Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN HASIL SURVEY LALU LINTAS


TENTANG KINERJA RUAS JALAN

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD AFUZA AKBAR
22323111

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2023
Daftar Isi
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 3
1.2 Tujuan.................................................................................................................................................. 4
1.3 Manfaat ............................................................................................................................................... 4
1.4 Acuan .................................................................................................................................................. 4
BAB II ............................................................................................................................................................. 5
Dasar Teori .................................................................................................................................................... 5
2.1 Pendahuluan ....................................................................................................................................... 5
2.2 Karakteristik Jalan Perkotaan .............................................................................................................. 5
2.3 Dampak Karakteristik Jalan terhadap Kapasitas dan Kinerja .............................................................. 6
2.4 Geometri ............................................................................................................................................. 6
2.5 Tujuan dan Ruang Lingkup Manual ..................................................................................................... 7
2.6 Pendekatan Umum.............................................................................................................................. 7
2.7 Variabel ............................................................................................................................................... 7
2.8 Metode Perhitungan ........................................................................................................................... 8
BAB III ............................................................................................................................................................ 9
SURVEY .......................................................................................................................................................... 9
3.1 Pelaksanaan ........................................................................................................................................ 9
3.2 Analisis Data ........................................................................................................................................ 9
3.3 Solusi .................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
3.4 Saran .................................................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV
Penutup ....................................................................................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum, yang
berada di darat, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, kecuali jalan
kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Jalan perkotaan merupakan segmen jalan yang
mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir
seluruh jalan, minimum pada satu sisi jalan, apakah berupa perkembangan lahan atau bukan.
Jalan perkotaan merupakan salah satu prasarana transportasi yang penting dalam menunjang
aktivitas masyarakat perkotaan. Jalan perkotaan berfungsi sebagai sarana penghubung antar
kawasan, sarana akses ke tempat-tempat kegiatan, dan sarana mobilitas masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kemacetan lalu lintas, diperlukan upaya-upaya untuk
meningkatkan kapasitas jalan. Upaya-upaya tersebut dapat berupa peningkatan kapasitas fisik
jalan, peningkatan kapasitas operasional jalan, atau kombinasi keduanya. Peningkatan
kapasitas fisik jalan dapat dilakukan dengan cara pelebaran jalan, peningkatan kelas jalan, atau
penambahan jalur lalu lintas. Peningkatan kapasitas operasional jalan dapat dilakukan dengan
cara pengaturan lalu lintas, peningkatan manajemen lalu lintas, atau penerapan teknologi
transportasi.
Untuk menentukan upaya-upaya yang tepat untuk meningkatkan kapasitas jalan, diperlukan
data dan informasi tentang kinerja ruas jalan. Kinerja ruas jalan dapat diukur dengan
menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). MKJI merupakan pedoman untuk
menghitung kinerja ruas jalan perkotaan. MKJI mencakup metode perhitungan berbagai
parameter kinerja ruas jalan, seperti arus lalu lintas, kecepatan lalu lintas, tingkat pelayanan
jalan, dan tingkat kemacetan lalu lintas.
Laporan survey MKJI (jalan perkotaan) merupakan laporan yang berisi data dan informasi
tentang kinerja ruas jalan perkotaan. Laporan survey MKJI dapat digunakan untuk:

• Menganalisis kinerja ruas jalan perkotaan


• Menentukan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas jalan
• Mengevaluasi keberhasilan upaya-upaya peningkatan kapasitas jalan

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengetahui kondisi jalan yang saat ini dilalui pengguna jalan untuk beraktivitas,
diperlukan evaluasi kinerja jalan. Evaluasi kinerja jalan dilakukan dengan membandingkan
volume lalu lintas (V) dengan kapasitas jalan (C). Derajat kejenuhan (DS) merupakan
perbandingan antara V dan C. Nilai DS yang lebih dari 0,75 menunjukkan bahwa jalan tersebut
mendekati jenuh. Oleh karena itu, diperlukan solusi untuk meningkatkan kinerja jalan tersebut.
Solusi yang dapat dilakukan dapat mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
1997.

1.2 Tujuan

Tujuan dari melaksanakan survey dan analisis data dengan pedoman MKJI
Adalah :
• Diharapkan Mahasiswa dapat mengerti dan memahami tentang Kinerja Luas
Jalan
• Memberi pengalaman baru kepada Mahasiswa yang berpartisipasi
• Untuk memenuhi tugas Rekayasa Lalu-Lintas

1.3 Manfaat

Untuk Diri Pribadi

• Menambah ilmu pengetahuan di bidang lalu lintas, khususnya pada kinerja ruas
jalan.
• Menambah wawasan dan pemahaman tentang kinerja ruas jalan, sehingga dapat
menganalisis dan menilai kinerja ruas jalan secara lebih baik.
• Meningkatkan keterampilan dalam menganalisis kinerja ruas jalan.
• Meningkatkan kemampuan dalam mengumpulkan data, menganalisis data, dan
menginterpretasi hasil analisis.

Untuk Masyarakat/Pemda

• Dapat mengetahui informasi tentang kinerja pada ruas jalan.


• Mendapatkan informasi yang akurat tentang kinerja ruas jalan, sehingga dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kinerja ruas jalan.
• Misalnya jam terpadat, volume lalu lintas, kemampuan/kinerja dari ruas jalan itu
sendiri.
• Mengetahui jam-jam yang paling padat, volume lalu lintas harian, dan tingkat
pelayanan ruas jalan.

1.4 Acuan

Laporan praktikum ini mengikuti pedoman Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
1997 merupakan panduan untuk kegiatan analisis, perencanaan, perancangan, dan
operasi fasilitas lalu lintas jalan. MKJI 1997 disusun oleh Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
BAB II
Dasar Teori

2.1 Pendahuluan

Jalan perkotaan memainkan peran vital dalam mendukung kegiatan ekonomi dan sosial
masyarakat. Kapasitas dan kinerja jalan perkotaan secara langsung mempengaruhi efisiensi
transportasi, aksesibilitas, dan kualitas hidup penduduk. Kapasitas jalan mengacu pada jumlah
lalu lintas maksimum yang dapat dilayani pada kondisi tertentu, sementara kinerja jalan berkaitan
dengan tingkat pelayanan yang diberikan kepada pengguna jalan, seperti kecepatan, waktu
tempuh, dan kenyamanan.

2.2 Karakteristik Jalan Perkotaan

Beberapa karakteristik utama jalan perkotaan yang mempengaruhi kapasitas dan kinerja meliputi:

• Geometri jalan: Termasuk tipe lajur, lebar jalur lalu-lintas, keberadaan kereb dan bahu,
median, dan alinyemen jalan (lurus atau melengkung).
• Komposisi arus dan pemisahan arah: Proporsi berbagai jenis kendaraan (kendaraan
ringan, sedang, berat) dalam arus lalu-lintas, dan arah pergerakannya (dua arah atau satu
arah).
• Pengaturan lalu-lintas: Batas kecepatan, pembatasan parkir, rambu-rambu lalu-lintas, dan
sinyal lalu-lintas.
• Aktivitas samping jalan: Gerakan pejalan kaki, angkutan umum dan kendaraan lain
berhenti, kendaraan lambat (becak, sepeda motor), dan kendaraan masuk dan keluar dari
lahan samping jalan.
• Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan: Agresivitas pengemudi, kondisi kendaraan,
dan karakteristik populasi kendaraan (persentase kendaraan tua, persentase sepeda
motor).
• Ukuran kota: Kota yang lebih besar cenderung memiliki pengemudi yang lebih agresif dan
populasi kendaraan yang lebih modern, yang dapat mempengaruhi kapasitas dan kinerja
jalan.
2.3 Dampak Karakteristik Jalan terhadap Kapasitas dan Kinerja

• Geometri jalan: Jalan yang lebih lebar dan memiliki median yang terbagi dapat
menampung lebih banyak lalu lintas dan mendukung kecepatan yang lebih tinggi
dibandingkan jalan yang sempit dan tidak terbagi. Kereb dan bahu juga mempengaruhi
kapasitas dan kinerja dengan cara yang berbeda.
• Komposisi arus dan pemisahan arah: Jalan dengan pemisahan arah 50-50 dan
persentase kendaraan ringan yang tinggi umumnya memiliki kapasitas dan kinerja yang
lebih baik.
• Pengaturan lalu-lintas: Batas kecepatan yang efektif dan pembatasan parkir dapat
meningkatkan kecepatan dan mengurangi antrian.
• Aktivitas samping jalan: Keberadaan pejalan kaki, angkutan umum, dan kendaraan lambat
dapat menyebabkan konflik dan mengurangi kapasitas, terutama pada jalan yang sempit.
• Perilaku pengemudi dan populasi kendaraan: Pengemudi yang lebih agresif dan
kendaraan yang lebih modern dapat meningkatkan kapasitas tetapi juga berpotensi
meningkatkan risiko kecelakaan.
• Ukuran kota: Kota yang lebih besar cenderung memiliki kapasitas dan kinerja jalan yang
lebih tinggi, namun juga menghadapi tantangan seperti polusi udara dan kemacetan.

2.4 Geometri

• Tipe lalan: Berbagai tipe jalan akan menunjukkan kinerja berbeda pada
pembebanan lalu-lintas tertentu; misalnya jalan terbagi dan tak-terbagi; jalan
satu-arah.
• Lebar jalur lalu-lintas: Kecepatan arus bebas dan kapasitas meningkat dengan
pertambahan lebar jalur lalu-lintas.
• Kereb: Kereb sebagai batas antara jalur lalu-lintas dan trotoar berpengaruh
terhadap dampak hambatan samping pada kapasitas dan kecepatan. Kapasitas
jalan dengan kereb lebih kecil dari jalan dengan bahu. Selanjutnya kapasitas
berkurang jika terdapat penghalang tetap dekat tepi jalur lalu-lintas, tergantung
apakah jalan mempunyai kereb atau bahu.
• Bahu: Jalan perkotaan tanpa kereb pada umumnya mempunyai bahu pada
kedua sisi jalur lalu lintasnya. Lebar dan kondisi permukaannya mempengaruhi
penggunaan bahu, berupa penambahan kapasitas, dan kecepatan pada arus
tertentu, akibat pertambahan lebar bahu, terutama karena pengurangan
hambatan samping yang disebabkan kejadian di sisi jalan seperti kendaraan
angkutan umum berhenti, pejalan kaki dan sebagainya.
• Median: Median yang direncanakan dengan baik meningkatkan kapasitas.
• Alinyemen jalan: Lengkung horisontal dengan jari jari kecil mengurangi
kecepatan arus bebas. Tanjakan yang curam juga mengurangi kecepatan arus
bebas. Karena secara umum kecepatan arus bebas di daerah perkotaan adalah
rendah maka pengaruh ini diabaikan
2.5 Tujuan dan Ruang Lingkup Manual

Manual ini bertujuan untuk memberikan panduan kepada para profesional teknik jalan dalam
mengkaji kapasitas dan kinerja jalan perkotaan. Manual ini mencakup prosedur perhitungan untuk
berbagai tipe jalan perkotaan, termasuk jalan dua arah, jalan terbagi, jalan satu arah, dan jalan
bebas hambatan. Prosedur ini didasarkan pada data empiris yang dikumpulkan di Indonesia dan
disesuaikan dengan konteks lokal.

2.6 Pendekatan Umum

Prosedur perhitungan dalam MKJI 1997 mirip dengan US HCM 1985, tetapi ada
perbedaan dalam variabel dan nilainya. Prosedur perhitungan memungkinkan untuk
menentukan:
• Kecepatan arus bebas
• Kapasitas
• Derajat kejenuhan
• Kecepatan pada kondisi arus sesungguhnya
Arus lalu-lintas yang dapat dilewatkan oleh segmen jalan tertentu dengan
mempertahankan tingkat kecepatan atau derajat kejenuhan tertentu Prosedur
perhitungan dapat dilakukan pada dua tingkat:
• Operasional dan perencanaan: menentukan kinerja segmen jalan akibat arus
lalu-lintas yang ada atau yang diramalkan
• Perancangan: memperkirakan jumlah lajur yang diperlukan untuk jalan rencana
• Periode analisa adalah satu jam puncak
• Arus dinyatakan dalam satuan smp/jam
• Jalan terbagi dan tak-terbagi dianalisis secara terpisah
2.7 Variabel

• Arus dan komposisi lalu-lintas: arus dinyatakan dalam satuan smp/jam dan
komposisi lalu-lintas dicerminkan dengan menggunakan ekivalensi mobil
penumpang (emp)
• Kecepatan arus bebas: kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika
mengendarai kendaraan bermotor tanpa dipengaruhi oleh kendaraan bermotor
lain di jalan
• Kapasitas: arus maksimum melalui suatu titik di jalan yang dapat dipertahankan
per satuan jam pada kondisi tertentu
• Derajat kejenuhan: rasio arus terhadap kapasitas
• Kecepatan: kecepatan rata-rata ruang dari kendaraan ringan (LV) sepanjang
segmen jalan
• Perilaku lalu-lintas: diwakili oleh tingkat pelayanan (LOS)

2.8 Metode Perhitungan

• Kecepatan arus bebas: ditentukan dengan menggunakan data lapangan dan


faktor penyesuaian untuk lebar jalan, hambatan samping, dan ukuran kota
• Kapasitas: ditentukan dengan menggunakan data lapangan dan faktor
penyesuaian untuk lebar jalan, pemisahan arah, hambatan samping, dan ukuran
kota
• Derajat kejenuhan: ditentukan dengan menggunakan arus dan kapasitas
• Kecepatan pada kondisi arus sesungguhnya: ditentukan dengan menggunakan
derajat kejenuhan
BAB III
SURVEY
3.1 Pelaksanaan

Pada praktek survey ruas jalan. Saya dan rekan rekan saya mengsurvey Ruas Jalan Andalas
sepanjang 100 meter. Dalam rentang waktu 16.00 – 18.30.

3.2 Analisis Data

A. Kapasitas

A. KAPASITAS

C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

dimana : C = Kapasitas aktual (smp/jam);


Co = Kapasitas dasar (smp/jam);
FCw = Faktor penyesuaian lebar jalan;
FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah;
FCsf =Faktor penyesuaian hambatan samping;
FCcs =Faktor penyesuaian ukuran kota

1.1. KAPASITAS DASAR (Co)

Kapasitas
Tipe Jalan dasar Keterangan
(smp/jam)
Jalan 4 Lajur berpembatas
1650 per lajur
median atau jalan satu arah

Jalan 4 lajur tanpa pembatas


1500 perlajur
median
Jalan 2 Lajur Tanpa pembatas
2900 Total dua arah dipakai
median
1.2. Faktor penyesuaian lebar jalan (FCw)
B. FCw

Lebar Jalan
Tipe Jalan FCw
Efektif (M)
per lajur
0,92
3,00
0,96
4 Lajur ber pembatas median 3,25
1,00
atau jalan 1 arah 3,50
1,04
3,75
1,08
4,00
per lajur
0,91
3,00
0,95
Jalan 4 lajur tanpa pembatas 3,25
1,00
median 3,50
1,05
3,75
1,09
4,01
dua arah
0,56
5
0,87
6
1,00
Jalan 2 Lajur Tanpa pembatas 7
1,14
median 8
1,25
9
1,29
10
1,34
11

C. FCsp

Untuk Jalan tak terbagi:


Pemisahan arah SP %-% 50-50 55-45 60-40 65-35 70-30
dua-Lajur 2/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88
FCSP
4 Lajur 4/2 1,00 0,985 0,97 0,955 0,94
1.4. Faktor penyesuaian
D. Faktor Penyesuaian
Besaran faktor penyesuaian Hambatan samping dan kereb:
Faktor penyesuaian untuk hambatan Samping
Kelas
dan jarak Kereb-penghalang
Tipe jalan Hambatan
Samping (SFC) Jarak: Kereb - Penghalang Wk (m)
≤0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥2m
Sangat Rendah 1,00 1,01 1,01 1,02
Empat-la jur Rendah 0,97 0,98 0,99 1,00
terbagi 4/2 Sedang 0,93 0,95 0,97 0,99
UD Tinggi 0,87 0,90 0,93 0,96
Sangat Tinggi 0,81 0,85 0,88 0,92
Sangat Rendah 1,00 1,01 1,01 1,02
Empat-lajur Rendah 0,96 0,98 0,99 1,00
tak-terbagi Sedang 0,91 0,93 0,96 0,98
4/2 UD Tinggi 0,84 0,87 0,90 0,94
Sangat Tinggi 0,77 0,81 0,85 0,90
Sangat Rendah 0,98 0,99 0,99 1,00
Dua-lajur tak-
Rendah 0,93 0,95 0,96 0,98
terbagi 2/2
Sedang 0,87 0,89 0,92 0,95
UD atau Jalan
Tinggi 0,78 0,81 0,84 0,88
satu-arah
Sangat Tinggi 0,68 0,72 0,77 0,82

Besaran faktor penyesuaian Hambatan samping dan bahu jalan:


Faktor penyesuaian untuk hambatan
Kelas
Samping dan lebar bahu FCsf
Tipe jalan Hambatan
Samping (SFC) Lebar bahu Ws (m)
≤0,5 m 1,0 m 1,5 m ≥2m
Sangat Rendah 0,96 0,98 1,01 1,03
Rendah 0,94 0,97 1,00 1,02
Empat-la jur
Sedang 0,92 0,95 0,98 1,00
terbagi 4/2 UD
Tinggi 0,88 0,92 0,95 0,98
Sangat Tinggi 0,84 0,88 0,92 0,96
Sangat Rendah 0,96 0,99 1,01 1,03
Empat-lajur Rendah 0,94 0,97 1,00 1,02
tak-terbagi Sedang 0,92 0,95 0,98 1,00
4/2 UD Tinggi 0,87 0,91 0,94 0,98
Sangat Tinggi 0,80 0,86 0,90 0,95
Sangat Rendah 0,94 0,96 0,99 1,01
Dua-lajur tak-
Rendah 0,92 0,94 0,97 1,00
terbagi 2/2 UD
Sedang 0,89 0,92 0,95 0,98
atau Jalan satu-
Tinggi 0,82 0,86 0,90 0,95
arah
Sangat Tinggi 0,73 0,79 0,85 0,91
E. FCcs

Ukuran Kota, Faktor


Jt Penduduk Penyesuaian
< 0,1 0,86
0,1-0,5 0,90
0,5-1,0 0,94 Jumlah penduduk kota padang tahun 2022 adalah 919.145 jiwa
1,0-3,0 1,00
>3,0 1,04

Perhitungan:
Kapasitas (C) = C = Co x FCw x FCsp x FCsf x FCcs

2229.3228 smp/jam

dimana: Co= 2900


FCw= 6 = 0,87
FCsp= 50-50 = 1,00
FCsf = 0,94
FCcs= 0,94

D. Qsmp

BARAT - TIMUR
Waktu
Total
SM KR KBM BB TB
Kend
17.00 - 17.15 444 531 2 1 0 431
17.15 - 17.30 480 366 3 0 0 386
17.30 - 17.45 395 126 8 2 1 503
17.45 - 18.00 420 137 1 0 2 540
18.00 - 18.15 321 134 1 1 0 550
18.15 - 18.30 365 94 2 2 0 505

2425 1388 17 6 3 2915


TIMUR - BARAT
Waktu
Total
SM KR KBM BB TB
Kend
17.00 - 17.15 833 127 2 2 0 964
17.15 - 17.30 935 136 1 1 0 1073
17.30 - 17.45 395 130 2 1 1 529
17.45 - 18.00 368 135 1 1 2 507
18.00 - 18.15 98 149 4 2 0 253
18.15 - 18.30 195 134 2 2 1 334

2824 811 12 9 4 3660

BARAT - TIMUR
Waktu
Total
SM KR KBM BB TB
Kend
17.00 - 18.00 1739 1160 14 3 3 1860
17.15 - 18.15 1616 763 13 3 3 1979
17.30 - 18.30 1501 491 12 5 3 2098
17.45 - 18.45 1106 365 4 3 2 4510
5962 2779 43 14 11 10447

TIMUR - BARAT
Waktu
Total
SM KR KBM BB TB
Kend
17.00 - 18.00 2531 528 6 5 3 3073
17.15 - 18.15 1796 550 8 5 3 2362
17.30 - 18.30 1056 548 9 6 4 1623
17.45 - 18.45 661 418 7 5 3 4754
6044 2044 30 21 13 11812
PERJAM
BARAT - TIMUR
SM KR KBM BB TB TOTAL KEND
Ekr Ekr Ekr Ekr Ekr
WAKTU Kend/jam 0.35 Kend/jam 1 Kend/jam 1.2 Kend/jam 1.2 Kend/jam 1.2 Kend/jam Ekr
17.00 - 18.00 1739 608.65 1160 1160 14 16.8 3 3.6 3 3.6 2919 1792.65
17.15 - 18.15 1616 565.6 763 763 13 15.6 3 3.6 3 3.6 2398 1351.4
17.30 - 18.30 1501 525.35 491 491 12 14.4 5 6 3 3.6 2012 1040.35
17.45 - 18.45 1106 387.1 365 365 4 4.8 3 3.6 2 2.4 1480 762.9
PERJAM
TIMUR-BARAT
SM KR KBM BB TB TOTAL KEND
Ekr Ekr Ekr Ekr Ekr
WAKTU Kend/jam 0.35 Kend/jam 1 Kend/jam 1.2 Kend/jam 1.2 Kend/jam 1.2 Kend/jam Ekr
17.00 - 18.00 2531 885.85 528 470 6 7.2 5 6 3 3.6 1896 1372.65
17.15 - 18.15 1796 628.6 550 506 8 9.6 5 6 3 3.6 1879 1153.8
17.30 - 18.30 1056 369.6 548 543 9 10.8 6 7.2 4 4.8 1940 935.4
17.45 - 18.45 661 231.35 418 538 7 8.4 5 6 3 3.6 1951 787.35

4947.3
4249.2
Q 9196.5
BARIS TIPE KEND KR KB SEPEDA MOTOR
1.1 emp arah 1 LV : 1 HV : 1.20 MC: 0.35 ARUS TOTAL(Q)
1.2 emp arah 2 LV : 1 HV : 1.20 MC: 0.35
2 ARAH KEN/JAM SMP/JAM KEN/JAM SMP/JAM KEN/JAM SMP/JAM ARAH% Q KEND/JAM Q SMP/JAM

3 BARAT(1) 2779 68 5962 50


4 TIMUR(2) 2044 64 6044 50
5 1+2 4823 4823 132 158.40 12006 4,202.10 16961 9,183.50 Smp/Jam
PEMISAH ARAH, SP = Q1/(Q1+2)*100 50
FAKTOR SMP, Fsmp= Qkend/Qsmp 0.54

C. DERAJAT KEJENUHAN (DS)

DS = Q/C
115
dimana: Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
C = Kapasitas (smp/jam)

DS = 4.13
Keterangan = Tingkat pelayanan jalan termasuk kedalam Kurang Baik, dimana kendaraan berjalan dengan banyak hambatan
FORMULIR MKJI 1
JALAN PERKOTAAN Tanggal: 10/16/2023 Ditangani oleh:
FORMULIR UR-1: DATA MASUKAN Provinsi: Sumatera Barat Diperiksa oleh:
-DATA UMUM Kota: Padang Ukuran kota: 928.541
-GEOMETRIK JALAN No. ruas/Nama Jalan: Jl. Andalas
Segmen antara
Kode segmen: 2 Tipe daerah: Perkotaan
Panjang (m): 100 Tipe jalan: 2/2 D
Periode waktu: 14.00 : 18.00 Nomor Soal:

Rencana Situasi

Penampang melintang

Sisi A Sisi B

Sisi A Sisi B Total Rata-Rata


Lebar jalur lalu-lintas rata-rata 7 7 14 7
Kereb (K) atau Bahu (B) K K
Jarak kereb-penghalang (m) 1 0
Lebar efektif bahu (dalam+luar) (m) 0 0 0 0

Bukaan median (tidak ada, sedikit, banyak) tidak ada

Kondisi pengaturan lalu-lintas

Batas kecepatan (km/jam) 45 km/jam


Pembatasan akses untuk tipe kendaraan tertentu NA
Pembatasan parkir (periode waktu) NA
Lain-lain NA
FORMULIR UR-2
JALAN PERKOTAAN Tanggal: 16-Oct-23 Ditangani oleh:
FORMULIR UR-2: DATA MASUKAN No. ruas/Nama Jalan: Jl. Andalas
-ARUS LALU LINTAS Kode segmen: Diperiksa oleh:
-HAMBATAN SAMPING Periode waktu: 16.00 - 18.00 Nomor Soal:

Lalu lintas harian rata-rata tahunan

LHRT (kend./hari) 3,150 Faktor-k 0,09 Pemisahan 1/arah 2 = 50/50


Komposisi % LV % 53 HV % 9 MC % 38

Data arus kendaraan/jam

Baris Tipe Kend. Kend. Ringan Kend. Berat Sepeda Motor Arus total Q
1.1 emp arah barat LV: 1 HV: 1.2 MC: 0.35
1.2 emp arah timurLV: 1 HV: 1.2 MC: 0.35
2 Arah kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam kend/jam smp/jam Arah % kend/jam smp/jam
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
3 Arah barat 2779 2779 68 81.6 5962 2086.7 54 9137.17 4947.30
4 Barat timur 2044 2044 64 76.8 6044 2115.4 46 7823.83 4236.20
5 Barat + Timur 4823 4823 132 158.4 12006 4202.1 16961.00 9183.50
6 Pemisahan arah, 55-45 53.871618
7 Faktor-smp 0.54

Kelas hambatan samping

Bila data rinci tersdia, gunakan tabel pertama untuk menentukan frekuensi berbobot kejadian, dan
selanjutnya gunakan tabel kedua. Bila tidak, gunakan hanya tabel kedua.

1. Penentuan frekuensi kejadian

Perhitungan frekuensi ber- Tipe kejadian hambatan samping Simbol Faktor Bobot Frekuensi kejadian Frekuensi
bobot kejadian per jam per berbobot
100 m dari segmen jalan (20) (21) (22) (23) (24)
yang diamati, pada kedua Pejalan kaki PED 0.5 58 /jam,100m 29
sisi jalan. Parkir PSV 1 43 /jam,100m 43
Kendaraan masuk + keluar EEV 0.7 37 /jam,100m 26
Kendaraan lambat SMV 0.4 43 /jam, 100m 17
Total: 115

2. Penentuan kelas hambatan samping

Frekuensi berbobot kejadian Kondisi khusus Kelas hambatan samping


(30) (31) (32) (33)
< 100 Pemukiman, hampir tidak ada kegiatan. Sangat rendah VL
100 - 299 Pemukiman, beberapa angkutan umum, dll. Rendah L
300 - 499 Daerah industri dengan toko-toko di sisi jalan. Sedang M
500 - 899 Daerah niaga dengan aktivitas sisi jalan yang tinggi. Tinggi H
> 900 Daerah niaga dgn aktivitas pasar sisi jalan yg sangat tinggi Sangat tinggi VH
FORMULIR UR-3
JALAN PERKOTAAN Tanggal: 16-Oct-23 Ditangani oleh:
FORMULIR UR-3: ANALISA No. ruas/Nama Jalan:Jl. Andalas
KECEPATAN, KAPASITAS Segmen antara Ukuran kota: 2,7 juta
Kode segmen:
Periode waktu: 17.25 - 18.25Nomor Soal:

Kecepatan arus bebas kendaraan ringan

Soal/ Kecepatan arus Faktor penyesuaian Faktor penyesuaian Kec. Arus


Arah bebas dasar untuk lebar jalur Hambatan Ukuran bebas
samping Kota FV
Tabel B-1:1 Tabel B-2:1 (2) + (3) (4)x(5)x(6)
(km/jam) (km/jam) (km/jam) Tbl B-3:1 atau 2 Tbl B-4:1 (km/jam)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 44 6 50 1.01 1 51
2 44 6 50 1 1 50
3 0 0

Kapasitas

Soal/ Kapasitas dasar Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas


Arah Lebar jalur Pemisahan Hambatan Ukuran
C
arah samping kota
Tabel C-1:1 smp/jam
(smp/jam) Tabel C-2:1 Tabel C-3:1 Tbl C-4:1 atau 2 Tbl C-5:1 (11)x(12)x(13)x(14)x(15)
(10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)
1 5800 0.76 1 0.95 0.95 3978.22

Kecepatan kendaraan ringan

Soal/ Arus lalu lintas Derajat Kejenuhan Kecepatan Panjang Waktu Tempuh
Arah Q DS segmen TT
Formulir UR-2 Gbr.D-2:1 atau 2 jalan (24)/(23)
(21)/(16) L
smp/jam km/jam km detik
(20) (21) (22) (23) (24) (25)
lajur 1 + lajur 2 756.85 0.190248403 44 0.14 11.45454545

Dari derajat kejenuhan dapat disimpulkan bahwa


arus lalu lintas di daerah tersebut stabil
BAB IV
Penutup

Praktikum MKJI Jalan Perkotaan telah dilaksanakan dengan lancar sesuai dengan rencana. Praktikum ini
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang perencanaan dan perancangan
jalan perkotaan. Melalui praktikum ini, mahasiswa dapat mempelajari berbagai aspek penting dalam
perencanaan dan perancangan jalan perkotaan, seperti geometri jalan, perlengkapan jalan, dan
pengendalian lalu lintas.

Praktikum ini juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan teori yang telah
mereka pelajari di kelas. Mahasiswa dapat langsung melihat dan merasakan bagaimana penerapan teori
tersebut di lapangan. Hal ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan
pemahaman dan keterampilan mereka dalam bidang perencanaan dan perancangan jalan perkotaan.

Praktikum ini telah berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama
dari berbagai pihak, antara lain dosen pembimbing, asisten praktikum, dan mahasiswa peserta
praktikum.

Sekian laporan saya mohon maaf apabila banyak kesalahan dan kekurangan Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai