.15-16.30 48 25 49 0 25 35 44 1
16.30-16.45 42 29 52 2 18 41 39 1
16.45-17.00 30 26 57 1 10 36 40 0

KR=kendaraan ringan
KB=kendaraan berat
SM=sepeda motor
KTB=kendaraan tidak bermotor

30
VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 60 MENIT
Lokasi : Jl. Lintas Sumatera (Depan GOR)
Hari/tanggal : Minggu / 13 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K..T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-08.00 81 70 121 5 63 53 150 3
08:00-09:00 92 74 171 7 85 89 163 2
09:00-10:00 126 64 152 2 90 139 181 2
10:00-11:00 160 219 169 6 119 158 184 5
11:00-12:00 201 69 177 3 185 103 197 3
12:00-13:00 218 61 178 11 175 102 195 7
13:00-14:00 163 66 260 2 182 77 181 14
14:00-15:00 161 40 147 5 141 85 348 7
15:00-16:00 175 177 119 15 191 196 124 8
16:00-17:00 194 174 100 11 175 180 79 10

KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor

31
FORM LHR

Lokasi : Jl. Lintas Sumatera


Hari/tanggal : Minggu / 13 November 2022
Cuaca : Cerah
Waktu : 07.00 - 17.00
Arah : Kiri-Kanan Kanan-Kiri

JENIS KENDARAAN
WAKTU SM 0,25 KB 1,2 KR 1 KTB 0,8 TOTAL
07.00 – 271 67,75 123 147,6 144 144 8 6,4 973,75
08.00
08.00 – 334 83,5 163 195,6 177 177 9 7,2 463,3
09.00
09.00 – 333 83,25 203 243,6 216 216 4 3,2 546,05
10.00
10.00 – 353 88,25 377 452,4 279 279 11 8,8 828,45
11.00
11.00 – 374 93,5 172 206,4 389 389 6 4,8 693,7
12.00
12.00 – 373 93,25 163 195,6 393 393 18 14,4 696,25
13.00

32
13.00 – 441 110,25 143 171,6 345 345 16 12,8 639,65
14.00
14.00 – 495 123,75 125 150 302 302 12 9,6 585,35
15.00
15.00 – 243 60,75 373 447,6 366 366 23 18,4 392,75
16.00
16.00 – 179 44,75 354 424,8 369 369 21 16,8 855,35
17.00

KETERANGAN :
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor

HAMBATAN SAMPING 200m

33
JAM ARAH ARAH
Martapura - Baturaja Baturaja – Martapura
P.K K.B K.K.M K.L P.K K.B K.K.M K.L
0,5 1 0,7 0,4 0,5 1 0,7 0,4
07.00-07.15 0 1 7 1,6 1 0 2,1 2,8
07.15-07.30 1,5 2 7,7 2 0,5 4 4,2 2
07.30-07.45 0 0 5,6 3,2 0 2 3,5 1,6
07.45-08.00 0,5 3 4,9 2 0,5 0 2,8 3,6
08:00-08.15 2,5 2 3,5 3,6 1,5 5 5,6 4
08.15-08.30 1 0 2,1 2 2,5 0 4,9 3,6
08.30-08.45 0 4 17,5 4 0 3 10,5 2,4
08.45-09.00 0 6 10,5 2,8 0,5 2 7,7 3,2
09.00-09.15 1,5 0 9,1 2 0 0 5,6 4,8
09.15-09.30 0 0 5,6 3,2 2 2 4,9 3,6
09.30-09.45 0,5 2 5,6 4 1 0 7,7 5,2
09.45-10.00 0 4 8,4 2,8 0,5 3 3,5 3,2
10.00-10.15 1 0 9,1 1,2 1 4 5,6 4,4
10.15-10.30 0 6 7 3,6 0 3 7,7 2,8
10.30-10.45 2 0 7,7 2 0 2 6,3 2,4
10.45-11.00 0 2 8,4 2,8 1 1 5,6 2
11.00-11.15 0 2 8,4 2,8 0 3 7,7 1,6
11.15-11.30 1 5 8,4 4 0,5 2 9,1 1,6
11.30-11.45 0 3 8,4 4,4 0 3 4,9 2,4
11.45-12.00 0,5 0 6,3 3,2 1 0 8,4 0,8
12.00-12.15 1 3 5,6 2,8 0 4 5,6 2
12.15-12.30 0 2 7,7 4 2 1 7 1,2
12.30-12.45 1 5 7,7 6 0 5 7,7 3,6
12.45-13.00 0 4 8,4 5,2 1,5 2 9,1 2,8
13.00-13.15 2 0 10,5 2,4 0 2 11,2 2,4
13.15-13.30 1 3 7,7 2 2,5 3 9,1 4,8
13.30-13.45 0 6 9,1 3,2 0,5 2 7,7 3,2
13.45-14.00 0 2 5,6 2 0 0 7,7 4,8
14.00-14.15 0,5 0 4,9 2 0,5 0 6,3 3,2
14.15-14.30 1 1 6,3 0,4 0 3 4,9 4
14.30-14.45 1,5 4 4,2 0,8 1 6 7 3,6
14.45-15.00 0 0 4,2 2 0 3 9,1 1,6
15.00-15.15 1 4 10,5 2,8 1,5 3 9,8 2
15.15-15.30 0,5 2 7,7 0,8 0,5 2 10,5 2,4
15.30-15.45 0 3 9,8 1,2 0 3 8,4 3,2
15.45-16.00 1,5 0 7 0 1 0 7,7 3,6
16.00-16.15 0,5 0 10,5 0 1,5 0 9,8 2,4
16.15-16.30 1,5 0 8,4 0 0,5 3 8,4 4
16.30-16.45 0,5 2 9,1 0,8 0 4 9,8 2,8
16.45-17.00 2 5 9,8 2 0,5 3 10,5 4

34
PK= Pejalan Kaki
KB = Kendaraan Berhenti
KKMP = Kendaraan Keluar Masuk
KL = Kendaraan Lamban

FORM KECEPATAN

Lokasi : Jl.Lintas Sumatera


Hari/tanggal : Minggu / 13 November 2022
Cuaca : Cerah
Waktu : 07.00 – 17.00
Arah : Kiri-Kanan Kanan-Kiri
Jenis Kendaraan Waktu Kendaraan
WAKTU KET
KR KB SM Masuk Keluar
15.00 – 15 : 02 15 : 02 : 30 6,67 X 3,6 = 24 KM
16.15

15 : 00 15 : 01 3,33 X 3,6 = 12 KM

15.15 – 15 : 17 15 : 17 : 30 6,67 X 3,6 = 24 KM


16.30

15 : 19 15 : 19 : 20 10 X 3,6 = 36 KM

35
15.30 – 15 : 33 15 : 33 : 14 14,28 X 3,6 = 52
16.45 KM

15 : 40 15 : 42 : 45 1,21 X 3,6 = 4,36


KM

15.45 – 15 : 55 15 : 56 : 15 2,67 X 3,6 = 9,6 KM


17.15

VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 15 MENIT


Lokasi : Jl. Lintas Sumatera
Hari/tanggal : Minggu / 13 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K.T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-07.15 19 12 27 2 16 14 34 0
07.15-07.30 21 17 33 0 17 12 38 0
07.30-07.45 18 19 32 0 11 13 37 3
07.45-08.00 23 22 29 3 19 14 41 0
08.00-08.15 27 21 34 4 21 17 43 0
08.15-08.30 24 17 38 2 23 28 35 2
08.30-08.45 23 23 51 0 19 21 48 0
08.45-09.00 18 13 48 1 22 23 37 0
09.00-09.15 27 16 42 0 27 27 39 1
09.15-09.30 19 14 37 1 24 38 42 1
09.30-09.45 40 24 41 1 19 32 51 0
09.45-10.00 40 10 32 0 20 42 49 0
10.00-10.15 41 7 48 0 31 38 44 2
10.15-10.30 40 19 48 0 33 39 39 0
10.30-10.45 42 16 35 4 28 41 52 0
10.45-11.00 37 23 48 2 27 48 49 3
11.00-11.15 43 15 38 0 43 27 50 3

36
11.15-11.30 51 19 45 2 39 18 49 0
11.30-11.45 49 17 43 0 50 31 48 0
11.45-12.00 58 18 51 1 53 27 50 0
12.00-12.15 63 23 53 3 48 21 52 2
12.15-12.30 72 19 48 0 55 38 48 1
12.30-12.45 43 7 43 4 37 11 50 1
12.45-13.00 40 12 34 4 35 32 45 3
13.00-13.15 41 10 66 0 56 16 35 4
13.15-13.30 46 27 66 0 42 24 50 0
13.30-13.45 46 14 46 0 50 21 48 0
13.45-14.00 30 15 82 2 34 16 48 0
14.00-14.15 42 9 21 0 33 19 45 5
14.15-14.30 34 12 39 3 43 26 94 0
14.30-14.45 37 9 50 0 31 23 90 2
14.45-15.00 48 10 37 2 34 17 119 0
15.00-15.15 47 29 19 6 48 47 20 4
15.15-15.30 37 43 52 4 39 52 39 0
15.30-15.45 52 50 15 2 50 62 40 1
15.45-16.00 39 55 33 3 54 35 25 3
16.00-16.15 44 35 41 6 60 29 19 2
16.15-16.30 55 62 12 3 35 45 22 2
16.30-16.45 41 32 10 2 42 52 11 1
16.45-17.00 54 45 37 0 38 54 27 5

KR=kendaraan ringan
KB=kendaraan berat
SM=sepeda motor
KTB=kendaraan tidak bermotor

37
VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 60 MENIT
Lokasi : Jl. Lintas Sumatera (Depan GOR)
Hari/tanggal : Senin / 14 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K..T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-08.00 172 65 178 3 111 69 220 3
08:00-09:00 163 51 196 5 128 65 276 6
09:00-10:00 204 73 207 4 152 128 281 2
10:00-11:00 221 68 193 10 146 126 225 7
11:00-12:00 169 83 190 3 147 71 200 2
12:00-13:00 212 117 212 8 181 53 228 6
13:00-14:00 180 99 232 5 190 87 236 7
14:00-15:00 152 121 228 1 188 76 243 6
15:00-16:00 175 123 147 19 170 133 154 15
16:00-17:00 172 138 156 25 200 156 182 19

KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor

38
FORM LHR

Lokasi : Jl. Lintas Sumatera


Hari/tanggal : Minggu / 13 November 2022
Cuaca : Cerah
Waktu : 08.00 - 17.00
Arah : Kiri-Kanan Kanan-Kiri

JENIS KENDARAAN
WAKTU SM 0,25 KB 1,2 KR 1 KTB 0,8 TOTAL
07.00 – 398 99,5 134 157,2 283 283 6 4,8 544,5
08.00
08.00 – 472 118 116 139,2 291 291 11 8,8 557
09.00
09.00 – 488 122 201 241,2 356 356 6 4,8 724
10.00
10.00 – 418 104,5 194 232,8 367 367 17 13,6 717,9
11.00
11.00 – 390 97,5 154 184,8 316 316 5 4 602,3
12.00
12.00 – 440 110 170 204 393 393 14 11,2 718,2
13.00
13.00 – 468 117 186 223,2 370 370 12 9,6 719,8
14.00

39
14.00 – 471 117,75 197 236,4 340 340 7 5,6 703,35
15.00
15.00 – 301 75,25 254 307,2 345 345 34 27,2 754,65
16.00
16.00 – 338 84,5 294 352,8 372 372 44 35,2 844,5
17.00

KETERANGAN :
KR = kendaraan ringan
KB = kendaraan berat
SM = sepeda motor
KTB = kendaraan tidak bermotor

HAMBATAN SAMPING 200m

40
JAM ARAH ARAH
Martapura - Baturaja Baturaja – Martapura
P.K K.B K.K.M K.L P.K K.B K.K.M K.L
0,5 1 0,7 0,4 0,5 1 0,7 0,4
07.00-07.15 0 2 10,5 2 1 3 9,8 2,8
07.15-07.30 0 3 7,7 2,4 0,5 2 11,9 3,6
07.30-07.45 0,5 2 7 3,2 0 3 6,3 2
07.45-08.00 1,5 0 9,8 1,2 0 2 7 3,2
08:00-08.15 1 1 12,6 2 0,5 3 9,1 1,6
08.15-08.30 0 0 10,5 4 0,5 0 10,5 2,4
08.30-08.45 0 2 8,4 2 0 0 9,8 4
08.45-09.00 2 0 11,2 3,2 0,5 2 9,1 1,2
09.00-09.15 0,5 2 11,9 4 1 1 4,9 0,8
09.15-09.30 0 0 8,4 4 0 1 7 0,4
09.30-09.45 3 3 10,5 2,8 0 2 8,4 1,2
09.45-10.00 0,5 0 11,2 3,6 0,5 2 7,7 0,8
10.00-10.15 0 2 9,1 2,4 1 2 10,5 2,4
10.15-10.30 1 1 13,3 4 0 2 11,9 0,4
10.30-10.45 0,5 6 9,1 4,4 1,5 1 5,6 1,2
10.45-11.00 0 2 14 3,6 0 1 7 1,2
11.00-11.15 0 2 7 2 0 4 10,5 0
11.15-11.30 0,5 0 6,3 3,2 0,5 2 8,4 2
11.30-11.45 2,5 3 3,5 2,8 0 0 6,3 1,2
11.45-12.00 0 4 9,1 4 0,5 2 4,9 1,6
12.00-12.15 0 2 8,4 2,4 3 0 4,2 2
12.15-12.30 1 6 7 3,6 1,5 5 11,2 2
12.30-12.45 0 2 9,8 2 0 1 5,6 1,2
12.45-13.00 1 0 6,3 1,6 0 2 3,5 1,6
13.00-13.15 0,5 1 2,8 0,8 0,5 2 8,4 0,4
13.15-13.30 0 0 7,7 0,8 1 2 7 2,8
13.30-13.45 0,5 1 7 0,4 0 1 8,4 2
13.45-14.00 0 3 11,2 2,4 0,5 4 8,4 4
14.00-14.15 0,5 0 8,4 3,2 0 2 10,5 3,2
14.15-14.30 0,5 4 7 2 1 0 4,2 2
14.30-14.45 1 3 9,1 2,4 0,5 2 7 1,2
14.45-15.00 0,5 0 9,8 1,6 0 3 7,7 0,8
15.00-15.15 0,5 3 7 2 0,5 1 6,3 2,4
15.15-15.30 1 2 9,1 3,2 0 0 5,3 2
15.30-15.45 0 2 6,3 4 0,5 1 4,9 3,6
15.45-16.00 0,5 0 9,8 3,6 0 0 7 3,2
16.00-16.15 0,5 2 8,4 2 1,5 3 9,1 4
16.15-16.30 0 1 10,5 2,4 0,5 1 4,9 4,4
16.30-16.45 1 5 7,7 4 0 0 9,1 1,6
16.45-17.00 0 0 4,9 4,8 0,5 1 13,3 4

41
PK= Pejalan Kaki
KB = Kendaraan Berhenti
KKMP = Kendaraan Keluar Masuk
KL = Kendaraan Lamban

FORM KECEPATAN

Lokasi : Jl.Lintas Sumatera


Hari/tanggal : Senin / 14 November 2022
Cuaca : Cerah
Waktu : 07.00 – 17.00
Arah : Kiri-Kanan Kanan-Kiri
Jenis Kendaraan Waktu Kendaraan
WAKTU KET
KR KB SM Masuk Keluar
15.00 – 15 : 02 15 : 04 1,67X 3,6 = 6 KM
16.15

15 : 00 15 : 01 3,33 X 3,6 = 12 KM

15.15 – 15 : 17 15 : 18 2,22 X 3,6 = 8 KM


16.30

15 : 19 15 : 21 : 30 1,33 X 3,6 = 4,88


KM

42
15.30 – 15 : 33 15 : 34 : 05 3,076 X 3,6 = 11,076
16.45 KM

15 : 40 15 : 42 : 45 1,21 X 3,6 = 4,36


KM

15.45 – 15 : 55 15 : 56 : 15 2,67 X 3,6 = 9,6 KM


17.15

15 : 58 16 : 58 : 35 5,71 X 3,6 = 21 KM

VOLUME ARUS LALU LINTAS KENDARAAN / 15 MENIT


Lokasi : Jl. Lintas Sumatera
Hari/tanggal : Senin / 14 November 2022
Cuaca : Cerah
JAM ARAH ARAH
Martapura–Baturaja Baturaja–Martapura
K.R K.B S.M K.T.B K.R K.B S.M K.T.B
07.00-07.15 27 13 49 2 21 13 58 0
07.15-07.30 48 21 43 0 28 17 48 2
07.30-07.45 59 17 47 0 30 18 61 0
07.45-08.00 38 14 39 1 32 21 53 1
08.00-08.15 36 12 48 1 29 13 51 1
08.15-08.30 41 8 40 1 39 11 47 2
08.30-08.45 40 16 61 0 37 20 84 3
08.45-09.00 46 15 47 3 23 21 94 0
09.00-09.15 40 8 54 0 31 30 77 0
09.15-09.30 60 23 47 4 54 31 79 0
09.30-09.45 51 19 49 0 36 43 64 2
09.45-10.00 53 23 57 0 31 24 61 0
10.00-10.15 48 18 47 0 43 40 61 3
10.15-10.30 57 13 45 3 36 33 62 0
10.30-10.45 55 23 54 4 39 25 58 1
10.45-11.00 61 14 47 3 28 28 44 0
11.00-11.15 40 18 39 0 33 18 48 0
11.15-11.30 42 21 48 0 38 21 47 0
11.30-11.45 39 23 51 2 41 17 53 2
11.45-12.00 48 21 52 1 35 15 52 0

43
12.00-12.15 52 23 49 1 37 12 48 1
12.15-12.30 54 30 59 3 39 10 69 2
12.30-12.45 54 34 62 0 42 16 56 0
12.45-13.00 52 30 42 4 63 15 55 3
13.00-13.15 39 25 54 0 50 24 66 3
13.15-13.30 53 25 57 0 55 30 57 0
13.30-13.45 36 15 51 5 32 19 50 4
13.45-14.00 52 34 70 0 53 14 63 0
14.00-14.15 37 18 54 0 44 20 57 0
14.15-14.30 38 34 55 1 48 17 67 2
14.30-14.45 35 32 58 0 51 18 58 3
14.45-15.00 42 37 61 0 45 21 61 1
15.00-15.15 40 35 34 4 45 36 39 6
15.15-15.30 44 30 38 3 42 33 41 5
15.30-15.45 46 33 40 7 40 35 32 1
15.45-16.00 45 25 35 5 43 29 42 3
16.00-16.15 37 32 40 7 46 32 45 5
16.15-16.30 39 31 42 9 50 29 50 7
16.30-16.45 46 35 29 5 50 35 45 3
16.45-17.00 50 40 45 4 38 40 42 4

KR=kendaraan ringan
KB=kendaraan berat
SM=sepeda motor
KTB=kendaraan tidak bermotor

44
Kapasitas Jalan
Kapasitas ruas jalan dihitung dengan persamaan,
C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
Tabel 16. Kapasitas Dasar (Co) Untuk Jalan Perkotaan
Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan

Empat lajur terbagi atau jalan satu arah 1650 Per lajur

Empat Lajur tak terbagi 1500 Per lajur

Dua-lajur tak-terbagi 2900 Total dua arah


Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Dengan tipe ruas Jalan Lintas Sumatera yaitu yang tergolong satu
lajur tak terbagi (2/2UD), maka berdasarkan tabel 16 diketahui bahwa
kapasitas dasar (Co) untuk jalan perkotaan sebesar 2900.
Dengan tipe Jl. Serma Zakaria yang tergolong satu lajur tak terbagi
(2/2UD) dan berdasarkan hasil pengukuran melintang STA 0+200, maka
diperoleh lebar jalur efektif (Wc) yaitu 11 meter.
Tabel 17 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Lebar Jalur Lalu – Lintas
( FCw)
Lebar Jalur Lalu lintas
Tipe Jalan FCw
efektif (Wc) (m)

45
Empat lajur terbagi atau jalan Per lajur
satu arah 3,00 0,92
3,25 0,96
3,50 1,00
3,75 1,04
4,00 1,08
Empat lajur tak terbagi Per lajur
3,00 0,91
3,25 0,95
3,50 1,00
3,75 1,05
4,00 1,09
Dua-lajur tak-terbagi Total dua arah
5 0,56
6 0,87
7 1,00
8 1,14
9 1,25
10 1,29
11 1,34
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Berdasarkan tabel 17, maka diketahui bahwa nilai faktor
penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCw) 11 meter ialah
sebesar 1,34.
Dengan tipe Jl. Lintas Sumatera yang tergolong satu lajur tak
terbagi (2/2UD), dan berdasarkan kondisi arus lalu lintas eksisting pada
jam puncak:
Jumlah
Arah (%)
(kendaraan/jam)
A-F 1680 100

Tabel 18 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Pemisah Arah (FCsp)


Pemisah arah SP % - % 50 – 50 55 – 45 60 – 40

FCsp Empat lajur 4/2 1.00 0.985 0.97

Dua lajur 2/2 1.00 0.97 0.94


Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

46
Karena didapat nilai SP sebesar 50-50, maka diasumsikan pemisah
arah 50%-50%, sehingga berdasarkan tabel 18 faktor penyesuaian
kapasitas untuk pemisah arah (FCsp) di Jl. Lintas Sumatera diketahui
sebesar 1.00 .
Dengan tipe ruas Jl. Lintas Sumatera yang tergolong satu lajur tak
terbagi (2/2UD), kelas hambatan samping yang termasuk kategori Sedang
(M), dan berdasarkan hasil pengukuran melintang STA 0+200, yang
diperoleh lebar bahu kiri 2,2 meter, lebar bahu kanan 2,2 meter, sehingga
lebar bahu efektf rata –rata ialah sebesar 2,2 meter, maka digunakan
pendekatan lebar bahu efektif rata-rata (Ws) untuk faktor penyesuaian
hambatan samping dan lebar bahu sebesar 2,2 meter.
Tabel 19 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Hambatan Samping (FCsf) Jalan
Dengan Bahu

Kelas Faktor penyesuaian hambatan samping dan lebar bahu FCsf

Tipe jalan hambatan Lebar bahu efektif Ws


samping 0,5 1,0 1,5 2,0

VL 0,96 0,98 1,01 1,03


L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 D M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,88 0,92 0,95 0,98
VH 0,84 0,88 0,92 0,96

VL 0,96 0,99 1,01 1,03


L 0,94 0,97 1,00 1,02
4/2 UD M 0,92 0,95 0,98 1,00
H 0,87 0,91 0,94 0,98
VH 0,80 0,86 0,90 0,95

2/2 UD atau VL 1,00 1,01 1,01 1,01


Jalan satu- L 0,96 0,98 0,99 1,00
arah M 0,91 0,93 0,96 0,99

47
H 0,82 0,86 0,90 0,95
VH 0,73 0,79 0,85 0,91
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)

Berdasarkan tabel 19, Maka diketahui faktor penyesuaian untuk


hambatan samping dan lebar bahu (FCsf) sebesar 0,99
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Baturaja, jumlah penduduk pada tahun 2015
sebanyak 349.747 jiwa.

Tabel 20 Faktor Penyesuaian Kapasitas Untuk Ukuran Kota (FCcs)

Ukuran Kota (Juta Penduduk) Faktor Penyesuaian untuk ukuran kota FCcs

<0,1 0,86
0,1-0,5 0,90
0,5-1,0 0,94
1,0-3,0 1,00
>3,0 1,04
Sumber : Direktorat Jendral Bina Marga (1997)
Maka mengacu pada tabel 20, diperoleh faktor penyesuaian kapasitas
untuk ukuran kota <0,1 juta penduduk (FCcs) ialah sebesar 0,86.

Dengan demikian kapasitas ruas jalan (C) dapat dihitung:


C = Co × FCw × FCsp x FCsf × FCcs
C =. 2900 SMp/jam x 1,34 x 1 x 0,99 x 0,86
C = 3308,5404 SMp/jam
Maka diperoleh kapasitas ruas Jalan Lintas Sumatera yakni sebesar
3308,5404 SMp/jam

(a) Derajat Kejenuhan

48
Derajat kejenuhan dihitung dengan persamaan, DS = Q/C x 100%.
Dimana arus lalu lintas (Q) sebesar 973,75 SMp/jam, sedangkan
kapasitas (C) sebesar 3308,5404 SMp/jam. Maka nilai nerajat
kejenuhan (DS) ialah 0,29%
DS = Q/C
Dibawah ini menunjukkan beberapa batas lingkup V/C Ratio untuk
masing-masing tingkat pelayanan beserta karakteristik-karakteristiknya.

Batas
Tingkat
Factor Ukuran Kota (Fcs) Lingkup
Pelayanan
V/C
Kondisi arus lalu lintas bebas dengan kecepatan
A 0,00 – 0,20
tinggi dan volume lalu lintas rendah
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai
B 0,20 – 0,44
dibatasi oleh kondisi lalu lintas
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak
C 0,45 – 0,74
kendaraan dikendalikan
Arus mendekati stabil, kecepatan masih dapat
D 0,75 – 0,84
dikendalikan. V/C masih dapat ditolerir
Arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti,
E 0,85 – 1,00
permintaan sudah mendekati kapasitas
Arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume
F ≥ 1,00
diatas kapasitas, antrian panjang (macet)

Jl.Lintas Sumatera

1. MARTAPURA - BATURAJA

49
2. BATURAJA - MARTAPURA

50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan analisa bisa disimpulkan bahwa :
 Jam puncak terjadi pada pukul 07.00-08.00 WIB
 Volume arus lalu lintas sebesar 973,75 SMp/jam
 Kecepatan arus bebas Jl. Lintas Sumatera adalah 36 km/jam
 Kapasitas ruas Jl. Lintas Sumatera adalah 3308,5404 SMp/jam
 Derajat kejenuhan 0,29%
 Kecepatan sesungguhnya kendaraan ringan adalah 36 km/jam
 Tingkat Pelayanan Jl. Lintas Sumatera termasuk dalam kategori “B”
dimana DS bernilai 0,20-0,44 – Arus stabil, tetapi kecepatan operasi
mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas. sumber : Morlok (1991)

B. Saran
Mengingat pentingnya praktikum rekayasa lalu lintas ini untuk
mengetahui karakterisitik suatu jalan tentang lalu lintasnya, sehingga dapat
menambah pengalaman terutama dalam bidang transportasi, maka perlu
kiranya diperhatikan hal-hal berikut :
 Peningkatan kedisiplinan semua pihak yang terlibat baik dalam
pelaksanaan praktikum sebagai langkah dalam pembentukan etos kerja
yang professional.
 Alat praktikum harus selalu dijaga dalam pemakaiannya, sehingga tidak
mudah cepat rusak yang berakibat pada kesalahan pengambilan data.

51
DOKUMENTASI LHR

52
53
54
55
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/
Pendahuluan#Permasalahan_lalu_lintas

http://www.pubinamarga-sumenep.net/download/undang-undang-no-38-2004-
40.html

http://infotransportasijupri.blogspot.com/2011/02/analisa-kapasitas-ruas-jalan-
mkji.html

http://e-journal.uajy.ac.id/1504/4/3TS09768.pdf

56

Anda mungkin juga menyukai