Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

MATA KULIAH KONSTRUKSI JALAN RAYA


MERENCANAKAN GEOMETRI JALAN

Disusun Oleh :
Najeb Abdullah 4204201340
Rizal Akbar Fahrurozi 4204201352
M. Anugrah Saputra 4204201363

Dosen Pembimbing : Muhammad Idham, M.Sc

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGRI BENGKALIS
BENGKALIS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul merencanakan geometri jalan ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Konstruksi Jalan Raya . Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Perencanaan Geometi Jalan Raya bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Idham,M .Sc


selaku Dosen Mata Kuliah Konstruksi Jalan Raya yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.

kami menyadari, laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
laporan ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................................1

1.2 Maksud Dan Tujuan .....................................................................................................2

1.3 Manfaat Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAAN............................................................................................................4

2.1 Menentukan Trase Jalan................................................................................................4

2.2 Membuat Trase Jalan dua Tikungan..............................................................................5

2.3 Menghitung Panjang Trase Jalan dengan Rumus Phytagoras.......................................5

2.4 Menentukan Titik Koordinat.........................................................................................6

2.5 Menghitung Klasifiksi Medan.......................................................................................7

2.6 Perhitungan Interpolasi..................................................................................................8

2.7 Menghitung Sudut Tikungan Azimuth..........................................................................9

2.8 Menentukan Alinyemen Horizontal..............................................................................10

2.8 Menentukan Stationing..................................................................................................13

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................16

3.2 Saran .............................................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Perencanaan Geometri Jalan

Jalan merupakan salah satu elemen transportasi darat yang ditujukan untuk
memudahkan pergerakan orang dan atau barang. Penyediaan dan pengelolaan jalan
sepenuhnya dilaksanakan oleh pemerintah, sebagai salah satu kewajibannya dalam
penyediaan pelayanan publik (Oglesby, 1954).

Jalan sebagai bagian sistem transportasi nasional mempunyai peranan penting


terutama dalam mendukung bidang ekonomi, sosial dan budaya serta lingkungan dan
dikembangkan melalui pendekatan pengembangan wilayah agar tercapai keseimbangan dan
pemerataan pembangunan antar daerah, membentuk dan memperkukuh kesatuan nasional,
serta membentuk struktur ruang dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan nasional
(UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan). Sebagai salah satu prasarana transportasi,
kedudukan dan peranan jaringan jalan pada hakikatnya menyangkut hajat hidup orang
banyak. Untuk menjaga keberlanjutan dan kualitas layanan diperlukan pemeliharaan rutin
jalan. Kualitas permukaan jalan akan memberikan dampak terhadap tingkat konsumsi bahan
bakar, kebisingan, kenyamanan dalam berkendara dan keselamatan pengguna jalan (OECD
dalam Walton, 2004).

Geometrik jalan dititikberatkan pada perencanaan bentuk fisik sehingga


menghasilkan infrastruktur yang aman, pelayanan lalu lintas yang efisien dan biaya
pelaksanaan yang ekonomis. Laju pertumbuhan jalan yang tidak sesuai dengan pertumbuhan
pemakai jalan dapat menimbulkan berbagai masalah serius jika tidak ditangani sejak dini.

Masalah geometrik tikungan misalnya, perencanaan tikungan yang tidak ideal dapat
menimbulkan masalah seperti kecelakaan lalu lintas. Untuk mengetahui kelayakan tersebut
perlu adanya peninjauan untuk mencari solusinya. Ditinjau dari letaknya, Ruas jalan Telaga
Pange dapat dihubungkan langsung dengan Jalan Lintas Hitu yang merupakan jalan kolektor
sehingga dapat mengefisiensi waktu tempuh kendaraan tujuan Telaga Kodok, Hitu, Hunuth
dan sekitarnya dari arah Telaga Pange, Laksda Leo Wattimena begitupun dari arah jalan
Lintas Hitu menuju Telaga Pange dan Jalan Dusun Keranjang Wayame. Akses jalan ini juga
bisa menjadi pilihan alternatif para pengguna jalan untuk menghindari kemacetan yang
terjadi di sekitar daerah Rumahtiga. Semakin bertambahnya pengguna jalan serta kondisi
medan Telaga Pange yang berbukit dikhawatirkan menimbulkan masalah seperti kecelakan

1
lalu lintas jika tidak direncanakan geometrik jalan yang sesuai dengan standart dan aturan
yang berlaku. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat juga
mempengaruhi bidang perencanaan konstruksi, salah satunya perencanaan konstruksi jalan
raya termasuk perencanaan geometrik 2 jalan. Pemakaian program Autocad Civil 3D dalam
perencanaan geometrik jalan sangat diperlukan karena mempunyai manfaat diantaranya ialah
dapat mengefisiensi waktu perencanaan karena hanya membutuhkan satu kali penginputan
data ukur jalan ataupun kontur topografi untuk kemudian di desain sesuai kebutuhan. Desain
yang dapat dilakukan secara berkala juga berpengaruh pada tinggi rendahnya biaya pekerjaan
galian timbunan karena perencana dapat memilih desain dengan biaya yang paling ekonomis
tanpa mengesampingkan faktor kenyamanan pengendara. Penggunaan program kini menjadi
pilihan karena memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan perhitungan
manual.

1.2. Maksud Dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari penyusunan tugas besar Geometri Jalan Raya ini adalah sebagai syarat
kelulusan mata kuliah Konstruksi Jalan Raya.

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan Tugas Besar Geometri Jalan Raya ini adalah :

1. Dapat mendesaian jalan sesuai dengan aturan standar yang belaku di Indonesia
2. Dapat merencanakan jalan yang didasarkan kepada kebutuhan dan analisa
pengaruh jalan terhadap perkembangan wilayah sekitar.
3. Dapat merencanakan jalan yang berorientasi pada efisiensi tingkat pelayanan jalan
dengan mengutamakan faktor kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
4. Dapat menghasilkan desain geometri jalan yang memaksimalkan rasio tingkat
penggunaan biaya pelaksanaan.
5. Mahasiswa mampu memahami perancangan Geometri Jalan , serta mampu
merencanakan jalan dengan baik dan benar dikemudian hari.

1.3. Manfaat Penulisan

1.3.1 Teoritis

Secara teoritis manfaat penulisan dan penyusunan tugas besar ini adalah mahasiwa
mampu memahami berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam merancang Geometri
Jalan Raya.

2
1.3.2 Aplikatif

Secara aplikatif manfaat penulisan dan penyusunan tugas besar ini adalah mahasiswa
mampu menciptakan rancangann jalan raya yang dapat memberikan pelayanan optimal
berupa kenyamanan bagi pengguna jalan sesuai dengan fungsi jalan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Menentukam Trase

Penentuan trase jalan merupakan tahapan yang sangat penting dalam


pembangunansebuah jalan raya, baik itu bersifat peningkatan jalan maupun untuk
pembangunan jalan baru.Hal ini disebabkan pemilihan trase ini akan menentukan
perancangan jalan dari berbagaiaspek, antar lain perancangan geometri, perancangan galian-
timbunan, struktur perkerasan,sistem drainase, pembebasan lahan, dan sebagainya.Dalam
rekayasa jalan, sebelum memasuki tahap perancangan Design. suatu jalan dan setelah melalui
tahap perencanaan planning , maka harus dilakukan penentuan trase.
Trasemerupakan seri dari garis-garis lurus yang merupakan rencana sumbu suatu
jalan. Penentuantrase merupakan penentuan koridor terbaik antara dua titik yang harus
dihubungkan, denganmempertimbangkan juga faktor-faktor yang harus dihindari.
Koridor dapat didefinisikansebagai bidang memanjang yang menghubungkan dua
titik.Pembangunan suatu jalan diusahakan seoptimal mungkin, dalam arti secara
teknismemenuhi persyaratan dan secara ekonomi memenuhi biaya pembangunannya,
termasuk biaya pemeliharaan dan pengoprasian yang serendah mungkin. Serta harus diperhit
ungkandampaknya terhadap lingkungan, sosial, serta aspek lainnya.

4
2.2. Membuat Trase Jalan Minimal Dua Tikungan

Trase Jalan adalah garis tengah sumbuh jalan yang merupakan garis lurus saling
terhubung dengan peta Topografi serta merupakan acuan dalam menetapkan tinggi muka
tanah dasar.

Selanjutnya menetukan Trase Jalan Dua Tikungan

Alasan mengapa kami memilih Trase tersebut adalah ;

1. Karena tikungan yang kami rencanakan terletak didaerah datar sehingga tikungan
teresbut tidak mambayakan pengguna jalan.
2. Dan tikungan kedua berada didalam lokasi yang menurun dan tidak terlalu curam
sehingga nantinya pengguna jalan tetap nyaman sehingga tidak membahyakan
pengguna jalan
3. Tras yang kami ambil adalah tras yang cukup ideal menrut kami karena dilihat dari
peta topografi tempatnya sangat strategis.

2.3. Menghitung Panjang Trase Jalan Dengan Menggunakan Rumus Phytagoras

Hasil data yang kami peroleh dengan melakukan perhitugan dengan metode
phytagoras adalah sebagai berikut :

Rumus=(x1+ y 1 ¿+( x 2 + y 2 )+¿ )

D1=√ 92 + √ 32=9.16

D2=√ 32 + √ 32=¿3.46

D3=√ 11.82 + √ 32=¿ 11,9

= 24,54 cm

5
Menghitung panjang sebenarnya

= Jarak peta / Skala

= 24,54 cm / ( 1 : 100.000 )

= 24,54 cm : 24,540,000

= 24,54 km

Jadi, panjang trase jalan tersebut adalah 24,54 Km

2.4. Menetukan Titik Koordinat

Titik koordinat adalah titik yang berpedoman pada garis latitude dan longitude suatu
daerah. Kaitannya dengan latitude dan longitude adalah, kedua garis lintang dan bujur inilah
(latitude = garis lintang, longtitude = garis bujur ) yang menentukan diperolehnya suatu nilai
derajat suatu titik yang diukur.

No y x y x
g 4116 10016 4116 10016 4116 10016
1 3,1 3100 4116 10019,1
2 0,5 500 4116 10019,6
3 0,3 300 4116 10019,9
4 0,4 400 4116 10020,3
5 0,4 400 4116 10020,7
6 1 1000 4116 10021,7
7 0,9 900 4116 10022,6
8 0,7 700 4116 10023,3
9 0,6 600 4116 10023,9
10 1 1,1 1000 1100 4117 10025
11 1,7 0,8 1700 800 4118,7 10025,8
12 2,5 0,7 2500 700 4121,2 10026,5
13 0,6 600 4121,2 10027,1
14 0,6 600 4121,2 10027,7
15 0,5 500 4121,2 10028,2
16 0,5 500 4121,2 10028,7
17 0,6 600 4121,2 10029,3
18 1,1 1100 4121,2 10030,4
19 2,5 2500 4121,2 10032,9
20 3 3000 4121,2 10035,9
21 2,8 2800 4121,2 10038,7

2.5. Menghitung Klasifikasi Medan.

6
Cara mencari Elevasi dengan rumus berikut :

elevasi tertinggi−elevasi terendah


x 100 %
jarak

82−81
1) x 100=32 , 2 %
3 ,1
80−79 , 5
2) x 100=1 %
0 ,5
79 ,5−79.00
3) x 100=1 , 66 %
0,3
79−78 , 5
4) x 100=1 , 25 %
0,4
78.00−78 , 5
5) x 100=1 , 25 %
0,4
78.00−78 , 5
6) x 100=50 %
1
78.5−79 , 00
7) x 100=0 ,5 %
0,9
79.5−79 , 00
8) x 100=21 , 4 %
0,7
79.5−80 , 00
9) x 100=83 ,3 %
0 ,6
80 , 00−80 , 5
10) x 100=45 , 45 %
1 ,1
80 ,5−81 , 00
11) x 100=62 %
0,8
81 ,00−81 , 5
12) x 100=71 , 42 %
0,7
81 ,5−82 , 00
13) x 100=83 , 3 %
0,6
82 ,00−82 , 5
14) x 100=83 , 3 %
0,6
82 ,5−83.00
15) x 100=100 %
0 ,5
83 , 00−83.50
16) x 100=100 %
0 ,5

7
83 ,5−84 ,00
17) x 100=83 , 3 %
0 ,6
84 , 00−84 , 5
18) x 100=45 , 45 %
1 ,1
84 , 5−85 ,00
19) x 100=20 %
2 ,5
85 , 00−85 , 00
20) x 100=0
3
85 , 00−85 , 00
21) x 100=0
2, 8
Total = 40,90 %
Jadi, jenis medan dari kontur kami adalah Pegunungan

2.6. Perhitungan Interpolasi

Interpolasi merupakan teknik untuk mencari nilai suatu variabel yang hilang pada
rentang data yang diketahui.

B1 = 0,6 H1 = 85.00

B2 = 1,5 H2 = 84.05

1. TF = 85.00 – ( 0,6 / 15 ) x ( 85.00 – 84.05 )


= 85.00 – ( 0,4 x ( 0,95 )
= 85 – ( 0,38 )
= 84, 62

B1 = 1,5 H1 = 80.00

B2 = 0,7 H2 = 80.5

2.TF = 80.00 – ( 1,5 / 0,7 ) x 80.00 – 80.5

= 80.00 – ( 2,1 x ( 0,5 )

= 80 – ( 1,05 )

= 78,95

B1 = 1,2 H1 = 81.5

8
B2 = 0,6 H2 = 82. 00

3.TF = 81.5- ( 1,2 / 0,6 ) x 81.5 – 82.00

= 81.5 – ( 2 x ( - 0,5 )

= 81.5 – ( -1 )

= -80,5

B1 = 0,2 H1 = 85.00

B2 = 2,8 H2 = 84.5

4.TF = 85.00 – ( 0,2 / 2,8 ) x 85.00 – 84,5

= 85.00 – 0.07 x 0,5

= 85.00 – 0,035

= 84,96

2.7. Menghitung Sudut Tikungan Azimuth

Sudut tikungan dalam perencanaan geometri jalan sudut tikungan pada perencanaan
geometri jalan pada dasar nya dihitung dan dianalisis bertujuan untuk memberikan keamanan
dan kenyamanan bagi pengguna jalan, sehingga secara prinsip perencanaan tikungan harus
didasarkan pada kaidah-kaidah perencanaan yang sesuai sudut yang digunakan untuk
menentukan desain tikungan adalah Azimuth . Sudut azimuth adalah suatu sudut yang
dimulai dari salah satu ujung jarum magnet dan diakhiri pada ujung objektif garis bidik yang
besarnya sama dengan angka pembacaan. Untuk azimuth suatu garis merdian dan garis
tersebut diukur searah denga jarum jam, biasanya dari titik antara garis merdian (dapat pula
dari arah selatan ). Besarnya sudut antara 0-360.

X = 180° - 92° 90 = 82,1

X2 = 180° - 52° 132 = 66,9

x1 17 ,3
= arc tan =arc tan =38 ,68 °
x2 25

9
= 87,1 =89 , 46
11, 4

9
X1 = arc tan =0 , 11=6,277
81

9
9
X2 = arc tan =1=45
9

9
X3 = arc tan =0 , 06=3 ,34
139 ,24

Tikungan I

∆ 1 = 6,277 + 45 = 51,277°

Tikungan II

B1 = a2 = 51,27

9
B2 = arc tan =0 , 06=3 , 43
139 ,24

9
= arc tan =0 , 06=3 , 43
139 ,24

∆ 2 = B1 + B2 = 51,27 + 3,43 = 8,7°

2.8. Aliyemen Horizontal

Aliyemen horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal. Aliyemen
horizontal dikenal juga dengan nama situasi jalan atau trase jalan . alinyemen horizontal
terdiri dari garis-garis lurus yang dihubungkan dengan garis – garis lengkung.

Menentukan kelas jalan :


Kelas jalan = 1 ( satu )
Fungsi jalan = Arteri
Asumsi VLHR = 15.000
Lebar jalur ideal = 3,5 m
Lebar bahu ideal = 2,0
Kecepatan rencana = 80 km/jam
Rmin ( m ) = 210
Ls = 40
Le = 60
Superelevasi = 4%
LR =

10
Rr = 350
Tikungan jalan bagian lengkung =
Karena R ¿ R min
Jh min =
Jd =
C = 0,4
1 1
=
m 220
π = 3,14
∆ 1 = 51, 28°
∆ 2 = 8,7°
en=0 , 02

vr 3 vr . e
Ls min = 0,022 x 2,727 x
Rr . c c

3
80 80 x 0 , 04
= 0,022 x x 2,727 x =1755 ,26 m
350 .0 , 4 0,4

1 1
=
m 240
( e+ en )
xB
Ls = 1
m
( 0 , 04+0 , 02 )
X 3 , 5=50 , 4
= 1 m
240
90 X LS 90 X 50 , 4
∅ S= = =4,127°
f 1 . Rr 3 ,14 x 350

∆ c = ∆ 1−2. ∅ s=51, 28−2 x 4,127=43,026 °

∆ c .2. π . Rr 43,026 x 2 x 3 ,14 x 350


Lc = = =262,697m
360 360

11
Tikungan 1 SCS
Lc ¿ lc min

Tikungan I

3 3
Ls 50 , 4
Xc= Ls = =50 , 4 2
=50 , 40 m
40 x Rr 3 40 x 350

3 2
Ls 50 , 4
Yc = = =1,209
6 x Rr 6 x 350❑
K = xc – Rr x sin ∅ s=50 , 40−350 x sin 4,127° = 25,211m

P = yc – Rr ( 1 – cos . ∅ s ) = 1,209 – 350 ( 1 – cos 4,127° ) = 0,31m


1 1
Tt = ( Rr + p) x tan ∆ 1+k =¿ ( 350 + 0,31 ) tan x 51,28 + 25,211 = 193 , 35m
2 2
1 1
Et = ( Rr + p ) sec ∆ 1−Rr=¿ ( 350 + 0,31 ) sec x 51,28 – 350 = 38,58 m
2 2
L = 2 . Ls = 2 x 50,4 + 262 = 362,497 m

Tikungan II

vr 3 vr . e
Ls min = 0,022 x 2,727 x
Rr . c c

3
80 80 x 0 , 04
= 0,022 x x 2,727 x =¿ 1755,26 m
350 .0 , 4 0,4

1 1
=
m 240
( e+ en )
xB
Ls = 1
m

12
( 0 , 04+0 , 02 )
X 3 , 5=50 , 4
= 1 m
240
90 X LS 90 X 50 , 4
∅ S= = =4,127°
f 1 . Rr 3 ,14 x 350

90 x Ls 90 x 50 , 4
∅ s=¿ = =4,127°
f 1 . Rr 3 ,14 x 350
∆ c = ∆ 2−2 . ∅ s=8 ,7−2 x 4,127=0,446
∆ c .2. r . Rc 0,446 x 2 x 3 , 14 x 350
Lc = =¿ =2 ,72 m
360 360
Lc ¿ lc min

Tikungan 2 = S -S

1 1
∅ s= x ∆ 2= x 8 ,7 °=4 , 35 °
2 2

4 , 35 ° × π × 350
Ls= =53 ,12 °
90

3
Ls 3 53 , 12
P= = – 350 ( 1 – cos 4,35° ¿=0 , 34 m
6 × R × LS 6 × 350× 53 ,12

Ls 5
K = Ls – −R ×sin ∅ s
40 × R × Ls
53 , 12
= 53,12 – −350 ×sin 4 , 35=26 ,55 m
40 ×350 ×53 ,12

1
Tt = ( Rr + p ) Tan ∆ 2+ k
2
1
= ( 350 + 0,34 ) Tan 8 , 7 °+ 26 ,55=53 , 20 m
2
1
Et = ( Rr + p ) sec ∆ 2−Rr
2
1
= ( 350 + 0,34 ) sec 8 , 7−350=1 , 36 m
2

Keterangan

13
Xs = Absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik ST ke SC
Ys = Jarak tegak lurus ke titik SC pada lengkung
Ls = Panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST
Lc = Panjang busur lingkaran (Panjang dari titik SC ke CS)
Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik TS atau ke titik ST
SC = Titik dari spiral ke lingkaran
Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran
Θs = Sudut lengkung spiral
Rd = Jari-jari lingkaran
P = Pergeseran tangen terhadap spiral
K = Absis dari p pada garis tangen spiral

2.9. Menetukan Stationing

Tujuan dari penempatan stationing ,adalah untuk menetapkan titik-titik lintasan suatu
trase jalan, sekaligus untuk menentukan panjang jalan suatu trase jalan, atau jarak dari suatu
tempat ke tempat lainnya pada suatu lokasi jalan. Titik – titik penting atau titik – titik
sepanjang jalan tertentu dinamakan dengan titik stasiun. Jadi stasiun atau STA adalah jarak
langsung yang diukur dari mulai titik awal , berupa STA 0 + 000 sampai dengan titik yang
akan dicari stasiunnya.

Departremen pekerjaan umum (2010)menjelaskan bahwa penomoran (stationing) atau


penentuan poin of intersection (p1) dan poin of vertical(pv)pada panjang jalan pata tahapan
perencanaan memberikan nomor pada interval –interval tentu dari awal pekerjaan . nomor
jalan ini sangat bermanfaat pada saat pelaksanaan dan perencana .di samping itu dari
penomoran jalan tersebut di peroleh informasi tentang panjang jalan di peroleh informasi
tentang panjang jalan secara keseluruhan .stiap sta jalan di lengkapi oleh dengan gambar
potongan melintangnya

- Sta G = 10 + 500
Dg - 1 = 9, 16 = 9 + 160
DI – II = 3,46 = 3 + 460
DII – L = 11,92 = 11 + 920

14
Tikungan I

Sta Pp1 = Sta G + dG – 1

= ( 10 + 500 ) + ( 9 + 160 )

= 19 + 660

Sta Ts1= Sta PP1 – Tt1

= ( 19 + 660) – 193 , 35

= 19 + 466,65

Sta Cs1= Sc1

= Sta Ts1 + Ls1

= ( 19 + 466,65 ) + 53,12

= 19 + 519,77

Sta St1 =(Sta Sc1 = Cs1 ) + Ls1

= ( 19 + 519,77 ) + 53,12

= 19 + 572,89

Tikungan II

Sta St2 = Sta St1 + ( d1 – dII – Tt1 – Tt2 )

= ( 19 + 572,89 ) + ( 3 + 460 – 193,35 – 53,20 )

= 22 + 786,34

Sta Sc2 = Sta Ts2 + Ls2

= ( 22 + 786,34) + 53,12

= 22 + 839,46

Sta St2 = Sta Cs2 + Ls2

= ( 22 + 839,46 ) + 53,12

15
= 22 + 892,58

Sta L = Sta Sta2 + ( dII – L – Tt2 )

= ( 22 + 892,58 ) + ( 11 + 920 – 53,20 )

= 22 + 892,58 + ( 11 + 866,8 )

= 33 + 1.759,38

= 33 + 759,38

Panjang Jalan ( L – G )

= Sta L – Sta G

= ( 34 + 759,38 ) – ( 10 + 500 )

= 24 + 259,38

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat kami ambil dari perencanaan geometri ini adalah :
1. Jalan yang direncankan pada proyek ini termasuk kedalam jalan kelas I dimana
panjang jalan adalah 20,54 Km , dan lebar bahu ideal 2 m , lebar jalur ideal 3,5 m.
2. Jalan ini dapat dilalui oleh kendaraan dengan kecepatan rencana jalan yaitu 80
Km/jam.
3. Pada jalan ini terdapat dua tikungan diantara nya tikungan pertama adalah jenis
tikungan S-C-S sedangkan tikungan dua jenis tikungannya adalah S-S.
4. Jenis klasifikasi medan dari kontur kami adalah daerah Pegunungan.

16
4.2 Saran

Dalam pembuatan laporan ini ada beberapa saran yang dapat penulis sampaikan antara
lain :
1. Pada perencanaan geometrik jalan raya perencana boleh menurunkan kecepatan
rencana ( Vr ) pada segmen titik tertentu untuk memberi keamanan dan kenyamanan
bagi para pengendara saat melewati ruas jalan tersebut.
2. Penentuan kecepatan rencana hendaknya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada di
lapangan.

17

Anda mungkin juga menyukai